Ekonomi indonesia dan globalisasi Pereko (1)

Ekonomi indonesia dan globalisasi
Perekonomian indonesia di masa yang akan
datang

NAMA KELOMPOK 1:
1. NI KETUT DIAN PRAMESTI
2. NI WAYAN YULI SARTIKA
3. YURINDA RETNO SAFITRI
KELAS : C MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

EKONOMI INDONESIA DAN GLOBALISASI
PEREKONOMIAN INDONESIA DI MASA YANG AKAN DATANG

A. Perekonomian Indonesia dan Globalisasi
a. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah satu proses peningkatan keterkaitan dan ketergantungan
antar manusia dan antar bangsa di seluruh dunia melalui aliran modal, tenaga kerja,
perdagangan, dan interaksi lainnya seperti perjalanan, budaya populer, dan lain-lain
sehingga batas-batas satu negara menjadi bisa.

b. Kaitan globalisasi dengan perekonomian indonesia
Dapat dilihat dari aliran-aliran yaang terjadi baik di dalam negeri Indonesia
maupun dengan negara lain :
 Aliran modal terjadi sejak jaman penjajahan Belanda melalui penanaman
modal olehperusahan asing belanda di indonesia termasuk bidang
transportasi, perdagangan, perkebunan, perbankan. Pada pemerintahan
sukarno tidak diperbolehkan modal asing masuk ke indonesia. Dan pada
masa pemerintahan suharto malah mengundang UUPMA ( Undang-undang
Penanaman Modal Asing) seperti: McDonald, KFC, Perusahaan-perusahaan
Eropa, Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda,
dan masih banyak lagi. Investasi asing langsung dan porto folio diperlancar
dengan adanya pasar modal dan pasar uang. Perusahaan swasta
diperkenankan langsung mencari dana dari sumber dana luar negeri.
Dimana dana tersebut berasal dari Bank Dunia dan IMF mengalir ke sektor


pemerintahan.
Aliran tenaga kerja untuk mencari kerja baik di dalam negeri maupun
masuk dan ke luar negeri. Dalam hal aliran di dalm negeri, tenaga kerja
umumnya bebas bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun

karena kepadatan penduduk dan pembangunan ekonomi antar daerah yng
berbeda beberapa provinsi/kabupaten. Bahwa seorang harus menjadi
penduduk daerah untuk dapat mencari kerja di tempat tersebut. Keadaan
yang demikian ini sama dengan aliran tenaga kerja ke dalam dan ke luar



negeri yang penuh dengan hambatan.
Aliran barang (perdagangan) keadaan yang normal di masa lalu mengenai
aliran barang ke luar masuk satu negara adalah adanya berbagai hambatan
tarif dan ono tarif. Hal ini tidak terkecuali untuk perekonomian indonesia,
meskipun hambatan tersebut tampaknya sudah makin berkurang karena
berbagai negosiasi dagang yang diikuti oleh Indonesia.



Interaksi lainnya yang dimaksudkan di sini adalah aliran informasi karena
kemajuan teknologi seperti televisi, radio, media cetak, internet, telepon
genggam, literatur, pariwisata dan sebagainya sehinggga masyarakat satu
negara dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru

mengenai hal-hal yang melintas beraneka ragaam budaya, dan dunia
menjadi satu unit yang utuh. Interaksi internasional yang demikian ini
rupanya tidak bisa lagi dibendung meskipun bukan tanp
hambatan/pengawaasan pemerintah. Jadi perekonomian Indonesia sejak
semula telah berinteraksi dengan perekonomian dunia dengan berbagai
hambatan, ada yang lebih ringan seperti misalnya padaa interaksi lainnya
dan investasi asing, ada juga yang hambatannya lebih berat seperti tenaga
kerja dan perdagangan barang.

c. Dikatakan bahwa globalisasi ekonomi/perdagangan mempunyai
setidaknya 5 butir kebaikan yaitu:
 Meningkatkan Produksi global
Melalui spesialisasi dan perdagaangan faktor-faktor produksi dunia
dapat digunakan dengan lebih efisien, output dunia bertambah dan
masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan
perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang


selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalamm satu negara

Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyrakat dari berbagai
negara mengimpor lebih banyak barang daari luar negeri.





Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap
negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
Meningkatan akses akan modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh
negara-negara berkembang kerena masalah kekurangan modal dan
tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan



dihadapi oleh negara-negara berkembang
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang

memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat
membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

d. Globaalisasi perdagangan/ekonomi sering membawa keburukan sebagai
berikut:
 Menghambat pertumbuhan sektor industri
Perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas.
Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak
dapat lagi menggunakan tarif yang tinggi untuk memberikan proteksi
kepada industri yang baru berkembang
 Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya,
apabila satu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak
berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca
pembayaran. Efek buruk lain dari globalisasi terhadap neraca
pembayaran adalah pembayaran noto pendapatan faktor produksi dari
luar negeri cenderung mengalami defisit
 Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi
portofolio yng semakin besar. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini

dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilaan kegiatan ekonomi
secara keseluruhan.
 Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam satu negara,
maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak
stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan
mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi.

B. GATT
a) Awal GATT
Pada tahun 1944 sekitar 24 negara bertemu di Bretton Woods New Hampshire
dalam satu konferensi yang diprakarsai oleh UN Conferencee on Trade and
Employment untuk memetakan strategi pasa perang dalam membangun kembali
perekonomian dunia pada tahun 1947 dibentuk tiga organisasi internasional, yakni the
General Agreement on Tarriffs and Trade (GATT), the Internasional Bank of
Reconstruction and Development (IBRD sekarang berubah menjadi B D), the
Internasional Monetary Fund (IMF)
Salah satu gagasan yang muncul adalah membentuk satu organisasi yang
mengatur perdagangan sebagai bagian yang lebih luas dalam rencana membangun


kembali perekonomian dunia. Organisasi yang dimaksud adalah the Internasional
Trade Organisation (ITO). Negosiasi pendirian ITO mengalami kegagalan pada tahun
1950, sehingga yang masih tertinggal hanyalah kesempatan GATT. Bahwa GATT itu
bukanlah organisasi, melainkan hanya berupa kesempatan walaupun dia menempati
kantor sekretariat di the Center William Rappard, tujuan utama GATT adalah
pengurangan tarif dan segala jenis hambatan lain dalam perdagangan internasional,
dan menghilangkan preferensi dagang atas dasar timbal balik dan keuntungan
bersama.
b) Prinsip-prinsip yang mendasari kesempatan pada GATT adalah bahwa
perdagangan seharusnya:
 Tanpa diskriminasi
Artinya kalau satu negara mengenakan tarif tertentu kepadaa satu negara
partner dagangnya, maka perlakuan yang demikian itu juga harus diberikan kepada
partner dagang lainnya.
 Perdagangan yang lebih bebas
Yakni pengurangan hambatan dagang melalui negosiasi
 Perdagangan terprediksi
Artinya bahwa pengusaha asing investor dan pemerintah harus mempunyai
keyakinan bahwa hambatan perdagangan tidak diubah seenaknya saja, tarif dan
pembukaan psar dalam negeri terhadap partner dagang bersifat memikat

 Lebih kompetitif
Yang berarti satu negara seharusnya tidak melaksanakan praktek dagang yang
tidak jujur seperti misalnya subsidi ekspor dan melaksanakan dumping pada harga
lebih rendah dari biaya untuk merebut pasar
 Lebih menguntungkan negara terbelakang
Yakni dengan memberika kelonggaran-kelonggaran tertentu, pelakuan khusus dan
memberikan waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan diri
c) GATT telah melaksanakan 8 putaran, yakni:
 Putaran Gevena yakni membahas pengurangan tarif dan
menghasilkan 45.000 konsesi tarif yang mencakup perdagangan
dengan nilai selita $ 10 miliar
 Putaran Annecy yakni membahas tentang pengurangan tarif yang
menghasilkan sekitar 5.000 konsesi tarif
 Putaran Torquay membahas tentang hasilnya adalah 8.700 konsesi
tarif sehingga menjadi sekitar tiga perempat dari semua tarif yang
berlaku pada tahun 1948

