POTENSI DAN MEKANISME ANTIMALARIA METABOLIT SEKUNDER DARI KULIT BATANG TUMBUHAN Dryobalanops oblongifolia Dyer (THE POTENCY AND MECHANISM OF ANTIMALARIAL ACTIVITY OF SECONDARY METABOLITES FROM Dryobalanops oblongifolia Dyer STEM BARK) Repository - UNAIR R

  

DISERTASI

POTENSI DAN MEKANISME ANTIMALARIA

METABOLIT SEKUNDER DARI KULIT BATANG

TUMBUHAN Dryobalanops oblongifolia Dyer

  

(THE POTENCY AND MECHANISM OF ANTIMALARIAL

ACTIVITY OF SECONDARY METABOLITES FROM

Dryobalanops oblongifolia Dyer STEM BARK)

  

INDRIANI

091170204

PROGRAM STUDI S3 MIPA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

2016 Disertasi ini telah diuji pada Ujian Tertutup Tanggal 27 Juni 2016 PANITIA PENGUJI DISERTASI

  Ketua : Prof. Win Darmanto, M.Si., Ph.D Anggota : 1. Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si

  2. Dr. Nanik Siti Aminah, M.Si

  3. Prof. Dr. Suyatno, M.Si

  4. Dr. Pratiwi Pudjiastuti, M.Si

  5. Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA

  6. Dr. Hery Suwito, M.Si Ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan

  Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga

  Nomor : 3917/UN3.1.8/KD/2016

  

PRAKATA

  Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan terinfeksinya sel darah merah oleh Plasmodium. Resistensi Plasmodium terhadap obat antimalaria mengakibatkan angka kesakitan dan kematian terhadap malaria tetap tinggi. Peningkatan resistensi menyebabkan adanya kebutuhan untuk mengobati dan mencegah penyebaran malaria. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antimalaria dari ekstrak aseton kulit batang

  

Dryobalanops oblongifolia Dyer. Penelitian yang berhubungan dengan proses

  metabolisme parasit Plasmodium merupakan hal penting dalam penemuan dan pengembangan obat antimalaria baru. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh enam metabolit sekunder dari kulit batang tumbuhan D. oblongifolia yang memiliki aktivitas antimalaria yang beragam. Keenam metabolit sekunder yakni : (-)-ampelopsin F, stereoisomer trans- diptoindonesin B, vladinol F, 6-hidroksistigmast-4-en-3-on, stigmast-4-en-3-on , dan 3-hidroksistigmast-5-en-7-on merupakan senyawa dan aktivitas antimalaria yang pertama kali dilaporkan pada tumbuhan D. oblongifolia.

  Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si. selaku promotor, Dr. Nanik Siti Aminah, M.Si selaku ko-promotor yang selalu memberikan bimbingan, arahan, serta dorongan semangat sehingga penelitian dan penulisan naskah disertasi dapat terselesaikan dengan baik. Kepada yang terhormat Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., Mt., Ak., CMA sebagai Rektor Universitas Airlangga. Kepada yang terhormat Rektor Universitas Tadulako Prof. Dr. Ir. Muhammad Basyir Cyio, SE, MS., atas kesempatan untuk mengikuti studi lanjut program Doktor. Kepada yang terhormat Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Prof. Win Darmanto, PhD., yang memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti pendidikan Program Doktor. Kepada yang terhormat Pemerintah Republik Indonesia melalui Menristek Dikti yang telah memberikan bantuan finansial Beasiswa Program Pasca Sarjana Dalam Negeri (BPPDN) dan bantuan finansial penelitian Program Hibah Doktor sehingga penulis dapat mengikuti pendidikan Program Doktor ilmu MIPA FST dan menyelesaikan penelitian untuk pendidikan Program Doktor.

  Semoga segala kebaikan yang telah bapak/ibu berikan tercatat sebagai amal sholeh dan mendapat pahala yang setimpal.

  Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan naskah disertasi ini yang berjudul “Potensi dan Mekanisme Antimalaria Metabolit

  

Sekunder dari Kulit Batang Tumbuhan Dryobalanops oblongifolia Dyer” . Selama

  menjalani pendidikan pada Program Doktor ilmu MIPA Fakultas Sains dan Teknologi, telah banyak bantuan dan arahan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materiil, oleh karena itu pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

  Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si, sebagai promotor yang telah memberikan bimbingan, arahan dan dorongan semangat dalam pelaksanaan penelitian sampai penyelesaian tulisan naskah disertasi ini.

  Ibu Dr. Nanik Siti Aminah, M.Si, sebagai ko-promotor yang telah memberikan bimbingan, arahan dan dorongan semangat serta fasilitas sehingga pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tulisan naskah disertasi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah memberikan bantuan finansial Beasiswa Program Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN) dan bantuan finansial penelitian Program Hibah Doktor, sehingga saya dapat mengikuti Program Doktor ilmu MIPA Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlannga serta dapat menyelesaikan penelitian.

  Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., Mt., Ak., CMA, dan mantan Rektor Prof. Dr. Fasichul Lisan, Apt., atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada saya untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Doktor.

  Rektor Universitas Tadulako, Prof. Dr. Ir. Muhammad Basyir Cyio, SE, MS., atas kesempatan untuk mengikuti studi lanjut Program Doktor. Direktur Program Pascasarjana Universitas Airlangga Prof. Dr. Hj. Sri Iswati, SE., M.Si., Ak. dan mantan Direktur Program Pascasarjana Universitas Airlangga Prof. Dr. Hj. Sri Harjati, SH., MS atas kesempatan yang diberikan untuk menjadi mahasiswa Program Doktor.

  Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, Prof. Win Darmanto, PhD, atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Doktor serta fasilitas laboratorium untuk penelitian disertasi.

  Ketua Program Studi S3 MIPA, Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA dan mantan Ketua Program Studi S3 MIPA, Prof. Dr. Bambang Irawan, M.Sc., atas segala bantuan yang diberikan selama mengikuti pendidikan Program Doktor.

  Tim Penguji : Prof. Win Darmanto, PhD., Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si., Prof. Dr. Suyatno, M.Si., Dr. Nanik siti Aminah, M.Si., Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA., Dr. Hery Suwoti, M.Si., yang telah memberikan berbagai saran dan masukan untuk kelancaran penelitian dan penulisan naskah disertasi.

  Prof. Yoshiaki Takaya, PhD. (Meijo University, Jepang) yang telah membantu pengukuran spektra NMR dan MS senyawa bahan alam hasil penelitian disertasi. Ibu Lidya Tumewu, S.Farm., M.Farm., Apt.dan Ibu Hilkatul Ilmi, SSi.,M.Si.,

  Institute of Tropical Disease, Universitas Airlangga, yang telah membantu pengujian aktivitas antimalaria.

  Kepada teman-teman seangkatan di Program Doktor, MIPA-Unair, terima kasih atas kerjasama dan dorongan semangat selama perkulihan. Adik-adik mahasiswa S-1 dan S-2 di Laboratorium Penelitian Kimia Bahan Alam,

  Departemen Kimia, FST, Universitas Airlangga atas kerjasamanya selama melakukan kegiatan penelitian.

  Segenap teman sejawat di Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Tadulako atas segala dorongan moril kepada saya selama mengikuti pendidikan S-3. Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang saya terima, semoga mendapat balasan dari Allah SWT.

  Semoga Allah SWT, memberikan balasan atas semua kebaikan yang telah bapak/ibu berikan. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan, namun penulis berharap penelitian ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Amin ya Rabbal Alamin.

