Si s tem P eng end ali an Ke se lama ta n Re ak tor RSG -GAS

  ISBN 978-979-17109-3-0 Prosiding Seminar Nasional Pranata Nuklir PRSG Tahun 2008

  

PENINGKATAN SISTEM

PENGENDALIAN KESELAMATAN REAKTOR

  Slamet Suprianto

  ABSTRAK

PENINGKATAN SISTEM PENGENDALIAN KESELAMATAN REAKTOR. Pusat Reaktor Serba

  Guna (PRSG) bertanggung jawab atas pengendalian radiasi yang ditimbulkan dari suatu kegiatan fasilitas nuklir, utamanya terhadap pekerja radiasi dan lingkungan RSG-GAS. Sejak tahun 1987 PRSG sebagai pengelola reaktor bertugas sebagai mengoperasikan reaktor dan telah memanfaatkan reaktor secara aman, efektif dan efisien serta tidak berbahaya terhadap para pekerja dan lingkungannya. Sistem pengendalian keselamatan reaktor di PRSG telah dilaksanakan dalam berbagai kegiatan untuk menjaga keselamatan kerja maupun fasilitasnya melalui tindakan preventif maupun korektif. Namun demikian umur reaktor yang telah memasuki paruh kedua dari umur desainnya sudah sewajarnya jika mengalami penurunan kerja sistemnya. Untuk itu diperlukan kegiatan refungsionalisasi dan peningkatan sistem pengendalian keselamatan yang efektif agar kehandalan dan keselamatan operasi RSG-GAS tetap terjaga dan bahkan dapat ditingkatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kegiatan peningkatan sistem pengendalian keselamatan reaktor dapat di implementasikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan peningkatan keselamatan reaktor melalui: peningkatan fungsi dan jumlah fasilitas keselamatan dan komponen pendukungnya, peningkatan fasilitas laboratorium cacah dan komponen pendukungnya agar diperoleh fasilitas yang handal, aman dan memadai serta hasil analisis yang tepat, peningkatan fungsi pengawasan operasi reaktor dan pemutakhiran laporan analisis kecelakaan RSG-GAS serta menumbuh kembangkan budaya keselamatan di RSG-GAS. Dengan kegiatan tersebut diharapkan kinerja pengendalian keselamatan RSG-GAS lebih meningkat untuk menjamin rasa aman dan nyaman pekerja radiasi.

  KATA KUNCI: Radiasi, Keselamatan reaktor, Analisis keselamatan reaktor.

  ABSTRACT

  

INCREASING OF REACTOR SAFETY CONTROL SYSTEM. Multipurpose reactor centre (PRSG)

responsible to control the radiation that evoked from a nuclear facilities activity, predominantly towards

radiation worker and environment RSG-GAS. Since 1987 PRSG as reactor manager had duty to operate

reactor and utilized reactor safely, effective and efficient with not dangerous for workers and the

environment. Reactor safety control system PRSG has been done in many activities to keep the worker safety

also the facilities from preventive action also correctional. But the reactor age was enter second beak from

the design age is properly if the system work depreciation. For that, it needs refunctionalization activity and

increase of effective safety control system so that reliability and operation safety RSG-GAS permanent awake

and can be increased. To achieve that, the reactor safety control system activity can be implementationed in

the form of reactor safety activities such as: increasing the function and amount of safety facilities and the

support component, increasing the amount of laboratory facilities and the support component so that

effective facilities can be got, saved with correct analysis result, increasing of reactor operation supervision

function and up to date accident analysis report RSG-GAS with develop safety culture at RSG-GAS. With this

activity supposed safety control performance RSG-GAS more increase to guarantee safe and pleasure

radiation worker.

  Keyword: Radiation, Reactor safety, Reactor safety analysis

PENDAHULUAN harus dijaga agar paparan radiasi yang ditimbulkan

  tidak merugikan dan membahayakan pekerja, Pengendalian Keselamatan Reaktor Riset RSG- masyarakat, dan lingkungan. Untuk menjamin

  GAS, dapat dipandang dari Aspek keselamatan keselamatan radiasi dari adanya kegiatan operasi Pengendalian Reaktor dan Keselamatan instalasi nuklir seperti di RSG-GAS perlu adanya Pengendalian Radiasi. Pengelolaan dan pemanfaatan disain yang baik, keselamatan operasional dan reaktor RSG-GAS sebagai salah satu instalasi nuklir kinerja personil yang optimal . Untuk itu diperlukan

  Oleh sebab itu, berbagai metodologi teknis yang akan diterapkan antara lain:

  3. Mendorong dan mendukung terciptanya budaya keselamatan yang kuat melalui pembentukan dan penguatan sikap dan perilaku keselamatan yang baik dalam individu dan tim agar dapat melaksanakan tugasnya dengan selamat. Maka dari ke tiga tujuan utama kegiatan peningkatan sistem pengendalian keselamatan reaktor dapat diimplementasikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan peningkatan keselamatan yaitu:

  2. Pendekatan Operasional dan Pemeliharaan 3. Pendekatan Kinerja.

  1. Pendekatan Proteksi radiasi

  RSG-GAS merupakan metoda yang dilakukan untuk tercapai suatu kegiatan pengendalian keselamatan reaktor yang optimal. Untuk mencapai tujuan Peningkatan sistem Pengendalian kesela- matan yang prima dapat didekatkan melalui pendekatan terhadap keselamatan nuklir dari beberapa pendekatan praktis seperti ;

   Metoda kegiatan Pengendalian Keselamatan

  4. Menumbuhkembangkan budaya keselamatan di RSG-GAS

  3. Meningkatkan fungsi pengawasan operasi reaktor dan pemutahiran LAK RSG-GAS.

  2. Meningkatkan fasilitas laboratorium cacah dan komponen pendukungnya, agar diperoleh fasilitas yang handal, aman dan memadai serta hasil analisis yang tepat

  1. Meningkatkan fungsi dan jumlah fasilitas keselamatan dan komponen pendukungnya, agar diperoleh fasilitas yang handal, aman dan memadai serta hasil analisis yang tepat.

  2. Meningkatkan kinerja Bidang keselamatan melalui perencanaan, pengendalian dan supervisor kegiatan yang berkaitan dengan keselamatan, baik pada keadaan normal, transien/abnormal maupun pada keadaan darurat.

  Peningkatan Sistem Pengendalian …(Slamet S, dkk)

  1. Menciptakan sistem keselamatan dengan melibatkan unsur manajemen dan individu, dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan untuk menjamin keselamatan operasi.

  Tujuan kegiatan Pengendalian Keselamatan RSG-GAS adalah:

  3. Menjaga agar paparan radiasi yang ditimbulkan tidak merugikan dan membahayakan pekerja, masyarakat, dan lingkungan. Keberhasilan dari kegiatan peningkatan pengendalian keselamatan reaktor, selain didukung oleh SDM yang cukup dan berpengalaman dalam bidangnya, juga didukung adanya hasil-hasil modifikasi peralatan dan bahan-bahan kegiatan keselamatan RSG-GAS melalui peningkatan kinerja pengendalian personil, pengendalian daerah kerja radiasi, dan peningkatan pengawasan pengendalian sistem keselamatan oprerasi reaktor.

  2. Menjaga dan mengendalikan terlepasnya radioaktivitas ke lingkungan dalam batas-batas yang diijinkan.

  1. Melindungi seluruh personil (pekerja dan tamu) dari paparan radiasi dan kontaminasi yg berlebihan, tidak direncanakan dan tidak diijinkan.

  Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG) sebagai pengelolah reaktor yang bertugas sebagai mengoperasikan reaktor, telah memanfaatan reaktor secara aman, efektif dan efisien dan tidak berbahaya terhadap para pekerja dan lingkungannya. Pekerja radiasi yang telah memiliki sikap dan tata cara bekerja yang terprosedural telah melekat pada pekerja radiasi, dan pengendalian lepasan radiasi yang keluar dari gedung reaktor serta dokumen laporan analisis keselamatan yang lengkap merupakan indikator terkendali keselamatan instalasi nuklir, hal ini secara terus menerus perlu adanya peningkatan dari segala aspek keselamatan di fasilitas reaktor, utamanya memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pekerja radiasi dalam melakukan segala aktivitas para pekerja radiasi. Peningkatan Pengendalian Sistem Keselamatan reaktor di RSG-GAS merupakan upaya untuk:

  Reaktor G.A. Siwabessy menetapkan persyaratan untuk membentuk, melaksanakan, mengkaji dan memperbaiki secara terus menerus sistem pengendalian keselamatan, serta memastikan bahwa keselamatan dipertimbangkan sebagaimana mestinya dalam semua kegiatan operasi reaktor. Keselamatan pekerja radiasi di instalasi nuklir perlu dijadikan prioritas utama dan semakin tertambah tua fasilitas reaktor serta pemanfaatannya bertambah banyak, maka jalur pemantauan radiasi yang terjadi di dalam reaktor perlu mendapat perhatian yang serius, khususnya pengawasan terhadap pekerja radiasi, penerapan prosedur kerja, mapping daerah kerja serta peningkatan dokumen laporan analisis kecelakaan (LAK) RSG-GAS.

  pengetahuan tentang pengoperasian reaktor, pengendalian personil dan pengendalian daerah kerja di RSG-GAS.

  • Meningkatkan dan menyempurnakan kinerja fasilitas alat pemonitor radiasi personil dan kontaminasi.
  • Mengoptimasikan sistem pendukung fasilitas laboratorium dan bahan pengendalian daerah kerja radiasi.
  • Selain metode teknis, diskusi, konsultasi dan presentasi adalah salah satu kiat yang dijadikan sebagai metode pendukung terhadap keberhasilan pengendalian keselamatan reaktor RSG-GAS.