 Putaran Geneva II hasil kesepatan adalah penurunan tarif senilai $2,5
miliar dan penerimaan jepang masuk anggota
 Putaran Dillon membahas mengenai pengurangan tarif dengan nilai

lebih dari $4,9 miliar, putaran ini juga membahas tentang pendirian
European Economic Community (EEC)
 Putaran Tokyo membahas tentang penurunan taarif dn mengeluarkan
aturan baaru yaang ditunjukan untuk mengawasi pelaksanaan
hambatan nontarif dan pembatasan ekspor sukarela.
 Putaran Uruguay semua aturan-aturan GATT sejak dijalankan oleh
WTO dan Putaran Doha
 Putaran Doha membahas tentang pengurangan hambatan trif dan
nontarif, masalah perdagangan hasil-hasil pertanian, penetuan standar
tenaga kerja, masalah lingkungan, persainagn, investasi, transparasi
dan sebagainya

C. PUTARAN URUGUAY DAN WTO
Putaran Uruguay dalam GATT dimulai September 1986 sampai 1993 (selama
87 bulan). Putaran ini adalah yaang paling ambisius dari semua putaran GATT dan
diharapkan untuk memperluas kompotensinya sehingga tidak hanya meliputi
perdagangan barang saja melainkan juga mencakup masalah penting seperti
perdagangan jasa, modal atau investasi, kekayaan intelektual, tekstil, penyelesaian
sengketa dagang dan perdagangan hasil pertanian. Namun, ketika Putaran Uruguay,
banyak negara berpendapat bahwa pengecualian sektor pertanian dari kesempatan

agaknya kurang dapat diterima dan mereka menolak untuk menandatangani
kesempatan baru tanpa adanya sedikit kemajuan dalaam bidang hasil-hasil pertanian.
Kesempatan dibidang pertanian dalam Putaran Uruguay terus merupakan kesempatan
liberalisasi perdagangan yang paling menonjol sepanjang sejarah negosiasi dagang.
Tujuan dari kesempatan ini adalah untuk meningkatkan akses terhadap produk
pertanian, mengurangi bantuan dalam negeri terhadap sektor pertanian dalam bentuk
subsidi harga dan kuota, mengurangi secara bertahap subsidi ekspor terhadap produk
pertanian dan menyelaraskan sejauh mungkin kebijaksanaan sanitasi di antara negara
anggota.

D. SANGKETA DAGANG ANTAR NEGARA
Sangketa dagang terjadi sekitar tahun 2007 antara RI-Tiongkok terkait dengan
saling penolakan sejumlah produk makanan. Saat itu ramai dimunculkan dalam media
massa bahwa produk impor asal Tiongkok dan demikian pula Tiongkok menemukan

bahwa produk impor asal Indonesia tidak menemui syarat. Sangketa lain terjadi tahun
lalu, Amerika dan Tiongkok saling tunduh bahwa pihak lain melanggar peraturan
perdagangan dunia. Kementrian perdagangan Tiongkok sedang menyelidiki keluhan
bahwa suku cadang mobil dan daging ayam Amerika yang diekspor ke Tiongkok
dijual denga harga murah dan merupakan industri dalam negeri.

