BAB I PENDAHULUAN - ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA KEHAMILAN,PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL) DAN NEONATUS, NIFAS, PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY. N UMUR 22 TAHUN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI PUSKESMAS II KEMBARAN - reposito
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Program prioritas Pembangunan Kesehatan pada periode 2015
- – 2019 dilaksanakan melalui Program Indonesia Sehat dengan mewujudkan paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan, dan jaminan kesehatan nasional. Upaya mewujudkan paradigma sehat ini dilakukan melalui pendekatan keluarga dan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) (Profil Kesehatan Indonesia, 2016).
Kematian dan kesakitan ibu masih merupakan masalah kesehatan yang serius di negara berkembang. Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia 190 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014).
SDKI tahun 2012 menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 (Profil Kesehatan Indonesia, 2016:102). Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Banyums tahun 2014 sebesar 114,73 per 100.000 kelahiran hidup. Target dari AKI di Provinsi Jawa Tengah, yaitu 60 per 100.000 kelahiran hidup. Melihat kondisi di atas dapat dikatakan bahwa program Kesehatan Ibu belum berjalan optimal (Profil Kesehatan Banyumas, 2014).
Upaya yang dilakukan untuk menurunkan kematian ibu dan kematian bayi yaitu dengan mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis kebidanan dan kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan, serta diupayakan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan yang dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan. Keberhasilan program ini diukur melalui indikator persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Cakupan persalinan di fasilitas pelayanan Kesehatan (PF) berdasarkan Riskesdas menunjukkan kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016, indikator Persalinan di Fasilitas Kesehatan berhasil mencapai target sebesar 77% ibu bersalin. Dengan cakupan sebesar 77.3 % tercatat sebanyak 3.951.232 ibu bersalin telah bersalin di fasilitas Kesehatan. Cakupan sebesar 77.3% dan target sebesar 77% maka terhitung capaian kinerja terkait indikator PF adalah sebesar 100,4% (Kementrian Kesehatan, 2016).
Salah satu program yang dilakukan oleh Bidan dalam upaya penurunan AKI dan AKB adalah dengan asuhan kebidanan secara komprehensif. Asuhan kebidanan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium sederhana dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencangkup 4 kegiatan pemeriksaan berkesinambungan. Pemeriksaan tersebut diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir (Varney, 2007) Tujuan dari asuhan kebidanan komprehensif yang berupa pengawasan dan pemeriksaan yaitu untuk mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas, mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin, menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak, dan memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktas (Mochtar, 2012). Sesuai data Riskesdas 2013 dalam Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI 2016 mendapat proporsi ibu hamil umur 15-49 tahun dengan LILA <23,5 cm atau berisiko KEK di Indonesia sebesar 24,2 % dengan proporsi provinsi Jawa Tengah sebesar 23,2 %.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan studi kasus dengan memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan pada ibu hamil TM III, ibu bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB.
Setelah melakukan asuhan kebidanan berkelanjutan pada ibu hamil TM
III, ibu bersalin, bayi baru lahir ibu nifas dan perencanaan KB, penulis mendapatkan kasus pada Ny. N umur 22 tahun dengan Kurang Energi Kronis (KEK). B. Tujuan Penyusunan KTI
1. Tujuan Umum Mampu melaksanakan asuhan kebidanan berkelanjutan pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan Keluarga Berencana Ny.
N dengan pendekatan metode manajemen 7 langkah Varney dan pendokumentasian secara SOAP.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data subyektif dan data obyektif, menginterpretasikan data, mendiagnosa masalah potensial, mengidentifikasi akan kebutuhan dan tindakan segera atau kolaborasi, melakukan rencana tindakan asuhan kebidanan berkelanjutan, mengevaluasi asuhan kebidanan berkelanjutan yang telah dilakukan dan melakukan pendokumentasikan hasil asuhan kebidanan berkelanjutan pada kehamilan.
b. Mampu melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data subyektif dan data obyektif, menginterpretasikan data, mendiagnosa masalah potensial, mengidentifikasi akan kebutuhan dan tindakan segera atau kolaborasi, melakukan rencana tindakan asuhan kebidanan berkelanjutan, mengevaluasi asuhan kebidanan berkelanjutan yang telah dilakukan dan melakukan pendokumentasikan hasil asuhan kebidanan berkelanjutan pada persalinan. c. Mampu melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data subyektif dan data obyektif, menginterpretasikan data, mendiagnosa masalah potensial, mengidentifikasi akan kebutuhan dan tindakan segera atau kolaborasi, melakukan rencana tindakan asuhan kebidanan berkelanjutan, mengevaluasi asuhan kebidanan berkelanjutan yang telah dilakukan dan melakukan pendokumentasikan hasil asuhan kebidanan berkelanjutan pada bayi baru lahir.
