Etika dan Tanggung Jawab Sosial (2)

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dekade terakhir ini diributkan adanya
pergeseran dalam etika bisnis yang di katakan makin
merosot. Merosotnya rasa solidaritas tanggung jawab sosial
dan tingkat kejujuran di kalangan kelompok bisnis merupakan
gejala yang makin parah. Permainan cek kosong,utang tidak
di bayar,merupakan gejala umum ,dan meruntuhkan teoriteori
tentang
solidaritas,baik
solidaritas
finansial
,komersial,dan moral.
Dalam dunia bisnis semua orang tidak mengharapkan
memperoleh perlakuan tidak jujur dari sesamanya. Praktik
manipulasi tidak akan terjadi jika di landasi dengan moral
tinggi.
Moral
dan
tingkat

kejujuran
rendah
akan
menghancurkan tata nilai etika bisnis itu sendiri. Masalahnya
tidak ada hukuman yang tegas terhadap pelanggran etika
tersebut ,karena nilai etika hanya ada dalam hati nurani
seseorang.
Etika
mempunyai
kendali
intern
dalam
hati,berbeda dengan aturan hukum yang mempunyai unsur
paksaan ekstern. Akan tetapi bagi orang-orang berkecimpung
di dalam dunia bisnis yang di landasi oleh rasa keagamaan
mendalam akan mengetahui bahwa perilaku jujur akan
memberikan kepuasan tersendiri dalam kehidupanya baik
dalam dunia nyata sekarang .
Banyak perusahaan bisnis tidak mencerminkan etika
yang baik dan tanggung jawab sosial, baik terhadap

keryawanya maupun lingkungan seperti membuang limbah
dengan sembarangan.

B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian etika bisnis ?
2. mengapa etika bisnis sngat penting ?
3. Apa saja tanggung jawab yang dilakukan perusahaan ?
C.Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari etika bisni.
2. Mengetahui pentingnya etika bisnis.
3. Mengetahui tanggung jawab yang di lakukan perusahaan.

Daftar isi

Bab I : Pendahuluan
a.Latar
belakang.................................................................
b.Rumusan
masalah.............................................................
c. Tujuan.....................................................................

...........

Bab II : PEMBAHASAN
1. Arti Penting Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial
……
1.1 Pentingnya Etika dalam Bisnis
……………………………………
1.2 Hal-hal yang diperlukan dalam menciptakan
etika bisnis
………………………………………………………………
………………
2. Benturan Bisnis dan Tanggung Jawab
Sosial……………………
3. Membangun Tanggung Jawab
Sosial…………………………………
3.1 Pendekatan pembentukan Tanggung Jawab
sosial ..
3.2 Pertimbangan Tanggung Jawab Sosial
……………………
3.3 Contoh bentuk Tanggung jawab Sosial

……………………

BAB III : PENUTUP
………………………………………………………………

a. Kesimpulan
………………………………………………………………
………
Daftar pustaka

BAB II
PEMBAHASAN
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

1.

Arti penting etika bisnis dan tanggung jawab sosial.
Etika (ethics) merupakan suatu konsep mengenai tindakan yang

benar dan salah. Etika memberikan panduan apakah suatu perilaku

tertentu dapat digolongkan sebagai perilaku yang bermoral atau tidak
bermoral. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah
suatu

cara

dalam

memperhatikan seluruh

melakukan
aspek

yang

kegiatan

usaha

dengan


berkaitan

dengan

individu,

perusahaan, industri dan juga masyarakat. Semua ini merupakan suatu
kesatuan yang mencakup bagaimana kita menjalankan usaha secara adil
(fairness), sesuai dengan hukum yang berlaku (legal) serta tidak
tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis dapat diartikan lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh
hukum, bahkan bisa merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan
standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis sering
kali kita temukan transaksi dan kegiatan yang tidak diatur oleh ketentuan
hukum. Jadi, Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial
suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Sedangkan
tanggung jawab menunjukkan kemampuan yang harus dimiliki seseorang

atau sebuah organisasi perusahaan untuk memberikan tanggapannya

kepada orang atau perusahaan tersebut oleh pihak lain. Tanggung jawa
sosial ( corporate social responsibility) merupakan tanggung jawab
perusahaan terhadap berbagai tindakan perusahaan yang memengaruhi
manusia, komunitas, maupun lingkungan secara umum.
1.1 Pentingnya etika dalam bisnis
Mengapa etika bisnis dalam perusahaan terasa sangat penting saat
ini?

Karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan

memiliki

daya

saing

yang

tinggi


serta

mempunyai

kemampuan

menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan
yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis organisasi yang
baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan
yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten
dan konsekwen.
Pada dasarnya praktek etika perusahaan akan selalu menguntungkan
perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang karena :
a.
b.
c.
d.

Akan dapat mengurangi biaya,
Akan dapat meningkatkan motivasi pekerja,

Akan melindungi prinsip kebebasan ber-niaga, dan
Akan meningkatkan keunggulan bersaing.
1.2 Hal-hal yang diperlukan dalam menciptakan etika bisnis.
Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan

dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan
yang terpuji (good conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan.
Etika di dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang
berada dalam kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya. Dalam
menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain ialah :
a.
b.

Pengendalian Diri,
Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility),

c. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi,
d. Menciptakan persaingan yang sehat,

e. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan’’
f. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan
Komisi),
g. Mampu menyatakan yang benar itu benar,
h. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha kebawah,
i. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati
bersama,
j. Menumbuh kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang
telah disepakati, dan
k. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum
positif yang berupa peraturan perundang-undangan.

2.

Benturan bisnis dengan kepentingan masyarakat

Penyebab terjadinya :
a. Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan
(masyarakat dengan perusahaan). Benturan ini terjadi kerap kali

karena perusahaan menimbulkan polusi.
b. Klasifikasi aspek Pendorong tanggung jawab sosial
a.

Dorongan dari pihak luar, yaitu dari lingkungan masyarakat.

b.

Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis
yang melibatkan rasa,karsa, dan karya yang ikut mendorong
diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.

c. Benturan kepentingan transaksi tertentu dan transaksi afiliasi
merupakan hal yang sangat sulit untuk dihindari. Transaksi seperti
ini biasa dipraktekan dalam melakukan transaksi bisnis dimana para
pihak yang melakukan corporate action memiliki benturan
kepentingan atau mempunyai hubungan afiliasi. Meskipun pada
prinsipnya transaksi bisnis tersebut bertujuan untuk meminimalisir
resiko, mempermudah komunikasi atau melanggengkan hubungan
bisnis para pihak yang telah terjalin, namun potensi benturan
kepentingan dan penyalahgunaan pihak terafiliasi dalam suatu

transaksi dapat merugikan para pemangku kepentingan tertentu
atau pemegang saham terutama pemegang saham minoritas.
d. Dalam kerangka Good Corporate Governance, aspek transparansi
dan keterbukaan dalam proses Transaksi Afiliasi dan Transaksi
Tertentu sangat diutamakan. Hal ini untuk melindungi para pihak
termasuk pemegang saham minoritas. Oleh karenanya, Bapepam
selaku regulator dan otoritas jasa keuangan telah memberlakukan
ketentuan yang cukup komprehensif tentang Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu dan Transaksi Afiliasi. Namun prakteknya,
pemahaman para pelaku usaha tentang benturan kepentingan
Transaksi Tertentu dan Transaksi Afiliasi masih harus ditingkatkan.
Hal ini sangat diperlukan karena menyangkut aspek keuangan,
hukum serta good corporate governance suatu perusahaan.
Benturan ini kerap kali terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi, halhal bersifat normatif dilanggar, ketertiban yang kurang dan berbagai hal
lainnya.
Berikut adalah contoh dari tindakan tidak etis atau tidak legal dalam sebuah
manajemen perusahaan :
a. Penggunaan obat-obat terlarang
b. Pencurian oleh para pekerja atau korupsi
c. Konflik kepentingan
d. Pengawasan kualitas
e. Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
f. Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
g. Penyalahgunaan pengunaan asset perusahaan
h. Pemacatan tenaga kerja
i. Polusi lingkungan
j. Penggunaan pekerja atau tenaga kerja dibawah umur
k. Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan
pemegang kebijakan
l. Cara bersaing dari perusahaan yang dianggap tidak etis

