PENGEMBANGAN POCKETBOOK PADA MATERI TRIGONOMETRI TERINTEGRASI NILAI-NILAI KEISLAMAN UNTUK PESERTA DIDIK SMA KELAS X - Raden Intan Repository

  

PENGEMBANGAN POCKETBOOK PADA MATERI TRIGONOMETRI

TERINTEGRASI NILAI-NILAI KEISLAMAN UNTUK PESERTA DIDIK

SMA KELAS X

  

Skripsi

  Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna Memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) dalam ilmu matematika

  

Oleh :

NOVA NINDARTI

NPM : 1411050342

Jurusan : Pendidikan Matematika

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

  

ABSTRAK

PENGEMBANGAN POCKET BOOK PADA MATERI TRIGONOMETRI

BERBASIS NILAI-NILAI KEISLAMAN UNTUK PESERTA DIDIK SMA

KELAS X

  

Oleh

NOVA NINDARTI

  Penelitian ini dilatar belakangi oleh materi matematika belum diintegrasikan dengan nilai-nilai islami, dibutuhkannya suplemen bahan ajar yang dikemas secara menarik, dan kesulitan mengolaborasikan bahan ajar dalam bentuk media. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan pocket book trigonometri berbasis keislaman yang dikembangkan dan untuk mengetahui kemenarikan dari pocket book trigonometri berbasis keislaman yang dikembangkan.

  Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan ADDIE, yang menggunakan lima tahapan dalam penelitian yaitu 1)

  

Analysis , 2) Design, 3) Development, 4) Implementation, 5) Evaluation. Teknik

  pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket validasi, angket respon peserta didik dan angket respon pendidik. Kelayakan pocket book trigonometri berbasis keislaman yang dikembangkan dilihat berdasarkan hasil penilaian validator. Kemenarikan pocket book trigonometri berbasis keislaman dinilai berdasarkan respon peserta didik pada uji coba skala kecil yang dilakukan pada 10 orang peserta didik dan uji coba skala besar yang dilakukan pada 27 peserta didik. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

  Berdasarkan hasil uji ahli dengan hasil validasi yang sangat memuaskan dari para ahli yaitu dari ahli materi menilai pocket book dengan rata-rata sebesar 3,67, dari ahli media menilai pocket book 3,4, dan dari ahli agama menilai pocket book 3,7 sehingga pocket book trigonometri berbasis keislaman yang dikembangkan dikategorikan Sangat Layak (SL) dijadikan sebagai bahan ajar matematika untuk SMA kelas X pada materi trigonometri.

  Kata Kunci : Pocket Book, Trigonometri, Keislaman.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang mendesak, sebab keberhasilan suatu

  bangsa dan negara terutama ditentukan oleh keberhasilan sumber daya manusia

  1

  yang berkualitas . The science lesson emphasizes direcly to students in learning

  2 about events occurring in the surrounding and dialy life . Undang-Undang

  menjelaskan bahwa setiap penduduk berhak mendapatkan pendidikan yang

  3 bermutu .

  Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an QS. Al-Mujadilah ayat 11 sebagai berikut.

                                 

   

  Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya 1 Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: Fiska Komala Sari, Farida, M. Syazali, “Pengembangan Media Pembelajaran (Modul)

berbantuan Geogebra Pokok Bahasan Turunan”Aljabar : Jurnal Pendidikan Matematika Vol.7, No.2

  (Desember, 2016), h. 136. 2 Syarifah Zahra, Abdul Gani Haji, Muhammad Syukri, “Improving The Concept

Understanding and Scientific Attitudes through the Implementation of Scientific ApproachTadris:

Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.3, No.1 (Juni, 2018), h. 55. 3 Nanang Supriadi, Rani Damayanti, “Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

  

Lamban Belajar dalam Menyelesaikan Soal Bangun Datar” Aljabar : Jurnal Pendidikan Matematika

  "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. AL-Mujadilah: 11).

  Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT menjanjikan akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat. Tujuan pendidikan nasional menurut UUD No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 berfungsi untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung

  4 jawab .

  Allah SWT pula telah memerintahkan manusia untuk menggali ilmu pengetahuan sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Al-Taubah ayat 122 berikut:

  

                

       

Artinya :Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya (QS. Al-Taubah, ayat 122).

  Ayat tersebut menyatakan bahwa Allah SWT memerintahkan manusia untuk tidak pergi semuanya ke medan perang, tetapi hendaklah sebagian dari 4 Rizki Wahyu Yunian Putra, Rully Anggraini, “ Pengembangan Bahan Ajar Materi

  

Trigonometri Berbantuan Software iMindMap pada Siswa SMA” Aljabar : Jurnal Pendidikan manusia untuk memperdalam ilmu pengetahuan. Proses menggali ilmu pengetahuan (pendidikan) membutuhkan sumber belajar.

