PENGARUH JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) SKRIPSI

  

PENGARUH JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER

LUBANG TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

SKRIPSI

FEBRI LINDA YANTI

  

07C10407053

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH-ACEH BARAT

2013

  

PENGARUH JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER

LUBANG TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

  

SKRIPSI

FEBRI LINDA YANTI

  

07C10407053

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada

  

Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

  

MEULABOH-ACEH BARAT

2013

  

LEMBARAN PENGESAHAN

  Judul : Pengaruh Jarak Tanam Dan Jumlah Benih Per Lubang Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaeaL.)

  Nama Mahasiswa : Febri Linda Yanti Nim : 07C10407053 Program Studi : Agroteknologi

  Menyetujui : Komisi Pembimbing

  Pembimbing Utama, Pembimbing Anggoota,

  

Asmaul Husnah, SP. M.Si Muhammad Jalil, SP, MP

  NIDN. 0120027406 NIDN. 0115068302 Diketahui :

  Dekan Fakultas Pertanian Ketua Prodi Agroteknologi

  Diswandi Nurba, S.TP, M.Si Jasmi, SP, M.Sc

  NIDN. 0128048202 NIDN. 0129067903

  Tanggal lulus : 03 Agustus 2013 Yang disusun oleh: Nama : Febri Linda Yanti N I M : 07C10407053 Fakultas : Pertanian Program Studi : Agroteknologi

  SUSUNAN DEWAN PENGUJI :

  1 Asmaul Husna SP. M.Si

  2

  3

  4 Meulaboh, 03 Agustus 2013 Ketua Prodi Agroteknologi,

  Jasmi, SP., M.Sc

  Penguji Anggota

  

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

  Skripsi/tugas akhir dengan judul:

  

Pengaruh Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah

  Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 03 Agustus 2013 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

  Muhammad Jalil, SP., MP Pembimbing I/ Ketua TIM Penguji Pembimbing II Ir. H. Yuliatul Muslimah Penguji Utama Jasmi, SP, M.Sc

  Ya All Seperc sebagi “sekira sunggu meskip

  Ibun Jasa Beta Dem Hany demi Deng Kupe tersc Terim dalam Halis Riki, Tema persa llah….. cik ilmu tela ian kecil dari y anya lautan uh habislah pun kami dat Sabda Rasul

  Perjalanan pengetahuan ibadah, me mengajarkan menyebarkan nda ........ yang mu yang tela apa ku berhut mi kesuksesan ya untuk a i buah hatimu Ayahanda...

  Tutur katam Pegorbananm Hanya Allah Demi sayang mereka Kasi Jasa keduany hatiku yang gan penuh ke ersembahkan cinta rismala ma Kasih ku m mengisi h isah, Safrian , Wira, Wa an-teman sem atu, Thank’s f

  P ah Engkau k yang Engkau n menjadi ti lautan itu tangkan tamb lullah SAW : ilimu pen n itu tanda engingatnya n kepada ora nnya adalah p ng sangat kusa ah melahirkan tang budi pad anakmu, ibu anakmu, ibu u ...... yang san mu, nasehatmu mu dan kerja h yang dapat g Ibu dan dem ih mereka mel nya abadi sela tak terganti eikhlasan dan karya tulis in serta adik-ad u ucapkan k hari-hariku; E ni, Rosna, Y ahyudi, Wan muanya sean for All.

  Persembah karuniakan k u miliki sebag inta untuk sebelum hab bahan sebany : ngetahuan, taat kepada adalah tas ang yang hen pengorbanan ayangi nku, membesa damu, siang m unda tepiskan unda berikan ngat kucintai u, kasih saya kerasmu yan t membalas se mi cinta Aya limpah ruah t amanya di jiw ikan.... n segenap kas ni kepada Ay dikku tersayan kepada rekan

  Era, Icut, I Yuli, k.Icut, k ndi, Bustani ngkatan 2007

hanku

kepadaku, ha gaimana firma

  (menulis) k bis (ditulis) k yak itu (pula) sesungguhny

   Allah SWT, sbih, memba ndak mengeta ” (H.R. Tarm arkanku dan m malam Ibunda n segala dugaa n semagat, angmu, do’am ng tidak kena emua jasamu . ah, karuniahk tiada bertepi wa ini dan eng sih sayang yan yahanda Raja ng : Reza, Ra n-rekan seperj Ida, Aini, A k.Rika, Ratn il, Firdaus,

  7 yang tidak Febri L anya saja aku an-Mu : kalimat-kalim kalimat-kalim

   (A ya mempel T, menuntut i ahasnya ada ahui adalah s mizi) mendidikku da berdo’a an dan cercah motivasi, da mu, harapanm l lelah ...... kan Syurgamu gkaulah perm ng diiringi tu aman dan Ibu

