KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA LUASAN PADA SISWA KELAS VII B SEMESTER GASAL SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KEAKTI TIFAN DAN HASIL BELAJAR DAL LAM
PEMBELAJA JARAN MATEMATIKA POKOK BA BAHASAN
PECAHAN DE DENGAN MENGGUNAKAN ALAT P T PERAGALUASAN PADA DA SISWA KELAS VII B SEMESTE TER GASAL
SMP J P JOANNES BOSCO YOGYAKARTA TATAHUN AJARAN 2013/ 2014
SKRIPSI
Dia Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh: Patricia Risdya Pratiwi
091414061
PROGR RAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIK TIKA
JURUSA SAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN N IPA
FAKULT LTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KEAKTI TIFAN DAN HASIL BELAJAR DAL LAM
PEMBELAJA JARAN MATEMATIKA POKOK BA BAHASAN
PECAHAN DE DENGAN MENGGUNAKAN ALAT P T PERAGALUASAN PADA DA SISWA KELAS VII B SEMESTE TER GASAL
SMP J P JOANNES BOSCO YOGYAKARTA TATAHUN AJARAN 2013/ 2014
SKRIPSI
Dia Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh: Patricia Risdya Pratiwi
091414061
PROGR RAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIK TIKA
JURUSA SAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN N IPA
FAKULT LTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari,
mendapat dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan.”
(Lukas 11: 9-10)
“Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga,
dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.”
(2 Kor 9: 6)
“Tuhan adalah kekuatan dan perisaiku. Kepada-Nya hatiku percaya.”
(Mazmur 28:7)
Dengan penuh syukur skripsi ini kupersembahkan untuk: Bapak dan Ibuku tercinta, Ignatius Joko Supraptono dan Caecilia Resmini,
Mbak dan Adekku tersayang, Antonita Yuni Pramita dan Martinus Tegar Praditya, Masku terkasih, Yohanes Widhi Nugroho Aji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Patricia Risdya Pratiwi. 2013. Keaktifan dan Hasil Belajar dalam
Pembelajaran Metematika Pokok Bahasan Pecahan dengan Menggunakan
Alat Peraga Luasan pada Siswa Kelas VII B Semester Gasal SMP Joannes
Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/ 2014. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan alat peraga Luasan,
keaktifan dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika pokok bahasan Pecahan di kelas VII B. Penelitian ini digolongkan dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif dibantu dengan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2013/ 2014 pokok bahasan Pecahan. Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa-siswi kelas VII B SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang berjumlah 30 siswa.
Instrumen dalam penelitian ini meliputi instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta Lembar Kerja Siswa (LKS) dan instrumen pengumpulan data berupa non tes meliputi lembar pengamatan keterlaksanaan RPP, lembar pengamatan ketercapaian penggunaan alat peraga Luasan, lembar pengamatan keaktifan, wawancara, dan tes meliputi Tes Kemampuan Awal (TKA) dan Tes Evaluasi (TE). Sebelum digunakan, semua instrumen dilakukan pertimbangan pakar atau uji butir dan dinyatakan sudah memenuhi syarat yang ditetapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penggunaan alat peraga Luasan dalam pembelajaran matematika pokok bahasan Pecahan berdampak pada meningkatnya keaktifan dan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari skor keaktifan siswa yang meningkat di setiap pertemuannya. Selain itu peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil perbandingan rata-rata nilai Tes Kemampuan Awal (TKA) dengan rata-rata nilai Tes Evaluasi (TE) yang mengalami kenaikan sebesar 21,56. (2) Keaktifan siswa dalam pembelajaran menggunakan alat peraga Luasan tergolong cukup aktif dengan persentase keaktifan terbesar terdapat pada kriteria sedang (S) yaitu 43,44%. (3) Hasil belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan alat peraga Luasan tergolong tinggi dengan persentase terbesar terdapat pada kriteria tinggi (T) yaitu 66,67%.
Kata kunci: Alat peraga Luasan, keaktifan, hasil belajar, Pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Patricia Risdya Pratiwi. 2013. The Activeness and Learning Result in
Learning Fractions Using The Width Figure Model of the VII B Students,
Gasal Semester 2013/ 2014 Academic Year in SMP Joannes Bosco
Yogyakarta. Thesis. Mathematics Education Study Program, Departement of
Mathematics Education and Science, Faculty of Teacher Training and
Educational Science, Sanata Dharma University in Yogyakarta.This research is aimed to know the use of width figure model, student’s
activeness and learning result in learning Fractions of the VII B students. This research is classified of descriptive-qualitative research supported with quantative research. The research had been done in Gasal semester 2013/ 2014 academic year in the fractions main subject. The subjects in this research are teacher and 30 students of class VII B in SMP Joannes Bosco.
