EVALUASI ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN

EVALUASI ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI DI STKIP PGRI PACITAN
Siska Iriyani1), YhonyAgusSetya Mahendra2)
1) Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Pacitan
Jalan Cut NyakDien 4A PlosoPacitan, e-mail: Siskairiani4@gmail.com
2) Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Pacitan
Jalan Cut NyakDien 4A PlosoPacitan, e-mail:yhony.mahendra@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini difokuskan pada evaluasi adopsi TIK dalam lingkup perguruan
tinggi STKIP PGRI Pacitan yang meliputi tata kelola TIK perguruan tinggi,
infrastruktur dan fasilitas TIK perguruan tinggi, sistem dan aplikasi TIK perguruan
tinggi, informasi dan konten TIK perguruan tinggi, dan stakeholder TIK perguruan
tinggi dalam mendukung pelaksanaan Tri Darma perguruan tinggi. Evaluasi adopsi
TIK ini dilaksanakan dengan melakukan pengumpulan data menggunakan instrumen
penerapan TIK di perguruan tinggi yang dikembangkan oleh APTIKOM dan Dirjen
Dikti dalam bentuk kuesioner kepada pihak pemangku keputusan institusi perguruan
tinggi. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan melakukan scoring pada setiap
kriteria kuesioner guna menghasilkan akumulasi nilai tertentu. Nilai hasil scoring
akan dimasukkan dalam formula tertentu untuk menghasilkan nilai akhir yang dapat
diartikan secara deskriptif tentang seberapa besar perguruan tinggi telah melakukan

adopsi penuh terhadap TIK dalam konteks menuju tata kelola perguruan tinggi
modern. Hasil dari penelitian ini adalah sejumlah rekomendasi teknis tindak lanjut
tata kelola TIK dalam lingkungan STKIP PGRI Pacitan untuk menuju keselarasan
antara investasi, tujuan, dan pemanfaatan TIK perguruan tinggi.
Kata Kunci: Adopsi Teknologi Informasi, Tata Kelola, Perguruan Tinggi

PENDAHULUAN

I

stilah “adopsi” sering digunakan untuk menggambarkan implementasi TIK yang telah
dilakukan oleh suatu institusi. Pengadopsian TIK ini dipercaya dapat meningkatkan efektiitas
dan eisiensi kinerja dalam mendukung proses bisnis institusi dalam mencapai tujuannya.
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN STKIP PGRI PACITAN 2015

141

Terdapat lima peranan TIK terkait dengan proses penyelenggaraan dan pengelolaan manajemen
institusi pendidikan tinggi, masing-masingadalah: (1) TIK berperan untuk mendukung aktivitas
operasional dan administrasi; (2) TIK untuk membantu proses pengambilan keputusan; (3) TIK

berperan untuk menunjang aktivitas komunikasi dan interaksi antar pemangku kepentingan;
(4) TIK untuk memungkinkan terjadinya pengoptimalan proses dan sumber daya; dan (5) TIK
berperan untuk menjalin kemitraan strategis dengan pihak eksternal (Indrajit, 2011).
Sudah hampir 9 tahun STKIP PGRI Pacitan memanfaatkan TIK dalam proses
penyelenggaraan perguruan tinggi, tetapi sampai saat ini secara khusus belum diketahui seberapa
besar peran dan kapasitas pemanfaatan TIK dalam mendukung Tri Darma perguruan tinggi.
Hal ini tercermin belum adanya masterplan (baca: perencanaan strategis) TIK sebagai acuan
tata kelola TIK dalam perguruan tinggi yang diselaraskan dengan core process perguruan
tinggi. Dalam Borang AIPT (BAN-PT, 2014) STKIP PGRI Pacitan, khususnya pada Standar-6
tercantum bahwa STKIP PGRI Pacitan sudah mengadopsi beberapa produk TIK, tetapi belum
dapat menyebutkan secara spesiik seberapa lama produk tersebut diadopsi, apa dampak yang
dirasakan selama pemanfaatan produk tersebut, dan sejauh mana produk tersebut mendukung
Tri Darma perguruan tinggi. Hal ini berkemungkinan besar berpengaruh negatif terhadap hasil
evaluasi akreditasi institusi pendidikan tinggi khususnya Standar 6 dalam Borang AIPT.
Evaluasi adopsi TIK ini dilaksanakan dengan melakukan pengumpulan data menggunakan
Instrumen penerapan TIK di perguruan tinggi (Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan
Komputer dkk, 2010) dalam bentuk sebuah kuesioner kepada pihak pemangku keputusan
institusi perguruan tinggi. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan melakukan scoring pada
setiap kriteria kuesioner guna menghasilkan akumulasi nilai tertentu. Nilai hasil scoring akan
dimasukkan dalam formula tertentu untuk menghasilkan nilai akhir yang dapat diartikan secara

deskriptif tentang seberapa besar perguruan tinggi telah melakukan adopsi penuh terhadap TIK
dalam konteks menuju tata kelola perguruan tinggi modern. Hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat mengetahui sejauh mana pemanfaatan TIK di lingkungan perguruan tinggi, dan apa saja
rekomendasi yang harus dilakukan oleh institusi pendidikan tinggi, serta dari rekomendasi
tersebut diharapkan mampu memicu tata kelola TIK yang sistematis dalam lingkungan STKIP
PGRI Pacitan untuk menuju tata kelola perguruan tinggi modern. Demikian pula secara tidak
langsung juga akan meningkatkan keunggulan mutu perguruan tinggi dan berpengaruh terhadap
AIPT khususnya Standar 6 dan sangat memungkinkan juga berpengaruh terhadap standar yang
lainnya.

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan
keadaan (what has happened or what is happening) yang sesungguhnya dengan melakukan
pengukuran (evaluasi) terhadap sesuatu parameter tertentu (Kothari, 2004). Dalam penelitian
ini dilakukan pengukuran terhadap tingkat pemanfaatan teknologi informasi dan komputer di
STKIP PGRI Pacitan dalam konteks peran terhadap tata kelola perguruan tinggi.

142


PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN STKIP PGRI PACITAN 2015

Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kampus STKIP PGRI Pacitan Jalan Cut NyakDien 4a
PlosoPacitan, dimulai bulan Juni hingga Oktober 2015.
Target/Subjek Penelitian
Penelitian ini mengambil subjek pemanfaatan teknologi informasi dan komputer di
lingkungan kampus STKIP PGRI Pacitan dalam mendukung Tri Darma perguruan tinggi.
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang dikembangkan
oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM), Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Kementerian PendidikanNasional (Dikti), Dewan TIK Nasional (Detiknas),
KementerianKomunikasidan Informatika Republik Indonesia (Kominfo), Tim Riset Warta
Ekonomi, dan PT. Telkom Tbk. sejak tahun 2010. Instrumen tersebut senantiasa digunakan untuk
mengukur tingkat kematangan pemanfaatan TIK di perguruan tinggi dalam ajang perlombaan
keunggulan teknologi perguruan tinggi yang diselenggarakan PT. Telkom Tbk. setiap tahun atau
sering dikenal dengan sebutanTeSCA (Telkom Smart Campus Award).
Instrumen yang dimaksud berupa angket evaluasi pemanfaatan teknologi informasi di
perguruan tinggi sebagai media pengumpulan data yang nantinya dilakukan penilaian terhadap
5 (lima) kriteria dasar pemanfaatan TIK sebagai berikut: (1) tata kelola dan manajemen; (2)

infrastruktur dan fasilitas; (3) sistem Aplikasi; (4) konten dan database; dan (5) sumber daya
manusia.
Teknik Analisis Data
Setelah data dari kuesioner yang disebarkan terkumpul, maka perhitungan dilakukan
dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:
Scoring Hasil Evaluasi Diri
Jawaban pada angket dikonversi ke dalam angka dengan menggunakan kaidah tertentu,
sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan pada instrumen evaluasi pemanfaatan TIK di
perguruan tinggi (APTIKOM, 2010).
Menghitung Nilai Sub-Total per Kriteria
Setelah nilai dikonversi, untuk masing-masing kriteria dijumlahkan menjadi nilai sub-total
(STn) untuk setiap kriteria (n) kemudian dilakukan normalisasi untuk menghasilkan nilai per
kriteria (Kn) denganformulasisebagai berikut:
K1 = ST1 / 56*100

