EVALUASI UNJUK KERJA TEKNOLOGI 802.11n (WLAN) TERHADAP INTERFERENSI TEKNOLOGI 802.15 (Bluetooth)

  EVALUASI UNJUK KERJA TEKNOLOGI 802.11n (WLAN) TERHADAP INTERFERENSI TEKNOLOGI 802.15 (Bluetooth) SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

  Program Studi Teknik Informatika Oleh: DOMINICO TRI SUJATMOKO 085314101 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013

  PERFORMANCE EVALUATION of 802.11n TECHNOLOGY (WLAN) WITH INTERFERENCE TECHNOLOGY802.15 (Bluetooth) A THESIS

Presented as a Partial Fulfillment of The Requirements

to Obtain Sarjana Komputer Degree

in Informatics Engineering Study Program By: DOMINICO TRI SUJATMOKO 085314101

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

  SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA

  Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat karya atau sebagian dari hasil karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka selayaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 28 Mei 2013

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Dominico Tri Sujatmoko Nomor Mahasiswa : 085314101

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

“Evaluasi Unjuk Kerja Teknologi 802.11n (WLAN)

Terhadap Interferensi Teknologi 802.15 (Bluetoo th)”

  Beserta perangkat yang diperlukan (jika ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian ini pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.

  Yogyakarta , 28 Mei 2013 Penulis

  

ABSTRAK

  Wireless LAN biasa digunakan dalam lingkup kerja dimana para user selalu mobile dan tidak statis. Wireless LAN yang selanjutnya disebut WLAN menggunakan frekuensi 2.4 Ghz yang lebih dikenal dengan ISM Band ( Industrial,

  

Scientific, Medical) yang dialokasikan oleh sebuah badan komunikasi dunia untuk

  keperluan industri, sains, dan kesehatan yaitu Federal Communication Commission

  

(FCC) . Bluetooth merupakan salah satu wireless device dalam lingkup personal area

network dengan cakupan area yang kecil. Bluetooth berjalan di frekuensi 2.4 Ghz.

  Keduanya berjalan di frekuensi 2.4 Ghz, sehingga memiliki kemungkinan untuk saling berinterferensi.

  Penulis menguji kinerja dari WLAN 802.11n terhadap interferensi 802.15

Bluetooth . Parameter yang diukur antara lain adalah throughput, delay, utilization.

  Ketiga parameter itu digunakan dalam pengujian dengan protokol TCP.

  Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa interferensi bluetooth tidak memberikan penurunan kualitas yang signifikan terhadap kinerja WLAN 802.11n.

  Kinerja 802.11n sangat baik dan tahan resisten terhadap interferensi bluetooth.

  

Kata kunci : WLAN, 802.11n, 802.15, Bluetooth, Acces Point, Throughput, Delay, Utilization.

  

ABSTRACT

  Wireless LAN is used in the scope of work in which the users are mobile and not static. Wireless LAN hereinafter referred to WLAN using 2.4 GHz frequency, better known by ISM Band (Industrial, Scientific, Medical) allocated by a communications agency world for industrial, scientific, and health is the Federal Communication Commission (FCC). Bluetooth is a wireless device within the personal area network with a small area coverage. Bluetooth runs at a frequency of

2.4 GHz. Both run at a frequency of 2.4 GHz, so it has the possibility to interfere with each other.

  Authors examine the performance of WLAN 802.11n 802.15 Bluetooth interference. Parameters measured include throughput, delay, utilization. The third parameter is used in testing the TCP protocol.

  From the test results show that Bluetooth interference does not provide a significant decline in the quality of the performance of 802.11n WLANs. 802.11n performance is very good and resistant to interference resistant bluetooth.

  Keywords: WLAN, 802.11n, 802.15, Bluetooth, Access Point, Throughput, Delay, Utilization.

  

Kata Pengantar

  Kemampuan analisis yang mendalam terhadap sebuah teknologi adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang network engineer. Kemampuan analisis yang memadai akan memberi hasil optimal dalam setiap implementasi dari teknologi tersebut. Network engineer dewasa ini dituntut untuk mampu memberikan pandangan berdasarkan latar belakang ilmu yang telah didapat selama ini.

  Dalam hal ini adalah pemanfaatan teknologi 802.11n (WLAN) dalam kehidupan sehari

  • – hari. Penggunaan WLAN jika dilihat dari frekuensi radio dimana WLAN tersebut berjalan ternyata berada dalam frekuensi yang sama dengan teknologi 802.15 (bluetooth). Hal itu tentu sangat membuka kemungkinan kedua perangkat tersebut untuk dapat saling berinterferensi, hingga kurang optimalnya kinerja perangkat tersebut. Oleh karena itu, penulis melakukan analisa terhadap kinerja perangkat WLAN terhadap interferensi bluetooth. Hingga nantinya dapat dihasilkan kesimpulan dan saran yang berguna.

  Penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis menerima kritik dan saran, serta masukan yang berguna untuk mengembangkan tulisan ini.

  Penulis

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Demi nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, Amin. Besarnya kasih Allah yang telah diberikan kepada penulis diwujudkan dengan penulisan skripsi ini. Skripsi ini adalah bukti besarnya karunia yang Allah berikan selama ini demi menyelesaikan studinya di Universitas Sanata Dharma. Bantuan Allah terhadap penulis disampaikan lewat berbagai perantara di berbagai waktu yang berbeda. Bagian ini adalah persembahan penulis bagi semua pihak yang telah membantu penulis, baik lewat dukungan moril, spriritual, semangat, dan kritik yang telah penulis terima.