  “Sumber belajar terdiri atas pesan (segala informasi dalam bentuk ide, fakta, dan data yang disampaikan kepada anak didik), orang (manusia yang berperan sebagai penyaji dan pengolah pesan, seperti: guru, narasumber yang dilibatkan dalam kegiatan belajar), bahan (perangkat lunak yang berisi pesan- pesan), alat (perangkat keras yang digunakan untuk menyampaikan pesan), teknik (prosedur yang dipakai untuk menyajikan pesan), dan lingkungan (kondisi dan situasi dimana kegiatan pembelajaran itu terjadi)”

  5 .

  Salah satu sumber belajar yang paling sering digunakan adalah media pembelajaran. Media pembelajaran adalah media kreatif yang digunakan dalam memberikan materi pelajaran kepada anak didik sehingga proses belajar mengajar lebih efektif, efisien, dan menyenangkan

  6

  . Manfaat media pembelajaran yaitu memperjelas penyajian pesan dan informasi, meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik, mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu, serta memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik

  7

  . Salah satu matapelajaran yang memerlukan media pembelajaran yaitu matematika.

  Matematika merupakan sebuah ilmu pasti yang menjadi dasar dari ilmu lain, sehingga matematika itu saling berkaitan dengan ilmu lainnya, dan matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menduduki peranan penting dalam

  5 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan (Bandung: PT Imperial Bhakti Utama, 2007), h.197. 6 Wandah Wibawanto, “Desain dan Pemrograman Multimedia Pembelajaran Interaktif”.h.6 (Online) tersedia di google play book(11 Mei 2017).

  8

  dunia pendidikan . Purwoto menyatakan bahwa matematika adalah pelajaran yang konsepnya tersusun secara hierarkis dari yang mudah atau sederhana meningkat ke yang sulit atau rumit. Jika peserta didik belum dapat menguasai konsep yang mendasar maka peserta didik akan merasa kesulitan menguasai

  9 konsep yang lebih lanjut . Allah berfirman dalam al-Qur’an sebagai berikut.

                 

    

  Artinya: Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (QS. Al-Baqarah:269).

  Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT menganugerahkan kefahaman kepada orang-orang yang mencari dan menggali ilmu pengetahuan. Matematika yang merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang penting untuk dipelajari.

  Berdasarkan pada prapenelitian yang telah dilakukan di beberapa sekolah, diantaranya di SMAN 2 Liwa, SMA Negeri 1 Belalau, dan SMK Negeri 1 Liwa.

  Pada SMAN 2 Liwa wawancara dengan pendidik matematika menunjukkan bahwa bahan ajar cukup bervariatif hanya saja belum adanya materi 8 Irda Yusnita, Suherman, R. Masykur, “Modifikasi Model Pembelajaran Gerlach dan Ely

  

Melalui Integrasi Nilai-Nilai Keislaman Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Representasi

Matematis” Aljabar : Jurnal Pendidikan Matematika Vol.7, No.1 (Juni, 2016), h. 30. 9 Suherman, “Kreativitas Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Pola Bilangan

dengan Pendekatan Matematika Realistik (PMR)” Aljabar: Jurnal Pendidikan Matematika Vol.6, No.

  pembelajaran yang dikaitkan langsung dengan nilai-nilai islami, pendidik mengharapkan adanya materi yang dikemas sebagai bahan ajar yang menarik.

  Wawancara dengan pendidik matematika di SMA Negeri 1 Belalau menunjukkan bahwa media pembelajaran masih kurang bervariatif, pendidik mengharapkan materi matematika dikaitkan dengan hal-hal Islami sesuai dengan sekolah yang memiliki mayoritas pendidik dan peserta didik beragama Islam.

  Hasil prapenelitian yang dilakukan di SMK Negeri 1 Liwa pula menunjukkan bahwa bahan ajar dan media pembelajaran yang sudah cukup menarik namun pendidik kesulitan membuat bahan ajar berbentuk media.

  Analisis kebutuhan peserta didik yang dilakukan di SMAN 1 Belalau didapatkan hasil sebagai berikut.

  

Tingkat Kesulitan Memahami Materi Trigonometri

Sangat Mudah 0%

  

Mudah

12% Sulit 46%

  Agak Sulit 42%

Gambar 1.1. Rekapitulasi Tingkat Kesulitan Peserta Didik Memahami

  10 Materi Trigonometri . Dari Gambar 1.1 terlihat bahwa sebagian besar peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi trigonometri dalam pembelajaran matematika.

  

Pendapat Tentang Bahan Ajar Yang Digunakan

tidak membantu

Sangat

  

0%

membantu dan menarik 8% kurang membantu membantu 50% dan menarik

  42%

Gambar 1.2.Rekapitulasi Pendapat Peserta Didik Tentang Bahan Ajar Yang

  11 Digunakan Pada Pembelajaran .

  Terlihat dari Gambar 1.2 bahwa sebagian peserta didik merasa kurang terbantu dengan bahan ajar yang telah digunakan dalam proses pembelajaran matematika khususnya pada materi trigonometri.