Nilai Tata Kelola dan Manajemen

1

K2 = ST2 / 71*100


Nilai Infrastruktur dan Fasilitas

2

K3 = ST3 / 46*100

Nilai Sistem Aplikasi

3

K4 = ST4 / 36*100

Nilai Konten dan Database

4

K5 = ST5 / 29*100

Nilai Sumber Daya Manusia


5

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN STKIP PGRI PACITAN 2015

143

Menghitung Nilai Total Akhir
Setelah dilakukan penghitungan terhadap sub-total nilai masing-masing kriteria, selanjutnya
dilakukan perhitungan nilai total akhir (NT) dengan menjumlahkan hasil perkalian sub-total
dengan
masing-masing
perkalian
sub-total
dengan mbobot kriteria(wn) sebagai berikut:
.................................... 6
NT   K n wn ........................................................................................
5

n 1


{25%,15%,
15%,20%,
20%,
15%,
25%}
Dimana wwn=={25%,
Dimana
15%,
25%}
n
Mengartikan Nilai Akhir
Berdasarkan nilai akhir yang dihasilkan, maka dapat diambil sejumlah kesimpulan mengenai
seberapa besar sebuah perguruan tinggi telah melakukan adopsi penuh terhadap TIK dalam
konteks menuju implementasi paradigma pendidikan abad ke-21. Sebelum menggolongkan
perguruan tinggi berdasarkan tingkat adopsi yang dimaksud, perlu dilihat terlebih dahulu arti
dari masing-masing subtotal nilai per kriteria (STn) berdasarkanTabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Matriks Konversi Arti Nilai Subtotal Evaluasi berdasarkan Setiap Kriteria
Skor
Kriteria 1

Kriteria 2
Kriteria 3
Kriteria 4
Kriteria 5

< 20,0
Manajemen
Ad-Hoc
Infrastruktur
Ad-Hoc
Aplikasi
Minimalis
Konten
Minimalis
SDM Terbatas

20,0–39,9
Manajemen
Berpola
Infrastruktur

Minimal
Aplikasi
Sporadis
Konten
Sporadis
SDM Cukup

40,0–59,9
Manajemen
Standar
Infrastruktur
Standar
Aplikasi
Standar
Konten
Terstruktur
SDM Mahir

60,0–79,9
Manajemen

Mahir
Infrastruktur
Modern
Aplikasi
Bersistem
Konten
Bersistem
SDM Unggul

≥ 80
Manajemen
Best Practice
Infrastruktur
Mutakhir
Aplikasi
Terintegrasi
Konten
Terintegrasi
SDM Inovatif

Sumber: APTIKOM, 2010
Berdasarkan range nilai total yang didapat dan penarikan arti terhadap setiap kriteria
berdasarkan Tabel 1 maka paling tidak perguruan tinggi terkait berdasarkan Nilai Total Akhir
(NT) dapat dikategorikan ke dalam 5 (lima) tingkatan kelas pengadopsian TIK sebagai berikut:
Tabel 2. Tingkatan Kelas Pengadopsian TIK
No.
1
2
3
4
5

Interval NT
< 20,00
20,00 – 39,99
40,00 – 59,99
60,00 – 79,99
> 80,00

Kelas Adopsi TIK
Tingkat Muda
Tingkat Pratama
Tingkat Madya
Tingkat Pranata
Tingkat Paripurna

Keterangan
Belajar implementasi TIK
Berusaha membangun TIK
Standar TIK PT
Implementasi TIK optimal
Model TIK PT lain

Sumber: APTIKOM, 2010
Berdasarkan tingkat kategori yang diperoleh STKIP PGRI Pacitan nantinya akan disimpulkan
kekurangan apa saja yang terdapat dalam pengadopsian TIK di kampus dan rekomendasi apa
saja yang diperlukan untuk menindaklanjuti hasil evaluasi dalam penelitian ini.

