RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN MALAKA
BAB V KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA Sesuai PP no. 38 t ahun 2007 t ent ang Pembagian Urusan Pem erint ahan ant ara Pemerint ah,Pem erint ahan Daerah Provinsi, dan Pem erint ahan Daerah Kabupat en/ Kot a, diamanat kan
bahwa kewenangan pembangunan bidang Cipt a Karya merupakan t anggung jawab Pem erint ah Kabupat en/ Kot a. Oleh karena it u, Pem erint ah Kabupat en/ Kot a t erus didorong unt uk m eningkat kan belanja pembangunan prasarana Cipt a Karya agar kualit as lingkungan perm ukiman di daerah m eningkat . Di samping m embangun prasarana baru, pem erint ah daerah perlu juga perlu m engalokasikan anggaran belanja unt uk pengoperasian, pemeliharaan dan rehabilit asi prasarana yang t elah t erbangun. Namun, seringkali pemerint ah daerah m emiliki ket erbat asan f iscal dalam m endanai pembangunan inf rast rukt ur permukiman. Pem erint ah daerah cenderung m emint a dukungan pendanaan pem erint ah pusat , namun perlu dipahami bahwa pembangunan yang dilaksanakan Dit jen Cipt a Karya dilakukan sebagai st imulant dan pemenuhan st andar pelayanan minimal. Oleh karena it u, alt ernat ive pembiayaan dari masyarakat dan sect or swast a perlu dikembangkan unt uk m endukung pembangunan bidang Cipt a Karya yang dilakukan pem erint ah daerah. Dengan adanya pemahaman mengenai keuangan daerah, diharapkan dapat disusun langkah- langkah peningkat an invest asi pembangunan bidang Cipt a Karya di daerah.
Pembahasan kerangka pembiayaan dalam RPIJM bidang Cipta Karya pada dasarnya bert ujuan unt uk:
a. M engident if ikasi kapasit as belanja pemerint ah daerah dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipt a Karya, b. M engident if ikasi alt ernat if sumber pembiayaan ant ara lain dari masyarakat dan sekt or swast a unt uk m endukung pembangunan bidang Cipt a Karya, c. M erumuskan rencana t indak peningkat an invest asi pembangunan bidang Cipt a Karya.
5.1. Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya.
Pembiayaan pembangunan bidang Cipt a Karya perlu m emperhat ikan arahan dalam perat uran dan perundangan t erkait , ant ara lain:
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004
1. Tent ang Pem erint ah Daerah: Pem erint ah daerah
diberikan hak ot onomi daerah, yait u hak, wewenang, dan kew ajiban daerah ot onom unt uk mengat ur dan m engurus sendiri urusan pemerint ahan dan kepent ingan masyarakat set empat sesuai dengan perat uran perundang-undangan. Dalam hal ini, Pem erint ah Daerah menyelenggarakan urusan pem erint ahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pem erint ahan yang m enjadi urusan Pem erint ah Pusat yait u polit ik luar negeri, pert ahanan, keamanan, yust isi, monet er dan fiskal nasional, sert a agam a.
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004
2. Tent ang Perim bangan Keuangan Ant ara Pem erint ah
Pusat dan Daerah: unt uk mendukung penyelenggaraan ot onomi daerah, pemerint ah daerah didukung sumber-sumber pendanaan m eliput i Pendapat an Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pendapat an Lain yang Sah, sert a Penerimaan Pembiayaan. Penerimaan daerah ini akan digunakan unt uk mendanai pengeluaran daerah yang dit uangkan dalam Anggaran Pendapat an dan Belanja Daerah (APBD) yang dit et apkan melalui Perat uran Daerah.
Perat uran Pem erintah No. 55 Tahun 2005
3. Tent ang Dana Perimbangan: Dana Perimbangan
t erdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus. Pembagian DAU dan DBH dit ent ukan melalui rumus yang dit ent ukan Kement erian Keuangan. Sedangkan DAK digunakan unt uk m endanai kegiat an khusus yang dit ent ukan Pem erint ah at as dasar priorit as nasional. Penent uan lokasi dan besaran DAK dilakukan berdasarkan krit eria umum, krit eria khusus, dan krit eria t eknis.
