Cairan dan elektrolit slide Copy
KOMPARTEMEN CAIRAN
• Seluruh cairan tubuh didistribusikan
diantara dua kompartemen utama,
yaitu :
1. Cairan intraselular (CIS)
2. Cairan ekstra selular (CES)
3. Pada orang dewasa 60% dari
berat badan
adalah air (cairan
dan elektrolit).
BODY FLUID VOLUME
Body fluid
60% water
Intracelluler
2/3(40%)
(28 lt in 70 kg
young adult)
extracelluler
1/3(20%)
(14 lt in 70 kg
young adult)
Transcelluler
Interstitial
Plasma
1-3%
15% (10.5 lt in 70 kg
5% (3.5 lt in
(Cerebrospinal)
young adult)
70 kg young adult)
(aqueous humor)
PROSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH
DIBANDINGKAN BERAT BADAN
Umur
Bayi BL
6 Bulan
2 Tahun
16 Tahun
20-39 Tahun:
Pria/Wanita
40-59 Tahun:
Pria/Wanita
Total cairan tubuh
(%) terhadap BB
77
72
60
60
60/50
55/47
Electrolyte Composition of Body Fluid
Electolyte
Plasma(mEq/L
Interstetiel
(mEq/KgH2o)
Intracelluler
(mEq/KgH2o)
Na+
142
145
10
K+
4
4
159
Ca2+
5
3
1
Mg2+
2
2
40
Total
153
154
210
Anion:
Cl-
103
117
3
HCO3-
25
28
7
Protein
17
-
45
Others
8
9
155
Total
153
154
210
Cation:
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
• Semua cairan tubuh adalah air larutan
pelarut, substansi terlarut (zat terlarut):
1. Air adalah senyawa utama dari
tubuh manusia. Rata-rata pria Dewasa
hampir
60% dari berat
badannya
adalah air
dan rata-rata
wanita mengandung 55% air dari berat
badannya.
2. Solut (terlarut)
• Selain air, cairan tubuh mengandung
dua jenis substansi terlarut (zat
terlarut): elektrolit dan non-elektrolit.
• (a) Elektrolit
:Substansi yang
berdiasosiasi
(terpisah) di dalam
larutan dan akan
menghantarkan
arus listrik.
Kation : ion-ion yang mambentuk
muatan positif dalam larutan.
Kation ekstraselular utama adalah
natrium (Na+), sedangkan kation
intraselular utama adalah kalium
(K+).
• Anion : ion-ion yang membentuk
muatan
negatif dalam
larutan. Anion
ekstraselular utama adalah
klorida ( Clˉ ),
sedangkan anion
intraselular utama adalah
ion
fosfat (PO4-).
• (b).Non-elektrolit : Substansi seperti
glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi
dalam larutan. Nonelektrolit lainnya
yang
secara
klinis
penting
mencakup
kreatinin dan bilirubin.
FUNGSI CAIRAN TUBUH
Sarana
untuk
mengangkut
zat-zat
makanan ke sel-sel
Mengeluarkan buangan-buangan sel
Mmbentu dalam metabolisme sel
Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non
elektrolit
Membantu memelihara suhu tubuh
Membantu pencernaan
Mempemudah eliminasi
Mengangkut zat-zat seperti (hormon,
enzim, SDP, SDM)
INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN
DARI UNSUR TUBUH YANG UTAMA
Intake (Range)
AIR (ml)
Air minum = 1400 – 1800
Airdalam makanan= 700 – 1000
Air hasil oksidasi = 300 - 400
TOTAL
=
2400 -3200
Output (range)
1.Urine = 1400 – 1.800
2.Faeces
=
100
3.Kulit
= 300 - 500
4.Paru-paru = 600 - 800
TOTAL = 2400 – 3200
Intake (range)
Output (range)
Natrium(mEq)=70 (50-100)
Urine = 65 (50-100)
Faeces = 5 (2-20)
Kalium (mEq) = 100 (50-120)
Urine = 90 (50-120)
Faeces = 10 (2-40)
Magnesium (mEq) = 30 (5-60)
Urine = 10 (2-20)
Faeces = 20 (2-50)
Kalsium (mEq)
= 15 (2-50)
Urine = 3(0-10)
Faeces = 12 (2-30)
Protein (g)
= 55 (30-80)
Nitrogen (g)
= 8 (4-12)
Kalori
= 1800-3000
Insensible Loss (IWL)
Merupakan Kehilangan cairan melalui
kulit (difusi) & paru
Untuk mengetahui “Insensible Loss
(IWL)” dapat menggunakan
penghitungan sebagai berikut :
o DEWASA
= 15 cc/kg BB/hari
o ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg BB/hari
Jika ada kenaikan suhu :
o IWL
= 200 (suhu badan sekarang –
36.8C)
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kebutuhan
cairan
1. Usiadan elektrolit
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jenis kelamin
Sel-sel lemak
Stres
Sakit
Temperatur lingkungan
Diet
PROSES PERGERAKAN /
TRANSPOR CAIRAN
TUBUH
1. Difusi
Difusi adalah proses dimana partikel
yang terdapat dalam cairan bergerak
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah sampai terjadi keseimbangan.
Faktor-faktor yang meningkatkan difusi
1. Peningkatan suhu
2. Peningkatan konsentrasi partikel
Faktor-faktor yang
meningkatkan difusi
3. Penurunan ukuran atau berat
molekul dari partikel
4.Peningkatan area permukaan
yang tersedia untuk difusi
5.Penurunan jarak lintas dimana
massa partikel harus berdifusi
2. Transport Aktif
1) Transport Aktif adalah bahan bergerak dari
konsentrasi rendah ke tinggi.
2) adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa
jantung.
3) diperlukan Energi.
4) Banyak zat terlarut penting ditransport
secara aktif melewati membran sel meliputi:
natrium, kalium,
hidrogen, glukosa dan
asam amino.
5) Tarnsport aktif adalah vital untuk
mempertahankan keunikan komposisi baik CES
dan CIS.
3. Filtrasi (penyaringan)
1) Filtrasi
adalah adalah
merembesnya
suatu cairan
melalui selaput permeable.
2) Arah perembesan adalah
dari
daerah dengan
tekanan yang lebih tinggi ke
daerah dengan
tekanan
yang yang
lebih
rendah.
4. Osmosis
Osmosis adalah
bergeraknya
pelarut
bersih seperti air,
melalui membran semipermeabel
dari larutan yang berkonsentrasi
lebih rendah ke
konsentrasi
yang
lebih tinggi yang
sifatnya menarik.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi gerakan air
dan zat terlarut
1. Membran
Membran semipermeabel tubuh meliputi :
a. membran sel : memisahkan CIS dan
CIT
dan terdiri atas lipid
dan protein
b.membran kapiler : memisahkan CIV
dari
CIT
c.membran epitelial : memisahkan CIT
dan
CIV dari CTS. Contoh : epitelium
mukosa dari
lambung dan usus,
membran sinovial dan tubulus ginjal.
2. Proses transpor
3. Konsentrasi cairan tubuh
Osmolalitas
Tonisitas
1). Larutan isotonik NaCl 0,9%
2). Larutan hipotonik NaCl
0.45%
3). Larutan hipertonik NaCL 3%,
dekstrosa 50%
Pengaturan keseimbangan /
volume vaskular dan osmolalitas
cairan ekstraselular (CES)
1. Rasa Dahaga
2. Anti Diuretik Hormon (ADH)
3. Aldosteron
4. Prostaglandin
5. Glukokortikoid
KESEIMBANGAN AIR DAN
ELEKTROLIT DIPERTAHANKAN
MELALUI INTEGRASI DARI
FUNGSI
:
• GINJAL
• HORMONAL
• SARAF
CARA PENGELUARAN CAIRAN
a. Ginjal
b. Kulit
c. Paru –paru
d. Gastrointestinal
Pengaturan Elektrolit
a. Natrium
• Terbanyak di Extra sel
• Mempengaruhi keseimbangan air,
hantaran infuls dan kontraksi otot
• Diatur oleh intake garam,
aldosteron, dan pengeluaran urine
• Normal: 135-148 mEq/lt
Kalium
• Kation utama intra seluler
• Berfungsi sebagai exitabiliy
neuromuskuler dan kontraksi otot
• Untuk pembentukan glikogen,
sintesa protein, pengaturan
keseimbangan asam basa
• Normal: 3,5-5,5 mEq/lt
Kalsium
• Berguna untuk integritas kulit, struktur
sel, konduksi jantung, pe,beuan darah,
pembentukan tulang dan gigi.