  

Bahan Ajar Mengaitkan Materi Matematika Dengan

Nilai-Nilai Islami

Sudah 18%

  Cukup Belum 11% 49%

  Kurang 22%

Gambar 1.3.Rekapitulasi Pendapat Peserta Didik Mengenai Bahan Ajar

  12 Mengaitkan Materi Matematika Dengan Nilai Islami .

Gambar 1.3 memperlihatkan bahwa sebagian besar peserta didik mengatakan bahwa bahan ajar yang digunakan belum mengaitkan materi matematika dengan

  nilai-nilai Islami.

Gambar 1.4. Rekapitulasi Bahan Ajar yang Diinginkan Peserta Didik

  13 .

  Sebagian peserta didik menginginkan bahan ajar berbentuk buku saku (pocket book ) disamping buku pelajaran yang mereka gunakan sebagai sumber belajar.

  Gambar 1.5.Rekapitulasi Tampilan Buku Saku yang Diinginkan Peserta Didik

  14 . 12 Ibid. 13 Ibid.

  Buku pelajaran 27%

Penjelasan

guru

27%

  Buku saku 19% Lainnya 27%

  

Bahan Ajar Yang Diinginkan Peserta Didik

Penjelasan

disertai gambar

dan bernuansa

Islami

  

92%

Tulisan disertai gambar 4%

  Tulisan dengan sedikit gambar 4% Penuh tulisan

  0%

Tampilan Buku Saku Yang Diinginkan Peserta Didik Terlihat pada Gambar 1.5 bahwa sebagian besar peserta didik menginginkan tampilan buku saku yang menampilkan penjelasan disertai gambar dan bernuansa Islami yakni.

  Rekapitulasi hasil analisis kebutuhan peserta didik di SMKN 1 Liwa sebagai berikut:

  

Tingkat Kesulitan Memahami Materi Trigonometri

Sangat Mudah

Mudah

  0%

12%

Agak Sulit

  Sulit 31% 57%

Gambar 1.6. Rekapitulasi Tingkat Kesulitan Memahami Materi

  15 Trigonometri .

  Diagram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi trigonometri.

  

Pendapat Tentang Bahan Ajar yang Digunakan

Sangat Membantu dan

  Menarik 5% Membantu dan Tidak

  Menarik Membantu 35% 55%

  Kurang Membantu 5%

Gambar 1.7. Rekapitulasi Pendapat Tentang Bahan Ajar Yang

  16 Digunakan . Terlihat pada Gambar 1.7 di atas, bahwa sebagian besar peserta didik merasa tidak terbantu dengan penggunaan bahan ajar yang biasa digunakan dalam pembelajaran matematika.

Gambar 1.8. Rekapitulasi Bahan Ajar Mengaitkan Materi Matematika dengan Nilai Islami

  17 .

  Hasil analisis kebutuhan pada Gambar 1.8 menunjukkan bahwa pengaitan materi matematika dengan nilai keislaman masih kurang.

Gambar 1.9. Rekapitulasi Bahan Ajar yang Diinginkan Peserta Didik

  18 16 Ibid. 17 Ibid.

  Sudah 4% Cukup 0%

  Kurang 22% Belum 74%

  Bahan Ajar Mengaitkan Materi Matematika dengan Nilai Islami Buku Pelajaran 17%

  Penjelasan Guru 0% Buku Saku

  23% Lainnya 60%

  

Bahan Ajar yang Diinginkan

Gambar 1.9 menunjukkan bahwa sebagian peserta didik menginginkan bahan ajar berbentuk buku saku.

  

Tampilan Buku Saku yang Diinginkan

Penjelasan Disertai Gambar Bernuansa Islami

  35% Tulisan dan Gambar Penuh

  3% tulisan Tulisan dan 54% sedikit gambar 8%

  19 Gambar 1.10. Rekapitulasi Tampilan Buku Saku yang Diinginkan .

  Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik menginginkan tambpilan buku saku dengan penuh tulisan, sebagian menginginkan tampilan buku saku berupa penjelasan disertai gambar bernuansa islami.

  Rekapitulasi hasil analisis kebutuhan peserta didik SMAN 2 Liwa sebagai berikut:

  

Kesulitan Memahami Materi Trigonometri

Sulit Sangat Mudah

  0% 17% Mudah Agak

  17% Sulit 66%

Gambar 1.11. Rekapitulasi Tingkat Kesulitan Memahami Materi

  20 Trigonometri . Sebagian besar peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi trigonometri berdasarkan Gambar 1.11.

Gambar 1.12. Rekapitulasi Pendapat Peserta Didik Mengenai Bahan Ajar Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Matematika

  21 .

Gambar 1.13. Rekapitulasi Bahan Ajar yang Digunakan Mengaitkan Materi Matematika dengan Nilai Islami

  22 .

  Berdasarkan Gambar 1.13, terlihat bahwa bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran belum mengaitkan materi matematika dengan nilai keislaman. 20 Data hasil rekapitulasi analisis kebutuhan peserta didik SMAN 2 Liwa. 21 Ibid.

