Objek dan Daya Tarik Gunung Papandayan
KABUPATEN GARUT
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kita panjatkanpuji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kita semua.sehingga kami dapat menyelesaikan laporan mengenai objek dan daya tarik di Gunung papandayan.
Pembuatan Laporan ini merupakan salah satu tugas dalam mata kuliah Perencanaan Pariwisata Laporan ini disusun sebagai kuliah lapangan yang dilakukan di Gunung Papandayan, banyak hal dan Pengalaman yang kami dapatkan setelah kuliah lapangan ini dimana pengalaman dan data ini yang akan kami gunakan sebagai bahan dalam pembuatan laporan ini.
Dengan selesainya kuliah lapangan ini tidak telepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada kami.Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir Zulphiniar Priyandoko ,MT selaku dosen mata kuliah Perencanaan Pariwisata.
2. Robbi Rahman Khaidir, ST selaku asisten mata kuliah Perencanaan Pariwisata.
3. Dan teman-teman Kami menyadari masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari segi materi ataupun penyajiaannya
Mengingan kuarang pengetahuan dan data kami.oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Bandung, 03 Januari 2015 .
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor Pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap menjadi andalan dan prioritas pengembangan bagi sejumlah
perekonomian Negara. Usaha mengembangkan dunia negara, terlebih bagi negara berkembang seperti Indonesia
pariwisata ini didukung dengan UU No 10 Tahun 2009 yang memiliki potensi wilayah yang luas dengan adanya
yang menyebutkan bahwa keberadaan obyek wisata pada daya tarik wisata yang besar, keindahan alam, aneka
suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara lain warisan sejarah budaya dan kehidupan masyarakat. Untuk
meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatkan peran kepariwisataan, sangat terkait antara
meningkatnya taraf hidup masyarakat dan memperluas barang berupa objek wisata sendiri yang dapat dijual dengan
kesempatan kerja mengingat semakin banyaknya srana dan prasarana yang mendukungnya yang terkait
pengangguran saat ini, meningkatkan rasa cinta dalam industri pariwisata. Usaha mengembangkansuatu
lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat. daerah tujuan wisata harus memperhatikan berbagai faktor
Objek wisata yang ada di Indonesia merupakan yang berpengaruh terhadap suatu daerah tujuan wisata.
kekayaan alam yang patut untuk dibanggakan. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan baik dari segi
Pembangunan bidang pariwisata diharapkan dapat keindahannya maupun adat istiadat yang ada di daearah
memberikan manfaat bagi masyarakat, karena sektor tersebut sehingga menarik minat wisatawan untuk
pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan di mengunjunginya. Negara Indonesia memiliki banyak objek
bidang ekonomi. Kegiatan pariwisata merupakan salah daya tarik yang sangat potensial dan tidak kalah indahnya
satu sektor non-migas yang diharapkan dapat
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
dengan pulau Bali seperti Gunung Papandayan yang berada bidang pariwisata namun juga diperlukan untuk para di Kabupaten Garut. Namun masih banyak wisatawan baik
generasi muda yang kelak akan mewarisi sebagai pengelola domestik
pariwisata Indonesia di masa depan.
mengetahuinya karena banyak masyarakat indonesia yang
1.2 Rumusan Masalah
kurang mengerti tentang cara mengembangkan objek Permasalan yang sering terjadi dalam objek dan daya wisata, apa saja persyaratan dari objek wisata yang harus
tarik wisata adalah tidak terkelolanya suatu daya tarik dan dimiliki untuk bisa menarik banyak wisatawan.
tidak terawatnya suatu objek wisata, sehingga menurunkan Pengembangan Pariwisata Gunung Papandayan yang
daya tarik serta kenyamanan bagi para pengunjung di berada di Kabupaten Garut memiliki arti yang sangat
setiap objek wisata yang akan dikaji.
penting dan strategis, karena gunung papandayan
1.3 Maksud dan Tujuan
merupakan cagar alam dan taman wisata. Cagar alam Adapun maksud dan tujuan laporan penelitian ini yaitu
dibuat untuk penelitian hewan dan tumbuhan yang ada mengidentifikasi gambaran umum wisata Gunung
disana dan juga untuk kemping di taman wisata yang ada Papandayan secara keseluruhan dan mengidentifikasi objek
disekitar gunung papandayan. Aktivitas utama yang dapat dan daya tarik wisata Gunung Papandayan serta
dilakukan yaitu traking, hiking, fotografer, geowisata dan mengidentifikasi perkembangan pariwisata di gunung
rekreasi hutan yang dapat dilakukan di Taman Wisata
papandayan.
Alam. Oleh Karena itu perlu adanya penjelasan kepada 1.4 Manfaat
Manfaat dari kuliah lapangan Perencanaan Pariwisata khalayak umum mengenai objek daya tarik wisata,
yang dilakukan di Gunung Papandayan adalah : pengetahuan ini tidak hanya penting bagi pengusaha di
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
Mengetahui kondisi fisik Gunung Papandayan meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar 70 km secara langsung.
sebelah tenggara Kota Bandung. Luas kawasan objek ini Mengetahui kondisi aksesibilitas Gunung
secara keseluruhan 7132 Ha, yang terdiri dari Cagar Alam Papandayan secara langsung.
dengan luas 6807 Ha dan Taman Wisata Alam 225 Ha. Mengetahui daya tarik Gunung Papandayan
Batas administrasi Gunung Papandayan yaitu : secara langsung. Sebelah Utara yaitu Kecamatan Pasirwangi dan
Mengetahui sarana dan prasarana yang ada
Desa Kepakan
Gunung Papandayan secara langsung. Sebelah Selatan Kecamatan Bungbulang dan
Mengetahui dampak sosial dan ekonomi Gunung Papandayan secara langsung.
Timurnya Kecamatan Cisurupan.
Mengetahui dampak lingkungan Gunung Baratnya Kabupaten Bandung, Batas alam Papandayan secara langsung.
Gunung Papandayan yaitu Utara,
Barat, Selatan dan Timurnya adalah Kawasan Perum Perhutani sebagai hutan produksi.
