Kd 3.5 Macam macam Ketetapan Pajak

Kd 3.5
Macam-macam Ketetapan Pajak

b.
c.
d.
e.
f.

Berbagai produk hukum yang dapat diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam hal
ini Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KPP/KPPBB)
untuk mengetahui adanya kewajiban atau hak Wajib Pajak (WP) adalah berupa surat ketetapan
pajak terdiri atas 6 (enam) macam, yaitu :
a. Surat Tagihan Pajak (STP)
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
Surat KEtetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
Penjelasan masing-masing surat ketetapan pajak tersebut di atas seperti di bawah ini.
a.


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Surat Tagihan Pajak (STP)
Surat Tagihan Pajak adalah surat yang diterbitkan untuk melekukan tagihan pajak dan
atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda. Surat Tagihan Pajak diatur dalam
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 KUP. Surat tagihan Pajak diterbitkan dalam hal-hal
sebagai berikut:
Apabila Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar
Apabila dari hasil penelitian Surat Pemberitahuan terdapat kekurangan pembayaran pajak
sebagai akibat salah tulis dan atau salah hitung
Apabila Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan atau bunga
Apabila pengusaha yang dikenakan pajak berdasarkan undang-undang PPn dan
perubahannya tidak melaporkan kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena
pajak (PKP).

Apabila pengusaha yang tidak dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak tetapi membuat
faktur pajak.
Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak tidak membuat atau
membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat waktu atau tidak mengisi selengkapnya faktur pajak.
Penerbitan surat tagihan pajak ditambrah dengan sanksi administrasi berupa bunga
sebesar 2% seblan untuk paling lama 24 bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak atau
bagian tahun atau tahun pajak sampai dengan diterbitkannya surat tagihan pajak.

b.

1.
2.

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
SKPKB adalah surat ketetapan pajak yang diterbitkan untuk menentukan besarnya jumlah
pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi
admnistrasi, dan jumlah pajak yang msih harus dibayar. SKPKB diatur dalam pasal 13 undangundang KUP yang dapat diterbitkan dalam jangka waktu 10 tahun sesudah saat tertangnya
pajak, berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak dalam hal-hal sebagai
berikut :
Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak atau

kurang dibayar.
Apabila surat pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan dan
telah ditegur secara tertulis, tidak disampaikan juga seperti ditentukan dalam surat teguran.

3.
4.

c.

1.
2.
3.

d.

1.
2.
3.

e.


1.
2.
3.
f.

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atas PPn dan PPnBM ternyata tidak seharusnya
dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenakan tariff 0%.
Apabila wajib pajak tidak melakukan kewajiban pembukuan dan tidak memenuhi permintaan
dalam pemeriksaan pajak, sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang.
Penerbitan SKPKB akan diikuti dengan sanksi administrasi yang bisa berupa denda
maupun kenaikan. Sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% ebulan akan dikenakan
apabila berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa wajibpajak tidak atau kurang
membayar besarnya pajak yang terutang.
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
SKPKBT adalah Surat Ketetapan Pajak yang diterbitkan untuk menentukan tambahan
atas jumlah ajak ang telah ditetapkan dalam SKPKBT. SKPKBT diatur dalam pasal 13 undangundang KUP yang diterbitkan untuk menampung beberapa kemungkinan yang terjadi seperti :
Adanya SKPKBT yang telah ditetapkan ternyata lebih rendah dripada perhitungan yang
sebenarnya.
Adanya proses pengembalian pajak yang telah ditetapkan dalam SKPLB yang seharusnya

tidak dilakukan.
Adanya pajak terutang dalam surat ketetapan pajak nihil (SKPN) yang ditetapkan ternyata lebih
rendah.
Penerbitan SKPKBT dilakukan apabila ditemukan data baru (novum) dan atau data yang
semula belum terungkap yang dapat menyebabkan penambahan pajak yang terutang.
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
SKPLB adalah Surat Ketetapan Pajak yang diterbitkan untuk menentukan jumlah
kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang
terutang atau tidak seharusnya terutang. SKPLB diatur dalm Pasal 17 Undang-undang KUP
yang telah diterbitkan untuk hal-hal sbb:
Untuk Pajak Penghasilan (PPh), jumlah kredit pajak lebih besar dari jumlah pajak yang
terutang, atau telah dilakukan pembeyaran pajak yang seharusnya tidak terutang.
Untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Jumlah kredit pajak lebih besar dari jumlah pajak yang
terutang, atau telah dilakukan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang.
Untuk Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), jumlah pajak yang dibayar lebih besar
dari jumlah pajak yang terutang atau telah dilakukan pembayaran pajak yang tidak seharusnya
terutang.
SKPLB akan diterbitkan jika ada permohonan tertulis dari wajib pajak.
Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
SKPN adalah surat ketetapan pajak yang diterbitkan untuk menentukan jumlah pokok pajak

sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.
SKPN diatur dalam Pasal 17A Undang-undang KUP dalam hal sbb:
Untuk PPh, jumlah kredit pajak sama dengan pajak yang terutang atau pajak yang tidak
terutang dan tidak ada kredit pajak.
Untuk PPn, jumlah kredit pajak sama dengan jumlah pajak yang terutang atau pajak tidak
terutang dan tidak ada kredit pajak.
Untuk PPnBM, jumlah pajak yang dibayar sama dengan jumlah pajak yang terutang atau pajak
tidak terutang dan tidak ada pembayaran pajak.
Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
SPPT adalah surat yang diterbitkan oleh DJP untuk memberitahukan besarnya pajak yang
terutang kepada Wajib Pajak. SPPT diatur dalam Pasal 10 ayat 1 Undang-undang Nomor 12
Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). SPPT merupakan dokumen yang berisi

besarnya utang atas pajak bumi dan Bangunan yang harus dilunasi oleh Wajib Pajak pada
waktu yang telah ditentukan. SPPT diterbitkan berdasarkan Surat Pemberitahuan Objek Pajak
(SPOP) ang trlah disampaikan oleh Wajib Pajak atau berdasarkan data Objek Pajak yang telah
ada di Kantor Pelayanan PBB.

1.
2.

3.
1.
2.

3.

4.

1.

2.

a.
b.
c.

a.

SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR (SKPKB)
PENGERTIAN

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar adalah surat ketetapan pajak yang menentukan
besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak,
besarnya sanksi administrasi, dan jumlah yang masih harus dibayar.
FUNGSI SKPKB
Sebagai koreksi atas jumlah pajak yang terutang
Sebagai alat atau sarana untuk mengenakan sanksi
Sebagai alat atau sarana untuk menagih pajak
DASAR ATAU SEBAB-SEBAB DITERBITKANNYA SKPKB
Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain, pajak yang terutang tidak atau
kurang dibayar.
Apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktunya dan setelah ditegur
secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan didalam surat teguran.
(SKPKB diterbitkan secara jabatan)
Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan mengenai Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
Atas Barang Mewah ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak
seharusnya dikenakan tarif 0%
Apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 (tentang kewajiban pembukuan) dan
Pasal 29 (tentang kewajiban dalam pemeriksaan) tidak dipenuhi, sehingga tidak dapat diketahui
besarnya pajak yang terutang. (SKPKB diterbitkan secara jabatan)
SANKSI BERKENAAN DENGAN SKPKB

Apabila SKPKB diterbitkan berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain, pajak yang
terutang tidak atau kurang dibayar (angka 1 pada dasar/sebab terbitnya SKPKB), maka jumlah
kekurangan pajak yang terutang dalam SKPKB ditambah dengan sanksi administrasi berupa
bunga sebesar 2% sebulan untuk selama-lamanya 24 bulan, dihitung sejak saat terutangnya pajak
atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak sampai dengan
diterbitkannya SKPKB.
Apabila SKPKB diterbitkan berdasarkan angka 2, 3 dan 4 (pada dasar/sebab diterbitkan
SKPKB), maka jumlah pajak dalam SKPKB ditambah dengan sanksi administrasi berupa
kenaikan sebesar:
50% dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dibayar dalam satu Tahun Pajak.
100% dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dipotong, tidak atau kurang dipungut, tidak
atau kurang disetorkan, dan dipotong atau
dipungut tetapi tidak atau kurang disetorkan.
100% dari Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
yang tidak atau kurang dibayar
JANGKA WAKTU PENERBITAN SKPKB
Dalam jangka waktu 10 tahun sesudah saat pajak terutang, berakhirnya Masa Pajak, Bagian
Tahun Pajak atau Tahun
Pajak.


b.

Setelah lewat jangka waktu 10 tahun sesudah saat terutangnya
pajak, berakhirnya masa
pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak.
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar tetap dapat diterbitkan dalam hal Wajib Pajak setelah
jangka waktu 10 tahun tersebut dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
berdasarkan putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Sanksi
Pokok pajak yang kurang atau tidak dibayar di dalam SKPKB ditambah sanksi administrasi
berupa bunga sebesar 48% dari jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar.