Prosedur Pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak Pengahsilan (SPT PPn) Dengan Menggunakan Elektronik Surat Pemberitahuan (E-SPT PPn 1111) Pada PT. INTI (Persero) Bandung

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi sekarang ini, Indonesia sebagai negara berkembang diharapkan mampu melaksanakan pembangunan ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup dalam kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Dalam melaksanakan pembangunan ekonomi, pemerintah membutuhkan biaya yang diperoleh dari penerimaan sektor pajak.

Bagi pemerintah, pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara. Pemungutan pajak serta ketentuan lain yang berhubungan dengan perpajakan. Bagi setiap warganegara, baik orang pribadi maupun badan, karena pajak merupakan sebuah kewajiban. Oleh karena itu, setiap warganegara wajib melakukan kewajiban perpajakannya sesuai peraturan yang berlaku. Pelaporan pajak terkait dengan proses bisnis yang dijalankan oleh sebuah perusahaan.

Melihat besarnya kontribusi pajak dan demi meningkatkan peranan masyarakat dalam pembangunan, maka Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berusaha semaksimal mungkin untuk memfasilitasi wajib pajak agar semakin mudah melaksanakan kewajiban perpajakannya. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi komputer dan internet. DJP pun mengeluarkan terobosan berupa aplikasi Elektronik Surat Pemberitahuan (e-SPT)


(2)

dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Per-6/PJ/2009 tanggal 20 Januari 2009..

E-SPT merupakan data Surat Pemberitahuan wajib pajak dalam bentuk elektronik yang dibuat dengan aplikasi yang disediakan oleh DJP untuk memudahkan pengadministrasian dan pelaporan SPT dimana dulu Wajib Pajak harus mengisi SPT dengan cara manual namun sekarang dapat dilakukan secara komputerisasi dan menyampaikannya dengan sistem on-line. Terobosan tersebut diharapkan dapat menjadi solusi agar masyarakat semakin mudah dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Berbagai kemudahan dengan digunakannya e-spt antara lain : 1. User friendly, mudah dalam pengoperasian.

2. Kesalahan-kesalahan penghitungan seperti penjumlahan, pengurangan, penghitungan PTKP, penghitungan pajak terutang, akan dapat diminimalisir, sehingga resiko pembetulan SPT karena kesalahan-kesalahan tersebut dapat dihindari.

3. Mengurangi penggunaan kertas yang tentunya juga akan mengurangi

biayawajib pajak, karena secara umum yang dilaporkan adalah induk SPT saja. 4. Menghemat waktu pekerjaan peng-input-an data-data transaksi yang dilakukan oleh staf. Akan lebih lama jika Anda meng-input data dengan menggunakan program excel/word.


(3)

6. Adanya support/dukungan apabila ada masalah dengan e-SPT yaitu bisa dengan bertanya ke Account Representative (AR).

Meskipun dengan berbagai kemudahan tersebut wajib pajak yang menggunakan elektronik surat pemberitahuan (e – SPT) masih tergolong sedikit atau rendah. Untuk mengetahui permasalahan yang menghamabat wajib pajak dalam menggunakan e-SPT Pajak Penghasilan.

Menurut Bapak Suhendra Salim.,SE. selaku Kepala Urs. Pajak di PT. INTI menyatakan bahwa di PT. INTI sendiri masih banyak kendala dan kekeliruan pada saat pemungut pajak menentukan Nomor Seri Faktur pajak, kemudian rekon antara hasil input kedalam kompuer tidak sama dengan system application and product di data processing (SAP). Kemudian dalam menetukan WHT (Widh Holding Tax) untuk menghitung PPh Pasal 21, Pasal 23, Pasal 26, dan PPh Final Pasal 4(2) juga masih mengalami kendala. Maka dalam mengatasi kendala yang dihadapi PT. INTI sendiri sudah mengambil langkah untuk memperbaikinya meskipun cara yang diambil sifatnya masih manual.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

1. Untuk mengetahui prosedur pelaporan SPT PPn dengan menggunakan e – SPT PPn 1111 di PT. INTI (Persero) Bandung.

2. Untuk mengetahui hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan prosedur pelaporan e – SPT PPn 1111 di PT. INTI (Persero) Bandung.


(4)

3. Untuk mengetahui upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi hambatan dalam prosedur pelaporan e – SPT PPn 1111 di PT. INTI (Persero) Bandung.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Adapun kegunaan dari dilaksanakannya kerja praktek ini adalah :

1.3.1 Kegunaan Praktis

Merupakan pengalaman yang berharga dimana penulis dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan memperoleh gambaran yang nyata mengenai bagaimana penerapan teori-teori yang telah dipelajari terutama dalam meningkatkan pemahaman dan wawasan keilmuan di bidang perpajakan khususnya tentang pengaruh penerapan aplikasi e-SPT .yang telah didapatkan dari hasil kerja praktek selama kurang lebih satu bulan lamanya di PT.INTI (Persero) Bandung.

1.3.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi Penulis.

Untuk menambah wawasan baik secara tertulis maupun praktek dilapangan mengenai faktur pajak. Selain itu penulis dapat mengetahui bagaimana tata cara pembuatan faktur fajak setandar yang juga berguna dalam menambah pengalaman dan melatih diri untuk menyusun karya tulis.

2. Bagi Perusahaan.

Diharapkan dapat memberikan beberapa pemikiran bagi kelangsungan manajemen perusahaan terutama mengenai faktur pajak standar.


(5)

3. Bagi Pembaca/Pihak lain.

Diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi dalam menambah pengetahuan mengenai faktur pajak standar.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek 1.4.1 Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek

Lokasi kerja praktek dilakukan di bag. Pajak, Div. Keuangan dan Asuransi PT. INTI (Persero) Lt. 8 Jl. Moch. Toha No. 77 Bandung.

1.4.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 27 Juli – 27 Agustus dengan hari kerja senin sampai dengan hari jum’at jam 08.00 – 17.00 WIB.


(6)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT.INTI

Perusahaan didirikan sebagai evolusi dari kerja sama PT. Telekomunikasi dan Siemen AG pada tahun 1966. Kerja sama ini berlanjut pada pembentukan Pabrik Telepon dan Telegraf (PTT) sebagai Bagian dari LPP Postel pada tahun 1968.

Pada tahun 1974, bagian ini dipisahkan dari LPP Postel menjadi sebuah Perseroan Terbatas yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

Pendirian Perusahaan ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 34 tahun 1974 tanggal 23 September 1974 tentang Penyetoran Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Industri Telekomunikasi dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No: Kep-1771/MK/IV/12/1974 tanggal 28 Desember 1974 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan. Anggaran Dasar Perusahaan dibuat oleh Akta Notaris Pengganti Warda Sungkar Alurmei, S.H., Nomor 322 tanggal 30 Desember 1974 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: Y.A.5/273/10 tanggal 1 Agustus 1975, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Akta Notaris Muhammad Hanafi, S.H., Nomor: 30 tanggal 19 Juli 2012, dan telah mendapat


(7)

persetujuan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-40994.A.H.01.02, Tahun 2012 tanggal 27 Juli 2012.

