View of PENGARUH PUTARAN MESIN TERHADAP HASIL SERBUK LEMPUNG PADA MESIN PENGGILING BAHAN KERAMIK

  

PENGARUH PUTARAN MESIN TERHADAP HASIL SERBUK LEMPUNG PADA MESIN

PENGGILING BAHAN KERAMIK

  1 Chusnul Azhari

  2 Bayu Priyanto

  Program Studi Teknik Mesin, Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung JL. Soekarno-Hatta No. 597, Bandung 40284

  Telp. (022) 7301738, 70791003 Fax. (022) 7304854

  

Abstract

as much 72% of ceramic IKM businessmen can not produce 80% clay powder from machine

capacity because the parameter setting of ball mill machine is not suitable. These parameters

include engine speed, alumina ball diameter and operating time. Effect of machine rotation on clay

powder result .The machine capacity used in this research is 5 kg using diameter 20 mm alumina

ball with machine operating time for 10 hours without stopping. The chunks of clay used weighing

5,000 grams and the resulting clay fineness requirements must pass 100 mesh sieve as it is the

best raw material in the manufacture of pottery type pottery.It was concluded that the resulting clay

powder weighing 4,246,378 gram at optimum rotation was 79,796 rpm which was calculated from

equation = -21126,63636 + 635,9484848 x- 3,984848485 x2 whereas most clay powder which

pass 100 mesh is 4,825 gram at round engine 80 rpm. it is advisable to use the weight of alumina

spheres and various clays of clay and the time of milling is greater than 10 hours so that the

influence of the independent variables can be seen.If you want better results it is advisable to use

materials other than clay as the material to be milled while the alumina ball as a grinding medium

can be replaced by using stainless steel balls.

  Keywords: Round Machine, Clay Powder, Grinding Machine.

  

Abstrak

  Sebanyak 72 % pengusaha IKM keramik tidak dapat menghasilkan serbuk lempung 80 % dari kapasitas mesin dikarenakan pengaturan parameter mesin ball mill tidak sesuai. Parameter tersebut antara lain putaran mesin, diameter bola alumina dan waktu pengoperasiannya. Pengaruh besaran putaran mesin terhadap hasil serbuk lempung. Kapasitas mesin yang digunakan pada penelitian ini adalah 5 kg menggunakan diameter bola alumina 20 mm dengan waktu pengoperasian mesin selama 10 jam tanpa berhenti. Bongkahan lempung yang digunakan seberat 5.000 gram dan syarat kehalusan lempung yang dihasilkan harus lolos ayakan 100 mesh karena merupakan bahan baku terbaik dalam pembuatan keramik jenis gerabah. Disimpulkan bahwa serbuk lempung yang dihasilkan seberat 4.246,378 gram pada putaran optimum mesinyaitu 79,796 rpm yang dihitung dari persamaany = -21126,63636 + 635,9484848 x-

  2

  3,984848485 x sedangkan hasil serbuk lempung terbanyak yang lolos 100 mesh adalah 4.825 gram pada putaran mesin80 rpm. disarankan untuk mengunakan berat bola alumina dan bongkahan lempung yang bervariasi serta waktu penggilingannya lebih besar dari 10 jam supaya pengaruh variabel bebas tersebut dapat terlihat. Apabila menginginkan hasil lebih baik lagi disarankan untuk menggunakan bahan selain lempung sebagai bahan yang akan digiling sedangkan bola alumina sebagai media grinding dapat diganti dengan menggunakan bola

  stainless steel.

  Kata Kunci : Putaran Mesin,Serbuk Lempung,Mesin Penggiling.

I. PENDAHULUAN mesin agar pekerjaannya menjadi mudah

  Saat ini industri kecil menengah atau IKM dan efisienyaitu mesin ball mill.Cara kerja di bidang keramik semakin banyak.Untuk mesin ball mill adalah menghancurkan bahan mengolah bongkahan lempung tersebut, baku keramik yang berupa lempung dengan pengusaha keramik membutuhkan suatu cara menggilingnya bersama media

  = y ax + bx

  kr

  2

  Sedangkan rumus untuk mencari nilai a, bdan c, yaitu: an + bx +cx

  2 (fungsi kuadratik).