  Persembahan ini ditujukan untuk : 1.

  Alm. Bapak JB. Diyono dan Ibu Yustina Jumilah yang sangat penulis cintai, yang telah menghadap Allah pada saat penulis bersekolah ( 2 SD &

  1 SMP). Saya harap bisa membuat bapak dan ibu bangga di sana. Tulisan ini untuk kalian. Terima kasih bapak dan ibu.

  2. Alm. Mbah Putri, Mbah Kakung, dan Pakdhe, yang selalu mendukung penulis hingga akhir hayatnya. Terima kasih.

  3. Adid Sanjaya, Widya Astari, Rosa Tiara, Maria Vanesa, terima kasih atas dukungannya selama ini selayaknya bapak dan ibu dan membuat penulis diterima layaknya anggota keluarga, rasa rindu akan keluarga yang kalian berikan. Terima kasih.

  4. Aprilia Putri, yang sudah menemani penulis sejak 3 tahun lalu dengan rasa sayang yang tulus, semua yang sudah penulis peroleh hingga saat ini, adalah berkat kasih sayangnya. Terima kasih.

  5. Om Sutrisna Lily, Tante Siti Aminah, Ade Haryanto, Yanuar Putra, Bowo Triwacoko, Kak Dinar, Fitri Ekawati, Maya Novita, Dustin, Jane yang sudah memberikan semangat secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis. Terima kasih.

  6. Om dan tante penulis atas semua bantuannya hingga penulis bisa menyelesaikan studi. Terima kasih.

  7. Bapak Herry Suharto, yang merupakan dosen pembimbing penulis, yang disela kesibukannya selalu menyempatkan untuk memberikan konsultasi berupa saran dan masukan selama masa penelitian. Terima kasih.

  8. Bapak Henricus Agung Hernawan dan Bapak Yudianto Asmoro, merupakan dosen penulis sejak awal perkuliahan yang telah bersedia meluangkan waktu demi menguji tulisan ini dengan ikhlas dan telah memberi masukan berarti selama ini. Terima kasih.

  9. Ibu Sri Hartati Wijono, dosen pembimbing akademik yang sudah penulis anggap sebagai ibu sendiri, yang selalu bersedia untuk direpotkan oleh penulis namun tetap menyambut dengan tangan terbuka. Terima kasih.

  10. Sirajudin Hasby, Yoga Cholandha, Edward Kennedy, Agi Ramadhani, Mas Luqman, yang telah menginspirasi saya untuk menjadi penulis.

  Terima kasih.

  11. Aditya Bayu, Samuel Alexander, Mahesa Ahening, Raymond Arnoldus, Richard Tarigan, teman seperjuangan sejak awal kuliah yang saling menyemangati. Terima kasih.

  12. Eri Wiranda, Raymundus Nonnatus, Martinus Mai, Rafael Arief, teman seperjuangan dan calon network engineer tangguh yang selalu memberikan saran dan masukan terkait penelitian skripsi ini. Terima kasih.

  13. Farid Andhika, Ganesha Antariksa, Iqra Lewenussa, dan teman – teman team5 yang selalu menyemangati penulis. Terima kasih.

  14. Suryo Sentanu, Taufan Rahardian, Abia Nanthra, Dian Rosi, Moch.

  Kautzar, Roesanggit Prabu, Putu Bagus, Eko Prasetyo, terima kasih atas semua dukungan yang kalian berikan.

  15. Yohanes Teguh, sahabat penulis sejak di asrama yang selalu membantu penulis setiap waktu. Terima kasih.

  16. Teman – teman seangkatan, yang telah memberikan penulis sebuah kenangan akan arti pertemanan. Terima kasih

  17. Adik – adik angkatan yang telah membantu penulis semasa penulis mengulang beberapa materi kuliah. Terima kasih..

  Akhir kata, semua yang penulis sampaikan di atas tidaklah cukup untuk menggambarkan betapa besarnya hutang budi penulis. Penulis juga meminta maaf atas semua kesalahan yang terjadi baik selama penulisan maupun setelah penulisan skripsi ini. Sampai jumpa di fase kehidupan yang lain, semoga berkat Tuhan selalu bersama. Amin.

  Yogyakarta, 28 Mei 2013

  

DAFTAR ISI

  

  

   LEMBAR PENGESAHAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

MOTTO

“ All The Best I Can Do Is Be Me,

Whoever That Is ”

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Perkembangan teknologi dalam proses perpindahan data kini semakin berkembang pesat. Media transmisi yang digunakan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu media terpadu (guided media) dan media tak terpadu (unguided media). Media terpadu atau biasa disebut guided media merupakan gelombang yang dikendalikan melalui sebuah kanal fisik yang kasat mata seperti twisted pair, kabel koaksial, maupun serat optik yang selanjutnya disebut wired media. Sedangkan media tak terpadu yang juga dikenal dengan unguided media merupakan media transmisi yang menggunakan media tak kasat mata dan tidak dapat dikendalikan seperti perambatan gelombak elektromagnetik di udara (wireless).