  Raihan rjuangan yan Ainon, Eva, na, Dedi, Adi

  Fuadi, Kha k dapat ku s Linda Yan ku mengetahu mat Tuhanku mat Tuhanku l-Kahfi : 109 lajari ilmu ilmu adalah dalah jihad, sedeqah dan ha dan dorongan u u untuk mata di ulusnya do’a, unda ng selalu seti

  S,almi Endr di, Fajar, Son ariuddin, sert sebutkan sat ti ui u, u, 9) n ia dri, ni, ta tu

  

RINGKASAN

FEBRI LINDA YANTI “Pengaruh Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang

  Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)”dibawah bimbingan Asmaul Husnah sebagai pembimbing utama dan Muhammad Jalil sebagai pembimbing anggota. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan jumlah benih per lubang tanam terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah, serta nyata tidaknya interaksi kedua faktor tersebut.

  Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat mulai dari 1 Mei sampai 21 September 2012.

  Bahan yang digunakaan dalam penelitian ini adalah benih kacang tanah varietas Domba, Kapur dolomite, Pupuk kandang adalah kotoran kerbau, pupuk dasar adalah pupuk urea, SP-36, KCl. Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah parang, cangkul, garu, scrup, tali rafia, meteran, gembor, timba, ember, papan nama, kalkulator, timbangan analitik dan alat-alat menulis.

  Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3x3 dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti adalah faktor jarak tanam yang terdiri tiga taraf yaitu : jarak tanam 30 x 10 cm, 30 x 15 cm dan 30 x 20 cm. Faktor jumlah benih yang terdiri dari tiga taraf yaitu : 1 benih per lubang tanam, 2 benih per lubang tanam dan 3 benih per lubang tanam

  Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman umur 15, 30 dan 45 HST, jumlah cabang umur 15, 30 dan 45 HST, persentase polong bernas, persentase polong hampa, jumlah ginofor gagal,berat 100 biji kering, berat kering per plot dan produksi per hektar.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 15, 30 dan 45 HST, jumlah cabang umur 15, 30 dan

  45 HST, persentase polong bernas, persentase polong hampa, jumlah ginofor gagal, berat 100 biji kering, berat kering per plot dan produksi per hektar. Pertumbuhan dan hasil kacang tanah terbaik dijumai pada jarak tanam 30 x 20 cm .

  Jumlah benih per lubang tanam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanam dan jumlah cabang 15, 30 dan 45 HST, dan berpengaruh tidak nyata terhadap persentase polong bernas, persentase polong hampa, jumlah ginofor gagal,berat 100 biji kering, berat kering per plot dan produksi per hektar. Pertumbuhan dan hasil kacang tanah terbaik dijumpai pada perlakuan 3 benih per lubang tanam.

  Terdapat interaksi yang tidak nyata antara jarak tanam dan jumlah benih perlubang tanam terhadap semua peubah pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah yang diamati.

UCAPAN TERIMAKASIH

  h per Lubang Tanam Terhadap Pertumbu

g Tanah (Arachis hipogaeaL.)”. Salawat sert

  boh,03 Agustus2013 Penulis

  .

  07 dan semua pihak skripsi ini, sehingga moga segala amal h AWT.

  serta salam kepada umatnya dari alam a, dan Muhammad elah membimbing knologi Fakultas tanian Universitas diakan sarana dan a pada Fakultas saudaraku atas doa, gga penulis dapat

  garuh Jarak Tanam buhan dan Hasil

  Meulaboh,03 A Penul ya sehingga dapat

  abi Besar SAW yang telah membawa uma berilmu pengetahuan. ma kasih penulis sampaikan kepada : h SP, M.Si selaku dosen pembimbing utama, da selaku dosen pembimbing anggota yang tela enyelesaikan skripsi ini. ,M.Sc selaku Ketua Program Studi Agroteknol versitas Teuku Umar. ba, S.TP., M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertani eserta Civitas Akademika yang telah menyedia ama penulis terdaftar sebagai mahasiswa versitas Teuku Umar. n Ibunda, serta kakak_kakaku dan saudara-sauda engorbanan dan dorongan semangat sehingg n studi hingga selesai. rekan mahasiswa dan mahasiswi angkatan 07 da mbantu dalam kegiatan dan pembuatans skripsi enyelesaikan skripsi ini dengan baik. segala kerendahan hati penulis berharap semo ka mendapat balasan yang setimpal dari Allah AW

  Puji syukur kepada menyelesaikan peneli

  dan Jumlah Benih p Tanaman Kacang T

  Akhirnya dengan seg dan bantuan mereka m

  5. Seluruh rekan-rek yang telah memba penulis dapat men

  4. Ayahanda dan Ibund kasih sayan, pen menyelesaikan studi

  3. Diswandi Nurba, Teuku Umarbese prasarana selam Pertanian Universi

  2. Jasmi, SP,M.Sc Pertanian Universi

  1. Asmaul Husnah S Jalil, SP, MP se penlis dapat meny

  junjungan alam Nabi kebodohan ke alam be Ucapan terima

  da Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya elitian dan skripsi dengan berjudul: “Pengaruh

  

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN.................................................................................................. iii

UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

  I. PENDAHULUAN .................................................................................

  1 A. Latar Belakang .................................................................................

  1 B. Tujuan Penelitian .............................................................................

  3 C. Hipotesis ..........................................................................................

  3 II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................

  4 A. Botani Kacang Tanah ........................................................................

  5 B. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Tanah ..........................................

  5 C. Peranan Unsur Hara Bagi Tanaman ...................................................

  6 D. Jarak tanam kacang tanah ..................................................................

  8 E. Jumlah benih per lubang tanam .........................................................

  9 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN ...........................................