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: 036/MPBUMN/

1988, PT INTI (Persero) dimasukkan ke dalam kelompok Industri Strategis. Pada tanggal 17 Januari 1998 dikeluarkan sebuah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 12 tahun 1998 yang menghilangkan peran departemen teknis dalam mengelola BUMN. Sebagai tindak lanjutnya, pembinaan INTI beralih ke Kementrian Negara Pendayagunaan BUMN.

Pada tahun yang sama Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) beralih status menjadi sebuah Holding Company dengan nama PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero) atau PT. BPIS dan sepuluh BUMN strategis dibawahnya menjadi anak prusahaan. Kondisi ini berakhir pada tahun 2002, dimana PT. BPIS dibubarkan pada bulan maret 2002 sesuai peraturan pemerintah Nomor: 52 tahun 2002. Selanjutnya pengelolaan INTI beralih kembali ke Kementrian Negara Pendayagunaan BUMN.

Periode 1974-1984

PT INTI (Persero) resmi berdiri pada tanggal 30 Desember tahun 1974, Bidang usaha INTI meliputi produk-produk radio sonde, radio High Frequency (HF), radio

Very High Frequency (VHF), pesawat telepon dan stasiun bumi untuk Sistem


(8)

terakhir ini mencatatkan sejarah dalam perkembangan INTI dengan memberikan kontribusi pada prestasi penjualan tertinggi di periode ini, yaitu sebesar 24,3 milyar rupiah di tahun 1981.

Fasilitas produksi yang dimiliki INTI pada periode ini antara lain:

- Pabrik Perakitan Telepon

- Pabrik Perakitan Peralatan Transmisi

- Pabrik Mekanik dan Plastik

- Laboratorium Software Komunikasi Data (PACKSATNET) bekerjasama dengan

Logitech.

Kerjasama Teknologi yang pernah dilakukan pada era ini antara lain dengan Siemens AG, BTM, PRX, JRC. Pada era tersebut produk Pesawat Telepon Umum Koin (PTUK) INTI menjadi standar Perumtel (sekarang Telkom).

Periode 1985-1998

Diawali oleh rencana pemerintah untuk melakukan digitalisasi infrastruktur telekomunikasi di Indonesia dan menunjuk INTI sebagai pemasok tunggal Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI) yang dilaksanakan berdasarkan Technical and

Business Cooperation Agreement (TBCA) dengan Siemens AG.

Fasilitas produksi terbaru yang dimiliki INTI pada masa ini, disamping fasilitas-fasilitas yang sudah ada sebelumnya, antara lain Pabrik Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI) pertama di Indonesia dengan teknologi produksi Trough Hole


(9)

Technology (THT). Pabrik STDI berkapasitas 150.000 Satuan Sambungan Telepon (SST) ini dibangun pada tahun 1984 dan produksi pertamanya sebesar 10.000 SST diluncurkan pada tahun 1985.

Di kemudian hari kemampuan pabrik ini dilengkapi juga dengan teknologi produksi Surface Mounting Technology (SMT). Produk STDI ini berkontribusi sangat signifikan bagi pertumbuhan penjualan dan laba INTI. Walaupun pada tahun 1990 pemerintah membuka persaingan dengan mengijinkan dua pemasok sentral digital lainnya, yaitu AT&T dan NEC, namun sampai dengan tahun 1998 INTI masih tetap menjadi market leader dalam hal pangsa pasar infrastruktur telekomunikasi, yaitu sebesar 60% dari total pasar nasional.

Dengan memanfaatkan fasilitas pabrik ini pula, ruang lingkup produk INTI dilengkapi oleh Pulse Code Modulation (PCM), Private Automatic Branch Exchange (PABX), dan pesawat telepon meja INTI 111 yang semuanya merupakan produk lisensi dari Siemens AG.

Disamping itu INTI juga memproduksi perangkat-perangkat hasil pengembangan sendiri seperti Stasiun Bumi Kecil (SBK), High Frequency (HF) Radio,

Digital Microwave Radio (DMR), Sistem Telepon Kendaraan Bergerak (STKB),

Pesawat Telepon Umum Coin Box dan Pesawat Telepon Umum Swalayan (PTUS). Sejak tahun 1989, produk INTI dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:


(10)

1. Produk sentral;

2. Produk transmisi; dan

3. Produk terminal atau CPE.

Kerjasama Teknologi yang pernah dilakukan pada periode ini antara lain:

- Bidang sentral dengan Siemens AG

- Bidang transmisi dengan Japan Radio Company

- Bidang CPE dengan Siemens AG, BTM, Tamura, Syapura, dan Tatung TEL

Dari ketiga kategori produk tersebut, produk yang memberikan kontribusi terbesar dalam penjualan PT. INTI adalah produk sentral.

Pada era ini, PT. INTI memiliki reputasi dan prestasi yang signifikan, yaitu :

- Menjadi pionir dalam proses digitalisasi sistem dan jaringan telekomunikasi di Indonesia.

- Bersama Telkom telah berhasil dalam proyek otomatisasi telepon di seluruh ibu

kota kabupaten dan ibu kota kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.

Pada periode ini, tepatnya tahun 1988, Berdasarkan KEPMEN 036/M-PBUMN/1988, PT. INTI (Persero) masuk ke dalam Industri Strategis. Bisnis Terbesar pada periode ini adalah Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI). Pada periode ini pula PT. INTI (Persero) berhasil mengembangkan produk SBK 3 kanal dan Sentral Telepon Digital Indonesia Kecil (STDI-K).


(11)

Periode 1998-2002

Dengan berakhirnya TBCA dengan Siemens AG, INTI mengukuhkan diri sebagai penyedia solusi engineering, terutama sebagai system integrator untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, tidak terkecuali pembangunan infrastruktur telekomunikasi seluler. Tidak kurang dari 2000 BTS telah dibangun oleh INTI di seluruh penjuru Indonesia. Pada periode ini aktivitas ensiononal dipersiapkan untuk dipindahkan kepada anak perusahaan PT. INTI (Persero).

Pada tahun 2002, Berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor: 52 Tahun 2002, Pembubaran PT.BPIS dan PT. INTI di bawah KN. BUMN. Bisnis terbesar pada periode ini adalah pembangunan jaringan seluler.

Periode 2003-2008

Pada era ini kerjasama teknologi tidak lagi terkonsentrasi pada Siemens, tetapi

dilakukan secara berimbang (multi principal) dengan beberapa perusahaan

multinasional dari Eropa dan Asia. Aktivitas manufaktur tidak lagi ditangani sendiri oleh INTI, tetapi secara spin-off dengan mendirikan anak-anak perusahaan dan usaha patungan, seperti:

- Bidang CPE, dibentuk anak perusahaan bernama PT.INTI PISMA

International yang bekerja sama dengan JITech International, bertempat di


(12)

- Bidang mekanik dan ension, dibentuk usaha patungan dengan PT PINDAD bernama PT.IPMS, berkedudukan di Bandung, yang resmi berdiri di bulan Juli 2004.

- Bidang-bidang switching, akses dan transmisi, dirintis kerja sama dengan beberapa perusahaan multinasional seperti SAGEM, MOTOROLA, ALCATEL, Ericsson, Samsung.

