Pertemuan 3 Investasi pada instrumen ekuitas
INVESTASI PADA
Pertemuan 3
KARATERISTIK INVESTASI PADA
• Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang
memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya (PSAK 50 revisi 2014)• Investasi pada instrumen ekuitas
mencerminkan kepemilikan atas saham yang diterbitkan oleh entitas lain.• Pihak yang memperoleh kepemilikan saham
disebut investor• Pihak yang menerbitkan saham disebut
investee
Karateristik saham
Undang-undang no 40 tahun 2007:• Menghadiri dan mengeluarkan suara
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)• Menerima pembayaran dividen dan
sisa kekayaan hasil likuidasi- Menjalankan hak lainnya berdasarkan undang-undang ini
Pengaruh signifikan
• Pengaruh Signifikan jika kepemilikan
investor baik langsung maupun tidak langsung sebesar 20% - 50%, kecuali dapat dibuktikan sebaliknya bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan.• Tidak terdapat pengaruh signifikan jika
kepemilikan investor baik langsung maupun tidak langsung kurang dari 20% kecuali dapat dibuktikan sebaliknya bahwa terdapat pengaruh signifikan.
Bukti pengaruh signifikan
• Keterwakilan dalam dewan direksi dan
dewan komisaris atau setara di investee
• Partisipasi dalam proses pembuatan
kebijakan termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya- Adanya transaksi material antara entitas dengan investee
- Pertukaran personel manajerial atau
- Penyediaan informasi teknis pokok
Metode akuntansi atas
investasi
- Metode biaya dan nilai wajar.
Metode biaya investasi diakui dan diukur sebesar biaya perolehan, jika terdapat penambahan atau penjualan sebagain investasi maka nilai investasi tidak berubah Metode nilai wajar Investasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, selanjutnya diukur pada nilai wajar dan disajikan pada nilai wajar tanggal pelaporan.
• Metode ekuitas Investasi pada awalnya diakui
sebesar biaya perolehan, selanjutnya diukur dan disajikan sesuai dengan nilai ekuitas entitas asosiasi secara proporsional
Metode Biaya dan Nilai
Wajar
• Pada tgl 10 jan 2015, A memiliki investasi 20%
atas saham beredar investee dengan biaya perolehan Rp.300.000.000 setelah dilakukan analisisi ternyata A tidak memiliki pengaruh signifikan atas investee. Selama tahun 2015 investee membagikan dividen pada tgl 1 April Rp.100.000.000 dan melaporkan laba bersih sebesar Rp.200.000.000. Pada akhir tahun 2015 nilai wajar investee Rp.110 per lembar. Jumlah saham beredar selama tahun 2015 adalah 15.000.000 lembar
10 Januari 2015 Investasi
300.000.0 Kas
00 300.000.0 (mencatat perolehan awal investasi)
00
1 April 2015 Piutang dividen
20.000.00 Pendapatan dividen
0 20.000.00 (mencatat pengakuan pendapatan dividen) 31 desember 2015 Investasi
30.000.00 Keuntungan selisih nilai wajar 0 30.000.00 (mencatat pengakuan keuntungan selisih nilai wajar) Selisih nilai wajar: Nilai tercatat sebelumnya Rp.300.000.000 nilai wajar 2015=20%x15juta
Metode ekuitas
Pada tgl 10 jan 2015, A memiliki investasi
20% atas saham beredar investee dengan
biaya perolehan Rp.300.000.000 setelah
dilakukan analisisi ternyata A memiliki
pengaruh signifikan atas investee. Selama
tahun 2015 investee membagikan dividen
pada tagl 1 April Rp.100.000.000.melaporkan laba bersih Rp.200.000.000
dan mengakui surplus revaluasi aset tetap