  10 A. Tempat dan Waktu ............................................................................

  10 B. Bahan dan Alat .................................................................................

  10 C. Rancangan Percobaan .......................................................................

  11 D. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................

  13 E. Pengamatan .......................................................................................

  15 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................

  16 A. Pengaruh Jarak Tanam ......................................................................

  23 B. Jumlah Benih Per Lubang Tanam .....................................................

  25 C. Pengaruh Interaksi .............................................................................

  26 V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................

  27 A. Kesimpulan .......................................................................................

  27 B. Saran .................................................................................................

  27 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

  28 LAMPIRAN ...................................................................................................

  30

  

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

  1. Susunan Kombinasi Perlakuan antara Jarak Tanam dan Jumlah Benih Per Lubang Tanam ....................................................................................

  13

  2. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berberapa Jarak Tanam Umur 15, 30 dan 45 HST…………………………………………….......

  17

  3. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah pada Berberapa Jarak Tanam 15, 30 dan 45 HS………………………………………...............

  18

  4. Rata-rata Persentase Polong Bernas dan Persentase Polong Hampa pada Berberapa Jarak Tanam ……………………………………………….....

  18 5. Rata-rata Jumlah Ginofor pada Beberapa Jarak tanam ……………….....

  19 6. Rata-rata Berat Polong kering per Plot pada Beberapa Jarak Tanam .......

  19 7. Rata-rata Berat 100 Biji Kering pada Beberapa Jarak Tanam ………......

  20

  8. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Jumlah Benih Per Lubang Tanam Umur 15, 30 dan 45 HST …………………...............

  21

  9. Rata-rata Jumlah Cabang Kacang Tanah pada Berbagai Jumlah Benih Per Lubang Tanam Umur 15, 30 dan 45 HST ………………...................

  21 Rata-rata Persentase Polong Bernas dan Polong Hampa pada Tanaman 10. Kacang Tanah BerbagaiJumlah Benihper Lubang Tanam ……………...

  22

  11. Rata-rata Jumlah Ginofor pada Berbagai Jumlah Benih Perlubang Tanam ………………………………………………………………........

  23

  12. Rata-rata Berat Polong kering per Plot pada Berbagai Jumlah Benih Per Lubang Tanam …………………………………………………...............

  23

  13. Rata-rata Berat 100 Biji Kering pada Berbagai Jumlah Benih per Lubang Tanam ……………………………………….……………………...........

  24

  

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

  1. Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 15, 30 dan 45 HST ………………………………………..

  22

  2. Jumlah Cabang Kacang Tanah pada Berbagai Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 15, 30 dan 45 HST …………………………......................

  22

  

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

  1. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang tanah pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah benih per Lubang Tanam Umur 15 HST (cm) ……….........

  30

  2. Analisis Ragam Tinggi Tanaman kacang Tanah pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam 15 (cm) ……………......

  30

  3. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang tanah pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah benih per Lubang Tanam Umur 30 HST (cm)……………..

  31

  4. Analisis Ragam Tinggi Tanaman kacang Tanah pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam30 (cm) ...........................

  31

  5. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang tanah pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah benih per Lubang Tanam Umur 45 HST (cm) .....................

  32

  6. Analisis Ragam Tinggi Tanaman kacang Tanah pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam 45 HST (cm) …………..

  32

  7. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang tanah pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah benih per LubangTanam Umur 15 HST ….........….

  33

  8. Analisis Ragam Jumlah Cabangkacang Tanah pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam 15HST ………….....…. .

  33

  9. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang tanah pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah benih per Lubang Tanam Umur 30 HST………......

  34

  10. Analisis Ragam Jumlah Cabang kacang Tanah pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 30 HST …...........

  34

  11. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang tanah pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah benih per Lubang Tanam Umur 45 HST …….........

  35

  12. Analisis Ragam Jumlah Cabang Kacang Tanah Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Umur 45 HST ............................

  35

  

Nomor Teks Halaman

  13. Rata-rata Jumlah Persentase Polong Bernas pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam (g) ……………………..…….....

  36

  14. Analisis Ragam Jumlah Persentase Polong Bernas pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam (g) ………….……….....

