BAB XII - DOCRPIJM 1506589237BAB XII
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menegah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Sekadau
BAB XII
RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRATRUKTUR SUB BIDANG TATA
BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
12.1 Umum
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan
sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk
mewujudkan lingkungan binaan, baik di perkotaan maupun di perdesaan, khususnya
wujud fisik bangunan dan lingkungannya.
Undang-undang nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan
Pemerintah nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung serta pelaksanaan lebih detail di
bawahnya mengamanatkan bahwa penyelengaraan bangunan gedung merupakan
kewenagan pemerintah Daerah Kabupaten/kota dan hanya bangunan gedung Negara
dan rumah Negara merupakan kewenangan pusat.
Selain itu Undang –undang nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan pemukiman
menggariskan bahwa peningkatan kualitas lingkungan permukiman dilaksanakan
secara menyeluruh, terpadu dan bertahap, mengacu kepada Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan sebagai pencabaran rencana tata ruang wilayah (RTRW).
1. Strategi Penataan Bangunan dan Lingkungan
Strategi dalam mendukung keberhasilan penataan bangunan dan lingkungan,
antara lain:
a. Menyelengarakan penataan lingkungan permukiman agar produktif dan berjati
diri;
b. menyelengarakan penataan lingkungan pemukiman agar produktif dan
menjatidiri;
c. Menyelengarakan penataan dan revitalisasi kawasan dan bangunan agar dapat
memberikan nilai tambahan fisik, sosial dan ekonomi;
Rencana Investasi Infrastruktur XII- 1
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menegah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Sekadau
d. Menyelengarakan penataan bangunan dan lingkungan untuk arsitektur
perkotaan dan pelestarian arsitektur bangunan gedung yang dilindungi dan
dilestarikan untuk menunjang kearifan budaya lokal.
e. Mengembangkan teknologi dan rekayasa arsitektur bangunan gedung untuk
menunjang pembangunan regional/ internasional yang berkelanjutan.
2. Kebijakan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Kebijakan penataan bangunan dan lingkungan, yaitu:
a.
Meningkatkan pembinaan penyelengaraan Bangunan Gedung termasuk
bangunan gedung dan rumah Negara.
b. Meningkatkan pemahaman, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk
memenuhi persyaratan Bangunan Gedung dan penataan Lingkungan
Permukiman;
c. Meningkatkan kapasitas penyelengaraan dan penataan lingkungan dan
pemukiman;
d. Meningkatkan kualitas lingkungan untuk mendukung pengembangan jati diri
dan produktivitas masyarakat;
e. Mengembangkan kawasan yang memiliki peranan dan potensi strategis bagi
pertumbuhan kota;
f. Mengembangkan kemitraan antara pemerintah, swasta dan lembaga nasional
maupun internasional lainnyadi bidang Bangunan Gedung dan Penataan
Lingkungan Permukiman.
g. Mewujudkan arsitektur perkotaan yang memperhatikan/ mempertimbangkan
khasanah arsitektur lokal dan nilai tradisional;
h. Menjaga kelestarian nilai-nilai arsitektur Bangunan Gedung yang dilindungi
dan dilestarikan serta keahlian membangun (seni dan budaya);
i. Menorong upaya penelitian dan pengembangan teknologi rekayasa arsitektur
Bangunan Gedung melalu kerjasama dengan pihak-pihak yang kompeten.
Rencana Investasi Infrastruktur XII- 2
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menegah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Sekadau
3.
Program/Kegatan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Program / kegiatan penataan bangunan gedung dan lingkungan yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Pembinaan Teknis Bangunan dan Gedung
1) Kegiatan diseminasi
2) eraturan perundang-undangan penataan bangunan dan lingkungan;
3) Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan dan gedung;
4) Pengembangan sistem informasi bangunan gedung dan arsitektur;
5) Pelatihan teknis dan tenaga pendataan bangunan gedung dan keselamatan
gedung;
6) Pengelolaan bangunan gedung dan rumah Negara;
7) Pembinaan teknis pembagunan gedung Negara;
8) Penyususnan Rencana Induk Sistem Potensi Kebakaran (PISPK);
9) Penyususnan Rencanan Peraturan Daerah (RAPERDA);
10) Percontohan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan;
11) Percontohan aksesbilitas pada bangunan gedung dan lingkungan ;
12) Rehabilitasi bangunan gedung Negara;
13) Dukungan prasarana dan sarana pusat Informasi Pengembangan
Permukiman dan Pembangunan (PIPPB).
b. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman
1) Penyusunan rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL);
2) Bantuan teknis pengelolaan Ruang terbuka Hijau(RTH);
3) Pembangunan prasarana dan sarana peningkatan lingkungan pemukiman
kumuh dan nelayan;
4) Pembangunan prasarana dan sarana penataan lingkungan permukiman
tradisional;
c. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Perkotaan
1) Bantuan teknis pembangunan kemiskinan di perkotaan;
2) Bantuan penangulangan kemiskinan terpadu (PAKET) dan Replikasi.
Rencana Investasi Infrastruktur XII- 3
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menegah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Sekadau
4. Kebijakan penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan di Kabupaten Sekadau
Kebijakan pemerintah Kabupaten Sekadau dalam penataan gedung dan lingkungan
didasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kbupaten sekadau, yaitu
unuk:
a. Mewujudkan pemanfaatan ruang daerah yang serasi dan optimal sesuai
dengan kebijakan pembangunan nasional dan daerah yang berkelanjutan.
b. Mewujudkan
daya
dukung
lingkungan
yang
berkelanjutan
dalam
pengelolaankawasan, untuk menjamin tersediaannya air tanahdan permukaan
serta penangulangan banjir.
c. Mengembangkan perekonomian wilayah yang produktif, efisien dan efektif
berdasarkan karakteristik wilayah, bagi terciptannya kesejahteraan masyarakat
yang berkeadilan dan pembangunan yang berkelanjutan.
Strategi pemanfaatan ruang daerah merupakan pelaksanaan kebijakan penataan ruang
wilayah daerah meliuti :
a. Mendorong terselengaranya pengembangan kawasan yang berdasarkan atas
keterpaduan antar perkotaan dan perdesaan sebagai satu kesatuan wilayah
perencanaan;
b. Mendorong terselengarannya pembangunan kawasan yang dapat menjamin
tetap berlangsungnya konservasi air dan tanah, menjamin tersediannya air
tanah
dan
air
permukaan
serta
penanngulangan
banjir
dengan
mempertimbangkan daya dukung lingkungan yang berkelanjutan dalam
pengelolaan kawasan.
c. Mendorong pengembangan perekonomian wilayah yang produktif, efektif dan
efisien berdasarkan karakteristik wilayah bagi terciptannya kesejahteraan
masyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan.
Rencana Investasi Infrastruktur XII- 4
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menegah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Sekadau
12.2 Rencana pengembangan dan investasi sub bidang pengembangan
permukiman
a. kondisi Umum
Permukiman
di
wilayah
KabupatenSekadau
umumnya
adalah
permukiman
bertipologi perdesaan/perdususnan kecuali di beberapa kota yang sudah mencapai
tipologi perkotaan perkotaan tetapi masih tergolong kepada kota kecil. rumah-rumah
umumnya terpencar dan fasilitas umum masih terbatas. Sebuah desa terdiri beberapa
dusun yang jarak satu sama lain dapat sangat berjauhan. Permukiman tumbuh secara
tradisional dan pada umumnya mengikutipola pertumbuhan spontan artinya tidak
mengikuti satu aturan tata ruang. Penempatan bangunan dan fasilitas umum
permukiman dilakukan secara sepontan lebih didasarkan pada pertimbangan
ketersediaan/kepemilikann lahan.
b. Sasaran
Sasaran pengembangan permukiman adalah:
1. Menyediakan rumah sehat, layak huni dan terjangkau bagi masyarakat .
2. menyediakan fasilitas dasar pada kawasan permukiman seoerti pendidikan,
ibadah, kesehatan dan keamanan.
3. Menciptakan permukiman yang sehat dan aman baik aman dari ganguan
kamtibmas atau bencana alam.
4. Mengembangkan permukiman baru dan kawasan perkotaan/perdesaan yang
memenuhi kebutuhan ruang sebagai salah satu kebutuhan hidup manusia dan
dapat meningkatkan kesejahteraan manusia.
Untuk dapat mencapai sasaran ditetapkan indicator dan kegiatan pokok investasi.
Koordinator program investasi pengembangan pemukiman adalah Bappeda dengan
indicator program kegiatan pokok yang akan dilakukan yaitu:
Rencana Investasi Infrastruktur XII- 5
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menegah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Sekadau
Indikator Program
Uraian
1
Tingkat
kesesuaian
peruntukan lahan dan
bangunan RTRW, RDTR
dan RTBL
2
3
Jumlah
pelanggaran
terhadap RTRW, RDTR,
dan
RTBL
yang
ditindaklanjuti
Jumlah
pelangaran
terhadap RTRW, RDTR,
dan
RTBL
yang
ditindaklanjuti
Kegiatan Pokok
Satuan
%
1
2
kasus
3
4
5
Penyusunan rencana tata bangunan dan
lingkungan
6
Penyusunan rencana peraturan daerah
tentang RTRW
Fasilitasi peningkatan peran serta
masyarakat dalam perencanaantata ruang
Revisi rencana tata ruang
Pelatihan aparat dalam perencanaan tata
ruang
Survey perpetaan
Penyusunan dan sosialisasi kebijakan
perizinan dan pengadaian pemanfaatan
ruang
Penyusunan norma, standar, dan criteria
dalam pemanfaatan ruang
Fasilitas peningkatan peran serta
masyarakat dalam pemanfaatan ruang
7
8
9
4
Jumlah kebijakan tentang
pemanfaatan ruang yang
berhasil disusun
buah
10
11
12
5
Tingkat
kesesuaian
pemanfaatan ruang dengan
peruntukannya
%
13
14
15
16
6
Tingkat
pemenuhan
kebutuhan sarana dan
prasarana
rumah
sederhana sehat
%
17
18
19
20
21
22
23
7
8
9
10
Prosentase jumlah daerah
kumuh yang telah ditata
dengan baik
Orosentase
kawasan
permukiman yang sudah
memiliki sistem drainase
yang baik
Jumlah rumah tangga yang
telah terlayani air bersih
Terpenuhinnya kebutuhan
perumahan dan sanitasi
yang layak dan sehat
Penyusunan kebijakan dan sosialisasi
tentang penyusunan rencana dan tata
ruang
Penetapan kebijakan tentang RDTRK,
RTRK, dan RTBL
Penyususnan rencana tata ruang wilayah
Penyusunan rencana detail dan rencana
teknis tata ruang kawasan
%
24
%
25
26
RT
27
%
28
Survey dan pemetaan
Pelatihan aparat dalam penataan ruang
Koordinasi
fasiitas
penyusunan
pemanfaatan ruang
Penetapan perjanjian, strategi dan
program perumahan
Penyusunan norma, standar, pedoman,
dan manual (NSPM)
Koordinasi
penyelengaraan
pengembangan perumahan
Sosialisasi
peraturan
perundangundangan di bidang perumahan
Koorrdinasi pembangunan perumahan
dengan lembaga/badan usaha
Fasiliytas dan stimulasi pembangunan
perumahan masyarakat kurang
Pembangunan sarana dan prasarana
rumah sederhana sehat
Koordinasi
pengawasan
dan
pengendalian pelaksanaab kebijakkan
tentang
Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi
dasar terutamamasyarakat
Penyuluhan dan pengawasan kualitas
lingkungan sehat perumahan
Pengendalian
resiko
pencemaran
lingkungan
Penetapan kebijakan dan strategi
penyekengaraan keserasian kawasan dan
lingkungan huian berimbang
Rencana Investasi Infrastruktur XII- 6
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menegah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Sekadau
c. Permasalahan dan Potensi
Permasalahan yang dihadapi adalah belum ada rencana tata ruang wilayah perdesaan
dan kota kecamatan, Pertumbuhan permukiman beralngsung secara spontan. Belum
dilakukan pengaturan letak bangunan dan fasilitas umum yang dapat diciptakan
lingkungan sehat, aman dan nyaman. rendahnya kepadatan dan ketersediaan lahan
memberikan peluang untuk menata permukiman menjadi lebih baik. Tata ruang dapat
dibuat sebelum permukiman tumbuh menjadi sangat padat dan mengkonsumsi semua
ruang yang ada.
d. rencana Pemecahan Masalah dan Rekomendasi
Aspek Teknis
Perlu disusun tata ruang wilayah perdesaan dan kota kecamatan yang disesuaikan
dngan karakteristik wilayah. Tata ruang juga harus sesuai dengan karakteristik
wilayah. selain tata ruang juga diperlukan perangkat aturan untuk mengatur tata cara
membangun, apa saja yang harus disediakan oleh setiap orang yang membangun
rumah atau perumahan (fasilitas pembuangan dan pengolahan sampah, hidran, ruang
terbuka),batas-batas bangunan(garis sempadan bangunan, jarak antar bangunan yang
aman terhadap bahaya kebakaran).
Aspek Pendanaan
Dana pembangunan sistem drainase dapat bersumber dari APBN, APBD Provini dan
kabupaten. dana digunakan untuk menyusun rencana tata ruang, peraturan daerah
tentang tata ruang membuat model-model percontohan permukiman yang layak huni,
sehat, aman dan nyaman. dana tersebut juga dapat di investasikan untuk memperbaiki
permukiman yang ada.
Aspek kelembangaan
Masyarakt perlu mendapatkan informasi secara lengkap mengenai rencana tata ruang
dan manfaat mengikuti aturan tata ruang bagi kehidupan. Penyampaian informasi
dilakukan melalui kampanye rencrencana tata ruang dan peraturan tentang tata ruang.
Lembaga pemerintah yang mengawasi rencana tata ruang dan bagaimana peraturan
mengenai tata ruang dijalankan perlu mendapatkan penguatan. Tujuannya agar aturan
tata ruang dapat dijalankan dan tidak menjadi korban berbagai kepentingan terutama
kepentingan ekonomi.
Rencana Investasi Infrastruktur XII- 7
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menegah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Sekadau
BAB XII
RENCANA PROGRAM INVESTASI
INFRATRUKTUR SUB BIDANG TATA
BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
12.1 Umum
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan
sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk
mewujudkan lingkungan binaan, baik di perkotaan maupun di perdesaan, khususnya
wujud fisik bangunan dan lingkungannya.
Undang-undang nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan
Pemerintah nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung serta pelaksanaan lebih detail di
bawahnya mengamanatkan bahwa penyelengaraan bangunan gedung merupakan
kewenagan pemerintah Daerah Kabupaten/kota dan hanya bangunan gedung Negara
dan rumah Negara merupakan kewenangan pusat.
Selain itu Undang –undang nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan pemukiman
menggariskan bahwa peningkatan kualitas lingkungan permukiman dilaksanakan
secara menyeluruh, terpadu dan bertahap, mengacu kepada Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan sebagai pencabaran rencana tata ruang wilayah (RTRW).
1. Strategi Penataan Bangunan dan Lingkungan
Strategi dalam mendukung keberhasilan penataan bangunan dan lingkungan,
antara lain:
a. Menyelengarakan penataan lingkungan permukiman agar produktif dan berjati
diri;
b. menyelengarakan penataan lingkungan pemukiman agar produktif dan
menjatidiri;
c. Menyelengarakan penataan dan revitalisasi kawasan dan bangunan agar dapat
memberikan nilai tambahan fisik, sosial dan ekonomi;
Rencana Investasi Infrastruktur XII- 1
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menegah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Sekadau
d. Menyelengarakan penataan bangunan dan lingkungan untuk arsitektur
perkotaan dan pelestarian arsitektur bangunan gedung yang dilindungi dan
dilestarikan untuk menunjang kearifan budaya lokal.
e. Mengembangkan teknologi dan rekayasa arsitektur bangunan gedung untuk
menunjang pembangunan regional/ internasional yang berkelanjutan.
2. Kebijakan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Kebijakan penataan bangunan dan lingkungan, yaitu:
a.