  Sangat Membantu dan menarik 18%

  Membantu dan menarik 28%

  Kurang membantu 0% Tidak

  Membantu 54%

Pendapat Tentang Bahan Ajar yang Digunakan

  

Sudah

5%

Cukup 10%

  Kurang 13% Belum 72%

  Bahan Ajar Mengaitkan Materi Matematika dengan Nilai Islami

  

Bahan Ajar yang Diinginkan

Buku Lainnya

  Pelajaran 30% 31% Buku Saku

  Penjelasan Guru 22% 17%

  23 Gambar 1.14. Rekapitulasi Bahan Ajar yang Diinginkan .

  Peserta didik dari Gambar 1.14 terlihat sebesar 31% menginginkan buku pelajaran, 17% menginginkan penjelasan guru, 22% menginginkan buku saku, dan 30% menginginkan bahan ajar lainnya.

  Berdasarkan data prapenelitian di atas, jelas bahwa peserta didik tidak dapat menghindari dari kesulitan dalam belajar matematika. Harus disadari bahwa pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Menghindar dari kesulitan termasuk dalam belajar matematika hanya untuk tujuan pragmatis, mencari mudahnya saja, sama artinya dengan menjerumuskan diri dalam kebodohan, dan akan berhadapan dengan kesulitan lain yang lebih besar. Peserta didik perlu memotivasi diri untuk lebih menyenangi matematika dan menanamkan dalam benaknya bahwa matematika

  24

  itu penting . Penunjang hal tersebut, peneliti bermaksud untuk mengembangkan sumber belajar yang juga menjadi media pembelajaran bagi para peserta didik.

  Sumber belajar yang akan dikembangkan berupa pocket book. Pocket book (buku saku) adalah buku berukuran kecil yang dapat dimasukkan kedalam saku dan

  25

  mudah dibawa kemana-mana . Menurut Wahya dan Ernawati (2013), buku saku

  26 adalah kumpulan lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong .

  Menurut Hizair (2013) buku saku adalah buku berukuran kecil yang dapat

  27 dibawa kemana-mana .

  Pocket book yang dikembangkan dalam penelitian ini berukuran 14,8 cm x

  10,5 cm. Penulisan pocket book ini mengacu pada kurikulum 2013 revisi 2016 sehingga pemaparan materinya menggunakan scientific approach (pendekatan ilmiah). Pendekatan ilmiah adalah memandang pembelajaran sebagai suatu

  28 aktivitas ilmiah yang haruslah dapat dipertanggungjawabkan .

  Materi yang disajikan pada pocket book ini yaitu materi trigonometri berbasis nilai-nilai keislaman. Nilai-nilai keislaman merupakan bukti kekuasaaan Allah

  24 Khusnul Khamidah, Suherman,”Proses Berfikir Matematis Siswa dalam Menyelesaikan

Masalah Matematika ditinjau dari Tipe Kepribadian Keirsey” Aljabar: Jurnal Pendidikan

Matematika . Vol.7, No.2 (Juni 2016) h.233. 25 26 Op.Cit .

  Ranintya Melkahani dan Erwin Setyo Kriswanto, “Pengembangan Buku Saku Pengenalan

Pertolongan dan Perawatan Cidera Olahraga untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama”.Jurnal

Pendidikan Jasmani Indonesia .Vol.11, No. 1 (April 2015), h. 16. 27 28 Ibid.

  Ikhlasul Ardi Nugrohp, Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran Sekolah Dasar (Yogyakarta:

  29

  yang dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan melalui penalaran . Penanaman nilai-nilai islami yang bahasannya berkaitan dengan keimanan, ketaqwaan, akhlak dan ibadah kepada Allah SWT merupakan pembinaan mental spiritual yang selanjutnya dapat mendasari tingkah laku manusia diberbagai aspek

  30

  kehidupan . Tujuan adanya unsur nilai-nilai keislaman dalam media pembelajaran ini adalah agar peserta didik lebih beriman dan akhlak mulia sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Qur’an.

        

Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

mengabdi kepada-Ku (QS. Adz-Dzariyat: 56).

  Nilai-nilai islami yang diintegrasikan dalam pocket book ini yaitu korelasi materi sudut dan radian dengan putaran sholat; ayat al-Qur’an tentang derajat orang yang berilmu dan beriman; ilmuan muslim penemu istilah sinus, cosinus, dan tangent; korelasi segitiga dengan iman, islam, dan akhlak; relasi dalam Islam; .korelasi identitas trigonometri dengan identitas Islam; korelasi identitas sin + cos = 1 dengan lingkaran menurut pandangan Islam; tokoh matematikawan muslim sekaligus penemu angka nol; penerapan trigonometri dalam penentuan arah kiblat; korelasi garis berat dengan hablumminallah dan

  hablumminannas.

