PENGARUH DOSIS KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

  PENGARUH DOSIS KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KACANG TANAH ( Arachis hypogaea L.)

  

SKRIPSI

OLEH

DEWI NURHALIMAH

0 8 C 1 0 4 0 7 1 6 5

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

  

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

  PENGARUH DOSIS KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) SKRIPSI OLEH DEWI NURHALIMAH

  08C10407165 Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2013

  

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Dosis Kalium Terhadap Pertumbuhan

dan Hasil Beberapa Varietas Kacang Tanah

(Arachis hypogaea L.)

Nama Mahasiswa : Dewi Nurhalimah

  N I M : 08C10407165 Program Studi : Agroteknologi

  Menyetujui : Komisi Pembimbing

  Pembimbing Utama, Pembimbing Anggota,

  Muhammad Jalil, S.P, M.P Ir. Khairilsyah

  NIDN 01-1506-8302 NIDN 01-3110-6602 Mengetahui,

  Dekan Fakultas Pertanian, Ketua Prodi Agroteknologi,

  Diswandi Nurba, S.TP., M.Si Jasmi, SP., M. Sc

  NIDN 01-2804-8202 NIDN 01-2708-8002

  Tanggal Lulus : 22 Agustus 2013

  LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

  Skripsi/tugas Akhir dengan Judul:

  

Pengaruh Dosis Kalium terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa

Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

  Yang disusun oleh: Nama : DEWI NURHALIMAH N I M : 08C10407165 Fakultas : Pertanian Program Studi : Agroteknologi Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 22 Agustus 2013 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

  SUSUNAN DEWAN PENGUJI :

  1. Muhammad Jalil, SP, MP P embimbing I/ Ketua TIM Penguji .... .....................................

  2. Ir. Khairilsyah ......................... ................

  Pembimbing II

  3. Irvan Subandar, SP, MP Penguji Utama ........................................ .

  4. Ir. T. Sarwanida s Penguji Anggota ...................................... ...

  Meulaboh, 22 Agustus 2013 Ketua Prodi Agroteknologi,

   J asmi, SP., M.Sc

  Persemb bahanku Yaa Allah… …..

  

Sepercik ilm S mu telah Eng gkau karuni iakan kepad daku, hanya saja aku me engetahui se ebagian

kecil dari ya ang Engkau miliki sebag gaimana firm man-Mu:

“Sekiranya lautan men njadi tinta untuk (men nulis) kalima at-kalimat T Tuhanku, su ungguh

habislah lau utan itu seb belum habis s (ditulis) k kalimat-kalim mat Tuhank ku, meskipun n kami

datangkan t tambahan se ebanyak itu (pula)” (Al-Kahf fi : 109)

  Alh lhamdulilah. .... Ha ari ini telah E Engkau pen nuhi harapan nku Ha arapan untu uk membahag giakan orang g-orang terci inta W Walau hari dep pan masih s sebuah tanda a tanya A Ayahanda... ....... yang sa angat kucint tai

  Tutur katam T mu, nasehatm mu, kasih say yangmu, do ’amu, harapa anmu Pegorbanan P mu dan kerj ja kerasmu y yang tidak ke kenal lelah Hanya Allah H h yang dapa at membalas semua jasam mu ...... D Demi sayang g Ibu dan de demi cinta Ay Ayah, karunia ahkan Syurg gaMu untuk k mereka Kasih merek ka melimpah h ruah tiada bertepi J Jasa keduan nya abadi sel lamanya di j jiwa ini dan engkaulah p permata di h hatiku y yang tak ter rgantikan....

  Ibu unda ........ y yang sangat kusayangi Jas samu yang t telah melahir rkanku, mem mbesarkanku u dan mendid dikku Be etapa ku berh hutang budi i padamu, sia ang malam I Ibunda berd do’a

De emi kesukses san anakmu, ibunda tepi iskan segala a dugaan dan n cercahan

Ha anya untuk a anakmu, ibu unda berikan n semagat, m motivasi, dan n dorongan

dem mi buah hati imu

  D Dengan pen nuh keikhlasa an dan segen nap kasih say ayang yang d diiringi tulus snya do’a,

Kupersemba ahkan karya a tulis ini ke kepada Ayah handa tercin ta Abdul H Halim dan Ib bunda

tersayang Si iti Nurcahya ani, juga ora ang-orang ya ang kusayan ngi, kakakku u Maulana H Hasan

Akbar dan a A adikku Muh hammad Anw war. S Semoga Alla ah melimpah hkan rahmat t dan hidaya ahNya kepad da kita semu ua....

  Ter rima Kasih y yang tak te erhingga ku ucapkan kep pada rekan- -rekan seperj rjuangan yan ng selalu se tia dalam m mengisi hari- -hariku; Lili lis, Sari, Kis swa, Ainal, Wiwik, Az zir, Tira, Ha Haji, Rosna, Erna, Yusri ri, Hasan, A Amir, Ani, U Udin, Teman n-teman sem muanya, Tha ank’s for All ll.