   Si s tem P eng end ali an Ke se lama ta n Re ak tor RSG -GAS Definisi persyaratan keselamatan & organisasi Perencanaan, Pengen - dalian & Dukungan Pelaksanaan Audit, tinjauan ulang dan umpan balik Pernyataan Kebijakan Keselamatan ( Standards dan Target ) Struktur Manajemen, Tanggungjawab, Akuntabilitas Perencanaan termasuk analisis resiko Pengendalian kegaiatan keselamatan Jaminan Kemampuan Komunikasi & Tim Pendukung Supervisi SIKAP BERTANYA PENDEKATAN KETAT & BIJAKSANA KOMUNIKASI PENGUKURAN KINERJA, LATIHAN AUDIT & TINJAUAN ULANG TINDAKAN KOREKSI & PERBAIKAN

Gambar 2.1. Sistem Pengendalian Keselamatan Reaktor RSG-GAS

  Pengawas

  Pengaturan Keselamatan Nuklir Badan.

  Prinsip Keselamatan RSG-GAS :

  Dalam mengimplementasi kebijakan keselamatan tersebut, PRSG melalui bidang keselamatan membentuk dan menentukan sasaran dan prinsip keselamatan RSG-GAS melalui :

  Komitmen dan Kebijakan Keselamatan Batan menyatakan bahwa pada setiap kegiatan di seluruh unit kerja Batan bahwa keselamatan adalah prioritas utama yang harus mendapat perhatian sebelum tenaga nuklir dimanfaatkan. PRSG telah melakukan dan menerapkan kebijakan keselamatan RSG-GAS untuk menjamin bahwa keselamatan dijunjung tinggi di dalam instalasi reaktor, melalui Kebijakan Keselamatan RSG-GAS yaitu :

  Komitmen dan Kebijakan :

  5. Tinjauan Ulang & Tindakan Perbaikan Komponen-komponen yang berkaitan dengan sistem pengendalian keselamatan reaktor dapat dilihat pada gambar 2.1, mempunyai beberapa variable yang harus dipenuhi untuk menjamin agar sistem keselamatan reaktor terpenuhi dan didukung oleh kualifikasi teknis sumber daya manusia dari berbagai ilmu dasar.

  Prosiding Seminar Nasional Pranata Nuklir PRSG Tahun 2008

  4. Pengukuran dan Evaluasi

  3. Pelaksanaan

  2. Perencanaan

  1. Komitmen Dan Kebijakan

  Sistem Pengendalian Keselamatan Instalasi Nuklir RSG-GAS meliputi:

  Pengoperasian reaktor RSG-GAS dengan mengutamakan keselamatan dan keandalan serta tingkat penggunaan yang tinggi akan difokuskan untuk mendukung/melayani produksi radioisotop, mendukung litbang ilmu bahan/material dan pengembangan profesionalisme dan kompetensi SDM.

  ISBN 978-979-17109-3-0 TEORI

  • Kinerja manajemen keselamatan personil optimum
  • Kinerja manajemen keselamatan daerah kerja optimum
  • Kinerja manajemen pengendalian keselamatan operasi reaktor optimum
  • Sistem keselamatan personil harus mengikuti ketentuan Badan Pengawas - Sistem keselamatan daerah kerja harus memenuhi persyaratan Badan Pengawas - Sistem keselamatan operasi harus memenuhi persyaratan Badan Pengawas.
  • Mengutamakan keselamatan pengoperasian reaktor RSG-GAS
  • Meningkatkan jumlah layanan dan kepuasan pengguna
  • Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi

  h) Sikap terhadap keselamatan reaktor i) Penerapan falsafah desain keselamatan “pertahanan berlapis”.

  • Meningkatkan budaya kerja dan budaya keselamatan nuklir Perencanaan.

  Tinjauan Ulang & Tindakan Perbaikan

  c) Audit sistem manajemen keselamatan ( audit berkala, auditor, frekuensi audit, tindaklanjut hasil audit ).

  b) Inspeksi secara reaktif

  a) Monitoring secara rutin (proaktif) untuk memastikan standar keselamatan dipelihara dan ditingkatkan (Prosedur inspeksi, pengujian dan pemantauan, frekuensi inspeksi, tindaklanjut temuan hasil inspeksi ).