Bisnis terbesar pada periode ini adalah CDMA. RMJ (regional metro junction) dan jaringan akses fiber optic dan Out Site Plant (OSP), digital microwave link, pembangunan tower nasional, CME dan power supply serta indoor coverage.

Periode 2009-sekarang

PT INTI (Persero) memantapkan langkahnya untuk memasuki bisnis solusi

Engineering, sistem integrator dan pengembangan produk-produk genuine. Beberapa

produk genuine unggulan PT INTI antara lain: Smart PBX, GPA, IPUMC, FFWS,

I-PERISALAH, KWH Meter, dan MSAN.

Sebagai sistem integrator, PT INTI (Persero) memfokuskan diri pada segmen pasar TELCO, CELCO dan Private Enterprise. Untuk pasar TELCO, PT INTI (Persero) menginisiasi ide Modernisasi Jaringan akses tembaga milik PT. Telkom, Tbk di seluruh Indonesia menjadi jaringan akses fiber optic dengan menggunakan teknologi

MSAN, GPON dan FTTH (Fiber To The Home) dengan pola Trade In Trade Off atau


(13)

Melalui Proyek TITO ini telah modernisasi jaringan akses lebih dari 400 ribu sambungan di 8 STO pada akhir tahun 2012. Dan melalui proyek ini PT INTI (Persero) kembali membangun kemampuan di dalam industry telekomunikasi antara lain: Fiber

Termination Management (FTM), Optical Splitter, Fiber Optic Accesoris, Optical

Network Termination (ONT), Optical Dropp Cable, Fiber Management System (FMS).

Di sektor CELCO, PT INTI (Persero) menginisiasi proyek Rural BTS untuk PT Indosat, membangun OSP (outside plant) fiber optic backbone untuk BTS untuk PT. Telkomsel dan PT. XL Axiata, serta menyediakan ension untuk operator selular tersebut. Untuk segmen pasar Private & Enterprise, PT INTI (Persero) menyediakan solusi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) untuk PT. PLN, menyediakan layanan pengelolaan perangkat IT PT. Telkom dengan pola seat management yang berupa pengelolaan sekitar 35.000 seat (meliputi ension, laptop, printer maupun proyektor) dari mulai instalasi, application management, dan dismantle.

Selain itu, PT INTI (Persero) memiliki solusi Smart Clinic yang diperuntukkan bagi pengelola layanan kesehatan seperti rumah sakit maupun poliklinik.

2.2 Struktur Organisasi PT.INTI

Suatu Struktur organisasi dalam perusahaan merupakan hal yang terpenting, struktur organisasi merupakan bangunan fungsi bagian-bagian manajemen yang tersusun dari suatu kesatuan hubungan yang menunjukan tingkatan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam manajemen perusahaan.


(14)

I . Ka Divisi Keuangan, membawahi:

1. Kabag. Pajak & Asuransi, membawahi: a. Kaur. Asuransi.

b. Kaur. Pajak I. c. Kaur. Pajak II.

2. Kabag. Penagihan & Penerimaan, membawahi: a. Kaur. Penagihan I.

b. Kaur. Penagihan II. c. Kaur. Penagihan III.

3. Kabag. Pendanaan Oprasional, membawahi:

a. Kaur. Bendahara.

b. Kaur. Verifikasi I. c. Kaur. Verifikasi II.

4. Kabag. Strategi Pendanaan, membawahi:

a. Kaur. Pengelolaan dana.


(15)

2.3 Uraian Tugas PT.INTI

Uraian tugas pada PT.Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) adalah sebagai berikut:

2.3.1 Kadiv Keuangan

a. Memimpin, mengelola, merencanakan dan mengkoordinasikan Divisi

Keuangan meliputi kegiatan penagihan dan penerimaan, strategi pendanaan, pajak dan asuransi serta pendanaan operasional.

b. Memperkirakan Strategi bisnis dan arah kebijakan strategis sebagai salah satu pedoman kegiatan bisnis perusahaan.

c. Merencanakan dan mengevaluasi Rencana Jangka Panjang dan Rencana Jangka

Pendek bidang Keuangan.

d. Melakukan koordinasi dengan unit-unit di lingkungan perusahaan dalam rangka melaksanakan dan meningkatkan performansi serta memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam bidang penagihan, pendanaan, pajak dan asuransi.

e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan

meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan (ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di unit kerjanya.

f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang


(16)

g. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh Direksi.

h. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.

2.3.2 Kabag Pajak dan Asuransi

a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Pajak dan Asuransi.

b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Pajak.

c. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Asuransi.

d. Mengajukan ijin prinsip sebagai dasar Pembebasan PPh 22 Imporuntuk Divisi Pengadaan dan Logistik

e. Mengajukan Surat Keterangan Bebas PPh Dalam Negeri dan PPh 23 Wajib Bayar untuk unit Penagihan.

f. Penyelesaian Pemeriksaan Pajak (Rampung ) dan Restitusi dari KPP BUMN

dan Kas Negara ke Kas PT.INTI.

g. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya

dan Investasi (RKAP) unitnya.

h. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan

meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan (ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di unit kerjanya.


(17)

i. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang berhubungan dengan Implementasi SAP diantaranya :

- Melakukan Display project di system operasional;

- Membuat Purchase Requisition Asuransi

- Melakukan Entry Service Acceptance Asuransi

- Melakukan Approval Service Acceptance Asuransi

- Melakukan Display Report Purchasing

- Melakukan Park dan Posting GL Tax Document

- Melakukan Display Faktur Pajak PPN

- Membuat DMEE File dari SAP ke e-SPT PPN dan PPh Masa Bulanan

- Melakukan Print Out Bukti Potong PPh - Melakukan Print Surat Setoran Pajak

- Melakukan Display GL Account

- Melakukan Display Jurnal GL

- Melakukan Display AR/AP Balance

- Melakukan Display Report Asset

- Melakukan Display Laporan Keuangan

j. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan


(18)

2.3.3 Kabag Penagihan Dan Penerimaan

a. Memimpin,mengelola dan merencanakan kegiatan Penagihan dan Penerimaan

Celco dan Private Enterprises.

b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan pembuatan dokumen penagihan ke pelanggan beserta kelengkapan dan ketentuan dalam kontrak.

c. Merencanakan,mengorganisasikan,mengendalikan kegiatan yang berhubungan

dengan tagihan yang diterima.

d. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya

dan Investasi (RKAP) unitnya.

e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan

meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan (ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di unit kerjanya.

f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Implementasi SAP diantaranya : - Mengecek Info Project di system operasional - Melakukan maintenance master data customer;

- Melakukan cek Customer Balance

- Melakukan Proses AR


(19)

- Melakukan Posting AR

- Melakukan Print Invoice, Kwitansi dan Faktur Pajak

- Melakukan Post with clearing AR

- Melakukan Display GL Journal

- Melakukan Incoming Payment

- Melakukan cek AR line item

- Melakukan Print ulang Invoice, Kwitansi dan Faktur Pajak

g. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.

h. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.

