View of EVALUASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI SEBAGAI ANTISIPASI KECELAKAAN KERJA DALAM LINGKUNGAN KERJA KONSTRUKSI

  

EVALUASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI SEBAGAI ANTISIPASI

KECELAKAAN KERJA DALAM LINGKUNGAN KERJA KONSTRUKSI

  1 Hetty Fadriani

  

2

Danar Aditya Lupias

  Program Studi Teknik Sipil, Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung, Jl. Soekarno Hatta 597, Telp. (022) 7301738, 70791003 Fax. (022) 7304854 Bandung

  

ABSTRACT

  Construction services sector is one of the sectors that have the risk of accidents. Material, time even life losses are the result that caused by an accident construction work. Safety issues for the construction workers are still less noticed, one of which is ignoring the implementation of health and safety management system which include the use of protection equipment when working. This research aims to find out the impact of the use of protection equipment by workers as anticipation work accidents in the environment construction projects on the development of the Road Project at Agropolitan Area of the Melati Village Waringin Kurung Sub-district Serang City Province of Banten. The method that used in this research is a descriptive analysis method with survey ways, spread the questionnaire and interviews with respondents. The population and samples in this research amounted to 27 people, where are all the employees on the project are examined. Data's are analyzed with the validity test using the Product Moment formula, and reliability test using Cronbach Alpha technique, The results obtained from both the testing that safety training factors, publication of safety work environment control, supervision and discipline and raising awareness K3 effect in the behavior of workers in using the protection equipment against anticipation work accidents with an average score 0.644 and 0.950. The suggestions proposed in this research is that the company and the workers to improve the commitment and awareness of the importance of health and safety to avoid the impact of which will be found.

  Keywords : Protection Equipment, H&S, Employment.

  ABSTRAK Sektor jasa konstruksi merupakan salah satu sektor yang memiliki resiko kecelakaan kerja.

  Masalah keselamatan kerja pada pekerja konstruksi masih kurang diperhatikan, salah satunya mengabaikan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang diantaranya adalah penggunaan alat pelindung diri saat bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat pelindung diri oleh pekerja sebagai antisipasi kecelakaan kerja di lingkungan proyek konstruksi pada Proyek Pembangunan Jalan Kawasan Agropolitan Desa Melati Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang Provinsi Banten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa deskriptif dengan cara survey, menyebarkan kuesioner serta wawancara kepada responden. Populasi dan sampel pada penelitian ini berjumlah 27 orang, dimana semuanya adalah pekerja pada proyek yang diteliti. Data hasil kuesioner dianalisa dengan uji validitas menggunakan rumus Product Moment, uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach. Didapat hasil dari kedua pengujian tersebut bahwa faktor pelatihan keselamatan, publikasi keselamatan kerja, kontrol lingkungan kerja, pengawasan dan disiplin serta peningkatan kesadaran K3 berpengaruh dalam perilaku pekerja dalam menggunakan alat pelindung diri terhadap antisipasi kecelakaan kerja dengan skor rataan sebesar 0.644 dan 0.950. Saran yang diusulkan dalam penelitian ini adalah agar perusahaan serta pekerja untuk meningkatkan komitmen akan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja untuk menghindari kerugian yang akan didapatkan.

  Kata kunci : Alat Pelindung Diri, K3, Tenaga Kerja.

  I. PENDAHULUAN Perkembangan dunia industri konstruksi saat ini sangat berhubungan langsung dengan penggunaan tenaga kerja, banyak bidang dalam industri konstruksi yang pada proses pelaksanaannya memiliki dampak buruk terhadap keselamatan dan kesehatan para pekerjanya.

  Para pekerja konstruksi yang sedang melaksanakan kegiatan pekerjaannya di lokasi proyek tidak terlepas dari berbagai resiko, salah satunya resiko mengalami kecelakaan kerja akibat kelalaian kerja yang beberapa diantaranya diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan dan pelatihan tentang sistem keselamatan dan kesehatan kerja, tidak digunakannya alat pelindung diri dalam bekerja serta kurangnya pengawasan.

  Kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja pada proyek konstruksi yang kurang memperhatikan sistem keselamatan dan kesehatan kerja, jauh lebih besar dibanding dengan proyek konstruksi yang melaksanakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik. Bagi pekerja, kecelakaan kerja dapat mengakibatkan cedera, luka, cacat bahkan juga kematian, sedangkan bagi perusahaan jasa konstruksi, kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi yang dilaksanakan dapat menimbulkan kerugian berupa penambahan biaya serta bertambahnya waktu pelaksanaan bahkan sampai masuk daftar hitam perusahaan (black list).

  Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) pada tahun 2015 data per Oktober 2015 dari hasil evaluasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi pada pelaksanaan proyek fisik Kementerian PUPR di 6 (enam) pulau besar di Indonesia, yaitu Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTB dan Bali, serta Papua, data mengenai proporsi kecelakaan kerja di Indonesia, sektor industri konstruksi menjadi penyumbang terbesar sebesar 32% bersama dengan industri manufaktur. Oleh sebab itu maka dapat disimpulkan bahwa tingkat implementasi SMK3 pada proyek-proyek Kementerian PUPR masuk dalam kategori “tidak aman”.

  Dengan adanya 3 (tiga) indikator persentase, diantaranya : 0%-49% termasuk dalam kategori tidak aman, 50%-75% termasuk dalam kategori tidak konsisten 76%-100% termasuk dalam kategori aman. Pada persentase implementasi SMK3 kontruksi pada proyek masing-masing Direktorat Jenderal (Ditjen) di Kementerian PUPR, diantaranya Sumber Daya Air (SDA), Bina Marga, Cipta Karya, dan penyediaan perumahan, didapat bahwa Ditjen SDA mendaptakan persentase tingkat implementasi dengan persentase 30,53%, Ditjen Bina Marga dengan persentase 39,47%, Ditjen Cipta Karya dengan persentase 22,17%, dan Ditjen Penyediaan Perumahan dengan persentase 15,57%, semua dalam kategori

  “tidak aman”. Proyek Pembangunan Prasarana

  Infrastruktur Jalan Kawasan Agropolitan Desa Melati Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang merupakan salah satu kegiatan dalam sektor industri konstruksi bidang kebinamargaan yang pada pelaksanaannya kurang menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik. Hal tersebut dikarenakan masih kurangnya pengawasan dari pihak pemilik serta kurangnya kesadaran dari pihak penyedia jasa konstruksi dalam melaksanakan program SMK3 pada proyek tersebut.

  Maka dengan latar belakang tersebut, penulis memilih judul tugas akhir “Evaluasi

  Penggunaan Alat Pelindung Diri Sebagai Antisipasi Kecelakaan Kerja di Dalam Lingkungan Kerja Konstruksi

  ” dengan mengambil studi kasus di Proyek Pembangunan Prasarana Infrastruktur Jalan Kawasan Agropolitan Desa Melati Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang.

  II. METODE PENELITIAN

  Kronologis penelitian yang dimulai dengan tahapan persiapan, dimaksudkan terutama antara lain selain untuk menginventarisir data teknis sebagai arsip, sekaligus guna memilah-milah bahan yang dapat dipilih sebagai obyek penelitian. Hal ini dipandang penting karena dari obyek studi kasus yang dipilih untuk penelitian, perlu dipastikan tersedianya data sesuai yang diperlukan.

  Data yang telah diperoleh diuji menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil pengolahan data digunakan untuk mengetahui bagaimana penerapan penggunaan alat pelindung diri sebagai upaya perlindungan/ antisipasi kecelakaan kerja pada tenaga kerja pada saat melaksanakan pekerjaan di lokasi penelitian seperti terlihat pada Gambar 3.1 Berikut:

  2007, lalu diolah dengan menggunakan

  Cronbach (Persamaan 3.3)

  c. Persamaan Varian Butir Instrumen

  Cronbach (Persamaan 3.2)

  b. Persamaan Koefisien a Alpha

  (Persamaan 3.1)

  Persamaan yang digunakan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: a. Persamaan r Product Moment

  program IBM SPSS Static V2.3 untuk mencari nilai valid dan reliabilitas dari kuesioner yang telah disebarkan.

  Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini mencakup: (i) menghimpun data dari jawaban kuesioner yang disebarkan yang dipergunakan sebagai dasar untuk menentukan skor/ nilai jawaban responden; dan (ii) melakukan proses perhitungan dengan menggunakan program Ms Excel

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian

  Tahap Pengolahan Data

  Data yang dikumpulkan bersumber dari data yang diambil dengan cara menyebarkan kuesioner dan wawancara langsung terhadap responden di lokasi penelitian.

  Tahapan Pengambilan dan Pengumpulan Data

  penelaahan buku-buku literatur baik buku cetakan fisik maupun e-book yang berkaitan dengan pokok pembahasan dari tugas akhir ini.

  research), yaitu studi kepustakaan melalui

  Tahapan persiapan mencakup: (i) penentuan judul; (ii) identifikasi masalah; (iii) penentuan data-data yang akan diperlukan; dan (iv) kajian pustaka. Hal ini dilakukan agar rencana kerja yang akan dilakukan lebih terstruktur dan lebih terfokus pada substansi penelitian pada saat masa pelaksanaan. Berkaitan dengan kajian pustaka (library

  Tahapan Persiapan

  d. Persamaan Total Varian Butir

  2 Truck 2.

  Sedangkan untuk jenis peralatan kerja yang digunakan pada saat pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak adalah seperti yang terlihat pada Tabel 4.2 berikut:

  Instrumen Cronbach (Persamaan 3.4)

  Tahapan Penyajian Data

  Data-data yang telah diolah selanjutnya dideskripsikan untuk disajikan sebagai bahan yang dipergunakan sebagai dasar proses lebih lanjut dalam analisis dan pembahasan.

  1 Roller

  6 - 8 Ton

  Tandem

  6 - 8 Ton

  Dump

  Jumlah (Unit) 1.

  Utama No Nama Alat Kapasitas

Tabel 4.2 Daftar Peralatan Minimal

III. MATERI PENELITIAN Jenis Kegiatan

  Sumber: Pengolahan Data Primer Terlihat pada Tabel dan Gambar di atas, jumlah tenaga kerja pada lokasi penelitian ini didominasi oleh posisi jabatan Tukang dengan persentase 59.259 % dengan jumlah tenaga kerja 16 orang.

  Vibrator Concrete

  Komposisi responden berdasarkan umur, secara umum berkisar antara 15 sampai 55 tahun, seperti tertera pada Tabel 4.3 berikut ini:

  Umur

  Dari data yang terkumpul, ada beberapa komposisi karakteristik dari responden yang diteliti terdiri dari, umur, tingkat pendidikan, serta pengalaman bekerja.

  Responden penelitian terdiri dari 27 orang yang bekerja pada kegiatan proyek Pembangunan Prasarana Infrastruktur Jalan Kawasan Agropolitan Desa Melati Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang yang memiliki beberapa karakteristik.

  Gambaran Umur Responden

  1 Tanker 4500 L Sumber: Data Sekunder

  Cutter 7. Water 3000-

  Concrete

  1 Molen 6.

  5. Mixer/ 0.75 m3

  Concrete

  Jumlah 27 100.000%

  1 Compressor L/M 4.

  4000- 3. 6500

  Air

  Jenis kegiatan yang diteliti dalam tugas akhir ini adalah kegiatan proyek pembangunan jalan kawasan dengan jenis konstruksi perkerasan jalan kaku.

  • 1

  Tenaga dan Peralatan Kerja

  Tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan proyek Pembangunan Prasarana Infrastruktur Jalan Kawasan Agropolitan Desa Melati Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang ini berjumlah sebanyak 27 orang, dengan komposisi seperti terlihat dalam Tabel 4.1 berikut ini:

  • 1

Tabel 4.1 Jumlah dan Klasifikasi

  Tenaga Kerja

  Jabatan Jumlah Persentase Orang (%)

  Mandor 2 7.407 % Kepala 5 18.519 % Tukang Tukang 16 59.259 % Laden 4 14.815 %

Tabel 4.3 Rekapitulasi Umur Pekerja

  Pengalaman Bekerja

  Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner

  Sumber: Pengolahan Data Primer Pada Tabel 4.5 di atas, terlihat pengalaman bekerja responden yang diteliti pada proyek ini didominasi oleh masa kerja 0-5 Tahun dan lebih dari 26 Tahun dengan persentase sebesar 29.630% dengan masing-masing kriteria berjumlah 8 orang responden, serta ada kelompok masa kerja selama 16-20 tahun yang tidak memiliki responden. Terlihat ada kelompok pekerja yang baru memulai pekerjaan pada bidang konstruksi (kelompok 0-5 Tahun), serta ada kelompok pekerja yang tetap bekerja pada bidang konstruksi lebih dari 26 tahun.