  Teknologi wireless sendiri sudah sejak lama digunakan sebagai media untuk transfer data, melalui handphone, notebook, dan beberapa mobile station yang bisa digunakan untuk transfer data. Alasan utama dari penggunaan teknologi wireless selain mengurangi biaya (penggunaan kabel) adalah untuk mengakomodasi mobilitas pengguna. Teknologi wireless sendiri ada bermacam

  • – macam seperti infrared yang biasa digunakan untuk remote TV, bluetooth yang sering digunakan sebagai media transfer antar mobile cellphone, radio frequency yang digunakan oleh radio station, maupun wireless LAN yang biasa disebut 802.11.
Tidak seperti jaringan kabel kebanyakan yang memiliki bermacam konfigurasi, jaringan wireless memiliki dua mode yang sering digunakan, yaitu infrastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur biasanya digunakan untuk memenuhi permintaan layanan antar company building, sedangkan konfigurasi Ad- Hoc biasa digunakan dalam proses komunikasi peer to peer dalam sebuah proses transfer data.

  Wireless LAN biasa digunakan dalam lingkup kerja dimana para user selalu mobile dan tidak statis. Wireless LAN yang selanjutnya disebut WLAN menggunakan frekuensi 2.4 Ghz yang lebih dikenal dengan ISM Band ( Industrial, Scientific, Medical) yang dialokasikan oleh sebuah badan komunikasi dunia untuk keperluan industri, sains, dan kesehatan yaitu Federal Communication Commission (FCC). Frekuensi 2.4Ghz dialokasikan untuk 3 kegunaan tersebut secara bebas dengan syarat tidak boleh menggunakan pemancar berdaya tinggi. Standarisasi WLAN sendiri terdiri dari berbagai jenis antara lain 802.11a, 802.11b, 802.11g, 802.11n dengan berbagai perbedaan dari segi maksimum transfer rate, jangkauan, dll.

  Teknologi wireless yang pertama kali diterima secara luas oleh industri adalah standar 802.11b hingga saat ini standar yang paling baru adalah 802.11n di mana standar 802.11 dikembangkan untuk mengakomodasi peningkatan throughput. Selain peningkatan throughput, 802.11n juga dikembangkan untuk mengakomodasi kebutuhan lain yang terkait dengan wireless lan termasuk jarak jangkauan dari sinyal radio yang dipancarkan, serta peningkatan kemampuan dalam mengahadapi interferensi.

  Jaringan WLAN menggunakan protokol TCP/ IP yang memiliki model transmisi dengan metode fragmentasi dimana setiap paket yang ditransmisikan dibatasi ukurannya oleh Maximum Transfer Unit (MTU). Standar MTU untuk koneksi yang melalui ethernet adalah 100Mbps (1500bytes). Proses retransmit ini sendiri akan memicu terjadinya tabrakan data (data collision) maupun data hilang (data loss).

  Salah satu teknologi wireless selain 802.11 yaitu 802.15 (Bluetooth) yang biasa digunakan untuk kebutuhan dalam lingkup personal (Personal Area Network).

  Bluetooth sendiri juga berjalan di frekuensi 2.4GHz, maka tidak menutup kemungkinan adanya interferensi dalam sebuah proses komunikasi di sebuah jaringan nirkabel.

  Oleh karena itu penulis bermaksud melakukan penelitian dan evaluasi kinerja pada perangkat dengan teknologi wireless 802.11n terhadap interferensi 802.15 (Bluetooth). Penelitian dan evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui kinerja kinerja wireless 802.11n terhadap interferensi 802.15 (Bluetooth) secara faktual.

  1.2 Rumusan Masalah

  Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain:

  1. Sejauh mana interferensi 802.15 (Bluetooth) dapat mempengaruhi kinerja teknologi 802.11n diukur dari parameter throughput, delay, dan utilization.

  1.3 Tujuan

  Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah 1.

  Untuk mengetahui pengaruh interferensi teknologi 802.15 (Bluetooth) terhadap kinerja teknologi 802.11n yang diukur dari parameter throughput, delay, dan utilization.

  1.4 Batasan Masalah 1.

  Pengukuran dilakukan dengan perangkat wireless 802.11n. dan Bluetooth 802.15 (Bluetooth 2.0) 2. Pengujian dilakukan dengan menggunakan protokol FTP (file transfer protocol) mode download.

  3. Pengujian dilakukan di dalam ruangan (basement).

  4. Parameter yang diukur adalah throughput, delay, bandwith.

  5. Pengujian menggunakan channel 6 untuk skenario 1 – 4, dan skenario 3 dan 11 (non overlapping channel) untuk skenario 5 dan

  6.

6. Pengujian hanya dilakukan dari sisi client.

1.5 Metodologi Penelitian

  Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Studi literatur:

  a. Teori tentang jaringan komputer dan wireless LAN (WLAN)

  b. Teori tentang sinyal dan noise

  c. Teori tentang parameter perfoma jaringan

  d. Teori tentang FTP (File Transfer Protocol)

  2. Perencanaan skenario pengujian dan alat pengujian

  3. Pengukuran dan pengumpulan data 4. Analisis data hasil pengukuran selama penelitian.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penulisan tugas akhir, rumusan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang teori yang berkaitan dengan judul/rumusan masalah ditugas akhir. BAB III PERANCANGAN Bab ini menjelaskan tentang spesifikasi alat yang digunakan dan perencanaan desain pengujian. BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS Bab ini berisi tentang pelaksanaan pengujian dan hasil pengujian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan atas analisa dan saran berdasarkan hasil yang telah dilaksanakan.