  Yaa Alla ah........ Teguhkan n Imanku, T Tetapkanlah h Hati dan Ji iwaku Agar Sela lalu Melangk kah di

  

Jalan n-Mu Amin n ..........

  D Dewi Nurh halimah, SP P

  

RINGKASAN

DEWI NURHALIMAH ”Pengaruh Dosis Kalium terhadap Pertumbuhan dan

  Hasil Beberapa Varietas Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)” di bawah bimbingan Muhammad Jalil sebagai pembimbing utama dan Khairilsyah sebagai pembimbing anggota.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis kalium terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas tanaman kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Teuku Umar, Meulaboh Aceh Barat dari tanggal 20 Desember 2012 sampai dengan 8 April 2013.

  Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kacang tanah yaitu varietas Naga Umbang, Domba dan Jerapah, pupuk KCl, Kapur dolomit, Urea, SP-36, dan Pestisida sedangkan alat yang digunakan adalah cangkul, parang, polybag 25 cm x 40 cm, hand sprayer, meteran, gembor, timbangan analitik, papan nama dan alat-alat tulis.

  Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor.

  • 1 -1

  Dosis kalium yang terdiri dari 5 taraf yaitu 30 kg K

  2 O ha , 45 kg K

  2 O ha , 60 kg

  • 1 -1 -1

  K

  2 O ha , 75 kg K

  2 O ha , 90 kg K

  2 O ha dan faktor varietas Naga Umbang, Domba dan Jerapah.

  Peubah pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang, berat berangkasan basah, jumlah ginofor gagal, persentase polong bernas per rumpun, persentase polong hampa per rumpun, berat 100 biji kering, berat polong kering per rumpun, produksi per hektar.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis kalium berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah cabang umur 15, 30 dan 45 HST, berat berangkasan basah, persentase ginofor gagal, persentase polong bernas, persentase polong hampa, berat 100 biji kering, berat polong kering per tanaman dan produksi per hektar. Pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah terbaik

  • -1

  dijumpai pada dosis kalium 45 kg K 2 O ha .

  Varietas berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 HST, jumlah cabang umur 30 dan 45 HST, persentase ginofor gagal, persentase polong bernas, persentase polong hampa, berat 100 biji kering, berat polong kering per rumpun dan prosuksi per hektar. Berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur

  45 HST namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah cabang umur 15 HST serta berat berangkasan basah per rumpun. Pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah terbaik dijumpai pada varietas Jerapah.

  Terdapat interaksi yang tidak nyata antara dosis kalium dan varietas terhadap semua peubah pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah yang diamati.

UCAPAN TERIMA KASIH

  Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat-Nya penulis telah dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Pengaruh Dosis Kalium

  terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Salawat beriring salam kepada junjungan alam

  Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.

  Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada : 1. Muhammad Jalil, SP,.MP selaku pembimbing utama dan Ir. Khairilsyah selaku pembimbing anggota yang telah memberi masukan dan bimbingan sampai selesainya penulisan skripsi ini.

  2. Jasmi, SP., M.Sc selaku Ketua Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar.

  3. Diswandi Nurba S.TP.,M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar dan Civitas Akademika yang telah menyediakan sarana dan prasarana selama penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar.

  4. Ayahanda Abd Halim beserta Ibunda Siti Nurcahyani yang selalu mendoakan saya serta kakak Maulana Hasan Akbar dan adik Muhammad Anwar yang telah banyak memberikan cinta, kasih sayang, pengorbanan, dukungan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi hingga selesai. Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga segala amal dan bantuan mereka mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

  Meulaboh, 22 Agustus 2013 Penulis

  

DAFTAR ISI

RINGKASAN ................................................................................................ iii

UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................ v

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL .........................................................................................

  vii

  

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

  I. PENDAHULUAN ................................................................................

  1 1.1.

  1 Latar Belakang ................................................................................

  1.2.

  4 Tujuan Penelitian ............................................................................

  1.3.

  5 Hipotesis .........................................................................................

  II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................

  6 2.1.

  6 Botani Kacang Tanah .....................................................................

  2.2.

  8 Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Tanah .......................................

  2.3.

  9 Gambut ...........................................................................................

  2.4. Peranan Kalium .............................................................................. 10 2.5.

  Varietas ........................................................................................... 12 2.6. Peranan Unsur Hara Makro Bagi Tanaman .................................... 13 2.7. Mekanisme Penyerapan Unsur Hara .............................................. 14 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN ...........................................

  17 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 17 3.2. Bahan dan Alat Penelitian .............................................................. 17 3.3.

  Rancangan Percobaan ..................................................................... 18 3.4. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 20 3.5. Pengamatan ..................................................................................... 21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................

  24 4.1. Pengaruh Dosis Kalium .................................................................. 24 4.2.

  Pengaruh Varietas ........................................................................... 33 4.3. Interaksi .......................................................................................... 45 V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................