• Diatur oleh parathyroid dan thyroid
Magnisium
Kation terbanyak kedua di CIS
Penting untuk aktifitas enzim,
neurochemia, muskular excibility
Normal: 1,5-2,5 mEq/lt
Clorida
• Terdapat pada CIS dan CES
• Normal: 95-105 Eq/lt
Bicarbonat
• Sebagai buffer
• Teradapat pada CIS dan CES
Fosfat
• Anion buffer pada CIS dan CES
• Fungsi untuk meningkatkan kegiatan
neuromuskuler, metab. KH,
pengatur As-Bs
MASALAHKESEIMBANGAN
CAIRAN
DAN
ELEKTROLIT
1. Hipovolemia
Hipovolemia adalah suatu kondisi
akibat kekurangan volume cairan
ekstraseluler (CES).
Hipovolemia adalah penipisan volume
cairan ekstraseluler (CES)
Hipovolemia
adalah
kekurangan
cairan di
dalam bagian-bagian
ekstraseluler (CES).
Penyebab
(1) Penurunan masukan
(2) Kehilangan cairan yang
abnormal melalui :
kulit,
gastro
intestinal, ginjal
abnormal, dll.
(3) Perdarahan
Tanda-gejala Klinis
•
•
•
•
•
•
Pusing, kelemahan, Keletihan
Sinkope
anoreksia,mual, muntah, haus,
kekacauan mental
Konstipasi dan oliguria.
HR
meningkat,
suhu
meningkat,
turgor
kulit
menurun, lidah kering, mukosa
mulut kering, mata cekung.
Pengkajian Fisik
• Penurunan tekanan darah (TD), khususnya
bila
berdiri
(hipotensi
ortostatik);
peningkatan frekwensi jantung (FJ); turgor
kulit buruk; lidah kering dan kasar; mata
cekung; vena leher kempes; peningkatan
suhu dan penurunan berat badan akut. Bayi
dan anak-anak : penurunan air mata,
depresi fontanel anterior.
• Pada pasien syok akan tampak pucat dan
diaforetik dengan nadi cepat dan haus;
hipotensi terlentang dan oliguria.
indikator Penurunan berat
badan
No Penurunan
Berat Badan Akut
Keparahan Defisit
1
2– 5%
Ringan
2
5 – 10 %
Sedang
3
10 – 15 %
Berat
4
15 – 20 %
Fatal
Perubahan pada
hipovolemia
Hipovolemia Ringan
• Anoreksia
• Keletihan
• Kelemahan
Hipovolemia Sedang
Hipotensi ortostatik
Takikardia
Penurunan CVP
Penurunan haluaran urine
Hipovolemia Berat
•
•
•
•
•
Hipotensi berbaring
Nadi cepat dan lemah
Dingin, kulit kusam
Oliguria
Kacau mental, stupor, koma
Tindakan
Pemulihan volume cairan normal
dan
koreksi gangguan penyerta
asam- basa dan elektrolit
Perbaikan perfusi jaringan pada
syok hipovolemik
Rehidrasi oral pada diare pediatrik
Tindakan terhadap penyebab dasar
Riwayat dan faktor-faktor
resiko
Kehilangan GI abnormal : muntah, penghisapan
NG, diare, drainase intestinal
Kehilangan kulit abnormal : diaforesis berlebihan
sekunder terhadap demam atau latihan, luka
bakar, fibrosis sistik
Kehilangan ginjal abnormal : terapi diuretik,
diabetes insipidus, diuresis osmotik (bentuk
poliurik), insufisiensi adrenal, diuresis osmotik
(DM takterkontrol, pasca penggunaan zat
kontras
Spasium ketiga atau perpindahan cairan plasma
ke interstisial : peritonitis, obtruksi usus, luka
bakar, acites
Hemorragia
Perubahan masukan : koma, kekurangan cairan.
