Dwi Gita Arianti 21020110120044 BAB V
BAB V
PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK
5.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN
5.1.1. Program Ruang
Tabel 5.1 Progam Ruang
Unit Penerimaan Aw al
Jenis Ruang Kapasitas Luas (m2)
Hall/ Lobby 20 orang 40
R.Informasi 2 orang 7
R.Administ rasi 4 orang 7
R.Tunggu 20 orang 50
Lavat ory pria 1 kloset
1 w ast afel
2
Lavat ory w anit a 1 WC
1 w ast afel
2
Jumlah 108
Sirkulasi (30%) 32,4
Tot al Luas 140,4
140 Unit Kegiatan M edis
Jenis Ruang Kapasitas Luas (m2)
hall 10 orang 20
R. Tunggu 10 orang 25
R. Pemeriksaan Umum 2 unit 44
R. Pemeriksaan Interna 1 unit 22
R. Pemeriksaan Kejiw aan
1 unit 19
laborat orium 1 unit 30
R. Farmasi 1 unit 20
R. Pengambilan Obat 1 unit 10
M usholla 10 orang 9
Lavat ory pria 2 urinoir
1 WC 1 w ast afel
5
Lavat ory w anit a 2 WC, 1 w ast afel 5
Jumlah 209
Sirkulasi (30%) 62,7
Tot al Luas 271,7
272 Unit Kegiatan Detoksifikasi
Jenis Ruang Kapasitas Luas (m2)
Ruang Det oksifikasi pria 6 unit @2 orang
43
Ruang Det oksifikasi w anit a
1unit @2 orang
(2)
R.Isolasi 2 unit 48
R. Peraw at 5 orang 23
Lavat ory peraw at 1 unit 3
Lavat ory residen pria 6 unit 20
Lavat ory residen w anit a 1 unit 3
Jumlah 147
Sirkulasi (40%) 58,8
Tot al Luas 200,2
200 Unit Kegiatan Rehabilitasi Sosial
Jenis Ruang Kapasitas Luas (m2)
R.konseling 2 unit
@4 orang
19
R.Kelas 2 unit
@25 orang
80
R. Komput er 1 unit
25 komput er
R.M enjahit 1 unit
10 orang
80
R. Elekt ronika 1 unit
25 orang
80
R. Ot omot if 2 unit
M obil mot or
160
R. M emasak 1 unit
25 orang
80
Aula 1 unit
250 orang
300
Lavat ory pria 2 urinoir
1 WC 1 w ast afel
5
Lavat ory w anit a 1 WC
1 w ast afel
4
Jumlah 808
Sirkulasi (30%) 242,4
Tot al Luas 1050,4
1050 Unit Kegiatan Asrama Pria
Jenis Ruang Kapasitas Luas (m2)
R. Tidur 19 unit
@8 orang
328
R.Konselor 3 unit
@2 orang
27
KM konselor 3 unit
1 unit 1 kloset , 1 bak
mandi
(3)
R.Rekreasi 2 unit 20 orang
120
KM / WC 19 unit
1 kloset , 1 bak mandi
64
WC 8 unit
1 kloset ,1 ember
16
Tempat Cuci Jemur 1unit 10 orang
20
R.M akan 166 orang
42 meja
102
Pant ry 2 unit 19
Jumlah 706
Sirkulasi (40%) 282,4
Tot al Luas 988,4
988 Unit Kegiatan Asrama W anita
Jenis Ruang Kapasitas Luas (m2)
R. Tidur 3 unit
@6orang
37
R.Konselor 1 unit
@2 orang
9
KM konselor 1 unit
1 kloset , 1 bak mandi
3
R.Rekreasi 1 unit 12
KM / WC 2 unit
1 kloset , 1 bak mandi
7
WC 1 kloset ,1 ember 2
Tempat Cuci Jemur 1 unit 4 orang
8
R.M akan 1 unit
22 orang
14
Pant ry 9
Jumlah 101
Sirkulasi (40%) 40,4
Tot al Luas 141,4
141 Unit Kegiatan Pengelola