  Surabaya, 10 Agustus 2016 Penulis

  

THE POTENCY AND MECHANISM OF ANTIMALARIAL

ACTIVITY OF SECONDARY METABOLITES FROM

Dryobalanops oblongifolia Dyer STEM BARK

  

ABSTRACT

  Malaria is still become a major problem of health in the world, especially in tropical developing and poor countries. The emergence of resistance of P. falciparum to almost all available antimalarial drugs urgently calls for the development of new antimalarial compounds that can be used to prevent the spread of the infection and to cure infected patients. Dryobalanops oblongifolia is a tropical plant belonging to the Dipterocarpaceae family. Dipterocarpaceae is known to be a rich source of oligomerstilbenoid compounds with antibacterial and cytotoxic bioactivity against P388 murine leukemia cells. The aim of this research is to find potential antimalarial compounds from acetone extract of D. oblongifolia stem bark.

  The powder of D. oblongifolia stem bark was macerated by acetone solvent. The acetone extract was divided into two fractions that were soluble and insoluble in acetone – diethyl ether. The acetone - diethyl ether soluble fraction was fractionated and purified by using chromatographic techniques. The structures of secondary

  1

  13

  metabolites were identified on the basis of UV, MS,

  H- and C-NMR spectral data,

  2D NMR experiments, and comparison with the published data. Six of secondary metabolites comprising three phenolic compounds namely (-)-ampelopsin F (1), stereoisomer trans-diptoindonesin B (2) and vladinol F (3) as well as three compounds of non-phenolic stigmastane steroids namely 6-hydroxystigmast-4-en- 3-one (4), stigmast-4-en-3-one (5) and 3-hydroxystigmast-5-en-7-one (6) were successfully isolated.

  The isolated compounds were tested for their antimalarial activity by in vitro against Plasmodium falciparum 3D7. The results indicated that (-)-ampelopsin F and stereoisomer trans-diptoindonesin B had potential activity as antimalarial agent, vladinol F had good activity as antimalarial agent. Three non-phenolic stigmastane steroids (6-hydroxystigmast-4-en-3-one, stigmast-4-en- 3-one and 3-hydroxystigmast- 5-en-7-one) only possessed moderate antimalarial activity.

  The determination of action mechanism of three phenolic compounds was performed by docking molecular method and β-hematin inhibition assay. The phenolic compounds of (-)-ampelopsin F, stereoisomer trans-diptoindonesin B and vladinol F showed hydrogen bonding and van der Waals interactions at the active site of plasmepsin II, although all these compounds are not potential candidate as plasmepsin II inhibitor. (-)-ampelopsin F, stereoisomer trans-diptoindonesin B and vladinol F showed β-hematin inhibition over 60% and therefore they can be identified as potential inhibitor of β-hematin assay. Based on literature study, it is known that the study of the isolated compounds and their antimalarial activity of D. oblongifolia had never been previously reported. HO OH OH OH HO OH H H H H (1)

  IC 50 0,18 µg/mL O OH HO OH HO O OH OH HO (2)

  IC 50 0,48 µg/mL O OH OH OCH 3 HO OCH 3 (3)

  IC 50 3,51 µg/mL O OH A B C D

  (4)

  IC 50 37,29 µg/mL O A B C D

  (5)

  IC 50 43,54 µg/mL HO A B C D O

  (6)

  IC 50 13,34 µg/mL

Keywords: Dryobalanops oblongifolia Dyer, Plasmodium falciparum, (-)-ampelopsin F,

  stereoisomer trans-diptoindonesin B, vladinol F, 6-hydroxystigmast-4-en- 3-one, stigmast-4-en- 3-one, 3-hydroxystigmast-5-en-7-one, plasmepsin II, β-hematin.

POTENSI DAN MEKANISME ANTIMALARIA METABOLIT SEKUNDER DARI KULIT BATANG TUMBUHAN Dryobalanops oblongifolia Dyer ABSTRAK

  Malaria masih menjadi masalah utama kesehatan penduduk dunia, terutama pada negara-negara tropis berkembang dan negara-negara miskin. Resistensi P. falciparum terhadap hampir semua obat antimalaria menyebabkan adanya kebutuhan yang mendesak untuk pengembangan senyawa antimalaria baru yang dapat digunakan untuk mencegah penyebaran dan mengobati infeksi malaria. Dryobalanops oblongifolia adalah tanaman tropis dari famili Dipterocarpaceae. Dipterocarpaceae diketahui sebagai sumber yang kaya senyawa oligomerstilbenoid dengan bioaktivitas antibakteri dan sitotoksik terhadap P388 sel murine leukemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan senyawa antimalaria potensial dari ekstrak aseton kulit batang D. oblongifolia.