Perat uran Pemerint ah No.38 Tahun 2007 4. t ent ang Pembagian Urusan Pem erint ahan Ant ara
Pem erint ah, Pemerint ahan Daerah Provinsi, Dan Pem erint ahan Daerah Kabupat en/ Kot a : Urusan pem erint ahan yang m enjadi kewenangan pemerint ahan daerah, t erdiri at as urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib yang menjadi kew enangan pemerint ahan daerah unt uk kabupat en/ kot a merupakan urusan yang berskala kabupat en/ kot a meliput i 26 urusan, t ermasuk bidang pekerjaan um um. Penyelenggaraan urusan pem erint ahan yang bersif at wajib yang berpedoman pada st andar pelayanan minimal dilaksanakan secara bert ahap dan dit et apkan oleh Pem erint ah. Urusan wajib pemerint ahan yang m erupakan urusan bersama diserahkan kepada daerah disert ai dengan sumber pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana, sert a kepegaw aian sesuai dengan urusan yang didesent ralisasikan.
t ent ang Pinjaman Daerah: Sumber pinjaman daerah m eliput i Pem erint ah, Pemerint ah Daerah Lainnya, Lembaga Keuangan Bank dan Non-Bank, sert a M asyarakat . Pem erint ah Daerah t idak dapat melakukan pinjaman langsung kepada pihak luar negeri, t et api dit eruskan melalui pem erint ah pusat . Dalam m elakukan pinjaman daerah Pem da wajib memenuhi persyarat an :
Perat uran Pemerint ah No. 30 Tahun 2011 5.
a. Tot al jumlah pinjaman pem erint ah daerah t idak lebih dari 75% penerimaan APBD t ahun sebelum nya; b. M em enuhi ket ent uan rasio kemampuan keuangan daerah unt uk mengembalikan pinjaman yang dit et apkan pem erint ah paling sedikit 2,5; c. Persyarat an lain yang dit et apkan calon pemberi pinjaman
d. Tidak mem punyai t unggakan at as pengembalian pinjaman yang bersumber dari pem erint ah; e. Pinjaman jangka menengah dan jangka panjang wajib m endapat kan perset ujuan DPRD.
6. Perat uran Presiden No. 67 Tahun 2005 Tent ang Kerjasama Pem erint ah dengan
Badan Usaha dalam Penyediaan Infrast rukt ur (dengan perubahan Perpres 13/ 2010 & Perpres 56/ 2010): M ent eri at au Kepala Daerah dapat bekerjasama dengan badan usaha dalam penyediaan inf rast rukt ur. Jenis infrast rukt ur perm ukiman yang dapat dikerjasamakan dengan badan usaha adalah inf rast rukt ur air minum, infrast rukt ur air limbah permukim an dan prasarana persampahan.
Tent ang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (dengan perubahan Perm endagri 59/ 2007 dan Perm endagri 21/ 2011): St rukt ur APBD t erdiri dari:
Perat uran M enteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 7.
a. Pendapat an daerah yang m eliput i : Pendapat an Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Pendapat an Lain yang Sah.
b. Belanja Daerah meliput i: Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung.
c. Pembiayaan Daerah m eliput i: Pembiayaan Penerimaan dan Pem biayaan Pengeluaran.
8. Perat uran M enteri PU No.15 Tahun 2010 Tent ang Pet unjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi
Khusus Bidang Inf rast rukt ur: Kem ent erian PU menyalurkan DAK unt uk pencapaian sasaran nasional bidang Cipt a Karya, Adapun ruang lingkup dan krit eria t eknis DAK bidang Cipt a Karya adalah sebagai berikut : a. Bidang Infrast rukt ur Air M inum DAK Air M inum digunakan unt uk mem berikan akses pelayanan sist em penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh perkot aan dan di perdesaan t ermasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan. Adapun krit eria t eknis alokasi DAK diut am akan unt uk program percepat an pengent asan kemiskinan dan mem enuhi sasaran/ t arget M illenium Developm ent Goals (M DGs) yang mempert imbangkan:
- Jumlah masyarakat berpenghasilan rendah; - Tingkat keraw anan air minum. DAK Sanit asi digunakan unt uk memberikan akses pelayanan sanit asi (air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perkot aan yang diselenggarakan m elalui proses pemberdayaan masyarakat . DAK Sanit asi diut amakan unt uk program peningkat an derajat kesehat an masyarakat dan mem enuhi sasaran/ t arget M DGs yang dengan krit eria t eknis :
- kerawanan sanit asi; - cakupan pelayanan sanit asi.