Instrument in this research includes of learning instruments such as the
learning lesson plan (RPP) and the student worksheet (LKS), and data collection instrument such as non test instruments which include the realization of lesson plan observation sheets, realization of width figure model observation sheets, activeness observation sheets, interview sheets, and test instruments include the beginning competency (TKA) and evaluation test (TE). Prior to the use in the research, all instruments were validated by the experts andit considered by its requirement.
The results of this research show that (1) the using of width figure gives the
effects of the increasing of the student’s activeness and learning result. It can be seen from the student’s activeness scor which has been increased in every meeting. Beside, the increasing of the learning result can be seen from the comparasion of the TKA average with the increasing of TE is 21,56. (2) Student’s activeness in using the width figure model is medium. It can be seen from the greatest activeness percentage that shown from medium criteria (S) is 43,44%, (3) The student’s learning result using the width figure model is high. It can be seen from the greatest evaluation test percentage in high criteria (T) reaches 66,67%.
Keywords: Width figure model, activeness, learning result, Fractions.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas cinta dan kasih-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan banyak pengalaman, hambatan, dan rintangan akan tetapi berkat bantuan, dukungan, dan motivasi dari berbagai pihak penulis dapat melalui dan menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang membantu, diantaranya:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan;
2. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si., selaku Kepala Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA;
3. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Kepala Program Studi Pendidikan Matematika;
4. Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, S.Si., M.Si., selaku dosen pembimbing akademik;
5. Bapak Drs. Sukardjono, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini;
6. Segenap dosen dan karyawan JPMIPA Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing, membantu, serta memberikan ilmunya selama belajar di Universitas Sanata Dharma;
7. Drs. Y. Sugiarto, selaku kepala SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/ 2013 dan Ag. Nuranisah. S, S.Ag., selaku kepala SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2013/ 2014 yang telah memberikan kesempatan serta ijin untuk melakukan penelitian;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Ibnu Sundaru, S.Pd., selaku guru matematika SMP Joannes Bosco Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, dan bantuan selama proses penelitian;
9. Siswa-siswa kelas VII B semester gasal SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2013/ 2014 yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian;
10. Bapak, Ibu, Mbak Yuni, Dek Ega, dan Mas Aji atas dukungan, doa, semangat, dan cinta kasih yang telah diberikan kepada penulis sehinga dapat menyelesaikan skripsi ini;
11. Teman-teman dari Program Studi Pendidikan Matematika angkatan 2009 dan teman-teman kos “Anggrek” atas bantuan, motivasi, dukungan, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;
12. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya.
Yogyakarta, 27 September 3013 Penulis
Patricia Risdya Pratiwi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v ABSTRAK ....................................................................................................... vi ABSTRACT ..................................................................................................... vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR DIAGRAM ...................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I ............................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 4 C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 5 D. Rumusan Masalah ................................................................................ 5 E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Batasan Istilah ...................................................................................... 6
G. Manfaat Hasil Penelitian ...................................................................... 8
H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 10 A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 10
1. Belajar .............................................................................................. 10
2. Pembelajaran ................................................................................... 26
3. Media ............................................................................................... 28
4. Alat Peraga ...................................................................................... 31
5. Alat Peraga Luasan .......................................................................... 35
6. Keaktifan ......................................................................................... 36
7. Hasil Belajar .................................................................................... 38