  Pengukuran dan Evaluasi

  g) Pendekatan ketat & Bijaksana ( Preparedness & Response, Penilaian Keselamatan, Pelayanan keselamatan / safety services ) h) Perilaku aman (safe behaviour) : sikap bertanya, motivasi dan kesadaran

  f) Pelaporan, pendokumentasian, pengendalian dokumen, pencatatan dan manajemen informasi.

  e) Pelatihan untuk memastikan Kompetensi SDM

  Sarana, Prasarana , tanggungjawab dan tanggung gugat) c) Supervisi dari line manager, supervisor, team leader terhadap organisasi d) Komunikasi, konsultasi dan dukungan tim

  a) Identifikasi sumber bahaya, penilaian, dan pengendalian resiko b) Kepastian Kompetensi Sumberdaya (SDM,

  Pelaksanaan

  e) Perencanaan Awal dan Perencanaan kegiatan yang sedang berlangsung f) Pemeringkatan penerapan persyaratan keselamatan g) Perhatian terhadap sikap dan prilaku pekerja

  Peningkatan Sistem Pengendalian …(Slamet S, dkk)

  d) Indikator Kinerja

  c) Tujuan , Sasaran dan Kebijakan

  a) Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko b) Peraturan Perundangan dan Persyaratan lainnya

  Perencanaan Sistem Pengendalian Keselamatan Reaktor meliputi :

  3. Peningkatan pengendalian keselamatan reaktor untuk memenuhi persyaratan badan pengawas, merupakan FKK untuk mencapai misi ketiga.

  2. Pemeliharaan dan refungsionalisasi sistem reaktor yang menua untuk meningkatkan keandalan sistem reaktor, merupakan FKK untuk mencapai misi kedua

  1. Optimalisasi operasi reaktor untuk memenuhi peningkatan permintaan pengguna merupakan FKK untuk mencapai misi pertama

  Perpaduan dari berbagai faktor seperti yang tertuang dalam Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan di atas, dapat disusun sejumlah pilihan stratejik yang dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan keselamatan. Namun demikian, dengan menitik beratkan pada visi, misi serta nilai-nilai yang harus dipegang, maka PRSG menetapkan/memilih 3 (tiga) unggulan stratejik yang dinamakan Faktor Kunci Keberhasilan (FKK), yaitu:

  Keberadaan Badan Pengawas (BAPETEN) yang independen, merupakan tantangan sehingga PRSG harus benar-benar mampu menunjukkan bahwa semua sistem dan prosedur kerja dapat menjamin keselamatan pengoperasian reaktor.

  Semua rencana kegiatan tersebut dituangkan dalam Rencana Stratejik PRSG yang disusun berdasarkan berbagai faktor baik yang bersifat sebagai peluang maupun tantangan, serta mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Namun demikian umur reaktor yang telah memasuki paruh kedua dari umur desainnya, sudah sewajarnya jika mengalami penurunan unjuk kerja sistemnya. Untuk itu diperlukan kegiatan refungsionalisasi sistem dan manajemen pengoperasian yang efektif agar keandalan dan keselamatan operasi RSG-GAS tetap terjaga dan bahkan dapat ditingkatkan

  SDM

  a) Review sistem pengendalian keselamatan reaktor b) Review tujuan, sasaran dan kinerja keselamatan reaktor c) Tindaklanjut temuan hasil audit sistem pemgendalian keselamatan reaktor d) Evaluasi efektifitas penerapan sistem pengendalian keselamatan reaktor dan kebutuhan untuk perbaikan pengendalian keselamatan reaktor atau umpan balik utk perbaikan sistem pengendalian keselamatan reaktor. Untuk menjalankan proses peningkatan keselamatan reaktor , maka diperlukan perangkat kerja yang sistematis guna kinerja keselamatan dapat terarah dan efektif. Hal ini tertuang pada gambar 2.2.

  ISBN 978-979-17109-3-0 Prosiding Seminar Nasional Pranata Nuklir PRSG Tahun 2008

  PENGENDALIAN KESELAMATAN RSG-GAS KESELAMATAN

PENGENDALIAN

PENGENDALIAN

  OPERASI

DAERAH KERJA

PERSONIL Penyiapan

  INTERNAL PAPARAN PAPARAN LINGKUNGAN Dokumen LAK NNN

RSG-GAS LUAR RSG-GAS

  Pengendalian Parameter Keselamatan KESIAPSIAGAAN

  • - Mapping Radiasi

    NUKKLIR DAN
  • - Kontaminasi permukaan

    Pengendalian NON NUKLIR - Kontaminasi udara Persiapan Sarana - Limbah Operasi

Gambar 2.2 Perangkat Kendali Keselamatan RSG-GAS

  Perangkat kendali keselamatan reaktor dalam mengupayakan beberapa modifikasi, refung- meningkatkan kenerjanya telah mengupayakan sionalisasi peralatan keselamatan dan dokumen penambahan infarstruktur peralatan keselamatan dan analisis keselamatan serta peningkatan kinerja perbaikan di beberapa bagian dari indikator kinerja keselamatan. Kegiatan ini merupakan akibat dari keselamatan yaitu melalui sistem keselamatan penuaan umur fasilitas keselamatan yang secara pemonitoran radiasi antara lain; fungsi kerja telah mengalami penurunan unjuk kerja, sehingga diperlukan peningkatan sistem keselamatan • Instrumentasi monitor radiasi terpasang. melalui optimasi kinerja keselamatan personil, • Peralatan monitor radiasi portable. optimasi kinerja keselamatan daerah kerja dan • Peralatan monitor pH, konduktivitas. optimasi kinerja pengendalian keselamatan operasi