Pedoman Penyuluhan pasienkeluarga
• Beri pasien dan orang terdekat instruksi
verbal dan tertulis tentang hal berikut :
(1) Tanda dan gejala hipovolemia
(2)
Pentingnya mempertahankan
masukan
adekuat, khususnya
pada anak kecil dan
lansia, yang
lebih mungkin untuk terjadi dehidrasi
(3) Obat-obatan : nama, dosis,
frekwensi,
kewaspadaan dan
potensial efek samping
2. Hipervolemia
Hipervolemia adalah penambahan /
kelebihan volume (CES)
Hipervolemia adalah kelebihan
cairan
di dalam bagian-bagian
ekstraseluler
(CES).
Penyebab
1. Stimulus kronis pada ginjal untuk
menahan
natrium dan air
2. Fungsi ginjal abnormal, dengan
penurunan ekskresi natrium &
air
3. Kelebihan pemberian cairan intra vena
4. Perpindahan cairan interstisial ke plasma
Tanda-gejala Klinis
sesak nafas, ortopnea, odema
Penyebab edema extraselular
1. peningkatan tekanan kapiler
kelebihan retensi ginjal
tekanan vena yang tinggi
penurunan resistensi arteriol
2. penurunan protein plasma
hilangnya protein melalui hidung
hilangnya protein melalui kulit yang
kagagalan roduksi protein
lepas
3.
Peningkatan permiabilitas
kapiler
reaksi imun
toksin
infeksi bakteri
4. Blockage of lymph return
Cancer
Pembuluh
limphatik
yang
abnormal
atau
kelainan
konginital
Pengkajian Fisik
• Oedema, peningkatan berat
badan, peningkatan TD
(penurunan TD
saat jantung
gagal) nadi kuat, asites, krekles
(rales). Ronkhi, mengi,
distensi vena leher, kulit lembab,
takikardia, irama galop
Odema Pitting
• +1:
Setelah dipalpasi oleh pemeriksa
(dengan jari telunjuk) maka daerah yang
odema akan menampakkan/memperlihatkan
cekungan sedalam 2 mm
• +2:Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan
jari
telunjuk) maka daerah yang odema
akan
menampakkan/memperlihatkan
cekungan
sedalam
4 mm
• +3:
Setelah dipalpasi oleh pemeriksa
(dengan jari
telunjuk)
maka daerah yang
odema akan
menampakkan/memperlihatkan
cekungan
sedalam 6 mm
• +4:Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan
jari
telunjuk) maka daerah yang odema
akan
menampakkan/memperlihatkan
cekungan
sedalam 8 mm
Tindakan
•
•
•
Pembatasan natrium dan air
Diuretik
Dialisi atau hemofiltrasi arteriovena
kontinue : pada gagal ginjal atau
kelebihan beban cairan yang
mengancam hidup
Tanggung jawab Keperawatan
• Memantau haluaran urine dengan
cermat
• Mempertahankan pembatasan
pemberian cairan
• Mempertahankan masukan dan
haluaran cairan akurat
• Memantau tanda-tanda gagal
jantung kongestif (GJK) dan oedema
pulmoner
Riwayat dan faktor-faktor
resiko
• Retensi natrium dan air : gagal jantung,
sirosis, sindrom nefrotik, kelebihan
pemberian glukokortikosteroid
• Fungsi ginjal abnormal : gagal ginjal akut
atau kronis dengan oliguria
• Kelebihan pemberian cairan intravena (IV)
• Perpindahan cairan intertisial ke plasma :
remobilisasi cairan setelah pengobatan
luka bakar, kelebihan pemberian larutan
hipertonik (mis; manitol, salin hipertonik)
atau larutan onkotik kolid (mis; albumin)
Pedoman Penyuluhan pasienkeluarga
•
•
•
•
•
•
•
Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal
dan tertulis tentang hal berikut:
Tanda dan gejala hipervolemia
Gejala-gejala yang memerlukan pemberitahuan
dokter setelah pulang dari rumah sakit; sesak
nafas, nyeri dada, ketidakteraturan nadi baru.
Diet rendah garam, bila diprogramkan; gunakan
pengganti garam; dan hindari makanan yang
mengandung natrium tinggi
Obat-obatan : termasuk nama, tujuan, dosis,
frekwensi, kewaspadaan dan potensial efek
samping; tanda dan gejala hipokalemia bila
pasien mnggunakan diuretik.