Jenis Ruang Kapasitas Luas (m2)
R. Kepala Pant i 1 unit 25
R. Sekret aris Kepala 1 unit 12
R.St aff 1unit
6 orang
29
R.Rapat 1 unit
20 orang
(4)
R.Tamu 1 unit 4 orang
6
Lavat ory 1 unit
1 WC, 1 w ast afel
3
Jumlah 203
Sirkulasi (30%) 60,9
Tot al Luas 263,9
264 Unit Kegiatan Penunjang
Jenis Ruang Kapasitas Luas (m2)
M asjid 1 unit
200 orang
186
Gereja 40 orang 80
perpust akaan 25 orang 82
lapangan olahraga 1 unit 2904
R.Fit ness 1 unit 100
R. Kunjungan 24 orang 40
Jumlah 3392
Sirkulasi (30%) 1017,6
Tot al Luas 4409,6
4410 Unit Kegiatan Servis
Jenis Ruang Kapasitas Luas (m2)
pow er house 1 unit 30
R.pompa 1 unit 15
Gudang 1 unit 25
R. Cleaning Service 10 orang, loker 20
Janit or 1unit 4
Dapur 1 unit 40
R.Penyimpanan Bahan M akanan
1 unit 8
Loundry 1unit 40
lavat ory 2 unit 7
Jumlah 189
Sirkulasi (30%) 37,8
Tot al Luas 226,8
227 Unit Tinggal Karyaw an
Jenis Ruang Kapasitas Luas (m2)
6 unit (2 unit medis, 4unit karyaw an)
kamar 2 unit @2orang 16
R.t amu 1 unit 7
Dapur 1 unit 10
Ruang makan 1 unit 7
Kamar mandi 1 unit 4
(5)
Sirkulasi (30%) 13,2
Tot al Luas 57,2
@57 57X6 =342 Unit Keamanan
Jenis Ruang Kapasitas Luas (m2)
Pos jaga 4 unit 16
R.CCTV 1 unit 12
Jumlah 28
Tot al Luas 28
Unit Parkir
Jenis Ruang Kapasitas Luas (m2)
M obil 8 65
mot or 40 62
ambulance 1 18
M obil 10 81
mot or 20 31
Jumlah 257
Sirkulasi (100%) 257
Tot al Luas 514
Sumber : analisa pribadi
Tabel 5.2 Tot al Luasan Program Ruang
Unit Kegiatan Luas (m2)
Unit Penerimaan Aw al 140
Unit Kegiat an M edis 272
Unit Kegiat an Detoksifikasi 200
Unit Kegiat an Rehabilit asi Sosial 1050
Unit Kegiat an Asrama Pria 988
Unit Kegiat an Asrama Wanit a 141
Unit Kegiat an Pengelola 264
Unit Kegiat an Penunjang 4410
Unit Kegiat an Servis 227
Unit Tinggal Karyaw an 342
Unit Keamanan 28
Unit Parkir 514
Tot al 8576
Sumber : analisa pribadi
5.1.2. Tapak terpilih
Tinjauan Pendekat an Pemilihan Lokasi dan Tapak sebagai Perencanaan Pant i Rehabilit asi Narkoba berdasarkan krit eria penent uan lokasi.Penent uan lokasi pant i rehabilit asi narkoba didasarkan pada model pelayanan, yait u pelayanan t erpadu (segi pendidikan dan kesehat an) dan kegiat an yang ada di dalamnya. Adapun beberapa krit eria t ersebut adalah :
(6)
b. Segi aksesbilit as, mempert imbangkan jalur t ran c. Segi fasilit as (st rat egis)
d. Segi lingkungan, harus berada daerah yang t enang, a e. Segi Ut ilit as Kot a
At as dasar yang t elah kecamat an Palaran. Kemudian t erpilih adalah t apak yang luas 25.325 m2. Tapak ini dapat dijadikan rujukan jalan 2 arah sebesar 16 mudah.