BAB II LANDASAN TEORI

  2. 1 Interconnected Network

  Interconnected Network (Internet) adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan banyak komputer dan jaringan

  • – jaringan komputer di seluruh dunia. Jaringan – jaringan komputer tersebut terdiri dari berbagai platform yang distandarisasi oleh suatu protokol komunikasi yaitu Transmission Control Protocol/ Internet Protocol (TCP/ IP). Penggunaan protokol TCP/ IP digunakan untuk memungkinkan terjadinya komunikasi dan pertukaran informasi tanpa memandang jenis platform atau hardware yang digunakan.

  2. 2 Transmission Control Protocol/ Internet Protocol

  Transmission Control Protocol/ Internet Protocol (TCP/ IP) adalah sebuah protokol yang terdapat di dalam suatu jaringan komputer (computer network) yang digunakan untuk berkomunikasi maupun bertukar data antar komputer. TCP/ IP merupakan standar protokol pada jaringan internet yang menghubungkan banyak komputer yang berbeda baik hardware maupun sistem operasi agar dapat saling berinteraksi.

  TCP/ IP merupakan protokol yang menjadi penghubung antar suatu komputer dengan komputer lain di dalam network, meskipun kedua komputer tersebut memiliki sistem operasi yang berbeda. TCP/ IP merupakan perantara dalam melakukan penukaran data.

  2.2. 1 Transmission Control Protocol (TCP)

  Transmission Control Protocol (TCP) merupakan connection-oriented protocol yang berarti bahwa kedua komputer yang ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dahulu sebelum pertukaran data berlangsung (contohnya email). Selain itu TCP juga bertanggung jawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut akan sampai ke tujuan, memeriksa kesalahan, dan mengirimkan error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan. Hal inilah yang membuat TCP sukar untuk dikelabui. Jika isi email tersebut terlalu besar untuk satu datagram, maka TCP akan membaginya ke dalam beberapa datagram.

  2.2. 2 Internet Protocol (IP) Internet Protocol (IP) bertanggung jawab terhadap hubungan komunikasi

  yang berlangsung. IP hanya bertugas sebagai kurir dari TCP dan mencari jalur (routing) yang terbaik dalam penyampaian datagram. IP tidak bertanggung jawab jika data tersebut tidak sampai dengan utuh. Hal ini karena IP tidak memiliki informasi mengenai isi data yang dikirimkan, tetapi IP akan mengirimkan pesan kesalahan (error message) ke sumber data melalui ICMP jika hal ini terjadi kesalahan.

  Karena IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahui urutan data mana yang akan disusun berikutnya, maka hal ini menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi di daerah sumber dan tujuan datagram. Hal inilah yang menyebabkan adanya paket data yang hilang sebelum sampai ke tujuan

  2. 3 Jenis

  • – Jenis Jaringan

  Secara umum ada 3 jenis jaringan, yaitu Local Area Network (LAN/ WLAN), Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN).

2.3.1 Local Area Network (LAN)

  Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang

  relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah kantor pada sebuah gedung. Biasanya tidak lebih jauh dari sekitar 200m.

  LAN sendiri memiliki 2 perbedaan yaitu wired LAN dan wireless LAN, wired LAN biasa disebut LAN adalah konfigurasi LAN yg menggunakan guided media seperti kabel UTP, sedangkan wireless LAN menggunakan perantara unguided media seperti udara, untuk lebih jelas bisa dilihat di gambar 2.1.

Gambar 2.1 Jaringan LAN

  2. 3. 2 Wireless Local Area Network

  WLAN adalah jaringan komputer yang menggunakan frekuensi radio dan infrared sebagai media transmisi data. WLAN sering disebut sebagai jaringan nirkabel atau wireless.Proses komunikasi tanpa kabel ini dimulai dengan munculnya alat-alat berbasis gelombang radio seperti, walkie talkie, remote control, cordless phone dan perangkat radio lainnya.

  Hal ini menyebabkan adanya keinginan untuk menjadikan komputer sebagai barang yang mudah dibawa (mobile) dan mudah digabungkan dengan jaringan yang sudah ada. Maka akhirnya muncul pengembangan teknologi wireless untuk jaringan komputer.

  2. 4 Standart 802.11n

  802.11n adalah salah satu standar yang dikembangkan oleh Wi-Fi Alliance, sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 1999 dan bertugas melakukan standarisasi perangkat yang akan digunakan untuk keperluan umum termasuk industri, kesehatan, dan ilmu pengetahuan. Wi-Fi Alliance mengembangkan standarisasi yang menjamin adanya interoperabilitas antar produk yang mendukung standar yang dikeluarkan oleh Wi-Fi Alliance.

  802.11n adalah sebuah proyek pengembangan yang dilakukan Wi-Fi Alliance untuk menyempurnakan lapisan MAC hingga nantinya mampu meningkatkan kemampuan throughput. Pada proses pengembangannya Wi-Fi Alliance mengkaji beberapa hal antara lain penggunaan antena cerdas (smart antenna) dan penggunaan lebih dari satu antenna (multiple antenna).

