Manajemen Sarana dan Prasarana sesuai de

Manajemen Sarana dan Prasarana sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan

Oleh:
Indah Yuningsih ( 171011500237 )
02PPKp002 / 439

Program Studi PPkn S1
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pamulang
2018

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rangkaian-rangkaian dari sub system atau unsur-unsur pendidikan yang
saling terkait dalam mewujudkan keberhasilannya dinamakan sebagai sistem
pendidikan. Yang meliputi tujuan, kurikulum, materi, metode, pendidik, peserta
didik, sarana, alat, pendekatan dan sebagainya. Keberadaan satu unsur membutuhkan
keberadaan unsur lain, tanpa keberadaan salah satu diantara unsur-unsur itu proses
pendidikan menjadi terhalang, sehingga mengalami kegagalan. Keberadaan sarana

pendidikan mutlak dibutuhkan dalam proses pendidikan, sehingga termasuk dalam
komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan proses pendidikan.
Tanpa sarana pendidikan, proses pendidikan akan mengalami kesulitan yang sangat
serius, bahkan bias menggagalkan pendidikan. Hal ini adalah suatu kejadian yang
harus dihindari oleh semua pihak yang terlibat dalam pendidikan.
Proses pendidikan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
Agar tujuan pendidikan tersebut dapat dicapai maka perlu diperhatikan segala
sesuatu yang mendukung keberhasilan tujuan pendidikan itu. Dari sekian faktor
penunjang keberhasilan tujuan pendidikan, kesuksesan dalam proses pembelajaran
merupakan salah satu faktor yang dominan. Sebab didalam proses pembelajaran
itulah terjadinya interialisasi nilai-nilai dan pewarisan budaya maupun norma-norma
secara langsung. Karena itu, kegiatan belajar mengajar merupakan ujung tombak
untuk tercapainya pewarisan nilai-nilai diatas. Untuk itu perlu sekali dalam proses
pembelajaran itu diciptakan suasana yang kondusif agar peserta didik benar-benar
tertarik dan bisa mengikuti proses yang ada.
Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif itu sarana
dan prasarana pendidikan memegang peranan yang sangat penting. Sehingga baik
buruknya manajemen sarana dan prasarana pendidikan akan berpengaruh terhadap
proses pembelajaran.


B.

Ruang Lingkup Masalah
Dalam makalah ini, saya membatasi pembahasan hanya mengenai definisi

manajemen sarana dan prasarana, ruang lingkup, tujuan, fungsi,

manfaat sarana

prasarana, Standar Nasional Pendidikan Tentang Manajemen Sarana dan Prasarana dan
Implikasi Standar Nasional Pendidikan terhadap Manajemen Sarana dan Prasarana.
Dengan demikian saya berharap pembahasan ini hanya terfokus pada tema tersebut.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang definisi manajemen sarana dan prasarana.
2. Untuk mengetahui tentang tujuan dari manajemen sarana dan
prasarana.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup dari mananjemen sarana dan
prasarana
4. Untuk mengetahui fungsi manajemen sarana dan prasarana.
5.


Untuk mengetahui manfaat dari manajemen sarana dan prasarana.

6. Untuk menambah pengetahuan tentang Standar Nasional Pendidikan
Tentang Manajemen Sarana dan Prasarana

BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Manajemen Sarana dan Prasarana sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan
1. Definisi Sarana dan Prasarana
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapa yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar,
seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun
yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak
langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman,
kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara
langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman untuk pengajaran biologi,
halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olah raga, komponen tersebut

merupakan sarana pendidikan.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga
sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal
dan berarti pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi
kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi, dan
penghapusan serta penataan.
Secara etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk
mencapai tujuan dalam pendidikan, misalnya: lokasi/ tempat, bangunan sekolah,
lapangan olahraga, dan sebagainya. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk
mencapai tujuan pendidikan. Misalnya; ruang, buku, perpustakaan, laboratorium.1
Dalam KBBI sarana memiliki makna yaitu segala sesuatu yang dapat dipakai
sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan; alat; media. Dan prasarana yang
berarti segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu
proses (usaha, pembangunan, proyek, dan sebagainya).
Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada
fungsinya
1

masing-masing,


yaitu

sarana

pendidikan

untuk

“memudahkan

Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2012) hlm49.