Prosedur penyelesaian sengketa dalam GATT dapat dikelompokkan ke dalam dua
macam prosedur yaitu:
Tahun 1948-1978 prosedur penyelesaian sengketa GATT dapat
dikelompokkan sebagai peneyelesaian sengketa secara diplomatik,
diselesaikan antara kedua pemerintah yang sedang dalam sengketa
Tahun 1980-1994 prosedur penyelesaian sengketa GATT beralih dari semula
yang bersifat diplomatik menjadi penyelesaian sengketa secara hukum
Namun demikian ada dua pasal, yakni pasal XXII dan XXIII GATT yang dapat
dirujuk dalam hal adanya sengketa datang. Jadi dalam GATT pada prinsipnya ada dua
cara penyelesaian sengketa dagang internasional, yakni:
o Penyelesaian sengketa melalui jalur diplomatik
Negara anggota peserta kesempatan dagang pada GATT diharapkan
menyelesaikan sendiri masalah sengketa yang dialaminya melalui konsultasi
secara bilateral. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal XXII GATT. Mereka
disyaratkan untuk memberikan pertimbangan simpatik terhadap setiap
sengketa mengenai segala sesuatu hal yaang menyangkut pelaksanaan GATT.
o Penyelesaian sengketa melalui jalur GATT
Untuk jalur ini salah satu pihak ataau kedua-duanya harus mengajukan
keberataan dengan memberikan dasar pembenaran yang lengkap kepada
GATT hal ini kepada badan dalam GATT yang disebut sebagai contracting
party khusus untuk satu sengketa

E. KERJA SAMA PERDAGANGAN DAN EKONOMI ANTAR
WILAYAH DAN REGIONAL
I.

Kerja sama perdagangan
 ASEAN Free Trade Area (AFTA) perdagangan bebas yang dilakukan oleh 10
negara. Tujuan utama dari AFTA adalah untuk meningkatkan daya saing
ASEAN di pasar dunia melalui penurunan hambatan perdagangan,tarif dan
nontarif, dan menarik lebih banyak investasi asing melalui apa yang disebut

dengan common effective preferential tariff (CEPT), yakni tarif impor 0-5
persen berlaku untuk perdagangan antar negara aggota ASEAN. Negara
anggota diberikan tiga junis perkecuali, yakni perkecualina sementara (untuk
barang yang sementara harus dilindungi, tetapi kemudian akan memenuhi
ketentuan tarif yang berlaku), untuk baraang hasil pertanian yang sensitif
seperti beras, dan perkeculaian umum (yang dianggap perlu dengan alasan
keamanan, moral publik, perlindungan atas kehidupan umat manusia, binatang
atau tanaman, perlindungan barang antik, bersejarah, dan bernilai arkeologi).
 Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) adalah forum utama untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi, kerja sama, perdagangan dan investasi di
wilayah Asia dan Pasifik dan satu-satunya blok antar pemerintah di dunia yang
berdasarkan atas janji yang tidak mengikat, dialog terbuka dan kesamaan
derajat dari semua peserta. APEC mempunyai visi untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan, serta memperkuat komunitas di Asia
Pasifik melalui misinya, yakni pengurangan tarif dan hambatan perdagangan
lain di wilayah Asia Pasifik, menciptakan perekonomian dalam negeri yang
efisien dan peningkatan ekspor.
 South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC) adalah satu
organisasi di bidang ekonomi dan politik dari delapan negara-negara Asia
Selatan, mencakup sekitar 1,5 miliar orang dan didirikan 8 Desember 1985
oleh Bangladesh, Bhutan, Maldives, Nepal, Pakistan, India dan Sri Langka,
kemudian diikuti oleh Afganistan (2007), Australia, Cina, Uni Eropa, Jepang,
Mauritius, Myanmar (Burma), Indonesia, Korea Selatan, Amerika Serikat
menjadi anggota peninjau, dan Afrika Selatan inggin berpatisipasi bebas dan
berjanji akan menurunkan tarifnya menjadi 20 persen pada tahun 2007
 Australia New Zealand Closer Economic Agreement (ANZCERTA) adalah
perjanjian dagang bilateral antara Australia dan New Zealand, yang efektif
berlaku sejak 1983, dan mencakup hampir semua masalah perdagangaan
barang dan jasa. Prinsip dasar dari ANZCERTA adalah perlakuan nasional,
akses ke pasaar, hak untuk masuk pasar tanpa hambatan, daan perlakauan yng
paling menguntungkan
 The North American Free Trade Agreement (NAFTA) adalah satu perjanjian
dagang yang ditandatangani oleh Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko yang
menimbulkan blok dagang tiga Negara di Amerika Utara. NAFTA bertujuan

