STRATEGI PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR DESA TANJUNG PASIR KECAMATAN TELUKNAGA KABUPATEN TANGERANG - FISIP Untirta Repository
STRATEGI PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR
DESA TANJUNG PASIR KECAMATAN TELUKNAGA
KABUPATEN TANGERANG
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Oleh :
Bima Yudha Saputra
NIM. 6661110688
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG 2016
ABSTRAK
Bima Yudha Saputra. NIM. 6661110688. Strategi Pembangunan Wilayah Pesisir
Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang. Program Ilmu
Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa. 2016. Pembimbing I : Rini Handayani, S.Si, M.Si., dan
Pembimbing II : Deden M. Haris, S.Sos, M.Si.Kata kunci : Strategi, Pembangunan, Wilayah Pesisir Pada saat ini pembangunan wilayah pesisir memiliki tantangan sendiri, di wilayah pesisir Desa Tanjung Pasir terdapat beberapa permasalahan yaitu tingkat kesejahteraan masyarakat yang rendah, minimnya kapasitas masyarakat dalam hal pengelolaan wilayah pesisir, adanya pencemaran lingkungan, terjadinya abrasi, sumber daya lahan yang minim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori yang didasarkan pada manajemen strategi dengan analisis SWOT (
Strength, Weakness, Opportunities, Treats)
menurut Robbins dan Coulter (2013:214-217) dimana didalam teori ini dapat memberikan instrumen dalam melakukan analisis strategis, yang didasarkan pada kekuatan dan kelemahan serta dipadukan dengan peluang dan ancaman yang dapat terjadi pada perubahan lingkungan. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman. Penelitian ini menyimpulkan bahwa bentuk strategi pembangunan wilayah pesisir berdasarkan faktor-faktor yang menentukan yaitu faktor kekuatan terdiri dari modal sosial yang masih dipegang oleh masyarakat, jumlah Produksi perikanan Desa Tanjung Pasir cukup potensial , Faktor kelemahan terdiri dari rendahnya kualitas sumber daya manusia, pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan sumber daya alam yang masih minim, Faktor peluang yaitu meningkatkan akses masyarakat terhadap ekonomi, pemerintah dan masyarakat harus lebih bersinergi dalam membangun wilayah Desa Tanjung Pasir, faktor ancaman terdiri dari minimnya kualitas sumber daya manusia dapat berdampak pada tingkat kemiskinan dan pengangguran, keadaan Desa Tanjung Pasir telah mengalami perubahan kearah urban karena kedekatan dan interaksi dengan daerah perkotaan. Saran dalam penelitian ini adalah mengoptimalkan peran lembaga swadaya masyarakat, Pemerintah lebih meningkatkan partisipasi masyarkat secara intensif, Pemerintah memberikan penyadaran tentang sumber daya lahan yang sudah kritis, Pemerintah perlu meningkatkan pengembangan perikanan tangkap, menyediakan pilihan mata
ABSTRACT
Bima Yudha Saputra. NIM. 6661110688. Coastal Development Strategy in Tanjung
Pasir Village Sub-district Teluknaga District Tangerang. Public Administration,
Faculty of Social and Political Sciences. University Sultan Ageng Tirtayasa. 2016.
First Adviser Rini Handayani, S.Si, M.Si., and Second Adviser Deden M. Haris,
S.Sos, M.Si.Keywords: Strategy, Development, Coastal Areas
Nowadays, coastal development has its own challenges, especially in coastal areas on
Tanjung Pasir Village. There are some problems in Tanjung Pasir Village, they are a
low level of social welfare, lack of community capacity in terms of coastal zone
management, environmental pollution, abrasion and lack of land resources. The method
used in this research by using descriptive method with qualitative approaches. This
research uses the theory based on management strategies with SWOT analysis
(Strength, Weakness, Opportunities, Treats) according to Robbins dan Coulter
(2013:214-217). This theory provides instrument in conducting strategic analysis which
is based on the strengths and weaknesses and combined with threats and opportunities
that can change the environment. Data collecting technique which used by the
researcher are interview, observation and study documentation. Data analysis
technique used Miles dan Huberman analysis technique. This research concludes that
shape of coastal development strategies based on several decisive factors, they are
strengths, weaknesses, opportunities and threat factors. Strength factors is composed of
social capital is still held by the public and Production quantities fish in of Tanjung
Pasir village so potential. Weaknesses factors is composed of low quality of human
resources, knowledge and skills in the management of natural resources is still minimal.
