S PPB 1002936 Chapter5
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas teknik assertive training
untuk meningkatkan pemahaman perilaku seksual sehat remaja putri kelas XI
SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/ 2015
dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1) Gambaran pemahaman perilaku seksual sehat siswi pada umumnya berada
pada kategori sedang. Artinya siswi telah memiliki pemahaman yang cukup
baik tentang cara pemenuhan kebutuhan seksual yang baik dan bertanggung
jawab dalam semua aspek perilaku seksual sehat.
2) Program intervensi Bimbingan kelompok dilakukan validasi secara rasional
melalui judgement dosen ahli, maka diperoleh program untuk meningkatkan
perilaku seksual sehat siswi yang valid dan reliabel. Walaupun secara umum
pemahaman perilaku seksual sehat siswi sudah berada pada kategori sedang,
program intervensi ini lebih difokuskan untuk siswi yang berada pada
kategori rendah yang berarti siswi masih memiliki pemahaman yang kurang
baik tentang cara pemenuhan kebutuhan seksual yang sehat dan bertanggung
jawab dalam semua aspek perilaku seksual sehat. Strategi layanan yang
dilakukan untuk meningkatkan pemahaman perilaku seksual sehat siswi
adalah bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik assertive training
yang terdiri dari lima tahap dalam 6 sesi.
3) Berdasarkan hasil olah data menggunakan instrumen pemahaman perilaku
seksual sehat remaja putri yang digunakan pada penelitian ini, menunjukan
adanya peningkatan skor pemahaman perilaku seksual sehat siswi dari
sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) memperoleh bimbingan kelompok
dengan teknik assertive training. Secara statistik uji efektivitas menggunakan
uji dua rata-rata melalui intervensi bimbingan kelompok dengan teknik
assertive training efektif untuk meningkatkan pemahaman perilaku seksual
sehat siswi kelas XI SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung.
Dewi Utami, 2014
Efektivitas Bimbingan Kelompok D engan Menggunakan Teknik Assertive Training Untuk
Meningkatkan Pemahaman Perilaku Seksual Sehat Remaja Putri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
189
5.2 Rekomendasi
Penggunaan teknik assertive training untuk meningkatkan pemahaman
perilaku seksual sehat remaja putri sangat diperlukan dan telah teruji secara
operasional
sebagai
salah
satu
bentuk
program
intervensi,
selajutnya
direkomendasikan kepada bebepa pihak yang secara langsung terkait dalam upaya
dan pengembangan temuan penelitian.
5.2.1
Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan teknik assertive training
efektif untuk meningkatkan pemahaman perilaku seksual sehat remaja putri, ada
beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan oleh guru BK di sekolah, yaitu:
1) Guru BK dapat menggunakan teknik assertive training sebagai rujukkan untuk
diimplementasikan pada program bimbingan dan konseling di sekolah.
2) Guru BK dapat mengembangkan hasil penelitian ini menjadi suatu program
yang utuh dan menjadi satu prioritas yang penting dalam pengembangan
program bimbingan dan konseling di sekolah.
3) Guru BK dan personel sekolah dapat menjadikan hasil penelitian sebagai bahan
pertimbangan dalam pelaksanaan program-program sekolah yang berkaitan
dengan pemahaman perilaku seksual sehat peserta didik.
5.2.2
Bagi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Secara praktis peneliti diharapkan dapat memberikan sumber informasi
secara empiris mengenai fenomena perilaku seksual sehat remaja putri dan upaya
layanan BK Pribadi Sosial dalam menggunakan teknik assertive training untuk
meningkatkan pemahaman perilaku seksual sehat remaja putri, sebagai bahan
referensi pada mata kuliah Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial dan
Bimbingan dan Konseling Remaja.
5.2.3
Bagi Peneliti Selanjutnya
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
telah
dilakukan,
ada
beberapa
rekomendasi yang dapat dilakukan oleh peneliti selanjutnya, yaitu:
1) Peneliti selanjutnya dapat mengujikan efektivitas teknik assertive training
untuk
meningkatkan
pemahaman
perilaku seksual sehat remaja
dengan
populasi dijenjang pendidikan SMP dan SMK.
Dewi Utami, 2014
Efektivitas Bimbingan Kelompok D engan Menggunakan Teknik Assertive Training Untuk
Meningkatkan Pemahaman Perilaku Seksual Sehat Remaja Putri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
190
2) Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode penelitian kuasi
eksperimen sehingga ada kelas kontrol untuk melihat lebih jelas keefektifan
penggunaan
teknik
assertive
training
untuk
meningkatkan
pemahaman
perilaku seksual sehat remaja putri.
3) Peneliti selanjutnya dapat memilih sampel penelitian dengan jenis kelamin
yang berbeda, yakni: remaja putra atau remaja putra dan putri.
4) Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan beberapa teknik dalam bimbingan
dan konseling yang diasumsikan dapat meningkatkan pemahaman perilaku
seksual sehat remaja.