1.5 Ruang Lingkup Wilayah
Gunung Papandayan adalah gunung api strato yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
Gambar I.1 Peta Wisata Garut
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Teori Pariwisata
Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga
Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang
adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan
Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari
sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi
melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non- oleh Organisasi Pariwisata Dunia.Definisi yang lebih
lokal.
lengkap, turisme adalah industri jasa. Mereka menangani Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang
jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, tempat Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah
tinggal, makanan, minuman, dan jasa bersangkutan berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh
lainnya seperti bank, asuransi, keamanan, dll. Dan juga berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan
menawarkan tempat
masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah petualangan, dan pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Daerah
Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
Pariwisata adalah istilah yang diberikan apabila (Sutrisno, 1998, hal: 23). Pariwisata secara singkat dapat seseorang wisatawan melakukan perjalanan itu sendiri,
dirumuskan sebagai kegiatan dalam masyarakat yang atau dengan kata lainaktivitas dan kejadian yang terjadi
berhubungan dengan wisatawan (Soekadijo, 2000, hal: 2). ketika seseorang pengunjung melakukan perjalanan Pariwisata
industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat terpisahkan
bertambah (Pendit, 2002). Sebagaimana diketahui bahwa menyangkut kegiatan sosial dan
sektor pariwisata di Indonesia masih menduduki peranan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula hanya
yang sangat penting dalam menunjang pembangunan dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya
nasional sekaligus merupakan salah satu faktor yang pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari
sangat strategis untuk meningkatkan pendapatan hak azasi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara
masyarakat dan devisa negara. Menurut Pendit (1994), maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang.
ada beberapa jenis
Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang
pariwisata yang sudah dikenal, antara lain:
dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun
a. Wisata budaya, yaitu perjalanan yang dilakukan industri pariwisata sebagai salah satu
memperluas cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri
pandangan hidup seseorang dengan cara yang berimbang. Melalui
mengadakan kunjungan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari
keadaan rakyat,
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup orang-orang awam ke suatu kompleks atau daerah mereka, kebudayaan dan seni meraka.
perindustrian, dengan maksud dan tujuan untuk
b. Wisata kesehatan, yaitu perjalanan seseorang mengadakan peninjauan atau penelitian. wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan
f. Wisata Bahari, yaitu wisata yang banyak dikaitkan dan lingkungan tempat sehari-hari di mana ia
dengan danau, pantai atau laut.
tinggal demi kepentingan beristirahat baginya
g. Wisata Cagar Alam, yaitu jenis wisata yang dalam arti jasmani dan rohani.
biasanya diselenggarakan oleh agen atau biro
c. Wisata olahraga, yaitu wisatawan-wisatawan yang perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga
dengan mengatur wisata ke tempat atau daerah atau memang sengaja bermakasud mengambil
cagar alam, taman lindung, hutan daerah bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat
pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya atau Negara.
dilindungi oleh undang-undang.
h. Wisata bulan madu, yaitu suatu penyelenggaraan mengunjungi pameran-pameran dan pecan raya
d. Wisata komersial, yaitu termasuk perjalanan untuk
perjalanan bagi pasangan-pasangan pengantin yang bersifat komersial, seperti pameran industri,
baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas- pameran dagang dan sebagainya.
fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan
e. Wisata industri, yaitu perjalanan yang dilakukan
perjalan.
oleh rombongan pelajar atau mahhasiswa, atau
6| Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
4. Dalam rangka pelayaran pesiar, jika kalau ia adalah setiap orang yang datang dari suatu Negara
Definisi wisatawan menurut Norval (Yoeti, 1995)
tinggal kurang dari 24 jam.
yang alasannya bukan untuk menetap atau bekerja di Menurut Undang-Undang Republik Indonesia no 9 situ secara teratur, dan yang di Negara dimana ia
tentang kepariwisataan, Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 tinggal untuk sementara itu membalanjakan uang yang
ayat 1 dan 2 dirumuskan.
didapatkannya di lain tempat.
a. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian Sedangkan menurut Soekadijo (2000), wisatawan adalah
dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara pengunjung di Negara yang dikunjunginya setidak-
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati tidaknya tinggal 24 jam dan yang datang berdasarkan
objek dan daya tarik wisata.
motivasi:
b. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan
1. Mengisi waktu senggang atau untuk bersenang-
wisata.
senabg, berlibur, untuk alas an kesehatan, studi, Berdasarkan sifat perjalanan, lokasi di mana keluarga, dan sebagainya.
perjalanan dilakukan wisatawan dapat diklasifikasikan
2. Melakukan perjalanan untuk keperluan bisnis.
sebagai berikut (Karyono, 1997).
a. Foreign Tourist (Wisatawan asing)
pertemuan-pertemuan atau sebagai utusan (ilmiah, Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, administrative, diplomatik, keagamaan, olahraga
yang datang memasuki suatu negara lain yang dan sebagainya).
bukan merupakan Negara di mana ia biasanya
7| Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
tinggal. Wisatawan asing disebut juga wisatawan Warga negara suatu negara tertentu, yang karena mancanegara atau disingkat wisman.
tugasnya atau jabatannya berada di luar negeri,
b. Domestic Foreign Tourist pulang ke negara asalnya dan melakukan Orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal
perjalanan wisata di wilayah negaranya sendiri. di suatunegara karena tugas, dan melakukan
Misalnya, warga negara Perancis yang bertugas perjalanan wisata di wilayahnegara di mana ia
sebagai konsultan di perusahaan asing di tinggal.Misalnya,
Indonesia, ketika liburan ia kembali ke Perancis yangmendapat cuti tahunan, tetapi ia tidak pulang
dan melakukan perjalanan wisata di sana. Jenis ke Belanda, tetapimelakukan perjalanan wisata di
wisatawan ini merupakan kebalikan dari Domestic Indonesia (tempat ia bertugas).
Foreign Tourist.
c. Domestic Tourist (Wisatawan Nusantara)
e. Transit Tourist
Seorang warga negara suatu negara yang Wisatawan yang sedang melakukan perjalanan ke melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah
suatu Negara tertentu yang terpaksa singgah pada negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan
suatu pelabuhan/airport/stasiun bukan atas negaranya. Misalnya warga negara Indonesia yang
kemauannya sendiri.
melakukan perjalanan ke Bali atau ke Danau Toba.
f. Business Tourist
Wisatawan ini disingkat wisnus. Orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan
d. Indigenous Foreign Tourist bisnis bukan wisata tetapi perjalanan wisata akan
8| Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
dilakukannya setelah tujuannya yang utama Pentingnya perencanaan dalam sebuah wisata selesai. Jadi perjalanan wisata merupakan tujuan
dikarenakan perencanaan digunakan sebagai pedoman sekunder, setelah tujuan primer yaitu bisnis selesai
sarana untuk dilakukan.
memprediksikan kemungkinan timbulnya hal-hal di luar dugaan sekaligus alternatif untuk memecahkanya,
2.2 Definisi perencanaan Pariwisata
sebagai sarana untuk mengarahkan penyelenggaran Pada hakikatnya perencanaan merupakan penentuan
wisata sehingga dapat mencapai tujuannya, yaitu suatu tujuan utama beserta cara-cara untuk menentukan
mewujudkan wisata secara efektif dan efisien, dan tujuan tersebut. Maka dalam Pariwisata sangat
sebagai alat ukur tingkat keberhasilan wisata sebagai dibutuhkan perencanaan untuk mengembangkan suatu
upaya pengawasan atau evaluasi dalam rangka obyek wisata. Karena dalam kepariwisataan perencanaan
memberikan umpan balik bagi penyelenggaraan wisata tidak lepas dari segala aspek yang berhubungan dengan
selanjutnya.
pariwisata, dengan demikian perencanaan kepariwisataan
pariwisata mencakup seluruh jaringan yang berkaitan dengan
memerlukan berbagai proses tahapan-tahapan yaitu pariwisata yaitu diantarnya adalah:
diantaranya adalah:
1. Kalangan pemerintah, (Vertikal maupun horizontal).
2. Persiapan study, adalah awalan bagi badan
Para pelaku usaha pariwisata. perencana di bawah pemerintahan daerah
3. Masyarakat umum.
9| Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
memutuskan atau melakukan study dan menyusun prasarana, struktur ekonomi pariwisata, dan acuan kerja atau organisasi.
lingkungan) serta penilaian kemungkinan tentang
2. Penentuan sasaran, merumuskan maksud pokok penanaman modal bagi perkembangan dimasa memrakarsai study, misalnya untuk menunjang
depan.
pengembangan pariwisata kota dalam rangka
4. Analisis dan sintesis temuan temuan, mengacu meraih manfaat ekonomi (yang terukur) dan
pada proses analisis informasi yang diperoleh dari lingkungan kota serta manfaat bagi penduduk kota
hasil penyigian sebagai dasar perumusan rencana. melalui
5. Rumusan kebijakan dan rencana, menyususun memperluas pelayanan bagi penduduk maupun
menciptakan
lapangan
kerja dan
draft rencana pengembangan berdasarkan pilihan wisatawan.
kebijakan pariwisata.
6. Dasar pertimbangan usulan, adalah tahap sumberdaya pariwisata dan perkembangan daerah
3. Sigi semua
perencanaan seluruhnya diajukan kepada komisi maupun ekonomi kepariwisataan. Untuk itu perlu
perencanaan pemerintah daerah untuk dikaji dan dikumpulkan data perihal kebutuhan pariwisata
memperoleh masukan. Diskusi berlangsung antara kota ( misalnya : karakteristik wisatawan, pola
penyusun rencana dan komisi perencanaan perjalanana,
pemerintah dapat juga dilakukan konsultasi ketersediaan
kepada pihak-pihak lain yang mempunyai perhatin. (misalnya : daya tarik, akomodasi, fasilitas,
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
7. Pelaksanaan dan pemantauan rencana, tahap atas pengembangan pariwisata yang dapat rencana diwujudkan dalam tindakan, kegagalan
menunda rencana.
baru disadari saat proses berjalan maka dari itu
pembangunan pelu diadakan pemantauan.
Hirarki
perencanaan
kepariwisataan meliputi berbagai tinkatan yaitu
8. Tinjauan berkala , mengacu pada proses
diantaranya adalah:
pelaporan balik atas kemajuan rencana dan tahap Tingkat nasional ( nasional planning), mencakup study persiapan sering perlu dilakukan lagi.
wilayah nasional dengan mengacu pada rencana Kegagalan rencana di tahap ini sering diakibatkan
strategis RENSTRA yang meliputi :
oleh: (a).Kegagalan
membangkitkan
minat
A. UU no. 10 Th 2009
pengembang. (b). Ketidak mampuan membuat
B. RPJM
aturan yang
C. RIPNAS
pengembangan lahan. (c.) Kegagalan koordinasi Tingkat DTW, SUB DTW, dan Kawasan,mencakup sector public dan swasta. (d). Kelangkaan
wilayah kabupaten dan propinsi dengan mengacu anggaran sector public untuk melaksanakan
pada RPJMD, RENSTRADA yang meliputi: rencana keseluruhan. (e). Ketersediaan sarana
A. RIPDA Tk 1
prasarana angkutan yang tidak memadai. (f).
B. RIPDA
Ketidak mampuan memahami oposisi masayarakat
C. Rencana induk pengembangan kawasan.
11 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
Obyek wisata, mencakup wilayah dimana obyek
3. Potensi eksternal obyek wisata adalah potensi wisata tersebut berada dengan mengacu pada RTR
wisata yang mendukung pengembangan suatu dan desain teknis yang meliputi rencana tapak
obyek wisata yang terdiri dari aksesibilitas, fasilitas dan desain teknis.
penunjang, dan fasilitas pelengkap (Sujali, 1989).
4. Pengembangan adalah kegiatan untuk memajukan
2.3 Definisi Potensi Pariwisata
suatu tempat atau daerah yang dianggap perlu Dalam definisi penulis akan memberikan pengertian
ditata sedemikian rupa baik dengan cara berdasarkan permasalahan yang akan dibahas antara
memelihara yang sudah berkembang atau
lain:
menciptakan yang baru.
Potensi wisata adalah kemampuan dalam suatu 5. Obyek Wisata adalah suatu tempat dimana orang wilayah yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk
atau rombongan melakukan perjalanan dengan pembangunan, mencakup alam dan manusia serta
maksud menyinggahi obyek karena sangat menarik hasil karya manusia itu sendiri (Sujali, 1989)
bagi mereka. Misalnya obyek wisata pantai, obyek
Potensi internal obyek wisata adalah potensi wisata alam, obyek wisata sejarah dan sebagainya. wisata yang dimiliki obyek itu sendiri yang meliputi
Faktor-faktor adalah segala aspek/unsur yang komponen kondisi fisik obyek, kualitas obyek, dan
terkait dengan permasalahan-permasalahan yang dukungan bagi pengembangan (Sujali, 1989)
terdapat pada sektor kepariwisataan, dan pada umumnya dibagi menjadi faktor pendukung
12 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
seperti tersedianya obyek wisata dan daya tarik
8. Kontribusi sektor pariwisata adalah sumbangan wisata dan faktor penghambat seperti obyek
yang diberikan oleh sektor pariwisata terhadap wisata yang belum dikelola dengan baik,
pendapatan asli daerah (PAD).