Opportunity factors are improving public access to economic and government and
society should be more synergy for building in Tanjung Pasir Village area. Threat
factors are low quality of human resources which impact on the level of poverty and
unemployment and change of Tanjung Pasir Village environment towards urban
because proximity and interaction with urban area. Suggestion in this research are
optimizing the role of non-governmental organizations, increasing public participation
in the incentive and providing awareness of land resources are already critical by
government, Governments need to promote the development of fisheries, providing
alternative livelihood options to the public, and forming community groups to manage
the mangrove.KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia- Nya bagi kita semua. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat serta tak lupa selalu bersyukur dan ikhlas untuk menjadi umatnya. Berkat Rahmat, Karunia, dan Ridho-Nya pula peneliti bisa dapat menyelsaikan penelitian ini.
Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik, Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang berjudul “Strategi Pembangunan Wilayah Pesisir Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang”
Hasil penelitian ini tentunya tidak lepas dari bantuan kedua Orang Tua, Ayahanda Herman Yasin dan Ibunda Susliana yang selalu memberikan do’a, nasihat, semangat, kasih sayang serta kepada pihak-pihak yang telah terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan bantuan, pengajaran, dorongan dalam menyelsaikan penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada semua pihak yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa;
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S,Sos., M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 3. Ibu Rahmawati, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universita Sultan Ageng Tirtayasa; 4. Bapak Iman Mukhroman, S.Ikom., M.Si., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 5. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan III Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 6. Ibu Listyaningsih, S.Sos., M.Si., Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 7. Bapak Riswanda, Ph.D., Wakil Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara 8. Ibu Riny Handayani, S.Si, M.Si selaku Pembimbing Skripsi I yang senantiasa dengan sabar dan baik membimbing peneliti dalam penyusunan skripsi ini.
9. Bapak Deden M. Haris, S.Sos, M.Si selaku Pembimbing Skripsi II yang senantiasa dengan sabar dan baik membimbing peneliti dalam penyusunan skripsi ini.
10. Ibu Listyaningsih, S.Sos, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan arahan dan motivasi selama masa perkuliahan.
11. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali penulis dengan ilmu yang bermanfaat selama perkuliahan.
12. Seluruh Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tangerang yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu peneliti dalam melakukan observasi dan pencarian data.
13. Seluruh Perangkat Desa dan Masyarakat Desa Tanjung Pasir yang telah bersedia memberikan informasi dalam melakukan observasi dan pencarian data.
14. Kakak tercinta Adi Hersuni S.T dan Tika Novalian S. Pt yang memberikan motivasi dan nasehat baik secara material maupun non material, serta doa kepada peneliti.
15. Metta Miftahul Jannah. Terima kasih atas bantuan dan dukungan serta doa yang telah diberikan selama ini.
16. Sahabat ku Yayang J.S, Mohammad Ridwan, Dhamar Untara, Arya Dananjaya, Hafidz Khairi, Abdillah Luthfi A, Krisna Kristianing E., Gema Nugraha Terima Kasih atas Doa dan motivasi dan semua waktu yang telah diberikan untuk kebersamaannya.
17. Sahabat-sahabat kelas C ANE angkatan 2011 terima kasih atas kebersamaannya di kelas C. Semoga kita semua sukses di masa depan dan akan selalu menjalin silaturahmi.
18. Seluruh angkatan ANE 2011 yang tidak bisa disebutkan satu persatu dengan tidak mengurangi rasa hormat.
19. Serta semua pihak yang telah membantu mendukung penelitian ini yang tidak dapat peneliti ucapkan satu persatu, peneliti ucapkan terima kasih.
Selain itu, peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang dipaparkan dalam penelitian ini. Oleh karena itu peneliti dengan segala kerendahan hati bersedia menerima segala masukan baik itu saran maupun kritik yang dapat membangun dalam membuat karya lebih baik lagi dan lebih bermanfaat lagi untuk kedepannya.
Serang, Juni 2016 Bima Yudha Saputra
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR ........................................................................... i DAFTAR ISI .......................................................................................... v DAFTAR TABEL ................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.............................................................
1 1.2. Identifikasi Masalah ...................................................................
12 1.3. Batasan Masalah ........................................................................
12 1.4. Rumusan Masalah ......................................................................
13 1.5. Tujuan Penelitian .......................................................................
13
BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI
DASAR PENELITIAN 2.1. Deskripsi Teori 2.1.1. Konsep Manajemen Strategi .............................................37 2.1.13. Karakteristik Masyarakat Pesisir ....................................
59 2.4. Asumsi Dasar .............................................................................