t ent ang Pedoman Pelaksanaan Kegiat an Kement erian Pekerjaan Umum yang M erupakan Kewenanangan Pem erint ah dan Dilaksanakan Sendiri: Dalam menyelenggarakan kegiat an yang dibiayai dana APBN, Kem ent erian PU membent uk sat uan kerja berupa Sat ker Tet ap Pusat , Sat ker Unit Pelaksana Teknis Pusat , dan Sat uan Non Vert ikal Tert ent u. Rencana program dan usulan kegiat an yang diselenggarakan Sat uan Kerja harus mengacu pada RPIJM bidang infrast rukt ur ke-PU-an yang t elah disepakat i. Gubernur sebagai wakil Pem erint ah mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan kem ent erian yang dilaksanakan di daerah dalam rangka ket erpaduan pembangunan wilayah dan pengembangan lint as sekt or. Berdasarkan perat uran perundangan t ersebut , dapat disimpulkan bahwa lingkup sumber dana kegiat an pembangunan bidang Cipt a Karya yang dibahas dalam RPIJM meliput i :
Perat uran M enteri PU No.14 Tahun 2011 9.
1. Dana APBN, meliput i dana yang dilimpahkan Dit jen Cipt a Karya kepada Sat uan Kerja di t ingkat provinsi (dana sekt oral di daerah) sert a Dana Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Sanit asi.
2. Dana APBD Provinsi, meliput i dana daerah unt uk urusan bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerint ah provinsi unt uk pem bangunan infrast rukt ur perm ukiman dengan skala provinsi/ regional.
3. Dana APBD Kabupaten/ Kota, meliput i dana daerah unt uk urusan bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerint ah kabupat en unt uk pembangunan infrast rukt ur permukiman dengan skala kabupat en/ kot a.
4. Dana Sw ast a meliput i dana yang berasal dari skema kerjasama pemerint ah dan swast a (KPS), maupun skema Cor por at e Social Responsibilit y (CSR).
5. Dana M asyarakat melalui program pem berdayaan masyarakat .
Dana-dana t ersebut digunakan unt uk belanja pembangunan, pengoperasian dan pem eliharaan prasarana yang t elah t erbangun, sert a rehabilit asi dan peningkat an prasarana yang t elah ada. Oleh karena it u, dana-dana t ersebut perlu dikelola dan direncanakan secara t erpadu sehingga opt imal dan m em beri manf aat yang sebesar- besarnya bagi peningkat an pelayanan bidang Cipt a Karya.
5.2. Potensi Pendanaan APBD Kabupaten M alaka
St rukt ur APBD Kabupat en M alaka sesuai dengan perundangan yang ada t erdiri dari:
Pendapat an Daerah m eliput i Pendapat an Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Lain-Lain
Pendapat an Daerah yang Sah
Belanja Daerah meliput i Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung, sert a Pembiayaan m eliput i Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pem biayaan.
Kabupat en M alaka baru t erpisah dari Kabupat en Induk yait u Kabupat en Belu pada t ahun 2013 dan pada Tahun Anggaran 2014 Kabupat en M alaka t elah memiliki APBD yang dikelola secara mandiri sehingga unt uk m embandingkan APBD baru dapat dit ampilkan APBD Tahun Anggaran 2014 dan 2015. Berikut adalah t abel APBD Kabupat en M alaka Tahun Anggaran 2014 dan 2015 sebagai hist ori yang menggambarkan kondisi keuangan Kabupat en M alaka Tahun Anggaran 2014 dan 2015.
Tabel 5.1.
Perkembangan APBD Kabupaten M alaka
Tahun 2014-2015 Sumber : RPJM D Kab. M alaka 2016-2021
Anggaran dan Realisasi Pendapat an Daerah Kabupat en M alakapa da Tahun Anggaran 2014 dan 2015 dan dilihat pada Tabel berikut
Tabel 5.2.