144

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN STKIP PGRI PACITAN 2015

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Evaluasi Diri
Pengumpulan data dalam penelitian evaluasi ini menggunakan sebuah angket yang
seluruhnya ada 72 item pertanyaan dalam lima kriteria yang disusun sebagaimana dalam Tabel 3.
Tabel 3. Susunan kriteria dalam Angket Penerapan TIK di Perguruan Tinggi
No
Kriteria
1 Kriteria 1: Tata Kelola TIK Perguruan Tinggi
Organisasi TIK
1) Unit Organisasi Khusus TIK
2) Pimpinan tertinggi penanggung jawab TIK
3) Jumlah staf/karyawan yang mengelola TIK
4) Forum TIK Perguruan Tinggi
5) Pengelola fungsi TIK Perguruan Tinggi
6) Fungsi TIK
7) SOP (Standard Operating Procedure) pengelolaan TIK Perguruan Tinggi
8) Helpdesk
Perencanaan TIK
1) Peranan TIK Perguruan Tinggi
2) Rencana strategis pengembangan TIK
3) Revisi terakhir rencana strategis TIK
4) Cetak biru arsitektur TIK
5) Alokasi anggaran belanja TIK
6) Investasi TIK tiga tahun terakhir
7) Nilai operasional TIK
8) KPI (Key Performance Indicator) implementasi TIK Perguruan Tinggi
9) Hibah TIK
10) Dana hibah TIK terbesar
Evaluasi TIK
1) Evaluasi/audit TIK Perguruan Tinggi
2) Audit TIK terakhir kali
3) Penghargaan TIK
4) Masalah utama implementasi TIK Perguruan Tinggi
2 Kriteria 2: Infrastruktur dan Fasilitas TIK Perguruan Tinggi
1) Jumlah komputer aktif yang dimiliki
2) Penggunaan sistem operasi legal
3) Jumlah server
4) Fungsi server
5) Intranet
6) Persentase komputer terhubung LAN (Local Area Network)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN STKIP PGRI PACITAN 2015

Bobot
25%

15%

145

No

3

4

5

146

Kriteria
7) Metode koneksi internet
8) Kapasitas bandwidth
9) Internet domestik via IIX (Indonesia Internet Exchange)
10) Area hotspot lingkungan kampus
11) Persentase cakupan hotspot
12) Media akses di lingkungan kampus
13) Persentase penggunaan media akses oleh tenaga pengajar
14) Persentase penggunaan media akses oleh mahasiswa
15) Persentase mahasiswa membawa komputer pribadi ke kampus
16) Contingency Plan TIK
Kriteria 3: Sistem dan Aplikasi TIK Perguruan Tinggi
1) Aplikasi belajar mengajar
2) URL Aplikasi belajar mengajar
3) Persentase mata kuliah yang diakses melalui e-Learning
4) Rata-rata peserta e-Learning
5) Sistem informasi yang terkait dengan administrasi Perguruan Tinggi
6) Sistem informasi pengambil keputusan
7) URL sistem pengambil keputusan
8) Aplikasi penunjang berbasis TIK
9) URL e-Library Perguruan Tinggi
10) Kelengkapan itur e-Library
11) Persentase tenaga pengajar yang telah memanfaatkan e-Library
12) Persentase mahasiswa yang telah memanfaatkan e-Library
13) Lama Perguruan Tinggi membangun sistem dan aplikasi TIK
Kriteria 4: Informasi dan Konten TIK Perguruan Tinggi
1) Bahan ajar mata kuliah digital yang bisa diunduh
2) Jumlah mata kuliah yang sudah ter digitalisasi
3) Jumlah materi/bahan ajar yang siap diunduh
4) URL koleksi digital Perguruan Tinggi
5) Kuantitas tenaga pengajar yang memiliki web blog pribadi
6) Bentuk fasilitas komunikasi untuk mahasiswa, dosen, dan alumni
7) URL koleksi visual multimedia
8) Jumlah hasil penelitian yang sudah dipublikasikan di internet
9) Penggunaan TIK untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi lain
10) Penggunaan TIK untuk berkolaborasi dengan stakeholders di luar perguruan tinggi
Kriteria 5: Stakeholders TIK Perguruan Tinggi
1) Email account Perguruan Tinggi
2) Program Pelatihan rutin SDM TIK kampus

