KUMPULAN PUISI CINTA
PUISI CINTA “TATAP AKU”
Kurasa mentari saja tersenyum ketika melihat kebersamaan kita Canda dan tawa tanpa kepalsuan Melihat dua hati sedang berbunga-bunga Tatapan tegas nan tajam Mungkin semut pun ikut menari-nari Tak secuil perasaan iri akan cerita ini Terinspirasi dari kisah kita Walau seribu rintangan dengan jalan berliku Berakhir sangat indah Kebenaran berdasarkan kenyataan Dari tatapan kekasih hati Selepas semua problematika yang telah dilewati Tajamnya duri kini tak lagi terasa Serpihan bebatuan kini rata sebab pijakan bersama Melangkah dengan tangan yang saling menggenggam Sangat hangat dan erat bagai sepasang kunci dan gembok Tatap aku Bersama kita melangkah menuju masa depan Aku, kamu, dan keluarga kita menjadi satu
PUISI CINTA “KEPADA SAHABATKU”
Sahabat Masih ingatkan kamu Saat bahu ku ini menjadi tempat bersandar Telinga ku seakan milikmu Selalu menjadi tempat berbagi cerita Suka serta kepahitan dunia kau utarakan tak kunjung usai Ingatkah dirimu Sekian lama waktu terlewati Jangan lupa hargai aku Sampai saat tak secuil kisahmu tidak ku ketahui lagi Hari-harimu mungkin penuh suka dan duka Akulah sahabat pilihan yang paling engkau percaya Kini Bahu ini bukan lagi tempatmu bersandar Telinga ini tidak lagi menjadi pendengar celotehan mu Sebab aku tak lagi jadi pilihanmu Sebab telah ada dia lainnya dalam relung hati mu Sahabatku Bahagia mu adalah bahagia diri ku Segenap doa selalu terpanjat Meski kini telah ada hati lain kau singgahi
PUISI CINTA “JANJI ROMANTIS BIBIRMU”
Telah lebih 1000 malam kita lalui Suka duka manis pahit terasa bersama Jangan ragukan lagi besarnya cinta dan kesetiaan ku Langit pun tahu Walau langit tak mampu menjawab Senja pun menyapa Walau tak sanggup bersahutan Cinta kasih kita adalah satu Hati ku telah terpanjatkan hanya kepada mu Sadarkah kamu Aku harap kamu dapat mencerna sehingga mengerti Cinta suci ini tak dapat terbagi Merupakan harga mati Hingga deru nafas ku terhenti Manik mata tak mampu lagi terbuka Serta raga ini terbujur kaku Hanya satu dirimu yang kumau selalu dihati Janji suci jangan kau ingkari Cukup aku dan kamu serta anak-anak kita kelak Bersatu dalam satu atap diliputi suasana cinta kasih keluarga utuh Aku yakin
PUISI CINTA “PANDANGAN PERTAMA PADA SENJA”
Aku terbuai Aku terpesona oleh sinar hangatnya Senja kala itu malu menatap ku dengan sembunyi-sembunyi Aku tak ragu menatapnya diujung sana Binar cahaya nan indah tak tertandingi Aku terhanyut lembayunnya yang tampak semu Gagah nan sangat berseri Seakan diliputi kekejaman dengan campuran kelembutan Sayangnya kini senja berubah Luka membuatnya tertutup sendu Senja Kala itu mampu membuat aku terdiam seribu bahasa Merubah aku menjadi manusia pemarah Memiliki prasangka dan rasa cemburu buta Senja Kehadiranmu selalu menghadirkan kegundahan Seandainya aku boleh bertanya Apakah arti rasa ku hingga kini aku melangkah tak tentu arah?
PUISI CINTA “INIKAH JATUH CINTA”
Pancaran indah dari manik matamu Setiap kedipan dan lirikan itu membutakan mata hati ini Bagai kilatan petir yang membelah bumi Aku terpanjat Sesaat dunia seakan berhenti berotasi pada porosnya Sangking terkersima pesona indahmu Aku terjatuh dalam lubang cinta bak palung laut terdalam Takjub akan kelembutan dan keanggunanmu Mata ku memandangmu seakan makhluk sempurna Sesaat setelah itu terjadi Aku pun bertanya-tanya Inikah jatuh cinta Pada kamu yang belum aku ketahui namanya Cinta pandangan pertama atau detik selanjutnya Aku tak mengerti Lidahku seakan kelu otakku seakan buntu Bolehkah mengenalmu Rasa ingin merengku dan mengisi hatimu
PUISI CINTA “TENTANG CINTA”
Sepanjang hari selalu bayangmu terlintas dalam pikiran ku Entah mengapa kamu seakan menjelma seperti hantu Kini aku ingin menuliskan sepenggal puisi Tentang cinta kepadamu beserta rindu Aku malu Bahkan sejuta syair indah tak mampu menggambarkan rasa ini terhadap dirimu Jemari ku seakan berhenti menulis Ketika menemukan kata ‘CINTA’ Lalu ku sambung kembali kata-kata indahnya Tentang cinta yang aku miliki Ingin ungkapkan ‘AKU MENYAYANGIMU’ Cukup dengan bisikan perlahan Aku pun tahu tidak sanggup menahan cinta ini Terkenang saat kau balas dengan nada manja Sambil tertunduk malu-malu kau berkata ‘AKU JUGA MENYAYANGIMU’ Setelah saat itu aku sadar Serta bersyukur kepada Sang Pencipta alam semesta Mulai hari itu aku memberi waktu untuk hati Agar belajar memaknai bahasa hatimu
PUISI CINTA “PERI KECIL”
Aku merindukan dirimu bagaikan mawar Bagaikan menanti cahaya matahari kala musim dingin Saat tak secercah cahaya mampu merengkuhnya Aku ingin menyirami cinta dan berpasangan seperti merpati putih Selalu berdua dan tak dapan mencintai makhluk lain setelah mendapatkan pasangannya Andai engkau tau aku ingin selalu berada didekatmu dan bersamamu Seperti kehangatan yang diberikan matahari pada bumi Memberikan kehidupan makhluk lain Bunga bermekaran, burung-burung pun ikut berkicauan Meski kadang terbesit dipikiran ini Mungkin hanya khayalan negeri dongeng sebelum tidur Dapatkah aku mewujudkan dalam dunia nyata Menjadikan cinta tanpa akhir Hanya bersama kamu Aku dan per kecilku