8. Pecahan ............................................................................................ 41
B. Kerangka Berpikir ................................................................................ 56
C. Hipotesis Tindakan............................................................................... 57
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 58 A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 58 B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 59 C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 60 D. Subyek dan Obyek Penelitian .............................................................. 60 E. Variabel Penelitian ............................................................................... 61 F. Instrumen Penelitian............................................................................. 61 G. Teknik Penyekoran Data ...................................................................... 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Validitas dan Reabilitas........................................................................ 77
I. Teknik Analisis Data ............................................................................ 79
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .............................................................................................. 83 A. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 83 B. Penyajian Data ..................................................................................... 96 C. Analisis Data dan Pembahasan ............................................................ 105 D. Kelemahan Penelitian........................................................................... 138 BAB V PENUTUP ........................................................................................... 139 A. Kesimpulan .......................................................................................... 139 B. Saran ..................................................................................................... 140 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82 Tabel 4.1 Data Kelompok
Tabel 4.9 Hasil Tes Evaluasi (TE) 104Tabel 4.8 Hasil Tes Kemampuan Awal (TKA) 102Tabel 4.7 Data Keaktifan Siswa pada Pertemuan IV 10099 Tabel 4.6 Data Keaktifan Siswa pada Pertemuan III 100
98 Tabel 4.5 Data Keaktifan Siswa pada Pertemuan II
97 Tabel 4.4 Data Keaktifan Siswa pada Pertemuan I
97 Tabel 4.3 Data Ketercapaian Penggunaan Alat Peraga Luasan
86 Tabel 4.2 Data Keterlaksanaan RPP
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Silabus Materi Pecahan Kelas VII SMP71 Tabel 3.9 Kriteria Keaktifan Siswa Kelas VII B
69 Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi
Tabel 3.7 Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Awal68 Tabel 3.6 Lembar Rekap Pengamatan Keaktifan Siswa Keseluruhan 68
67 Tabel 3.5 Lembar Rekap Pengamatan Keaktifan Siswa Pertemuan Pertama
64 Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa 10 Menit Pertama
63 Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Penggunaan Alat Peraga Luasan
62 Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Keterlaksanaan RPP Pertemuan I
41 Tabel 3.1 Rencana Pembelajaran
81 Tabel 3.10 Kriteria Hasil Belajar Kelas VII B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.10 Data Keaktifan Siswa Keseluruhan 118Tabel 4.11 Rincian Kriteria Keaktifan Siswa Kelas VII B 120Tabel 4.12 Data Kegiatan (Indikator Keaktifan) yang Dilakukan Siswa 123Tabel 4.13 Nilai TKA dan TE 124Tabel 4.14 Rincian Kriteria Hasil Belajar Siswa Kelas VII B 127Tabel 4.15 Korelasi antara Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa 129PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa 119 Diagram 4.2 Histogram Keaktifan Siswa 122 Diagram 4.3 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa 126 Diagram 4.4 Histogram Hasil Belajar Siswa 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alat Peraga Luasan35 Gambar 2.2 Garis Bilangan Pecahan
43 Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
57 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN A 143
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 144
2. Lembar Kerja Siswa (LKS) 166
3. Instrumen Pengamatan 173
LAMPIRAN B 183
1. Soal Tes Kemampuan Awal (TKA) dan Jawaban 184
2. Soal Tes Evaluasi (TE) dan Jawaban 189 LAMPIRAN C
194
1. Validitas dan Reabilitas Soal Tes Kemampuan Awal (TKA) 195
2. Validitas dan Reabilitas Soal Tes Evaluasi (TE) 200
3. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov 205 LAMPIRAN D
209
1. Daftar Nilai Tes Kemampuan Awal Kelas VII B 210
2. Daftar Nilai Tes Evaluasi Kelas VII B 211 LAMPIRAN E
212
1. Contoh Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP 213
2. Contoh Hasil Pengamatan Ketercapaian Penggunaan Alat Peraga 215
3. Contoh Hasil Pengamatan Keaktifan 217
4. Transkrip Wawancara 223
LAMPIRAN F 226
1. Contoh Hasil Kerja LKS 227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Contoh Hasil Kerja TKA 239
3. Contoh Hasil Kerja TE 245
4. Foto-foto Pelaksanaan Pembelajaran 250 LAMPIRAN G
252
1. Surat Ijin Penelitian 253
2. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian 254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya (Azhar Arsyad, 2010: 1).