Bobot

20%

15%

25%

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN STKIP PGRI PACITAN 2015

No

Kriteria
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)

Bobot

Target pelatihan TIK kampus
Frekuensi pelatihan SDM TIK kampus per tahun
Jenis pelatihan TIK yang diselenggarakan
Bagian/unit pengelola pelatihan TIK kampus
Waktu akses terbuka jaringan internet
Ruang khusus akses internet
Koneksi denganjaringan WAN Jardiknas
Layanan online Perguruan Tinggi
Saran sosialisasi fasilitas TIK Perguruan Tinggi

Berdasarkan jawaban yang telah diisikan oleh narasumber dalam angket tersebut, setiap
jawaban akan dikonversikan ke dalam angka.Sehingga masing-masing kriteria dapat dihitung
besar nilainya untuk dilakukan analisis lebih lanjut.
Tabel 4. Hasil Konversi Jawaban Angket Penerapan TIK di Perguruan Tinggi
STKIP PGRI Pacitan
No
0
2
2
0
0
1
1
0

STn

6

K1
3
0
0
0
0
2
1
0
1
1

8
13

1
3
0
-5

-1

K2
3
1
1
4
1
2
1
4
0
1
4
3
2
2
2
0

K3
5
1
0
0
0
1
1
1
1
3
2
4
2

K4
0
0
0
1
1
1
0
5
0
0

K5
3
0
0
0
0
0
3
0
0
0
1

31

21

8

7

Nilai Subtotal per Kriteria
Setelah jawaban dikonversi untuk masing-masing kriteria, kemudian dijumlahkan menjadi
nilai sub-total (STn) untuk setiapkriteria (n) dan diartikan berdasar Tabel 1.

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN STKIP PGRI PACITAN 2015

147

Tabel 5. Arti Nilai Subtotal per Kriteria Berdasarkan Perolehan Data
Kriteria
1
2
3
4
5

Nilai Subtotal
13
31
21
8
7

Interval Skor
< 20,00
20,00 – 39,99
20,00 – 39,99
< 20,00
< 20,00

Arti Skor
Manajemen Ad-Hoc
Infrastruktur minimal
Aplikasi sporadis
Konten minimalis
SDM terbatas

Nilai Total Akhir
Kemudian untuk menghasilkan nilai akhir (Kn) untukmasing-masing kriteria perlu
dilakukan normalisasi menggunakanpersamaan 1 s.d.5. Setelah nilai akhir didapat untuk masingmasing criteria. Selanjutnya, untuk dapat diartikan sebagai suatu kondisi tertentu, maka seluruh
nilai akhir kriteria (Kn) dijumlahkan setelah masing-masing dikalikan dengan bobotnya (wn)
menggunakan persamaan 6.
wn

= {25%, 15%, 20%, 15%, 25%}

NT

= (K1*w1) + (K2*w2) + (K3*w3) + (K4*w4) + (K5*w5)

NT

= (23,21*0,25) + (43,66*0,15) + (45,65*0,20) + (22,22*0,15) + (24,14*0,25)
= 5,80 + 6,55 + 9,13 + 3,33 + 6,04
= 30,85