2.3.4 Kabag Pendanaan Operasional

a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Pendanaan Operasional.

b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan verifikasi pembayaran dan penerimaan keuangan dari pihak internal/eksternal perusahaan.

c. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan fungsi bendahara (pembayaran / penerimaan dan penyimpanan uang).

d. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya

dan Investasi (RKAP) unitnya

e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan


(20)

(ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di unit kerjanya.

f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Implementasi SAP

g. Laporan penyelesaian tugas khusus/tambahan

h. Jam pelatihan; Jumlah Promosi; Indek Pemenuhan Kompetensi;

2.3.5 Kabag Strategi Pendanaan

a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Strategi Pendanaan.

b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Perencanaan Keuangan.

c. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Pengelolaan Dana.

d. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya

dan Investasi (RKAP) unitnya.

e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan

meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan (ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di unit kerjanya.

f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Implementasi SAP.


(21)

h. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.

2.3.6 Kaur Asuransi

a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Asuransi.

b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Asuransi.

c. Melakukan verifikasi Voucher Pembayaran Asuransi.

d. Membantu pengurusan Klaim Asuransi.

e. Rekonsiliasi atas outstanding premi dengan pihak Perusahaan Asuransi.

f. Menerbitkan SPPA/SPK Asuransi.

g. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya

dan Investasi (RKAP) unitnya.

h. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan

meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan (ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di unit kerjanya.

i. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Implementasi SAP.

j. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.

k. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.

2.3.7 Kaur Pajak 1


(22)

b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang berhubungan dengan Pajak.

c. Mengajukan ijin prinsip sebagai dasar Pembebasan PPh 22 Impor untuk Divisi Pengadaan dan Logistik

d. Mengajukan Surat Keterangan Bebas PPh Dalam Negeri dan PPh 23 Wajib Bayar untuk unit Penagihan.

e. Membantu kelengkapan Dokumen Pajak untuk persiapan Tender Divisi

Pemasaran.

f. Melakukan verifikasi Pajak Faktur Penjualan (sebelum di tagihkan) dari unit Penagihan.

g. Melakukan verifikasi Pengajuan Uang Muka Impor (sebelum di bayarkan) dari

unit Logistik.

h. Membuat Rekapitulasi Setoran Pajak (ke Bank/Kantor Pos).

i. Membuat Laporan SPT Masa ke KPP BUMN (Madya Bandung).

j. Menyediakan data untuk Auditor Pajak dalam rangka penyelesaian Penarikan.

k. Retur Pajak (Rampung) dari Kas Negara.

l. Menyetorkan PBB Tegallega dan Palasari ke KPP Pratama Karees dan KPP Pratama Soreang.

m. Rekonsiliasi pajak dengan Akuntansi.


(23)

o. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya dan Investasi (RKAP) unitnya.

p. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan

meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan (ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di unit kerjanya.

q. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Implementasi SAP.

r. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.

s. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.

2.3.8 Kaur Pajak 2

a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Pajak.

b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Pajak.

c. Mengajukan ijin prinsip sebagai dasar Pembebasan PPh 22 Impor untuk Divisi Pengadaan dan Logistik

d. Mengajukan Surat Keterangan Bebas PPh Dalam Negeri dan PPh 23 Wajib Bayar untuk unit Penagihan.

e. Membantu kelengkapan Dokumen Pajak untuk persiapan Tender Divisi


(24)

f. Melakukan verifikasi Pajak Faktur Penjualan (sebelum di tagihkan) dari unit Penagihan.

g. Melakukan verifikasi Pengajuan Uang Muka Impor (sebelum di bayarkan) dari

unit Logistik.

h. Membuat Rekapitulasi Setoran Pajak (ke Bank/Kantor Pos).

i. Membuat Laporan SPT Masa ke KPP BUMN (Madya Bandung).

j. Menyediakan data untuk Auditor Pajak dalam rangka penyelesaian Penarikan.

k. Retur Pajak (Rampung) dari Kas Negara.

l. Menyetorkan PBB Tegallega dan Palasari ke KPP Pratama Karees dan KPP Pratama Soreang.

m. Rekonsiliasi pajak dengan Akuntansi.

n. Membuat Laporan SPT Badan Tahunan.

o. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya

dan Investasi (RKAP) unitnya.

p. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan

meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan (ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di unit kerjanya.

q. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Implementasi SAP.


(25)

s. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.

2.3.9 Kaur Penagihan 1

a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Penagihan Telco 1.

b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan pembuatan dokumen penagihan ke pelanggan beserta kelengkapan dan ketentuan dalam kontrak.

c. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan tagihan yang diterima.

d. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya

dan Investasi (RKAP) unitnya.

e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan

meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan (ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di unit kerjanya.

f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Implementasi SAP.

g. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.

h. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.

2.3.10 Kaur Penagihan 2


(26)

b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang berhubungan pembuatan dokumen penagihan ke pelanggan beserta kelengkapan dan ketentuan dalam kontrak.

c. Merencanakan,mengorganisasikan,mengendalikan kegiatan yang berhubungan

dengan tagihan yang diterima.

d. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya

dan Investasi (RKAP) unitnya.

e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan

meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan (ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di unit kerjanya.

f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Implementasi SAP.

g. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.

h. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.

2.3.11 Kaur Penagihan 3

a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Penagihan dan penerimaan.

b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan pembuatan dokumen penagihan ke pelanggan beserta kelengkapan dan ketentuan dalam kontrak.


(27)

c. Merencanakan,mengorganisasikan,mengendalikan kegiatan yang berhubungan dengan tagihan yang diterima.

d. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya

dan Investasi (RKAP) unitnya.

e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan

meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan (ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di unit kerjanya.

f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Implementasi SAP.

g. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.

h. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.

2.3.12 Kaur Bendahara

a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Bendahara.

b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan fungsi bendahara (pembayaran / penerimaan dan penyimpanan uang).

c. Menyusun laporan posisi Kas Harian dan Bank.

d. Menyusun Laporan Bulanan dan rekonsiliasi Kas Bulanan dengan unit


(28)

e. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya dan Investasi (RKAP) unitnya.

f. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan

meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan (ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di unit kerjanya.

g. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Implementasi SAP.

h. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.

i. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.

2.3.13 Kaur Verifikasi 1

a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Verifikasi Vendor.

b. Melakukan verifikasi pembayaran dan penerimaan keuangan atas kegiatan Direktorat Operasi.

c. Melakukan monitoring SPK yang pembayarannya lebih dari satu kali.

d. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya

dan Investasi (RKAP) unitnya.

e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan

meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan (ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di unit kerjanya.


(29)

f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang berhubungan dengan Implementasi SAP.

g. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.

h. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.

2.3.14 Kaur Verifikasi 2

a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Verifikasi Internal.

b. Melakukan verifikasi pembayaran dan penerimaan keuangan atas kegiatan Non

Direktorat Operasi.

c. Melakukan monitoring SPK yang pembayarannya lebih dari satu kali.

d. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya

dan Investasi (RKAP) unitnya.

e. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan

meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan (ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di unit kerjanya.

f. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Implementasi SAP.

g. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.