  Regresi non linier ialah bentuk hubungan atau fungsi di mana variabel bebas x dan atauvariabel tak bebas y dapat berfungsi sebagai faktor atau variabel dengan pangkattertentu.Bentuk paling sederhana dari analisis regresi non linier adalahy = a + b x + c x

  Regresi Non Linier

  = putaran kritis [rpm] D = diameter dalam mesin[m] d = diameter bola alumina [m]

  √ − Dimana: N

  2

  = 42,3

  3

  grinding(bola-bola alumina). Lempung yang

  pencampuran bahan seperti bahan baku keramik, bahan kimia dan lain-lain. Di industri kecil menengah atau IKM di bidang keramik, mesin ball mill dapat beroperasi sangat lama biasanya lebih dari 24 jam tanpa henti.

  steel dan digunakan saat penggilingan atau

  Mesin ball mill, sejenis penggiling adalah perangkat mesin berbentuk silinder yang terbuat dari bahan keramik atau stainless

  berupa bongkahan akan dimasukkan ke dalam mesin yang telah diisi oleh bola-bola alumina kemudian digiling sehingga menjadi butiran-butiran yang kecil. Semakin kecil butiran lempung yang dihasilkan maka akan semakin baik untuk membuat keramik.Akan tetapi untuk mendapatkan hasil butiran kecil lempung yang banyak diperlukan putaran mesin yang optimal dan dapat menghasilkan serbuk lempung sebanyak lebih dari 80% kapasitas mesin.

II. TINJAUAN PUSTAKA Mesin Ball mill

  • cx
  • bx
  • cx

  Apabila mesin ball mill beroperasi di atas putaran kritis yang berarti bahwa gaya sentrifugal lebih besar dari gaya gravitasi, bola-bola penggiling akan menempel pada dinding dan tidak menjatuhi bahan yang digiling dan bola-bola tersebut berputar bersama mesin ball mill. Dalam hal ini tumbukan yang terjadi kecil sekali dan penggilingan tentu saja tidak efisien.Apabila mesin ball mill berputar jauh di bawah putaran kritisnya maka gerakan bola sangat terbatas dan frekuensi tumbukan hanya sedikit dan penggilingan juga tidak efisien. Hasil yang baik akan didapat bila mesin beroperasi pada putaran sekitar 80 – 100% dari putaran kritis.Rumus untuk putaran kritis yaitu: dilakukan untuk menggambarkan skema hubungan dan pengaruh yang lebih dalam dari dua atau lebih fakta-fakta serta sifat-sifat objek yang diteliti.

  = . Dengan r adalah koefisien korelasi, sedang

  Pada penelitian ini,penulis menggunakan metode penelitian kausal komparatif.Metode penelitian kausal komparatif adalah suatau penelitian yang

  III. METODE PENELITIAN

  ∑ Nilai r bervariasi antara 0 dan 1. Jika r = 0 maka tidak ada hubungan antara kedua variabel. Jika r = (+1) maka hubungannya sangat kuat dan bersifat searah.

  ∑ = −

  ∑ = −

  ∑ .

  bentuk: = . −

  SPDxy, SPDx dan SPDy diberikan oleh

  Untuk mengetahui derajat kesesuaian dari persamaan yang didapat, dihitung nilai koefisien korelasi yang berbentuk:

  Gambar 1. Spesifikasi Mesin Ball mill

   

  = 

       

  Persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan matriks berikut:  

  2 y

  = x

  4

  3

  3

  = xy ax

  Alat dan Bahan untuk Pengambilan Data

  = 250 mm = 0,25 m d = Diameter bola alumina yang digunakan [m]

  9 jam. Setelah waktu pengoperasian lebih dari 9 jam putaran mesin akan stabil, hal ini terjadi karena bongkahan lempung yang digiling di dalam mesin telah menjadi serbuk atau halus. Serbuk lempung yang dihasilkan oleh tumbukan bola alumina akan menyebabkan putaran mesin menjadi lebih stabil karena tidak ada lagi gesekan antara bongkahan lempung yang berat dengan bola alumina.

  Dalam percobaan awal digunakan alat ukur rotary encoder untuk mencari kestabilan putaran mesin ball mill. Percobaan tersebut dilakukan dengan 4 putaran mesin yaitu 60 rpm, 70 rpm, 80 rpm dan 90 rpm selama waktu pengoperasian maksimum 24 jam. Pada grafik 3.1 menjelaskan bahwa dari awal putaran mesin akanmengalami percepatan atau tidak stabil sampai waktu pengoperasian

  Grafik 3.1 Putaran Mesin dengan Waktu Pengoperasian

  0,25 − 0,02 = 88,2 rpm

  = 42,3 √ /

  42,3 √ −

  = 20 mm = 0,02 m =

  sampai 144 rpm. Jika diameter dalam mesin telah diketahui dari data spesifikasi mesin maka putaran kritis dapatdihitung.Putaran kritis (n kr ) dapat dihitung dengan menggunakan rumus, yaitu: D = Diameter dalam mesin [m]

  a) Mesin Ball Mill Mesin ball mill adalah mesin yang digunakan untuk menghaluskan atau menghancurkan suatu material menjadi partikel yang lebih kecil atau dalam bentuk serbuk halus dengan bantuan bola yang menggelinding dalam tabung mesin yang terus berputar sedangkan waktunya diatur atau ditentukan oleh orang yang mengoperasikan mesin tersebut.

  inverter motor listrik dari putaran 30 rpm

  Pada IKM keramik putaran mesin yang digunakan sekitar 40 rpm sampai 60 rpm. Sedangkan pada penelitian ini, putaran mesin dapat diatur dengan menggunakan

  Gambar 2. Spesifikasi Mesin Ball mill

  Putaran mesin : 30 rpm – 144 rpm

  Lebar mesin : 600 mm Panjang mesin : 800 mm Tinggi mesin : 1000 mm Bagian dalammesin : bata lining alumina

  Tinggi bagian dalam mesin : 180 mm

  Diameter dalam mesin : 250 mm

Tabel 3.1 Spesifikasi Mesin Ball Mill

  b) Bola Alumina Diameter 2 cm Bola alumina merupakan suatu produk berbentuk bola yang digunakan untuk menggiling serta mencampurkan bahan baku keramik.Bola alumina berputar melalui sumbu horisontal beserta dengan bahan baku keramik yang ingin digiling. Efek perputaran bola-bola ini membentur bahan baku keramik dengan bagian dalam dinding mesin sehingga menghancurkan bahan menjadi serbuk. Hasil dari benturan tersebut dapat menggiling bahan baku keramik hingga mencapai maksimum ukuran 0,05 mikron.

Tabel 3.2 Spesifikasi Bola Alumina Pelaksanaan Penelitian

  Penelitian ini menggunakan dua Kadar Al O : 95 % variabel yaitu variabel tak bebas dan variabel

  2

  3

  bebas. Variabel tak bebas adalah Kadar SiO

  2 : 5 %

  3

  variabelyang perubahannya tergantung pada Kerapatan : 3,6 g/cm variabel-variabel lain. Dalam merencanakan Penyerapan

  : 0,01 % suatu percobaan harus dipilih dan ditentukan air dengan jelas variabel tak bebas yang akan

  Massa : 34 gram / buah diteliti.Pada penelitian ini, penulis Kekerasan : 9 skala Moh’s menggunakan variabel tak bebas yaitu hasil Warna : putih serbuk lempung.Berat serbuk lempung yang dihasilkan oleh mesin ball mill merupakan variabel tak bebas karena hasilnya dipengaruhi oleh putaran mesinnya. Berdasarkan hipotesis yang ada dijelaskan bahwa semakin cepat putaran mesin maka hasil serbuk lempungnya akan semakin banyak.

Gambar 3.3 Bola Alumina Diameter 2 cm.