untuk menghilangkan hambatan perdagangan dan investasi di antara Amerika
Serikat, Kanaka, dan Meksiko.
 Uni Eropa (UE atau European Union yang disingkat EU) adalah organisasi
antar pemerintah dan supranasional negara-negara Eropa, didirikan di bawah
penjaman uni eropa pada tahun 1992, yang sejak 1 januari 2007 telah memiliki
27 negara anggota. Organisasi ini telah berkali-kali mengalami perubahan, dari
tiga ribu tahun lalu, menjadi customs union, european coal and steel
community, european economic community (1958), terus menjadi masyarakat
eropa. Sampai sekarang ini uni eropa telah berevolusi dari sebuah badan
perdagangan menjadi sebuah kerja sama ekonomi dan politik, yang
mempunyai organ ekonomi dan politik penting.
II.

Integrasi Ekonomi
Menurut teori integrasi ekonomi dari bela balasa 1961 ada enam tahapan
kerja sama perdagangan untuk menuju ke integrasi ekonomi yaitu:
 Tahap pertama adalah Preferential Tranding Area (PTA)
Merupakan kelompok perdagangan yaang memberikan
preferensi terhadap jenis produk tertentu kapada negara anggota,
dilaksanakan dengan cara mengurangi tarif PTA pada umumnya PTA
mengarah ke free trade area (FTA)
 Tahap ke dua adalah Free Trade Area (FTA)
Untuk menghilangkan tarif, kuota, dan preferensi kepada
sebagian besar barang dan jaasa yang diperdagangakan di antara
mereka. Negara tersebut memilih bentuk integrasi ekonomi jenis ini
jika struktur ekonomi mereka bersifat komplementer. Namun kalau
struktur perekonomian mereka bersifat kompetitif, maka bentuk yang
lebih sesuai adalah custom union.
 Tahap ketiga adalah Custom Union
Adalah satu perjanjian dagang di mana sejumlah negara
memberlakukan perdagangan bebas di antara mereka dan menerapkan
serangkaian tarif bersama atau kadang-kadang berbeda antara negara
anggota terhadap barang dari negara lain
 Tahap ke empat adalah Single Integrated Market (Common Market)
Adalah sejenis blok dagang yang merupakan gabungan dari
custom union dengan kebijaksanaan bersama terhadap produk, dan
pergerakan yang bebas atas faktor produksi dan wirausaha untuk
mencapai efisiensi ekonomi yang lebih tinggi

 Tahap ke lima adalah Economi and Monetary Union (kesatuan
ekonomi dan moneter)
Adalah satu blok dagang seperti pasar tunggal dengan kesatuan
moneter untuk semua negara anggota, bukan hanya menerapkan mata
uang bersama seperti yang dilakukan oleh Latin Manetary Union pada
tahun 1980an yang tidak diikuti oleh adanya pasar tunggal. Kesatuan
ekonomi dan moneter dilaksanakan melalui fakta dagang dari semua
sistem moneter yang berlaku di negara anggota
 Tahap ke enam adalah Complete Economic Itegration
Adalah tahap akhir. Pada tahap ini, tidak lagi diperlukan
kebijaksanaan pengawasan ekonomo kepada unit-unit yang bergabung,
mereka telah menjadi satu kesatuan moneter dan fiskal secara penuh
atau mendekati penuh. Uni Eropa adalah salah satu ontoh yang baik
mengenai integrasi ekonomi penuh.