2.4 Definisi Pengembangan Pariwisata
mengembangkan sektor pariwisata, sarana dan Pengembangan diartikan sebagai usaha untuk
prasarana yang belum memadai, keamanan yang menuju ke arah yang lebih baik, lebih luas atau
kurang mendukung dan sebagainya
6. Sektor Pariwisata adalah segala sesuatu yang pariwisata menurut Pearce (1981:12) dapat diartikan
berhubungan dengan wisata yaitu kegiatan p perjalanan yang dilakukan untuk menikmati obyek
meningkatkan fasilitas dan pelayanan yang dan daya tarik wisata, termasuk pengusahaan
obyek serta usaha-usaha yang terkait dibidang Dalam pengembangan pariwisata, terdapat faktor
7. Strategi adalah rencana-rencana atau kebijakan pengembangan pariwisata (Yoeti : 1996) yaitu :
yang dibuat dengan cermat untuk memajukan atau Tersedianya objek dan daya tarik wisata. mengembangkan sektor pariwisata sehingga dapat
Adanya fasilitas accessibility yaitu sarana dan diperoleh hasil yang maksimal.
prasarana sehingga memungkinkan wisatawan mengunjungi suatu daerah atau kawasan wisata.
13 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
Tersedianya fasilitas amenities yaitu sarana
a. Melakukan perlindungan terhadap wisatawan kepariwisataan yang dapat memberikan pelayanan
dan pemberian kemudahan dalam penyediaan kepada masyarakat.
informasi.
b. Penduduk setempat harus diikutsertakan dalam berkelanjutan, maka perlu diperhatikan kode etik
kegiatan kepariwisataan dan secara adil pengembangan pariwisata seperti yang ditetapkan
menikmati keuntungan ekonomi, sosial, dan dalam konferensi pariwisata tahun 1999 yang
budaya.
pariwisata harus diarahkan sumber daya alam yang menjadi sumber
mengatur etika global pariwisata untuk menjamin
c. Kebijakan
sedemikian rupa agar dapat meningkatkan taraf kehidupan
hidup masyarakat setempat.
lingkungan dari dampak buruk kegiatan bisnis
d. Kebijakan dan kegiatan pariwisata harus pariwisata (kartawan : 2004; Waluyo : 2007).
diarahkan dalam rangkaian : (a) penghormatan, Adapun kode etik dalam pengembangan
perlindungan, pemeliharaan terhadap warisan pariwisata global ini, dapat dilihat seperti
kekayaan seni, arkeologi, budaya, monumen, penjelasan dibawah ini :
tempat suci, museum, tempat bersejarah; (b)
1. KewajibanPemerintah kelangsungan hidup dan berkembangnya hasil- hasil budaya, seni tradisional dan seni rakyat.
14 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
e. Menjaga kelestarian lingkungan alam, dalam merugikan dalam persaingan harus dihapuskan perspektif pertumbuhan ekonomi yang sehat
atau diperbaiki secara bertahap.
berkelanjutan dan berkesinambungan.
2) Pengusaha dan penanam modal terutama dari
2. Kewajiban dan hak usaha pariwisata kalangan perusahaan kecil dan menengah berhak
a. Kewajiban: mendapat kemudahan akses memasuki sektor
1) Memberikan informasi yang objektif tentang
wisata.
tempat-tempat tujuan dan kondisi perjalanan
3. Kewajiban dan Hak Masyarakat
pada para wisatawan.
a. Kewajiban :
2) Memperhatikan keamanan, keselamatan dan Harus belajar untuk mengerti dan menghormati
mengusahakan adanya sistem asuransi bagi para para wisatawan yang mengunjungi mereka.
wisatawan.
b. Hak :
1) Penduduk setempat harus diikutsertakan dalam rencana pembangunan terhadap lingkungan hidup
3) Harus melakukan studi tentang dampak
kegiatan kepariwisataan, dan secara adil dan alam sekitar
menikmati keuntungan ekonomis, sosial dan budaya
yang
mereka
usahakan, dalam
b. Hak:
menciptakan lapangan pekerjaan.
1) Pajak-pajak dan beban-beban khusus yang memberatkan bagi industri pariwisata serta
15 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
2) Wisata alam dan wisata eko sebagai bentuk atau sebagian bertujuan untuk menikmati obyek kegiatan pariwisata dapat memperkaya dan
dan daya tarik wisata.
meningkatkan penghasilan, apabila dikelola Sedangkan pengertian daya tarik wisata menurut dengan menghormati lingkungan alam dan
Undang-undang No. 10 Tahun 2009 yaitu segala melibatkan penduduk setempat.
suatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,
2.4 Kebijakan Pariwisata
budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 2009
sasaran atau tujuan kunjungan wisata.
Tentang Kepariwisataan Bab I Pasal 1 ; dinyatakan
Kebijakan Pokok
bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang
a. Mewadahi, membangun dan mengembangkan dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
manfaat potensi pariwisata sebagai kegiatan dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan
ekonomiyang menciptakan lapangan kerja. rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari
b. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam
aparatur serta pemberdayaan tugas dan fungsi jangka waktu sementara.
organisasi Diparda sebagai fasilitatordan Berdasarkan penjelasan di atas, pada dasarnya
regulator pengembangan pariwisata.
wisata mengandung unsur yaitu : (1) Kegiatan perjalanan; (2) Dilakukan secara sukarela; (3) Bersifat sementara; (4) Perjalanan itu seluruhnya
16 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
c. Melakukan urutan prioritas pengembangan keterlibatan
c. Meningkatkan kesempatan berusaha dan
satuan kawasan wisata dengan memperhatikan mengembangkan kawasan wisata
masyarakat
dalam
dampaknya terhadap perkembangan obyek dan
d. Melaksanakan kerjasama pariwisata antar
daya tarik wisata.
daerah dan dunia usaha.