Pembelajaran pada hakekatnya merupakan suatu proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan siswa, maupun antara siswa dengan siswa, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami, dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran, seperti: guru berpendapat kemudian siswa menanggapi ataupun sebaliknya, dan lain sebagainya. Guru memegang posisi kunci dan strategis dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan untuk mengarahkan siswa agar dapat mencapai tujuan yang optimal. Guru sebagai figur sentral harus mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menempatkan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar siswa yang aktif, produktif, dan efisien. Oleh karena itu, dalam kedudukannya sebagai pembelajar, guru berfungsi membelajarkan anak didiknya agar mencapai tujuan pendidikan. Guru harus mengupayakan agar anak didiknya berada dalam kondisi yang memungkinkan untuk belajar. Pembelajaran yang menyenangkan dan terpusat pada siswa akan mengaktifkan dan memberikan hasil belajar yang maksimal. Banyak hal yang dapat dilakukan guru untuk mengupayakan kondisi belajar yang menyenangkan bagi siswa, salah satunya dengan penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Menurut Hamidjojo (dalam Azhar Arsyad, 2010) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Sedangkan menurut Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2010), media berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya (Azhar Arsyad, 2010: 3). Dapat dikatakan bahwa media pembelajaran berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu media yang baik dalam proses pembelajaran adalah pemakaian alat peraga. Alat peraga merupakan salah satu komponen yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak dapat diabaikan dalam pengembangan sistem pengajaran yang sukses. Penggunaan alat peraga dalam suatu pengajaran terutama dalam penanaman suatu konsep dapat membantu kelancaran, efektivitas, dan efisiensi pencapaian tujuan. Bahan pembelajaran yang dimanipulasi dalam bentuk alat peraga benda nyata menjadikan suasana belajar menjadi menyenangkan karena siswa dapat bermain sambil belajar melalui alat peraga tersebut. Menurut pengalaman peneliti saat melakukan observasi pada bulan Mei- Juli 2013 di SMP Joannes Bosco, ditemukan bahwa kegiatan belajar mengajar sering berjalan kurang tepat dan tidak lancar. Beberapa guru masih menerapkan pembelajaran konvensional yang lebih menggunakan media papan tulis sebagai sarananya. Media papan tulis ini memiliki keterbatasan dalam proses pembelajaran. Melalui media papan tulis, siswa hanya dapat menggunakan indera penglihatan saja. Hal itu mengakibatkan pembelajaran kurang maksimal. Hanya sedikit siswa yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Banyak pula ditemukan siswa yang asik bermain dan bergurau dengan teman sebangkunya bahkan terlihat beberapa siswa yang melamun dan tidak fokus pada pembelajaran saat itu. Ketika ditanya terkait materi yang baru saja dipelajari, beberapa siswa tidak bisa menjawab. Ketidaktahuan siswa dalam menjawab pertanyaan guru, bisa jadi karena kurangnya pemahaman siswa tentang konsep yang diajarkan. Menurut peneliti penggunaan alat peraga Luasan sesuai pada subyek penelitian karena pada umumnya penggunaan alat peraga tersebut dapat melibatkan siswa dalam penanaman konsep dan penguatan pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran khususnya pada materi Pecahan. Selain itu dengan penggunaan alat peraga Luasan dapat menjadikan pembelajaran jauh lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang keaktifan dan hasil belajar dalam pembelajaran matematika pokok bahasan Pecahan dengan menggunakan alat peraga Luasan pada siswa kelas VII B semester gasal SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2013/ 2014.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan kemungkinan
masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya konsentrasi siswa saat proses pembelajaran matematika di kelas. Hal ini mengakibatkan siswa kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru.
2. Kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan pada saat proses belajar mengajar matematika di kelas. Hal ini mengakibatkan siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Kurangnya penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika.
Gejala verbalisme cenderung terjadi pada siswa, yaitu siswa mengetahui kata-kata yang disampaikan oleh guru tetapi tidak memahami arti dan maknanya.
4. Kurangnya rasa percaya diri siswa untuk menyelesaikan suatu permasalahan matematika yang mereka jumpai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Kurangnya kemauan siswa untuk bertanya kepada guru sehingga membuat siswa kurang memahami apa yang telah mereka pelajari.
C. Pembatasan Masalah Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasi dan keterbatasan peneliti
dalam waktu, tenaga, serta biaya, maka penelitian ini dibatasi tentang keaktifan dan hasil belajar dalam pembelajaran matematika pokok bahasan Pecahan dengan menggunakan alat peraga Luasan pada siswa kelas VII B semester gasal SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2013/ 2014.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah yang
telah diuraikan, penelitian ini fokus merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana dampak penggunaan alat peraga Luasan dalam pembelajaran matematika pokok bahasan Pecahan?
2. Bagaimana keaktifan siswa dalam penggunaan alat peraga Luasan pada pembelajaran matematika pokok bahasan Pecahan?
3. Bagaimana hasil belajar siswa dalam penggunaan alat peraga Luasan pada pembelajaran matematika pokok bahasan Pecahan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Dampak penggunaan alat peraga Luasan dalam pembelajaran matematika pokok bahasan Pecahan.