29 Fiska Komala Sari, Farida, M. Syazali, Op.Cit. h. 140.

  Penyajan pocket book ini pula menggunakan banyak gambar dan warna yang dapat mengusir kejenuhan peserta didik yang sejauh ini kegiatan peserta didik meliputi peserta didik datang, duduk, menulis materi yang telah dituliskan oleh pendidik di papan tulis, mendengarkan pendidik menjelaskan materi dan

  31

  mengerjakan tugas sehingga memberikan tampilan yang menarik . Peserta didik cenderung menyukai bacaan yang menarik dengan sedikit uraian dan banyak gambar atau warna.

  Indikator pocket book yang akan dikembangkan yaitu: mengkonversi satuan derajat menjadi satuan radian dan satuan radian menjadi satuan derajat; mengunakan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku dalam menyelesaikan masalah; menentukan nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-udut istimewa ( 0 ,30 ,45 ,60 ,dan 90 ); menyelesaikan masalah dengan menggunakan relasi sudut; membuat pembuktian identitas trigonometri; membuat penyederhanaan dengan menggunakan identitas dasar trigonometri; menggunakan identitas dasar trigonometri untuk menemukan identitas trigonometri lainnya; menggunakan identitas trigonometri untuk menyelesaikan masalah; memahami aturan sinus dan cosinus; memahami grafik fungsi trigonometri.

31 Khusnul Hamidah, Suherman, “Proses Berpikir Matematis Siswa dalam Menyelesaikan

  

Masalah Matematika di tinjau dari Tipe Kepribadian Keirsey” Aljabar : Jurnal Pendidikan

  Berdasarkan uraian di atas maka peneliti melakukan penelitian “Pengembangan Pocket book Trigonometri Terintegrasi Nilai-Nilai Keislaman untuk Peserta Didik SMA Kelas X”.

  B. Identifikasi Masalah

  Mengacu pada latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat mengindentifikasikan masalah sebagai berikut:

  1. Dibutuhkannya suplemen bahan ajar yang dikemas secara menarik.

  2. Materi matematika belum diintegrasikan dengan nilai-nilai islami.

  3. Dibutuhkannya media pembelajaran yang menarik.

  4. Bahan ajar dan media kurang menarik.

  5. Kesulitan dalam mengolaborasikan bahan ajar dalam bentuk media.

  C. Batasan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini, yaitu :

  1. Dibutuhkannya suplemen bahan ajar yang dikemas secara menarik.

  2. Materi matematika belum diintegrasikan dengan nilai-nilai islami.

  3. Kesulitan dalam mengolaborasikan bahan ajar dalam bentuk media.

  D. Rumusan Masalah

  Ditinjau dari latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:

  1. Bagaimana respon peserta didik mengenai kemenarikan pocket book trigonometri terintegrasi nilai-nilai keislaman untuk peserta didik Sekolah Menengah Atas kelas X yang dikembangkan?

  2. Bagaimana kelayakan pocket book trigonometri terintegrasi nilai-nilai keislaman untuk peserta didik Sekolah Menengah Atas kelas X yang dikembangkan?

  3. Bagaimana efektivitas pocket book trigonometri terintegrasi nilai-nilai keislaman untuk peserta didik SMA kelas X yang dikembangkan?

E. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah yang akan diteliti, tujuan dari penelitian ini, yaitu:

  1. Mengetahui respon peserta didik mengenai kemenarikan pocket book trigonometri terintegrasi nilai-nilai keislaman untuk peserta didik Sekolah Menengah Atas kelas X

  2. Mengetahui kelayakan pocket book trigonometri terintegrasi nilai-nilai keislaman untuk peserta didik Sekolah Menengah Atas kelas X

  3. Mengetahui efektivitas pocket book trigonometri terintegrasi nilai-nilai keislaman untuk peserta didik SMA kelas X

F. Manfaat Penelitian

  1. Teoritis

  Hasil penelitian ini dapat mendukung teori sebelumnya bahwa penggunaan teknologi informasi sebagai alat bantu mengajar menjadikan proses pembelajaran lebih menarik dan berkesan, serta mengatasi sifat pasif sehingga kemampuan dalam menyerap ilmu pengetahuan akan menjadi lebih efisien.

  2. Praktis

  a. Bagi Peneliti

  Memberikan pengalaman langsung akan pengembangan pocket book pada materi trigonometri berbasis keislaman untuk peserta didik Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah kelas X.

  b. Bagi Peserta Didik

  Dapat dijadikan suplemen bahan ajar bagi peserta didik Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah kelas X dengan memanfaatkan produk yang dihasilkan.

  c. Bagi Pendidik

  Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pendidik untuk menggunakan pocket book matematika pada materi trigonometri berbasis keislaman untuk peserta didik Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah kelas X sebagai sumber belajar.

  G. Ruang Lingkup Penelitian

  Agar penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan, maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian, yaitu sebagai berikut :

  1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengembangan pocket book matematika pada materi trigonometri berbasis keislaman untuk peserta didik Sekolah

  Menengah Atas / Madrasah Aliyah kelas X.