penyampaian/ mempelajari suatu materi pelajaran.” Sedangkan prasarana pendidikan
“memudahkan

penyelenggaraan

pendidikan”

Dalam


makna

inilah

yang

memunculkan sebutan “digunakan langsung” dan “digunakan tidak langsung” dalam
proses pendidikan seperti yang telah disinggung sebelumnya dalam pengertian sarana
dan prasarana pendidikan. Jelasnya, disebut “langsunng” itu terkait dengan
penyampaian materi (mengajarkan materi pelajaran), atau mempelajari pelajaran.
Papan tulis, misalnya, digunakan langsung ketika guru mengajar (di papan tulis itu
guru menuliskan pelajaran). Meja murid tentu tidak digunakan murid untuk menulis
pelajaran, melainkan untuk “alas” murid menuliskan pelajaran (yang dituliskan
dibuku tulis; buku tulis itulah yang digunakan langsung).2
2. Ruang Lingkup Sarana dan Prasarana
Burhanuddin menyebutkan bahwa ruang lingkup sarana prasarana dapat
ditinjau dari tiga sudut, yaitu:
a) ditinjau dari habis tidaknya;
b) ditinjau dari bergerak tidaknya, serta;

c) ditinjau dari hubungan dengan proses pembelajaran.
Secara umum ketiga pengelompokkan ini berfungsi untuk mempermudah
Inventarisasi. Secara khusus pengelompokkan berdasrakan habis tidaknya dipakai,
berfungsi membantu dalam hal pengadaan sarana prasaran. sementara ditinjau dari
hubungan dengan proses pembelajaran, ada sarana yang berhubungan langsung
dengan proses pembelajaran (misalnya alat pelajaran, alat peraga,dan media
pendidikan) dan ada pula prasarana yang tidak berhubungan langsung dengan proses
proses pembelajaran (misalnya bangunan sekolah, meja guru, perabot kantor tata
usaha,kamar kecil, dan sebagainya).
Salah satu aspek yang seyogianya mendapat perhatian utama oleh setiap
administrator pendidikan adalah mengenai sarana dan prasarana pendidikan. Sarana
dan prasarana pendiidkan pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat
2

Hamdani, Dasar kependidikan, ( Bandung : CV Pustaka Setia, 2011 ), hlm25

kelompok, yaitu tanah, bangunan, perlengkapan, dan perabot sekolah. pengelolaan
yang dimaksud meliputi:
1) perencanaan;
2) pengadaan;

3) inventarisasi;
4) penyimpanan;
5) penataan;
6) penggunaan;
7) penghapusan.3
3. Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana
Tujuan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, secara umum adalah
memberikan fasilitas dan pelayanan secara profesional dibidang sarana dan prasarana
dalam rangka mewujudkan proses pendidikan di sekolah secara efektif dan efisien.
Adapun lebih jelasnya sebagai berikut:
1. untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem
perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Melalui manajemen sarana
dan prasarana pendidikan diharapkan semua perlengkapan yang didapatkan oleh
sekolah adalah sarana dan prasarana yang berkualitas tinggi, sesuai dengan
kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien;
2. mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana atau perlengkapan sekolah secara
tepat dan efisien. Dan menjamin keselamatan orang atau murid yang menggunakan
peralatan tersebut;
3. menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung kelancaran pekerjaan
sehingga diperoleh hasil yang optimal;

4. mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga keberadaannya
selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua anggota sekolah.
4

3

https://amiamaliahanii.wordpress.com/2012/05/30/pengelolaan-sarana-dan-prasarana-pendidikan/

4. Fungsi Sarana dan Prasarana
a. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi seperti di
bawah ini :
1. Alat Pelajaran
Alat pelajaran adalah alat-alat yang digunakan untuk rekam-merekam bahan
pelajaran atau alat pelaksanaan kegiatan belajar. Yang disebut dengan kegiatan
merekam itu bisa berupa menulis, mencatat, melukis, menempel (di TK), dan
sebagainya. Misalnya papan tulis, spidol, penghapus papan tulis, buku tulis, bolpoin
termasuk alat pelajaran. Alat pelajaran yang bukan alat rekam-merekam pelajaran,
melainkan alat kegiatan belajar, adalah alat-alat pelajaran olahraga, alat-alat
praktikum, alat-alat kesenian dalam pelajaran kesenian dan sebagainya.