Perat uran set empat yang berlaku Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksi Koefisien Lant ai Bangunan (KLB) Garis Sepadan Bangunan GSB) Ket inggian Bangunan M aks
mempert imbangkan jalur t ransport asi yang baik dan lancer. (st rat egis)
harus berada daerah yang t enang, aman dan nyaman
t elah dijabarkan sebelumnya, maka lokasi yang paling Kemudian dari penilaian t apak yang t elah dilakukan,
yang memiliki bobot nilai paling t inggi yait u t apak 1. Tapak ini cukup dekat dengan rumah sakit Abdul M uis dan
rujukan apabila t erjadi sesuat u pada rehabilit an. Tapak 16 m, sehingga dari segi aksesbilit as, t apak ini dapat
Perat uran set empat yang berlaku pada t apak t erpilih adalah : Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimal : 60% Koefisien Lant ai Bangunan (KLB) : >1,8 Garis Sepadan Bangunan GSB) : 8 met er Ket inggian Bangunan M aksimal : >3 lant ai
Gambar 5.1 Bat as Tapak Terpilih Sumber : Dat a Pribadi
sport asi yang baik dan lancer.
man dan nyaman
paling t epat berada di dilakukan, maka t apak yang 1. Tapak ini memiliki dan puskesmas, yang Tapak berada di pinggir dapat dijangkau dengan
(7)
5.2. PROGRAM DASAR PERANCANGAN 5.2.1. Aspek Kinerja
a. Sist em pencahayaan
Sist em pencahayaan alami digunakan secara maksimal unt uk ruang-ruang yang ada. Unt uk daerah yang t erpapar sinar mat ahari yang mengandung panas (t imur dan barat ) akan menggunakan sun shading. Pencahayaan buat an digunakan pada saat m alam hari. Pencahayaan buat an juga digunakan pada ruang-ruang yang posisinya t idak t erjangkau oleh cahaya mat ahari, ruang-ruang khusus yang t ert ut up dan dihindari penggunaan mat erial kaca sepert i ruang isolasi dan st abilisasi.
b. Sist em Penghaw aan/ Pengkondisian Ruang
Penghaw aan AlamiSist em penghaw aan alami memanfaat kan sirkulasi udara alami yang dicipt akan melalui bukaan-bukaan yang memungkinkan t erjadinya vent ilasi silang (cross vent ilat ion) pada ruangan.
Penghaw aan Buat anSist em penghaw aan buatan yang digunakan pada bangunan pusat rehabilit asi penyalahgunaan narkoba adalah sist em langsung, yait u pendinginan udara secara langsung oleh refrigerant (zat pendingin) dengan menggunakan AC Split .
c. Sist em Jaringan Air Bersih
Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur yang dit ampung pada bak penampungan dan didist ribusikan melalui pipa-pipa saluran. Pendist ribusian air bersih di dalam bangunan menggunakan sist em dow n feed dist ribut ion, air dari PDAM dan sumur disalurkan menuju t angki yang berada di at as (roof t ank) dengan menggunakan pompa, kemudian disalurkan menuju ruang-ruang dengan memanfaat kan gravit asi. d. Sist em Pembuangan Air Kot or
Pembuangan dari air kot or diolah di dalam inst alasi pengolahan air limbah (IPAL) kemudian dialirkan ke saluran drainase yang kemudian disalurkan ke saluran pembuangan kot a. Sedangkan sist em pembuangan air kot or dari WC disalurkan ke sept ic t ank.
e. Sist em Jaringan Drainase
Hal yang harus diperhat ikan ant ara lain jumlah dan perlet akan t alang sert a pelet akan saluran yang sebaiknya agak jauh dari bangunan, arah aliran air hujan dapat melalui selokan sepanjang jalan dan melalui gorong-gorong yang melint asi jalan. Aliran saluran drainase ini pada akhirnya mengarah ke bak cont rol dan dit eruskan ke riol kaw asan kemudian ke riol kot a.
f. Sist em Jaringan List rik
Jaringan list rik berasal dari PLN yang kemudian disalurkan ke gardu ut ama at au t rafo. Dari t rafo daya lit rik kemudian dialirkan menuju main dist ibut ion panel (M DP) lalu ke beberapa Sub Dist ribut ion Panel (SDP) unt uk dit eruskan ke semua perangkat list rik yang ada di bangunan. Unt uk keadaan darurat disediakan generat or set yang dilengkapi dengan aut omat ic sw it ch syst em yang secara ot omat is ( dalam w akt u kurang dari 5 det ik) akan langsung menggant ikan daya list rik dari PLN yang t erput us.