  46 5.1. Kesimpulan ..................................................................................... 46 5.2.

  Saran .............................................................................................. 46 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

  47 LAMPIRAN ...................................................................................................

  50 RIWAYAT HIDUP .......................................................................................

  71

  DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

  1. Susunan Kombinasi Perlakuan antara Dosis Kalium dan Varietas Kacang Tanah ........................................................................................

  19

  2. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium Umur 15, 30 dan 45 HST .......................................................................

  24

  3. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium Umur 15, 30 dan 45 HST ...............................................

  25

  4. Rata-rata Berat Berangkasan Basah Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium ..........................................................................

  26

  5. Rata-rata Persentase Ginofor Gagal Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium ..........................................................................

  27

  6. Rata-rata Persentase Polong Bernas dan Hampa Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium ......................................................

  28

  7. Rata-rata Berat 100 Biji Kering Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium ..........................................................................

  30

  8. Rata-rata Berat Polong Kering per Rumpun pada Berbagai Dosis Kalium ...................................................................................................

  31

  9. Rata-rata Produksi per Hektar Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium ........................................................................................ .

  32 10. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Varietas Umur 15, 30 dan 45 HST .......................................................................

  33 11. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Varietas Umur 15, 30 dan 45 HST ........................................................

  34 12. Rata-rata Berat Berangkasan Basah Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Varietas ..................................................................................

  37 13. Rata-rata Persentase Ginofor Gagal Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Varietas ..................................................................................

  38 14. Rata-rata Persentase Polong Bernas dan Hampa Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Varietas ...............................................................

  39

  

Nomor Teks Halaman

15.

  Rata-rata Berat 100 Biji Kering Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Varietas ..................................................................................

  41 16. Rata-rata Berat Polong Kering per Rumpun pada Berbagai Varietas ..................................................................................................

  42 17. Rata-rata Produksi per Hektar Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Varietas ..................................................................................................

  44

  DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

  1. Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Varietas Umur 15, 30 dan 45 HST .........................................................................................

  34

  2. Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Varietas Umur 15, 30 dan 45 HST ....................................................................

  36

  3. Persentase Ginofor Gagal Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Varietas ................................................................................................

  38

  4. Persentase Polong Bernas dan Hampa Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Varietas ................................................................................

  40

  5. Berat 100 Biji Kering Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Varietas ................................................................................................

  41

  6. Berat Polong Kering per Rumpun Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Varietas ................................................................................

  43

  7. Produksi per Hektar Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Varietas ................................................................................................

  44

  DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

  1. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas Umur 15 HST ...................................................................

  50

  2. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas Umur 15 HST ......................................................

  50

  3. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas Umur 30 HST ...................................................................

  51

  4. Analisis Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas Umur 30 HST ...................................................................

  51

  5. Rata-rata tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas Umur 45 HST ...................................................................

  52

  6. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas Umur 45 HST ......................................................

  52

  7. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas Umur 15 HST ............................................

  53

  8. Analisis Ragam Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas Umur 15 HST .............................

  53

  9. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas Umur 30 HST ............................................

  54 10. Analisis Ragam Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas Umur 30 HST .............................

  54 11. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas Umur 45 HST ............................................

  55 12. Analisis Ragam Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas Umur 45 HST .............................

  55 13. Rata-rata Berat Berangkasan Basah Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas .....................................................

  56

  

Nomor Teks Halaman

14.

  Analisis Ragam Berat Berangkasan Basah Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas ...........................................

  56 15. Rata-rata Persentase Ginofor Gagal Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas .....................................................

  57 16. Analisis Ragam Persentase Ginofor Gagal Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas ............................................

  57 17. Rata-rata Persentase Polong Bernas Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas .....................................................

  58 18. Analisis Ragam Persentase Polong Bernas Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas ............................................

  58 19. Rata-rata Persentase Polong Hampa Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas .....................................................

  59 20. Analisis Ragam Persentase Polong HampaTanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas ............................................

  59 21. Rata-rata Berat 100 Biji Kering Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas .....................................................

  60 22. Analisis Ragam Berat 100 Biji Kering Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas .................................................. ...

  60 23. Rata-rata Berat Polong Kering per Tanaman pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas .............................................................................

  61 24. Analisis Ragam Berat Polong Kering per Tanaman pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas ....................................................................

  61 25. Rata-rata Produksi per Hektar Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas ....................................................................

  62 26. Analisis Ragam Produksi per Hektar Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Kalium dan Varietas .....................................................

  62 27. Deskripsi Varietas .................................................................................. 63 28. Bagan Percobaan ................................................................................ ... 66

I. PENDAHULUAN 1.1.

   Latar Belakang

  Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari Amerika Selatan. Penanaman pertama kali tanaman ini dilakukan oleh orang India (suku asli orang Amerika). Tanaman kacang tanah pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-17 yang dibawa oleh pedagang Cina dan Portugis (Pitojo, 2005).