Anggaran dan Realisasi Pendaat an Daerah Kabupaten M alaka
Tahun 2014 dan 2015
Sumber : RPJM D Kab. M alaka 2016-2021 Pendapat an Daerah Kabupat en M alaka mengalami peningkat an dari t ahun ke t ahun. Selama t ahun 2014-2015, pert umbuhan m encapai 15,89% per t ahun. Pert umbuhan yang t ert inggi adalah Lain-lain Pendapat an Yang Sah, yang rat a-rat a pert umbuhannya mencapai 38,17 % per t ahun. Tingginya pert umbuhan ini didorong oleh peningkat an pendapat an dari Dana Penyesuaian dan Ot onomi Khusus sert a Pendapat an Hibah. Sement ara it u, pert umbuhan PAD dan Dana Perimbangan masing- masing sebesar 21,71 % per t ahun dan 10,86 % per t ahun Anggaran dan Realisasi Komponen PAD Kabupat en M alaka Tahun Anggaran 2014 dan 2015 dapat dilihat dalam Tabel berikut .
Tabel 5.3.
Anggaran dan Realisasi Komponen PAD Kabupaten M alaka
Tahun 2014 dan 2015
Sumber : RPJM D Kab. M alaka 2016-2021 Realisasi komponen PAD pada Tahun Anggaran 2014 unt uk pajak dan ret ribusi dapat melampaui t arget sehingga mencapai 142% unt uk pajak dan 180% unt uk ret ribusi namun t idak demikian unt uk ret ribusi yang hanya m encapai 22%. Pada Tahun Anggaran 2015 ret ribusi yang t idak m elampaui t arget dengan capaian sebesar 98%, realisasi pajak sangat baik dengan capaian sebesar 119% yang berart i m elampaui t arget . Pencapaian Lain-Lain PAD yang Sah yang sangat baik dengan capaian 107%. Pagu dana dan perkembangan pendapat an daerah yang berasal dari masing-masing sumber pendapat an yang dijadikan sebagai sumber pendanaan pembangunan Kabupat en M alaka t ahun 2014 dan 2015 digambarkan sebagai berikut :
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN M ALAKA RPIJM 2017-2021
Bab V - 10 Tabel 5.4.
Realisasi dan Persentase Pendapat an Daerah Berdasarkan M asing-M asing Sumber Pendapatan dan Total Pendapat an Kabupaten M alaka
Tahun 2014 dan 2015 Sum ber : RPJM D Kab. M alaka 2016-2021 Dari penyajian pendapat an dalam t abel diat as, dapat dilihat bahw a Kont ribusi PAD t erhadap Pendapat an Daerah pada Tahun Anggaran 2014 sebesar 4,20% dan 4,14% pada t ahun 2015. Hal ini menunjukkan bahw a PAD Kabupat en M alaka masih sangat minim dan baru mampu membiayai kurang dari 5% kebut uhan daerah. Tingkat ket ergant ungan Pem erint ah Kabupat en M alaka pada Pem erint ah Pusat dan Provinsi masih sangat t inggi. Namun demikian PAD Kabupat en M alaka memiliki kecenderungan unt uk t erus meningkat dengan peningkat an sebesar Rp8.928.861.291,- dari t ahun 2014 sebesar Rp15.664.563.061,- menjadi Rp.24.593.424.352,- pada t ahun 2015. Sebagian besar Pendapat an Daerah Kabupat en M alaka masih didominasi oleh Dana Perimbangan sebesar 78,13%t ahun 2014 dan pada t ahun 2015 sebesar 79,18% dan kont ribusi Lain-Lain Komposisi PAD didominasi oleh Ret ribusi pada Tahun 2014 dan didominasi oleh Lain-Lain PAD yang Sah pada Tahun 2015. Komposisi PAD yang berimbang masih perlu dilakukan dengan m enggali pot ensi pajak baru dan memperbaiki dat a perpajakan agar Pajak bisa menjadi komposisi t erbesar dalam PAD di masa yang akan dat ang. Komposisi pajak yang m endominasi PAD adalah lebih baik daripada bila ret ribusi yang m endominasi PAD karena merupakan salah sat u pert imbangan invest or unt uk melakukan invest asi dan menget ahui kepast ian pengeluaran. Realisasi PAD Tahun Anggaran 2014 dan 2015 per komponen PAD mempunyai dinamika yang berbeda sat u dengan yang lainnya. Pajak Daerah memiliki realisasi yang secara nilai meningkat , sebaliknya ret ribusi mengalami penurunan nilai realisasi. Lain-Lain PAD yang Sah mengalami peningkat an yang cukup signifikan
Dana Perimbangan
Kabupat en M alaka sangat didonimasi oleh DAU, Tahun Anggaran 2014 sebesar 97,81% dan 87,59% pada Tahun Anggaran 2015. Pada Tahun Anggaran 2014 t idak ada DAK unt uk Kabupat en M alaka dan pada Tahun Anggaran 2015 m emberi kont ribusi kepada Dana Peri mbangan sebesar 10,76%. Dana Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak memberi kont ribusi yang sangat kecil yait u sebesar 2,19% pada Tahun Anggaran 2014 dan 1,65% pada Tahun Anggaran 2015.