  Variabel bebas adalah variabel yang perubahannya tidak tergantung pada variabel c) Bongkahan Lempung Maksimal lain.Pada tahap ini akan dipilih faktor-faktor

  Berdiameter 10 cm yang berpengaruh terhadap berat serbuk Lempung atau tanah liat adalah kata lempung yang dihasilkan. Di penelitian ini, umum untuk menyebut mineral berkerangka variabel bebas yang digunakan adalah dasar silikat yang berdiameterkurang dari variasi putaran mesin, berat bongkahan 0,01 mikrometer. Lempung membentuk lempung dan berat bola alumina.Dalam gumpalan keras saat kering danlengket seluruh percobaan tidak semua faktor yang apabila basah terkena air. Lempung memiliki adadivariasikan, karena akan membuat sifat sangat plastis, mudah dibentuk dan pelaksanaan percobaan dan analisisnya menyerap air, menyusut saatkering serta menjadi kompleks. Hanya variabel yang membesar saat basah. Plastisitas berfungsi dianggap penting saja yang divariasikan sebagai pengikat dalam proses pembentukan sebab selain untuk mempermudah dalam sehingga keramik yang dibentuk tidak perhitungan datanya serta menghemat waktu mengalami keretakan atau pecah serta dan biaya penelitian. Oleh karena itu, berubah bentuk.Lempung yang digunakan penelitian akan dilakukan dengan pada penelitian ini berasal dari daerah menggunakan 10 percobaan variasi putaran Plered, Purwakarta dengan kandungan mesin yaitu dari 55 rpm sampai dengan 100 sebagai berikut: rpm sedangkan rencana variasi putaran

Tabel 3.3 Spesifikasi Lempung

  mesin yang akan digunakan dapat dilihat Kadar Al

  2 O 3 : 18,31% pada tabel 4.3.

  Kadar SiO : 61,91%

  2 Kadar CaO : 0,43%

Tabel 3.4 Rencana Percobaan Penelitian

  Kadar Fe O : 22,21%

  2

  3

3 Kerapatan : 2,68 kg/m

  Percobaan PutaranMesin 1 55 rpm 60 rpm

  2 65 rpm

  3 4 70 rpm 5 75 rpm 6 80 rpm 7 85 rpm 8 90 rpm

  95 rpm

  9 Gambar 3.6 Lempung Daerah Plered.

  100 rpm

  10

  Prosedur Proses Penggilingan

  Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada percobaan pertama (putaran mesin 55 rpm) sampai percobaan keenam (putaran mesin 80 rpm), hasil serbuk lempung yang lolos ayakan 100 mesh semakin banyak. Pada putaran mesin tersebut akan terjadi tumbukan antara bola alumina dengan bongkahan lempung karena putaran yang digunakan di bawah putaran kritis mesin yaitu 88,2 rpm. Sedangkan pada percobaan kedelapan sampai percobaan kesepuluh, putaran mesin yang digunakan di atas putaran kritis sehingga bola alumina di dalam mesin kemungkinan ikut berputar atau tidak jatuh ke bawah untuk menumbuk bongkahan lempung. Proses penghalusannya terjadi akibat gesekan antara bola alumina yang satu dengan lainnya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil serbuk lempung yang dihasilkan menurun jumlahnya.

  a) Pada percobaan ini menggunakan lempung seberat 5000 gram dan bola alumina sebanyak 3 kg.

  b) Lempung dan bola alumina tersebut dimasukkan ke dalam mesin.

  c) Atur putaran mesin pada putaran 55 rpm di percobaan pertama. Pada percobaan kedua hingga kesepuluh putaran mesin yang digunakan sesuai dengan tabel rencana percobaan penelitian.

  d) Setelah proses penggilingan selama 10 jam, mesin akan berhenti beroperasi kemudian matikan mesin dengan menekan tombol OFF.

  e) Keluarkan serbuk lempung dan bola alumina dari dalam mesin dan letakkan ke dalam wadah.

  f) Ambil serbuk lempung dari dalam wadah dan saring dengan ayakan 100 mesh.

  g) Pisahkan serbuk lempung yang lolos ayakan 100 mesh dengan yang tidak lolos.

  h) Timbang hasilnya dengan menggunakan timbangan digital dan catat datanya untuk dianalisis.

  Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum melakukanpercobaanadalah sebagai berikut:

  Banyaknya serbuk lempung yang dihasilkan pada mesin ball mill sangat dipengaruhi oleh proses tumbukan bola alumina. Bola alumina yang terdapat di dalam mesin akan ikut berputar sampai ketinggian tertentu lalu jatuh untuk menumbuk bongkahan lempung. Maksimum ketinggian jatuhnya bola alumina untuk menumbuk bongkahan lempung sama dengan diameter dalam mesin yaitu 250 mm.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

  Putaran mesin [rpm] Massa lempung [gram] Serbuk lempung lolos 100 mesh [gram] Tidak lolos 100 mesh [gram] 55 5000 2050 2950 60 5000 2565 2435 65 5000 3180 1820 70 5000 3595 1405 75 5000 4010 990 80 5000 4825 175 85 5000 4276 724 90 5000 3727 1273 95 5000 3178 1822 100 5000 2629 2371

Tabel 4.1 Data Hasil Serbuk LempungGambar 4.1 Perbandingan Tinggi Jatuhnya Bola Alumina.

  Jika putaran mesin yang digunakan adalah 55 rpm (percobaan pertama) maka ketinggian jatuhnya bola alumina dapat dihitung dengan rumus perbandingan sebagai berikut: Dimana: h = ketinggian jatuhnya bola alumina [mm] n

  kr

  = putaran kritis [rpm] = 88,2 rpm n = putaran yang digunakan [rpm]

  = 55 rpm D = diameter dalam mesin [mm]

  Data penelitian ini didapatkan dari Laboratorium Keramik Teknik Balai Besar Keramik Bandung dengan waktu pengoperasian mesin ball mill selama 10 jam tanpa henti.Massa bola alumina yang digunakan pada penelitian ini adalah 3 kg.Massa lempung yang digunakan adalah 5000 gram. Dari percobaan yang dilakukan sebanyak 10 kali didapatkan data sebagai berikut:

  2675450 215976750

  x

  a n + bx+cx

  2

  = y Pers (2) a

  x+ bx

  2

  3

  = xy Pers (3) a

  3

  IKM sedangkan tabel 4.3 menunjukan hasil perhitungan serbuk lempung.

  3

  4

  = x

  2 y

  Dari tabel 5.3 didapat tiga persamaan matematika yang akan dihitung dengan menggunakan matriks. Dimana a , b dan c adalah konstanta yang akan menentukan fungsi persamaan matematikanya. Pers (1) 10 a + 775b+ 62125c=34035 Pers (2) 775 a + 62125b+ 5134375c =2675450 Pers (3) 62125

  a

  = 30435

  Fungsi kuadratikdapat dicari solusinya dengan menggunakan tiga persamaan, yaitu: Pers (1)

  merupakan bahan baku pembuatan keramik gerabah yang baik. Jika serbuk lempung yang dihasilkan lebih kasar dari 100 mesh, maka serbuk lempung tersebut akan sulit dibentuk keramik gerabah oleh pengrajin di

  = 250 mm dengan demikian, = 155,89 mm Ketinggian jatuhnya bola alumina akan menghasilkan energi potensial per satu buah bola alumina. Energi potensial yang dihasilkan pada saat putaran mesin 55 rpm dengan massa satu buah bola alumina sebesar 34 gram dan gravitasi yang digunakan adalah 9,81 m/s

  h = ketinggian jatuhnya bola alumina [m] = 155,89 mm = 0,15589 m dengan demikian, Ep = m.