Jadi nilai total akhir (NT) yang dihasilkan sebesar 30,85.
Arti Nilai Akhir
Selanjutnya perolehan nilai total akhir (NT) yang diperoleh akan dikonversikan ke
dalam tingkatan kelas pengadopsian TIK Perguruan Tinggi berdasarkan Tabel 2. Dimana NT
yang diperoleh STKIP PGRI Pacitan adalah sebesar 30,85 yang artinya STKIP PGRI Pacitan
menduduki kelas pengadopsian TIK pada tingkat Pratama.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Dari arti nilai subtotal setiap kriteria yang dihasilkan, dapat dijabarkan bahwa penerapan
TIK di STKIP PGRI Pacitan masih menerapkan tata kelola dan manajemen Ad-Hoc dalam
penyelenggaraan TIK nya, infrastruktur dan fasilitas yang dimiliki masih tergolong minim. Selain
itu, sistem aplikasi yang sudah diimplementasikan tergolong sporadic. Konten dan database
yang dimiliki atau disajikan masih sangat minimalis, dan SDM pengelola TIK perguruan tinggi
masih sangat terbatas.
Pada peringkat pengadopsian TIK tingkat Pratama, perguruantinggi STKIP PGRI Pacitan
sudah mulai berusaha untuk membangun sumber daya TIK nya demi memenuhi persyaratan
minimal dalam melaksanakan core process (baca: Tri Darma) nya. Kriteria minimal dapat dilihat
dari berbagai aturan atau benchmark yang ada, misalnya: KKNI, Standar BAN-PT, Standar
BNSP, PeraturanDikti, BukuPutih TIK Kemkominfo, kebutuhanpengguna, studi komparasi,
dan lain sebagainya.

148

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN STKIP PGRI PACITAN 2015

Tetapi untuk mencapai Tingkat Madya – yaitu tingkatan standar TIK perguruan tinggi yang
terstruktur dan memiliki SDM yang terampil, maka STKIP PGRI Pacitan perlu meningkatkan
nilai total akhir (NT) nya hingga di atas skor 40,00. Tingkat inilah yang merupakan target yang
harus dicapai oleh institusi pendidikan tinggi. Suatu kondisi dimana secara rapi, terstruktur,
dan jelas peranan, fungsi, prosedur, dan mekanisme pemanfaatan TIK yang telah disusun oleh
institusi yang bersangkutan dan telah disosialisasikan dengan baik dalam lingkungan kampus.
Dalam hal ini STKIP PGRI Pacitan masih perlu meningkatkan pemanfaatan TIK nya hingga
9,15 poin atau lebih, untuk dapat mencapai tingkat pengadopsian standar/Tingkat Madya.
Beberapa tindak lanjut terkait pengadopsian TIK yang direkomendasikan untuk
meningkatkan skor pengadopsian TIK perguruan tinggi STKIP PGRI Pacitan:
1)

Mengubah paradigma pembelajaran klasik menjadi berbasis TIK, melalui sosialisasi
pemanfaatan TIK dalam konteks pembelajaran dalam bentuk seminar dan workshop;

2)

Melatih segenap SDM dalam konteks manajemen TIK, yaitu perencanaan, operasional,
pengawasan, dan pengendalian baik terhadap infrastruktur maupun fasilitas TIK perguruan
tinggi melalui program pelatihan khusus yang intensif;

3)

Menambah investasi sarana/fasilitas TIK dengan berlandaskan pada Perencanaan Strategis
TIK dan Roadmap Implementasi TIK perguruan tinggi yang disusun STKIP PGRI Pacitan
(jika sudah ada);

4)

Membentuk unit organisasi khusus yang bertanggung jawab mengelola TIK kampus.
Sehingga mulai perencanaan, implementasi, pengendalian, dan pengawasan ditangani
dengan baik oleh unit tersebut;

5)