(30)

2.3.15 Kaur Pengelolaan Dana

a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Pengelolaan Dana.

b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Pengelolaan Dana.

c. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya

dan Investasi (RKAP) unitnya.

d. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan

meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan (ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di unit kerjanya.

e. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Implementasi SAP

f. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.

g. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.

2.3.16 Kaur Perencanaan Keuangan

a. Memimpin, mengelola dan merencanakan kegiatan Perencanaan Keuangan.

b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Perencanaan Keuangan.

c. Menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya


(31)

d. Menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan meningkatkan Sistem Manajemen Terintegrasi mengenai aspek Lingkungan (ISO 14001), Mutu (ISO 9001) dan SMK3 untuk kegiatan, produk dan jasa di unit kerjanya.

e. Merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan kegiatan yang

berhubungan dengan Implementasi SAP.

f. Melaksanakan tugas-tugas khusus atau tambahan yang diberikan oleh atasan.

g. Melaksanakan Pembinaan Karyawan di Unitnya.

2.4 Aspek Kegiatan PT.INTI

PT. INTI (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada dibawah pengelolaan industri telekomunikasi sinergis (BPIS) yang bergerak dibidang peralatan telekomunikasi. PT. INTI (Persero) merupakan salah satu badan yang berdiri sendiri dengan status perusahaan perseroan yang menjelma dari kegiatan dengan perusahaan telekomunikasi.

Sejak berkembangnya tren konvergensi antara teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi (IT), PT. INTI telah melakukan perubahan orientasi bisnis dari yang semula berbasis pure manufacture menjadi sebuah industri yang berbasis solusi kesisteman, khususnya dalam bidang sistem infokom dan integrasi teknologi. Sehingga kini, PT.INTI merupakan perusahaan penyedia barang dan jasa dalam industri telekomunikasi dan memiliki pelanggan utama para operator besar, seperti Telkom, Telkomsel, Indosat, dan XL-Axiata. Tidak hanya membidik para operator besar, PT.


(32)

INTI merambah perusahaan swasta maupun instansi yang tidak bergerak dalam industri telekomunikasi namun membutuhkan peralatan maupun jasa telekomunikasi.

PT. INTI (Persero) bergerak dalam bidang manufaktur dan assembling perangkat telekomunikasi, barang-barang elektonika serta pelayanan jasa instalasi.

Sebagian komponen didatangkan dari luar negeri dalam bentuk Completely Knocked

Down (KCD). Dimana komponennya adalah komponen impor yang selanjutnya

dilakukan perakitan menjadi hasil selesai, dan Semi Knocked Down (SKD), dimana sebagian komponen impor dari negara yang sama.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut PT. INTI (Persero) bekerjasama dalam bidang teknik dengan beberapa perusahaan dari negara lain, diantaranya Siemens AG (Jerman), Japan Radio Co. Ltd (Jepang), Motorola, Ericsson, dan Alcatel. Dalam hal ini PT. INTI (Persero) telah mampu memproduksi berbagai macam perangkat dan peralatan serta jasa telekomunikasi yang pemasarannya tidak hanya terbatas pada sektor pemerintah saja, namun juga melayani sektor umum dan swasta.

PT. INTI (Persero) Bandung telah banyak memproduksi berbagai produk-produk telekomunikasi maupun alat penunjang peralatan telekomunikasi. Namun dengan seiring berkembangnya globalisasi terdapat banyak persaingan dengan perusahaan luar, oleh karena itu PT. INTI (Persero) memutuskan untuk mengembangkan ke bidang probis properti.


(33)

2.4.1 Produk yang dipasarkan oleh Probis Properti

- Menyewakan ruang perkantoran

- Menyewakan gudang

- Menyewakan kendaraan

- Menyewakan ruang seminar atau pesta

- Menyewakan lahan

2.4.2 Cara Pemasaran Probis Properti

Yaitu dengan cara memberikan penawaran harga kepada publik atau umum dengan mempromosikan melalui iklan, pembuatan brosur, melalui media cetak atau elektronik agar melakukan optimasi lahan ruangan dan bidang keuangan untuk persiapan para penyewa.


(34)

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Landasan Teori 3.1.1 Pengertian Prosedur

Prosedur menurut Mulyadi, (2010:5) adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

Sedangkan menurut Zaki Baridwan (2009:30), prosedur merupakan suatu urutan-urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan suatu kegiatan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang disusun untuk mejamin adanya perlakuan yang seragam pada transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang.


(35)

3.1.2 Pengertian Surat Pemberitahuan

Surat Pemberitahuan menurut Undang - Undang No 16 tahun 2009 mengenai KUP Pasal 1 angka 11 dan PMK No. 152/pmk./03/2009 adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan pembayaran pajak, Orang Pribadi dan atau bukan Orang Pribadi, atau bukan harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan perundang – undangan pajak.

Dari Definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa SPT merupakan surat

yang digunakan WP untuk melaporkan penghitungan dan atau

pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

3.1.3 Pengertian Laporan.

Menurut Mulyadi (2008 : 5) menuliskan, laporan adalah keluaran sistem informasi akuntansi dan berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.

Menurut Jones (2008 : 250) yang diterjemahkan oleh Rama, berpendapat bahwa laporan adalah presentasi data yang telah terformat dan terorganisasi dengan baik.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan adalah dokumen yang terbentuk dari data yang ada pada database yangtelah terformat dan terorganisir dengan baik sehingga dapat digunakan untuk mendapatkan informasi.


(36)

3.1.4 Pengertian Pajak Penghasilan.

Menurut Siti Resmi (2009:88) pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atau penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam satu tahun pajak.

Menurut Siti Resmi (2009:88) pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atau penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam satu tahun pajak.

Dapat disimpulkan bahwa Pajak penghasilan adalah Kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan atas setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima wajib pajak dalam negeri atau luar negeri yang dapat dipakai konsumsi atau menambah kekayaan wajib pajak dengan nama dan bentuk apapun dengan merujuk pada Undang-undang pajak penghasilan.

3.2 Hasil Pelaksanaan Dan Pembahasan Kerja Praktek

E-SPT merupakan data Surat Pemberitahuan wajib pajak dalam bentuk elektronik yang dibuat dengan aplikasi yang disediakan oleh DJP untuk memudahkan pengadministrasian dan pelaporan. SPT dimana dulu Wajib Pajak harus mengisi SPT dengan cara manual namun sekarang dapat dilakukan secara komputerisasi dan menyampaikannya dengan sistem on-line. Terobosan tersebut diharapkan dapat menjadi solusi agar masyarakat semakin mudah dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.


(37)

Berbagai kemudahan dengan digunakannya e-spt antara lain : 1. User friendly, mudah dalam pengoperasian.

2. Kesalahan-kesalahan penghitungan seperti penjumlahan, pengurangan, penghitungan PTKP, penghitungan pajak terutang, akan dapat diminimalisir, sehingga resiko pembetulan SPT karena kesalahan-kesalahan tersebut dapat dihindari.

3. Mengurangi penggunaan kertas yang tentunya juga akan mengurangi biayawajib pajak, karena secara umum yang dilaporkan adalah induk SPT saja.