2. Keaktifan siswa dalam penggunaan alat peraga Luasan pada pembelajaran matematika pokok bahasan Pecahan.
3. Hasil belajar siswa dalam penggunaan alat peraga Luasan pada pembelajaran matematika pokok bahasan Pecahan.
F. Batasan Istilah
1. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya (Azhar Arsyad, 2010: 1).
2. Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Mohamad Surya, 2004: 7).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya (Azhar Arsyad, 2010: 3).
4. Alat peraga adalah saluran komunikasi atau perantara yang digunakan untuk membawa atau menyampaikan suatu pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Alat peraga merupakan alat bantu atau penunjang yang digunakan oleh guru untuk menunjang proses belajar mengajar (Pujiati, 2004).
5. Luasan merupakan alat peraga dengan bentuk bangun datar lingkaran dan persegi yang didalamnya dapat memuat potongan-potongan/ puzzle dengan ukuran dan bentuk yang sama.
6. Aktif adalah mampu beraksi dan bereaksi (Depdikbud, 1988).
7. Keaktifan adalah keterlibatan intelektual-emosional siswa dalam kegiatan pembelajaran (Dimyati dan Mudjiono, 2009).
8. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, maupun psikomotorik (Nana Sudjana, 2010).
9. Pecahan adalah suatu materi yang dipelajari oleh siswa-siswi kelas VII semester gasal SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2013/ 2014.
G. Manfaat Hasil Penelitian
1. Bagi Peneliti Penelitian ini memberikan pengalaman dalam meningkatkan wawasan sebagai calon guru sehingga ketika terjun ke lapangan, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat mempersiapkan media pembelajaran berupa alat peraga yang dapat mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi Sekolah Penggunaan alat peraga Luasan ini dapat dijadikan salah satu variasi dalam proses pembelajaran. Jika penggunaan alat peraga ini tepat guna, maka media pembelajaran ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk merancang kegiatan pembelajaran selanjutnya.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan wawasan bagi para pembaca khususnya dikalangan Universitas Sanata Dharma.
H. Sistematika Penulisan
Penelitian ini mengajak pembaca untuk mempelajari tentang keaktifan dan hasil belajar dalam pembelajaran matematika pokok bahasan Pecahan dengan menggunakan alat peraga Luasan pada siswa kelas VII B semester gasal SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2013/ 2014. Apa yang mendasari penelitian ini akan disajikan pada Bab I yang mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan istilah, manfaat hasil penelitian, dan sistematika penulisan.
Landasan teori yang berisi uraian teori-teori yang mendukung penelitian akan dijelaskan pada Bab II. Penjelasan yang diberikan meliputi belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran, media, alat peraga, alat peraga Luasan, keaktifan, hasil belajar, dan materi Pecahan.
Bab III akan menyajikan tentang metodologi penelitian. Bagian ini memuat jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik penyekoran data, validitas dan reabilitas, dan teknik analisis data. Analisis data dan pembahasan akan disajikan pada Bab IV. Bagian ini memuat pelaksanaan penelitian, penyajian data, analisis data dan pembahasan. Kesimpulan dan saran dari penelitian ini akan disajikan pada Bab V.
Bagian ini akan memberikan ringkasan hasil penelitian yang merupakan jawaban dari tujuan penelitian dan ide mengenai langkah-langkah lanjut untuk perbaikan dan pengembangan penelitian yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka
1. Belajar
a. Definisi Belajar Sebagian terbesar dari proses perkembangan berlangsung melalui kegiatan belajar. Belajar selalu berkenaan dengan perubahan- perubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu mengarah kepada yang lebih baik atau pun yang kurang baik, direncanakan atau tidak.
Hal lain yang juga selalu terkait dalam belajar adalah pengalaman. Pengalaman ini berbentuk interaksi dengan orang lain atau lingkungannya (Hamalik, 2007: 36).
Unsur perubahan dan pengalaman hampir selalu ditekankan dalam rumusan atau definisi tentang belajar, yang dikemukakan oleh para ahli. Misalnya saja menurut Witherington (dalam Hamalik, 2007) belajar merupakan perubahan kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan.