Kebijakan pengelolaan belanja Kabupat en M alaka diarahkan unt uk mendukung kebut uhan dana program st rat egis yang mencipt akan nilai t ambah (value-added), meningkat kan kesejaht eraan dan pelayanan kepada masyarakat dengan m eningkat kan akunt abilit as perencanaan anggaran sert a memperjelas ef ekt if it as dan efisiensi penggunaan alokasi anggaran. Orient asi belanja daerah dipriorit askan unt uk ef ekt if it as pelaksanaan t ugas pokok dan fungsi masing-masing Sat uan Kerj a Perangkat Daerah (SKPD). Peningkat an alokasi belanja yang direncanakan oleh set iap pengguna anggaran harus diikut i dengan peningkat an mut u pelayanan dan peningkat an kesejaht eraan masyarakat ,m eningkat kan proporsi belanja yang m emihak kepada kepent ingan publik, sert a t et ap menjaga eksist ensi penyelenggaraan pem erint ahan. Dalam penggunaannya, belanja daerah harus t et ap mengedepankan efisiensi dan efekt ivit as sesuai dengan priorit as, yang diharapkan dapat memberikan dukungan bagi program-program st rat egis daerah. Berdasarkan Perat uran M ent eri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan perubahan t erakhirnya dengan Perat uran M ent eri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 t ent ang Perubahan Perat uran M ent eri Dalam Negeri Nomo 13 Tahun 2006 t ent ang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, belanja dikelompokkan menjadi 2 (dua) yait u Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Berikut akan disajikan realisasi dan proporsi belanja Pemerint ah Kabupat en M alaka Tahun 2014. Persent ase belanja t erbesar pada Belanja Tidak Langsung pada t ahun 2014 sebesar 65,54% dan pada sebesar 61,41% dan t ahun 2015 sebesar 46,96%. Belanja ini dipergunakan unt uk membayar gaji dan t unjangan PNS pada Pem erint ah Kabupat en M alaka, sedangkan Belanja Langsung yang digunakan unt uk membiayai program dan kegiat an dengan persent ase sebesar 34,46%padat ahun 2014 dan meningkat sebesar 18,58% m enjadi 53,04% pada t ahun 2015.
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN M ALAKA RPIJM 2017-2021
Bab V - 13 Tabel 5.5.
Realisasi dan Proporsi Belanja Daerah Berdasarkan M asing-M asing Sumber Belanja
dan Tot al Belanja Kabupaten M alaka Tahun Anggaran 2014 dan 2015
Sum ber : RPJM D Kab. M alaka 2016-2021
5.3. Potensi Pendanaan APBN
Set elah APBD secara umum dibahas, maka perlu dikaji berapa besar invest asi pembangunan khusus bidang Cipt a Karya di daerah t ersebut selama 3-5 t ahun t erakhir yang bersumber dari APBN, APBD, perusahaan daerah dan masyarakat / swast a.
5.3.1. Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersum ber dari APBN Dalam 5 Tahun
TerakhirM eskipun pembangunan inf rat rukt ur perm ukiman m erupakan t anggung jawab Pemda, Dit jen Cipt a Karya juga t urut melakukan pembangunan infrast rukt ur sebagai st imulan kepada daerah m enyalurkan dana ke daerah m elalui Sat uan Kerja Non Vert ikal (SNVT) sesuai dengan perat uran yang berlaku (Perm enPU No. 14 Tahun 2011). Dat a dana yang dialokasikan pada suat u kabupat en/ kot a perlu dianalisis unt uk melihat t rend alokasi anggaran Dit jen Cipt a Karya dan realisasinya di daerah t ersebut .
