1.1 Latar Belakang - DOCRPIJM 1501387511Bab 1 PENDAHULUAN KAB MANGGARAI

  B i d a n g P U C i p - t a K a r y a

  • B i d a n g P U C i p t a K a r y a

  K K a a b b u u p p a a t t e e n n M M a a n n g g g g a a r r a a i i B B a a r r a a t t BAB

  P endahuluan

  1

1.1 Latar Belakang

  ada dasar nya per encanaan mer upakan bagian ter penting dalam penyelenggar aan

  P

  pembangunan, baik di tingkat pusat maupun daer ah. Dengan per encanaan yang baik dan siner gis, maka pembangunan bai k fisik maupun non fisik, dapat ber jalan dengan tepat, ter ar ah, dan ter padu ser ta sesuai dengan sumber daya yang ter sedia.

  Ber lakunya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 memunculkan kehaw atir an akan bangkitnya kembali sentr alisasi dalam bentuk yang lain, yang ter kamuflase dalam pasal -pasal menyangkut pembagian tugas pemer intahan, antar a pemer intah pusat, pr ovinsi dan kabupaten/ kota. Undang-undang ini menyebut, ur usan pemer intahan ter dir i atas ur usan pemer intahan absolut, ur usan pemer intahan konkur en, dan ur usan pemer intahan umum. Ur usan pemer intahan absolut sepenuhnya menjadi kew enangan Pemer intah Pusat, ur usan pemer intahan konkur en dibagi antar a Pemer intah Pusat dan Pr ovinsi dan Kabupaten/ Kota, ur usan pemer intahan konkur en yang diser ahkan ke Daer ah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daer ah. Sedangkan ur usan pemer i ntahan umum menjadi kew enangan Pr esiden sebagai kepala pemer intahan.

  Selain itu, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 juga memper tegas posisi dan per bedaan Guber nur dan Walikota/ Bupati. Guber nur yang dipilih melalui mekanisme

  B i d a n g P U C i p t a K a r y a -

  B i d - a n g P U C i p t a K a r y a K K a a b b u u p p a a t t e e n n M M a a n n g g g g a a r r a a i i B B a a r r a a t t

  pemilihan langsung, dikooptasi dengan menempatkan sebagai w akil Pemer intah Pusat, yang ber ar ti dikategor ikan sebagai unit yang dalam penyelenggar aan pemer intahannya ber singgungan dengan kegiatan dekonsentr asi dar ipada desentr alisasi. Sehingga, kew ew enangan Guber nur “ter kebir i” kar ena status gandanya yang juga sebagai w akil pemer intah pusat. Kar enanya, sulit jika menampikkan adanya upaya pelemahan otonomi daer ah dalam undang-undang ini. Untuk Banten yang kini hanya memiliki Guber nur , tanpa Wakil Guber nur , tentu bukan per kar a mudah membagi konsentr asi untuk melaksanakan tugas ini.

  Guber nur sebagai w akil pemer intah pusat, menghar uskannya melakukan pembinaan dan pengaw asan ter hadap penyelenggar aan tugas pembantuan di kabupaten/ kota, melakukan monev dan super visi, melakukan evaluasi APBD dan lain-lain, ser ta dapat membatalkan per atur an daer ah dan member ikan per setujuan ter hadap Raper da Kabupaten/ Kota, ser ta dapat member ikan sanksi kepada Bupati/ Walikota.

  Semangat dar i UU No 23 Tahun 2014 ini adalah memaksimalkan per anan pemer intah daer ah yang mampu melaksanakan kew enangannya yang ber or ientasi pelayanan dasar bukan kekuasaan semata. Dengan kondisi ter sebut, mau tidak mau, per an ser ta masyakar at dalam hal pengaw asan ter hadap penyelenggar aan pemer i ntahan yang ber basis pelayanan publik . . Kar ena itu setiap daer ah (pr ovinsi/ kabupaten/ kota) har us menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daer ah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daer ah (RPJMD) dan Rencana Ker ja Pemer intah Daer ah (RKPD).

  Rencana pembangunan daer ah ini kemudian diter jemahkan secar a spasial dalam bentuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang antar a lain mengamanatkan adanya dokumen r encana tata r uang w ilayah daer ah (pr ovinsi maupun kabupaten/ kota) dengan jangka w aktu 20 tahun yang dikaji ulang setiap 5 tahunnya.