Terdapat aliran psikologi serta konsep-konsep hasil pemikiran ahli pendidikan yang melandasi teori belajar, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Behaviorisme Menurut Suyono dan Hariyanto (2011), behaviorisme merupakan aliran psikologi yang memandang individu lebih kepada sisi fenomena jasmaniah, mengabaikan aspek-aspek mental seperti kecerdasan, bakat, minat, dan perasaan individu dalam belajar. Aliran ini sangat menekankan kepada perlunya perilaku (behavior) yang diamati. Beberapa ahli yang menyatakan pengertian belajar sesuai dengan aliran
behaviorisme , antara lain:
a) Herman Hudojo (1988) Belajar adalah kegiatan atau usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku.
b) Garry dan Kingsley (dalam Trianto 2011) Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang orisinal melalui pengalaman-pengalaman dan latihan-latihan.
c) Suyono dan Hariyanto (2011) Lebih dijelaskan lagi bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antar siswa dengan sumber-sumber atau objek belajar, baik yang sengaja dirancang maupun yang tidak sengaja dirancang tetapi dimanfaatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses interaktif yang aktif antara siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan tingkah laku.
2) Konstruktivisme Menurut Suyono dan Hariyanto (dalam W. S. Winkel, 1991), kontruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi premis bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun, mengkonstruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup. Dengan demikian, belajar semata-mata adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan akan dibentuk sendiri oleh siswa dari pengalaman-pengalaman pribadi melalui asimilasi. Dalam hal ini guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Teori-teori Belajar Beberapa teori belajar, antara lain: 1) Teori Perkembangan Kognitif Piaget (dalam Trianto, 2011)
Teori perkembangan kognitif Piaget memandang perkembangan kognitif sebagai suatu proses dimana anak secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi mereka.
Tahapan-tahapan perkembangan kognitif Piaget:
a) Sensorimotor (lahir sampai 2 tahun) Mereka mengandalkan kemampuan sensorik dan motoriknya untuk melihat, meraba, memegang, mencium, mendengarkan, dan menggerakkan anggota tubuhnya.
b) Praoperasional (2 sampai 7 tahun) Dalam tahap ini anak belum dapat konservasi. Bahasa dan ingatan anak sudah berkembang. Dengan adanya perkembangan bahasa dan ingatannya, anak pun mampu mengingat banyak hal, tetapi pemikiran anak dibatasi oleh egosentrisnya.
c) Operasi Konkret (7 sampai 11 tahun atau 12 tahun) Merupakan awal kegiatan rasional. Mereka melihat sesuatu berdasarkan persepsinya, dimulai sistem nyata dari obyek, serta hubungannya. Anak telah mengembangkan sistem pemikiran logis yang dapat diterapkan untuk memecahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
persoalan-persoalan konkret yang dihadapi dengan bantuan alat peraga. Namun, anak-anak masih kesulitan dalam ide- ide abstrak.
d) Operasi Formal (12 tahun ke atas) Pada tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrak dan murni simbolis. Masalah-masalah dapat dipecahkan melalui penggunaan eksperimentasi sistematis. Sehingga anak sudah mampu bekerja secara efektif dan sistematis, secara proposional, serta menarik generalisasi secara mendasar.
Dari teori belajar menurut Piaget dapat disimpulkan bahwa pengalaman dan interaksi aktif anak sangat penting untuk membangun sistem makna dan pemahaman realitas. Oleh karena itu, guru dalam mendesain pembelajaran hendaknya menyesuaikan dengan taraf perkembangan dan kemampuan siswanya.
2) Teori Penemuan Jerome S. Bruner Bruner menganggap bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Bruner menyarankan agar siswa-siswi hendaknya belajar melalui partisipasi aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, agar mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memperoleh pengalaman dan melakukan eksperimen- eksperimen sehingga menemukan prinsip-prinsip itu sendiri (Trianto, 2011). Tiga tahapan perkembangan intelektual menurut Bruner (Udin S. Winataputra, dkk, 2008) meliputi: a) Enaktif
Pembelajaran dilakukan melalui tindakan dan memiliki karakter manipulasi yang tinggi. Ia akan dapat memahami sesuatu dari berbuat atau melakukan sesuatu.
b) Ikonik Pembelajaran yang dilakukan melalui model-model, serangkaian gambar-gambar atau grafik yang menggambarkan suatu konsep tetapi tidak mendefinisikannya dan visualisasi verbal.
c) Simbolik Pembelajaran dimana anak sudah mampu menggambarkan kapasitas berpikir dalam istilah-istilah yang abstrak. Dalam memahami dunia sekitarnya anak-anak belajar melalui simbol-simbol bahasa, logika, matematika, dan sebagainya.