Tabel 5.6 APBN Cipta Karya di Kabupaten M alaka Dalam 5 Tahun TerakhirAlokasi Alokasi Alokasi Alokasi Alokasi Sektor Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Pengem bangan Air M inum 18.289.460 1.996.000 4.000.000
- Pengem bangan PLP Pengem bangan
17.556. 300 1.413.692 6.240.000 Perm ukim an Penat aan Bangunan &
- 1.495.890 Lingkungan
Total 35.845.760 5.155.582 10.240.000
Di samping APBN yang disalurkan Dit jen Cipt a Karya kepada SNVT di daerah, unt uk mendukung pendanaan pem bangunan infrast rukt ur permukiman juga dilakukan melalui penganggaran Dana Alokasi Khusus. DAK merupakan dana APBN yang dialokasikan ke daerah t ert ent u dengan t ujuan m endanai kegiat an khusus yang merupakan urusan daerah sesuai priorit as nasional. Priorit as nasional yang t erkait dengan sekt or Cipt a Karya adalah pembangunan air minum dan sanit asi. DAK Air M inum digunakan unt uk memberikan akses pelayanan sist em penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh perkot aan dan di perdesaan t ermasuk daerah pesisir dan perm ukiman nelayan. Sedangkan DAK Sanitasi digunakan unt uk m emberikan akses pelayanan sanit asi (air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kaw asan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perkot aanyang diselenggarakan m elalui
4.163.825
di Kabupaten M alaka Dalam 5 Tahun Terakhir
Sekt or Tahun – 2011 Tahun – 2012 Tahun –2013 Tahun -2014 Tahun -2015 Alokasi % APBD Alokasi % APBD Alokasi % APBD Alokasi % APBD Alokasi % APBDPenat aan Bangunan dan Lingkungan
865.000
Pengembangan Perm ukiman
600.000
Pengembangan PPLP
2.698.825
Pengembangan Air M inum
Tabel 5.8 Perkembangan Alokasi APBD Untuk Pembangunan Cipta Karyaproses pemberdayaan masyarakat . Besar DAK dit ent ukan oleh Kement erian Keuangan berdasarkan Krit eria Umum, Krit eria Khusus dan Krit eria Teknis. Dana DAK ini perlu dilihat alokasi dalam 5 t ahun t erakhir sehingga bisa dianalisis perkem bangannya.
Pem erint ah Kabupat en/ Kot a m emiliki t ugas unt uk mem bangun prasarana permukiman di daerahnya. Unt uk melihat upaya pemerint ah daerah dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipt a Karya perlu dianalisis proporsi belanja pembangunan Cipt a Karya t erhadap t ot al belanja daerah dalam 3-5 t ahun t erakhir. Proporsi belanja Cipt a Karya meliput i pembangunan inf rast rukt ur baru, operasional dan pemeliharaan infrast rukt ur yang sudah ada. Perlu disusun t abel proporsi berdasarkan sekt or-sekt or Cipt a Karya yang ada.
5.3.2. Perkem bangan Invest asi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari APBD Dalam 5 Tahun
TerakhirDAK Sanit asi 1.939.350
DAK Air M inum 2.807.320
Alokasi
Tahun 2012 Alokasi Tahun 2013 Alokasi Tahun 2014 Alokasi Tahun 2015
Dalam 5 Tahun Terakhir
Jenis DAK Alokasi Tahun 2011Tabel 5.7 Perkembangan DAK Infrastruktur Cipta Karya di Kabupaten M alaka- Total Belanja APBD Bidang Cipta Karya
5.4. Alternatif Sum ber Pendanaan
Perusahaan daerah yang dibent uk pemerint ah daerah m emiliki dua f ungsi, yait u unt uk m enyediakan pelayanan umum bagi kesejaht eraan sosial (social orient ed) sekaligus unt uk m enghasilkan laba bagi perusahaan maupun sebagai sumber pendapat an pem erint ah daerah (profit
orient ed ). Ada beberapa perusahaan daerah yang bergerak dalam bidang pelayanan bidang Cipt a