  36

  15. Rata-rata Jumlah Persentase Polong Hampa pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam (g) ………………………….......

  37

  16. Analisis Ragam Jumlah Persentase Polong Hampa pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam (g) ………….................

  37

  17. Rata-rata Jumlah Ginofor Gagal pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam ……………………….………………….......

  38

  18. Analisis Ragam Jumlah Ginofor Gagal pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam ……………..……………………....

  38

  19. Rata-rata Berat 100 Biji Kering pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam …………………………………….…….......

  39

  20. Analisis Ragam Berat 100 Biji Kering pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam …………………………………....... 39

  21. Rata-rata Berat Polong Kering per Plot pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam ………..………………………….....

  40

  22. Analisis Ragam Berat Polong Kering per Plot pada Berbagai Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam …………………….......

  40 23. Bagan Percobaan ...................................................................................

  41 24. Foto-foto Kegiatan ............................................................................

  42 25. Diskripsi Varietas ...................................................................................

  45 26. Riwayat Hidup ......................................................................................

  46

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

  Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari Amerika Selatan, tepatnya berasal dari Brazilia.

  Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika). Di Benua Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa. Kacang Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh pedagang Cina dan Portugis (Anonymous, 2006 ).

  Kacang tanah merupakan salah satu jenis leguminosa yang banyak digunakan sebagai bahan makanan, bahan industri dan komoditi ekspor. Kacang tanah mengandung kadar lemak yang cukup tinggi yaitu 40-50%, kadar protein 25-32% dan karbohidrat 40%. Kacang tanah dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, dikonsumsi setelah dimasak misalnya direbus dan digoreng atau sebagai bahan campuran bahan makanan maupun sebagai bumbu-bumbu dan sayuran (Suprapto, 1992).

  Biji kacang tanah mengandung zat-zat berguna dan berisikan senyawa- senyawa tertentu yang sangat dibutuhkan oleh organ tubuh manusia untuk kelangsungan hidup, terutama kandungan protein (25-30%) juga karbohidrat (12%) dan lemak (40-50%) (AAK, 1989).

  Tanaman kacang tanah tidak terlalu menuntut persyaratan lingkungan yang ideal,namun demikian untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik memerlukan tanah yang gembur, dengan pH 6-6,5 keadaan tanah agak lembab dan berdrainase baik. Disamping itu tanaman kacang tanah memerlukan iklim yang cocok, berkisar antara 25-35 oC. Bila suhu dibawah 20 oC pertumbuhan akan

  2 lambat, umur menjadi lebih lama dan produksi hasil sedikit (Arsyad dan Asadi, 1993).

  Di Indonesia kacang tanah ditanam pada lahan sawah dan lahan kering. pada lahan sawah produksi kacang tanah mencapai 1,0-2,0 ton/ha pada lahan kering produksi kacang tanah dengan rata-rata 0,5-1,5 ton/ha. Sedangkan rata-rata kacang tanah produksi petani dibawah 10 ton/ha (Barus et al., 2000). Menurut arsyad dan Asadi (1993) hasil kacang tanah dapat mencapai 2,0 ton/ha dilahan sawah bahkan potensinya dapat mencapai lebih dari 4,0 ton/ha (Barus et al., 2000)

  Saat ini produksi kacang tanah belum seperti yang diharapkan, karena itu beberapa syarat untuk budidaya kacang tanah perlu mendapat perhatian yang lebih serius. Banyak upaya telah ditempuh untuk meningkatkan produksi kacang tanah antara lain dengan memperbaiki sistem budidaya salah satunya dengan pengaturan jarak tanam yang sesuai.

  Menurut Sadjad, (1978) Jarak tanam yang terlalu renggang dapat memberikan kesempatan pada gulma untuk leluasa, sehingga akan terjadi kompetisi internspesifik antar tanaman dengan gulma, sehingga mengakibatkan tanaman memberikan hasil rendah. Adapun pengaturan jarak tanam yang rapat selain berpengaruh terhadap daun tanaman dibagian bawah, gulma yang tumbuh dibawah tanaman juga akan mendapat pengaruh negatif karena tidak mendapat cahaya, sehingga terjadi persaingan dengan gulma (Chang, 1968).

  Pengaturan jarak tanam yang sesuai dapat mengatur penggunaan sinar matahari, air, unsur hara secara optimal, selain itu tanaman juga dapat menghindar persaingan antara tanaman dalam mendapat kebutuhan hidupnya. Jarak tanam yang biasanya dilakukan petani adalah jarak 40 cm x 10 cm atau 20 cm x 20 cm dengan satu benih per lubang tanam. Penanaman dengan cara meletakkan benih di

  3 belakang alur bajak pun dapat dilakukan asalkan penempatan benihnya pada jarak teratur.