51 2.3. Kerangka Pemikiran Penelitian ..................................................
49 2.2. Penelitian Terdahulu ..................................................................
46 2.1.17. Prinsip Dasar (Asas) Pengelolaan Pesisir Terpadu .........
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu ...........................................................................
44 2.1.16. Penerapan Konsep Pembangunan Berkelanjutan dalam
41 2.1.15. Kebijakan Wilayah Pesisir ..............................................
39 2.1.14. Sumberdaya Wilayah Pesisir ..........................................
34 2.1.12. Karakteristik Ekosistem Wilayah Pesisir ........................
15 2.1.2. Pengertian Manajemen ......................................................
33 2.1.11. Pengertian dan Ruang Lingkup Wilayah Pesisir.............
30 2.1.10. Perencanaan Pembangunan Wilayah ..............................
29 2.1.9. Pembangunan Sosial ........................................................
26 2.1.8. Pembangunan ...................................................................
22 2.1.7. Matrik SWOT ...................................................................
19 2.1.6. Analisis SWOT .................................................................
18 2.1.5. Proses Manajemen Strategi ...............................................
16 2.1.4. Pengertian Manajemen Strategi ........................................
16 2.1.3. Pengertian Strategi ............................................................
60
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ......................................................................
78 4.2. Deskripsi Data ............................................................................
137
135 5.2. Saran ..........................................................................................
Kesimpulan ................................................................................
92 BAB V PENUTUP 5.1.
93 4.3.1. Strategi Pembangunan Wilayah Pesisir di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang ...........
91 4.3. Deskripsi Hasil Penelitian ..........................................................
86 4.2.2. Informan Penelitian ...........................................................
86 4.2.1. Deskripsi Data Penelitian ..................................................
Deskripsi Objek Penelitian.........................................................
62 3.2. Ruang Lingkup/Fokus Penelitian ...............................................
77 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1.
74 3.8. Jadual Penelitian ........................................................................
73 3.7. Analisis Data ..............................................................................
68 3.6. Informan Penelitian ....................................................................
65 3.5. Instrumen Penelitian ..................................................................
64 3.4.2. Definisi Operasional .........................................................
64 3.4.1. Definisi Konsep ................................................................
64 3.4. Variable Penelitian .....................................................................
63 3.3. Lokasi Penelitian ........................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 140
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Pokok DesaTanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang
8 Tabel 1.2 Laju Perubahan Abrasi Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang .........................................
10 Tabel 2.1 Matrik SWOT ........................................................................
27 Tabel 3.1 Pedoman Wawancara .............................................................
71 Tabel 3.2 Informan Penelitian ................................................................
74 Tabel 3.3 Waktu Pelaksanaan Penelitian ...............................................
77 Tabel 4.1 Batas Wilayah Desa Tanjung Pasir ........................................
79 Tabel 4.2 Penggunaan Lahan Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang .........................................
80 Tabel 4.3 Jarak Tempuh Desa Tanjung Pasir dari Pusat Pemerintahan Desa Dengan Pemerintahan di Atasnya ................................
81 Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang ......................
82 Tabel 4.5 Sarana Peribadatan Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang .........................................
83 Tabel 4.6 Sarana Pendidikan Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang .........................................
84
Tabel 4.8 Sarana dan Prasarana Perikanan Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang ......................86 Tabel 4.9 Informan Penelitian .................................................................
91 Tabel 4.11 Tingkat Pendidikan Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang .........................................
94 Tabel 4.12 Sarana Kesehatan Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang .........................................
95 Tabel 4.13 Ragam Rumah Tangga Desa Berdasarkan Perekonomian Basis Perdesaan Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang ...........................................................
96 Tabel 4.14 Laju Perubahan Abrasi Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang ......................................... 112
Tabel 4.15Matriks SWOT ....................................................................... 123
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Proses Manajemen Strategi ................................................