Pentingnya pembatasan cairan bila hipervolemia
berlanjut
Pentingnya penimbangan berat badan setiap hari
• Seluruh cairan tubuh didistribusikan
diantara dua kompartemen utama,
yaitu :
1. Cairan intraselular (CIS)
2. Cairan ekstra selular (CES)
3. Pada orang dewasa 60% dari
berat badan
adalah air (cairan
dan elektrolit).
BODY FLUID VOLUME
Body fluid
60% water
Intracelluler
2/3(40%)
(28 lt in 70 kg
young adult)
extracelluler
1/3(20%)
(14 lt in 70 kg
young adult)
Transcelluler
Interstitial
Plasma
1-3%
15% (10.5 lt in 70 kg
5% (3.5 lt in
(Cerebrospinal)
young adult)
70 kg young adult)
(aqueous humor)
PROSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH
DIBANDINGKAN BERAT BADAN
Umur
Bayi BL
6 Bulan
2 Tahun
16 Tahun
20-39 Tahun:
Pria/Wanita
40-59 Tahun:
Pria/Wanita
Total cairan tubuh
(%) terhadap BB
77
72
60
60
60/50
55/47
Electrolyte Composition of Body Fluid
Electolyte
Plasma(mEq/L
Interstetiel
(mEq/KgH2o)
Intracelluler
(mEq/KgH2o)
Na+
142
145
10
K+
4
4
159
Ca2+
5
3
1
Mg2+
2
2
40
Total
153
154
210
Anion:
Cl-
103
117
3
HCO3-
25
28
7
Protein
17
-
45
Others
8
9
155
Total
153
154
210
Cation:
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
• Semua cairan tubuh adalah air larutan
pelarut, substansi terlarut (zat terlarut):
1. Air adalah senyawa utama dari
tubuh manusia. Rata-rata pria Dewasa
hampir
60% dari berat
badannya
adalah air
dan rata-rata
wanita mengandung 55% air dari berat
badannya.
2. Solut (terlarut)
• Selain air, cairan tubuh mengandung
dua jenis substansi terlarut (zat
terlarut): elektrolit dan non-elektrolit.
• (a) Elektrolit
:Substansi yang
berdiasosiasi
(terpisah) di dalam
larutan dan akan
menghantarkan
arus listrik.
Kation : ion-ion yang mambentuk
muatan positif dalam larutan.
Kation ekstraselular utama adalah
natrium (Na+), sedangkan kation
intraselular utama adalah kalium
(K+).
• Anion : ion-ion yang membentuk
muatan
negatif dalam
larutan. Anion
ekstraselular utama adalah
klorida ( Clˉ ),
sedangkan anion
intraselular utama adalah
ion
fosfat (PO4-).
• (b).Non-elektrolit : Substansi seperti
glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi
dalam larutan. Nonelektrolit lainnya
yang
secara
klinis
penting
mencakup
kreatinin dan bilirubin.
FUNGSI CAIRAN TUBUH
Sarana
untuk
mengangkut
zat-zat
makanan ke sel-sel
Mengeluarkan buangan-buangan sel
Mmbentu dalam metabolisme sel
Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non
elektrolit
Membantu memelihara suhu tubuh
Membantu pencernaan
Mempemudah eliminasi
Mengangkut zat-zat seperti (hormon,
enzim, SDP, SDM)
INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN
DARI UNSUR TUBUH YANG UTAMA
Intake (Range)
AIR (ml)
Air minum = 1400 – 1800
Airdalam makanan= 700 – 1000
Air hasil oksidasi = 300 - 400
TOTAL
=
2400 -3200
Output (range)
1.Urine = 1400 – 1.800
2.Faeces
=
100
3.Kulit
= 300 - 500
4.Paru-paru = 600 - 800
TOTAL = 2400 – 3200
Intake (range)
Output (range)
Natrium(mEq)=70 (50-100)
Urine = 65 (50-100)
Faeces = 5 (2-20)
Kalium (mEq) = 100 (50-120)
Urine = 90 (50-120)
Faeces = 10 (2-40)
Magnesium (mEq) = 30 (5-60)
Urine = 10 (2-20)
Faeces = 20 (2-50)
Kalsium (mEq)
= 15 (2-50)
Urine = 3(0-10)
Faeces = 12 (2-30)
Protein (g)
= 55 (30-80)
Nitrogen (g)
= 8 (4-12)
Kalori
= 1800-3000
Insensible Loss (IWL)
Merupakan Kehilangan cairan melalui
kulit (difusi) & paru
Untuk mengetahui “Insensible Loss
(IWL)” dapat menggunakan
penghitungan sebagai berikut :
o DEWASA
= 15 cc/kg BB/hari
o ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg BB/hari
Jika ada kenaikan suhu :
o IWL
= 200 (suhu badan sekarang –
36.8C)
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kebutuhan
cairan
1. Usiadan elektrolit
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jenis kelamin
Sel-sel lemak
Stres
Sakit
Temperatur lingkungan
Diet
PROSES PERGERAKAN /
TRANSPOR CAIRAN
TUBUH
1. Difusi
Difusi adalah proses dimana partikel
yang terdapat dalam cairan bergerak
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah sampai terjadi keseimbangan.