  2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 37 orang peserta didik kelas X jurusan IPA di SMAN 2 Liwa.

  H. Spesifikasi Produk Pocket book yang dikembangkan dikemas dalam bentuk cetak yang berisi

  petunjuk penggunaan, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, ringkasan materi, serta contoh soal mengenai materi trigonometri. Pocket book ini terdiri dari 83 halaman yaitu halaman judul, tim penyusun, kata pengantar, daftar isi, petunjuk penggunaan, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi, contoh soal, serta daftar pustaka.

  Penyajian materi trigonometri pada pocket book ini dikorelasikan dengan keislaman dan disertai dengan informasi-informasi tambahan seputar sejarah penemuan dan penggunaan trigonometri oleh ilmuan muslim. Hal ini bertujuan untuk menambah wawasan peserta didik serta menanamkan nilai-nilai keislaman kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi insan yang mulia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Media pembelajaran terdiri dari dua suku kata, yakni media dan pembelajaran. Media berasal dari bahasa Latin yakni medius yang berarti ‘tengah’,

  ‘pengantar’, atau ‘perantara’. Dalam bahasa Arab media disebut ‘wasail’ bentuk jamak dari ‘wasilah’ yakni sinonim dari al-wasth ang artinya juga ‘tengah’. Kata tengah itu sendiri berarti berada diatara dua sisi, maka disebut juga sebagai ‘perantara’ (wasilah) atau yang mengantrai kedua sisi tersebut. Karena posisinya berada ditengah ia juga bisa disebut sebagai pengantar atau penghubung, yakni yang mengantarkan atau menghubungkan suatu hal

  32 dengan hal yang lain .

  Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan,

  33

  atau sikap . Pada pengertian ini pendidik, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

  Suku kata yang kedua yakni pembelajaran. Belajar menurut pandangan behaviourisme berkaitan dengan perubahan tingkah laku yang diperoleh dari

32 Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran (Jakarta : Referensi,2013),h.6.

  34

  interaksi siswa dengan lingkungan . Proses belajar adalah hal yang ditekankan daam pembelajaran, maka usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik disebut

  35 pembelajaran .

  Media pembelajaran dapat diartikan sebagai seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan

  36

  peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran . Media pembelajaran merupakan sarana yang digunakan sebagai perantara dalam proses

  37 pembelajaran .

  Disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh pendidik sebagai perantara dalam penyampaian objek pembelajaran kepada peserta didik sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.

1. Fungsi Media Pembelajaran

  Media pembelajaran atau dalam beberapa buku disebut media pendidikan memiliki beberapa fungsi. Levied an Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual,

  34 Davi Apriandi, Ika Krisdiana, “Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Memahami Materi

Integral Lipat Dua pada Koordinat Polar Mata Kuliah Kalkulus Lanjut” Aljabar : Jurnal Pendidikan

Matematika Vol.7, No.2 (Desember, 2016), h. 125. 35 36 Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran (Jakarta : Referensi,2013), h.4.

  Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan (Jakarta :Bumi Aksara, 2013), h.7. yaitu, (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, dan (d) fungsi

  38 kompensatoris .

  Fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik pada proses pembelajaran sehingga materi pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh peserta didik. Fungs afektif yaitu menggugah emosi peserta didik ketika membaca / melihat / mendengar media pembelajaran yang disajikan oleh peserta didik.

  Fungsi kognitif yaitu media pembelajaran yang melibatkan gambar / praktik akan memudahkan peserta didik mengingat pesan yang terkandung dalam media pembelajaran tersebut terkait dengan materi pembelajaran. Fungsi kompensatoris yaitu mengakomodasi peserta didik yang lemah dan lambat menerima materi pembelajaran yang disajikan secara verbal.

  Kemudian menurut Sadiman dkk beberapa fungsi media pembelajaran yaitu: a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalitas. Penyajian materi yang terlalu verbalitas akan menyebabkan kebosanan pada diri peserta didik.

  b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti misal objek yang terlalu besar dapat digantikan dengan gambar, film, atau miniatur. Objek yang kecil bisa dibantu mikroskop, kaca pembesar dan lainnya. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography. Kejadian atau peristiwa yang telah terjadi dimasa lalu dapat di tampilkan lewat rekaman, video atau film dan lain sebagainya.

  c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik. Media pendidikan meningkatkan kegairahan dalam belajar bagi peserta didik dengan memungkinkannya interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dengan materi atau bahan pembelajaran.

  d. Media pembelajaran juga memberikan kesamaan persepsi, memberikan pengalaman yang sama dan memberikan perangsang yang sama kepada peserta didik sehingga tidak akan terjadi perbedaan pemahaman mengenai

  39 materi pembelajaran yang disajikan .

  Rudi Susilana dan Cepi Riyana berpendapat bahwa fungsi media pembelajaran sebagai berikut: a. Sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.

  b. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan. c. Penggunaan media pembelajaran harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri.

  d. Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan.

  e. Media pembelajaran dapat berfungsi untuk mempercepat proses pembelajaran.

  f. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar.

  g. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir

  40 sehingga dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme .

2. Mafaat Media Pembelajaran

  Menurut Kemp dan Dayton dampak positif penggunaan media sebagai

  41

  bagian integral pembelajaran dikelas sebagai berikut : a. Penyampaian materi pembelajaran menjadi lebih baku.

  b. Pembelajaran menjadi lebih menarik.

  c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif.

  d. Waktu pembelajaran yang dibutuhkan dapat dipersingkat.

  e. Kualitas hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan.

  f. Pembelajaran dapat diberikan dimana saja dan kapan saja apabila media 40 pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.

  Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran (Bandung: Wacana Prima, 2009), h.10. g. Sikap positif peserta didik terhadap materi pembelajaran yang disampaikan dapat ditingkatkan.

  h. Peran pendidik dapat berubah kearah yang lebih positif; beban pendidik untuk penjelasan berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan.

3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

  Berdasarkan pada perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu : (1) media hasil teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio-visual, (3) media hasil teknologi yang berdasarkan computer, (4) media hasil gabungan teknologi cetak dan

  42 komputer .

  Media hasil teknologi cetak merupakan sarana yang telah melaui proses pencetakan secara mekanis ataupun fotografis seperti buku, LKS, pocket

  book dan lain sebagainya. Kemudian media hasil teknologi audio-visual

  yakni sarana yang menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronis seperti penyampaian materi pembelajaran menggunakan LCD proyektor, tape

  recorder dan masih banyak lagi. Media hasil teknologi berdasarkan komputer

  yakni sarana yang berbentuk digital, bukan cetak maupun visual seperti buku elektronik, video pembelajaran, pocket book digital dan lain sebagainya.

  Terakhir media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer yakni sarana yang merupakan gabungan dari pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.

  Buku lain memaparkan beberapa taksonomi media pembelajaran, yang mana taksonomi adalah pengklasifikasian media berdasarkan ciri-ciri tertentu. Berikut pemaparan beberapa taksonomi media pembelajaran.

  a. Taksonomi Haney dan Ullmer (1981) 1) Media penyaji yang terbagi dalam beberapa kelompok, yakni : grafis yaitu bahan cetak dan gambar diam; media proyeksi diam contohnya film bingkai (slide), film rangkai, dan transparansi; media audio contohnya kaset, radio, dan telepon; audio ditambah media visual diam contohnya film rangkai suara; gambar hidup (film) contohnya televisi / video, film.

  2) Media obyek, media obyek adalah benda tiga dimensi yang mengandung informasi. Informasi yang dimaksud tidak dalam bentuk penyajian tetapi melaui ciri fisiknya seperti ukurannya, beratnya, bentuknya, susunannya, warnanya, fungsinya dan sebagainya. Media obyek terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu : media obyek yang sebenarnya, terdiri dari obyek alami baik yang mati maupun yang hidup; dan media buatan manusia.

  3) Media interaktif yakni peserta didik disamping memerhatikan

  43 penyajian juga berinteraksi selama pembelajaran .

  b. Taksonomi Rudy Bretz Bretz mengidentifikasi cirri utama media menjadi tiga unsur, yaitu: suara, visual, dan gerak. Visual dibedakan menjadi tiga yaitu : gambar, grafis, dan simbol yang merupakan suatu kontinum dari bentuk yang dapat ditangkap indera penglihatan. Bretz juga membedakan media siar (telecommunication) dan media rekam (recording) sehingga terdapat 8 klasifikasi media, yaitu: media audio visual gerak, media audio visual diam, media audio semi-gerak, media visual gerak, media visual diam,

  44 media semi gerak, media audio, dan media cetak .

  c. Hierarki Media Menurut Duncan Duncan ingin menjajarkan biaya investasi, kelangkaan dan keluasan lingkup sasarannya disuatu pihak, dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan lingkup sasaran dan rendahnya biaya lain

  45 dengan tingkat kerumitan perangkat medianya dalam satu hierarki .

  43 Gde Putu Arya Oka, Media dan Multimedia Pembelajaran (Yogyakarta : Deepublish, 2017), h.23-24. 44 Sadiman dkk, Op.Cit. h. 20. d. Taksonomi Briggs Taksonomi ini mengarah pada karakteristik menurut stimulus atau rangsangan yang dapat ditimbulkan dari media itu sendiri, yaitu kesesuian rangsangan tersebut dengan karakteristik peserta didik, tugas, bahan, dan transmisinya. Briggs mengidentifikasi 13 macam media yaitu : objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film bingkai,

  46 film, televisi, dan gambar .

  e. Taksonomi Gagne Gagne membuat 7 pengelompokkan media, yaitu : benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media ini kemudian dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi menurut tingkatan hierarki belajar yang dikembangkannya yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, member kondisi eksternal, menuntun cara berfikir, memasukkan alih-alih ilmu, menilai

  47 presentasi, dan member umpan balik .