19 Gambar 2.2 Diagram Analisis SWOT ...................................................
25 Gambar 2.3 Interaksi Antara Tiga Ekosistem Utama di Pesisir.............
43 Gambar 2.4 Kerangka Berpikir Penelitian .............................................
59 Gambar 3.1 Analisis Data Menurut Miles dan Huberman .....................
75 Gambar 4.1 Diagram analisis SWOT Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang ...................................... 129
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Mencari Data Penelitian dari FISIP Lampiran 2 Dokumentasi Penelitian Lampiran 3 Pedoman Wawancara Lampiran 4 Matriks Hasil Wawancara Sebelum Reduksi Data Lampiran 5 Matriks Hasil Wawancara Setelah Reduksi Data Lampiran 6 Daftar Informan Penelitian Lampiran 7 Catatan Lapangan Lampiran 8 Rencana Pengembangan Desa Pesisir (Desa Tanjung Pasir) Lampiran 9 Peta Desa-Desa Pesisir Kabupaten Tangerang Lampiran 10 Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran 11 Riwayat Hidup Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terbentang dari Sabang sampai Merauke, yang tersusun dalam ribuan pulau besar dan kecil, yang
terhubung oleh berbagai selat dan laut. Saat ini pulau-pulau di Indonesia yang terdaftar berjumlah 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan luas laut sekitar 3,1 juta km² (0,3 juta km² perairan teritorial; dan 2,8 juta km² perairan nusantara) atau 62% dari luas teritorialnya. Wilayah pesisir dan lautan Indonesia terkenal dengan kekayaan dan keanekaragaman sumber daya alamnya, baik sumberdaya yang dapat pulih (seperti perikanan, hutan mangrove dan terumbu karang) maupun sumber daya tidak dapat pulih (seperti minyak bumi, dan gas serta mineral atau bahan tambang lainnya). (Dahuri dkk, 2008 )
Pembangunan dibidang pesisir dan kelautan menjadi sangat penting, karena sumberdaya alam di daratan yang mulai menipis dan melimpahnya kekayaan sumberdaya kelautan dan pesisir yang dimiliki Indonesia. Ini menjadi salah satu pertimbangan peralihan dari negara terestrial (daratan) ke negara maritim. Sehingga sudah saatnya diperlukan perubahan yang mengacu pada pembangunan yang tidak semata-mata mengejar pertumbuhan ekonomi semata, terpeliharanya daya dukung dan kualitas lingkungan secara seimbang menuju pembangunan yang berkelanjutan untuk generasi di masa yang akan datang.
Berlakunya otonomi daerah melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, maka provinsi mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya pesisir dalam batas 12 mil laut dari garis pangkal kearah perairan Indonesia. Kewenangan daerah dalam pengelolaan wilayah pesisir juga diatur dan dicantumkan dalam pasalnya. Pasal 18 Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 memberikan kewenangan untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan mengatur sumber daya alam seperti melakukan penyusunan rencana tata ruang, mengatur dan menyediakan bantuan kepada pemerintah pusat dalam pelaksanaan undang-undang dan kedaulatan nasional. Tidak hanya daerah provinsi yang diberikan kewenangan untuk mengelola, secara eksplisit daerah kabupaten/kota juga mendapat bagian ⅓ (sepertiga) dari kewenangan provinsi tersebut. (Undang-Undang 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah)
Sumber daya yang terkandung di wilayah pesisir dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu sumberdaya manusia
(human resource) dan sumberdaya
fisik
(physical resources). Sumberdaya manusia mencakup manusia itu sendiri
yaitu jumlahnya, kualitasnya, pengetahuannya, dan keterampilannya, budayanya, fasilitas, dan lembaga masyarakat yang terdapat didalamnya. Sumberdaya fisik mencakup sumberdaya alam dan buatan, seperti waduk dan danau buatan. Secara
living natural resources) mencakup tanah, air mineral, sumberdaya strategis
(esensial untuk pertahanan, minyak dan energi matahari). Pembagian lain disebutkan sumberdaya alam juga terbagi dalam sumberdaya terbarukan
(renewable resources), seperti perikanan dan hutan mangrove, dan sumberdaya
tidak terbarukan
(nonrenewable resources), seperti batubara, minyak dan gas
bumi dan bahan tambang. Secara keseluruhan sumberdaya alam hayati dan non hayati membentuk sebuah sistem yang mempunyai hubungan timbal balik
(reversible) disebut sebagai “ekosistem”.
Potensi yang dimiliki oleh wilayah pesisir Indonesia, memberikan manfaat tersendiri dengan berbagai macam keanekaragaman hayati maupun non-hayatinya yang menjadikan Indonesia dikenal oleh dunia sebagai negara
mega biodiversity
dalam hal keanekaragam hayati karena memiliki ekosistem pesisir seperti hutan mangrove, terumbu karang (
coral reefs), padang lamun (sea grass beds), yang
sangat luas dan beragam. Wilayah pesisir dan lautan Indonesia juga kaya akan bahan tambang dan mineral; seperti minyak dan gas, timah, bijih besi, bauksit, dan pasir kwarsa. Oleh karena itu wilayah pesisir di Indonesia merupakan suatu karakteristik unik yang di dalamnya terdapat jutaan potensi sumber daya alam yang bisa termanfaatkan untuk kepentingan bangsa dan anak cucu bangsa yang akan datang bila pengelolaannya dilakukan secara bijaksana.
Ketika kebijakan pembangunan dipusatkan dan diorentasikan ke darat, tidak terasa daratan tersesaki dengan berbagai kegiatan pembangunan sehingga banyak rakyat indonesia yang sangat bergantung hidupnya pada wilayah pesisir. Hampir setiap wilayah pesisir mendukung setiap kegiatan baik itu sektor ekonomi dan sosial dalam pembanguanan. Hal inilah yang menyebabkan wilayah pesisir perlu mendapatkan perhatian khusus bagi semua pihak
(stakeholders) untuk
membangun dan menjaga kulaitas daya dukung wilayah pesisir tersebut. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar wilayah pesisir dapat berkembang dengan segala potensi-potensi yang dimiliki agar kedepannya manfaat yang dapat diperoleh dapat lebih optimal dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan wilayah pesisir.
Pada saat ini pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisir memiliki tantangan tersendiri. Di beberapa kawasan pesisir dan lautan yang padat penduduk dan tinggi terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan seperti pertambangan, industri, permukiman, pelabuhan, perikanan, pariwisata dan perhubungan. Perbedaan kegiatan tersebut sangat berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitas masyarakat dengan sumberdaya ekologis wilayah pesisir dan laut yang meningkat drastis. Jika sifat kerentanan wilayah tidak diperhatikan maka dapat menimbulkan konflik antara kepentingan memanfaatkan sumberdaya pesisir untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan pembangunan ekonomi jangka pendek terhadap kebutuhan generasi dimasa yang akan datang untuk menikmati sumberdaya pesisir.
Adanya perbedaan kepentingan yang cenderung menjurus pada konflik kepentingan antar sektoral dan
stakeholders lainya. Fenomena ini sangat lingkungan, dan menurunnya keanekaragaman hayati di wilayah pesisir. Pembangunan wilayah pesisir harusnya disertai dengan pengelolaan sumber daya yang bersifat terpadu dan berwawasan lingkungan dengan memperhatikan letak geografis, aspek kehidupan sosial, ekonomi, sosial dan budaya, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, dan berbagai potensi yang ada di wilayah tersebut dengan tetap melestarikan ekosistem esensial bagi keberlanjutan kehidupan manusia dan makhluk alam.
Wilayah pesisir di Indonesia memiliki kekhasan masing-masing di setiap daerahnya. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kawasan pesisir adalah Kabupaten Tangerang bagian Utara yang berbatasan dengan Laut Jawa. Wilayah pesisir Kabupaten Tangerang merupakan pertemuan antara dua ekosistem yang berbeda, yakni ekosistem Laut Jawa dan ekosistem daratan Kabupaten Tangerang. Dua perbedaan ekosistem ini menunjukkan adanya perbedaan flora dan fauna. Dimana Laut Jawa merupakan ekosistem laut yang dalam dengan berbagai macam flora dan fauna lautnya, sedangkan daratan terdiri atas flora dan fauna daratan yang memiliki dampak kegiatan manusia kepada wilayah ini. Wilayah Pesisir Kabupaten Tangerang merupakan terdiri atas delapan kecamatan yang memiliki wilayah pesisir, yaitu Kecamatan Kronjo, Kecamatan Kemiri, Kecamatan Mauk, Kecamatan Pakuhaji, Kecamatan Sukadiri, Kecamatan Teluk Naga, Kecamatan Kosambi, dimana total panjang pantai wilayah ini adalah 51 Km. (Rencana Strategis Wilayah Pesisir Dan Pulau Kecil (RSWP-3K) Kabupaten Tangerang 2013-2032)
Kecamatan Teluk Naga secara Geografis terletak di wilayah timur bagian utara pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang atau di sebelah utara Pulau Jawa.
Berdasarkan luas wilayah Kecamatan Naga tercatat sebesar 53,303 Km yang meliputi 13 Desa yaitu : Secara umum kondisi topografi wilayah Kecamatan Teluk Naga merupakan dataran rendah dan pesisir pantai dengan ketinggian antara 0-7 m dpl yang terletak merata di seluruh Kecamatan Teluk Naga. Ada 4 Desa yang termasuk kedalam desa pesisir yaitu Desa Tanjung Burung, Desa Tanjung Pasir, Desa Lemo dan Desa Muara.