  Tanaman kacang tanah mengandung zat-zat berguna dan berisikan senyawa-senyawa tertentu yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk kelangsungan hidup, terutama kandungan protein 25-30%, karbohidrat 12% dan lemak 40-50% (AAK, 1990)

  Kacang tanah memegang peranan penting bagi perekonomian Indonesia sehingga sudah sepantasnya tanaman kacang tanah mendapat perhatian yang serius dalam hal peningkatan produksinya. Di Indonesia produksi kacang tanah masih tergolong rendah dengan kisaran antara 0,7-1,50 ton/ha. Selama periode tahun 1989–1998 kebutuhan kacang tanah dalam negeri meningkat 4,4%, sedangkan pada periode yang sama jumlah produksinya hanya mengalami kenaikan 2,5%. Akibatnya untuk memenuhi kekurangan produksi, harus diimpor (Adisarwanto, 2000).

  Aceh dalam angka tahun 2005 menggambarkan bahwa puncak produksi kacang tanah selama 5 tahun terakhir ini terjadi pada tahun 2005 dengan luas panen kacang tanah mengalami penurunan sekitar 13.18 %. Produksi kacang produksi tahun 2004 sekitar 13,02 %. Sedangkan produktivitas kacang tanah pada tahun 2005 mengalami kenaikan sekitar 0,17 % apabila dibandingkan dengan produktivitas tahun 2004 (Anonymous, 2006). Penurunan produktivitas kacang tanah diakibatkan oleh tindak budidaya yang belum optimal, selain itu keterbatasan lahan produktif juga mengakibatkan penurunan produktivitas pada komoditas ini.

  Keterbatasan lahan produktif mengakibatkan ekstensifikasi pertanian mengarah pada lahan-lahan marginal. Lahan gambut merupakan salah satu lahan marginal yang dipilih terutama untuk sektor perkebunan, karena lahan ini relatif jarang dipergunakan untuk pemukiman penduduk sehingga kemungkinan konflik tata guna lahan relatif kecil. Luas areal gambut di Indonesia diperkirakan 13-14 juta ha yang tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya (Subagyo et al., 2000). Di Aceh luas lahan gambut mencakup areal seluas 274.051 ha, diantaranya 105.417 ha (38,40 %) tersebar di pesisir pantai kabupaten Aceh Barat sedangkan sisanya tersebar di Kabupaten Aceh Selatan seluas 168.634 ha (61.60 %) (Wahyunto et al., 2005).

  Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi kacang tanah pada lahan marginal adalah melalui pemupukan. Pemupukan memegang peranan penting dalam meningkatkan produksi kacang tanah karena pupuk mengandung hara dengan konsentrasi relatif tinggi. Pemupukan berfungsi untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan hasil tanaman.

  Pemupukan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi kacang tanah. Pupuk kalium adalah unsur hara penting penting dalam proses fisiologi tanaman, berperan sebagai aktor enzim esensial dalam reaksi-reaksi metabolisme dan enzim yang terlibat dalam sintesis pati dan protein berperan mengatur tekanan turgor sel dalam proses pembuka dan menutup stomata. Kalium KCl berfungsi mengurangi efek negatif dari pupuk N, memperkuat batang tanaman, serta meningkatkan pembentukan hijau daun dan karbohidrat pada buah dan ketahanan tanaman terhadap penyakit.

  Kalium adalah unsur hara penting yang dibutuhkan tanaman setelah Netrogen dan Fhosfor. Fungsi kalium sangat penting dalam proses fisiologi tanaman, berperan sebagai faktor enzim esensial dalam reaksi-reaksi metabolisme dan enzim yang terlibat dalam sintesis pati dan protein berperan mengatur tekanan turgor sel dalam proses pembuka dan menutup stomata. Tanaman yang kekurangan kalium menyebabkan tanaman kerdil, lemah tidak tegak proses pengangkutan hara pernapasan dan fotosintesis terganggu yang pada akhirnya mengurangi produksi. Kelebihan kalium menyebabkan daun cepat menua akibat kadar magnesium daun dapat menurun sehingga aktivitas fotosintesa terganggu, kandungan utama dari endapan tambang kalium adalah KCl dan sedikit K

  2 O, hal

  ini disebabkan karena umumnya tercampur dengan bahan lain harus dimurnikan terlebih dahulu, hasil kemurniannya mengandung K O sampai 60 % (Lingga dan

  2 Marsono, 2001).

  Pemberian kalium (K O) pada waktu tanam dengan dosis 50-60 kg K O

  2

  2

  • 1 ha dapat meningkatkan produksi tanaman kacang tanah (Sumarno, 1986).

  Ronoprawiro (1996) menambahkan bahwa tanaman kacang tanah memerlukan Kalium pada saat awal pertumbuhan dan saat pengisian polong. Sutejo (1998), menyatakan pupuk K sangat diperlukan kacang tanah saat awal pertumbuhan, saat pembentukan ginofor dan saat pengisian polong.