  Jumlah 27 100.000 %

  >26 8 29.630 %

  11-15 2 7.407 % 16-20 0.000 % 21-25 3 11.111%

  0-5 8 29.630 % 6-10 6 22.222 %

  Lama Kerja Jumlah Persentase (Tahun) (Orang) (%)

  Bekerja

Tabel 4.5 Rekapitulasi Pengalaman

  Demikian halnya dengan pengalaman pekerja para responden sangat beragam, yaitu antara 2 sampai lebih dari 26 tahun, seperti terlihat pada Tabel 4.5 berikut ini:

  Sumber: Pengolahan Data Primer Terlihat pada Tabel 4.4 di atas, rentang pendidikan responden yang dominan berada di lokasi penelitian adalah lulusan SD, SMP serta SMA yang memiliki nilai sama besar SMP adalah yang tertinggi dengan persentase sebesar 33.33% untuk tingkat pendidikan SMP dengan responden sebanyak 8 orang. Hal tersebut terjadi dikarenakan secara jenis pekerjaan yang dilaksanakan di lokasi penelitian tidak menuntut tingkat pendidikan yang tinggi.

  Usia Jumlah Persentase (Tahun) (Orang) (%)

  Jumlah 27 100.000 %

  SD 8 29.630 % SMP 9 33.330 % SMA 8 29.630 %

  Tidak 2 7.410 % Tamat SD

  Pendidikan Jumlah Persentase (Orang) (%)

  Pendidikan Pekerja

Tabel 4.4 Rekapitulasi Tingkat

  Komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan, secara umum berkisar dari tidak tamat SD sampai jenjang SMA, seperti tertera pada Tabel 4.4 berikut ini:

  Tingkat Pendidikan

  Sumber: Pengolahan Data Primer

  Jumlah 27 100.000 %

  15-20 5 18.519 % 21-25 6 22.222 % 26-30 3 11.111 % 31-35 2 7.407 % 36-40 1 3.704 % 41-45 2 7.407 % 46-50 4 14.815 % 51-55 4 14.815 %

  Uji validitas dan uji reliabilitas kuesioner pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa responden memahami pertanyaan/ pernyataan yang diberikan dalam kuesioner yang disebarkan. Pemahaman terhadap pertanyaan/ pernyataan dalam kuesioner merupakan salah satu aspek penting dalam penelitian.

  Uji Validitas

  Rekapitulasi dan Analisa Data Kuesioner

  Peningkatan Kesadaran K3

  Dari 6 pertanyaan/ pernyataan yang diajukan, untuk kolom Pengawasan dan Disiplin didapat hasil rata-rata jawaban sebesar 3.42 dan termasuk kategori cukup baik.

  Pengawasan dan Disiplin

  Dari 6 pertanyaan/ pernyataan yang diajukan, untuk kolom Kontrol Lingkungan Kerja didapat hasil rata-rata jawaban sebesar 2.99 dan termasuk kategori cukup baik.

  Kontrol Lingkungan Kerja

  Dari 4 pertanyaan/ pernyataan yang diajukan, untuk kolom Publikasi Keselamatan Kerja didapat hasil rata-rata jawaban sebesar 3.65 dan termasuk kategori baik.

  Publikasi Keselamatan Kerja

  Dari 5 pertanyaan/ pernyataan yang diajukan, untuk kolom Pelatihan Keselamatan Kerja didapat hasil rata-rata jawaban sebesar 2.72 dan termasuk kategori cukup baik.

  Pelatihan Keselamatan Kerja

  Berdasarkan hasil dari kuesioner yang telah dikumpulkan, diperoleh hasil rekapitulasi dari kolom tambahan pertanyaan kuesioner yang disebarkan yang terbagi menjadi lima kelompok pertanyaan, yang terdiri dari Pelatihan Keselamatan, Publikasi Keselamatan Kerja, Kontrol Lingkungan Kerja, Pengawasan dan Disiplin, serta Peningkatan Kesadaran K3.

  Dari hasil perhitungan didapat hasil dengan nilai 0.952, dilihat dari tabel Tingkat Reliabilitas Metode Alpha Cronbach untuk angka 0.952 termasuk dalam kategori Sangat Reliabel.

  Uji validitas dilakukan untuk melihat apakah pertanyaan/ pernyataan yang diajukan dapat memberikan jawaban yang sesuai dan dapat mengukur aspek-aspek yang diukur. Uji validitas ini hanya dilakukan pada 8 kolom kuesioner utama dan hanya diberikan kepada pertanyaan yang hanya memiliki 2 pilihan jawaban, yaitu jawaban ya atau tidak yang disebarkan kepada 27 orang responden.

  3.2 (Rumus Koefisien Alpha Cronbach) didapat angka r11 = 0.952.

  jawaban di kolom pertanyaan tambahan telah disesuaikan dengan bobot nilai jawaban dengan pada Tabel Skala Likert. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan persamaan Varian Butir Instrumen (Persamaan 3.3) didapat angka 12.396, setelah didapatkan nilai varian dari masing-masing pertanyaan/pernyataan pada setiap responden secara keseluruhan, dilanjutkan dengan menghitung Nilai total varian butir instrument (Persamaan 3.4), maka didapatkan nilai Si² = 149.229, Lalu langkah terakhir dilakukan perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen variable dengan menggunakan Persamaan

  Cronbach yang sebelumnya pada setiap

  Tingkat reliabilitas kuesioner pada penelitian ini diukur dengan metode Alpha

  Uji reliabilitas kuesioner ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran suatu instrumen relatif konsisten apabila instrumen relatif konsisten apabila instrumen tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek penelitian.

  Uji Reliabilitas

  = 0.380. Besarnya nilai r terletak antara -1 < r < 1, dikarenakan hasil dari perhitungan nilai r untuk korelasi Product Moment didapat hasil sebesar -0.173, maka hubungan r tersebut bernilai sempurna negatif.

  Moment (Persamaan 3.1) untuk N = 27 nilai r

  Dari hasil perhitungan, nilai r hitung untuk N = 27 sebesar -0.173, dilihat dari Tabel nilai kritis untuk korelasi r Product

  Uji validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment dan hasil perhitungannya dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r.

  Dari 6 pertanyaan/ pernyataan yang diajukan, untuk kolom Peningkatan Kesadaran K3 didapat hasil rata-rata

  • – 0.173. Sedangkan, mengacu kepada Tabel Nilai Kritis untuk Korelasi r Product Moment untuk N = 27 (Jumlah Responden) bernilai 0.380. Akan tetapi, dikarenakan besarnya nilai r terletak antara -1 < r < 1, sedangkan r hasil
  • 0.173, hubungan r tersebut bernilai sempurna negatif. Maka dari uji validitas dari kuesioner yang disebarkan dapat terlihat bahwa pertanyaan/ pernyataan yang diajukan memiliki nilai sempurna atau dapat dinyatakan valid.

  c. Uji Korelasi Dari uji korelasi dapat diambil jawaban bahwa walaupun ketersediaan APD serta kenyamanan penggunaan APD di lingkungan kerja didapat nilai sebesar

  a. Secara umum, penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada proyek Pembangunan Jalan Kawasan Agropolitan Desa Melati Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang kurang berjalan dengan baik, hal tersebut dikarenakan pada saat pelaksanaan pekerjaan masih banyak pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung kerja seperti terlihat pada Lampiran 3;

  Berdasarkan tujuan penelitian tugas akhir ini serta hasil dari uji analisis data yag telah dilakukan, maka dapat ditetapkan beberapa simpulan sebagai berikut:

  IV. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

  sebesar 0.644 memiliki hubungan yang kuat serta perhitungan Alpha Cronbach didapat hasil rata-rata sebesar 0.950 memiliki tingkat ukuran yang sangat tinggi.

  Rank Spearman didapat hasil rata-rata

  39.81% dan 27.78% atau bernilai sangat rendah, tetapi pengetahuan mengenai APD serta penggunaan APD bernilai tinggi sebesar 94.44% dan 87.04%. Dari ke empat kolom pertanyaan tersebut didapat nilai total rata-rata sebesar 62.30% untuk jawaban positif dan nilai sebesar 37.70% untuk jawaban negatif. Serta dari uji koefisien korelasi menggunakan menggunakan program IBM SPSS Statistic 23, perhitungan

  0.952, serta dengan penyesuaian hasil dari perhitungan tersebut kepada tabel tingkat reliabilitas metode Alpha Cronbach nilai sebesar 0.952 termasuk dalam kategori sangat reliabel. Maka dari uji reliabilitas dari kuesioner yang telah disebarkan dapat terlihat bahwa pertanyaan/ pernyataan yang diajukan memiliki tingkat nilai sangat reliabel/ dapat digunakan kembali.

  jawaban sebesar 3.27 dan termasuk kategori cukup baik

  Cronbach didapat hasil dengan nilai sebesar

  b. Uji Reliabilitas Dari uji reliabilitas dapat diambil jawaban bahwa hasil perhitungan dengan menggunakan rumus koefisien Alpha

  sebesar

  perhitungan Product Moment didapat

  a. Uji Validitas Dari uji validitas, dapat diambil jawaban bahwa hasil perhitungan dari kuesioner yang disebarkan dengan menggunakan rumus Product Moment didapat nilai sebesar

  Dari setiap uji yang dilakukan sebelumnya, dapat diambil jawaban sementara untuk setiap jenis uji yang dilakukan, adapun untuk jawaban dari jenis uji yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  Rekapitulasi Nilai Perhitungan 3 Uji

  b. Masalah-masalah mengenai K3 yang timbul pada saat pelaksanaan pekerjaan pada proyek Pembangunan Jalan Kawasan Agropolitan Desa Melati Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang ternyata hanya pada penerapan SMK3 oleh pihak perusahaan yang kurang baik serta masih ada pekerja yang tidak menggunakan APD pada saat melaksanakan pekerjaannya karena sebagian besar responden menyatakan bahwa APD tidak tersedia sesuai kebutuhan pekerjaan, untuk rekapitulasi jawaban mengenai tingkat penggunaan APD dapat terlihat pada Lampiran 4 Kolom B (Sikap Terhadap Penggunaan APD);

  c. Tingkat motivasi pekerja dalam penggunaan alat pelindung diri pada saat melaksanakan pekerjaan pada kenyataannya tergolong rendah, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor kebiasaan tidak menggunakan alat pelindung kerja, faktor tidak tersedianya alat pelindung diri oleh pihak perusahaan, serta tidak nyamannya alat pelindung diri yang telah tersedia. Selain itu, faktor pengawasan pihak pemilik yang lemah mengakibatkan penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja kurang diterapkan dengan baik. Untuk nilai tingkat motivasi pekerja dapat terlihat pada Tabel 4.26 kolom pertanyaan C yang mempunyai skor rata-rata jawaban positif sebesar 39.81% dan jawaban negatif sebesar 60.19% dan kolom pertanyaan D yang memiliki skor sebesar 27.78% dan jawaban negatif sebesar 72.22%;

  d. Hubungan antara penggunaan alat pelindung diri terhadap antisipasi kecelakaan kerja adalah positif dan berkorelasi kuat. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata korelasi positif sebesar

  0.76. Kontrol Lingkungan Kerja memiliki nilai korelasi tertinggi yaitu sebesar 0.83, menunjukkan bahwa faktor ini memiliki hubungan yang paling kuat dengan antisipasi kecelakaan kerja dibandingkan dengan factor lainnya. Kemudian diikuti oleh faktor Publikasi Keselamatan dengan nilai korelasi sebesar 0.82, faktor Pelatihan Keselamatan dengan nilai korelasi 0.73, faktor Peningkatan Kesadaran K3 memiliki nilai korelasi sebesar 0.72, diikuti oleh faktor Pengawasan dan Disiplin dengan nilai 0.70 sebagai nilai korelasi terendah. Selain itu dapat terlihat dari hasil perhitungan pada Tabel 4.27 menggunakan program IBM SPSS Statistic 23 dengan metode Korelasi Rank Spearman dan Koefisien Korelasi Alpha Cronbach didapat hasil nilai total rata-rata untuk pengaruh penggunaan alat pelindung diri terhadap antisipasi kecelakaan kerja sebesar 0.644 dan 0.950.