Kecamatan Teluk Naga memiliki letak strategis berbatasan langsung dengan Kota Tangerang dan memiliki aksesbilitas yang baik menuju Ibukota DKI Jakarta. Kecamatan Teluk Naga memiliki berbagai potensi wilayah pesisir yaang dapat dikembangkan salah satu wilayah yang menjadi perhatian khusus adalah Desa Tanjung Pasir.
Desa Tanjung Pasir sebagai wilayah pesisir memiliki manfaat penting bagi kehidupan masyarakatnya, baik secara ekologis, ekonomis dan sosial. Dilihat dari sisi ekologis wilayah pesisir memberikan jaminan kepada hewan-hewan laut karena didalamnya terdapat hubungan timbal balik antara ekosistem di lautan dan daratan, seperti hutan bakau sebagai tempat hidupnya hewan-hewan laut seperti mengendapnya sedimen atau bahan pencemar dan tempat berlindung serta berkembangnya jenis-jenis biota-biota hewan dan tumbuhan laut. Sisi ekonomi Desa Tanjung Pasir sebagai penunjang mata pencaharian penduduk bagi nelayan dan petani tambak, tempat perdagangan dengan adanya Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) sebagai tempat melakukan usaha perikanan dan tempat pelelangan ikan.
Sisi sosial Desa Tanjung Pasir merupakan sebagai tempat terjadinya interaksi dan komunikasi bagi masyarakat asli Desa Tanjung Pasir dan masyarakat dari luar Desa Tanjung Pasir. Adanya wisata bahari Pantai Tanjung Pasir dan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) memegang peranan penting terjadinya pertukaran informasi bagi kehidupan sosial masyarakat. Dengan adanya potensi- potensi sumberdaya tersebut seharusnya mendapat perhatian khusus bagi semua pihak terutama Pemerintah Daerah sebagai penyelenggara negara untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi wilayah pesisir Desa Tanjung Pasir agar pemanfaatan potensi tersebut memeberikan nilai tambah bagi daerah dan khususnya bagi masyarakat Desa Tanjung Pasir dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan di masa yang akan datang. Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti, terdapat beberapa permasalahan terkait dengan pemanfaatan wilayah pesisir yaitu sebagai berikut:
Pertama, potensi sumberdaya alam yang dimiliki Desa Tanjung Pasir, dimanfaatkan untuk budidaya ikan bandeng, ikan nila, ikan lele dan udang. Dengan adanya potensi tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Namun hal ini tidak sebanding pada potensi yang dimiliki oleh Desa Pesisir Tanjung Pasir. Dengan adanya potensi yang cukup menjanjikan seharusnya diiringi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia di Desa Tanjung Pasir terlihat pada keterampilan yang dimiliki. Keterampilan mereka biasanya hanya menjadi buruh tani dan nelayan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Pokok Desa Tanjung Pasir
Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang
No Mata Pencaharian Jumlah
1 Buruh/Swasta 163
2 PNS
17
3 Petani/Kebun 363
4 Nelayan 1.759
5 TNI/Polri
5
6 Pengusaha/Wiraswasta 168
7 Tukang Batu
6
8 Tukang Kayu
4 Jumlah 2.485 (Sumber : Data Monografi Desa Tanjung Pasir 2011)
Sebagian besar nelayan di Desa Tanjung Pasir adalah nelayan kecil atau pemilikan alat tangkap, kapal dan modal melaut. Latar belakang pendidikan yang dimiliki kebanyakan nelayan masih rendah menyebabkan keterbatasan dalam keterampilan dan pengetahuan dalam menangkap ikan, sehingga pola fikirnya kurang maju dalam mengembangkan usahanya.
Kedua, minimnya kapasitas masyarakat Desa Tanjung Pasir dalam pengelolaan sumberdaya alam, ekonomi dan sosial budaya masih sangat rendah dilihat dari pengetahuan dan ketrampilan dalam menjalankan kegiatannya. Di Desa Tanjung Pasir sendiri, hampir tidak ada desa yang mendapatkan program penyuluhan, pelatihan dan pendampingan secara kontinyu baik terhadap kualitas hidup ataupun yang terkait pekerjaan. Jika melihat organisasi pemerintahan, lembaga penyuluhan sebenarnya sudah ada seperti Balai Penyuluhan Pertanian, penyuluh kesehatan dan penyuluh agama. Disisi lain tingkat pendidikan masyarakat juga belum cukup, sebagian besar hanya sampai SD. (Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tangerang 2013)
Ketiga, seiring dengan meningkatnya kegiatan di wilayah pesisir Desa
Tanjung Pasir seperti permukiman, pelabuhan, pertambakan, dan industri menyebabkan terjadinya pencemaran perairan pesisir Desa Tanjung Pasir.