3. Membangun tanggung jawab sosial
3.1 Pendekatan dalam Pembentukan Tanggung Jawab Sosial
Terdapat 3 pendekatan dalam pembentukan tanggung jawab sosial yaitu:
a.

pendekatan moral yaitu tindakan yang didasarkan pada prinsip

kesatuan.
b. pendekatan kepentingan bersama yaitu bahwa kebijakan moral harus
didasarkan pada standar kebersamaan, kewajaran dan kebebasan yang
bertanggung jawab.
c.
kebijakan bermanfaat adalah tanggup jawab sosial yang didasarkan
pada nilai apa yang dilakukan perusahaan menghasilkan manfaat besar
bagi pihak berkepentingan secara adil.

3.2

Pertimbangan Tanggung Jawab Sosial

Berikut beberapa pertimbangan tanggung jawab sosial:
1.Tanggung Jawab terhadap Konsumen
Tanggung Jawab kepada Pelanggan jauh lebih luas dari pada hanya
menyediakan barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab
ketika memproduksi dan menjual produk. Perusahaan berusaha untuk
memuaskan para konsumennya agar pembelian itu dapat terus dilakukan
secara berkesinambungan.
Dalam konsumerisme ada 4 hak-hak konsumen yang

perlu dilindungi

yaitu:
a. Hak untuk Keselamatan
Dimana perusahaan harus melindungi keselamatan konsumen
dalam menggunakan produk/ jasa agar terhindar dari kecelakaan
maupun kerugian. Seperti dalam pemakaian kosmetika dan makanan,

dimana

dalam

penggunaa,kapan

label

tersebut

waktu

sebaiknya

kadaluwarsa,

diberikan

serta

petunjuk

komposisi

dalam

membuat produk tersebut.
b. Hak untuk memperoleh informasi
Dimana konsumen berhak untuk mengetehui informasi yang jelas
tentang produk atau jasa yang akan dibelinya.
c. Hak untuk memilih
Dimana konsumen berhak untuk memilih produk atau jasa yang ingin
dibelinya
d. Hak untuk didengar
Dimana produsen bertanggung jawab untuk mendengar pertanyaan
pelanggan, keluhan pelanggan, saran, serta informasi yang diberikan
pelanggan.

2. Tanggung Jawab terhadap Karyawan
Perusahaan juga bertanggung terhadap karyawan, adapun tanggung
jawabnya, yaitu sebagai berikut:
a.

Rasa

Aman

para

Karyawan

Meyakinkan tempat kerja adalah aman bagi karyawan dengan selalu
mengecek peralatan kerja supaya selalu dalam kondisi layak dan tidak
berbahaya.
b.
Perlakuan
Perusahaan

layak

bertanggung

oleh

jawab

untuk

karyawan
meyakinkan

bahwa

lain
para

karyawan diperlakukan layak oleh karyawan lain. Issue yang timbul
biasanya masalah diversitas (kelainan, perbedaan) karyawan dan
pelecehan seksual.
c. Kesempatan
yang

sama

(equal

Opportunity)