  Selain pengaturan jarak tanam untuk meningkatkan produksi kacang tanah, pengaturan jumlah benih per lubang tanam juga dapat meningkatkan produksi kacang tanah. Produksi kacang tanah per hektar masih belum optimal sehingga perlu diupayakan optimalisasi produksi kacang tanah. Tanaman kacang tanah dengan populasi tanaman per hektar yang optimal atau dengan pengaturan jarak tanam dan jumlah benih per lubang tanam yang tepat akan diperoleh hasil yang tinggi, karena jarak tanam mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dengan produksi yang bersatuan luas lahan (Murrinie, 2004).

  Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan jumlah benih per lubang tanam yang tepat sehingga dapat memperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah yang optimum.

B. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan jumlah benih per lubang tanam terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah, serta nyata tidaknya interaksi antara kedua faktor tersebut.

C. Hipotesis

  1. Jarak tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah.

  2. Jumlah benih per lubang tanam perlakuan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah.

  3. Terdapat interaksi antara jarak tanam dan jumlah benih per lubang tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah.

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

   Botani Tanaman Kacang Tanah

  1. Sistematika

  Kedudukan tanaman kacang tanah dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan menurut Rukmana (1987), adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisio : Spermathopyta Sub Divisio : Angiospermae Kelas : Dikotiledon Ordo : Polipetales Famili : Leguminose Genus : Arachis Spesies : Arachis hypogaea

  2. Morfologi a.

  Akar Akar tanaman memiliki akar tunggang, dan akar-akar ini memiliki akar-akar cabang yang lurus yang bersifat sementara dan berfungsi sebagai alat pengisap unsur hara. Pada varietas tipe menjalar yang mana masing-masing cabang yang buku-bukunya menyentuh tanah, akan tumbuh akar liar yang juga berfungsi sebagai alat pengisap (Rukmana, 1987).

  b.

  Daun Daun tanaman kacang tanah mempunyai daun majemuk bersirip genap.

  Setiap helai terdiri dari empat helai anak daun. Permukaan daun sedikit berbulu,

  5 berfungsi sebagai penahan atau penyimpan debu dan obat semprotan. Pada daun terjadi gerakan Nyctitropic yang merupakan aktivitas daun sebagai persiapan diri untuk menyerap cahaya matahari sebanyak-banyaknya (AAK, 1989).

  c.

  Bunga Tanaman kacang tanah mulai berbunga kira-kira pada umur 4-6 minggu setelah tanam. Rangkaian yang berwarna kuning orange muncul pada setiap ketiak daun. Setiap bunga Posisi bunga biasa menggantung. Warna mahkota bunga putih dan memiliki 5-6 kelopak bunga. Panjang bunga 1-1,5 cm, dan lebarnya 0,5 cm dan panjang tangkai bunga 1-2 cm. tangkai berwarna putih, Mahkota kacang tanah berwarna kuning dan standar mahkota bunga pada bagian pangkal bergaris merah atau merah tua. Sedangkan benang sari, bakal buah kacang tanah terletak didalam tepat pada pangkal tabung kelopak bunga di ketiak daun (AAK, 1989).

  d.

  Buah Buah kacang tanah berbentuk polong terdapat dalam tanah, berisi 1-4 biji, umumnya 2-3 biji per polong. Bentuk polong ada yang berujung tumpul ada yang runcing. Polong tua ditandai oleh lapisan warna hitam pada kulit polong bagian dalam (Rukmana, 1987).

B. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Tanah a.

  Iklim Kacang tanah memerlukan iklim yang lebih panas dibandingkan tanaman kedelai dan jagung. Suhu harian antara 25 hingga 35oC tanaman kacang tanah tumbuh lambat, umurnya lebih lama. Kelembaban udara yang tinggi (lebih dari 80%) kurang menguntungkan bagi pertumbuhan kacang tanah, karena akan memberikan lingkungan yang sangat baik bagi pertumbuhan penyakit bercak daun

  6 dan karat. Tanah yang terlalu lembab disamping menghambat pertumbuhan tanaman, juga mendorong pertumbuhan cendawan pembusuk akar. Tanaman yang memerlukan sinar matahari penuh (100%). Adanya naungan yang menghalangi sinar matahari lebih dari 30% akan menurunkan hasil (Arsyad dan Asadi, 1993).

  b.

  Tanah Tanaman kacang tanah memerlukan tanah yang strukturnya ringan, berdrainase baik dan cukup unsure hara NPK, Ca dan unsur mikro. Tanah yang berstekstur lempung berpasir, pasir berlempung sangat cocok untuk kacang tanah. (AAK, 1989).

  Tingkat kemasaman tanah yang optimal untuk pertumbuhan kacang tanah adalah anatara pH = 6 - 6,5. Kacang tanah termasuk tanaman yang paling toleran terhadap tanah masam dibandingkan tanaman yang lainnya yang termasuk polong-polongan. Kacang tanah mempunyai daerah adaptasi yang cukup luas, karena ia mampu hidup pada tanah yang kurang subur, sedikit masam, dan juga agak kering (AAK, 1989).