4. Menghemat waktu pekerjaan peng-input-an data-data transaksi yang dilakukan oleh staf. Akan lebih lama jika Anda meng-input data dengan

menggunakan program excel/word.

5. Arsip/file laporan pajak akan tersimpan dalam database.

6. Adanya support/dukungan apabila ada masalah dengan e-SPT yaitu bisa dengan bertanya ke Account Representative (AR).

Meskipun dengan berbagai kemudahan tersebut wajib pajak yang menggunakan elektronik surat pemberitahuan (e – SPT) masih tergolong sedikit atau rendah. Untuk mengetahui permasalahan yang menghamabat wajib pajak dalam menggunakan e-SPT Pajak Penghasilan.


(38)

3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

Hasil dari pelaksanaan kerja praktek yang sudah dilakukan oleh penulis selama Praktek di PT. INTI (Persero) adalah sebagai berikut:

3.2.1.1 Prosedur Pelaporan SPT Menggunakan Elektronik Surat

Pemberitahuan (E – SPT PPn ) 1111 Pada Pt. Inti (Persero) Bandung.

Menurut surat keputusan Direksi Divisi Keuangan No. KN/2009 Prosedur Pelaporan SPT PPn di PT. INTI (Persero) adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan sehubungan dengan kewajiban menghitung, menyetor dan melaporkan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Bagian pajak dan asuransi

a. Menerbitkan SPT PPn Masa lengkap, Surat Setoran Pajak (SSP) dan rencana

pembayaran.

b. Menerbitkan bukti pengeluaran keuangan (voucher), SPT Masa, SSP, dan rekap rencana pembayaran diserahkan kepada bagian pendanaan operasional untuk proses penerbitan giro.

c. Menerima copy Giro atau Surat Transfer dari bagian pendanaan Operasional. d. Menyerahkan copy Giro dan Surat Setoran Pajak (SSP) rangkap 5 (lima)

kepada Bank Persepsi PT. Posindo paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya sebagai pembayaran pajak.

e. Menerima SSP yang sudah ditandatangani dan cap Bank Persepsi PT. Posindo dan didistribusikan kepada:


(39)

1) Lembar ke-1 untuk arsip wajib pajak. 2) Lembar ke-3 untuk kantor pelayanan pajak.

3) Lembar ke-5 untuk pihak lain/WP.

f. Melaporkan SPT PPn Masa paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya ke kantor pelayanan pajak (KPP) BUMN Jakarta dengan dokumen sebagai berikut:

1) SPT PPn Masa yang telah ditandatangan dan di cap

2) SSP lembar ke-3

3) CD/soft copy

g. Menerima bukti surat penerimaan pelaporan dari kantor pelayanan pajak

(KPP BUMN) bahwa PT. INTI (Persero) telah melaporkan e – SPT PPn Masa

dan siap diarsip.

2. Bagian Pendanaan Operasional

a. Menerima bukti pengeluaran keuangan dan dokumen pajak asli dari bagian pajak dan asuransi.

b. Menerbitkan giro dan menyetorkan kepada Bank Persepsi PT. Posindo, Bank memberi cap lunas pada Giro.

c. Menyerahkan Giro pembayaran pajak dan dokumen pajak ke bagian pajak dan


(40)

3.2.1.2 Hambatan yang dihadapi dalam Pelaksanaan Prosedur Pelaporan SPT PPn dengan menggunakan e SPT PPn 1111 di PT. INTI (Persero) Bandung.

Berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi kendala/permasalahan dalam pelaksanaan Prosedur Pelaporan SPT PPn di PT. INTI (Persero):

1. Kekeliruan pemungut pajak dalam menentukan nomor seri faktur fajak.

2. Rekon antara hasil input kedalam kompuer dengan SAP (System Application and

Produck) tidak sama.

3. Kekeliruan dalam Menentukan WHT (width holding tax) untuk menghitung PPh

Pasal 21, Pasal 23, Pasal 26 dan pasal 4(2) Final dimana WHT ini merupakan kode yang berguna untuk mengelompokan jenis dari transaksi yang dilakukan.

3.2.1.3 Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam prosedur pelaporan SPT PPn dengan menggunakan e – SPT PPn 1111 di PT. INTI (Persero) Bandung.

Untuk mengatasi hambatan prosedur pelaporan SPT PPn di PT. INTI (Persero) adalah sebagai berikut:

1. Mengganti nomor seri faktur pajak dengan nomor seri asli dan terlebih dahulu menjelaskan kepada vendor mengenai pengoreksian nomor seri faktur pajak. 2. Melakukan rekon atau pembetulan ke bagian logistik terkait pekerjaan vendor


(41)

3. Untuk saat ini, belum ada upaya yang bisa dilakukan secara otomatis selain menghitung manual dan memeriksa dokumen sdengan teliti sebelum di input karena, untuk menghitung PPh dibutuhkan List WHT sebagai pedoman dalam pengisian di lembar bukti potong.

3.2.2 Pembahasan Kerja Praktek

3.2.2.1 Prosedur Pelaporan SPT PPn dengan Menggunakan e – SPT PPn 1111 di PT. INTI (Persero) Bandung.

e-SPT menurut Direktur Jendral Pajak (DJP) yang dikutip dari ( www.online-pajak.com ) adalah Surat Pemberitahuan beserta lampirannya dalam bentuk digital dan dilaporkan secara elektronik atau dengan menggunakan media komputer yang digunakan untuk membantu wajib pajak dalam melaporkan perhitungan dan

pembayaran pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangundangan yang berlaku.

1. Wajib Pajak melakukan instalasi aplikasi e-SPT pada sistem komputer dan merekam data-data antara lain identitas Wajib Pajak, bukti potong, faktur pajak, dan data perpajakan lain.

2. Wajib Pajak yang telah memiliki sistem administrasi keuangan/perpajakan masingmasing dapat melakukan proses impor data dari sistem yang dimiliki ke dalam aplikasi e-SPT dengan berpedoman kepada format data sesuai dengan aplikasi e-SPT.


(42)

3. Wajib Pajak mencetak bukti pemotongan/pemungutan dengan menggunakan aplikasi e-SPT dan menyampaikannya kepada pihak yang dipotong atau dipungut.

4. Wajib Pajak mencetak formulir Induk SPT menggunakan aplikasi e-SPT. Wajib Pajak melaporkan SPT dengan menggunakan media elektronik ke KPP dengan membawa Formulir induk SPT hasil cetakan e-SPT yang telah ditandatangani beserta file data SPT.

Prosedur Pelaporan SPT Menggunakan e – SPT PPn dilakukan oleh Bagian Pajak

dan asuransi, yang menerbitkan SPT PPn Masa lengkap, Surat Setoran Pajak (SSP) dan rencana pembayaran dan dilakukan oleh Bagian Pendanaan Oprasional, yang menerima bukti pengeluaran keuangan dan dokumen pajak asli dari bagian pajak dan asuransi.