  Serbuk kulit batang D. oblongifolia dimaserasi dengan pelarut aseton. Ekstrak aseton dibagi menjadi dua fraksi, yang larut dan tidak larut dalam aseton – dietil eter. Fraksi terlarut aseton – dietil eter dipisahkan dan dimurnikan dengan menggunakan berbagai teknik kromatografi. Struktur metabolit sekunder diidentifikasi berdasarkan

  1

  13

  data UV, MS, H- dan C-NMR, 2D NMR, dan perbandingan dengan data literatur. Enam metabolit sekunder yang terdiri dari tiga senyawa fenolik yaitu (-)-ampelopsin F (1), stereoisomer trans-diptoindonesin B (2) and vladinol F (3) serta tiga senyawa non-fenolik stigmastan steroid yaitu 6-hidroksistigmast-4-en-3-on (4), stigmast-4-en- 3-on (5) and 3-hidroksistigmast-5-en-7-on (6) berhasil diisolasi.

  Senyawa hasil isolasi dilakukan uji aktivitas antimalaria secara in vitro terhadap

  Plasmodium falciparum 3D7. Hasil uji aktivitas antimalaria menunjukkan bahwa

  (-)-ampelopsin F dan stereoisomer trans-diptoindonesin B memiliki aktivitas potensial sebagai antimalaria, vladinol F memiliki aktivitas yang baik sebagai antimalaria. Tiga non-fenolik stigmastan steroid (6-hidroksistigmast-4-en-3-on (4), stigmast-4-en-3-on (5) and 3-hidroksistigmast-5-en-7-on (6) hanya memiliki aktivitas antimalaria sedang.

  Penentuan mekanisme aksi tiga senyawa fenolik dilakukan dengan teknik molekular docking dan uji penghambatan β-hematin. Senyawa fenolik dari (-)-ampelopsin F, stereoisomer trans-diptoindonesin B dan vladinol F menunjukkan interaksi ikatan hidrogen dan van der Waals di daerah sisi aktif plasmepsin II, meskipun ketiga senyawa tersebut bukan calon inhibitor yang potensial terhadap plasmepsin II. Pada uji penghambatan β-hematin, senyawa (-)-ampelopsin F, stereoisomer trans-diptoindonesin B dan vladinol F meununjukkan penghambatan diatas 60%. Oleh karena itu, ketiga senyawa fenolik teridentifikasi sebagai inhibitor potensial. Berdasarkan studi literatur, penelitian keenam metabolit sekunder dan aktivitas antimalaria keenam metabolit sekunder dari D. oblongifolia belum pernah dilaporkan sebelumnya.

  HO OH OH OH HO OH H H H H (1)

  IC 50 0,18 µg/mL O OH HO

OH

HO O OH

OH

HO (2)

  IC 50 0,48 µg/mL O OH OH OCH 3 HO OCH 3 (3)

  IC 50 3,51 µg/mL O OH A B C D

  (4)

  IC 50 37,29 µg/mL O A B C D

  (5)

  IC 50 43,54 µg/mL HO A B C D O

  (6)

  IC 50 13,34 µg/mL

Kata kunci: Dryobalanops oblongifolia Dyer, Plasmodium falciparum,(-)-ampelopsin F,

  stereoisomer trans-diptoindonesin B, vladinol F, 6-hidroksistigmast-4-en- 3-on, stigmast-4-en- 3-on, 3-hidroksistigmast-5-en-7-on, plasmepsin II, β-hematin.

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL..................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii HALAMAN PANITIA UJIAN TERTUTUP NASKAH DISERTASI.......... iii DAFTAR ISI.................................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR..................................................................................... viii DAFTAR TABEL......................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xii PRAKATA.................................................................................................. xiii UCAPAN TERIMA KASIH......................................................................... xiv ABSTRACT..................................................................................................... xvi ABSTRAK ............................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................