(8)
g. Sist em pembuangan sampah
Sampah dipisahkan ant ara sampah medis dan non medis, sampah organik dan non organik. Unt uk sampah medis agar t idak menjadi sumber penyakit dan mengakibat kan pencemaran lingkungan dilakukan pembakaran di dalam incenarator hingga menjadi abu. Unt uk sampah non medis dipisahkan ant ara sampah organic dan non organik. Sampah organik akan dimanfaatkan unt uk dijadikan pupuk kompos yang akan digunakan unt uk peraw at an t aman. Sampah non organik akan dikumpulkan di suat u t empat dan akan dibaw a oleh t ruk sampah menuju ke TPA.
h. Sist em pencegahan Kebakaran
Pencegahan dilakukan dengan memakai st rukt ur dari bahan t ahan api,sepert i bet on. Sedangkan penanggulangan meliput i t indakan pendet eksian aw al, pemadaman api, pengendalian asap, dan penyelamat an penghuni melalui prosedur evakuasi.
Sist em perlaw anan dan sist em penyelamat an t erhadap bahaya kebakaran adalah dengan sist em pendet eksian bahaya kebakaran menggunakan alat berupa smoke det ect or, dan heat det ect or. Sedangkan dalam upaya unt uk melaw an bahaya kebakaran digunakan alat sepert i fire ext inguisher, sprinkle,hydrant box dan hydrant pillar.
i. Sist em komunikasi
Unt uk omunikasi int ernal, Alat komunikasi yang digunakan adalah dengan int ercom dan handy t alky. Alat t ersebut digunakan unt uk komunikasi ant ar pengelola at au bagian keamanan. Selain it u digunakan alat pengeras suara unt uk memberikan pengumuman at au informasi di dalam bangunan. Komunikasi ekst ernal , digunakan adalah jaringan t elepon dengan sist em PABX (Privat e Aut omat ic Branch Exchange) dan faxcimile. Selain it u pada bangunan ini dilengkapi pula dengan jaringan int ernet .
j. Sist em penangkal pet ir
Sist em penangkal pet ir yang digunakan adalah sist em faraday yait u penangkal pet ir yang dipasang diat ap bangunan. Arus list rik dialirkan melalui penghant ar berupa kabel-kabel t imah yang dilindungi isolat or ke dalam t anah. Unt uk mengant isipasi bahaya pet ir, maka t iap massa bangunan dipasang sist em penangkal pet ir faraday.
k. Sist em keamanan
Sist em pengamanan menggunakan perangkat CCTV (Close Circuit TV Syst em)yang dipasang di dalam bangunan maupun di lingkungan pant i rehabilit asi narkoba ini. Pengamanan manual dilakukan dengan menyediakan pos jaga dan penerapan t eknologi securit y checking yang digunakan unt uk mengecek kendaraan yang masuk ke pant i rehabilit asi narkoba ini.
5.2.2. Aspek Teknis
a. Sist em St rukt ur
St rukt ur harus kokoh dan aman, st rukt ur juga akan memberikan cit ra visual at au karakt er padabangunan. Pada masa bangunan yang t idak bert ingkat , pondasi yang digunakan adalah pondasi lajur bat u kali dan bet on bert ulang. Bangunan yang bert ingkat menggunakan pondasi foot plat . Unt uk dinding dapat dengan pasangan
(9)
bat ubat a at au mat erial lain sesuai dengan perunt ukannya sebagai pengisi dinding. Khusus unt uk ruang-ruang t ert ent u sepert i ruang det oksifikasi at au isolasi, digunakan fabric padding pada dinding. Unt uk st rukt ur at ap, konst ruksi at ap yang harus diperhat ikan adalah pada ruang-ruang bent ang kebar sepert i hall at au ruang serbaguna yang sebaiknya menggunakan konst ruksi baja.
b. Sist em M odul
Penent uan modul ruang t ergant ung dari berbagai fakt or sepert i fungsi ruang, akt ifit as di dalam ruang, ut ilit as dan sebagainya. Bangunan pant i rehabiliit asi narkoba ini menggunakan modul horizont al dan vert ikal.
5.2.3. Aspek Visual Arsitektural
Pant i Rehabilit asi ini merupakan bangunan bermassa banyak dengan pengat uran masa disesuaikan dengan bent uk t apak dan kont ur. Pendekat an desain t ampilan pant i rehabilit asi adalah Arsit ekt ur Tropis m enyesuaikan dengan kondisi iklim di Indonesia. Unt uk t ampilan bangunan menggunakan desain modern.