  Saran

  Dari simpulan yang telah didapat dan dari hasil peninjauan langsung di lokasi penelitian, maka dapat diajukan saran sebagai berikut: a. Pihak perusahaan serta pekerja harus lebih meningkatkan komitmen serta tanggung jawabnya terhadap kebijakan K3 terutama dalam penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja.

  b. Perusahaan perlu meningkatkan pelaksanaan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) dengan baik, karena komitmen yang kuat dari pihak perusahaan dapat memotivasi pekerja untuk selalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerjanya pada saat melaksanakan pekerjaan.

  c. Perusahaan perlu memberikan sanksi tegas kepada pekerja yang melanggar aturan mengenai K3, hal ini dimaksudkan untuk menghindari kecelakaan serta kerusakan akibat kerja d. Perusahaan perlu meningkatkan penyediaan fasilitas alat pelindung diri serta alat pengaman area/ rambu-rambu tanda bahaya yang menunjang pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya.

  e. Perusahaan perlu memberikan motivasi kepada para pekerja dalam hal pembiasaan penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja.

  Empat. Kementerian Ketenagakerjaan. 2014.

  Undang-undang No. 1/1970

  Jakarta: Ghalia Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia. 1970.

  Kuswana, Sunaryo.W. 2014. Ergonomi dan K3. Bandung: Rosda Karya. Nazir, M. 1988. Metode Penelitian.

  Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. Jakarta.

  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2014.

  Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. Jakarta.

  26 Tahun 2014 tetang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kementerian Ketenagakerjaan. 2010.

  Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.

  I. Yogyakarta: Kanisius. Ervianto W. 2002, Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Salemba

  f. Perusahaan sebaiknya memberikan penyuluhan tentang resiko bahaya yang akan terjadi secara rutin pada saat sebelum pekerjaan dimulai.

  Gramedia. Dipohusodo, I. 1995. Manajemen Proyek & Konstruksi, Jilid

  Jersey: Prentice Hall. Dessler, G. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 9, Jilid I. Jakarta:

  Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Cooling, D.A. 1990. Industrial Safety: Management and Technology. New

  Untuk Industri.

  Handbook of Occupational Safety and Health. Buntarto. 2015. Panduan Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja

  Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja. American Society of Safety and Engineering (ASSE). 2015.

  Adia, Shafiqah. 2010. Gema Budaya K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

  h. Pemilik proyek/ pihak pemerintah perlu memberikan sanksi tegas kepada pihak perusahaan yang pada saat pelaksanaan pekerjaan tidak melaksanakan SMK3 sesuai aturan. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai alat pelindung diri dan penerapan SMK3 pada jenis dan ruang lingkup proyek yang lebih tinggi (APBD, APBN, Multi Nasional)

  g. Perusahaan sebaiknya perlu melaksanakan pengecekan kesehatan pekerja sebelum dan setelah pekerjaan dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

  tentang Keselamatan Kerja. Jakarta.

  Pemerintah Republik Indonesia. 2003.

  Undang-undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Jakarta. Pemerintah Republik Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta.

  Santoso,

  G. 2004. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Cetakan Pertama. Jakarta: Prestasi Pustaka.

  Soeharto, I. 1995. Manajemen proyek : "Dari Konseptual Sampai Operasional" . Jakarta : Erlangga. Sucipto, C.D. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta:

  Gosyen Publishing. Sugiyono. 2016. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

  Widayana, I Gede & I Gede Wiratmaja.

  2014. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Graha Ilmu: Singaraja. Tarwaka. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Produktivitas. Surakarta: Harapan Press.