2. Alat Peraga
Alat peraga adalah segala macam alat yang digunakan untuk meragakan
(mewujudkan, menjadikan terlihat) objek atau materi pelajaran (yang tidak tampak
mata atau susah untuk diindera). Alat peraga suka dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
 alat peraga langsung, yaitu jika guru menerangkan dengan menunjukkan
benda sesungguhnya (benda dibawa ke kelas, atau anak diajak ke benda);
 alat peraga tidak langsung, yaitu jika guru mengadakan penggantian terhadap
benda sesungguhnya. Berturut-turut dari yang konkrit ke yang abstrak, maka
alat peraga dapat berupa: benda tiruan (miniatur), film, slide, foto, gambar,
sketsa atau bagan.
3. Media Pendidikan
Media pendidikan (media pengajaran) itu sesuatu yang agak lain sifatnya dari
alat pelajaran dan alat peraga. Kadang orang menyebut semua alat bantu pendidikan
itu media, padahal bukan. Alat pelajaran dan alat peraga memerlukan keberadaan
seorang guru. Alat pelajaran dan alat peraga membantu guru dalam mengajar. Guru
mengajarkan materi pelajaran dibantu oleh alat peraga dan pelajaran agar murid
dapat menangkap pelajaran dengan baik. Di sisi lain, oleh media, guru bisa dibantu
4


Darmawan, manajemen Sarana dan Prasarana, ( Bandung, 2014) hlm 62

digantikan keberadaannya. Dengan kata lain, guru bisa tidak ada di kelas, digantikan
oleh media. Misalnya, media e-learning, radio dan televisi, surat kabar dan
sejenisnya.
b. Prasarana Pendidikan
Prasarana Pendidikan adalah segala macam alat, perlengkapan, atau bendabenda yang dapat digunakan untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan.
Ruang kelas, meja dan kursi termasuk prasarana pendidikan. Kegiatan belajar di
ruang kelas yang sejuk dan sehat tentu lebih nyaman dibandingkan diluar ruangan
yang panas berdebu, Belajar dengan duduk di kursi yang nyaman tentu lebih enak
daripada duduk di bangku yang reyot, Menulis beralaskan meja tentu lebih nyaman
ketimbang menulis beralaskan lantai.5

5. Manfaat Sarana dan Prasarana
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur serta
menjaga sara dan prasarana pendidikan untuk memberikan kontribusi pada proses
pendidikan serta optimal dan berarti. Manfaat manajemen sarana prasarana yaitu.
1.

Menyiapkan data dan informasi dalam rangka menentukan dan menyusun rencana
kebutuhan barang.

2.

Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan atau pedoman dalam
pengarahan pengadaan barang.

3.

Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan atau pedoman dalam
penyaluran barang.

4.

Memberikan data dan infromasi dalam menentukan keadaan barang (tua, rusak atau
lebih) sebagai dasar ditambah atau dikurangnya barang.

5.

Memberikan data dan informasi dalam rangka memudahkan pengawasan dan
pengendalian barang.

6.

Memberikan data dan informasi dalam rangka pengontrolan dan pengevaluasian
sarana dan prasarana dalam sebuah lembaga tersebut.6

5
6

Suparlan, Manajemen Berbasis Sekolah ( Jakarta, PT BUMI AKSARA, 2013 ) hlm84
Rohani, Pengelolaan Pengajaran, ( Jakarta, PT Rineka Cipta, 2010) hlm43

B. Standar Nasional Pendidikan Tentang Manajemen Sarana dan Prasarana
Standar sarana dan prasarana merupakan kebutuhan utama sekolah yang
harus terpenuhi sesuai dengan amanat Undang – Undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 tahun 2003, PP No 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007. Selain itu, juga harus memenuhi dari
ketentuan pembakuan sarana dan prasarana pendidikan yang telah dijabarkan dalam:
(1) Keputusan Mendiknas Nomor 129a/U/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal
BidangPendidikan;
(2) Pembakuan Bangunan dan Perabot Sekolah Menengah Pertama Tahun 2004 dari
Direktorat Pembinaan SMP;
(3) Panduan Pelaksanaan dan Panduan Teknis Program Subsidi Imbal Swadaya:
Pembangunan Ruang Laboratorium Sekolah Tahun 2007 dari Direktorat Pembinaan
SMP. Standar sarana dan prasarana pendidikan yang dimaksudkan di sini baik
mengenai jumlah, jenis, volume, luasan, dan Iain-lain sesuai dengan kategori dan
tipe.
Landasan hukum dikeluarkannya standar sarana dan prasarana yaitu berdasarkan:
A. Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab XII Pasal
45

tentang

sarana

prasarana

yang

berbunyi,

sebagai

berikut

:

(1) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan
prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan
peserta didik.