  Selain pemupukan peningkatan produktivitas kacang tanah juga dapat dilakukan dengan penggunaan varietas unggul. Varietas unggul merupakan komponen teknologi yang penting untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi (Pitojo, 2005). Varietas unggul memiliki sifat-sifat tertentu seperti berumur genjah, tahan terhadap hama dan penyakit, respon terhadap pemupukan dan dapat beradaptasi dengan lingkungannya.

  Varietas kacang tanah, baik varietas lokal maupun varietas unggul umumnya berasal dari persilangan kedua tipe tersebut, hingga saat ini varietas lokal masih banyak digunakan oleh sebagian besar petani bila dibanding dengan varietas unggul yang telah resmi dilepas pemerintah. Varietas unggul yang digunakan hanya 1-2 varietas saja. Alasan petani masih menanam varietas lokal antara lain adanya satu sifat keunggulan dari varietas lokal yaitu memiliki ketahanan terhadap serangan penyakit layu yang cukup baik. Selain itu, persyaratan bentuk biji dan polong lebih disukai pedagang (Pitojo, 2005)

  Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui dosis Kalium dan varietas yang tepat agar diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah yang optimum.

1.2. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis kalium dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah, serta nyata tidaknya interaksi antara kedua faktor tersebut. at interaksi antara dosis kalium dan varietas terhadap pertumbuhan dan 1.3.

   Hipotesis 1.

  Dosis kalium berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah.

  2. Varietas berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah.

  3. Terdap hasil kacang tanah.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.

   Botani Kacang Tanah 2.1.1. Sistematika

  Klasifikasi tanaman kacang tanah menurut Purwono dan Purnamawati (2007), yaitu :

  Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Klas : Dicotyledoneae Ordo : Leguminales Famili : Papilionaceae Genus : Arachis Spesies : Arachis hypogaea L.

2.1.2. Mofologi a. Akar

  Kacang tanah mempunyai akar tunggang, namun akar primernya tidak tumbuh secara dominan yang berkembang adalah akar serabut merupakan akar sekunder. Akar kacang tanah dapat tumbuh sedalam 40 cm, pada akar tumbuh bintil-bintil akar yang berisi bakteri rhizobium. Bakteri rhizobium ini dapat mengikat nitrogen dari udara yang dapat digunakan untuk pertumbuhan kacang tanah (Mazuki, 2007).

b. Batang

  Batang tanaman kacang tanah tidak berkayu dan berbulu halus, ada yang tumbuh menjalar dan ada yang tegak. Tinggi batang rata-rata sekitar 50 cm, kesegala arah dan mencapai garis tegah 150 cm. Bagian bawah batang merupakan tempat menempelnya perakaran tanaman. Batang di atas permukaan tanah berfungsi sebagai tempat pijakan primer yang masing-masing dapat berbentuk cabang skunder. Tanaman tipe tegak menbentuk percabangan antara 3-6, sedangkan tipe menjalar dapat membentuk 10 cabang primer. Dan kemudian tumbuh cabang tersier. Batang dan cabang kacang tanah berbentuk bulat, bagian atas batang ada yang berbentuk agak persegi, sedikit berbulu dan berwarna hijau (Purwono dan Purnamawati, 2007).

  c. Daun Daun tanaman kacang tanah mempunyai daun majemuk bersirip genap.

  Setiap helai terdiri dari empat helai anak daun, permukaan daun sedikit berbulu, berfungsi sebagai penahan atau penyimpan debu dan obat semprotan. Pada daun terjadi gerakan Nyctitropic yang merupakan aktivitas daun sebagai sebagai persiapan diri untuk menyerap cahaya matahari sebanyak-banyaknya (Marzuki, 2007).

  d. Bunga

  Tanaman kacang tanah mulai berbunga kira-kira pada umur 4-6 minggu setelah tanam. Rangkaian yang berwarna kuning orange muncul pada setiap ketiak daun. Setiap bunga posisi bunga biasa menggantung, warna mahkota bunga putih dan memiliki 5-6 kelopak bunga. Panjang bunga 1-1,5 cm, dan lebarnya 0,5 cm dan panjang tangkai bunga 1-2 cm, tangkai berwarna putih. Mahkota kacang tanah berwarna kuning dan standar mahkota bunga pada bagian pangkal begaris merah atau merah tua. Sedangkan benang sari, bakal buah kacang tanah terletak di dalam tepat pada pangkal tabung kelopak bunga di ketiak daun

e. Buah

  Buah kacang tanah berbentuk polong terdapat dalam tanah, berisi 1-4 biji, umumnya 2-3 biji per polong. Bentuk polong ada yang berujung tumpul ada yang runcing. Polong tua ditandai oleh lapisan warna hitam pada kulit polong bagian dalam (Puwono dan Purnamawati, 2007).

2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Tanah 2.2.1. Iklim

  Di indonesia tanaman kacang tanah cocok ditanam didataran rendah yang berketinggian dibawah 500 meter di atas permukaan laut. Iklim dibutuhkan tanaman kacang tanah adalah bersuhu tinggi antara 25 -32

  C. Sedikit lembab (RH 65% - 75% ). Curah hujan 800-1300 mm per tahun dan tempat terbuka. Suhu optimum untuk pertumbuhan kacang tanah berkisar 25 C-30 C di bawah suhu

  25 C perkembangan akan terlambat dan suhu di atas 35 C berpengaruh terhadap produksi bunga (Sumadi, 2001).

2.2.2. Tanah

  Tanaman kacang tanah dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang strukturnya ringan, berdrainase baik dan cukup unsur hara NPK, Ca dan unsur mikro. Tanah yang bertekstur lempung berpasir, pasir lempung sangat cocok untuk kacang tanah. Tingkat kemasaman tanah yang optimal untuk pertumbuhan kacang tanah adalah antara pH 6-6,5. Kacang tanah termasuk tanaman yang paling toleran terhadap tanah masam dibandingkan tanaman yang lainnya yang termasuk polong-polongan. Kacang tanah pempunyai daerah adaptasi yang cukup luas, karena ia mampu hidup pada tanah yang kurang subur, sedikit masam dan juga

2.3. Gambut

  Tanah gambut adalah tanah yang umumnya terdapat di tempat didaerah pasang surut yang berasal dari bahan organik yang mengendap kemudian menjadi busuk, terdiri dari bahan organik yang sebagian besar belum terdekomposisi atau sedikit terdekomposisi yang terakumulasi pada keadaan kelembapan yang berlebihan. Lahan gambut mempunyai potensi yang cukup baik untuk usaha budidaya pertanian tetapi memiliki kendala cukup banyak yang dapat menyebabkan produksifitas rendah, dengan mengetahui karakternya, dapat menentukan cara pengelolaan yang bijak dan tepat sehingga usaha tani yang dikembangkan dapat menguntungkan tanpa membahayakan lingkungan (Dohong, 2003).

a. Karakteristik fisik

  Karakteristik fisik gambut yang penting dalam pemanfaatannya untuk pertanian meliputi kadar air, berat isi (bulk density, BD), daya menahan beban (bearing capacity), subsiden (penurunan permukaan), dan mengering tidak balik (irriversible drying). Kadar air tanah gambut berkisar antara 100–1.300% dariberat keringnya. artinya bahwa gambut mampu menyerap sampai 6 kalibobotnya. Dengan demikian, sampai batas tertentu, kubah gambut mampu mengalirkan air ke areal sekelilingnya. Kadar air yang tinggi menyebabkan BD menjadi rendah, gambut menjadi lembek dan daya menahan bebannya rendah. BD

  • 3

  tanah gambut lapisan atas bervariasi antara 0,1 sampai 0,2 g cm tergantung pada tingkat dekomposisinya. Gambut fibrik yang umumnya berada di lapisan bawah

  

3

  memiliki BD lebih rendah dari 0,1 g/cm , tapi gambut pantai dan gambut di jalur aliran sungai bisa memiliki BD > 0,2 g cm-3 karena adanya pengaruh tanah

  Sifat fisik tanah gambut lainnya adalah sifat mengering tidak balik. Gambut yang telah mengering, dengan kadar air <100% (berdasarkan berat), tidak bisa menyerap air lagi kalau dibasahi. Gambut yang mengering ini sifatnya sama dengan kayu kering yang mudah hanyut dibawa aliran air dan mudah terbakar dalam keadaan kering (Agus dan Subiksa, 2008).

b. Karakteristik Kimia

  Karakteristik kimia lahan gambut di Indonesia sangat ditentukan oleh kandungan mineral, ketebalan, jenis mineral pada substratum (di dasar gambut), dan tingkat dekomposisi gambut. Kandungan mineral gambut di Indonesia umumnya kurang dari 5% dan sisanya adalah bahan organik. Fraksi organik terdiri dari senyawa-senyawa humat sekitar 10 hingga 20% dan sebagian besar lainnya adalah senyawa lignin, selulosa, hemiselulosa, lilin, tannin, resin, suberin, protein, dan senyawa lainnya (Agus dan Subiksa, 2008).

  Lahan gambut umumnya mempunyai tingkat kemasaman yang relatif tinggi dengan kisaran pH 3 – 5, dan secara alamiah lahan gambut memiliki tingkat kesuburan rendah karena kandungan unsur haranya rendah dan mengandung beragam asam-asam organik yang sebagian bersifat racun bagi tanaman. Namun demikian asam-asam tersebut merupakan bagian aktif dari tanah yang menentukan kemampuan gambut untuk menahan unsur hara. Karakteristik dari asam-asam organik ini akan menentukan sifat kimia gambut (Hartatik, 2004).

2.4. Peranan Kalium

  Kalium (K) berperan dalam membantu pembentukan protein dan karbohidrat, memperkuat jaringan tanaman, berperan membentuk antibodi senyawa organik oleh tumbuhan, sehingga unsur ini tetap sebagai ion di dalam tumbuhan. Kalium berperan sebagai aktivator dari berbagai enzim yang esensial dalam reaksi-reaksi fotosintesis dan respirasi, serta untuk enzim yang terlibat dalam sintesis protein dan pati. Kalium juga merupakan ion yang berperan dalam mengatur potensi osmotik sel, dengan demikian akan berperan dalam mengatur tekanan turgor sel. Berkaitan dengan pengaturan turgor sel ini, peran yang penting dalam proses membuka dan menutupnya stomata. Tanaman yang kekurangan kalium akan lebih peka terhadap penyakit dan kualitas produksi biasanya rendah baik daun, buah maupun biji pada kacang tanah (Lingga dan Marsono, 2008)

  Kebutuhan tanaman akan unsur K dapat diperoleh dari pemupukan. Salah satu jenis pupuk kalium yang dikenal adalah KCl. Upaya pemupukan kalium harus memperhatikan asas efektifitas karena selain mudah larut dan tercuci bersama air perlokasi, unsur kalium juga mudah terikat dalam tanah. Efektivitas pemupukan kalium dapat dicapai antara lain dengan memperhatikan waktu dan cara pemupukan yang tepat. Pemberian pupuk kalium secara bertahap diperlukan untuk mencegah penyerapan berlebihan oleh tanaman "luxury Consumption". Pada tanah yang mengandung kalium cukup tersedia pemberian pupuk kalium dapat dikurangi. Dibandingkan tanaman pangan, tanaman perkebunan dan industri lebih banyak menggunakan pupuk kalium anorganik (Lingga dan Marsono, 2008).

  Unsur hara kalium berfungsi dalam proses fotosintesa, penganggkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit. Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya batang dan daun menjadi lemas dan rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun. Selain itu peran kalium bagi tanaman adalah untuk membantu batang, daun, maupun buah, kalium sangat berperan terutama bagi tanaman yang menghasilkan buah atau biji yang mengandung karbohidrat tinggi. Dalam segi kekuatan tanaman, kalium juga memiliki peranan penting, yaitu sebagai unsur yang mampu meningkatkan kekuatan tanaman, baik secara fisik maupun dari daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit (Novizan, 2002).

2.5. Varietas

  Varietas merupakan suatu kelompok individu yang mempunyai ciri-ciri morfologis atas tumbuh-tumbuhan yang tidak terlalu banyak berbeda satu dengan yang lain, apabila diperbanyak tidak mengalami perubahan yaitu varietas tersebut tetap stabil didalam proses perbanyakan benih. Semua individu sangat menyerupai satu dengan yang lain dan sifatnya turun menurun, jenis varietas yang adaptif dengan lingkungannya dapat tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang baik pula (Rukmana,1994).

  Varietas unggul kacang tanah adalah varietas yang memiliki sifat kualitatif (tahan terhadap hama dan penyakit dan toleran terhadap cekaman kekeringan) serta sifat kuantitatif (hasil polong atau biji tinggi), varietas unggul berasal dari koleksi varietas liar, varietas local, varietas unggul lama, galur-galur homozigot hasil silangan dan varietas galur introduksi dari luar negeri. Adapun deskripsi varietas-varietas kacang tanah seperti varietas Naga Umbang dan Jerapah dengan umur panen 90-95 HST tahan terhadap penyakit layu dan peka terhadap penyakit karat dan bercak daun. Varietas Domba dengan umur panen 90-95 HST, potensi hasil 3,6 ton/ha, varietas agak tahan terhadap A.flavus, agak tahan karat, bercak daun, toleran kahat Fe dan adaptif di alfisol alkalis (Purwono dan Purnamawati, 2007).

2.6. Peranan Unsur Hara Makro Bagi Tanaman

  Menurut Hardjowigeno (2007) unsur hara makro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang besar. Unsur hara makro meliputi : Nitrogen (N), Phosphor (P), dan Kalium (K), Kalcium (Ca), Magnesium (Mg), dan belerang (S). Peranan dan fungsi dari masing-masing unsur hara tersebut adalah :

  Nitrogen

  Unsur hara netrogen berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, merupakan bagian dari sel (organ) tanaman itu sendiri, berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman serta merangsang pertumbuhan vegetatif (warna hijau) seperti daun. Tanaman yang kekurangan unsur N gejalanya adalah pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, mengurangi daya tahan tanaman terhadap penyakit.

  Phospat (P)

  Unsur hara phospor berfungsi untuk pembelahan sel, pembentukan albumim, pembentukan bunga, buah dan biji, memperkuat batang agar tidak mudah roboh, perkembangan akar, memperbaiki kualitas tanaman terutama sayur- sayur dan makanan ternak, tahan terhadap penyakit, membentuk nucleoprotein (sebagai penyusun gene : RNA = Ribonucleic acid, DNA = Deoxyribonucleic acid ), metabolisme karbohidrat, menyimpan dan memindahkan energi.

  Magnesium (Mg)

  Unsur hara magnesium berfungsi untuk pembentukan klorofil, sistem enzim (activator), pembentukan minyak, dan tanaman yang kekurangan unsur hara magnesium adalah daun menguning karena pembentukan klorofil terganggu pada daun muda keluar lendir (gel) terutama bila suda lanjut

2.7. Mekanisme Penyerapan Unsur Hara

  Penyediaan unsur hara untuk tanamn terdiri dari tiga kategori, yaitu: (1) tersedia dari udara, (2) tersedia dari air yang terserap akar tanaman dan (3) tersedia dari tanah. Beberapa unsur hara yang etrsedia dalam jumlah cukup dari udara adalah (a) Karbon (b), dan (c) Oksigen (O), yaitu dalam bentuk karbon dioksida (CO

  2 ). Usur hara yang tersedia dari air (H

  2 O) yang diserap adalah:

  hidrogen (H), karena oksigen dari molekul mengalami proses oksidasi dan dibebaskan ke udara oleh tanaman yang berbentuk molekul oksigen (O

  2 ).

  Sedangkan untuk unsur hara essensial lain yang diperlukan tanaman tersedia dari dalam tanah. Mekanisme penyediaan unsur hara dalam tanah melalui tiga mekanisme, yaitu:

  Aliran Massa

  Mekanisme aliran massa adalah suatu mekanisme pergerakan unsur hara di dalam tanah menuju kepermukaan akar bersama-sama dengan gerakan massa air.

  Selama hidup tanaman mengalami peristiwa penguapan air yang dikenal dengan peristiwa transpirasi. Selama proses transpirasi tanaman berlangsung, terjadi juga proses penyerapan air oleh akar tanaman. Pergerakan massa air ke akar tanaman akibat langsung dari serapan massa air oleh akar tanaman terikut juga unsur hara yang terkandung dalam air tersebut. Peristiwa tersedianya unsur hara yang terkandung dalam air ikut bersama gerakan massa air ke permukaan akar tanaman dikenal dengan Mekanisme Airan Massa. Unsur hara yang ketersediaanya bagi tanaman melalui mekanisme ini meliputi: Nitrogen (98,8%), Kalium (71,4%), belerang (95,0%) dan Mo (95,2%).

  Difusi

  Ketersediaan unsur hara ke permukaan akar tanaman, dapat juga terjadi karena melalui mekanisme perbedaan kesentrasi. Kosentrasi unsur hara pada permukaan akar tanaman lebih rendah dibandingkan dengan kosentrasi hara dalam larutan tanah dan kosentrasi unsur hara pada permukaan kaloid liat serta pada permukaan kaloid organik. Beberapa unsur hara yang tersedia melalui mekanisme difusi adalah unsur hara fosfor sebesar 90,90 % dan kalium sebesar 77,70 %.

  Intersepsi Akar

  Mekanisme intersepsi akar sangat berbeda dengan kedua mekanisme sebelumnya, mekanisme ini menjelaskan gerakan akar tanaman yang memperpendek jarak dengan keberadaan unsur hara. Peristiwa ini terjadi karena akar tanaman tumbuh dan memanjang, sehingga memperluas jangkauan akar tersebut. Perpanjangan akar tersebut menjadikan permukaan akar lebih mendekati posisi dimana unsur hara berada serta unsur hara yang berada dalam larutan tanah.

  Mekanisme ketersediaan unsur hara tersebut dikenal sebagai mekanisme intersepsi akar. Unsur hara yang ketersediaannya sebagian besar melalui mekanisme ini adalah kalsium sebesar 28,6%.

  Menurut Prasetya (2011) unsur hara dapat tersedia disekitar akar melalui tiga mekanisme penyediaan unsur hara yaitu aliran massa, difusi dan intersepsi akar. Hara yang berada disekitar permukaan akar tersebut dapat diserap tanaman melalui 2 proses yaitu :

  Proses Aktif

  Proses penyerapan unsur hara dengan energi aktif dapat berlangsung apabila tersedia energi metabolik. Energi metabolik tersebut dihasilkan dari proses akan dihasilkan energi metabolik dan energi ini mendorong berlangsungnya penyerapan unsur hara secara proses aktif. Apabila proses pernapasan akar tanaman berkurang akan menurunkan pula proses penyerapan unsur hara melalui proses aktif. Bagian akar tanaman yang paling aktif adalah bagian dekat ujung akar yang baru terbentuk dan rambut-rambut akar. Bagian akar ini merupakan bagian yang melakukan kegiatan respirasi (pernapasan) terbesar.

  Proses Selektif

  Proses penyerapan unsur hara yang terjadi secara selektif, bagian terluar dari sel akar tanaman yang terdiri dari dinding sel, membran sel, dan protoplasma.