Dewi Utami, 2014
Efektivitas Bimbingan Kelompok D engan Menggunakan Teknik Assertive Training Untuk
Meningkatkan Pemahaman Perilaku Seksual Sehat Remaja Putri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas teknik assertive training
untuk meningkatkan pemahaman perilaku seksual sehat remaja putri kelas XI
SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2014/ 2015
dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1) Gambaran pemahaman perilaku seksual sehat siswi pada umumnya berada
pada kategori sedang. Artinya siswi telah memiliki pemahaman yang cukup
baik tentang cara pemenuhan kebutuhan seksual yang baik dan bertanggung
jawab dalam semua aspek perilaku seksual sehat.
2) Program intervensi Bimbingan kelompok dilakukan validasi secara rasional
melalui judgement dosen ahli, maka diperoleh program untuk meningkatkan
perilaku seksual sehat siswi yang valid dan reliabel. Walaupun secara umum
pemahaman perilaku seksual sehat siswi sudah berada pada kategori sedang,
program intervensi ini lebih difokuskan untuk siswi yang berada pada
kategori rendah yang berarti siswi masih memiliki pemahaman yang kurang
baik tentang cara pemenuhan kebutuhan seksual yang sehat dan bertanggung
jawab dalam semua aspek perilaku seksual sehat. Strategi layanan yang
dilakukan untuk meningkatkan pemahaman perilaku seksual sehat siswi
adalah bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik assertive training
yang terdiri dari lima tahap dalam 6 sesi.
3) Berdasarkan hasil olah data menggunakan instrumen pemahaman perilaku
seksual sehat remaja putri yang digunakan pada penelitian ini, menunjukan
adanya peningkatan skor pemahaman perilaku seksual sehat siswi dari
sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) memperoleh bimbingan kelompok
dengan teknik assertive training. Secara statistik uji efektivitas menggunakan
uji dua rata-rata melalui intervensi bimbingan kelompok dengan teknik
assertive training efektif untuk meningkatkan pemahaman perilaku seksual
sehat siswi kelas XI SMA Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung.
Dewi Utami, 2014
Efektivitas Bimbingan Kelompok D engan Menggunakan Teknik Assertive Training Untuk
Meningkatkan Pemahaman Perilaku Seksual Sehat Remaja Putri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
189
5.2 Rekomendasi
Penggunaan teknik assertive training untuk meningkatkan pemahaman
perilaku seksual sehat remaja putri sangat diperlukan dan telah teruji secara
operasional
sebagai
salah
satu
bentuk
program
intervensi,
selajutnya
direkomendasikan kepada bebepa pihak yang secara langsung terkait dalam upaya
dan pengembangan temuan penelitian.
5.2.1
Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan teknik assertive training
efektif untuk meningkatkan pemahaman perilaku seksual sehat remaja putri, ada
beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan oleh guru BK di sekolah, yaitu:
1) Guru BK dapat menggunakan teknik assertive training sebagai rujukkan untuk
diimplementasikan pada program bimbingan dan konseling di sekolah.
2) Guru BK dapat mengembangkan hasil penelitian ini menjadi suatu program
yang utuh dan menjadi satu prioritas yang penting dalam pengembangan
program bimbingan dan konseling di sekolah.
3) Guru BK dan personel sekolah dapat menjadikan hasil penelitian sebagai bahan
pertimbangan dalam pelaksanaan program-program sekolah yang berkaitan
dengan pemahaman perilaku seksual sehat peserta didik.
5.2.2
Bagi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Secara praktis peneliti diharapkan dapat memberikan sumber informasi
secara empiris mengenai fenomena perilaku seksual sehat remaja putri dan upaya
layanan BK Pribadi Sosial dalam menggunakan teknik assertive training untuk
meningkatkan pemahaman perilaku seksual sehat remaja putri, sebagai bahan
referensi pada mata kuliah Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial dan
Bimbingan dan Konseling Remaja.
5.2.3
Bagi Peneliti Selanjutnya
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
telah
dilakukan,
ada
beberapa
rekomendasi yang dapat dilakukan oleh peneliti selanjutnya, yaitu:
1) Peneliti selanjutnya dapat mengujikan efektivitas teknik assertive training
untuk
meningkatkan
pemahaman
perilaku seksual sehat remaja
dengan
populasi dijenjang pendidikan SMP dan SMK.
Dewi Utami, 2014
Efektivitas Bimbingan Kelompok D engan Menggunakan Teknik Assertive Training Untuk
Meningkatkan Pemahaman Perilaku Seksual Sehat Remaja Putri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
190
2) Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode penelitian kuasi
eksperimen sehingga ada kelas kontrol untuk melihat lebih jelas keefektifan
penggunaan
teknik
assertive
training
untuk
meningkatkan
pemahaman
perilaku seksual sehat remaja putri.
3) Peneliti selanjutnya dapat memilih sampel penelitian dengan jenis kelamin
yang berbeda, yakni: remaja putra atau remaja putra dan putri.
4) Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan beberapa teknik dalam bimbingan
dan konseling yang diasumsikan dapat meningkatkan pemahaman perilaku
seksual sehat remaja.
Dewi Utami, 2014
Efektivitas Bimbingan Kelompok D engan Menggunakan Teknik Assertive Training Untuk
Meningkatkan Pemahaman Perilaku Seksual Sehat Remaja Putri
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu