Pengertian Tujuan Manfaat dan Karakteristik

EKONOMI SYARIAH
Pengertian
Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalahmasalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilaiIslam. Ekonomi syariah atau sistem
ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan
(Welfare State). Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh
pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan. Selain
itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran
yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etika dan moral.

Tujuan Ekonomi Syariah
1. Konsumsi manusia dibatasi sampai pada tingkat yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi
kehidupan manusia
2. Alat pemuas kebutuhan manusia seimbang dengan tingkat kualitas manusia agar ia
mampu meningkatkan kecerdasan dan kemampuan teknologinya guna menggali sumbersumber alam yang masih terpendam
3. Dalam pengaturan ditribusi dan sirkulasi barang dan jasa, nilai-nilai moral harus
diterapkan
4. Pemerataan pendapatan dilakukan dengan mengingat sumber kekayaan seseorang yang
diperoleh dari usaha halal, maka zakat sebagai sarana distribusi pendapatan merupakan
sarana ampuh.
Menurut Nik Mustafa, islam berorientasi pada tujuan (goal oriented). Prinsip-prinsip
yang mengarahkan pengorganisasian kegiatan-kegiatan ekonomi pada tingkat individu

dan kolektif bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan menyeluruh yang menyeluruh dalam
tata sosial islam. Secara umum tujuan-tujuan itu dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Menyediakan dan menciptakan peluang-peluang yang sama dan luas bagi semua orang
untuk berperan serta dalam kegiatan-kegiatan ekonomi.
2. Memberantas kemiskinan absolute dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar bagi
semua individu masyarakat.
3. Mempertahankan stabilitas ekonomi dan pertumbuhan, dan meningkatkan kesejahteraan
ekonomi.

Manfaat Ekonomi Syariah

Dalam perspektif keyakinan seorang muslim setiap aktivitas apa pun yang didasarkan pada
tuntunan syariah akan membawa manfaat bagi kehidupannya. Dengan mengamalkan ekonomi
syariah jelas mendatangkan banyak manfaat yang besar bagi umat Islam itu sendiri, diantaranya
1.Keberkahan
Menerapkan dan mengamalkan ekonomi syariah akan mendapatkan keuntungan duniawi dan
ukhrawi. Banyak mereka yang sudah mengimplementasikan kemudian memberi testimoni bahwa
salah satu keungulan bentuk harta yang halal adalah keberkahan. Dalam prakteknya seberapapun
besarnya harta yang diterima maka akan selalu cukup dengan kebutuhan yang ditanggung. Baik
diterima besar maupun kecil.

2. Tanpa ada pihak yang dirugikan
Dengan melakukan praktek ekonomi berdasarkan syariah Islam selain mendapatkan nilai
ibadah akan ada keadilan didalamnya. Sistem pembagian keuntungan ekonomi syariah
ditetapkan dengan sistem bagi hasil yang telah disepakati semua pihak. Dalam hukum Islam
apabila terdapat satu atau lebih pihak yang merugi karena pengambilan keuntungan yang terlalu
besar diluar kesepakatan maka hal ini termasuk penganiayaan dan diharamkan.
3.Distribusi merata
Bahkan untuk tuntunan yang mungkin terlihat sebagai sesuatu yang berat dan menyakitkan,
akan ada hikmah yang membawa kemaslahatan (QS. 2:216). Dalam skala makro dapat
dipastikan penerapan ekonomi syariah akan memeratakan distribusi pendapatan dan
kekayaan seperti halnya era Abdullah ibn Umar. Dari sinilah peran zakat, infaq sadaqah
juga athaya oleh negara kepada masyarakatnya.
4.Tahan Krisis
Banyak ahli yang telah mengakui salah satu keuntungan ekonomi syariah. Ekonomi syariah
dapat mengurangi kerentanan perekonomian akibat fenomena yang disebut sebagai decoupling
economy. Melalui sistem bagi hasil, ekonomi syariah membuat tidak adanya jarak antara sektor
keuangan dan sektor riil.
5.Pertumbuhan Entrepreneur tanpa riba
Sistem penerapan ekonomi syariah memiliki prinsip bagi hasil (lost and profit sharing) yang
merupakan implementasi keadilan dalam roda perekonomian. Salah satu cerminannya

adalah dalam produk-produk mudharabah danmusyarakah yang telah diterapkan di singapura
dan Inggris.
Dalam penerapan transaksi ekonomi mudharabah, dimana pemilik modal (financer) dan
pengelola (enterpreuneur) bersepakat dalam suatu proyek jika mendapatkan keuntungan maka
masing-masing akan mendapat bagian sesuai dengan nisbah yang telah ditetapkan dalam
kontrak.
Sementara apabila merugi, maka pihak pertama saja yang kehilangan sebagian dari
modalnya. Sedangkan pihak kedua kehilangan kesempatan untuk mendapatkan nisbah
keuntungan dan imbalan dari hasil kerjanya selama proyek berlangsung. Fair bukan
Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki, penerapan sistem ekonomi syariah jelas merupakan
pilihan yang sangat menguntungkan. Kecuali mereka yang mementingkan eksploitasi.