senilai Rp.30.000.00010 Januari 2015 Investasi pada entitas asosiasi 300.000.0 Kas
00 300.000.0 (mencatat perolehan awal investasi)
00
1 April 2015 Piutang dividen
20.000.00 Pendapatan dividen
0 20.000.00 (mencatat pengakuan piutang atas pembagian dividen) 31 desember 2015 Investasi pada entitas asosiasi 40.000.00 Bagian laba entitas asosiasi
40.000.00 (mencatat pengakuan bagian laba atas entitas asosiasi) Investasi pada entitas asosiasi 6.000.000 penghasilan komprehensif lain
6.000.000 (mencatat pengakuan bagian pengahasilan
Alokasi selisih atas biaya perolehan investasi
PSAK 15 (revisi 2014)Pada saat perolehan investasi, setiap selisih
antara biaya perolehan investasi dengan bagian
entitas atas nilai wajar aset dan liabilitas
terindentifikasi dari investee dicatat:- goodwill amortisasi goodwill tidak diperkenankan
- Setiap selisih lebih bagian entitas atas nilai wajar neto aset dan liabilitas terindentifikasi dari investee terhadap biaya perolehan dimasukkan sebagai penghasilan dalam menentukan bagian entitas atas laba rugi entitas
- Rp.430.000.000 dengan kepemilikan 40% atas saham investee. Biaya perolehan investasi dan ekuitas investee terdiri saham biasa dan saldo laba masing- masing nilainya Rp.800 juta dan Rp.200 juta. Selama tahun 2015, investee membagikan dividen pada tanggal 1 April Rp.40.000.000 melaporkan laba bersih Rp.100.000.000. nilai tercatat aset dan liabilitas
Pada tgl 10 jan 2015, B memiliki investasi senilai
Akun Nilai tercatat Nilai Wajar
Persediaan 50.000.000 55.000.000
Tanah 500.000.000 600.000.000
Mesin-mesin neto 200.000.000 160.000.000 Utang Bank 300.000.000 330.000.000
- Persediaan diperkirakan akan terjual semua tahun 2015. Mesin memiliki masa manfaat 4 tahun. Utang bank akan jatuh tempo selama 4 tahun lagi
Keterangan Jumlah
Biaya perolehan Rp.430.000.000
Nilai tercatat ekuitas (40% x 400.000.000
Rp.1.000.000.000) Selisih (diferensial)
Rp.30.000.000
Alokasi Total selisih Proporsi Amotisasi selisih
Persediaan 5.000.000 2.000.000 (2.000.000)
- Tanah 100.000.000 40.000.000 Mesin (40.000.000) (16.000.000) 4.000.000 Utang Bank (30.000.000) (12.000.000) 3.000.000
16.000.000 - Goodwill Jumlah alokasi
30.000.000 Total selisih = 5.000 + 100.000.000 – 40.000.000 – 30.000.000 = 35.000.000 Proporsi selisih = 35.000.000 x 40% = 14.000.000 Persediaan = (5.000.000/35.000.000) x 14.000.000 = 2.000.000 Tanah = (100.000.000/35.000.000) x 14.000.000 = 40.000.000 Mesin = (-40.000.000/35.000.000) x 14.000.000 = (16.000.000) Utang bank = (-30.000.000/35.000.000) x 14.000.000 = (12.000.000)
10 Januari 2015 Investasi pada entitas asosiasi 430.000.0 Kas
00 340.000.0 (mencatat perolehan awal investasi)
00
1 April 2015 Piutang dividen
16.000.00 Pendapatan dividen
0 16.000.00 (mencatat pengakuan piutang atas pembagian dividen) 31 desember 2015 Investasi pada entitas asosiasi 40.000.00 Bagian laba entitas asosiasi
40.000.00 (mencatat pengakuan bagian laba atas enititas asosiasi) Bagian laba entitas asosiasi 2.000.000 investasi pada entitas asosiasi
2.000.000 (mencatat amortisasi atas alokasi terhadap persediaan)
4.000.000 Bagian laba entitas asosiasi
4.000.000 investasi pada entitas asosiasi (mencatat amortisasi atas alokasi terhadap mesin)
3.000.000 3.000.000
Penghentian pengakuan