Faktor-faktor yang meningkatkan difusi
1. Peningkatan suhu
2. Peningkatan konsentrasi partikel
Faktor-faktor yang
meningkatkan difusi
3. Penurunan ukuran atau berat
molekul dari partikel
4.Peningkatan area permukaan
yang tersedia untuk difusi
5.Penurunan jarak lintas dimana
massa partikel harus berdifusi
2. Transport Aktif
1) Transport Aktif adalah bahan bergerak dari
konsentrasi rendah ke tinggi.
2) adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa
jantung.
3) diperlukan Energi.
4) Banyak zat terlarut penting ditransport
secara aktif melewati membran sel meliputi:
natrium, kalium,
hidrogen, glukosa dan
asam amino.
5) Tarnsport aktif adalah vital untuk
mempertahankan keunikan komposisi baik CES
dan CIS.
3. Filtrasi (penyaringan)
1) Filtrasi
adalah adalah
merembesnya
suatu cairan
melalui selaput permeable.
2) Arah perembesan adalah
dari
daerah dengan
tekanan yang lebih tinggi ke
daerah dengan
tekanan
yang yang
lebih
rendah.
4. Osmosis
Osmosis adalah
bergeraknya
pelarut
bersih seperti air,
melalui membran semipermeabel
dari larutan yang berkonsentrasi
lebih rendah ke
konsentrasi
yang
lebih tinggi yang
sifatnya menarik.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi gerakan air
dan zat terlarut
1. Membran
Membran semipermeabel tubuh meliputi :
a. membran sel : memisahkan CIS dan
CIT
dan terdiri atas lipid
dan protein
b.membran kapiler : memisahkan CIV
dari
CIT
c.membran epitelial : memisahkan CIT
dan
CIV dari CTS. Contoh : epitelium
mukosa dari
lambung dan usus,
membran sinovial dan tubulus ginjal.
2. Proses transpor
3. Konsentrasi cairan tubuh
Osmolalitas
Tonisitas
1). Larutan isotonik NaCl 0,9%
2). Larutan hipotonik NaCl
0.45%
3). Larutan hipertonik NaCL 3%,
dekstrosa 50%
Pengaturan keseimbangan /
volume vaskular dan osmolalitas
cairan ekstraselular (CES)
1. Rasa Dahaga
2. Anti Diuretik Hormon (ADH)
3. Aldosteron
4. Prostaglandin
5. Glukokortikoid
KESEIMBANGAN AIR DAN
ELEKTROLIT DIPERTAHANKAN
MELALUI INTEGRASI DARI
FUNGSI
:
• GINJAL
• HORMONAL
• SARAF
CARA PENGELUARAN CAIRAN
a. Ginjal
b. Kulit
c. Paru –paru
d. Gastrointestinal
Pengaturan Elektrolit
a. Natrium
• Terbanyak di Extra sel
• Mempengaruhi keseimbangan air,
hantaran infuls dan kontraksi otot
• Diatur oleh intake garam,
aldosteron, dan pengeluaran urine
• Normal: 135-148 mEq/lt
Kalium
• Kation utama intra seluler
• Berfungsi sebagai exitabiliy
neuromuskuler dan kontraksi otot
• Untuk pembentukan glikogen,
sintesa protein, pengaturan
keseimbangan asam basa
• Normal: 3,5-5,5 mEq/lt
Kalsium
• Berguna untuk integritas kulit, struktur
sel, konduksi jantung, pe,beuan darah,
pembentukan tulang dan gigi.