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan di sekitar lingkungan permukiman mereka, banyaknya sampah baik dari hasil pengolahan perikanan, sampah rumah tangga, dan sampah dari pengunjung wisata tanjung pasir yang dibuang sembarang tempat. Sampah padat yang dihasilkan merupakan sumber sampahnya. Sebagian warga terbiasa untuk membakar sampahnya bahkan banyak juga yang membiarkan tanpa pengolahan. (Sumber: Bapak Supriyadi Selaku Camat Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang)
Keempat, seiring dengan meningkatnya kegiatan pembangunan dan
perkembangan wilayah pesisir, terlihat adanya abrasi pantai yang terjadi di wilayah pesisir Desa Tanjung Pasir. Terjadinya abrasi ini selain proses alami seperti angin, arus dan gelombang, aktivitas manusia dapat pula menjadi penyebab abrasi pantai seperti maraknya pembukaan areal tambak yang diusahakan secara tradisional oleh para penduduk maupun tambak modern yang dikelola oleh para investor/pemodal besar, pembukaan hutan pesisir untuk kepentingan permukiman, industri dan pembangunan infrastruktur, sehingga dapat mempengaruhi fungsi perlindungan terhadap pantai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.2 Laju Perubahan Abrasi Desa Tanjung Pasir Kecamatan
Teluknaga Kabupaten Tangerang
Luas Perubahan Abrasi Desa Tanjung Pasir Tahun
(Ha) 1995-2002
15.36 1995-2009
9.19 1995-2015
14.95 2002-2009
11.26 2009-2015
9.98 Dari tabel di atas terlihat laju perubahan abrasi di Tanjung Pasir mencapai 1,74 Ha. Laju abrasi dan pengurangan wilayah pesisir yang terjadi pada wilayah tersebut cukup ekstrim dan menjadi ancaman wilayah daratan. Hilangnya hutan mangrove yang bertanggungjawab untuk melindungi wilayah pesisir terhadap terpaan gelombang dan pengikisan arus menjadi penyebab utama abrasi yang terjadi di sepanjang pesisir Desa Tanjung Pasir. Semakin berkurangnya luasan mangrove yang tersisa di sepanjang wilayah pesisir Desa Tanjung Pasir menyebabkan kawasan mangrove tidak dapat lagi berfungsi secara optimal sebagai peredam gelombang dan arus. (Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tangerang 2015)
Kelima, Lahan merupakan media ruang yang tersedia untuk melakukan
aktivitas usaha. Ruang gerak pembangunan dapat berjalan mulus bilamana ruang untuk pembangunan dapat tersedia dengan baik. Akan tetapi, persoalan muncul ketika lebih dari 70 persen lahan yang ada di suatu wilayah pesisir Desa Tanjung Pasir sudah bukan milik penduduk atau masyarakat setempat. Kebanyakan penduduk yang melakukan aktivitas usaha seperti pertambakan di wilayah pesisir Desa Tanjung Pasir selama ini memanfaatkan ruang atau lahan yang dimiliki oleh pihak swasta, baik dengan sistem sewa dan atau bagi hasil. (Sumber: Bapak Gunawan Selaku Kepala Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga)
Berdasarkan deskripsi di atas terlihat masih banyaknya permasalahan di kawasan pesisir sebagai salah satu isu penting yang dihadapi Desa Tanjung Pasir dalam bentuk penelitian den gan judul “Strategi Pembangunan Wilayah Pesisir di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti mencoba mengidentifikasi permasalahan -permasalah sebagai berikut :
1. Tingkat kesejahteraan masyarakat yang masih rendah akibat rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia dari segi keterampilan yang dimiliki.
2. Masih minimnya kapasitas masyarakat Desa Tanjung Pasir dalam pengelolaan sumberdaya alam, ekonomi dan sosial budaya
3. Adanya pencemaran lingkungan akibat kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan di sekitar lingkungan permukiman mereka dari berbagai aktifitas kegiatan pelabuhan, permukiman, pertambakan di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang 4. Terjadinya abrasi akibat proses alami dan aktivitas manusia di Desa
Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang 5. Kepemilikan sumberdaya lahan di Desa Tanjung Pasir sudah bukan milik penduduk atau masyarakat setempat.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah strategi dalam membangun wilayah pesisir dan alternatif apa saja yang dapat dilakukan dalam strategi pembangunan di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga Kabupaten
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah terkait penelitian ini maka peneliti memberikan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi lingkungan internal dan eksternal berupa faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman bagi wilayah pesisir Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang ? 2. Bagaimana merumuskan strategi pembangunan wilayah pesisir Desa
Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang ?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk strategi pembangunan wilayah pesisir Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang.