(2) Ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua
satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan
peraturan.

B. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Peraturan pemerintah yang mengatur standar sarana dan prasarana tercantum dalam
peraturan pemerintah No.24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana yang
berbunyi,sebagai berikut :

Pasal
(1)
Standar sarana dan prasarana untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI),
sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), dan sekolah
menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) mencakup kriteria minimum sarana dan
prasarana.

Pasal
(2)
Penyelenggaraan pendidikan bagi satu kelompok pemukiman permanen dan terpencil
yang penduduknya kurang dari 1000 (seribu) jiwa dan yang tidak bisa dihubungkan
dengan kelompok yang lain dalam jarak tempuh 3 (tiga) kilo meter melalui lintasan
jalan kaki yang tidak membahayakan dapat menyimpangi standar sarana dan
prasarana

sebagaimana

diatur

dalam

Peraturan

Menteri

ini.

Pasal
(3)
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Berdasarkan PP No.24 tahun 2007, beberapa kriteria minimum standar sarana dan
prasarana:
A. Lahan terhindar dari potensi bahaya, antara lain sebagai berikut :
 Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15%
 Lahan terhindar dari : pencemaran air dan udara, serta kebisingan
 mendapat izin pemanfaatan tanah dari Pemerintah Daerah setempat.
B.Bangunan
 Memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik seperti
tercantum pada lampiran PP No 24 tahun 2007
 Bangunan gedung memenuhi ketentuan tata bangunan
 Bangunan gedung memenuhi persyaratan keselamatan,keamanan dan
kenyamanan
 Bangunan gedung menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman,
dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat.

 Bangunan

gedung

dilengkapi

sistem

keamanan

Bangunan gedung dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 1300
watt.
 Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan, dan
diawasi secara profesional
 Kualitas bangunan gedung minimum permanen kelas B, sesuai dengan PP
No. 19 Tahun 2005 Pasal 45, dan mengacu pada Standar PU
 Dapat bertahan minimum 20 tahun
 Bangunan

gedung

dilengkapi

izin

mendirikan

bangunan

dan

izin

penggunaan.7

C. Implikasi Standar Nasional Pendidikan terhadap Manajemen Sarana dan
Prasarana
Penyusunan standar sarana dan prasarana diharapkan mampu memberikan
motivasi dalam mendukung dan meningkatkan pendidikan di setiap jenjang
pendidikan. Namun penerapan atau implementasinya secara keseluruhan tidak
mudah, meskipun standar nasional merupakan kreteria minimum tidak setiap sekolah
mampu memenehuinya. Implementasinya pun dilakukan secara bertahap dan
diutamakan kebutuhan yang benar-benar diperlukan dalam proses pembelajaran.
Setiap sarana dan prasarana yang disiapkan mewakili kebutuhan utama dari sebuah
sekolah baik dasar dan menengah dengan kreteria minimum.
Pada dasarnya dengan standar nasional pendidikan diharapkan mampu
memeratakan segala kegiatan maupun sarana pendukung dalam pendidikan yang
meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri. Namun selalu ada implikasi dari setiap
penerapan sebuah kebijakan, dan tidak pula dengan standar sarana dan prasarana,
karena

implikasi

dari

penerapannya

menimbulkan

kendala-kendalan

dan

permasalahan baru yang pemecahannya tidaklah mudah karena akan berkaitan
dengan standar nasional yang lain. Misalkan saja kompetensi pendidik dan tenaga