  • TLD dan Pen Dosimetri digital reaktor.
  • Laboratorium Cacah dan Laboratorium Fisika Optimasi kinerja keselamatan personil yang Kesehatan.

  telah dilakukan dengan meningkatan sistem

  • Ruang Dekontaminasi. peralatan pengendalian personil dan kesiapsiagaan nuklir guna merespon serta meningkatkan • Perlengkapan Survey (smear tools).

  kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya resiko • Gudang Limbah Padat. kegagalan operasi reaktor. Peningkatan peralatan ruang thomson/kritis, alat

  • Peralatan sistem peningkatan kendali keselamatan personil kesiapsiagaan nuklir dan non nuklir.

  dapat dilihat pada gambar 3a dan peningkatan

  • LabJas, shoe cover, rantai pembatas, marka peralatan peningkatan kedali kesiapsiagaan pada daerah radiasi dll.

  gambar 3b. Pengendalian personil juga telah mengoptimalkan tentang rekap data dosis pekerja

HASIL DAN PEMBAHASAN

  radiasi melalui dosis yang terima baik interna yang dipantau dari hasil whole body counter dan dosis Dari kegiatan penguatan kelembagaan eksterna yang dipantau dari TLD. iptek. Peningkatan Sistem keselamatan RSG telah

  Peningkatan Sistem Pengendalian …(Slamet S, dkk)

  Gambar 3a. Peningkatan Peralatan Sistem Pengendalian Personil RSG-GAS.

  Peralatan Sistem Kendali Keselamatan Personil Peralatan Pengendalian Dosis Radiasi Peralatan Pengendalian Kontaminasi

  1. Alat Ukur Kontaminasi Terpasang

  2. Alat Ukur Kontaminasi Portabel

  ISBN 978-979-17109-3-0 Prosiding Seminar Nasional Pranata Nuklir PRSG Tahun 2008

  Gambar 3b. Peningkatan Peralatan Sistem Kendali Kesiapsiagaan Nuklir RSG-GAS. Optimasi kinerja pengendalian daerah kerja telah dilakukan dengan meningkatan sistem komponen peralatan pengendalian daerah kerja radiasi, melalui beberapa peningkatan diantaranya peningkatan pengendalian ruangan kerja, peningkatan pengendalian sistem reaktor dan peningkatan pengendalian udara buang (cerobong) / lingkungan serta peningkatan alat ukur radiasi jinjing (portable).

  Peningkatan pengendalian ruangan kerja dilakukan dengan mengendalian udara ruangan kerja RSG-GAS dari bahan radioaktif yang terkandung di dalam udara, dimungkinkan untuk : a. Menditeksi sedini mungkin adanya peningkatan konsentrasi aktivitas di dalam udara ruangan.

  b. Mendeteksi ruangan- ruangan yang menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi aktivitas di dalam udara buangan.

  Gambar 4. Monitor α-β Aerosol

  c. Mengetahui adanya kebocoran di dalam sistem atau komponen:komponen sistem yang

  2. Monitor laju dosis ruangan kerja RSG-GAS mengandung bahan radioaktif. Pengendalian radiasi gamma dilakukan dengan

  d. Memberikan peringatan (bunyi) yang menggunakan peralatan yang terpasang permanen menunjukkan bahwa nilai batas telah terlampaui. pada titik lokasi pengukuran sebanyak 13 buah

  Instrumen peralatan yang digunakan untuk dengan kode UJA yaitu UJA02 CR001 CR002; UJA memantau udara ruangan adalah :

  04 CR001, CR002, CR003, CR004; UJA 06 CR001, 1. monitor aerosol (partikel udara) dan noble

  CR002; UJA 07 CR001, CR002, CR003 CR004, dan gas( gas mulia) dapat dilihat pada gambar 4. UJA 09 CR001. Selain peralatan yang terpasang permanen juga dilakukan pengukuran menggunakan peralatan portabel seperti babyline, smartIon,

  Peningkatan Sistem Pengendalian …(Slamet S, dkk)

  Radiagem dll. Keselamatan radiasi di RSG-GAS diadakan untuk melindungi personil, sistem daerah kerja, dan pencegahan pengelepasan radiasi ke lingkungan.

  Gambar 5. Alat pantau laju dosis ruangan kerja RSG-GAS

  Peningkatan pengendalian sistem reaktor, adalah untuk mengendalikan pengukuran konsentrasi aktivitas gamma yang terkandung di dalam pendingin primer diperlukan untuk mengecek aktivitas air secara kontinyu, mengontrol efisiensi sistem purifikasi dan mediteksi setiap kemungkinan adanya penembusan filter. Untuk pengukuran konsentrasi aktivitas gamma yang terkandung di dalam pendingin sekunder, sistem sekunder ini mempunyai perbedaan tekanan yang lebih besar dari sistem primer sehingga tidak terjadi kontak pada penukar bahang. Pada waktu tertentu atau jika diperlukan contoh air pendingin sekunder dikirim ke laboratorium cacah untuk pemeriksaan kandungan konsentrasi gamma air dengan spektrometer gamma.