  B i d a n g P U C i p t a K - a r y a

  B - i d a n g P U C i p t a K a r y a K K a a b b u u p p a a t t e e n n M M a a n n g g g g a a r r a a i i B B a a r r a a t t

  Dengan per timbangan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Per encanaan Pembangunan Nasional, Pr esiden Joko Widodo (Jokow i) pada 8 Januar i 2015 lalu, telah menandatangani Per atur an Pr esiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

  Dalam Per pr es ini disebutkan, RPJM Nasional mer upakan penjabar an dar i visi, misi dan pr ogr am Pr esiden hasil Pemilihan Umum tahun 2014. “RPJM Nasional memuat str ategi pembangunan nasional, kebijakan umum, pr ogr am

  Kementer ian/ Lembaga dan lintas Kementer ian/ Lembaga, kew ilayahan dan lintas kew ilayahan, ser ta ker angka ekonomi makr o yang mencakup gambar an per ekonomian secar a menyelur uh ter masuk ar ah kebijakan fi skal dalam r encana ker ja yang ber upa ker angka r egulasi dan ker angka pendanaan yang ber sifat indikatif,” bunyi Pasal 2 Ayat (2) Per pr es ini.

  RPJMN sebagaimana dimaksud ber fungsi sebagai:

  a. Pedoman bagi Kementer ian/ Lembaga dalam menyusun r encana str at egis; b. Bahan penyusunan dan penyesuaian RPJM Daer ah; c. Pedoman pemer intah dalam menyusun Rencana Ker ja Pemer intah (RKP); dan d. Acuan dasar dalam pemantauan dan evaluasi RPJM Nasional. Selai n itu RPJM Nasional juga dapat menjadi acuan bagi masyar akat ber par tisipasi dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

  Dalam lampir an Per pr es itu disebutkan, RPJM Nasional 2015-2019 disusun sebagai penjabar an dar i Visi , Misi, dan Agenda (Naw a Cita) Pr esiden/ Wakil Pr esiden, Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla, dengan menggunakan Rancangan Teknokr atik yang t elah disusun Bappenas dan ber pedoman pada RPJPN 2005-2025.

  “RPJMN 2015-2019 adalah pedoman untuk menjamin pencapaian visi dan misi Pr esiden, RPJMN sekaligus untuk menjaga konsistensi ar ah pembangunan nasional dengan tujuan di dalam Konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 dan RPJPN 2005–2025,” bunyi RPJM Nasional 2015-2019 itu. Ditegaskan dalam lampir an Per pr es itu, bahw a pembangunan nasional Indonesia lima tahun ke depan per lu mempr ior itaskan pada upaya mencapai kedaulatan pangan, kecukupan ener gi dan pengelolaan sumber daya mar itim dan kelautan.

  B i d a n g P U C i p t a K - a r y a

  • B i d a n g P U C i p t a K a r y a

  K K a a b b u u p p a a t t e e n n M M a a n n g g g g a a r r a a i i B B a a r r a a t t

  Seir ing dengan itu, menur ut Per pr es ini, pembangunan lima tahun ke depan juga har us makin mengar ah kepada kondisi peningkatan kesejahter aan ber kelanjutan, w ar ganya ber kepr ibadian dan ber jiw a gotong r oyong, dan masyar akatnya memiliki kehar monisan antar kelompok sosial, dan postur per ekonomian makin mencer minkan per tumbuhan yang ber kualitas, yakni ber sifat inklusif, ber basis luas, ber landaskan keunggulan sumber daya manusia ser ta kemampuan iptek sambil ber ger ak menuju kepada keseimbangan antar sektor ekonomi dan antar w ilayah, ser ta makin mencer minkan kehar monisan antar a manusia dan lingkungan.

  Adapun agenda satu tahun per tama dalam Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019, menur ut Per pr es ini, juga dimaksudkan sebagai upaya membangun fondasi untuk melakukan akseler asi yang ber kelanjutan pada t ahun-tahun ber ikutnya, disamping melayani kebutuhan- kebutuhan dasar masyar akat yang ter golong mendesak. Sement ar a, agenda lima tahun selama tahun 2015-2019 sendir i dihar apkan juga akan meletakkan fondasi yang kokoh bagi tahap- tahap pembangunan selanjutnya.