F. PEREKONOMIAN INDONESIA DAN WAAWASAN GLOBAL
Perekonomian dunia tampaknya makin menjadi bebas. Hambatan tarif dan
nontarif terus dikikis melalui negosiasi dagang antar negara. Asosiasi perdagangan
bebas maki meluas. Perekonomian Indonesia dikepung oleh area perdagangan bebas
seperti SAARC, ANZCERTA, Uni Eropa, NAFTA, dan malah telah tergabung dalam
perdagangan bebas seperti AFTA dan APEC. Dalam hal yang demikian ini rupanya
sudah tertutup jalan bagi Indonesia harus bersedia mengadakan perdagangan bebas
atau setidaknya perdagangan yang lebih bebas dengan negara partner dagangnya.

G. PEREKONOMIAN INDONESIA DI MASA YANG AKAN DATANG
i.

Sistem negara dan pemerintahan
Pada masaa pemerintahan Sukarno Indonesia memakai sistem
pemerintahan demokratis dengan multipartai. Pada saat itu muncul pendapat
bahwa demokrasi Barat tidak cocok bagi bangsa Indonesia sehingga terjadi
perubahan menjadi demokrasi terpimpi, atau demokrasi pancasila, dan dari
demokrasi parlementer ke demokrasi presidensial. Pada masa itu selalu terjadi
pertikaian di dalam negeri. Padaa masa pemerintahan Suharto partai
disederhanai menjadi tiga dan sistem pemerintahan adalah diktator militer.
Sistem pemerintahan dengan tiga partai dan diktator militer ini runtuh pada
waktu krisis moneter yang dibarengi dengan jatuhnya Suharto dan muncul
gerakn reformasi di bidang politik dan ekonomi. Banyak ahli berpendapat

baahwa dalaam jangka panjang sistem pemerintah yang demokratis
mempunyai tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari pada sistem
pemerintahan yang diktator, dan sistem perekonomian sosialis atau komunis
mempunyai tingkat ketimpangan distribusi pendapatan yang lebih baik dari
pada sistem pemerintahan yang kapitalis.
Sehingga pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembagian
pendapaatan lebih jelek pada masa Sukarno dibandingkan masaa sesudahnya.
Masa pemerintah Suharto menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dari distribusi pendapatan dengan ketimpangan sedang. Demikian juga pada
masa setelah Suharto.
Jadi sistem ekonomi yang dianut Indonesia di masa mendatang adalah
sistem ekonomi sebagai konsekuensi perkembagan Globalisasi lebih bersifat
kapitalis dibandingkan sosialis, dengan nama apa pun, tapi nama yang cocok
sesuai dengan kenyataan adalah ekonomi campuran atau Sby-nomics karena
lebih merefleksikan keadaan, ekonomi pasar di mana pemerintah mempunyai
peran yang cukup besar dalam perekonomian.
ii.

Kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi
Pembagunan ekonomi di samping menggunakan sumber daya dalam
negeri juga menggunakan sumber daya dari luar negeri. PDAM dan PMA
terus digalakkan, swasta asing dibiarkan bersaing dan joint venture didorong
berkembang di bumi pertiwi ini. Pinjaman dalam dan luar negeri mungkin
diperlukan untuk menambah modal dalam negeri. Penerimaan yang demikian
ini rupanya tidaak bisa dibendung lagi karena globalisasi tidak hanya terjadi di
sektor barang tetapi juga di sektor jasa dan penanaman modal, dan bahkan di
sektor pertanian.

iii.

Subsidi dan program sosial
Dasar dari perekonomian Indonesia di masa datang yang dirumuskan
adalah perdagangan internasional yang bebas tanpa hambatan seperti pada
prinsip-prinsip yang diterapkan pada GATT. Sistem ekonomi yang dianutnya
adalah sistem pasar berdasarkan atas kekuatan permintaan dan penawaran
dengan intervensi yang minimum oleh pemerintah. Dalam hal subsidi, harga
dari barng yang diperdagangkan ditentukan oleh pemerintah, bukan oleh
kekuatan permintaan dan penawaran. Dimana subsidi harga tidak
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan tidak memperbaiki distribusi

pendapatan. Bantuan sosial lebih besar kemungkinannya untuk memperbaiki
distribusi pendapatan pada pemerataan