  Peningkatan pengendalian udara buang (cerobong) / lingkungan. Dengan menggunakan berbagai teknik pengukuran untuk memantau udara buang cerobong, dijamin bahwa bahan radioaktif yang terkandung di dalam udara buang reaktor dapat diketahui dan tercatat dengan sensitivitas yang memadai. Untuk memenuhi maksud tersebut, selain diperlukan monitor dan pencuplik udara yang andal juga diperlukan sistem pengaliran contoh udara yang representative. Kegiatan pengendalian udara cerobong/lingkungan berikut fasilitasnya terdiri dari: a. Pemantauan gas mulia (dua buah monitor gas mulia masing-masing untuk pengukuran pada kondisi normal dan kecelakaan; satu diantaranya mempunyai jangkau ukur yang lebih tinggi).

  b. Pemantauan aerosol (sebuah monitor aerosol beta).

  c. Penentuan riwayat (saldo) aktivitas untuk aerosol, radio-iodine, strontium dan pemaricar alpha yang terlepas melalui cerobong dengan cara pengambilan contoh dengan filter kemudian diukur di lab (sebuah Iodine and aerosol sampler).

  d. Pencuplikan contoh udara buang untuk menentukan komposisi dan konsentrasi udara buang (sebuah kompresor berikut tabung contoh udara bertekanan tinggi).

  Peningkatan alat ukur radiasi jinjing (portable) dan spektrometri gamma. Dilakukan pemantauan daerah radiasi untuk mengoptimalkan mapping radiasi di RSG-GAS, hal ini dapat dilihat pada lembar mapping pada gambar 6. Peralatan mapping yang ditingkatkan adalah Alat Survei-Meter Gamma, Survei-Meter Neutron, Survei-Meter Kontaminasi Permukaan, Alat Ukur Pencacahan (Counter) dan Spektrometri gamma dapat dilihat pada gambar 7.

  Prosiding Seminar Nasional Pranata Nuklir PRSG Tahun 2008

  ISBN 978-979-17109-3-0

  I I CA BLE DUCTS 0278 0279 0277 0276 0602 FLOOR + 8.50 m 0605 FLOOR 0270 WASTE AIR 027 2 LIFT 060 LIFT 1 0273 0274 0610 0611 STEELS STAIR from ± 0.00 to 8 . 00 m 0604 OFFICE + 8.70 m 0603 OFFICE + 8.70 m LANTAI + 8.00 m 0622 DRY FUEL STORE + 8.00 m 0624 STORE + 8.00 m 0621 ASSEMBLY FLOOR + 8.00 m HOT STAIRCASE 0620 LABORATORY + 8.00 m 0629 HANDLING FLOOR + 8.00 m 0681 STORE + 8.00 m 0626 N.N + 8.00 m 0625 PRIMARY CELL + 8.00 m FUEL STORE - 6.55 m 0627 ISOTOPE CELL + 8.00 m LAB. A.A.N. LAB. A.A.N . B C D E F G H K I 21 23 24 19 B C D E F G H K I 0705 0270 WASTE AIR 027 2 LIFT 070 LIFT 1 0273 0274 0710 0711 0720 SUPPLY SYSTEM FOR TEST FACILITIES + 13.00 m OPERATION HALL + 13.00 m 0275 0729 0728 0727 HOT STAIRCASE STEEL STAIR from + 13.00 to + 17.40 m bottom level - 16.65 m 0726 POOL VENTING SYSTEM + 13.00 m stair from + 13.00 m to + 17.40 m 0722 PERSONNEL DECO + 13.00 m 0725 PERSONNEL LOCK 0723 LAUNDRY + 13.00 m 0724 LOOCKER + 13.00 m 070 WC 2 0703 GENTS 0704 STORE + 13.00 m CA BLE D UC T 0278 0279 0277 0276 30 31 32 29 28 27 26 B 25 0721 C D E F G H K I 042 2 PIN TU MASUK MATERIA L 0421 KONTAINER 0411 0410 0273 LIFT 0274 LANTAI BONGKAR MUAT TEMPAT KOMP. TERKONTAMINASI 0420 DAK PIPA SEKUNDER 0424 SEL PRIMER 0275 DELAY CHAMBER KAMA R KATUP KOLA M REAKTO R 0405 0402 0270 0424 040 LIFT 1 0272 0404 RUANG JAS LAB. 0403 DEKONTAMINASI DARURAT S1 S2 S3 S4 S5 S6 BALAI EKSPERIMEN LANTAI 0.00 m 17 15 16 14 13 12 11 10 9 8 LE D 7 CAB UC T 0278 0279 0277 0276 10 11 12 13 14 15 16 17 NEUTRON 18 FASILITAS RADIOGRAFI S 2 FASILITAS IODINE LOOP S 1 FASILITAS SPEKTROMETER NEUTRON TIGA SUMBU S 4 FASILITAS DIFRAKTROMETER NEUTRON SERBUK S S 6 FASILITAS DIFRAKTROMETER NEUTRON EMPAT LINGKARAN BIDANG KESELAMATAN 5 PRSG - BATAN SUBBIDANG PENGENDALIAN DAERAH KERJA PENGENDALIAN DAERAH KERJA B C D E F G H I K 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 PIPA SEKUNDER 7 JALUR 0220 RUANG PIPA SEKUNDER 0211 0210 0274 0273 LIFT 0248 INPILE LOOP 0221 (0121) TEMPAT LIMBAH AIR AKTIF KBK 01 KPK 02 (0120) REACTOR DRAINAGEPOOL 0238 0239 0240 FAK 01 KBE PURIFIKASI 01 SISTEM KATUP DA N POMPA 0234 FILTER EQUIPMENT 0231 KBE 01 FAK 01 KBE PINTU 02 0270 0272 LIFT 0201 0203 GUDANG 0204 LOCK 0202 0229 DARURAT 0233 0232 SISTEM PU RIFIKASI 0228 SISTEM PERBAIKAN GAS DAN UDARA SCA 02 0247 RUANG LOKAL PANEL 0245 0221 0227 KLA RA 33 ULANG UDA SIS . SIRKU LSI 0226 KLA 70 RADIASI TINGGI SIS. VENTING 0225 KLA 40 TEKANAN RENDAH SISTEM 0224 KLA NG UDARA 32 ULA BALAI EKSPERIMEN AUXILIARY - R 0246 0223 TEMPAT LIMBAH AIR AKTIF KOMPONEN TERKONTAMINASI 0222 0221 LANTAI - 6.50 m 0221 LANTAI BONGKAR MUAT 0241 KTF 01 0243 RESIN KBK KA 0244 01 0242 SISTEM FUSSHING NAL PEMINDAH SIS . SIRKULSI 0278 0279 0277 0276 JALUR LISTRIK 0230 KPK 01 SG 01 1 2 3 4 5 6 7 8 9 No. : Hal :..........dari..............