  1 1.1 Latar Belakang.......................................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah..................................................................................

  6 1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................

  6 1.3.1 Tujuan Umum.......................................................................

  6 1.3.2 Tujuan Khusus......................................................................

  6 1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................

  7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................

  8 2.1 Tinjauan Botani Tumbuhan Dryobalanops oblongifolia Dyer.............

  8 2.2 Kandungan Kimia Tumbuhan Genus Dryobalanops.............................

  10 2.3 Malaria....................................................................................................

  15 2.4 Siklus Hidup Parasit Plasmodium falciparum........................................

  16 2.4.1 Siklus Aseksual......................................................................

  16 2.4.2 Siklus Seksual.......................................................................

  18 2.5 Mekanisme Kerja Obat Antimalaria.......................................................

  18 2.5.1 Hidrolisis Hemoglobin...........................................................

  19

  2.5.2 Pembentukan Hemozoin........................................................

  20

  2.6 Mekanisme Kerja Beberapa Senyawa Antimalaria dalam Vakuola Makanan Plasmodium........................................................................

  22 2.6.1 Quinolin dan turunannya.......................................................

  22 2.6.2 Artemisinin...........................................................................

  24 2.6.3 Inhibitor Protease.................................................................

  25 2.6.4 Azole dan Turunannya..........................................................

  25 2.6.5 Santon dan Turunannya........................................................

  26 2.7 Resistensi Plasmodium terhadap Obat Antimalaria............................

  27 2.8 Interaksi Reseptor-Ligan dengan Metoda Komputasi...........................

  29 BAB III KONSEP ILMIAH DAN HIPOTESIS........................................

  32 3.1 Konsep Ilmiah........................................................................................

  32 3.2 Hipotesis.................................................................................................

  34 BAB IV MATERI DAN METODE PENELITIAN...................................

  36 4.1 Tahapan Peneltian..............................................................................

  36

  4.1.1 Ekstraksi, Fraksinasi, Pemurnian dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Kulit Batang Dryobalanops oblongifolia Dyer..................................................................

  36

  4.1.2 Uji Aktivitas Antimalaria Senyawa Metabolit Sekunder secara In Vitro................................................................................

  36

  4.1.3 Docking Molekular Senyawa Antimalaria Terhadap Reseptor (enzim) Plasmepsin II..........................................................

  36

  4.1.4 Uji Efek Senyawa Aktif Antimalaria Terhadap Penghambatan Pembentukan β-Hematin......................................................

  37 4.2 Definisi Operasional..........................................................................

  37 4.3 Bahan Penelitian....................................................................................

  38 4.3.1 Bahan Tumbuhan.................................................................

  38 4.3.2 Bahan untuk Ekstraksi, Fraksinasi dan Kromatografi.............

  38 4.3.3 Bahan Uji Antimalaria..........................................................

  38

  4.3.4 Bahan Uji Hambatan Pembentukan Hemozoin (β-Hematin)...

  38 4.4 Instrumen dan Alat Penelitian................................................................

  38 4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................

  39 4.6 Prosedur Penelitian................................................................................

  40

  4.6.1 Isolasi, Fraksinasi dan Pemurnian Isolat dari Ekstrak Aseton Kulit Batang Dryobalanops oblongifolia Dyer.......................

  40 4.6.2 Uji Aktifitas Antimalaria Secara In Vitro................................

  40

  4.6.3 Pemodelan Interaksi Senyawa Antimalaria dengan Enzim Plasmepsin II Menggunakan Molekular Docking...................

  42 4.6.4 Prosedur Uji Hambatan Pembentukan β-Hematin...................

  44 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............................

  47

  5.1 Hasil Penelitian............................................................................................ 47 5.1.1 Ekstraksi dan Pemisahan Metabolit Sekunder..........................

  47 5.1.2 Uji Aktivitas Antimalaria............................................................

  51

  5.1.3 Docking Senyawa Antimalaria terhadap Enzim Plasmepsin II

  55

  5.1.4 Uji Efek Senyawa Aktif Antimalaria terhadap Hambatan β-Hematin...............................................................................

  61

  5.2 Pembahasan............................................................................................... 62

  5.2.1 Penentuan Struktur Metabolit Sekunder dari Ekstrak Aseton Tumbuhan Dryobalanops oblongifolia..........................................

  63

  5.2.2 Kajian Keragaman Struktur dan Hubungan Biogenesis Metabolit Sekunder Tumbuhan Dryobalanops oblongifolia......................

  80

  5.2.3 Kajian Aktivitas Antimalaria Metabolit Sekunder Terhadap P. falciparum secara In Vitro...................................................

  84

  5.2.4 Kajian Mekanisme Senyawa (-)-ampelosin F, stereoisomer

  trans-diptoindonesin B dan Vladinol F Menggunakan Molekular Docking..................................................................................

  85

  5.2.5 Kajian Mekanisme Senyawa (-)-ampelosin F, stereoisomer

  trans-diptoindonesin B dan Vladinol F terhadap Hambatan Pembentukan β-Hematin secara In Vitro....................................

  88

  

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................

  90 7.1 Kesimpulan.............................................................................................

  90 7.2 Saran.....................................................................................................

  91 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

  92 LAMPIRAN...................................................................................................... 100

DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 2.1 Pola biogenesis senyawa diptoindonesianin B dan (-)-ampelopsin A..................................................................

  14 Gambar 2.2 Siklus hidup parasit malaria Plasmodium.............................

  17 Gambar 2.3 Organela parasit Plasmodium falciparum............................ 19

Gambar 2.4 Struktur pigmen malaria (hemozoin)..................................... 21 Gambar 2.5 Proses hidrolisis hemoglobin................................................

  22 Gambar 2.5 Interaksi inhibitor turunan arilalkohol dan plasmepsin II..... 31

Gambar 3.3 Bagan kerangka konseptual penelitian.................................. 35 Gambar 4.1 Diagram alir penelitian........................................................

  44 Gambar 5.1 Struktur senyawa antimalaria serta ligan EH58...................

  57 Gambar 5.2 Posisi superimpose ligan hasil validasi dengan ligan awal... 58

Gambar 5.3 Struktur dan aktivitas antimalaria metabolit sekunder dari kulit batang tumbuhan Dryobalanops oblongifolia

  Dyer...................................................................................

  63 Gambar 5.4 Struktur dan korelasi HMBC (H<=>C) senyawa (-)-ampelopsin F................................................................

  67 Gambar 5.5 Struktur senyawa stereoisomer trans-diptoindonesin B....... 70

Gambar 5.6 Struktur dan korelasi HMBC (H<=>C) senyawa vladinol F

  73 Gambar 5.7 Struktur dan korelasi HMBC (H&lt;=&gt;C) senyawa 6-hidroksistigmast-4-en-3-on..............................................

  74 Gambar 5.8 Struktur dan korelasi HMBC (H&lt;=&gt;C) senyawa stigmast- 4-en-3-on...........................................................................

  76 Gambar 5.9 Struktur dan korelasi HMBC (H&lt;=&gt;C) senyawa 3- hidroksistigmast-5-en-7-on.................................................

  80 Gambar 5.10 Usulan biogenesis senyawa fenolik tumbuhan D. oblongifolia.......................................................................

  82 Gambar 5.11 Usulan biogenesis senyawa stigmastan steroid tumbuhan D. oblongifolia.......................................................................

  83

Gambar 5.12 Interaksi ligan EH58 dengan plasmepsin II........................... 86

DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 5.1 Uji aktivitas antimalaria ekstrak aseton dalam penghambatan pertumbuhan Plasmodium falciparum....................................

  52 Tabel 5.2 Uji aktivitas antimalaria (-)-ampelopsin F dalam penghambatan pertumbuhan Plasmodium falciparum............

  53 Tabel 5.3 Uji aktivitas antimalaria stereoisomer trans-diptoindonesin B dalam penghambatan pertumbuhan P. falciparum..............