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis :
1. Manfaat Teoritis
Memberikan penilaian dan perbandingan yang baik dari perkembangan teori sektor keilmuan yang diperoleh di bangku kuliah dengan perkembangan di penelitian dapat dijadikan pemahaman untuk penelitian selanjutnya. Selain itu untuk menambah khasanah keilmuan tentang teori-teori organisasi public dan non public sebagai usaha memperkaya teori keilmuan tentang keadministrasinegaraan bagi mahasiswa FISIP Ilmu Administrasi Negara.
2. Manfaat Praktis
Dapat memberikan masukan kepada instansi terkait dalam mengembangkan wilayah pesisir Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang. Sehingga dapat mengembangkan potensi-potensi sumber daya yang dimiliki dalam meningkatkan kesejahteraan dan nilai daya guna masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian ekosisitem dimasa yang akan datang.
BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN 2.1. Deskripsi Teori 2.1.1. Konsep Manajemen Strategi Sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya dihadapkan beberapa
permasalahan yang akan dihadapi baik secara internal maupun eksternal. Masalah didefinisikan sebagai kesenjangan antara realita dengan harapan yang ingin dicapai. Masalah yang ada dapat diolah dengan baik agar dapat menghasilkan sebuah perubahan positif. Persaingan yang secara global membawa pengaruh yang besar terhadap jalannya suatu organisasi. Jika sebuah organisasi tidak dapat berkembang dan beradaptasi dengan lingkungannya yang terjadi akan sulit untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi. Organisasi dalam usaha mencapai tujuannya memerlukan alat yang berperan sebagai parameter sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Sejalan dengan hal tersebut, strategi diyakini sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategi adalah sebuah ilmu yang berisi tentang penyusunan rencana strategi organisasi secara sistematis, dalam rangka mencapai tujuan- lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Dengan adanya penyusunan strategi yang didasarkan pada kekuatan dan kelemahan serta dipadukan dengan peluang dan ancaman yang dapat terjadi pada perubahan lingkungan, diharpkan mampu mengatasi masalah atau tantangan kedepan untuk mencapai tujuan dan berkembangnya suatu organisasi.
2.1.2. Pengertian Manjemen
Manajemen menurut Hasibuan (2011:1) manajemen berasal dari kata
to
manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur
berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Sedangkan menurut Robbins dan Coulter (2013:7) adalah manajemen melibatkan aktivitas- aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain demi memastikan terselsaikannya pekerjaan itu secara efisien dan efektif. Efesiensi berarti melakukan pekerjaan secara tepat sasaran dan efektivitas berarti melakukan pekerjaan dengan benar.
Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan proses yang melibatkan aktivitas kordinasi dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2.1.3. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani strategeia, yang berarti kepemimpian
“Manajemen Strategis – Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian” adalah rencana berskala besar, dengan orientasi masa depan, guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk mencapai tujuan perusahaan/organisasi.
Menurut Robbins dan Co ulter (2013:213) dalam bukunya “Manajemen”. Strategi dapat didefinisikan sebagai rencana mengenai bagaimana sebuah organisasi akan melakukan sesuatu yang harus dikerjakan dalam bisnis, bagaimana organisasi akan menang dan bersaing, dan bagaimana menarik serta memuaskan para pelamggannya agar dapat mencapai tujuannya.
Pendapat lain mengenai strategi yang lebih sederhana namun dapat mewakili pengertian-pengertian diatas menurt Lawrence R. Jauch dan W. F Glueck (1998) adalah sebagai berikut :
“ Strategy is unified comperhensive and integrated plan that relates the
strategic advantages of the firm to the challenges of the envirovment and that is
designed to ensure that the basic objectives of the enterprise and cahiev through
proper ekecution by the organization”. Artinya bahwa strategi adalah rencana
yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
2.1.4. Pengertian Manajemen Strategi
Menurut Fred R. David (2010:5) dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Strategis”, Manajemen Strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya.
Menurut Prakarsa (IGN dan kawan-kawan, 2003:52-60), Manajemen Strategi adalah :
“Manajemen Startegi pada prinsipnya adalah kemampuan manajemen organisasi untuk mengad aptasi masa depan” umumnya jangka pendek dan menengah karena jangka panjang sukar diramalkan.
Menurut Pearce dan Robinson (2011:5), Manajemen strategis (