Membuat perencanaan strategis TIK berkala dan terprogram, sebagai acuan implementasi
TIK perguruan tinggi;

6)

Meningkatkan peran TIK untuk mendukung aktivitas operasional dan administrasi.
Dengan melakukan digitalisasi terhadap aktivitas operasional maupun administrasi, baik
parsial maupun keseluruhan yang melibatkan sistem informasi dan basis data;

7)

Meningkatkan peran TIK untuk membantu proses pengambilan keputusan. Dengan
mengimplementasikan Decision Support System untuk membantu pengambilan keputusan
dalam ranah manajemen perguruan tinggi;

8)

Meningkatkan peran TIK untuk menunjang aktivitas komunikasi dan interaksi antar
pemangku kepentingan. Misalnya dengan membentuk forum online bagi mahasiswa,
dosen, alumni, dan stakeholder lainnya;

9)

Menyelenggarakan evaluasi (self-assessment) dan audit TIK secara berkala dan terprogram
untuk dijadikan tolok ukur efektiitas dan eisiensi pemanfaatan TIK perguruan tinggi.

Demikian sejumlah rekomendasi yang dapat disajikan sebagai tindak lanjut strategis dalam
rangka meningkatkan pemanfaatan TIK perguruan tinggi, sekaligus mendukung pelaksanaan
Tri Darma Perguruan Tinggi untuk menuju tata kelola perguruan tinggi modern.

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN STKIP PGRI PACITAN 2015

149

DAFTAR PUSTAKA
Albach, P.G. 2006. International Higher Education: Relections on Policy and Practice,
Massachusetts: Center for International Higher Education, Boston College.
Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM), Direktorat Pendidikan
Tinggi Kementerian PendidikanNasional (Dikti), Dewan TIK Nasional (Detiknas),
KementerianKomunikasidan Informatika Republik Indonesia, Tim Riset Warta
Ekonomi, dan PT. Telkom Tbk. 2010. Instrumen Penerapan TIK di PerguruanTinggi,
DalamRichardusEkoIndrajit (Ed.), Peranan Teknologi Informasi pada PerguruanTinggi
(hlm. 144-165), Jakarta: APTIKOM.
BAN-PT. 2014. Borang Akreditasi Institusi Pendidikan Tinggi: Pacitan: STKIP PGRI Pacitan
unpublished.
Friedman, T.L. 2006. he World is Flat: he Globalized World in the Twenty-First Century.
London: Penguin Books.
Indrajit, R.E., Prof. 2011a. Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi: Menjawab Tantangan
Pendidikan Abad ke-21. Jakarta: APTIKOM.
Indrajit, R.E., Prof. 2011b. Peran Teknologi Informasi pada Perguruan Tinggi: Paradigma –
Konsep – Strategi Implementasi. Jakarta: APTIKOM.
Kothari, C.R., 2004. Research Methodology: Methods and Techniques. New Delhi: New Age
International Ltd. Publisher.
Nugroho, L.E. 2009. Pemanfaatan Teknologi Informasi di PerguruanTinggi, Yogyakarta: Prajna
Media.
Rainer, R.K., Jr. and E. Turban. 2009. Introduction to Information Systems: Enabling and
Transforming Business, International Student Version. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Subiyakto, A., 2009. Kontrol Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Perguruan
Tinggi Indonesia. Prosiding Seminar Risetdan Teknologi Informasi (SRITI), Yogyakarta:
STMIK AKAKOM.
Telkom Indonesia, PT., Tbk. 2012. TeSCA 2012: Pemetaan, Perhitungan Indeks, dan
Pemeringkatan Perguruan Tinggi di Indonesia atas Pelaksanaan Teknologi Informasi &
Komunikasi (TIK) di Lingkungan Kampus. Jakarta: Tempo Media Group.
Williams, B.K. and S.C. Sawyer. 2011. Using Information Technology: A Practical Introduction to
Computers and Communications, 9th Edition. New York: McGraw-Hill.

150

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN STKIP PGRI PACITAN 2015