Prinsip Ekonomi Syariah

Sistem Ekonomi Syariah mempunyai prinsip-prinsip dasar yang membedakan dirinya dengan
sistem ekonomi lainnya. Ia merupakan sistem ekonomi yang diilhami oleh pandangan Islam
mengenai alam,kehidupan,dan manusia yang berasakan akidah(tauhid).
Ali Ahmad menyebutkan tiga prinsip ekonomi syariah,yaitu kepemilikam ganda,individu dan
sosial, asuransi dan jaminan usaha dan kebebasan terikat .
Kendati terdapat perbedaan dalam detail perincian,namun secara umum mereka menyebutkan

tiga prinsip utama ekonomi syariah, yaitu: kepemilikan ganda,khusus dan umum,kebebasan
ekonomi terikat dan jaminan sosial. Prinsip ini akan diuraikan sebagai berikut :
1. Prinsip Kepemilikan Ganda : Khusus dan Umum
Dalam sistem ekonomi sosialis,prinsip umum kepemilikan yang berlaku adalah kepemilikan
negara,ia berpijak pada prinsip kepemilikan kolektif atas seluruh sumber daya perekonomian
yang terdapat pada suatu negara. sebaliknya pada sistem ekonomi kapitalis,prinsip umum
kepemilikan yang berlaku adalah kepemilikan swasta. ia berdiri di atas prinsip kepemilikan
individu secara mutlak.
Pada dasarnya, prinsip kepemilikan dalam islam merupakan pengejawantahan dari nilai
tauhid dan keadilan yang menjadi fondasi bagi sistem ekonomi syariah. Konsep keadilan
memang bukan monopoli sistem ekonomi syariah. Kapitalisme dan sosialisme juga memiliki
konsep keadilan. Namun demikian, konsep keadilan dalam islam berbeda dengan konsep
keadilan dalam kapitalisme dan sosialisme. Menurut kapitalisme klasik,definisi adil adalah "
Anda berhak memperoleh apa yang anda upayakan." Sedangkan menurut sosialisme klasik adil
adalah " sama rata sama rasa." di lain pihak, menurut islam,adil adalah " tidak mendalimi tidak
pula didzalimi.
2. Prinsip Kebebasan Terikat
Kebebasan yang dimaksud di sini mencakup kebebasan beraktifitas,bekerja,memiliki dan
membelanjakan harta. akan tetapi kebebasan tersebut dibatasi dengan ketentuan istikhlaf dan
diikat dengan hukum-hukum syariah, mengenai mana yang halal dan haram. Artinya, seseorang

muslim bebas melakukan perbuatan yang dikehendaki dan ia bebas menentukan cara
memperoleh,memiliki dan membelanjakan hartanya.
Kebebasan ekonomi adalah suatu sistem ekonomi syariah yang mengacu pada kebebasan
individu untuk melakukan berbagai kegiatan perekonomian,baik produksi,distribusi dan
konsumsi berdasarkan kaidah dan aturan syariah.
Menurut ajaran islam,prinsip ekonomi harus mengikuti bebarapa ketentuan berikut. Islam
melarang berbagai kegiatan perekonomian yang bertentangan dengan nilai-nilai monopoli yang
telah ditetapkan oleh syariah,seperti riba,eksploitasi,monopoli dan lain sebagainya.
3. Prinsip Jaminan Sosial
Istilah Jaminan Sosial dalam sistem ekonomi syariah mengacu kepada segenap kewajiban
yang harus dipenuhi oleh setiap anggota masyarakat antara satu sama lain kewajiban tersebut
bukan sekedar memberikan simpati yang bersifat maknai,seperti rasa cinta,kebaikan dan amar

ma'ruf nahi munkar,tetapi juga simpati yang bersifat materi, yakni dengan cara memberikan
bantuan materill kepada anggota masyarakat yang membutuhknnya.

Karakteristik Ekonomi Syariah
Sistem Ekonomi Syariah mempunyai karakteristik dasar(khasais al-asasiyah) yang
membedakan dirinya dengan sistem ekonomi lain. Sistem Ekonomi syariah memiliki ciri khas
yang membedakan dirinya dengan sistem kapitalisme dan sisitem sosialisme. Ekonomi syariah

berdiri di atas landasan akidah.

Ilmu Ekonomi Islam

Ilmu Ekonomi Konvensional

Manusia sosial namun religius

Manusia sosial

Menangani masalah dengan menentukan Menangani
masalah
prioritas
keinginan individu
Pilihan alternative
dengan nilai Islam

kebutuhan

sesuai


dengan

dituntun Pilihan alternative kebutuhan dituntun oleh
kepentingan individu/egois

Sistem pertukaran dituntun oleh etika Islami

Pertukaran dituntun oleh kekuatan pasar

Berdasarkan tabel diatas dijelaskan bahwasanya dalam ekonomi Islam tidak hanya
mempelajari individu sosial tetapi juga bakat religius mereka. Perbedaan timbul berkenaan
pilihan dimana ilmu ekonomi Islam dikendalikan oleh nilai-nilai dasar Islam sedangkan ekonomi
konvensional dikendalikan oleh kepentingan individu.
Saat ini kita membagi sistem ekonomi konvensional menjadi 2 jenis yaitu kapitalisme dan
sosialisme. Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara jelas ditandai oleh berkuasanya
uang atau modal yang dimiliki seseorang sedangkan sosialisme adalah suatu sistem ekonomi
yang secara jelas ditandai dengan berkuasanya pemerintah dalam kegiatan ekonomi yang
menghapus penguasaan faktor-faktor produksi milik pribadi. Adapun perbedaan antara sistem
ekonomi kapitalisme dan sosialisme dengan sistem ekonomi islam dapat diterangkan dengan

tabel dibawah ini :