• Diatur oleh parathyroid dan thyroid
Magnisium
Kation terbanyak kedua di CIS
Penting untuk aktifitas enzim,
neurochemia, muskular excibility
Normal: 1,5-2,5 mEq/lt
Clorida
• Terdapat pada CIS dan CES
• Normal: 95-105 Eq/lt
Bicarbonat
• Sebagai buffer
• Teradapat pada CIS dan CES
Fosfat
• Anion buffer pada CIS dan CES
• Fungsi untuk meningkatkan kegiatan
neuromuskuler, metab. KH,
pengatur As-Bs
MASALAHKESEIMBANGAN
CAIRAN
DAN
ELEKTROLIT
1. Hipovolemia
Hipovolemia adalah suatu kondisi
akibat kekurangan volume cairan
ekstraseluler (CES).
Hipovolemia adalah penipisan volume
cairan ekstraseluler (CES)
Hipovolemia
adalah
kekurangan
cairan di
dalam bagian-bagian
ekstraseluler (CES).
Penyebab
(1) Penurunan masukan
(2) Kehilangan cairan yang
abnormal melalui :
kulit,
gastro
intestinal, ginjal
abnormal, dll.
(3) Perdarahan
Tanda-gejala Klinis
•
•
•
•
•
•
Pusing, kelemahan, Keletihan
Sinkope
anoreksia,mual, muntah, haus,
kekacauan mental
Konstipasi dan oliguria.
HR
meningkat,
suhu
meningkat,
turgor
kulit
menurun, lidah kering, mukosa
mulut kering, mata cekung.
Pengkajian Fisik
• Penurunan tekanan darah (TD), khususnya
bila
berdiri
(hipotensi
ortostatik);
peningkatan frekwensi jantung (FJ); turgor
kulit buruk; lidah kering dan kasar; mata
cekung; vena leher kempes; peningkatan
suhu dan penurunan berat badan akut. Bayi
dan anak-anak : penurunan air mata,
depresi fontanel anterior.
• Pada pasien syok akan tampak pucat dan
diaforetik dengan nadi cepat dan haus;
hipotensi terlentang dan oliguria.
indikator Penurunan berat
badan
No Penurunan
Berat Badan Akut
Keparahan Defisit
1
2– 5%
Ringan
2
5 – 10 %
Sedang
3
10 – 15 %
Berat
4
15 – 20 %
Fatal
Perubahan pada
hipovolemia
Hipovolemia Ringan
• Anoreksia
• Keletihan
• Kelemahan
Hipovolemia Sedang
Hipotensi ortostatik
Takikardia
Penurunan CVP
Penurunan haluaran urine
Hipovolemia Berat
•
•
•
•
•
Hipotensi berbaring
Nadi cepat dan lemah
Dingin, kulit kusam
Oliguria
Kacau mental, stupor, koma
Tindakan
Pemulihan volume cairan normal
dan
koreksi gangguan penyerta
asam- basa dan elektrolit
Perbaikan perfusi jaringan pada
syok hipovolemik
Rehidrasi oral pada diare pediatrik
Tindakan terhadap penyebab dasar
Riwayat dan faktor-faktor
resiko
Kehilangan GI abnormal : muntah, penghisapan
NG, diare, drainase intestinal
Kehilangan kulit abnormal : diaforesis berlebihan
sekunder terhadap demam atau latihan, luka
bakar, fibrosis sistik
Kehilangan ginjal abnormal : terapi diuretik,
diabetes insipidus, diuresis osmotik (bentuk
poliurik), insufisiensi adrenal, diuresis osmotik
(DM takterkontrol, pasca penggunaan zat
kontras
Spasium ketiga atau perpindahan cairan plasma
ke interstisial : peritonitis, obtruksi usus, luka
bakar, acites
Hemorragia
Perubahan masukan : koma, kekurangan cairan.