  Pada proses perkembangan terkini, Wi-Fi Alliance mencetuskan sebuah spesifikasi yang dapat memberikan laju data minimal 100Mbps, sebagaimana terukur pada antarmuka antara lapisan MAC 802.11 dan lapisan di atasnya.

  Selain perbaikan throughput, 802.11n diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan

  • – kebutuhan lainnya yang terkait dengan kinerja Wireless LAN, termasuk peningkatan jarak jangkauan sinyal radio dengan tingkat throughput saat ini, peningkatan kekebalan terhadap sebuah interferensi dan jangkauan lebih seragam untuk satu wilayah yang sama.
Pada penelitian ini yang digunakan adalah perangkat 802.11n draft 2.0. Draft 2.0 adalah rancangan standarisasi yang dibentuk oleh kelompok kerja dari Wi-Fi Alliance. Draft 2.0 ini pertama kali dicetuskan medio Maret 2007. Inti dari perumusan draft 2.0 ini adalah peningkatan performa pada jaringan MAC (physical layer) yang berimplikasi pada peningkatan throughput serta penggunaan teknologi MIMO ( multiple in multiple out) yang akan memaksimalkan dari kombinasi rasio dari sinyal yang memantul untuk dapat mengirimkan data.

  Teknologi 802.11n memiliki perbedaan yang dapat dilihar dari gambar di bawah ini, :

Gambar 2.2 Spesifikasi 802.11

  Dilihat dari gambar di atas terlihat bahwa 802.11n memiliki data rate maksimal secara teoritis yaitu 248Mbps dan throughput 74Mbps. 802.11n juga mengadaptasi backward compatibility. Backward compatibility adalah kemampuan sebuah perangkat menjalankan input sesuai perangkat keluaran terdahulu. Dalam hal ini adalah WiFi adapter 802.11n tetap dapat berkomunikasi dengan 802.11g namun dengan throughput dan data rate maksimal sesuai dengan 802.11g.

  Teknologi 802.11n seperti teknologi 802.11 sebelumnya memiliki 14 channel, serta ada 2 channel non overlapping (channel yang tidak saling bertabrakan), yang dapat dilihat sebagai berikut, :

Gambar 2.3 WiFi ChannelGambar 2.4 Non Overlapping WiFi Channel

  2. 5 Standart 802.15 Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk memenuhi kebutuhan nirkabel

  dalam lingkup personal (personal area networks). Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan bertukar informasi antar peralatan. Spesifiksi dari

  

  peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh kelom

  

Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan

  teknik modulasi yang disebut Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) dan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host-host bluetooth dengan jarak terbatas. Kelemahan teknologi ini adalah jangkauannya yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.

  Bluetooth yang berjalan di frekuensi 2.4Ghz memiliki 79 channel. Bluetooth memiliki sifat ko-eksisten (bluetooth coexistence), yaitu interferensi antar perangkat yang berjalan pada frekuensi yang sama dalam hal ini WiFi dan bluetooth. Bluetooth memiliki 79 channel, dan setiap 20 channel pada bluetooth berinterferensi pada 1 channel Wifi.

  Untuk meminimalisasi hal tersebut, ada sebuah teknik yang dikembangkan oleh Special Interest Group (SIG) yang disebut Adaptive Frequency Hopping (AFH), AFH adalah teknik yang memungkinkan perangkat bluetooth melakukan scanning terhadap channel kosong untuk menghindari interferensi. Namun teknik ini hanya berjalan efektif hanya jika benar – benar tersedia channel kosong.

Gambar 2.5 Bluetooth Channel

  Awal mula Bluetooth adalah sebagai teknologi komunika2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific

  

and Medical ) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang

  mampu menyediakan layanata dan suara secara real-time antara host- host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas (sekitar 10 meter).

  Bluetooth berupa card yang menggunakan frekuensi dengan jarak layanan yang terbatas dan kemampuan data transfer lebih rendah dari card (WLAN).Walaupun standar Bluetooth SIG saat ini „dimiliki‟ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan menjadi sebuah standar IEEE (802.15).

  Bluetooth dibedakan dalam beberapa class, seperti tabel di bawah

Gambar 2.6 Bluetooth class

  Dari gambar tersebut dapat dilihat perbedaan power tiap class pada bluetooth, namun penelitian ini menggunakan bluetooth pada telepon selular, yaitu bluetooth class 2.

Gambar 2.7 Pembagian Class Bluetooth

  Karena berada pada frekuensi yang sama, yaitu 2.4 GHz, baik bluetooth dan wifi dapat saling menginterferensi satu sama lain, hal itu dapat dilihat dari ilustrasi gambar di bawah ini :

Gambar 2.8 Ilustrasi Interferensi WLAN dan Bluetooth

  Dari ilustrasi di atas dapat dilihat bahwa channel 3 dan 11 akan memenuhi seluaruh frekuensi

  2.4 GHz, hingga pada saat bersamaan akan terjadi tabrakan antara WLAN dan Bluetooth pada saat melakukan transfer data.

2.6 FTP (File Transfer Protocol)

  FTP (File Transfer Protocol)merupakan salah satu aplikasi TCP/IP yang digunakan untuk mencopyatau memindahkan fileyang ada disebuah komputer ke komputer lain. FTP mulai ada ada sejak perkembangan internet dan didefinisikan menggunakan RFC sebagai standarisasi. FTP menggunakan koneksi berbasis connection-oriented sehingga dari kedua sisi baik client ataupun serverharus memiliki koneksi TCP/IP. FTP menggunakan 2 hubungan koneksi untuk melakukan transfer file.