Ekonomi Islam

Ekonomi Kapitalis

Bersumber dari Al-qur’an, As-sunnah, dan Bersumber dari pikiran dan pengalaman

ijtihad

manusia

Berpandangan dunia holistik

Berpandangan dunia sekuler

Kepemilikan individu terhadap uang/modal Kepemilikan individu terhadap modal/uang
bersifat nisbi
bersifat mutlak
Mekanisme pasar bekerja menurut maslahat


Mekanisme pasar dibiarkan bekerja sendiri

Kompetisi usaha dikontrol oleh syariat

Kompetisi usaha bersifat
melahirkan monopoli

bebas

dan

Kesejahteraan bersifat jasmani, rohani, dan Kesejahteraan bersifat jasadiah
akal
Motif mencari keuntungan diakui lewat Motif mencari keuntungan diakui tanpa ada
cara-cara yang halal
batasan yang berlaku
Pemerintah aktif sebagai pengawas, Pemerintah sebagai penonton pasif yang
pengontrol, dan wasit yang adil dalam netral dalam kegiatan ekonomi
kegiatan ekonomi

Pemberlakuan distribusi pendapatan

Tidak dikenal distribusi pendapatan secara
merata

Ekonomi Islam

Ekonomi Sosialis

Bersumber dari Al-qur’an, As-sunnah, dan Bersumber dari hasil pikiran manusia
ijtihad
filsafat dan pengalaman
Berpandangan dunia holistik

Berpandangan dunia sekuler ekstrim atau
atheis

Kepemilikan individu terhadap uang/modal Membatasi
bahkan
menghapuskan

bersifat nisbi
kepemilikan individu atas modal
Mekanisme pasar bekerja menurut maslahat

Perekonomian dijalankan lewat perencanaan
pusat oleh negara

Kompetisi usaha dikontrol oleh syariat

Tidak berlaku mekanisme harga melainkan
disesuaikan dengan kegunaan barang bagi
masyarakat

Kesejahteraan bersifat jasmani, rohani, dan Negara berperan sebagai pemilik, pengawas,
akal
dan penguasa utama perekonomian

Motif mencari keuntungan diakui lewat Tidak mengakui motif mencari keuntungan
cara-cara yang halal
Pemerintah aktif sebagai pengawas, Pemerintah mengambil alih semua kegiatan
pengontrol, dan wasit yang adil dalam ekonomi
kegiatan ekonomi
Pemberlakuan distribusi pendapatan

Menyamakan penghasilan dan pendapatan
individu

Berdasarkan tabel diatas, kita dapat melihat perbedaan yang jelas antara ekonomi
konvensional adalah sbb :

1. Ekonomi islam mempunyai pedoman/acuan dalam kegiatan ekonomi yang bersumber dari
wahyu ilahi maupun pemikiran para mujtahid sedangkan ekonomi konvensional didasarkan
kepada pemikir yang didasarkan kepada paradigma pribadi mereka masing-masing sesuai
dengan keinginannya, dalam ekonomi konvensional menilai bahwa agama termasuk hukum
syariah tidak ada hubungannya dengan kegiatan ekonomi.

2. Dalam ekonomi islam negara berperan sebagai wasit yang adil, maksudnya pada saat tertentu
negara dapat melakukan intervensi dalam perekonomian dan adakalanya pun tidak
diperbolehkan untuk ikut campur, contohnya pada saat harga-harga naik, apabila harga naik
disebabkan karena ada oknum yang melakukan rekayasa pasar maka pemerintah wajib
melakukan intervensi sedangkan apabila harga naik karena alamiah maka pemerintah tidak
boleh ikut campur dalam menetapkan harga, seperti yang diriwayatkan dalam hadits Nabi
terkait kenaikan harga. Dalam ekonomi konvensional, kapitalis tidak mengakui peran
pemerintah dalam perekonomian, dalam sosialis negara berperan absolut dalam ekonomi
sehingga tidak terdapat keseimbangan antara kedua sistem tersebut.

3. Dalam ekonomi islam mengakui motif mencari keuntungan tetapi dengan cara-cara yang
halal, dalam ekonomi kapitalis mengakui motif mencari keuntungan tetapi tidak ada batasan
tertentu sehingga sangat bebas sesuai yang dilandasi dengan syahwat spekulasi dan spirit
rakus para pelaku ekonomi, dalam ekonomi kapitalis tidak mengakui motif
mencari keuntungan sama sekali sehingga keduanya tidak dapat berlaku adil dalam
ekonomi.