Dari tiga tahap perkembangan intelektual menurut Bruner dapat disimpulkan bahwa partisipasi aktif dengan konsep- konsep dan prinsip-prinsip yang dibangun sendiri akan memberikan hasil yang maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Teori Belajar Dienes (Ruseffendi, 1980) Dienes mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik. Ini mengandung arti bahwa benda-benda atau obyek-obyek dalam bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam pengajaran matematika (Ruseffendi, 1980).
Menurut Dienes (dalam Ruseffendi, 1980) konsep-konsep matematika akan berhasil jika dipelajari dalam tahap-tahap tertentu. Dienes membagi tahap-tahap belajar menjadi 6 tahap, yaitu: a) Permainan Bebas (Free Play)
Dalam setiap tahap belajar, tahap yang paling awal dari pengembangan konsep bermula dari permainan bebas.
Permainan bebas merupakan tahap belajar konsep yang aktivitasnya tidak berstruktur dan tidak diarahkan. Selama permainan pengetahuan anak muncul. Dalam tahap ini anak mulai membentuk struktur mental dan struktur sikap dalam mempersiapkan diri untuk memahami konsep yang sedang dipelajari.
b) Permainan yang Menggunakan Aturan (Games) Dalam permainan yang disertai aturan siswa sudah mulai meneliti pola-pola dan keteraturan yang terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam konsep tertentu. Melalui permainan siswa diajak untuk mulai mengenal dan memikirkan bagaimana struktur matematika itu.
c) Permainan Kesamaan Sifat Dalam mencari kesamaan sifat siswa mulai diarahkan dalam kegiatan menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang sedang diikuti. Guru perlu mengarahkan siswa untuk melatih dalam mencari kesamaan sifat-sifat tersebut, dengan menstranslasikan kesamaan struktur dari bentuk permainan lain.
d) Permainan Representasi (Representation) Representasi adalah tahap pengambilan sifat dari beberapa situasi yang sejenis. Para siswa menentukan representasi dari konsep-konsep tertentu. Setelah itu mereka berhasil menyimpulkan kesamaan sifat yang terdapat dalam situasi-situasi yang dihadapinya.
e) Permainan dangan Simbolisasi (Symbolization) Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan kemampuan merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep dengan menggunakan simbol matematika atau melalui perumusan verbal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f) Permainan dengan Formalisasi (Formalization) Formalisasi merupakan tahap belajar konsep yang terakhir. Dalam tahap ini siswa-siswa dituntut untuk mengurutkan sifat-sifat konsep dan kemudian merumuskan sifat-sifat baru konsep tersebut.
Dari teori belajar menurut Dienes di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dapat dikemas dengan menarik melalui kegiatan-kegiatan konkret yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang akan dipelajari.
c. Faktor yang Mempengaruhi Belajar Menurut Daryanto (2009: 51) belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah: 1) Faktor Interen
Faktor Interen digolongkan menjadi dua, yaitu faktor fisik dan faktor psikis.
a) Faktor Fisik Faktor fisik yang mempengaruhi belajar seperti: (1) Kesehatan Umum
Dalam pembelajaran khususnya matematika, kesehatan mata dan telinga merupakan hal yang terpenting.
Seseorang yang terganggu mata dan telinganya akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran. Apabila hal itu terjadi maka perlu digunakan alat bantu berupa audiovisual.
(2) Kelelahan Kelelahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Siswa yang lelah, maka akan sulit berkonsentrasi dalam belajar.
b) Faktor Psikis Faktor psikis yang mempengaruhi belajar seperti: (1) Bakat
Bakat juga mempengaruhi belajar. Anak yang berbakat akan lebih cepat belajar daripada anak yang kurang berbakat. (2) Intelegensi
Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang memiliki tingkat intelegensi rendah. Walaupun begitu siswa yang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi belum pasti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. (3) Motif
Motif yang kuat sangatlah perlu dalam belajar. Di dalam membentuk motif yang kuat itu dapat dilaksanakan dengan adanya latihan-latihan/ kebiasaan- kebiasaan dan pengaruh lingkungan yang memperkuat.
(4) Minat Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik- baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
(5) Kematangan Anak yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar.
Balajarnya akan berhasil jika anak sudah siap (matang). (6) Kesiapan