Pedoman Penyuluhan pasienkeluarga
• Beri pasien dan orang terdekat instruksi
verbal dan tertulis tentang hal berikut :
(1) Tanda dan gejala hipovolemia
(2)
Pentingnya mempertahankan
masukan
adekuat, khususnya
pada anak kecil dan
lansia, yang
lebih mungkin untuk terjadi dehidrasi
(3) Obat-obatan : nama, dosis,
frekwensi,
kewaspadaan dan
potensial efek samping
2. Hipervolemia
Hipervolemia adalah penambahan /
kelebihan volume (CES)
Hipervolemia adalah kelebihan
cairan
di dalam bagian-bagian
ekstraseluler
(CES).
Penyebab
1. Stimulus kronis pada ginjal untuk
menahan
natrium dan air
2. Fungsi ginjal abnormal, dengan
penurunan ekskresi natrium &
air
3. Kelebihan pemberian cairan intra vena
4. Perpindahan cairan interstisial ke plasma
Tanda-gejala Klinis
sesak nafas, ortopnea, odema
Penyebab edema extraselular
1. peningkatan tekanan kapiler
kelebihan retensi ginjal
tekanan vena yang tinggi
penurunan resistensi arteriol
2. penurunan protein plasma
hilangnya protein melalui hidung
hilangnya protein melalui kulit yang
kagagalan roduksi protein
lepas
3.
Peningkatan permiabilitas
kapiler
reaksi imun
toksin
infeksi bakteri
4. Blockage of lymph return
Cancer
Pembuluh
limphatik
yang
abnormal
atau
kelainan
konginital
Pengkajian Fisik
• Oedema, peningkatan berat
badan, peningkatan TD
(penurunan TD
saat jantung
gagal) nadi kuat, asites, krekles
(rales). Ronkhi, mengi,
distensi vena leher, kulit lembab,
takikardia, irama galop
Odema Pitting
• +1:
Setelah dipalpasi oleh pemeriksa
(dengan jari telunjuk) maka daerah yang
odema akan menampakkan/memperlihatkan
cekungan sedalam 2 mm
• +2:Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan
jari
telunjuk) maka daerah yang odema
akan
menampakkan/memperlihatkan
cekungan
sedalam
4 mm
• +3:
Setelah dipalpasi oleh pemeriksa
(dengan jari
telunjuk)
maka daerah yang
odema akan
menampakkan/memperlihatkan
cekungan
sedalam 6 mm
• +4:Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan
jari
telunjuk) maka daerah yang odema
akan
menampakkan/memperlihatkan
cekungan
sedalam 8 mm
Tindakan
•
•
•
Pembatasan natrium dan air
Diuretik
Dialisi atau hemofiltrasi arteriovena
kontinue : pada gagal ginjal atau
kelebihan beban cairan yang
mengancam hidup
Tanggung jawab Keperawatan
• Memantau haluaran urine dengan
cermat
• Mempertahankan pembatasan
pemberian cairan
• Mempertahankan masukan dan
haluaran cairan akurat
• Memantau tanda-tanda gagal
jantung kongestif (GJK) dan oedema
pulmoner
Riwayat dan faktor-faktor
resiko
• Retensi natrium dan air : gagal jantung,
sirosis, sindrom nefrotik, kelebihan
pemberian glukokortikosteroid
• Fungsi ginjal abnormal : gagal ginjal akut
atau kronis dengan oliguria
• Kelebihan pemberian cairan intravena (IV)
• Perpindahan cairan intertisial ke plasma :
remobilisasi cairan setelah pengobatan
luka bakar, kelebihan pemberian larutan
hipertonik (mis; manitol, salin hipertonik)
atau larutan onkotik kolid (mis; albumin)
Pedoman Penyuluhan pasienkeluarga
•
•
•
•
•
•
•
Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal
dan tertulis tentang hal berikut:
Tanda dan gejala hipervolemia
Gejala-gejala yang memerlukan pemberitahuan
dokter setelah pulang dari rumah sakit; sesak
nafas, nyeri dada, ketidakteraturan nadi baru.
Diet rendah garam, bila diprogramkan; gunakan
pengganti garam; dan hindari makanan yang
mengandung natrium tinggi
Obat-obatan : termasuk nama, tujuan, dosis,
frekwensi, kewaspadaan dan potensial efek
samping; tanda dan gejala hipokalemia bila
pasien mnggunakan diuretik.
Pentingnya pembatasan cairan bila hipervolemia
berlanjut
Pentingnya penimbangan berat badan setiap hari