Dalam prakteknya Prosedur Pelaporan SPT PPn di PT. INTI tentu dapat terjadi perbedaan antara teori dengan Aplikasinya. Hal tersebut bisa terjadi karena dalam teori memberikan gambaran yang sempurna tentang sebuah prosedur yang berlaku diperusahaan. Dalam kenyataannya, penerapan prosedur disesuaikan dengan kondisi perusahaan, baik internal maupun eksternal dengan tidak mengabaikan standar dan peraturan yang berlaku.


(43)

3.2.2.2 Hambatan Terkait dalam Prosedur Pelaporan SPT PPn dengan menggunakan e-SPT 1111 di PT. INTI (Persero)

Hambatan terkait prosedur pelaporan SPT PPn di PT. INTI timbul dari pemungut pajak dalam menentukan nomor seri faktur pajak dan dalam menentukan golongan nomor faktur pajak sehingga harus di cek dan di input ulang dengan mengganti nomor faktur yang salah secara manual. Rekon antara hasil input data kedalam kompuer dengan SAP tidak sama.

Kekeliruan dalam menentukan WHT (width Holding Tax) juga sangat

mempengaruhi kinerja. WHT sendiri merupakan nomor kode yang menunjukan golongan suatu jenis bidang dalam pekerjaan karena itu apabila keliru/salah dalam menentukan WHT akan sangat beresiko.

3.2.2.3 Upaya Yang Dilakukan Oleh Perusahaan

Upaya yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan Prosedur Pelaporan SPT PPn di PT. INTI. Diantaranya Mengganti nomor seri faktur pajak dengan nomor seri asli secara manual oleh perusahaan dengan terlebih dahulu menjelaskan kepada

vendor mengenai pengoreksian nomor seri faktur pajak yang bersangkutan kemudian

melakukan rekon atau pembetulan ke bagian logistik terkait pekerjaan vendor dengan melihat surat pesanan (Purhase Order). Untuk saat ini, belum ada upaya yang bisa dilakukan lebih lanjut dan spesifik selain menghitung manual dan memeriksa


(44)

dokumen dengan teliti sebelum di input karena, untuk menghitung PPh dibutuhkan


(45)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang diuraikan pada BAB III, maka penulis dapat menarik kesimpulan prosedur pelaporan surat pemberitahuan pajak penghasilan

(SPT PPn) dengan menggunakan Elektronik Surat Pemberitahuan (E – SPT PPn

1111) Pada PT. INTI (Persero) Bandung.

1. Prosedur Pelaporan e – SPT PPn di PT. INTI (persero) Bandung yaitu bagian pajak dan asuransi membuat bukti pengeluaran keuangan, menyerahkan kebagian pendanaan dan operasiaonal yang kemudian menyusun giro dan menyetorkan kepada Bank Persepsi PT. Posindo serta menyerahkan giro pembayaran pajak dan dokumen pajak kebagian pajak dan asuransi.

2. Hambatan dalam Pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan yang terjadi di PT. INTI adalah timbul dari pemungut pajak dalam menentukan nomor seri faktur pajak dan dalam menentukan golongan nomor faktur pajak sehingga harus di cek dan di input ulang dengan mengganti nomor faktur yang salah secara

manual. Rekon antara hasil input data kedalam komputer dengan SAP tidak


(46)

3. Upaya yang telah dilakukan oleh PT. INTI (Persero) adalah Mengganti nomor seri faktur pajak dengan nomor seri asli secara manual oleh perusahaan dengan terlebih dahulu menjelaskan kepada vendor mengenai pengoreksian nomor seri faktur pajak yang bersangkutan kemudian melakukan rekon atau pembetulan ke bagian logistik terkait pekerjaan vendor dengan melihat surat pesanan (Purhase

Order). menghitung manual dan memeriksa dokumen dengan teliti sebelum di

input untuk menghitung PPh dibutuhkan List WHT sebagai pedoman dalam

pengisian di lembar bukti potong.

4.2 Saran

Saran yang akan disampaikan kepada PT. INTI khususnya pada bagian pajak dan asuransi tempat penulis melaksanakan PKL,

1. sebaiknya dalam melakukan aktivitas pemasukan data kedalam program e – SPT terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan ulang, agar tidak terjadi keesalahan input data.

2. mahasiswa/i yang melaksanakan PKL, agar diberi pembekalan dan pengarahan

yang cukup untuk meminimalisir kesalahan input data akibat perbedaan identitas maupun nominal.

3. Perbaikan maupun peremajaan komputer – komputer yang sudah lama, supaya

lebih diperhatikan kondisinya apakah masih bisa digunakan dengan baik atau kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi untuk digunakan secara optimal


(47)

supaya dalam melakukan peng-inputan data tidak terjadi kesalahan yang diakibatkan oleh lambatnya kinerja komputer yang sudah tidak layak untuk digunakan dalam mengolah data.


(48)

LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK

Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Dalam Jenjang SI

Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh:

KURNA KURNIA 21112090

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(49)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN KEASLIAN SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI DAFTAR GAMBAR

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Tujuan Kerja Praktek ... 3

1.3 Kegunaan Kuliah Kerja Praktek ... 4

1.3.1 Kegunaan Praktis ... 4

1.3.2 Kegunaan Akademis ... 4


(50)

1.4.1 Tempat Pelaksanaan Kerja PrakteK ... 5

1.4.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Industri Telekomunikasi (INTI) ... 6

2.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan PT.INTI ... 13

2.3.Uraian Tugas Perusahaan ... 15

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan ... 31

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK 3.1 Landasan Teori ... 34

3.1.1 Pengertian Prosedur ... 34

3.1.2 Pengertian surat Pemberitahuan ... 35

3.1.3 Penngertian Laporan ... 35

3.1.4 Pengertian Pajak Penghasilan ... 36

3.2 Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan Kerja Praktek... 36


(51)

3.2.1.1 Prosedur Pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan (SPT PPn)

di PT.INTI (Persero) Bandung. ... 38

3.2.1.2 Hambatan yang terjadi di lapangan ... 40

3.2.1.3 Upaya Yang Telah dilakuakan Perusahaan Untuk mengatasi Hambatan ... 40

3.2.2 Pembahasan Kerja Praktek ... 41

3.2.2.1 Prosedur perhitungan PPh pasal 23 pada PT.INTI Bandung ... 41

3.2.2.2 Hambatan yang Terjadi di Lapangan ... 43

3.2.2.3 Upaya yang di lakukan perusahaan untuk mengatasi hambatan ... 43

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 45

4.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47 RIWAYAT HIDUP ...


(52)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Kuliah Kerja Praktek ... 48

Lampiran 2 Jawaban Kesediaan Kuliah Kerja Praktek ... 49

Lampiran 3 Daftar Kehadiran Mahasiswa ... 50

Lampiran 4 Surat Keterangan Hasil Kuliah Kerja Praktek dari dosen Pembimbing 51 Lampuran 5 Berita Acara Bimbingan Kerja Praktek dari Perusahaan... 52

Lampiran 6 Surat Keterangan Hasil Kuliah Kerja Praktek dari Perusahaan ... 53

Lampiran 7 Faktur Pajak ... 54

Lampiran 8 Rekapitulasi Penyerahan dan Perolehan ... 55

Lampiran 9 Giro ... 56

Lampiran 10 SPT PPn Lembar 1 ... 57

Lampiran 11 SSP Masa PPn ... 58

Lampiran 12 Faktur Pajak Masukan ... 59

Lampiran 13 Faktur Pajak Keluaran ... 60

Lampiran 14 Surat Balasan Penerimaan Kerja Praktek ... 61

Lampiran 15 Daftar Hadir PT. INTI ... 62

Lampiran 16 Daftar Permohonan Survey awal Penelitian ... 63

Lampiran 17 Surat Balasan Penerimaan Kerja Praktek ... 64


(53)

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Agustinus dan kurniawan, 2011, Faktur Pajak dan SPT Masa PPn,

Andi, Yogyakarta.