  LOKASI PENGUKURAN PAPARAN TERUKUR 1

  7 6 5 4 3 2 8 9 MAPPING RADIASI GAMMA Tanggal :03/05/2007 Jam :09.00 Daya reaktor : 0 MW Alat Ukur : Smart Ion Ka. SubBid PDK : Nama PPR ( ) Keterangan : 1. Lembar putih untuk PPR

  • * 3. Tidak boleh bekerja di titik : *
  • NILAI BATAS (mrem/jam) (mrem/jam) Rendah : 0,25 mrem jam <

    • – 0,25
    • Daerah mrem / jam Pengawasan Daerah Pengendalian 1 mrem = 10 Sv LOKASI PENGUKURAN PAPARAN TERUKUR NILAI BATAS (mrem/jam) (mrem/jam) 10 11 15 16 17 12 13 14 18 LOKASI PENGUKURAN PAPARAN TERUKUR NILAI BATAS (mrem/jam) (mrem/jam) 20 21 22 19 26 23 24 25 27 LOKASI PENGUKURAN PAPARAN TERUKUR NILAI BATAS (mrem/jam) (mrem/jam) 29 30 2,5 28 2,5 125 2,5 2,5 2,5 2,52,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 125 125 125 125 125 125 125 2,5 2,5 125 125 20 22 31 125 32 125 125 125 125 125 125<
    • – 0,75
    • Sedang : 0,75 mrem jam mrem / jam<
    • – 2,5 mrem
    • / jam

      Tinggi : lebihbesar 2,5 mrem / jam Sangat Rendah: 0,05 mrem jam

       2. Lembar merah untuk Ka. Subbidang Pengendalian Daerah Kerja 3. Lembar kuning untuk Ka. UJM 4. Lembar hijau untuk Supervisor Catatan : KLASIFIKASI DAERAH RADIASI Instruksi Pengendalian : *) Beri tanda pada kotak yang bersesuaian 1. Pagar Kuning di titik : * 2. Bekerja di titik : Harus didampingi PPR

      Mashudi 0,03 0,95 0,05 0,04 0.04 0,06 0,04 0,03 0,12 0,12 0,07 0,32 0,80 0,35 0,03 0,03 0,04 0,03 0,05 0,04 0,02 0,06 0,03 0,03 0,04 0,05 0,05 0,03 0,05 0,06 0,06 0,03

      Gambar 6. mapping radiasi di RSG-GAS Gambar 7. Alat ukur radiasi jinjing (portable) dan spektrometri gamma.