Karyawan yang melamar untuk suatu posisi tidak seharusnya ditolak
karena diskriminasi masalah sara.
d. Adanya

jaminan

kerja

Karyawan menginginkan adanya jaminan yang diberikan perusahaan

terhadapnya, seperti cuti, asuransi kesehatan, serta bonus-bonus yang
diberikan.
3. Tanggung Jawab Perusahaan kepada Kreditur
Jika perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak dapat memenuhi
kewajibannnya, harus memberi tahu para kreditur. Biasanya kreditur
bersedia memperpanjang jatuh tempo pembayaran serta memberi advis
dalam mengatasi masalah keuangan.
4. Tanggung Jawab Perusahaan kepada Lingkungan
Proses produksi yang digunakan perusahaan juga produksi yang
dihasilkan dapat mencemari atau merusak lingkungan misalnya polusi
udara (CO2) yang berbahaya bagi masyarakat dan polusi tanah akibat
sampah atau limbah beracun yang mengakibatkan tanah tidak atraktif dan
tidak berguna untuk keperluan lain seperti pertanian.
5.Tanggung Jawab terhadap Pemegang Saham
Pemegang saham mempunyai peranan penting dalam peningkatan
nilai suatu perusahaan. Perusahaan tidak akan beroperasi tanpa adanya
para pemegang saham (shareholders) yang memberikan dana bagi
perusahaan tersebut. Maka dari itu, pimpinan perusahaan tersebut harus
memberikan suatu ide-ide yang cemerlang agar para pemegang saham
semakin meningkatkan dananya untuk perusahaan tersebut.

6.Tanggung Jawab Terhadap Komunitasnya (masyarakat)
Perusahaan

bertanggung

jawab

terhadap

masyarakat

disekitar

perusahaan. Dimana biasanya perusahaan lebih mengutamakan untuk
menerima karyawan yang bertempat tinggal di daerah sekitar perusahan.
Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memperhatikan lingkungan
sekitar,seperti

bila

ada

kegiatan,

maka

perusahaan

tersebut

mensponsorinya serta ikut serta dalam memberikan Sumbangan kepada
masyarakat tidak mampu.
3.3

Bentuk-bentuk

tanggung

jawab

sosial

Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk
pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat
dilihat behwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis
maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etika dalam
masyarakat. Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial
yang dapat kita temui di Indonesia adalah :
1.
Pelaksanaan
hubungan
industrial
pancasila
(HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama ( KKB ) merupakan bentuk pelaksanaan yang
telah banyak dijalankan pengusahan dengan karyawannya dan
dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing
pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari
raya,dan pakaian kerja.
2.
Analisis
mengenai
dampak
lingkungan
(AMDAL)
Penangan limbah industry sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk
partisipasi lingkungan.
3. penerapan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Penekanan pada factor keselamatan pekerja dengan mempergunakan
alat-alat
yang
berfungsi
menjaga
keselamatan,
seperti
topi
pengaman,masker pelindung maupun pakaian khusus lainya.
4.Perkebunan
inti
rakyat
(
PIR
)
System perkebunan yang melibatkan besar milik Negara dan kecil milik
masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor
penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari
perkebunan kecil di sekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1)
2)

etika bisnis adalah suatu cara dalam melakukan kegiatan usaha dengan
memperhatikan seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,
perusahaan, industri dan juga masyarakat.
etika perusahaan akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk
jangka menengah maupun jangka panjang karena

a.
Akan dapat mengurangi biaya,
b.
Akan dapat meningkatkan motivasi pekerja,
c.
Akan melindungi prinsip kebebasan ber-niaga, dan
d.
Akan meningkatkan keunggulan bersaing.
3) pendekatan dalam pembentukan tanggung jawab sosial ada 3: yaitu .
pendekatan moral, pendekatan kepentingan., kebijakan bermanfaat.

Daftar pustaka
http://zaramitha.blogspot.com/2012/05/bab-10-etika-bisnis-dan-tanggungjawab.html
http://rositasatri.blogspot.com/2013/03/etika-bisnis-dan-tanggung-jawab-sosial.html
http://cakzainul.blogspot.com/2012/02/makalah-etika-bisnis-dan-tanggungjawab.html

http://keyturns.wordpress.com/2012/12/03/tanggung-jawab-sosial-suatubisnis-perusahaan/