3. Kebijakan Pengembangan Produk Wisata
2. Kebijakan Spasial (keruangan) Pariwisata
a. Asas keberlanjutan (sustainibility), keserasian
a. Memberikan
(harmonizes), keterjangkauan (affordability) dan pengembangan pariwisata di Kabupaten Garut
kerakyatan merupakan landasan pokok dalam berdasarkan karakteristik keruangannya melalui
pengembangan produk wisata.
penetapan zonasi pengembangan.
b. Untuk
pengembangan produk wisata bukan hanya pengelolaannya,
ditujukkan bagi pengembangan saat ini saja, pengelompokkan obyek dan daya tarik wisata
perlu
dilakukan
tetapi juga untuk masa yang akan datang. pada Satuan Kawasan Wisata (SKW). Satuan-
- Harmonisasi mengandung arti : pengembangan satuan kawasan wisata tersebut merupakan
produk wisata yang bernuansa lingkungan kawasan yang memiliki pusat-pusat kegiatan
hidup, yaitu dengan selalu memperhatikan wisatawan dan mempunyai keterkaitan sirkuit
kelestarian alam, adat istiadat dan budaya atau jalur wisata.
daerah.
17 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
- Keterjangkauan
penataan dan pengembangan produk wisata tidak hanya
pengembangan diversifikasi produk wisata. ditujukan bagi kalangan tertentu, tetapi produk
c. Perlunya penetapan produk wisata unggulan wisata yang dikembangkan tersebut harus
bagi Kabupaten Garut sebagai faktor penarik dapat dinikmati oleh segenap lapisan
utama bagi pengembangan pariwisata di masyarakat.
Kabupaten garut.
- Kierakyatan mengandung arti : pengembangan
d. Obyek-obyek dan daya tarik wisata budaya produk wisata tidak hanya menguntungkan
dan kesenian daerah serta event-event beberapa golongan tertentu tetapi harus dapat
pariwisata masih harus didukung oleh memberikan manfaat bagi masyarakat terutama
Pemerintah Daerah melaui pengembangan dan masyarakat sekitar obyek dean potensi wisata
pematapan pembinaan seni budaya dan yang bersangkutan.
penyelenggaraan event seni budaya tertentu.
b. Pengembangan produk wisata diarahkan bagi
4. Kebijakan Pengembangan Obyek dan Daya Tarik penguatan identitas daerah yang dapat
Wisata
memu
a. Pengembangan obyek dan daya tarik wisata Garut yang khas serta memiliki keunikan dan
pw
menyangkut aspek perencanaa, pemanfaatan keunggulan daya saing oleh karenanya
dan pengendalian yang satu sama lainnya merupakan satu kesatuan yang terintegrasi,
18 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
oleh karenanya pembangunan obyek dan daya
b. Meningkatkan aksesibilitas ke kawasan wisata tarik wisata harus didasarkan pada sistem
(fasilitas perencanaan.
c. Pemenuhan
fasilitas
standar
kesehatan, keamanan, kebersihan, komonikasi)
b. Pengembangan obyek dan daya tarik wisata di kawasan wisata sesuai dengan kebutuhan. dilakukan
d. Menarik investor untuk membangun akomodasi pembangunan Satuan Kawasan Wisata dengan
berdasarkan
pendekatan
dan fasilitas penunjang lainnya.
6. Kebijakan Pemasaran dan Promosi Wisata moral yang dianut oleh masyarakat.
nuansa nilai agama, budaya, estetika dan
a. Penataan dan pengembangan sistem informasi
c. Pengembangan obyek dan daya tarik wisata pariwisata yang efektif secara komprehensif dilakukan sesuai dengan mekanisme pasar dan
dengan akses pasar dalam dan luar negeri. meliputi wisata alam, wisata budaya, wisata
b. Mengembangkan pola kerjasama promosi antar minat khusus, wisata pantai dan wisata
daerah dan dengan dunia usaha pariwisata. petualangan. c. Mengikuti pelaksanaan event promosi di tingkat
5. Kebijakan Pengembangan Sarana dan Prasarana internasional, nasional, regional maupun Pariwisata
penyelenggaraan kegiatan promosi dengan
a. Penyiapan sistem perencanaan Tata Ruang
kegiatan-kegiatan festival Kawasan Wisata
melaksanakan
kepariwisataan di daerah.
19 | Page
3.1 Gambaran Umum Gunung Papandayan
Gambar I.2 Lokasi Gunung Papandayan
Gunung Papandayan adalah gunung api strato yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di
Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung. Pada Gunung Papandayan, terdapat beberapa kawah yang terkenal. Di antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya.
Batas administrasi Gunung Papandayan yaitu : Sebelah Utara yaitu Kecamatan Pasirwangi dan
Desa Kepakan
Sebelah Selatan Kecamatan Bungbulang dan Timurnya Kecamatan Cisurupan. Baratnya Kabupaten Bandung, Batas alam Gunung Papandayan yaitu Utara,
Barat, Selatan dan Timurnya adalah Kawasan Perum Perhutani sebagai hutan produksi.
Dari kawasan ini ke Ibu Kota Kecamatan Cisurupan berjarak 9 km, dari Ibu Kota Kabupaten Garut berjarak 24 km, dari Ibu Kota Propinsi berjarak 84 km, dari Bandara Udara Husen Sastranegara berjarak 84 km, dari Pelabuhan Laut Santolo (Pameungpeuk) 80 km, dari terminal bus/angkot Guntur berjarak 24, dari Stasiun kereta api Cibatu berjarak 64 km dan dari akomodasi terdekat di Bayongbong berjarak 16 km yaitu Penginapan Kondang Sari.
3.2 Objek dan Daya Tarik Wisata Gunung Papandayan
3.2.1 Objek Wisata Gunung Papandayan Garut
Kegiatan wisata di Gunung Papandayan yang akan sangat menyenangkan diantaranya:
3.2.1.1 Kawah
Gambar I 3 Kawah Gunung Papandayan
3.2.3 Pegunungan
Gunung Papandayan merupakan kerucut paling selatan dari deretan gunung api di priangan selatan yang telah diklasifikasikan (sejak zaman penjajahan Belanda) sebagai gunung aktif yang cukup berbahaya di Jawa Barat. Letusan-letusan yang terjadi sejak dahulu kala membuat wujud gunung ini seperti potongan tapal kuda. Kawah tertuanya terletak di tegal alun yang telah lama mati dan berubah menjadi padang terbuka. Dinding kawah tua ini membentuk kompleks pegunungan dengan puncak-puncaknya yaitu Gunung Malang (2675 Mdpl), Gunung Masigit (2619 Mdpl), Gunung Saroni (2611 Mdpl), dan Gunung Papandayan (2665 Mdpl) yang mengelilingi Tagal Alun-alun. Dipadang inilah muncul mata air yang menjelma menjadi sungai Ciparugpug.