Meningkatkan pembinaan penyelengaraan Bangunan Gedung termasuk
bangunan gedung dan rumah Negara.
b. Meningkatkan pemahaman, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk
memenuhi persyaratan Bangunan Gedung dan penataan Lingkungan
Permukiman;
c. Meningkatkan kapasitas penyelengaraan dan penataan lingkungan dan
pemukiman;
d. Meningkatkan kualitas lingkungan untuk mendukung pengembangan jati diri
dan produktivitas masyarakat;
e. Mengembangkan kawasan yang memiliki peranan dan potensi strategis bagi
pertumbuhan kota;
f. Mengembangkan kemitraan antara pemerintah, swasta dan lembaga nasional
maupun internasional lainnyadi bidang Bangunan Gedung dan Penataan
Lingkungan Permukiman.
g. Mewujudkan arsitektur perkotaan yang memperhatikan/ mempertimbangkan
khasanah arsitektur lokal dan nilai tradisional;
h. Menjaga kelestarian nilai-nilai arsitektur Bangunan Gedung yang dilindungi
dan dilestarikan serta keahlian membangun (seni dan budaya);
i. Menorong upaya penelitian dan pengembangan teknologi rekayasa arsitektur
Bangunan Gedung melalu kerjasama dengan pihak-pihak yang kompeten.
Rencana Investasi Infrastruktur XII- 2
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menegah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Sekadau
3.
Program/Kegatan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Program / kegiatan penataan bangunan gedung dan lingkungan yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Pembinaan Teknis Bangunan dan Gedung
1) Kegiatan diseminasi
2) eraturan perundang-undangan penataan bangunan dan lingkungan;
3) Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan dan gedung;
4) Pengembangan sistem informasi bangunan gedung dan arsitektur;
5) Pelatihan teknis dan tenaga pendataan bangunan gedung dan keselamatan
gedung;
6) Pengelolaan bangunan gedung dan rumah Negara;
7) Pembinaan teknis pembagunan gedung Negara;
8) Penyususnan Rencana Induk Sistem Potensi Kebakaran (PISPK);
9) Penyususnan Rencanan Peraturan Daerah (RAPERDA);
10) Percontohan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan;
11) Percontohan aksesbilitas pada bangunan gedung dan lingkungan ;
12) Rehabilitasi bangunan gedung Negara;
13) Dukungan prasarana dan sarana pusat Informasi Pengembangan
Permukiman dan Pembangunan (PIPPB).
b. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman
1) Penyusunan rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL);
2) Bantuan teknis pengelolaan Ruang terbuka Hijau(RTH);
3) Pembangunan prasarana dan sarana peningkatan lingkungan pemukiman
kumuh dan nelayan;
4) Pembangunan prasarana dan sarana penataan lingkungan permukiman
tradisional;
c. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Perkotaan
1) Bantuan teknis pembangunan kemiskinan di perkotaan;
2) Bantuan penangulangan kemiskinan terpadu (PAKET) dan Replikasi.
Rencana Investasi Infrastruktur XII- 3
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menegah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Sekadau
4. Kebijakan penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan di Kabupaten Sekadau
Kebijakan pemerintah Kabupaten Sekadau dalam penataan gedung dan lingkungan
didasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kbupaten sekadau, yaitu
unuk:
a. Mewujudkan pemanfaatan ruang daerah yang serasi dan optimal sesuai
dengan kebijakan pembangunan nasional dan daerah yang berkelanjutan.
b. Mewujudkan
daya
dukung
lingkungan
yang
berkelanjutan
dalam
pengelolaankawasan, untuk menjamin tersediaannya air tanahdan permukaan
serta penangulangan banjir.
c. Mengembangkan perekonomian wilayah yang produktif, efisien dan efektif
berdasarkan karakteristik wilayah, bagi terciptannya kesejahteraan masyarakat
yang berkeadilan dan pembangunan yang berkelanjutan.
Strategi pemanfaatan ruang daerah merupakan pelaksanaan kebijakan penataan ruang
wilayah daerah meliuti :
a. Mendorong terselengaranya pengembangan kawasan yang berdasarkan atas
keterpaduan antar perkotaan dan perdesaan sebagai satu kesatuan wilayah
perencanaan;
b. Mendorong terselengarannya pembangunan kawasan yang dapat menjamin
tetap berlangsungnya konservasi air dan tanah, menjamin tersediannya air
tanah
dan
air
permukaan
serta
penanngulangan
banjir
dengan
mempertimbangkan daya dukung lingkungan yang berkelanjutan dalam
pengelolaan kawasan.
c. Mendorong pengembangan perekonomian wilayah yang produktif, efektif dan
efisien berdasarkan karakteristik wilayah bagi terciptannya kesejahteraan
masyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan.
Rencana Investasi Infrastruktur XII- 4
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menegah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Sekadau
12.2 Rencana pengembangan dan investasi sub bidang pengembangan
permukiman
a. kondisi Umum
Permukiman
di
wilayah
KabupatenSekadau
umumnya
adalah
permukiman
bertipologi perdesaan/perdususnan kecuali di beberapa kota yang sudah mencapai
tipologi perkotaan perkotaan tetapi masih tergolong kepada kota kecil. rumah-rumah
umumnya terpencar dan fasilitas umum masih terbatas. Sebuah desa terdiri beberapa
dusun yang jarak satu sama lain dapat sangat berjauhan. Permukiman tumbuh secara
tradisional dan pada umumnya mengikutipola pertumbuhan spontan artinya tidak
mengikuti satu aturan tata ruang. Penempatan bangunan dan fasilitas umum
permukiman dilakukan secara sepontan lebih didasarkan pada pertimbangan
ketersediaan/kepemilikann lahan.
b. Sasaran
Sasaran pengembangan permukiman adalah:
1. Menyediakan rumah sehat, layak huni dan terjangkau bagi masyarakat .
2. menyediakan fasilitas dasar pada kawasan permukiman seoerti pendidikan,
ibadah, kesehatan dan keamanan.
3. Menciptakan permukiman yang sehat dan aman baik aman dari ganguan
kamtibmas atau bencana alam.
4. Mengembangkan permukiman baru dan kawasan perkotaan/perdesaan yang
memenuhi kebutuhan ruang sebagai salah satu kebutuhan hidup manusia dan
dapat meningkatkan kesejahteraan manusia.
Untuk dapat mencapai sasaran ditetapkan indicator dan kegiatan pokok investasi.
Koordinator program investasi pengembangan pemukiman adalah Bappeda dengan
indicator program kegiatan pokok yang akan dilakukan yaitu:
Rencana Investasi Infrastruktur XII- 5
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menegah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Sekadau
Indikator Program
Uraian
1
Tingkat
kesesuaian
peruntukan lahan dan
bangunan RTRW, RDTR
dan RTBL
2
3
Jumlah
pelanggaran
terhadap RTRW, RDTR,
dan
RTBL
yang
ditindaklanjuti
Jumlah
pelangaran
terhadap RTRW, RDTR,
dan
RTBL
yang
ditindaklanjuti
Kegiatan Pokok
Satuan
%
1
2
kasus
3
4
5
Penyusunan rencana tata bangunan dan
lingkungan
6
Penyusunan rencana peraturan daerah
tentang RTRW
Fasilitasi peningkatan peran serta
masyarakat dalam perencanaantata ruang
Revisi rencana tata ruang
Pelatihan aparat dalam perencanaan tata
ruang
Survey perpetaan
Penyusunan dan sosialisasi kebijakan
perizinan dan pengadaian pemanfaatan
ruang
Penyusunan norma, standar, dan criteria
dalam pemanfaatan ruang
Fasilitas peningkatan peran serta
masyarakat dalam pemanfaatan ruang
7
8
9
4
Jumlah kebijakan tentang
pemanfaatan ruang yang
berhasil disusun
buah
10
11
12
5
Tingkat
kesesuaian
pemanfaatan ruang dengan
peruntukannya
%
13
14
15
16
6
Tingkat
pemenuhan
kebutuhan sarana dan
prasarana
rumah
sederhana sehat
%
17
18
19
20