  53 Tabel 5.4 Uji aktivitas antimalaria vladinol F dalam penghambatan pertumbuhan P.falciparum..................................................

  54 Tabel 5.5 Uji aktivitas antimalaria senyawa 6-hidroksistigmast-4-en-3- on dalam penghambatan pertumbuhan P. falciparum.............

  54 Tabel 5.6 Uji aktivitas antimalaria senyawa stigmast-4-en-3-on dalam penghambatan pertumbuhan P. falciparum............................

  55 Tabel 5.7 Uji aktivitas antimalaria senyawa 3-hidroksistigmast-5-en-7- on dalam penghambatan pertumbuhan P. falciparum.............

  55 Tabel 5.8 Nilai % hambatan rata-rata dan IC

  50 ekstrak aseton dan metabolit sekunder terhadap P. falciparum 3D7.....................

  56 Tabel 5.9 Hasil analisa docking senyawa (-)-ampelopsin F (1), stereoisomer trans- diptoindonesin B (2), vladinol F (3), dan ligan EH58 pada makromolekul plasmepsin II.......................

  59 Tabel 5.10 Visualisasi hasil docking senyawa (-)-ampelopsin F, stereoisomer trans-diptoindonesin B, vladinol F pada enzim plasmepsin II...........................................................................

  60 Tabel 5.11 Persen hambatan pembentukan β-hematin oleh senyawa (-)-ampelopsin F, stereoisomer trans-diptoindonesin B dan vladinol F.................................................................................

  62 Tabel 5.12 Data spektrum NMR senyawa 1 dan (+)-ampelopsin F.......... 66

Tabel 5.13 Data spektrum NMR senyawa 2 dan Pembanding cis-dan trans -diptoindonesin B........................................................

  69 Tabel 5.14 Data spektrum NMR senyawa 3 dan vladinol F.................... 72

Tabel 5.15 Data spektrum NMR 6-hidroksistigmast-4-en- 3- on.....................................................................................

  75 Tabel 5.16 Data spektrum NMR senyawa 5 dan stigmast-4-en- 3-on......................................................................................

  77 Tabel 5.17 Data spektrum NMR senyawa 6 dan 3-hidroksistigmast-5- en-7-on..................................................................................

  79

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Diagram alir isolasi metabolit sekunder ekstrak aseton kulit batang tumbuhan Dryobalanops oblongifolia Dyer....... 100 Lampiran 2 Data spektra senyawa (-)-ampelopsin F................................ 101 Lampiran 3 Data spektra senyawa 6-hidroksistigmast-4-en-3-on............. 104 Lampiran 4 Hasil analisis probit senyawa (-)-ampelopsin F..................... 107 Lampiran 5 Hasil analisis probit 6-hidroksistigmast-4-en-3-on............. 109 Lampiran 6 Hasil analisis probit ekstrak aseton.................................. 111

DAFTAR PUSTAKA Achmad, S.A. 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Penerbit Karunika Jakarta

  Aminah, N.S., Syah, Y.M., Hakim, E.H., Aimi, N., Kitajima, M., Takayama, H., Achmad, S.A. 2003. Two oligostilbenes, cis- and trans-diptoindonesin B, from Dryobalanops oblongifolia. Phytochemistry, 63, 913-917.

  Aminah, N.S., Syah, Y.M., Hakim, E.H., Aimi, N., Achmad, S.A.,Niwa, M. 2006. (-)- Ampelopsin A : A dimer resveratrol from Dryobalanops oblongifolia. Indonesia Journal Chemistry, 6(1), 79-81.

  Anderson, J.A.R. 1975. The potential of illipe nuts (Shorea spp.) as an agricultural crop.

  In: Wiliams (ed.). Proceedings of Symposium on Southeast Asian Plant Genetic Resources, Bogor-Indonesia. 20-22 March, 1975. Bogor: BIOTROP.