  1. Control Connection

  Metode ini dipakai pada hubungan client-server yang normal, artinya server membuka diri secara pasif pada sebuah port 21 selanjutnya server akan menunggu hubungan yang akan dilakukan oleh client. Client akan aktif untuk membuka port tersebut dan membangun control connection.Koneksi ini akan terus berlangsung selama client masih berkomunikasi dengan server. Client akan mengirimkan perintah-perintah ke serverdan server akan merespon perintah tersebut.

  2. Data Connection

  Hubungan ini dibangun ketika file dikirim antara client-server yang bertujuan untuk memaksimalkan ukuran data yang ditransfer. Port yang digunakan untuk koneksi ini adalah port 20.

Gambar 2.9. Model hubungan FTP

  Fasilitas-fasilitas yang disediakan FTP diantaranya adalah :

  1. Interactive access Menyediakan fasilitas interaksi antara client dan server.

  2. Format specification Client dapat menentukan tipe dan format data.

  3. Authentification control Fasilitas ini digunakan untuk meminta autentifikasi dari client berupa username dan password.

  2. 7 Parameter Manajemen Bandwidth

  Parameter yang dibutuhkan manajemen bandwidth, yaitu throughput, delay, dan utilization.

  2.7.1 Throughput Throughput merupakan bandwidth aktual yang terukur dalam

  mentransmisikan data. Jika tp adalah throughput, ds adalah ukuran data yang dikirim, dan t adalah waktu yang dibutuhkan, maka rumus untuk menentukan throughput jaringan komputer sebagai berikut:

  tp = ds / t

  Sedangkan goodput adalah ukuran data sesungguhnya yang ditransmisikan, atau biasa disebut throughput tanpa header.

  2.7.2 Delay / One Way Latency Delay atau waktu tunggu merupakan waktu yang dibutuhkan untuk sebuah

  paket yang dikirimkan dari suatu komputer ke komputer yang dituju. Delay dalam sebuah proses transmisi paket dalam sebuah jaringan komputer disebabkan karena adanya antrian yang panjang, atau mengambil rute lain untuk menghindari kemacetan pada routing. Delay pada suatu jaringan komputer dapat diukur menggunakan perintah ping yang merupakan salah satu perintah yang dimiliki oleh command

  

prompt sistem operasi Windows, time pada hasil perintah ping menunjukkan delay

pada paket yang dikirimkan.

  2.7.3 Link Utilization

  Tiap link memiliki laju data maksimum yang dikenal dengan access rate

  

(bandwidth). Link utilization adalah gambaran sederhana dari throughput pada suatu

link yang diekspresikan sebagai persentase dari access rate link/bandwidth tersebut.

  2.7.4 Bandwidth

  Merupakan ukuran kecepatan aliran data yang menyatakan banyaknya informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dalam suatu waktu tertentu. Sebenarnya bandwidth adalah jumlah bit yang dapat dikirimkan dalam satu detik. Oleh karenanya bandwith memiliki satuan yang dipakai dalam bits per second atau sering disingkat sebagai bps.

2.7.5 Menentukan Jumlah Sampel

  Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun acuan tabel yang dikembangkan para ahli. Secara umum dalam penelitian eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-masing kelompok.

  Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sampel :

  1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian

  2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat

  3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian

  4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20

  2. 9 Alat Pengukuran

  Proses pengukuran parameter dalam manajemen bandwdith menggunakan Wireshark

  software

  2. 9. 1 Wireshark

  Wireshark merupakan salah satu dari sekian banyak tool Network Analyzer yang banyak digunakan oleh Network administrator untuk menganalisa kinerja jaringannya terrmasuk protokol didalamnya. Wireshark banyak disukai karena interfacenya yang menggunakan Graphical User Interface (GUI) atau tampilan grafis.

  Wireshark mampu menangkap paket-paket data atau informasi yang berseliweran dalam jaringan.

  Semua jenis paket informasi dalam berbagai format protokol pun akan dengan mudah ditangkap dan dianalisa. Wireshark mampu menangkap paket-paket data atau informasi yang berjalan dalam jaringan yang terlihat dan semua jenis informasi ini dapat dengan mudah dianalisa yaitu dengan memakai sniffing , dengan sniffing diperoleh informasi penting seperti password email account lain.

  Wireshark merupakan software untuk melakukan analisa lalu-lintas jaringan komputer, yang memiliki fungsi-fungsi yang amat berguna bagi profesional jaringan, administrator jaringan, peneliti, hingga pengembang piranti lunak jaringan.

Gambar 2.10 Contoh wireshark capture

2.9.2 Channel Analyzer4

  Channel Analyzer adalah salah satu networking tool yang berguna untuk menganlisas jaringan nirkabel. Fungsinya tidak jauh berbeda dengan tools sejenis seperti netstumbler maupun vistumbler. Kelebihan dari tools ini adalah mampu menampilkan semuanya dalam mode grafik.