Mardiasmo, 2008, Perpajakan (Edisi Revisi), Andi offset, Yogyakarta.

______________, 2011, Perpajakan (Edisi Revisi), Andi offset,

Yogyakarta.

Muljono, Djoko 2007, Ketentuan Umum Perpajakan, Andi offset,

Yogyakarta.

Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suhayati, 2009, Perpajakan Teori dan

Teknis Penghitungan, Graha Ilmu Bandung.

http://www.inti.co.id/index.php/who-we-are/visi-misi

diakses selasa, 22

September 2015 pukul 17.23

http://www.pajak.go.id/

diakses kamis, 8 Oktober 2015 pukul 01.45

www.online-pajak.com

Diakses senin, 30 November 20015 puku


(55)

Nama : Kurna Kurnia

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 8 Agustus 1993

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat Rumah :Kp. Ciparang. Ds. Ganjarsari. Kec. Cikalongwetan.

Telepon : 08950446107

E-mail : Radenkurnaaa@gmail.com / kurnakey@yahoo.co.id

Pendidikan Formal

Tahun 1998-2000, TK Pangheotan Cikalongwetan

Tahun 2001-2007, SD N 1 Ciparang, cikalongwetan

Tahun 2007-2009, SMP Negeri 4 Darangdan Purwakarta

Tahun 2010-2012, SMA Negeri 1 Cisarua Bandung

Tahun 2012-sekarang Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Yang Menyatakan

KURNA KURNIA


(56)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, dan atas petunjuk dan Ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan sebagai hasil dari Kuliah Kerja Praktek (KKP)

tersebut dengan judul “PROSEDUR PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN

PAJAK PENGHASILAN (SPT PPn) DENGAN MENGGUNAKAN E – SPT PPn

1111 PADA PT.INTI (Persero) BANDUNG.” Laporan ini disusun berdasarkan

pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang penulis laksanakan di kantor PT. INTI (Persero) Bandung.

Dalam penyusunan Laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar laporan ini dapat tersusun dengan lebih baik.

Selama penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak , baik berupa dorongan moril maupun materil. Sehingga, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala kerendahan hati kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Utama Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(57)

3. Dr.Siti Kurnia Rahayu,SE.,M.Ak.,Ak.,CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

4. Wati Aris Astuti, S.E., M.Si., selaku Dosen Wali ak3 Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

5. Dian Dwinita Kurniawaty.,SE.,M.Si selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis selama penyusunan laporan.

6. Staf Dosen Pengajar yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman serta

dukungan kepada penulis selama kuliah.

7. Kepada Pak Rachmat Sugiarto , Pak Aan Rusmawan dan Pak Suhendra Salim

yang telah membantu penulis selama melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di PT. INTI.

8. Staf PT INTI bagian keuangan dan Pajak yang telah membantu penulis dalam

mendapatkan data-data instansi dan pengalaman kerja selama di PT. INTI.

9. Kedua orang tua, yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis

dalam menyusun laporan Kuliah kerja Praktek (KKP) ini.

10. Sekretariat Jurusan Akuntansi Unikom yang telah membantu penulis sehingga


(58)

11. Untuk teman-teman ak3 yang selama ini sama-sama berjuang dan memberikan masukan-masukan yang sangat berarti bagi penulis.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlimpah bagi orang-orang yang telah membantu penulis dengan segala keikhlasan dan kesabarannya dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Bandung, Desember 2015 Penulis

KURNA KURNIA NIM. 21112090


(59)

(60)

(61)

(1)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, dan atas petunjuk dan Ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan sebagai hasil dari Kuliah Kerja Praktek (KKP)

tersebut dengan judul “PROSEDUR PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN

PAJAK PENGHASILAN (SPT PPn) DENGAN MENGGUNAKAN E – SPT PPn

1111 PADA PT.INTI (Persero) BANDUNG.” Laporan ini disusun berdasarkan pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang penulis laksanakan di kantor PT. INTI (Persero) Bandung.

Dalam penyusunan Laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar laporan ini dapat tersusun dengan lebih baik.

Selama penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak , baik berupa dorongan moril maupun materil. Sehingga, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala kerendahan hati kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Utama Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi


(2)

ii

3. Dr.Siti Kurnia Rahayu,SE.,M.Ak.,Ak.,CA selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

4. Wati Aris Astuti, S.E., M.Si., selaku Dosen Wali ak3 Program Studi Akuntansi

Universitas Komputer Indonesia.

5. Dian Dwinita Kurniawaty.,SE.,M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing penulis selama penyusunan laporan.

6. Staf Dosen Pengajar yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman serta

dukungan kepada penulis selama kuliah.

7. Kepada Pak Rachmat Sugiarto , Pak Aan Rusmawan dan Pak Suhendra Salim

yang telah membantu penulis selama melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di PT. INTI.

8. Staf PT INTI bagian keuangan dan Pajak yang telah membantu penulis dalam

mendapatkan data-data instansi dan pengalaman kerja selama di PT. INTI.

9. Kedua orang tua, yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis

dalam menyusun laporan Kuliah kerja Praktek (KKP) ini.

10. Sekretariat Jurusan Akuntansi Unikom yang telah membantu penulis sehingga


(3)

iii

11. Untuk teman-teman ak3 yang selama ini sama-sama berjuang dan memberikan

masukan-masukan yang sangat berarti bagi penulis.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlimpah bagi orang-orang yang telah membantu penulis dengan segala keikhlasan dan kesabarannya dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Bandung, Desember 2015 Penulis

KURNA KURNIA NIM. 21112090


(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 77 59

Tingkat Kepatuhan Pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

1 94 65

Tata Cara Pengisian Dan Pelaporan Surat Pemberitahuan Objek Pajak Bumi Dan Bangunan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

26 327 61

Tatacara Penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP) Sanksi Administrasi Denda Terlambat Atau Tidak Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Penghasilan (PPH) Pasal 21 Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

9 116 58

Pelaksanaan Pengawasan Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

1 56 66

Mekanisme Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPn) Sewa Mobil Milik Anggota Koperasi Pada Koperasi Swadharma Di PT. Bank Negara Indonesia Medan

2 44 51

Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Laporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai Pada PT. Flora Sawita Tanjung Morawa-Deli Serdang

0 24 73

Pelaksanaan Kewajiban Mengisi Dan Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pada Koperasi Swadharma Medan

1 65 51

Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada PT Enam Enam Group Medan

10 183 84

B. FUNGSI SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) - Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN Form 1111

0 0 57