Karya, sepert i di sekt or air minum, persampahan dan air limbah.Kinerja keuangan dan invest asi perusahaan daerah perlu dipahami unt uk m elihat kemampuan perusahaan daerah dalam meningkat kan cakupan dan kualit as pelayanan secara berkelanjut an. Pembiayaan dari perusahaan daerah dapat menjadi salah sat u alt ernat if dalam Dalam bagian ini disajikan kinerja perusahaan daerah yang bergerak di bidang Cipt a Karya berdasarkan aspek keuangan, aspek pelayanan, aspek operasi dan aspek sumber daya manusia. Khusus unt uk PDAM , indikat or t ersebut t elah dit et apkan BPP- SPAM unt uk diket ahui apakah perusahaan daerah memiliki st at us sehat , kurang sehat at au sakit . Di samping it u, pada bagian ini dicant umkan juga nilai dan volume kegiat an pembangunan, operasi dan pemeliharaan prasarana secara umum yang dilaksanakan oleh perusahaan daerah yang ada di kabupat en/ kot a dalam 3-5 t ahun t erakhir. Sebagai Kabupat en baru yang m emiliki kekurangan dalam banyak, maka masih diharapkan sumber dana-dana lain yang dapat mendukung pembangunan daerah. Ada beberapa pihak yang sudah berkont ribusi dalam mendukung pembangunan Kabupat en M alaka misalnya: ACTED yang mendukung pembangunan pert anian, CIS Timor yang mendukung dalam penanganan bencana, Save
the Children
mendukung pembangunan daerah dalam bidang pendidikan baik sarana dan prasarana pendidikan sert a penguat an kapasit as, Child Fund mendukung dalam penguat an kapasit as pendidikan. Unt uk t ahun-t ahun mendat ang, Kabupat en M alaka t erbuka unt uk dukungan berbagai pihak unt uk sama-sama membangun M alaka sesuai Visi dan M isi Kepala Daerah yang lahir dari harapan masyarakat M alaka.
5.5. Strategi Peningkat an Invest asi Bidang Cipta Karya.
Unt uk melihat kemam puan keuangan daerah dalam melaksanakan pem bangunan bidang Cipt a Karya dalam lima t ahun ke depan (sesuai jangka wakt u RPIJM ) maka dibut uhkan analisis proyeksi perkembangan APBD, rencana invest asi perusahaan daerah, dan rencana kerjasama pem erint ah dan sw ast a.
5.5.1. Proyeksi APBD 5 Tahun Ke Depan
Proyeksi APBD dalam lima t ahun ke depan dilakukan dengan m elakukan perhit ungan regresi t erhadap kecenderungan APBD dalam lima t ahun t erakhir menggunakan asumsi at as dasar t rend hist oris. Set elah diket ahui pendapat an dan belanja maka diperkirakan alokasi APBD t erhadap bidang Cipt a Karya dalam lima t ahun ke depan dengan asumsi proporsinya sama dengan rat a-rat a proporsi t ahun-t ahun sebelumnya.
Adapun langkah-langkah proyeksi APBD ke depan adalah sebagai berikut sebagai berikut :
1. M enent ukan present ase pert umbuhan per pos pendapat an set iap pos pendapat an dihit ung rat a-rat a pert umbuhannya dengan menggunakan rum us sebagai berikut : Ket erangan : Y
= Nilai t ahun ini Y- 1 = Nilai 1 t ahun sebelumnya Y- 2 = Nilai 2 t ahun sebelumnya
Dalam menent ukan present ase pert umbuhan dihit ung set iap pos pendapat an yang t erdiri dari PAD, Dana Perimbangan (DAU, DAK, DBH), dan Lain-lain pendapat an yang sah.
2. M enghit ung proyeksi sumber pendapat an dalam 5 t ahun ke depan Set elah diket ahui t ingkat pert umbuhan pos pendapat an maka dapat dihit ung nilai proyeksi pada 5 t ahun ke depan dengan m enggunakan rumus proyeksi geom et ris sebagai berikut : Ket erangan : Yn = Nilai pada t ahun n Y = Nilai pada t ahun ini r = % pert umbuhan n = t ahun ke n (1-5)
3. M enjumlahkan Pendapat an dalam APBD t iap t ahun dan menghit ung kapasit as daerah dalam pendanaan pembangunan bidang Cipt a Karya. Set elah didapat kan nilai unt uk set iap pos pendapat an, dapat dihit ung t ot al pendapat an. Apabila diasumsikan bahwa t ot al pendapat an sama dengan t ot al belanja dan diasumsikan pula bahwa proporsi belanja bidang Cipt a Karya t erhadap APBD sama dengan eksist ing maka dapat diket ahui proyeksi kapasit as daerah dalam mengalokasikan anggaran unt uk bidang Cipt a Karya dalam lima t ahun ke depan. Adapun hasil dari proses perhit ungan t ersebut , disajikan dalam t abel 5.9
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN M ALAKA RPIJM 2017-2021
Bab V - 18 Tabel 5.9
Realisasi Anggaran 2015, APBD 2016 dan Proyeksi APBD Tahun Anggaran 2017-2021 (Rp.)