C. Peranan Unsur Hara Bagi Tanaman

  1. Nitrogen Unsur nitrogen merupakan salah satu unsur yang relatif banyak dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya, menurut Rinsema (1986), Nitrogen pada tanaman merupakan unsur yang sangat penting dalam pembentukan protein lainnya.

  Gejala yang dapat diamati pada tanaman yang kekurangan unsur nitrogen adalah warna daun yang menguning dan terjadi kekeringan mulai dari bawah dan menjalar kebagian atas, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan pemberian

  7 nitrogen yang berlebihan akan merangsang pertumbuhan vegetatif yang berlebihan pula sehingga akan terhambat dalam pemasakan buah, daun warna hijau (Buckman dan Brady,1982).

  2. Phosfor Selain nitrogen, phosfor juga merupakan unsur hara makro yang esensial bagi tanaman, peranan utama unsur ini adalah sebagai penyusun inti sel dalam pembentukan sel serta perkembangan moristem. Selain itu unsur phosfor diperlukan untuk pembentukan karbohidrat dan untuk aktivitas afisien kloroplas dan metabolisme (Dwidjosaputro,1985). Menurut Jacob dan Uexkull (1972), Tamanan yang kekurangan phosfor dapat menyebabkan sistem perakaran yang kurang berkembang, pertumbuhan kerdil, daun dan batang berwarna hijau tua, pembentukan bunga dan pemasakan buah terganggu.

  3. Kalium Kalium merupakan unsur hara yang ketiga yang relatif banyak diserap oleh tanaman setelah nitrogen dan phosphor. Menurut Indranata (1986) kalium ditemui dalam cairan sel tanaman, kalium tidak terikat kuat dan merupakan senyawa organik didalam tanaman, Selanjutnya Dwidjosaputro (1985), menambahkan bahwa kalium di dalam tanaman berperan sebagai katalisator dalam mengubah protein menjadi asam amino, juga dalam penyusunan dan perombakan karbohidrat. Kekurangan kalium menunjukkan gejala dimana tepi daun menjadi kering dan berwarna kuning coklat, sedangkan permukaan daun menjadi klorosis akibat fotosintesis menjadi terganggu dan pembentukan pati menjadi terhambat (Rinsema, 1986).

  8 D. Jarak Tanam Menurut (AAK, 1989) jenis kacang tanah tipe menjalar membutuhkan jarak tanam yang lebih luas dari pada kacang tanah tipe tegak. Disamping jenis kacang tanah berbagai cara bertanam kacang juga mempengaruhi penentuan jarak tanam, banyaknya benih untuk lahan tertentu, dan perkiraan hasil panen. Cara bertanam kacang disuatu daerah tertentu berbeda. Oleh sebab itu sebaiknya jarak tanam lebih diperpendek sedikit, sebab tanah bisa tertutup oleh tanaman kacang tanah dan rumput-rumput yang tumbuh tidak banyak, dan pemeliharaan tanamanpun lebih ringan. Jumlah tanaman akan lebih banyak dan dengan meningkat produksi tanaman kacang tanah.

  Pengaturan jarak tanam pada semua jenis tanaman yang dibudidayakan. Penentuan jarak tanam atau jumlah populasi tanaman yang optimum dalam suatu area perlu dicari untuk dapat menentukan sasaran agronomi yaitu produksi maksimum (Jumin, 2008).

  Kerapatan tanaman penting untuk diketahui guna mengantisipasi agar tidak terjadi persaingan antar tanaman dan juga persaingan antara gulma dalam memperebutkan unsur hara, ruang hidup, dan sinar matahari serta efisiensi pemanfaatan lahan dapat berakibat menurunnya hasil dan kualitas produksi tanaman.

  Jarak tanam yang terlalu rapat, selain berpengaruh terhadap daun tanaman di

bagian bawah, gulma yang tumbuh di bawah pertanaman juga akan mendapat

pengaruh negatif karena tidak mendapat cahaya, sehingga terjadi pergeseran

komposisi gulma akibat dari mikroklimat yang berbeda. dengan hasil biji maupun

berat kering tanaman (Chang, 1968).

  9 E. Jumlah Benih Per Lubang Tanam.

  Pengaturan jumlah benih per lubang tanam juga sangat menentukan populasi tanaman sehingga diharapkan peningkatan hasil produksi kacang tanah. Jumlah benih per lubang sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta produksi kacang tanah, karena secara langsung berhadapan dengan kompetisi antar tanaman dalam jumlah benih 1, 2 dan 3 per lubang tanam (Anonymous, 2006).

  Penggunaan benih yang bermutu merupakan syarat utama dalam setiap komoditi yang diusahakan. Jika benih yang ditanam dalam jumlah banyak akan terjadi persaingan dalam rumpun terutama terhadap sinar matahari. Sebaliknya, benih yang ditanam per lubang tanam dalam jumlah sedikit tidak dapat mencapai tingkat populasi yang optimum sehingga produksi persatuan luas menjadi rendah (Kamil, 1985).