d. Mampu melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data subyektif dan data obyektif, menginterpretasikan data, mendiagnosa masalah potensial, mengidentifikasi akan kebutuhan dan tindakan segera atau kolaborasi, melakukan rencana tindakan asuhan kebidanan berkelanjutan, mengevaluasi asuhan kebidanan berkelanjutan yang telah dilakukan dan melakukan pendokumentasikan hasil asuhan kebidanan berkelanjutan pada nifas.
e. Mampu melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data subyektif dan data obyektif, menginterpretasikan data, mendiagnosa masalah potensial, mengidentifikasi akan kebutuhan dan tindakan segera atau kolaborasi, melakukan rencana tindakan asuhan kebidanan berkelanjutan, mengevaluasi asuhan kebidanan berkelanjutan yang telah dilakukan dan melakukan pendokumentasikan hasil asuhan kebidanan berkelanjutan pada perencanaan keluarga berencana. C. Pembatasan Kasus
1. Sasaran Sasaran dari studi ini adalah Ny. N umur 22 tahun G1P0A0 kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana.
2. Tempat Pengambilan kasus pada Desa Karang Tengah RT 06 RW 02 Wilayah Kerja Puskesmas II Kembaran.
3. Waktu
a. Waktu penyusunan proposal dilakukan pada bulan November
- – Desember 2017
b. Pengambilan kasus dan penyusunan laporan dilakukan pada bulan Januari-Mei 2018
D. Metode Pengumpulan Data Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penulisan hasil studi kasu
1. Data Primer
a. Wawancara Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, dimana penliti mendapatkan keterangan secara lisan dengan seseorang sasaran penelitian (responden) atau bercakap- cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face) (Sulistiyaningsih, 2012).
Wawancara dilakukan kepada pasien, bidan. Wawancara yang dilakukan meliputi berisi biodata pasien secara lengkap, keluhan utama yang dirasakan, riwayat kesehatan ibu sekarang dan yang lalu, riwayat kesehatan keluarga,riwayat menstruasi, riwayat persalinan, hubungan sosial, dan data kebiasaan sehari-hari. Wawancara dicatat di lembar catatan yang berpedoman format asuhan kebidanan komprehensif 7 langkah Varney.
b. Observasi Penelitian survei/observatif adalah penelitian yang dilakukan terhadap sampel atau populasi untuk mencari keterangan secara faktual, memperoleh fakta dari gejala yang ada tanpa memberikan perlakuan/intervensi (Sulistiyaningsih, 2012).
Pada pasien yang diobservasi adalah anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan obstetri yang dilakukan seperti letak janin, kontraksi, djj, dan gerak janin dilakukan untuk menentukan status kesehatan klien, mengidentifikasi masalah kesehatan dan mengambil data dasar untuk menentukan rencana tindakan serta pemeriksaan head to toe yang berpedoman pada format asuhan kebidanan komprehensif 7 langkah Varney.
c. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium dan USG.
2. Data sekunder Data sekunder diperoleh dari data dokumntasi yang berasal dari catatan medis pasien yang diperoleh dari buku KIA, rekam medis Ny. N pada Rumah Sakit Wiradadi Husada Sokaraja.
E. Sistematika Penulisan
1. BAB I : Pendahuluan
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan penyusunan KTI, pembatasan kasus, metode pengumpulan data, sistematika penulisan.
2. BAB II : Tinjauan Pustaka Bab berisi mengenai teori kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana.
3. BAB III : Tinjauan Kasus
Bab ini memuat dokumntasi asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan. Asuhan kebidanan pada klien yang diperoleh dari pengkajian yaitu data subyektif, data obyektif, pemeriksaan fisik dan dokumentasikan dalam bentuk SOAP.
4. BAB IV : Bahasan Berisi perbandingan antara teori dengan kenyataan pada kasus yang disajikan sesuai dengan langkah manajemen 7 langkah Varney.
5. BAB V : Penutup Bab ini beisikan mengenai kesimpulan dan saran.
6. BAB VI : Daftar Pusktaka Berisi daftar jurnal, buku, data dan hasil penelitian yang digunakan.
7. Lampiran Berisi mengenai data pendukung yang dibutuhkan dalam proses asuhan kebidanan.