Investasi menjadi investasi pada anak • perusahaan, maka investor mencatat investasinya sesuai PSAK 22 (Revisi 2010) dan PSAK 65 Menjual sebagian investasinya dan sisa • kepentingan dalam entitas asosiasi merupakan aset keuangan maka investor mengukur sisa kepentingan tersebut pada nilai wajar sesuai PSAK 55 (Revisi 2014). Investor mengakui dalam laba rugi selisih apapun antara: Nilai wajar sisa kepentingan apapun dan hasil dari- pelepasan sebagian kepentingan pada entitas asosiasi atau ventura bersama Jumlah tercatat investasi pada tanggal • penggunaan metode ekuitas dihentikan
• Pada tgl 1 juli 2015 C memiliki saldo akhir
investasi pada entitas asosiasi sebesar Rp.600 juta dan pada tgl tersebut C menjual sepertiga seharga Rp.220 juta. Akibat penjualan, C kehilangan pengaruh signifikan terhadap entitas asosiasi. Sisa investasi yang memiliki nilai wajar
Harga jual (1/3) Rp. 220.000.000
Nilai wajar sisa investasi 440.000.000
Rp.440 juta
Nilai wajar keseluruhan Rp. 660.000.000 Nilai tercatat investasi
600.000.000 keuntungan Rp. 60.000.000
• Keuntungan Rp.60.000.000 terdiri keuntungan
atas bagian yang dijual Rp.20.000.000 yaitu Rp.220 juta – Rp.200 juta dan keuntungan atas penyesuaian nilai wajar sisa investasi Rp.40 juta
Nilai tercatat investasi negatif
pada metode ekuitas
• Jika nilai tercatat investasi menjadi nol
atau negatif maka investor menghentikan kepentingannya pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Setelah kepentingan entitas dikurangkan menjadi nol, tambahan kerugian dicadangkan.• Jika entitas asosiasi melaporkan laba maka
investor mulai mengakui bagiannya atas laba tersebut hanya setelah bagiannya atas laba tersebut sama dengan bagian rugi yang belum diakui (dicadangkan)
- Pada awal tahun 2015, D memiliki
investasi 40% atas saham beredar entitas
asosiasi dengan nilai tercatat Rp.200 juta.
Selama tahun 2015, investee membagikan
dividen pada tgl. 1 April sebesar Rp.100
1 April 2015
juta, melaporkan rugi bersih Rp.450 juta
Piutang Dividen 40.000.00
Investasi pada entitas asosiasi 0 40.000.00 (mencatat pengakuan piutang atas pengumuman dividen)
31 Desember 2015 Bagian rugi atas entitas asosiasi 40.000.00 Investasi pada entitas asosiasi 0 40.000.00 (mencatat pengakuan bagian rugi entitas asosiasi)
Transaksi hulu dan hilir
• Jika investor bertindak sebagai pihak
penjual dan entitas asosiasi sebagai pembeli transaksi hulu• Jika investor bertindak sebagai pihak
pembeli dan entitas asosiasi sebagai penjual transaksi hilir
- PT Investee adalah entitas asosiasi dari investor dengan
kepemilikan 40%. Pada tahun 2015, PT Investee menjual
persediaan kepada investor (transaksi hilir) dengan
keuntungan Rp.20 juta. Sampai akhir tahun 2015, 20% atas
persediaan tersebut belum terjual oleh PT Investor kepada
pihak ketiga. Keuntungan Rp.20 juta sudah diperhitungkan
dalam laba bersih yang dilaporkan PT Investor
Total keuntungan Rp.25.000.000
Belum terelasisasi 20%
Keuntungan belum terealisasi Rp. 5.000.000
Bagian investor 40% Rp.2.000.000
31 Desember 2015 Bagian laba atas entitas asosiasi 2.000.000 Investasi pada entitas asosiasi 2.000.000 (mencatat keuntungan belum direalisasi atas transaksi hulu)
31 Desember 2015 Bagian laba atas entitas asosiasi 40.000.00 Investasi pada entitas asosiasi 0 40.000.00 (mencatat keuntungan belum direalisasi atas transaksi hilir)