Disekitar areal tapal kuda ini, kita juga dapat melihat gunung-gunung kecil yang mengelilingi Gunung Papandayan, antara lain Gunung Puntang (2555 Mdpl), Gunung Walirang (2238 Mdpl), Gunung Tegal Paku (2555 Mdpl), dan Gunung Jaya (2422 Mdpl). Sementara dilembah antara Gunung Puntang dan Gunung Walirang terdapat sungai Cibereum Gede yang mengalir ke Sungai Cimanuk.
Memang tempatnya tidak representatif, hanya ditutupi kain-kain karung beras, tapi lumayan daripada buang air di semak-semak. Pondok Saladah ini adalah tempat mendirikan tenda yang paling sering digunakan. Selain karena luasan-luasannya yang cocok untuk berkemah, di sini juga terdapat sumber air yang cukup melimpah. Pilihlah luasan yang cukup tertutup agar tidak langsung diterjang angin dingin di malam hari.
2. Hutan Mati
Gambar I.5
Hutan Mati
3. Tegal Alun-Alun
Gambar I.6 Tegal Alun-alun
Areal yang luasnya sekitar 32 Ha dulunya sebelum letusan terjadi merupakan padang Edelweis. Letusan pertengahan Nopember 2002 telah menghancurkannya. Kini setelah 5 tahun letusan tersebut berlalu, tumbuhan yang dikenal sebagai bunga abadi tersebut baru sebagian kecil saja yang sudah mulai tumbuh kembali.
Kondisi prasarana baik secara kualitas maupun Flora langka di CA yaitu saninten, dan untuk
kuantitas di Gunung Papandayan masih dikatakan cukup faunannya yaitu rusa, elang Jawa, lutung, dan sarili.
memadai. Kondisi kurang memadai pada aspek infrastruktur Kegiatan konservasi hewan dan tumbuhan dilakukan di
di tujuan wisata ini seperti kapasitas sumber daya listrik kawasan Cagar Alam. Beberapa flora khas yang dapat kita
yang rendah (kurang dari 900 KWH) untuk memfasilitasi temukan di Gunung Papandayan diantaranya Pohon Sugi
kawasan yang luas dan pendistribusiannya tidak ada. ( Vaccinium valium ), Edelweis ( Anaphalis javanica ), Puspa
Kemudian jarak sumber air bersih yang relatif jauh dan (Schima walichii), Saninten ( Castanea argentea ), Pasang
belum ada takan baik dengan menggunakan septic tank. ( Quercus platycopra ), Kihujan ( Engelhardia spicata ),
Pemanfaatan yang optimal untuk penyaluran air bersih ini. Jamuju ( Podocarpus imbricatus ), dan Manglid ( Magnolia
Adapun sistem pembuangan limbah baik padat dan cair sp ). Sedangkan potensi fauna diantaranya Babi hutan (Sus
dikatakan baik dengan menggunakan septic tank. vitatus), Trenggiling (Manis javanicus ), Kijang ( Munticus
muntjak ), Lutung ( Trachypitecus auratu s) serta beberapa jenis burung antara lain Walik ( Treron giccipilla ), dan
Kutilang ( Pycononotus aurigates ).
3.3 Sarana dan Prasarana
Sarana/fasilitas wisata dapat dikatakan cukup memadai, dikarenakan tujuan wisata Gunung Papandayan merupakan kawasan konservasi, sehingga pembangunan
Gambar I.7
Tempat Parkir di Gunung papandayan
fasilitas wisata pun terbatas. Namun demikian dalam suatu
kawasan konservasi masih diperbolehkan adanya fasilitas
wisata pada zona tertentu dengan jenis kegiatan tertentu. Di Gunung Papandayan peletakan fasilitas wisata sudah pada zona penyangga dengan jenis seperti kios/warung
makan, tempat parkir, shelter, pos penjaga, toilet dengan
26 kualitas yang cukup.
Gambar I.8 Pick up pengangkut barang/pengunjung
Gambar I.9 Tempat pendaftaran pengunjung
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
BAB 4 ANALISIS
4.1 Dasar Analisis
4.1.1 Dasar Penentuan Lokasi
Objek wisata yang ada di Indonesia merupakan kekayaan alam yang patut untuk dibanggakan. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan baik dari segi keindahannya maupun adat istiadat yang ada di daearah tersebut sehingga menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya. Negara Indonesia memiliki banyak objek daya tarik yang sangat potensial dan tidak kalah indahnya dengan pulau Bali seperti Gunung Papandayan yang berada di Kabupaten Garut., dimana fasilitas yang ada sudah cukup baik apabila dilihat dari segi teknik dan tempat dimana objek wisata ini berada.
Maka dari itu, hal inilah yang menjadi dasar penentuan lokasi tinjauan dalam kegiatan ini. Dimana Gunung Papandaian sebagai objek tinjauan/penelitian sebagai tujuan wisata
28 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
petualangan yang menawarkan kemudahan dalam fasilitas dan lain sebagainya yang kemudian kami analisis.
Dari tujuan utama mendaki gunung kita dapat melewati banyak spot-spot yang menarik seperti Kawah Gunung yang masih aktif, Lawang angin, Pondok Gober Hut, Pondok Salada, Tahapan analisis pertama adalah menentukan dan merumuskan apa saja kriteria objek daya tarik wisata (ODTW) yang berada di Gunung Papandayan. Dibawah ini beberapa objek yang menjadi daya tarik di tampat wisata Gunung PapandayanHutan Mati, Tegal Alun-alun, dan Puncak gunung sebagai tujuan utama. Maka dari itu, Gunung Papandaian merupakan tujuan wisata petualangan yang lengkap dari segi jenis tempat yang akan di kunjungi wisatawan.
4.1.2 Perumusan Kriteria
a) Kawah Papandayan Terdapat 4 kawah istimewa yang terbentuk karena letusan dashatnya dimasa silam, kawah tersebut adalah kawah mas, kawah baru, kawah nangklak, dan kawah manuk.