Unt uk desain bangunan t ropis modern yait u penggunaan bidang geomet ris dan dit ut up dengan at ap pelana at au perisai dengan t erit isan at ap(overst ek) yang lebar. Desain at ap sepert i ini sesuai dengan daerah t ropis yang memiliki curah hujan t inggi. Kombinasi modern dengan konsep t ropis yang lebih nat ural membuat t ampilan bangunan t idak berkesan kaku at au dingin. Permainan bidang-bidang yang dinamis baik dari bent uk, ukuran, t ekst ur maupun w arna pada bangunan juga dapat menambah kenyamanan visual penghuni. Elemen geomet ris, sepert i bent uk-bent uk bujur sangkar dan persegi panjang yang disusun secara vert ical m aupun horizont al banyak digunakan pada bangunan modern. Efek gelap t erang juga diberikan dengan mengat ur bidang secara maju-mundur.
Unt uk karakt er dari bangunan t ropis biasanya menggunakan w arna-w arna alam sepert i bat u-bat uan dan kayu-kayuan. Warna cokelat , krem, put ih bahkan hit am merupakan w arna-w arna yang sering dijumpai. Sedangkan berdasarkan t injauan psikologi, pada ruang asrama at au isolasi, penggunaan w arna biru dinilai sangat t epat karena memberikan kesan damai, t enang dan bersih. Unt uk ruangan rehabilit asi lanjut sepert i ruang ket erampilan, unsur-unsur w arna kuning, merah akan memberikan st imulan semangat bagi rehabilit an yang menjalani proses rehabilit asi.
M at erial bangunan dipilih yang mendukung konsep alami. Bat a ekspos, bat u alam dan kayu merupakan mat erial yang sering dijumpai. M at erial bat u bat a yang bert ekst ur halus secara psikologi akan memberikan pengalaman ruang yang dapat membangkit kan semangat dan bat u alam memberikan efek ket enangan.
(1)
R.Tamu 1 unit 4 orang
6
Lavat ory 1 unit
1 WC, 1 w ast afel
3
Jumlah 203
Sirkulasi (30%) 60,9
Tot al Luas 263,9
264 Unit Kegiatan Penunjang
Jenis Ruang Kapasitas Luas (m2)
M asjid 1 unit
200 orang
186
Gereja 40 orang 80
perpust akaan 25 orang 82
lapangan olahraga 1 unit 2904
R.Fit ness 1 unit 100
R. Kunjungan 24 orang 40
Jumlah 3392
Sirkulasi (30%) 1017,6
Tot al Luas 4409,6
4410 Unit Kegiatan Servis
Jenis Ruang Kapasitas Luas (m2)
pow er house 1 unit 30
R.pompa 1 unit 15
Gudang 1 unit 25
R. Cleaning Service 10 orang, loker 20
Janit or 1unit 4
Dapur 1 unit 40
R.Penyimpanan Bahan M akanan
1 unit 8
Loundry 1unit 40
lavat ory 2 unit 7
Jumlah 189
Sirkulasi (30%) 37,8
Tot al Luas 226,8
227 Unit Tinggal Karyaw an
Jenis Ruang Kapasitas Luas (m2)
6 unit (2 unit medis, 4unit karyaw an)
kamar 2 unit @2orang 16
R.t amu 1 unit 7
Dapur 1 unit 10
Ruang makan 1 unit 7
Kamar mandi 1 unit 4
(2)
Dw i Git a Ar ian t i 2 1 0 2 0 1 1 0 1 2 0 0 4 4
77 Pant i Rehabilit asi Narkoba di SamarindaSirkulasi (30%) 13,2
Tot al Luas 57,2
@57 57X6 =342 Unit Keamanan
Jenis Ruang Kapasitas Luas (m2)
Pos jaga 4 unit 16
R.CCTV 1 unit 12
Jumlah 28
Tot al Luas 28
Unit Parkir
Jenis Ruang Kapasitas Luas (m2)
M obil 8 65
mot or 40 62
ambulance 1 18
M obil 10 81
mot or 20 31
Jumlah 257
Sirkulasi (100%) 257
Tot al Luas 514
Sumber : analisa pribadi
Tabel 5.2 Tot al Luasan Program Ruang
Unit Kegiatan Luas (m2)
Unit Penerimaan Aw al 140