  2

  dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Ep = m.g.h

  Dimana: Ep= Energi potensial [Joule] m = Massa 1 buah bola alumina [kg] = 34 gram = 0,034 kg

  g = gravitasi [m/s

  2

  ] = 9,81 m/s

  2

  g

  mesh saja karena serbuk lempung tersebut

  .h Ep = 0,034 kg x 9,81 m/s

  2

  x 0,15589 m = 0,052 Joule

  Maka energi potensial yang dihasilkan oleh satu buah bola alumina dengan putaran mesin 55 rpm adalah 0,052 Joule.Pada penelitian ini menggunakan 88 buah bola alumina yang jumlahnya didapatkan dari pembagian berat bola alumina yang digunakan yaitu 3 kg dengan berat satu buah bola alumina adalah 34 gram.Dari perhitungan tersebut dijelaskan bahwa putaran mesinball millberbanding lurus dengan energi yang akan dihasilkan. Semakin tinggi putaran mesin, energi yang akan dihasilkan juga semakin besar. Akan tetapi kecepatan putarnya dibatasi oleh putaran kritis. Ketika putaran mesin diatas putaran kritis, bola alumina akan bergerak mengelilingi permukaan dalam mesin ball mill dan tidak akan memberikan tumbukan kepada bongkahan lempung. Oleh karena itu, perlu diketahui putaran mesin yang paling optimal untuk dapat menghasilkan energi tumbukan terbesar.Untuk data perhitungan ketinggian jatuhnya bola alumina dan energi potensial dengan putaran mesin 55 rpm sampai 85 rpm dapat dilihat pada tabel 4.2.

  Tabel 4.2Hasil Perhitungan Ketinggian Jatuhnya Bola Alumina.

  Putaran mesin Ketinggian jatuhnya bola alumina Energi potensial

  / 1 bola alumina 55 rpm 155,89 mm 0,052 Joule 60 rpm 170,06 mm 0,057 Joule 65 rpm 184,24 mm 0,062 Joule 70 rpm 198,41 mm 0,066 Joule 75 rpm 212,58 mm 0,071 Joule 80 rpm 226,75 mm 0,076 Joule 85 rpm 240,93 mm 0,080 Joule

  Data yang sudah diperoleh dihitung dengan analisis regresi kuadrat sehingga hubungan antara pengaruh variasi putaran mesin terhadap hasil serbuk lempung bisa diketahui.Data penelitian yang dihitung adalah data serbuk lempung yang lolos 100

  • cx
  • bx
  • cx
  • 5134375b +43583125c = 215976750 Persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam matriks berikut: 10 775 62125 775 62125 5134375 62125 5134375 43583125

  = 62125 − 775

  2062,5 x 6526782,5 = 0,325256944

  10 = 2062,5 = −

  ∑ = 122364905 −

  34035

  10 = 6526782,5

  = .

  = 37737,5

  Nilai r = 0,33 maka ada hubungan antara keduavariabel putaran mesin dengan hasil serbuk lempung tetapi sangat lemah karena nilai r <0,5.

  = − ∑

  Pembahasan Hasil Penelitian

  Dari grafik 4.1 dapat dilihat bahwa untuk hasil serbuk lempung terbesar yaitu pada putaran 80 rpm dengan waktu penggilingan selama 10 jam tanpa henti dan diameter bola alumina yang digunakan adalah 20 mm. Hasil serbuk lempung terbesar yang lolos 100 mesh adalah 4.825 gram dengan menggunakan berat bola aluminaadalah3 kg dan berat bongkahan lempungnya adalah 5.000 gram. Hasil serbuk lempung terbesar dihasilkan pada putaran 80 rpm karena putaran mesin yang digunakan mendekati dengan putaran kritisnya yaitu 88,2 rpm sehingga energi potensial yang dihasilkan per satu buah bola alumina menjadi lebih besar. Energi potensial tersebut akan mengakibatkan tumbukan yang terjadi di dalam mesin ball mill menjadi lebih besar dan dapat menghaluskan lempung hingga menjadi serbuk.Hasil serbuk lempung yang dihasilkan nantinya dapat digunakan oleh IKM dibidang keramik untuk membuat guci, gentong dan lain sebagainya seperti ditunjukan oleh gambar dibawah ini.

  • bx + cx

Gambar 4.2 Serbuk Lempung dan Keramik Hias.

  V. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

  Berdasarkanhasil pengolahan data hasil serbuk lempung yang diperoleh dari variasi putaran mesin ball mill, maka dapat disimpulkan yaitu :

  1. Putaran mesinyang menghasilkan serbuk lempung terbanyak adalah 80 rpm dengan hasil serbuk lempungnya yang lolos yaitu 100 mesh adalah 4.825 gram.