      Peningkatan Sistem Pengendalian …(Slamet S, dkk)

      Optimasi kinerja keselamatan operasi reaktor analisis keselamatan. Peningkatan keselamatan telah dilakukan dengan meningkatan sistem operasi reaktor dapat dilihat dari peralatan sistem pengendalian PSO (persiapan sarana operasi), kendali keselamatan reaktor dan dokumen yang pengkajian sistem parameter keselamatan RSG-GAS telah dimutahirkan pada gambar 8 dan pemutahiran serta penyiapan dokumen laporan

      Peralatan Sistem Kendali Keselamatan Sub Bid. Keselamatan Operasi Reaktor

    • Monitor pH/Konductivitas Pendingin • Alat Pantau Harga Batas Operasi • Alat Bantu Pemantau Visual Teras

      Pusat Reaktor Serba Guna Gambar 8. Peralatan Sistem Kendali Keselamatan Reaktor Dan Dokumen LAK RSG-GAS.

      Peningkatan sistem pengendalian penguatan sikap dan perilaku keselamatan yang baik keselamatan reaktor RSG-GAS yang telah dicapai dalam individu dan tim agar dapat melaksanakan dari ke 3 pilar keselamatan di antaranya; tugasnya dengan selamat. 1. meningkatan sistem peralatan pengendalian personil dan kesiapsiagaan nuklir

      KESIMPULAN

      2. meningkatan sistem komponen peralatan pengendalian daerah kerja radiasi

      3. Optimasi kinerja keselamatan operasi reaktor

      1. Keberhasilan peningkatan sistem pengendalian Keberhasilan ke tiga pilar keselamatan diatas keselamatan reaktor RSG-GAS mencakup; disain diperlukan tumbuh dan kembangnya budaya yang baik, keselamatan operasional dan sistem keselamatan di RSG-GAS. Budaya keselamatan pemonitoran radiasi yang baik dan Optimasi senantiasa mendorong dan mendukung terciptanya kinerja personil keselamatan yang kuat melalui pembentukan dan

      Prosiding Seminar Nasional Pranata Nuklir PRSG Tahun 2008

      ISBN 978-979-17109-3-0

      2. Peningkatan sistem pengendalian keselamatan reaktor RSG-GAS, menjadikan umban balik terhadap tumbuh dan perkembangan budaya keselamatan di RSG-GAS

      1. IAEA, Safety Report INSAG-13, Management of Operational Safety in Nuclear Power Plant, Vienna, 1999

      2. IAEA, Safety Series No. 115, International Basic Safety Standards for Protection against Ionizing Radiation and for the Safety of Radiation Sources, Vienna, 1996.

      3. U.U No.

      10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran

    DAFTAR PUSTAKA

      4. Pernyataan Kebijakan keselamatan Nuklir, BAPETEN, Jakarta, 2000

      5. Laporan Analisis Kecelakaan RSG-GAS, Rev 9, Serpong, 2006

Dokumen yang terkait

An al i s i s T ak s o n om i S i as at P e r m u k aan T u t u r an M ah as i s w a d al am S e m i n ar P r op os al S k r i p s i M ah as i s w a P r ogr a m S t u d i Pe n d i d i k a n B ah as a d an S as t r a I n d on e s i a Un i ve r s i t as J e

0 8 14

Anal isi s K or e sp on d e n si S e d e r h an a d an B e r gan d a P ad a B e n c an a Ala m K li m at ologi s d i P u lau Jaw a

0 27 14

An An al ys i s on M aj or P ol i t i c al E ve n t s An d I t s I m p ac t s T ow ar d T h e Ch ar ac t e r s of A m i r , H as s an , an d As s e f i n K h al e d H os s e i n i ' s Th e K i t e R u n n e r

0 6 11

As i m e t r i I n f or m as i D an Di s c l os u r e P ad a Pe r u s ah aan P e r b an k an Yan g Go Pu bl i c Di B u r s a E f e k I n d on e s i a

0 8 20

d e n tif i k asi M ak r ob e n tos S e b agai B ioi n d i k a tor Pe n c e m a r an Air d i Dae r ah Aliran S u n gai B e d ad u n g (Stud i d i Wil ayah K e lu r ah an Je m b e r L or Kec a m at an P at r an g d an Kelu r a h an S u m b e r sari K e c a

0 7 22

Dik s i d a n G aya B ah a sa d alam P e r c ak ap an “S e n tilan S e n tilu n

0 7 18

Hu b u n gan P e n ge tahu an d an S ik a p Orang T u a te n tang K e se h at an R e p r od u k si d e n gan T in d ak an Oran g T u a M e n gaw in k an P u te r in ya d i Usia Re m aj a (Stud i d i K e c a m at an S u k o w on o K ab u p at e n Je m b e

0 16 19

K ar ak t e r is a s i M e m b r an S e l u l o s a A s e t at De n g an Var ia s i K om p os is i P e l a r u t As e t on Dan As a m F o r m at

0 4 11

P r i n s i p D a s a r L i s t r i k

1 1 31

Disampaikan Pada Lokakarya Fisika Teknik D o s e n - d o s e n F i s i k n FPTK IKIP P a d a n g Pada T a n a g a l 25 J n n u n r i s . d 30 J n n u n r i 1993 d i FPTK IKIP Pudnng

0 0 19