Unit Kegiat an M edis 272
Unit Kegiat an Detoksifikasi 200
Unit Kegiat an Rehabilit asi Sosial 1050
Unit Kegiat an Asrama Pria 988
Unit Kegiat an Asrama Wanit a 141
Unit Kegiat an Pengelola 264
Unit Kegiat an Penunjang 4410
Unit Kegiat an Servis 227
Unit Tinggal Karyaw an 342
Unit Keamanan 28
Unit Parkir 514
Tot al 8576
Sumber : analisa pribadi
5.1.2. Tapak terpilih
Tinjauan Pendekat an Pemilihan Lokasi dan Tapak sebagai Perencanaan Pant i Rehabilit asi Narkoba berdasarkan krit eria penent uan lokasi.Penent uan lokasi pant i rehabilit asi narkoba didasarkan pada model pelayanan, yait u pelayanan t erpadu (segi pendidikan dan kesehat an) dan kegiat an yang ada di dalamnya. Adapun beberapa krit eria t ersebut adalah :
(3)
b. Segi aksesbilit as, mempert imbangkan jalur t ran c. Segi fasilit as (st rat egis)
d. Segi lingkungan, harus berada daerah yang t enang, a e. Segi Ut ilit as Kot a
At as dasar yang t elah kecamat an Palaran. Kemudian t erpilih adalah t apak yang luas 25.325 m2. Tapak ini dapat dijadikan rujukan jalan 2 arah sebesar 16 mudah.
Perat uran set empat yang berlaku Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksi Koefisien Lant ai Bangunan (KLB) Garis Sepadan Bangunan GSB) Ket inggian Bangunan M aks
mempert imbangkan jalur t ransport asi yang baik dan lancer. (st rat egis)
harus berada daerah yang t enang, aman dan nyaman
t elah dijabarkan sebelumnya, maka lokasi yang paling Kemudian dari penilaian t apak yang t elah dilakukan,
yang memiliki bobot nilai paling t inggi yait u t apak 1. Tapak ini cukup dekat dengan rumah sakit Abdul M uis dan
rujukan apabila t erjadi sesuat u pada rehabilit an. Tapak 16 m, sehingga dari segi aksesbilit as, t apak ini dapat
Perat uran set empat yang berlaku pada t apak t erpilih adalah : Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimal : 60% Koefisien Lant ai Bangunan (KLB) : >1,8
Garis Sepadan Bangunan GSB) : 8 met er
Ket inggian Bangunan M aksimal : >3 lant ai
Gambar 5.1 Bat as Tapak Terpilih Sumber : Dat a Pribadi
sport asi yang baik dan lancer.
man dan nyaman
paling t epat berada di dilakukan, maka t apak yang 1. Tapak ini memiliki dan puskesmas, yang Tapak berada di pinggir dapat dijangkau dengan
(4)
Dw i Git a Ar ian t i 2 1 0 2 0 1 1 0 1 2 0 0 4 4
79 Pant i Rehabilit asi Narkoba di Samarinda5.2. PROGRAM DASAR PERANCANGAN
5.2.1. Aspek Kinerja
a. Sist em pencahayaan
Sist em pencahayaan alami digunakan secara maksimal unt uk ruang-ruang yang ada. Unt uk daerah yang t erpapar sinar mat ahari yang mengandung panas (t imur dan barat ) akan menggunakan sun shading. Pencahayaan buat an digunakan pada saat m alam hari. Pencahayaan buat an juga digunakan pada ruang-ruang yang posisinya t idak t erjangkau oleh cahaya mat ahari, ruang-ruang khusus yang t ert ut up dan dihindari penggunaan mat erial kaca sepert i ruang isolasi dan st abilisasi.
b. Sist em Penghaw aan/ Pengkondisian Ruang
Penghaw aan AlamiSist em penghaw aan alami memanfaat kan sirkulasi udara alami yang dicipt akan melalui bukaan-bukaan yang memungkinkan t erjadinya vent ilasi silang (cross vent ilat ion) pada ruangan.