7

http://yamilah2014.blogspot.com/2015/01/standar-sarana-dan-prasarana-

pendidikan.html

kependidikan, Peserta didik dan kelulusannya, penilaian dan pengelolaan maupun
pelaksanaan pembiayaan yang sesuai dan merata.
Implikasi berkaitan dengan akibat dari implementasi sebuah program atau
kegiatan, dalam implementasi standar sarana dan prasarana tidak menutup
kemungkinan terjadi sebuah implikasi dari penerapan tersebut. Bila setiap sarana dan
prasaran yang di adakan dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dalam standar, maka akibat yang mungkit terjadi seperti yang diuraikan diatas adalah
munculnya kebijakan lain yang berkaitan dengan pilihan untuk memenuhi terlebih
dahulu kebutuhan utama dari sebuah sekolah ataupun satuan pemdidikan. Lahan dan
bagunan dari sekolah yang akan didirikan tidak selamanya mengikuti ketentuan
minimum sarana prasarana tapi disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan sekitar
sekolah tersebut. Demikian pula dengan perlengkapan setiap ruang selalu di lakukan
dengan bertahap dan berkelanjutan. Apabila dilakukan dengan secara langsung yang
sesuai dengan ketentuan hambatan yang paling utama adalah pemeliharaan maupun
pembiayaan yang tidak mencukupi dan memadai bagi sarana dan prasarana yang
disiapkan.
Selain itu ketersediaan kompetensi setiap pendidik dan tenaga kependidikan yang
sesuai sehingga mampu mengelola dan memanfaatkan setiap sarana pendukung tidak
mampu menyamai perlengkapan yang diberikan dan ini berakibat pada penelantaran
perlengkapan tersebut. Pembangunan yang disesuaikan dengan ketentuan sebuah
bagunan pada lahan yang tersedia akan memberikan dampak pada sempitnya ruang
bermain/olahraga ataupun pembunan sarana yang lainnya seperti laboratorium, UKS
maupun perpustakaan. Kendala ini biasanya ditemui dikota-kota besar yang tidak
memiliki lahan yang begitu luas, atau meskipun memiliki lahan yang luas, dengan
penerimaan peserta didik yang tidak sesuai dengan rasio minimum dalam setiap kelas
menjadikan penambahan gedung yang lebih banyak.8

8

http://mametoisme.blogspot.com/2011/12/implementasi-dan-implikasi-standar.html

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana
pendidikan yaitu komponen yang secara langsung maupun tidak langsung yang
saling berkesinambungan dalam menunjang jalannya proses pendidikan untuk
mencapai tujuan dalam pendidikan.
Intinya, pengelolaan sarana dan prasarana merupakan proses pengurusan sarana
prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran agar tercapainya tujuan
pendidikan yang berjalan lancar, teratur, efektif, dan efisien. Pengelolaan sarana
prasarana sekolah sangat penting dilakukan sebab apabila sarana prasarana sekolah
dikelola dengan baik maka akan mendapatkan suatu hasil yang baik pula dan
tercapainya tujuan yang diinginkan.

B. Saran
Dengan makalah ini saya harapkan pembaca dapat memahami dan menambah
pengetahuan tentang definisi manajemen sarana dan prasarana, ruang lingkup,
tujuan, fungsi, manfaat sarana prasarana, dan Standar Nasional Pendidikan Tentang
Manajemen Sarana dan Prasarana serta Implikasi Standar Nasional Pendidikan
terhadap Manajemen Sarana dan Prasarana.
Jika terdapat kesalahan dalam penulisan makala ini saya selaku penulis meminta
kritik dan saran dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

http://mametoisme.blogspot.com/2011/12/implementasi-dan-implikasi-standar.html
(diambil pada tanggal 26 Juni 2018, pukul 22.38)
https://amiamaliahanii.wordpress.com/2012/05/30/pengelolaan-sarana-danprasarana-pendidikan/ (diambil pada tanggal 26 juni 2018, pukul 23.14).
http://yamilah2014.blogspot.com/2015/01/standar-sarana-dan-prasaranapendidikan.html (diambil pada tanggal 26 juni 2018, pukul 00.31).
Darmawan, manajemen Sarana dan Prasarana, ( Bandung, 2014) hlm 62
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA,
2012) hlm49.
Suparlan, Manajemen Berbasis Sekolah ( Jakarta, PT BUMI AKSARA, 2013 ) hlm84.
Rohani, Pengelolaan Pengajaran, ( Jakarta, PT Rineka Cipta, 2010) hlm43.
Hamdani, Dasar kependidikan, ( Bandung : CV Pustaka Setia, 2011 ), hlm25