46 Ibid. h.23.

  f. Taksonomi Edling Edling beranggapan bahwa peserta didik, rangsangan belajar, dan tanggapan merupakan variabel kegiatan belajar dengan media. Menurut

  Edling, media merupakan bagian dari 6 unsur rangsangan belajar, yaitu : dua untuk pengalaman audio meliputi kodifikasi subjektif visual dan kodifikasi objektif audio, dua untuk pengalaman visual meliputi kodifikatif subjektif audio dan kodifikasi objektif visual, dan dua pengalaman belajar 3 dimensi meliputi pengalaman langsung dengan orang dan pengalaman langsung dengan benda-benda

  48 .

B. Hakikat Pocket Book

  Pocket book (buku saku) adalah buku berukuran kecil yang dapat dimasukkan

  kedalam saku dan mudah dibawa kemana-mana

  49

  . Menurut Wahya dan Ernawati (2013), buku saku adalah kumpulan lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong

  50

  . Menurut Hizair (2013) buku saku adalah buku berukuran kecil yang dapat dibawa kemana-mana

  51

  . Buku saku adalah buku berukuran kecil yang berisi tulisan dan gambar berupa penjelasan yang dapat mengarahkan atau memberi petunjuk mengenai pengetahuan, dan mudah dibawa kemana-mana

  52 .

  48 Ibid. h.23-26. 49 Supra catatan kaki nomor 6 . 50 Ranintya Melkahani dan Erwin Setyo Kriswanto, “Pengembangan Buku Saku Pengenalan

Pertolongan dan Perawatan Cidera Olahraga untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama”.Jurnal

Pendidikan Jasmani Indonesia .Vol.11, No. 1 (April 2015), h. 16. 51 Ibid.

  Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa buku saku (pocket book) adalah buku berukuran kecil yang berisi ilmu pengetahuan atau informasi yang mudah dibawa kemana-mana.

  Kelebihan pocket book yang merupakan media cetak diantaranya:

  a. Materi pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan peserta didik yang cepat maupun lamban membaca dan memahami.

  b. Peserta didik dapat mengulangi materi dengan mengikuti urutan pikiran yang logis.

  c. Perpaduan teks dan gambar dapat menambah daya tarik serta dapat memperlancar pemahaman materi.

  d. Media dapat diproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan

  53 mudah .

  Terdapat kekurangan disamping kelebihan pocket book yang telah dipaparkan, diantaranya sebagai berikut: a. Sulit menampilkan gerak dalam halaman cetak pocket book.

  b. Biaya percetakan lebih mahal bila menampilkan lisensi, gambar, atau foto berwarna.

  c. Proses percetakan media seringkali memakan waktu lama, tergantung pada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetak. d. Pembagian unit-unit pelajaran perlu dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlalu panjang dan membosankan.

  54 e. Jika tidak dirawat dengan baik, pocket book dapat rusak atau hilang .

C. Materi Keislaman

  1. Putaran Sholat Berdasarkan temuan Fahmi Basya (seorang pengajar matematika Islam di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta), terdapat 1 putaran dalam shalat pada setiap raka’atnya. Saat takbiratul ikhrom, posisi tubuh berdiri tegak yang menggambarkan sudut 0 , kemudian pergerakan tubuh menjadi posisi ruku’

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) BERBANTUAN LKPD YANG TERINTEGRASI PADA NILAI-NILAI KEISLAMAN TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK - Raden Intan Repository

0 1 112

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERORIENTASI NILAI-NILAI AGAMA ISLAM MELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MATERI TRIGONOMETRI - Raden Intan Repository

2 8 137

PENGEMBANGAN MODUL KALKULUS PADA MATERI LIMIT DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING BERNUANSA NILAI-NILAI KEISLAMAN - Raden Intan Repository

0 0 181

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN FACEBOOK UNTUK MENDUKUNG AKTIVITAS EKSPLORASI KONSEP-KONSEP TRIGONOMETRI PADA PESERTA DIDIK SMA KELAS X - Raden Intan Repository

0 0 112

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA UNTUK PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDAR lAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 193

PENGARUH MODEL ACTIVE LEARNINGTIPE PROBLEM BASED INSTRUKTIONBERBASIS NILAI-NILAI KEISLAMAN TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 105

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI TERINTEGRASI NILAI-NILAI KEISLAMAN UNTUK MEMBERDAYAKAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA AL-KAUTSAR BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 142

PENGEMBANGAN KUNCI IDENTIFIKASI DIGITAL TUMBUHAN DIKOTIL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK PESERTA DIDIK SMA KELAS X SMA YP UNILA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 3 171

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DISCUSSION ACTIVITY YANG TERINTEGRASI NILAI-NILAI KEISLAMAN DENGAN PENDEKATAN PICTORIAL RIDDLE PADA POKOK BAHASAN PECAHAN KELAS VII MTs NURUL ISLAM LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 3 98

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN BLOG PADA MATERI TRIGONOMETRI - Raden Intan Repository

0 2 86