Penghaw aan Buat anSist em penghaw aan buatan yang digunakan pada bangunan pusat rehabilit asi penyalahgunaan narkoba adalah sist em langsung, yait u pendinginan udara secara langsung oleh refrigerant (zat pendingin) dengan menggunakan AC Split .
c. Sist em Jaringan Air Bersih
Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur yang dit ampung pada bak penampungan dan didist ribusikan melalui pipa-pipa saluran. Pendist ribusian air bersih di dalam bangunan menggunakan sist em dow n feed dist ribut ion, air dari PDAM dan sumur disalurkan menuju t angki yang berada di at as (roof t ank) dengan menggunakan pompa, kemudian disalurkan menuju ruang-ruang dengan memanfaat kan gravit asi. d. Sist em Pembuangan Air Kot or
Pembuangan dari air kot or diolah di dalam inst alasi pengolahan air limbah (IPAL) kemudian dialirkan ke saluran drainase yang kemudian disalurkan ke saluran pembuangan kot a. Sedangkan sist em pembuangan air kot or dari WC disalurkan ke sept ic t ank.
e. Sist em Jaringan Drainase
Hal yang harus diperhat ikan ant ara lain jumlah dan perlet akan t alang sert a pelet akan saluran yang sebaiknya agak jauh dari bangunan, arah aliran air hujan dapat melalui selokan sepanjang jalan dan melalui gorong-gorong yang melint asi jalan. Aliran saluran drainase ini pada akhirnya mengarah ke bak cont rol dan dit eruskan ke riol kaw asan kemudian ke riol kot a.
f. Sist em Jaringan List rik
Jaringan list rik berasal dari PLN yang kemudian disalurkan ke gardu ut ama at au t rafo. Dari t rafo daya lit rik kemudian dialirkan menuju main dist ibut ion panel (M DP) lalu ke beberapa Sub Dist ribut ion Panel (SDP) unt uk dit eruskan ke semua perangkat list rik yang ada di bangunan. Unt uk keadaan darurat disediakan generat or set yang dilengkapi dengan aut omat ic sw it ch syst em yang secara ot omat is ( dalam w akt u kurang dari 5 det ik) akan langsung menggant ikan daya list rik dari PLN yang t erput us.
(5)
g. Sist em pembuangan sampah
Sampah dipisahkan ant ara sampah medis dan non medis, sampah organik dan non organik. Unt uk sampah medis agar t idak menjadi sumber penyakit dan mengakibat kan pencemaran lingkungan dilakukan pembakaran di dalam incenarator hingga menjadi abu. Unt uk sampah non medis dipisahkan ant ara sampah organic dan non organik. Sampah organik akan dimanfaatkan unt uk dijadikan pupuk kompos yang akan digunakan unt uk peraw at an t aman. Sampah non organik akan dikumpulkan di suat u t empat dan akan dibaw a oleh t ruk sampah menuju ke TPA.
h. Sist em pencegahan Kebakaran
Pencegahan dilakukan dengan memakai st rukt ur dari bahan t ahan api,sepert i bet on. Sedangkan penanggulangan meliput i t indakan pendet eksian aw al, pemadaman api, pengendalian asap, dan penyelamat an penghuni melalui prosedur evakuasi.
Sist em perlaw anan dan sist em penyelamat an t erhadap bahaya kebakaran adalah dengan sist em pendet eksian bahaya kebakaran menggunakan alat berupa smoke det ect or, dan heat det ect or. Sedangkan dalam upaya unt uk melaw an bahaya kebakaran digunakan alat sepert i fire ext inguisher, sprinkle,hydrant box dan hydrant pillar.
i. Sist em komunikasi
Unt uk omunikasi int ernal, Alat komunikasi yang digunakan adalah dengan int ercom dan handy t alky. Alat t ersebut digunakan unt uk komunikasi ant ar pengelola at au bagian keamanan. Selain it u digunakan alat pengeras suara unt uk memberikan pengumuman at au informasi di dalam bangunan. Komunikasi ekst ernal , digunakan adalah jaringan t elepon dengan sist em PABX (Privat e Aut omat ic Branch Exchange) dan faxcimile. Selain it u pada bangunan ini dilengkapi pula dengan jaringan int ernet .
j. Sist em penangkal pet ir
Sist em penangkal pet ir yang digunakan adalah sist em faraday yait u penangkal pet ir yang dipasang diat ap bangunan. Arus list rik dialirkan melalui penghant ar berupa kabel-kabel t imah yang dilindungi isolat or ke dalam t anah. Unt uk mengant isipasi bahaya pet ir, maka t iap massa bangunan dipasang sist em penangkal pet ir faraday.
k. Sist em keamanan
Sist em pengamanan menggunakan perangkat CCTV (Close Circuit TV Syst em)yang dipasang di dalam bangunan maupun di lingkungan pant i rehabilit asi narkoba ini. Pengamanan manual dilakukan dengan menyediakan pos jaga dan penerapan t eknologi securit y checking yang digunakan unt uk mengecek kendaraan yang masuk ke pant i rehabilit asi narkoba ini.