  Dari segi benih, jumlah benih per lubang tanam juga harus diperhatikan dalam budidaya tanaman kacang tanah. Jumlah benih yang terlalu berlebihan per lubang tanam tidak akan memberikan hasil optimal. Agar pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang tanah dapat lebih optimum serta produksinya tinggi dapat diperlukan struktur tanah yang gembur dan subur sehingga air mudah meresap (Zulkarnaen, 1982 ). Penanaman dengan jumlah benih perlubang tanam diisi lebih dari satu benih akan merebut nutrisi makanan dalam tanah, semakin banyak jumlah benih perlubang tanam maka kebutuhan nutrisi sangat banyak dibutuhkan oleh tanaman tersebut. Sedangkan penanaman dengan 1 benih per lubang tanaman nurtisinya bisa maksimal untuk tanaman.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

  Tempat dan Waktu penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Kabupaten Aceh Barat, pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tanggal 4 Juni sampai 21 September 2012.

B. Bahan dan Alat

  1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.

  Benih Benih kacang tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih unggul varietas Domba.

  b.

  Kapur Dolomit Kapur dolomid yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 13 kg c. Pupuk Kandang

  Pupuk kandang yang digunakan berasal dari kotoran kerbau yang telah dikeringkan diambil dari Gampong Darat Kecamatan Johan Pahlawan sebanyak 6 karung.

  d.

  Pupuk Dasar Adapun Pupuk dasar yang di gunakan adalah pupuk Urea, SP36 dan KCl.

  e. Pestisida.

  Untuk pengendalian hama dan penyakit digunakan insektisida Agrimycin. Untuk mengendalikan hama kutu daun.

  11

  2. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah, cangkul, parang, garu, tudor spayer, timbangan, meteran, skrop, tali rafia, gembor, timba, papan nama, kalkulator dan alat-alat tulis.   C.

   Rancangan Percobaan

  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 3 dengan 9 ulangan, ada dua faktor yang diteliti adalah sebagai berikut :

  Faktor jarak tanam (J) yang terdiri dari 3 taraf yaitu : J

  1 = 30 cm x 10 cm

  J

  2 = 30 cm x 15 cm

  J

  3 = 30 cm x 20 cm

  Faktor jumlah benih (B) yang terdiri dari 3 taraf yaitu : B = 1 benih per lubang tanam

  1 B 2 = 2 benih per lubang tanam

  B

  3 = 3 benih per lubang tanam

  Dengan demikian terdapat 9 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan secara keseluruhan terdapat 27 unit percobaan. Susunan kombinasi perlakuan antara jarak tanam dan jumlah benih per lubang tanam dapat dilihat pada Tabel 1.

  12 Tabel 1 Susunan Kombinasi Perlakuan antara Jarak Tanam dan Jumlah Benih Per Lubang Tanam.

  3 B

  2

  3

  7

  8

  9 J

  3 B

  1 J

  3 B

  2 J

  3

  30 x 15 30 x 15 30 x 15

  30 x 20 30 x 20 30 x 20

  1

  2

  3 Model Matematis yang akan digunakan adalah : Yijk = µ + β i + Jj + Bk + (JB)jk + εijk Keterangan : Yijk

  = Nilai pengamatan untuk faktor jarak tanam taraf ke –j, faktor jumlah benih perlubang taraf ke- k dan ulangan ke-k µ = Nilai tengah umum β i

  = Pengaruh ulangan ke-i (i = 1,2,3) Jj

  = Pengaruh faktor jarak tanam ke-j (j = 1,2,3) Bk

  = Pengaruh faktor jumlah benih perlubang tanam ke-k (k = 1,2,3) (JB)

  jk

  = Interaksi jarak tanam dan jumlah benih per lubang tanam taraf jarak tanam ke- j, taraf jumlah benih perlubag tanam ke-k ε

  1

  3

  No Kombinasi Perlakuan

  3

   

   Jarak Tanam (cm xcm) Jumlah Benihper Lubang Tanam (biji)

  1

  2

  3 J

  1 B

  1 J

  1 B

  2 J

  1 B

  30 x 10 30 x 10 30 x 10

  2 B

  1

  2

  3

  4

  5

  6 J

  2 B

  1 J

  2 B

  2 J

  ijk = Galat percobaan untuk ulangan ke-I, faktor jarak tanam taraf ke-j faktor jumlah benih perlubang tanam taraf ke-k. ijk

  13 Apabila hasil uji F menunjukkan pengaruh yang nyata maka akan dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur pada taraf 5%. Dengan rumus sebagai berikut :

