Peluang dan ancaman produk unggulan pert (1)

“Peluang dan ancaman produk unggulan pertanian di kabupaten
Kotabaru dalam menghadapi AEC 2015”
-Peluang produk unggulan pertanian yang berada di kabupaten Kotabaru
Kabupaten Kotabaru menghasilkan produk-produk perkebunan rakyat. Produk
andalannya adalah kelapa sawit, karet, kelapa dalam, dan kopi. Produksi kelapa sawit rakyat
terkonsentrasi di Kecamatan Kelumpang Selatan, yaitu sebesar 82,80 persen. Karena itu, dapat
dikatakan bahwa Kecamatan Kelumpang Selatan merupakan sentra produksi kelapa sawit.
Daerah lain yang potensial mengambangkan kelapa sawit adalah Sampanahan, dan P Laut
Selatan.
Daerah sentra produksi perkebunan rakyat lain di Kecamatan Sampanahan sebagai sentra
produksi karet, dan Kecamatan Pamukan Utara sebagai sentra produksi kopi. Kecamatan yang
juga potensial mengembangkan karet, adalah Pulau Sebuku dan Sungai Durian. Sementara
kecamatan yang potensial mengembangkan tanaman kopi, selain Pamukan Utara, adalah Sungai
Durian dan Sampanahan.
Selain perkebunan rakyat, di daerah ini terdapat perkebunan besar kelapa sawit.
Perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di daerah ini antara lain PT Mina Mas Group dengan
produksi 890.126 ton, dan PT Sinar Mas Group dengan produksi 529.979 ton.
Hasil peternakan andalan adalah Kerbau dan Kambing populasinya masing-masing
sebesar 15.746 ekor dan 18.181 ekor, tersebar di setiap kecamatan. Namun terdapat tiga
kecamatan yang cocok untuk dikembangkan menjadi klaster peternakan Kerbau, yaitu di
Kecamatan P Laut Barat, P Laut Kepulauan, dan P Laut Selatan. Sedangkan klaster peternakan

Kambing cocok dikembangkan di Kecamatan P Laut Selatan, Sampanahan, dan P Laut
Kepulauan.

-Ancaman produk unggulan pertanian di kabupaten Kotabaru dalam menghadapi AEC 2015
Yang paling dikhawatirkan dalam perdagangan bebas nanti, termasuk perdagangan bahan
pangan, apakah setelah diberlakukannya AEC-2015 adalah persaingan. Padahal sebetulnya
persaingan merupakan yang lumrah terjadi dalam dunia perdagangan sejak jaman dulu, bahkan
sejak manusia mulai mengenal jual-beli dengan alat uang atau barter. Dimanapun proses jual-beli
atau barter itu diadakan, mulai dari pasar desa hingga dipasar dunia akan terjadi persaingan. Bagi
para pelaku ekonomi pasar, justru menjadikan persaingan ini sebagai pemacu usahanya dalam
mempersiapkan produknya sehingga menang dipasar. Pada dasarnya, persaingan dengan segala
cara itu bertujuan agar produk yang dipasarkan menarik konsumen, dibeli konsumen sebesarbesarnya dan memberikan laba atau keuntungan yang besar. Yang perlu diingat adalah bahwa
persaingan itu harus dilakukan secara professional, untuk itu pengusaha harus mempersiapan
produk yang akan dikompetisikan itu secara professional pula.