21
22
23
7
8
9
10
Prosentase jumlah daerah
kumuh yang telah ditata
dengan baik
Orosentase
kawasan
permukiman yang sudah
memiliki sistem drainase
yang baik
Jumlah rumah tangga yang
telah terlayani air bersih
Terpenuhinnya kebutuhan
perumahan dan sanitasi
yang layak dan sehat
Penyusunan kebijakan dan sosialisasi
tentang penyusunan rencana dan tata
ruang
Penetapan kebijakan tentang RDTRK,
RTRK, dan RTBL
Penyususnan rencana tata ruang wilayah
Penyusunan rencana detail dan rencana
teknis tata ruang kawasan
%
24
%
25
26
RT
27
%
28
Survey dan pemetaan
Pelatihan aparat dalam penataan ruang
Koordinasi
fasiitas
penyusunan
pemanfaatan ruang
Penetapan perjanjian, strategi dan
program perumahan
Penyusunan norma, standar, pedoman,
dan manual (NSPM)
Koordinasi
penyelengaraan
pengembangan perumahan
Sosialisasi
peraturan
perundangundangan di bidang perumahan
Koorrdinasi pembangunan perumahan
dengan lembaga/badan usaha
Fasiliytas dan stimulasi pembangunan
perumahan masyarakat kurang
Pembangunan sarana dan prasarana
rumah sederhana sehat
Koordinasi
pengawasan
dan
pengendalian pelaksanaab kebijakkan
tentang
Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi
dasar terutamamasyarakat
Penyuluhan dan pengawasan kualitas
lingkungan sehat perumahan
Pengendalian
resiko
pencemaran
lingkungan
Penetapan kebijakan dan strategi
penyekengaraan keserasian kawasan dan
lingkungan huian berimbang
Rencana Investasi Infrastruktur XII- 6
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menegah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Sekadau
c. Permasalahan dan Potensi
Permasalahan yang dihadapi adalah belum ada rencana tata ruang wilayah perdesaan
dan kota kecamatan, Pertumbuhan permukiman beralngsung secara spontan. Belum
dilakukan pengaturan letak bangunan dan fasilitas umum yang dapat diciptakan
lingkungan sehat, aman dan nyaman. rendahnya kepadatan dan ketersediaan lahan
memberikan peluang untuk menata permukiman menjadi lebih baik. Tata ruang dapat
dibuat sebelum permukiman tumbuh menjadi sangat padat dan mengkonsumsi semua
ruang yang ada.
d. rencana Pemecahan Masalah dan Rekomendasi
Aspek Teknis
Perlu disusun tata ruang wilayah perdesaan dan kota kecamatan yang disesuaikan
dngan karakteristik wilayah. Tata ruang juga harus sesuai dengan karakteristik
wilayah. selain tata ruang juga diperlukan perangkat aturan untuk mengatur tata cara
membangun, apa saja yang harus disediakan oleh setiap orang yang membangun
rumah atau perumahan (fasilitas pembuangan dan pengolahan sampah, hidran, ruang
terbuka),batas-batas bangunan(garis sempadan bangunan, jarak antar bangunan yang
aman terhadap bahaya kebakaran).
Aspek Pendanaan
Dana pembangunan sistem drainase dapat bersumber dari APBN, APBD Provini dan
kabupaten. dana digunakan untuk menyusun rencana tata ruang, peraturan daerah
tentang tata ruang membuat model-model percontohan permukiman yang layak huni,
sehat, aman dan nyaman. dana tersebut juga dapat di investasikan untuk memperbaiki
permukiman yang ada.
Aspek kelembangaan
Masyarakt perlu mendapatkan informasi secara lengkap mengenai rencana tata ruang
dan manfaat mengikuti aturan tata ruang bagi kehidupan. Penyampaian informasi
dilakukan melalui kampanye rencrencana tata ruang dan peraturan tentang tata ruang.
Lembaga pemerintah yang mengawasi rencana tata ruang dan bagaimana peraturan
mengenai tata ruang dijalankan perlu mendapatkan penguatan. Tujuannya agar aturan
tata ruang dapat dijalankan dan tidak menjadi korban berbagai kepentingan terutama
kepentingan ekonomi.
Rencana Investasi Infrastruktur XII- 7