  KTg

  BNJ 0,05 0,05 = q (p;dbg)

  r

  Dimana : BNJ = Beda Nyata Jujur pada taraf 5

  0,05

  ℅ q 0,05 ( p;db g ) = Nilai baku pada taraf 5 ℅ (jumlah perlakuan p dan derajat bebas galat)

  = Kuadrat tengah galat KT g r = Jumlah ulangan

D. Pelaksanaan Penelitian 1.

  Pengolahan Lahan Pengolahan lahan dilakukan dengan cara mencangkul tanah dengan kedalaman ± 20 cm dengan untuk membersihkan gulma sekaligus untuk menggemburkan tanah kemudian dibuat plot-plot percobaan dengan luas 150 cm x 150 cm dengan batas parit 30 cm dan berfungsi sebagai saluran drainase, jarak antar blok 50 cm. Setelah dilakukan pengolahan tanah didiamkan selama satu minggu. Pemberian kapur dolomit dilakukan dengan cara menabur langsung kebedengan dengan dosis 450 gr/bedeng kemudian pemberian pupuk kadang dilakukan setelah satu minggu pemberian kapur dolomit.

  2. Penanaman Penanaman dilakukan dengan cara menanam langsung ke dalam tanah. Sebelum penanaman, tanah ditugal sedalam 3 cm kemudian ditanam dengan 1, 2 dan 3 benih per

  14 lubang tanam dengan jarak tanam 30 cm x 10 cm, 30 cm x 15 cm dan 30 cm x 20 cm.

  Penanaman dilakukan pa da sore hari.

  3. Pemupukan Pupuk dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk Urea, SP- 36 dan KCl, pupuk Urea diberikan sebanyak 50 kg/ha (11,25 gr/plot) SP-36 125 kg/ha (28,125 g/plot) dan KCl 100 kg /ha (2,25 gr/plot). Pemupukan dilakukan saat tanam dengan cara dibenamkan diantara barisan tanaman.

  4. Pemeliharaan Pemeliharaan yang dilakukan adalah dengan cara penyiraman, penyiangan, pembubunan dan pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan dua kali sehari pagi dan sore hari. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan yang pembubunan dua minggu setelah tanam apabila ada biji yang tidak tumbuh rata.

  Pengendalian hama belalang dengan cara manual dan kutu daun (Cmyzus percae sulz ) dengan menyemprot dengan mengunakan insektisida Agrimycin.

  5. Pemanenan pemanenan tanaman kacang tanah pada umur 110 hari setelah tanam.

  Ciri-ciri daun sudah mengering, berwarna coklat kehitam-hitaman, kulit polong telah mengeras dan nampak ada urat-uratnya dan biji berisi penuh. Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut batang tanaman secara hati-hati agar polongnya tidak tertinggal dalam tanah

E. Pengamatan

  Adapun peubah – peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  15 1. Pengamatan tinggi

  Tinggi tanaman dilakukan pada umur 15, 30 dan 45 HST, dengan cara mengukur tinggi batang utama mulai leher akar sampai titik tumbuh tertinggi (cm) 2. Jumlah Cabang (Buah)

  Jumlah cabang diamati pada umur 15, 30 dan 45 HST dengan cara menghitung semua cabang.

  3. Persentase Polong Bernas (g) Persentase polong bernas pertanaman dihitung setelah dipanen pada setiap tanaman sampel.

  4. (g) Persentase Polong Hampa

  Persentase polong hampa pertanaman dihitung setelah panen dipisahkan dengan polong bernas perlakuan menggunakan tampi.

  5. Jumlah Ginefor yang tidak Tumbuh Menghasilkan Polong.

  Jumlah Ginefor yang tidak Tumbuh menghasilkan polong dihitung saat panen dengan menghitung jumlah ginefor yang tidak menghasilkan polong pada setiap tanaman sampel.

6. Berat Polong Kering Per Plot (g)

  Berat polong kering per plot dari setiap tanaman sampel dikeringkan diterik matahari selama 3 hari, kemudian masing-masing perlakuan ditimbang.

7. Berat 100 Biji Kering (g)

  Berat 100 biji kering dihitung dengan menimbang berat 100 biji setelah dikeringkan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pengaruh Jarak Tanam

  Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran bernomor genap 2 sampai 22) menunjukkan bahwa jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah cabang umur 15, 30 dan 45 HST, persentase polong bernas, jumlah ginofor gagal, persentase polong hampa, berat polong kering per plot, berat 100 biji kering dan produksi per hektar.

a. Tinggi tanaman (cm)

  Rata-rata tinggi tanaman kacang tanah pada berbagai jarak tanam umur 15, 30 dan 45 HST disajikan pada Tabel 2.

  Tabel 2. Rata-rata Tinggi Tanaman pada Berbagai Jarak Tanam Umur 15, 30 dan 45 HST

  Jarak Tanam Tinggi Tanaman (cm) Simbol cm x cm

15 HST

  30 HST

  45 HST

  J

  1 30 x 10

  5.11

  16.50