29 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
View kawah – kawah ini sudah dapat dilihat dari Garut kota, terlebih jika kita telah memasuki wilayah Bayongbong, sebuah kecamatan sebelum memasuki daerah Cisurupan.
b) Pondok Salada Pondok Saladah ini adalah tempat mendirikan tenda yang paling sering digunakan.
Selain karena luasan-luasannya yang cocok untuk berkemah, di sini juga terdapat sumber air yang cukup melimpah. Pilihlah luasan yang cukup tertutup agar tidak langsung diterjang angin dingin di malam hari.
c) Hutan Mati Hutan mati yakni deretan pohon kering yang terkena erupsi. Suasana hutan mati
berkabut dengan pepohonan yang menghitam dan tanah kapur berwarna putih. Meskipun terkesan mistis, pemandangan hutan mati tetap indah. Hutan Mati ini terletak tepat di atas Kawah Papandayan yang telah dilalui. Spot seperti Hutan Mati ini tidak ada duanya. Jika anda ingin mencari sunrise, maka pergilah ke Hutan Mati ini di waktu
30 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
fajar.Catatan, tanah hutan mati di atas Kawah Papandayan ini sangat rawan longsor, sehingga sangat dilarang untuk melewati batas aman yang telah ditentukan.
d) Tegal Alun-alun
Padang edelweis terdapat di tegal alun alun dan hal inilah yang menjadi faktor daya tarik gunung papandayan.
e) Puncak Papandayan Setiap pendaki selalu ingin mengunjungi puncak gunung yang didakinya. Sebab di puncak gunung kita bisa
mendapatkan suatu keindahan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata kata dan tidak bisa didapatkan oleh materi.
4.1.3 Penentan Variabel
Dasar-dasar penentuan kriteria objek daya tarik wisata pada Gunung Papandayan adalah sebagai berikut: Aksesibilitas
Suatu cara dan jarak tempuh dari tempat asal menuju ke tempat tujuan wisata. Yang biasanya dihubungkan dengan prasarana (jalan) yang memiliki satuan jarak dan moda angkutan untuk mencapai ke tempat tujuan wisata tersebut. Daya Tarik
31 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
Adalah dasar pengembangan wisata yang merupakan refleksi dari sifat, kekhususan, keunikan karakter suatu tempat/wilayah yang nantinya mengundang banyak pengunjung untuk datang berwisata.
Fasilitas Fasilitas adalah sarana yang disediakan baik oleh pemerintah maupun pihak swasta untuk kepentingan manusia.
Dampak Sosial – Ekonomi Pengaruh yang ditimbulkan tetapi berkaitan dengan sosial dan ekonomi dari
aktivitas yang terjadi di tempat wisata kepada masyarakat di wilayah tersebut. Dampak Lingkungan Akibat yang ditimbulkan dari kegiatan yang ada di tempat wisata terhadap lingkungan di wilayah tersebut.
4.1.4 Dasar Nilai
Penilaian yang dilakukan adalah dengan metode “Scoring”, yaitu dengan cara memberikan nilai terhadap variabel-variabel kajian. Scoring tersebut diambil dengan memberikan nilai variabel dari 0-5. Sehingga, apabila variabel tersebut memiliki nilai 0-
1 dikatakan “Rendah”, 2-3 “Sedang” dan 4-5 dikatakan “Tinggi”.
32 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
4.2 Analisis Koridor
No. Faktor Evaluasi
Skor Tinggi = 5
Skor Sedang = 3
Skor Rendah = 1
Kondisi jalan sangat baik
Kondisi jalan biasa
Kondisi jalan rusak (Berlubang)
(Mulus)
Terdapat Kendaraan
1 Aksesibilitas Tidak ada kendaraan umum
Umum Minim Kendaraan Umum Dekat dengan Ibu Kota
Jauh dari ibu kota (>100km)
(0-100km)
Banyak pengunjung (>800)
Sedikit pengunjung (<100) 2 Daya Tarik
Jumlah pengunjung (100-500)
Banyak objek wisata (>1)
Jumlah objek wisata (=1)
Objek wisata masih dalam tahap pengembangan
Fasilitas yang lengkap
3 Fasilitas
Fasilitas memadai (>=1)
Kurang Fasilitas (<=1)
4 Dampak Sosial-Ekonomi
Budaya kental
Budaya masih ada
Budaya sudah hilang
33 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
No. Faktor Evaluasi
Skor Tinggi = 5
Skor Sedang = 3
Skor Rendah = 1
Kondisi alam masih
Kondisi alam kurang terawat
Kondisi alam sudah tercemari
original
Dampak Lingkungan
Tempat wisata tidak
Tempat wisata perlu pengelolaan yang intens
Tempat wisata selalu rusak
rusak Terdapat Pengelolaan
Terdapat Pengelolaan Limbah
Tidak Tersedia Pengelolaan
Limbah/Tidak ada
Sampah
Sederhana/Terdapat Sampah
Limbah/Banyak Sampah
34 34 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
a. Penjelasan ODTW (Kawah Papandayan)
Faktor Evaluasi
Dampak Terhadap Lingkungan Nilai (Kawah
Aksesibilitas
Daya Tarik
Budaya tegur sapa masih ada
Masih adanya sampah padahal ada 2. Keterangan
Kondisi Jalan bisa dilalui
Terdapat 4 kawah kawah indah
Masih kurangnya papan papan
setiap bertemu
walaupun berbatu
disepanjang perjalanan
petunjuk arah jalan
larangan membuang sampah
dengan pengunjung lain
3. Foto
35 35 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
b. Penjelasan ODTW (Pondok Salada)
Faktor Evaluasi
ODTW Total (Pondok Nilai Salada)
Dampak
Daya Tarik
Terhadap Sosial-
Dampak Terhadap Lingkungan
Terdapat warung,
fasilitas seperti
Kondisi jalan tanah dan cukup curam
Sedikit tempat sampah dan banyaknya kegiatan 2. sehingga apabila hujan tanahnya
budaya tegur sapa
menimbulkan banyaknya sampah yang Keterangan
Terdapat lahan yang luas untuk
wc, mushola,
sangat tinggi setiap
membangun tenda dan kemah.
papan petunjuk
menjadi licin
melewati tenda
menumpuk.
jalan dan
pengunjung lain.
warung.