  Apannah, S. 1998. A Riview of Dipterocarps: Taxonomy, Ecology and Sylviculture.

  CIFOR. Bogor-Indonesia. Atta-ur-Rahman. 2006. Studies in Natural Product Chemistry, Volume 33, H.E.J Research Institute of Chemistry, University oh Karachi, Pakistan.

  Bawa, K.S. 1998. Conservation of genetic Resources in the Dipterocarpaceae.

  Biogeography and evolutionary Systematics of Dipterocarpaceae, In: Apannah, S. and J.M. Turnbull (eds.). A Riview of Dipterocarps: Taxonomy, Ecology and Sylviculture, Bogor: CIFOR.

  Balint, G.A. 2001. Artemisinin and its derivatives, An important new class of antimalarial agents. Pharmacology and Therapeutics, 90:261-265. Beneventi, E., Conte, S., Cramarossa, M.R., Riva, S., Forti, L. 2015. Chemo-enzymatic synthesis of new resveratrol-related dimers containing the benzo[b]furan framework and evaluation of their radical scavenger activities. Tetrahedron, 71, 3052-3058. Bolzacchini, E., Brunow, G., Meinardi, S., Orlandi, S., Rindone, B., Rummakko, P.,

  Setala, H. 1998. Enantioselective synthesis of a benzofuranil neolignan by oxidative coupling. Tetrahedron Letters, 39(20), 3291-3294. Boonlaksiri, C., Oonananta, W., Kongsaereea,P., Kittakoopb, P., Tanticharoenb, M. and Thebtaranonth, Y. 2000. An antimalarial stilbene from Artocarpus integer.

  Phytochemistry, 54, 415-417.

Dokumen yang terkait

ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI NON POLAR KULIT BATANG TUMBUHAN KENANGKAN (Artocarpus rigida)

5 35 42

REVIEW: PARTIKULAT SEKUNDER DARI AKTIFITAS PENGECATAN A REVIEW: THE SECONDARY PARTICULATE MATTER FROM PAINTING

0 0 13

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA DARI EKSTRAK n-HEKSAN BATANG BENALU TANAMAN JERUK (Dendrophtoe pentandra (L.)Miq.) ISOLATION AND IDENTIFICATION OF CHEMICAL COMPOUND FROM n-HEXANE EXTRACT OF ORANGE STEM PARASITE (Dendrophtoe pentandra (L.)Miq.)

1 1 6

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI ETIL ASETAT PADA DAUN BERWARNA MERAH PUCUK MERAH (SYZYGIUM MYRTIFILIUM WALP.) ISOLATION AND IDENTIFICATION OF SECONDARY METABOLITES COMPOUNDS FROM ETHYL ACETATE FRACTION ON RED COLORED PUCUK

0 1 7

View of ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI EKSTRAK METANOL AKAR TUMBUHAN TUNJUK LANGIT (Helminthostacshys zeylanica)

0 0 5

KADAR DAN IDENTIFIKASI SENYAWA POLIFENOL PADA WINE TERBUAT DARI CAMPURAN BUAH EKSTRAK DELIMA DAN PISANG (THE IDENTIFICATION OF POLYPHENOL COMPOUNDS AND ITS CONTENT OF WINE DERIVED FROM MIXED FRUITS OF POMEGRANATE AND BANANA)

0 1 8

RADICAL SCAVENGING ACTIVITY OF TRITERPENE STEROIDS FROM STEM OFPOLYGONUM PULCHRUM Bl

0 0 5

POTENSI DAUN CASSIA SPECTABILIS SEBAGAI ANTIMALARIA DARI BAHAN ALAM Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 5

AKTIVITAS HIPOGLIKEMI DARI TEH HERBAL CAMPURAN HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata) DAN BIJI MAHONI (Swietenia mahagoni) DAN PROFIL METABOLIT SEKUNDER Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 111

COMPARISON OF SUPPRESSIVE ACTIVITY OF THE CENTRAL NERVOUS SYSTEM FROM THE NEW DERIVATIVES N-BENZOYLPHENYLUREA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 21