Gambar 2.11 Contoh Capture Channel Analyzer 4

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Spesifikasi Alat

  Dalam tugas akhir ini akan dilakukan pengujian terhadap beberapa skenario untuk mengetahui kinerja jaringan wireless. Pengujian dilakukan dengan menggunakan perangkat sebagai berikut:

   TP LINK TL – WN 722N Wireless USB Adapter Perangkat ini akan digunakan sebagai hardware dalam pengujian tugas akhir ini:

  

Gambar 3.1Spesifikasi TL

  • – WN722N

   Broadband Router Linksys WRT320N Perangkat ini akan digunakan sebagai access point dalam percobaan dengan skenario infrastruktur dalam skala lab.

Gambar 3.3 Linksys WRT320NGambar 3.4 Spesifikasi Linksys WRT 320N

   Bluetooth Class 2.0 (Mobile Phone)

  

Jenis ponsel Class / Power (dBm)

Nokia 5700 (2 unit) 2/ 4 Nokia 6300 (2 unit) 2/ 4 Nokia 5610 (2 unit) 2/ 4 Nokia 5310 (4 unit) 2/ 4

  Blackberry 8520 (5 unit) 2/ 4

  2/ 4

  Blackberry 9650 (2unit) Blackberry 9780 (3unit) 2/ 4

3.2 Skenario Pengujian

  Dalam proses pengambilan data pada penelitian ini, penulis menggunakan skenario kurang lebih sebagai berikut :

  1. Penulis melakukan pengujian dengan 4 skenario, dengan menggunakan channel 6 ( skenario 1-4 ) dan 3 & 11 (skenario 5 dan 6) pada WiFi 802.11n 2. Penulis melakukan pengujian dengan melakukan transfer file menggunakan protokol FTP (port 20/21).

  3. Penulis menggunakan wireshark untuk melakukan pengukuran dalam penelitian ini.

  4. Setelah mendapatkan data dari hasil pengukuran parameter bandwidth, throughput, delay, utilization, penulis membandingkan data yang diperoleh dari hasil pengujian 6 skenario tsb.

  5. Penulis melakukan analisa terhadap data tsb.

  SKENARIO PENGUJIAN PERTAMA PERFORMA AKTUAL

802.11n dengan 1 client, 1 access point tanpa inteferensi bluetooth.

Gambar 3.5 Skenario Pengujian Pertama

  Jarak (m)

  1

  10

  20

  30

  40

  50 Sinyal (dBm) TP (mbps)

  Delay (ms) Utilization (%)

  Keterangan: 1.

  Pengujian menggunakan 1 buah router Linksys WRT320N yang dijadikan access point.

  2. Pengujian menggunakan 1 buah pc yang dijadikan ftp server.

  3. Pengujian menggunakan 1 buah client yang akan melakukan transfer file dari ftp server melalui access point dengan besar file 50MB dan 100MB, jarak dalam ruangan bervariasi 1-50m dari access point.

  4. Pengujian dilakukan di ruangan tertutup yang terbebas dari interferensi gelombang wireless lain yang tidak diinginkan.

  SKENARIO PENGUJIAN KEDUA INTERFERENSI 802.15 TERHADAP 802.11n

Gambar 3.6 Skenario Pengujian Pertama

  Jarak (m)

  1

  10

  20

  30

  40

  50 Sinyal (dBm) TP(mbps)

  Delay (ms) Utilization (%)

  Keterangan: 1. Pengujian menggunakan 1 buah router Linksys WRT320N yang dijadikan access point.

  2. Pengujian menggunakan 1 buah pc yang dijadikan ftp server.

  3. Pengujian menggunakan 1 buah client yang akan melakukan transfer file dari ftp server melalui access point dengan besar file 50MB dan 100MB, jarak dalam ruangan max 50m dari access point, dengan variasi interferensi berupa komunikasi antar perangkat bluetooth dengan jarak 10cm dari client.

  4. Pengujian dilakukan di ruangan tertutup yang terbebas dari interferensi gelombang radio yang tidak diinginkan.

  SKENARIO PENGUJIAN KETIGA PERFORMA 802.11n dengan 1 client, 10 access point tanpa inteferensi bluetooth.

Gambar 3.7 Skenario Pengujian Ketiga Jarak (m)

  1

  10

  20

  30

  40

  50 Sinyal (dBm) TP (mbps)

  Delay (ms) Utilization (%)

  Keterangan: 1.

  Pengujian menggunakan 1 buah router Linksys WRT320N yang dijadikan access point.

2. Pengujian menggunakan 1 buah pc yang dijadikan ftp server.

  3. Pengujian menggunakan 1 buah client yang akan melakukan transfer file dari ftp server melalui access point dengan besar file 100MB, jarak dalam ruangan bervariasi 1-50m dari access point.

  4. Pengujian dilakukan di ruangan tertutup yang terbebas dari interferensi gelombang radio yang tidak diinginkan, kecuali interferensi antar client sesuai yang terlihat dalam gambar 3.6.

  SKENARIO PENGUJIAN KEEMPAT INTERFERENSI 802.15 TERHADAP 802.11n

Gambar 3.8 Skenario Pengujian Keempat

  Jarak (m)

  1

  10

  20

  30

  40

  50 Sinyal (dBm) TP (mbps)

  Delay (ms) Utilization (%) Keterangan: 1. Pengujian menggunakan 1 buah router Linksys WRT320N yang dijadikan access point.