5.2.2. Aspek Teknis
a. Sist em St rukt ur
St rukt ur harus kokoh dan aman, st rukt ur juga akan memberikan cit ra visual at au karakt er padabangunan. Pada masa bangunan yang t idak bert ingkat , pondasi yang digunakan adalah pondasi lajur bat u kali dan bet on bert ulang. Bangunan yang bert ingkat menggunakan pondasi foot plat . Unt uk dinding dapat dengan pasangan
(6)
Dw i Git a Ar ian t i 2 1 0 2 0 1 1 0 1 2 0 0 4 4
81 Pant i Rehabilit asi Narkoba di Samarindabat ubat a at au mat erial lain sesuai dengan perunt ukannya sebagai pengisi dinding. Khusus unt uk ruang-ruang t ert ent u sepert i ruang det oksifikasi at au isolasi, digunakan fabric padding pada dinding. Unt uk st rukt ur at ap, konst ruksi at ap yang harus diperhat ikan adalah pada ruang-ruang bent ang kebar sepert i hall at au ruang serbaguna yang sebaiknya menggunakan konst ruksi baja.
b. Sist em M odul
Penent uan modul ruang t ergant ung dari berbagai fakt or sepert i fungsi ruang, akt ifit as di dalam ruang, ut ilit as dan sebagainya. Bangunan pant i rehabiliit asi narkoba ini menggunakan modul horizont al dan vert ikal.
5.2.3. Aspek Visual Arsitektural
Pant i Rehabilit asi ini merupakan bangunan bermassa banyak dengan pengat uran masa disesuaikan dengan bent uk t apak dan kont ur. Pendekat an desain t ampilan pant i rehabilit asi adalah Arsit ekt ur Tropis m enyesuaikan dengan kondisi iklim di Indonesia. Unt uk t ampilan bangunan menggunakan desain modern.
Unt uk desain bangunan t ropis modern yait u penggunaan bidang geomet ris dan dit ut up dengan at ap pelana at au perisai dengan t erit isan at ap(overst ek) yang lebar. Desain at ap sepert i ini sesuai dengan daerah t ropis yang memiliki curah hujan t inggi. Kombinasi modern dengan konsep t ropis yang lebih nat ural membuat t ampilan bangunan t idak berkesan kaku at au dingin. Permainan bidang-bidang yang dinamis baik dari bent uk, ukuran, t ekst ur maupun w arna pada bangunan juga dapat menambah kenyamanan visual penghuni. Elemen geomet ris, sepert i bent uk-bent uk bujur sangkar dan persegi panjang yang disusun secara vert ical m aupun horizont al banyak digunakan pada bangunan modern. Efek gelap t erang juga diberikan dengan mengat ur bidang secara maju-mundur.
Unt uk karakt er dari bangunan t ropis biasanya menggunakan w arna-w arna alam sepert i bat u-bat uan dan kayu-kayuan. Warna cokelat , krem, put ih bahkan hit am merupakan w arna-w arna yang sering dijumpai. Sedangkan berdasarkan t injauan psikologi, pada ruang asrama at au isolasi, penggunaan w arna biru dinilai sangat t epat karena memberikan kesan damai, t enang dan bersih. Unt uk ruangan rehabilit asi lanjut sepert i ruang ket erampilan, unsur-unsur w arna kuning, merah akan memberikan st imulan semangat bagi rehabilit an yang menjalani proses rehabilit asi.
M at erial bangunan dipilih yang mendukung konsep alami. Bat a ekspos, bat u alam dan kayu merupakan mat erial yang sering dijumpai. M at erial bat u bat a yang bert ekst ur halus secara psikologi akan memberikan pengalaman ruang yang dapat membangkit kan semangat dan bat u alam memberikan efek ket enangan.