  2. Persamaan yang didapat dari hasil

  10 = 37737,5

  Grafik 4.1 Hasil Serbuk Lempung dengan Putaran Mesin.

  , sehingga bisa dicari nilai maksimumnya dengan rumus:

  Nilai konstanta

  a

  , b dan c telah didapat dari perhitungan matriks sehingga fungsi matematika dari regresi kuadrat y = a

  2

  dapat diketahui. Fungsi yang didapat adalahy = -21126,63636 + 635,9484848 x- 3,984848485 x

  2

  = − 635,9484848 2 − 3,984848485

  775.34035

  = 79,79581749 [ ] dan nilai y max yaitu: y max = -21126,63636 + 635,9484848 (79,79581749) +- 3,984848485(79,79581749)

  2

  y max = 4246,378252 [gram] y

  max

  merupakan hasil serbuk lempung jika putaran mesin yang digunakan adalah 79,79581749 rpm. Untuk mengetahui derajat kesesuaian dari fungsi matematikanya, dihitung nilai koefisien korelasi (r) dengan cara yaitu:

  = . − ∑ .

  ∑ = 2675450 −

  penelitian variasi putaran mesiny = - 21126,63636 + 635,9484848 x-

  3,984848485 x

  Cu Chips Producing Through High Energy Ball Mill. International Journal of Innovative

  Mineral Processing Technology. Oxford:

  Wills, Barry A. dan James A. Finch. 2016.

  Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin.Jakarta: PT. Pradnya Paramita

  Hall Sularsodan Suga Kiyokatstu. 2009. Dasar

  Industrial Ceramics. London: Chapman and

  Singer, Felix dan Sonja S. Singer. 2007.

  Materials and Manufacturing Engineering: Volume 55 Issue 2 halaman 790-798 Roy, Vincent A. 2009. Ceramic. London:Mc Graw-Hill Book Company Inc.

  Milling of Aluminium Powder Using Planetary Ball Mill Process. Journal of Achievements in

  Ramezanidan Neitzert. 2012. Mechanical

  Induktif. Yogyakarta: Graha Ilmu

  Nazir,Moh.2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia Nur, Meilia. 2010. Statistika Deskriptif dan

  Teknik Statika. Jakarta: Erlangga

  Research in Science, Engineering and Technology: Volume 4 Issue 6 halaman 1675-1679 Meriam, J.L dan L.G Kraige. 2007. Mekanika

  House Kumar, Prem dkk. 2015. Characterization of

  2

  Design. New Delhi: Eurasia Publishing

  Jurnal Teknik Mesin: Volume 9 No. 1 halaman 18-24 Khurmi, R.S dan J.K Gupta. 2007. Machine

  Ball Mill Import pada Industri Semen Indonesia.

  Southern African Institute of Milling and Metallurgy: Volume 110 halaman 133-140 Kartikasari, Ratnadkk. 2007. Karakterisasi

  Mill Performance by Using Online Ball Mill and Pulp Measurements. The Journal of The

  Innovative Computing, Information and Control: Volume 10 Number 5 halaman 1715-1725 Clermont dan Haas. 2010. Optimization of

  Model of Ball Kinematics Based on Ball Mill Coal Load. International Journal of

  Bai, Yan dkk. 2014. Energy Calculation

  DAFTAR PUSTAKA

  2. Pada penelitian selanjutnya juga disarankan untuk menggunakan bahan selain lempung sebagai bahan yang akan digiling sedangkan bola alumina sebagai media grinding dapat diganti dengan menggunakan bola stainless steel.

  1. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk mengunakan berat bola alumina dan bongkahan lempung yang bervariasi serta waktu penggilingannya lebih besar dari 10 jam supaya pengaruh variabel bebas tersebut dapat terlihat.

  Saran yang dapat diberikan dari penulis setelah melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

  Saran

  . Daripersamaan tersebut didapatkan putaran optimum mesindari hasil perhitungan yaitu 79,796 rpm dan serbuk lempung yang dihasilkan seberat 4.246,378 gram.

  Elsevier