  2. Pengujian menggunakan 1 buah pc yang dijadikan ftp server.

  3. Pengujian menggunakan 10 buah client yang akan melakukan transfer file dari ftp server melalui access point dengan besar file 50MB & 100MB, jarak dalam ruangan 1 - 50m dari access point, dengan variasi interferensi berupa komunikasi antar perangkat bluetooth dengan jarak 10cm dari client.

  4. Pengujian dilakukan di ruangan tertutup yang terbebas dari interferensi gelombang radio yang tidak diinginkan.

  SKENARIO PENGUJIAN KELIMA INTERFERENSI 802.15 TERHADAP 802.11n

Gambar 3.9 Skenario Pengujian Kelima

  Ukuran file 50 100 Sinyal (dBm)

  TP (mbps) Delay (ms)

  Utilization (%) Keterangan: 1. Pengujian menggunakan 2 buah router Linksys WRT320N yang dijadikan access point, masing masing channel 3 dan channel 11.

  2. Pengujian menggunakan 2 buah pc yang dijadikan ftp server.

  3. Pengujian menggunakan 2 buah client yang akan melakukan transfer file dari ftp server melalui access point dengan besar file 50MB & 100MB, jarak dalam ruangan kurang dari 10m dari access point.

  4. Pengujian dilakukan di ruangan tertutup yang terbebas dari interferensi akses poin lain di luar skenario.

  SKENARIO PENGUJIAN KEENAM INTERFERENSI 802.15 TERHADAP 802.11n

Gambar 3.10 Skenario Pengujian Keenam

  Ukuran file 50 100 Sinyal (dBm)

  TP (mbps) Delay (ms)

  Utilization (%) Keterangan: 1. Pengujian menggunakan 2 buah router Linksys WRT320N yang dijadikan access point, masing masing channel 3 dan channel 11.

2. Pengujian menggunakan 2 buah pc yang dijadikan ftp server.

  3. Pengujian menggunakan 2 buah client yang akan melakukan transfer file dari ftp server melalui access point dengan besar file 50MB & 100MB, jarak dalam ruangan kurang dari 10m dari access point, dengan variasi interferensi berupa komunikasi antar perangkat bluetooth dengan jarak 10cm dari client.

4. Pengujian dilakukan di ruangan tertutup yang terbebas dari interferensi akses poin lain di luar skenario..

BAB IV PENGAMBILAN DATA DAN ANALISIS

4.1 Konfigurasi Access Point

  Access point yang akan digunakan adalah Linksys WRT320N. IP address default untuk pengaturan access point ini adalah 192.168.1.1, maka harus diatur terlebih dahulu ip dari PC desktop yang akan terhubung dengan access point ini.

  IP default dari access point yaitu 192.168.1.1. Maka akan muncul halaman login. Dalam hal ini username dan password default untuk masing-masing vendor berbeda-beda. Untuk access point Linksys WRT320N ini, username diisi dengan “admin” dan password diisi dengan “admin”. Selanjutnya setelah login berhasil, lakukan pengaturan nama jaringan dan nama SSID.

  Gambar 4.1: Capture Konfigurasi Linksys Router

4.2 Konfigurasi FTP (File Transfer Protocol) Server

  Dalam skenario yang sudah disebutkan pada bab III, akan dilakukan transfer file FTP Server ke client (laptop). Besar ukuran file yang akan digunakan dalam proses transfer adalah sebesar 50MB dan 100MB. Maka dibutuhkan aplikasi untuk mempermudah proses transfer file yang disebut FTP client dan FTP server. FTP client berfungsi untuk melakukan request pada FTP server jika akan melakukan proses upload atau download. Sedangkan FTP server bertugas melayani permintaan dari client. Dalam pengukuran ini komputer akan diinstall Filezilla server untuk menangani proses download.

  Adapun tampilan dari aplikasi ini adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2 FTP ServerGambar 4.3 Setting Folder Sharing Filezilla Server

4.3 Pengujian

  Pengukuran data akan dilakukan dengan 4 skenario. Karena kehandalan kinerja jaringan salah satu faktornya bisa dipengaruhi beberapa hal seperti adanya interferensi maupun perangkat keras yang digunakan. Dalam penelitian ini, setiap pengambilan data dilakukan selama 15 kali sesuai dengan standar statistik untuk penelitian yang bersifat eksperimen. Untuk konfigurasi channel WLAN dipilih channel 6 ( 2.437GHz ) karena memiliki frequency range dari 2.426 -2.448GHz dan akan berinterferensi dengan frekuensi dari bluetooth.

4.3.1 Pengujian Skenario I

4.3.1.1 Pengujian Skenario I ( 50MB ) Jarak (m)

  1

  10

  20

  30

  40

  50 Sinyal (dBm) -21 -49 -66 -74 -86 -91

  40.736 40.363 38.255 35.892 27.607 23.350

  TP (mbps) Delay (ms) 0.213 0.219 0.239 0.245 0.309 0.391 Util. (%)

  13.6

  13.4

  12.75 11.97 9,2

  7.78 Tabel 4.1 Hasil Pengujian Skenario I (50MB)

  Skenario 1 (50MB)

  45 40.736 40.363

  38.255

  40 35.892

  35 27.607

  30

  23.35

  s

  25

  p b

  20

  m

  Throughput