Kabupaten M alaka
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2017-2021 KABUPATEN M ALAKA RPIJM 2017-2021
Bab V - 19
5.5.2. Analisa Tingkat Ketersediaan Dana dan St rategi Peningkat an Investasi Pembangunan
Bidang Cipta KaryaSebagai kesimpulan dari analisis aspek pembiayaan, dilakukan analisis tingkat ket ersediaan dana yang ada unt uk pembangunan bidang inf rast rukt ur Cipt a Karya yang meliput i sumber pem erint ah pusat , pemerint ah daerah, perusahaan daerah, sert a dunia usaha dan masyarakat . Kemudian, perlu dirumuskan st rat egi peningkat an invest asi pembangunan bidang Cipt a Karya dengan m endorong pemanf aat an pendanaan dari berbagai sumber.
5.5.3. Analisa Kemampuan Keuangan Daerah
Ket ersediaan dana yang dapat digunakan unt uk m embiayai usulan program dan kegiat an yang ada dalam RPIJM dapat dihit ung melalui hasil analisis yang t elah dilakukan dengan m erangkum kem ampuan penandaan unt uk pem bangunan bidang Cipt a Karya, dengan sumber-sum ber sebagai berikut : a. Proyeksi dana dari pem erint ah pusat (APBN) dengan menggunakan asumsit rend hist oris maksimal 10 % dari t ahun sebelumnya.
b. Proyeksi dana dari pem erint ah daerah (APBD) berdasarkan hasil perht ungan
c. Rencana pembiayaan dari perusahaan daerah berdasarkan analisis
d. Hasil ident if ikasi kegiat an pot ensial unt uk dibiayai m elalui skema Kerjasama Pem erint ah dan Swast a
5.5.4. Strategi Peningkat an Invest asi Bidang Cipta Karya
Set elah m enganalisis kondisi pengelolaan keuangan daerah masa lalu sebagai kerangka keuangan yang t elah dimasukkandalam laporan keuangan daerah, selanjut nya akan digambarkan kapasit as riil keuangan daerah unt uk mendanai kebut uhan pembangunan daerah t ahun 2016-2021
Dalam rangka percepat an pembangunan bidang Cipt a Karya di daerah dan unt uk mem enuhi kebut uhan pendaanan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPIJM , maka Pemerint ah Daerah perlu menyusun suat u set st rat egi unt uk meningkat kan pendanaan bagi pembangunan infrast rukt ur perm ukiman. Oleh karena it u pada bagian ini, Sat gas RPIJM daerah agar m erumuskan st rat egi peningkat an invest asi pembangunan inf rast rukt ur bidang Cipt a Karya, yang m eliput i beberapa aspek ant ara lain :
1. St rat egi peningkat an DDUB oleh kabupat en/ kot a dan provinsi;
2. St rat egi peningkat an penerimaan daerah dan ef isiensi pengunaan anggaran;
3. St rat egi peningkat an kinerja keuangan perusahaan daerah;
4. St rat egi peningkat an peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan pembangunan bidang Cipt a Karya;
5. St rat egi pendanaan unt uk operasi, pemeliharaan dan rehabilit asi inf rast rukt ur permukiman yang sudah ada
6. St rat egi pengembangan infrast rukt ur skala regional
Tabel 5.10.
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Kabupaten M alaka
Dengan melihat proyeksi kapasit as riil kemampuan keuangan daerah di at as, maka dalam mengalokasikan anggaran harusbenar-benar sesuai priorit as daerah agar ket erbat asan kemampuan keuangan daerah t ersebut dapat dimanf aat kan seefekt if mungkin. Pada t abel berikut disajikan kapasit as riil Tahun Anggaran 2016 dan rencana kapasit as riil kemampuan keuangan daerah selama 5 (lima) t ahun kedepan 2017-2021
KABUPATEN MALAKA
RPIJM 2017-2021
Bab V - 22