36 36 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
Faktor Evaluasi
ODTW Total (Pondok
Nilai Salada)
Dampak
Aksesibilitas
Daya Tarik
Fasilitas
Terhadap Sosial-
Dampak Terhadap Lingkungan
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
c. Penjelasan ODTW (Hutan Mati)
Faktor Evaluasi
ODTW Total (Hutan Mati)
Nilai
Daya Tarik
Dampak Terhadap
Dampak Terhadap
Aksesibilitas
Fasilitas
Sosial-Ekonomi Lingkungan
Pemandangan yang masih asri, indah
Budaya tegur sapa
Tidak ada sampah
Tidak ada fasilitas agar
namun belum ada 2. Keterangan
Akses menuju hutan mati cukup baik,
walaupun cukup mistis tapi merupakan
masih ada setiap
tidak merusak
mudah untuk ditempuh.
spot yang banyak didatangi untuk
keasriannya
bertemu dengan
rambu dilarang buang
dokumentasi
pengunjung lain
sampah sembarangan.
3. Foto
38 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
d. Penjelasan ODTW (Tegal Alun-alun)
ODTW
Faktor Evaluasi
(Tegal Total Alun-
Dampak Nilai alun)
Dampak Terhadap
Aksesibilitas
Daya Tarik
Padang edelweis terdapat di tegal alun
Tidak ada sampah
karena dapat 2. Akses ke tempat ini agak sulit karena
alun dan hal inilah yang menjadi faktor daya
Tidak ada fasilitas karena
Budaya tegur sapa masih
tempat ini sangat dijaga
ada setiap bertemu dengan menganggu Keterangan
curam dan apabila hujan itu berbahaya
tarik gunung papandayan.
keasriannya agar tidak
pengunjung lain
keindahan
merusak ekosistemnya
padang edelwies
3. Foto
39 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
e. .Matriks Evaluasi Akhir
Faktor Evaluasi
Daya Tarik
1. Kawah Papandayan
2. Pondok Salada
3. Hutan Mati
4. Tegal Alun-alun
Total Skor
40 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
4.3 Hasil Analisis
Dari Tabel diatas dapat diketahui informasi mengenai daya tarik utama dan daya tarik sekunder berdasarkan total nilai (Warna Merah), serta informasi mengenai bahan evaluasi berdasarkan total skor (Warna Hijau) untuk menentukan arahan atau rencana baru dalam proses perencanaan pariwisata di gunung papandayan.
Keterangan : Daya Tarik Utama =
13-17 (Tinggi)
Daya Tarik Sekunder = 8-12 (Rendah) Dari hasil analisis diatas (Interval) dapat diketahui Objek yang menjadi daya tarik utama
gunung papandayan adalah Pondok Salada, Hutan Mati, dan Tegal Alun-alun. Lalu objek yang menjadi daya tarik sekunder adalah kawah papandayan, meski tidak terlalu menarik tetapi lumayan banyak pengunjung yang menyukai pemandangannya dan berfoto bersama teman ataupun keluarga.
41 41 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
Dan jika dilihat dari total nilai (Warna Hijau), dapat diketahui bahwa wisata gunung papandayan dari daya tarik dan dampak sosial ekonomi sudah baik akan tetapi dari segi aksesibiltas, fasilitas, dan dampak terhadap lingkungannya masih dirasa kurang. Terutama dari segi fasilitas walaupun sudah ada fasilitas seperti wc dan mushola tapi masih terbatas dengan banyaknya pengunjung yang datang maka tiidak akan dapat menampung sehingga harus mengantri cukup panjang untuk ke WC dan mushola, kurangnya tempat sampah membuat cukup banyaknya timbulan sampah. Dan dengan adanya warung tetapi tempat sampah yang sedikit, menimbulkan masalah terhadap lingkungan. Dan jika ini terus dibiarkan, maka akan menyebabkan longsor.
42 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisis diatas (Interval) dapat diketahui Objek yang menjadi daya tarik utama gunung papandayan adalah Pondok Salada, Hutan Mati, dan Tegal Alun. Lalu objek yang menjadi daya tarik sekunder adalah kawah papandayan, meski tidak terlalu menarik tetapi pengunjung merasa senang dengan adanya kawah ini disepanjang jalan perjalanan menuju puncak.
Dan jika dilihat dari total nilai (Warna Hijau), dapat diketahui bahwa wisata gunung papandayan dari daya tarik dan dampak sosial ekonomi sudah baik akan tetapi dari segi aksesibiltas, fasilitas, dan dampak terhadap lingkungannya masih dirasa kurang. Terutama dari segi fasilitas walaupun sudah ada fasilitas seperti wc dan mushola tapi masih terbatas dengan banyaknya pengunjung yang datang maka tiidak akan dapat menampung sehingga harus mengantri cukup panjang untuk ke WC dan mushola, kurangnya tempat sampah membuat cukup banyaknya timbulan sampah. Dan dengan adanya warung tetapi tempat sampah yang sedikit, menimbulkan masalah terhadap lingkungan. Dan jika ini terus dibiarkan, maka akan menyebabkan longsor.
Kesimpulannya adalah pengembangan wisata gunung papandayan akan lebih baik jika meningkatan pelayanan fasilitas terhadap pengunjung secara maksimal karena pengunjung yang tipa tahun terus meningkat maka butuh fasilitas yang lebih agar dapat menampungnya.
43 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
5.2 SARAN
Saran dari kami untuk Gunung Papandayan adalah
a. Aksesibilitas : Aksesesibilitas di Gunung Papandayan sudah cukup bagus akan tetapi masih perlu penanganan lagi oleh pihak pengelola terutama trek yang cukup curam agar tidak menimbulkan korban.
b. ODTW : Dengan Objek dan Daya Tarik yang indah seharusnya Gunung Papandayan harus lebih dipromosikan ke daerah daerah diluar Jawa Barat dan luar Pulau Jawa agar makin banyak wisatawan atau pendaki yang tertarik untuk mengunjunginya.
c. Fasilitas : Adanya Fasilitas seperti WC dan Musholla sudah bagus walaupun belum dapat menampung jumlah pendaki yang mau memakainya. Dengan banyaknya pengunjung membuat banyak timbulan sampah maka itu perlu lebih banyak tempat sampah dan papan-papan peringatan agar gunung papandayan tetap terjaga keasriannya.
44 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
LAMPIRAN
45 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
KREW
46 | Page
January 14, 2015 [ PERENCANAAN PARIWISATA ]
47 | Page