Analisis upaya pemerintah bandar lampung untk meningkatkan PAD

http://epserv.fe.unila.ac.id

ABSTRAK
ANALISIS UPAYA PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG UNTUK
MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) MELALUI
PAJAK DAN RETRIBUSI SETELAH OTONOMI DAERAH

Oleh
Hisar Marpaung

Faktor keuangan daerah tidak bisa dipungkiri adalah faktor yang paling
penting bagi daerah dalam melaksanakan otonomi. Oleh karena itu daerah harus
mampu menggali sumber- sumber keuangan untuk dapat memenuhi kebutuhan
pembiayaan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya.
Dari sumber penerimaan daerah yang ada, Pendapatan Asli Daerah (PAD)
adalah sumber keuangan yang dianggap paling potensial bagi daerah dalam
melaksanakan otonomi dan sumber penerimaan PAD dari sektor Pajak dan
Retribusi Daerah merupakan sektor yang paling potensial untuk ditingkatkan.Oleh
karena Pajak dan Retribusi Daerah merupakan komponen pembentuk PAD dan
selanjutnya pembentuk APBD potensial, maka kemudian setiap daerah otonom
berupaya untuk menggalang dana dari Pajak dan Retribusi Daerah seoptimal

bahkan semaksimal mungkin.
Permasalahan dari penelitian ini adalah apakah ada upaya yang dilakukan
oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung untuk meningkatkan PAD
melalui Pajak dan Retribusi setelah otonomi daerah, seberapa besarkah
penerimaan Pajak, Retribusi dan PAD Kota Bandar Lampung setelah otonomi
daerah (2006 - 2010) serta apakah terdapat perbedaan pada penerimaan PAD,
Pajak dan Retribusi Daerah Kota Bandar Lampung antara sebelum dan sesudah
otonomi daerah.
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka hipotesis yang digunakan
adalah diduga ada upaya yang dilakukan Pemkot Bandar Lampung untuk
meningkatkan Pajak dan Retribusi setelah otonomi daerah, besarnya penerimaan
Pajak, Retribusi dan PAD Kota Bandar Lampung pada tahun- tahun mendatang
diproyeksikan akan mengalami peningkatan, serta terdapat perbedaan pada
penerimaan PAD, Pajak dan Retribusi Daerah Kota Bandar Lampung antara
sebelum dan sesudah otonomi daerah.

Berdasarkan hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada responden
penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa ada upaya yang dilakukan oleh Pemkot
Bandar Lampung untuk meningkatkan Pajak dan Retribusi Daerah setelah
otonomi daerah.

Dengan menggunakan Metode Forecasting dengan alat Bantu SAS Versi 8
maka diperoleh hasil estimasi penerimaan PAD Kota Bandar Lampung tahun
2006 – 2010 adalah sebagai berikut : Rp.54,3 Miliar, Rp.59,8 Miliar, Rp.65,4
Miliar, Rp.71,03 Miliar dan Rp.76,5 Miliar. Sedangkan untuk estimasi
penerimaan Pajak Daerah Kota Bandar Lampung tahun 2006 – 2010 adalah
sebagai berikut : Rp.30,7 Miliar, Rp.33,8 Miliar, Rp.37,05 Miliar, Rp.40,2 Miliar
dan Rp.43,3 Miliar dan untuk estimasi penerimaan Retribusi Daerah Kota Bandar
Lampung tahun 2006 – 2010 adalah sebagai berikut : Rp.13,6 Miliar, Rp.14,8
Miliar, Rp.16,02 Miliar, Rp.17,19 Miliar dan Rp.18,3 Miliar.
Sedangkan pengujian hipotesis dilakukan dengan Uji- t dengan alat Bantu
SAS Versi 8, dari hasil pengujian dengan tingkat kepercayaan 95 % dan d.f. = 7,
menunjukan terdapat perbedaan baik pada Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan
Pendapatan Asli Daerah Kota Bandar Lampung antara sebelum dan sesudah
otonomi daerah yakni t hitung > t tabel masing- masing adalah -4,12, -3,29 dan
-3,67 lebih besar dari -1,89.