  “Dengan demikian, str ategi pembangunan jangka menengah, ter masuk di dalamnya str ategi pada tahun per tama, adalah str at egi untuk menghasilkan per tumbuhan bagi sebesar - besar kemakmur an r akyat secar a ber kelanjut an,” bunyi pada lampir an Per atur an Pr esiden Nomor 2 Tahun 2015 itu.

  Dengan ker angka pemahaman ini dalam r angka pengembangan per mukiman yang layak huni dan ber kelanjutan, Dir ektor at Jender al Cipta Kar ya, Kementer ian Peker jaan Umum, mengembangkan konsep per encanaan pembangunan infr astr uktur Bidang Cipta Kar ya yang

  Rencana Pr ogr am Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

  ter integr asi ber upa

  

Kar ya, sebagai upaya mew ujudkan ket er paduan pembangunan di kabupaten/ kota. RPIJM

  Bidang Cipta Kar ya disusun oleh Pemer intah Kabupaten/ Kota melalui fasilitasi Pemer intah Pr ovinsi yang mengintegr asikan kebi jakan skala nasional, pr ovinsi, dan kabupaten/ kota, bai k kebijakan spasi al maupun sektor al. Melalui per encanaan yang r asional dan inklusif, dihar apkan

  B i d a n g P U C i p t a K a r y a -

  B i d - a n g P U C i p t a K a r y a K K a a b b u u p p a a t t e e n n M M a a n n g g g g a a r r a a i i B B a a r r a a t t

  keter paduan pembangunan Bidang Cipta Kar ya dapat ter w ujud, dengan memper timbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daer ah.

  Pada dasar nya Rencana Pr ogr am Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

  

Kar ya mer upakan dokumen perencanaan dan pemr ogr aman pembangunan infr astr uktur

  Bidang Cipta Kar ya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan jangka w aktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemer intah Pusat, Pemer intah Pr ovinsi, Pemer intah Kabupaten/ Kota, masyar akat, dan dunia usaha dengan mengacu pada r encana tata r uang dan kebijakan skala nasional, pr ovinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkan keter paduan

  pembangunan permukiman yang layak huni dan ber kelanjutan.

  RPIJM Bidang Cipta Kar ya Kabupaten MANGGARAI BARAT disusun dengan mengintegr asikan ber bagai dokumen per encanaan spasial maupun sektor al, mulai dar i tingkat pusat, pr ovinsi , hingga kabupaten/ kota. RPIJM Bidang Cipta Kar ya disusun sebagai dokumen teknis oper asional pembangunan infr astr uktur Bidang Cipta Kar ya sesuai dengan dokumen r encana yang ada, dengan per kuatan pada r encana invest asi sesuai dengan kebutuhan dan kapasit as Daer ah.

  Mengingat pembangunan bidang per mukiman dan pr asar ana dasar bidang Cipta Kar ya mer upakan kebutuhan mendasar yang ber kait an langsung dengan har kat dan kualitas hidup masyar akat maka per cepatan pembangunan sar ana dan pr asar ana bidang Cipta Kar ya di kabupaten/ kota mer upakan tuntutan kebutuhan yang mendesak sifat nya. Demi memenuhi tuntutan kebutuhan pembangunan sar ana dan pr asar ana bidang Cipta Kar ya ini maka sejak tahun 2008 telah disusun Rencana Pr ogr am Investasi Jangka Menengah (RPIJM) bidang Cipta Kar ya selur uh kabupaten/ kota di pr ovinsi NTT ter masuk Kabupaten MANGGARAI BARAT untuk jangka w aktu r encana 2017 hingga 2021. Dalam pelaksanaannya ter nyata ter dapat banyak per ubahan dan per geser an sebagai akibat dar i per ubahan faktor inter nal maupun kar ena per ubahan kebijakan ekst er nal.

  Bagaimanapun, tuntutan per ubahan ter sebut tidak mungkin lagi diw adahi dengan menggunakan pr oduk RPIJM Kabupaten MANGGARAI BARAT yang lama. Kar ena itu Kementer ian Peker jaan Umum dan Per umahan Rakyat Melaluui Dir ektor at Jendr al Cipta Kar ya, pada tahun 2016 mengalokasikan dana pendampingan untuk melakukan evaluasi dan r eview

  B i d a n g P U C i p t a K a r - y a

  B i d a n g P U C i p - t a K a r y a K K a a b b u u p p a a t t e e n n M M a a n n g g g g a a r r a a i i B B a a r r a a t t

  RPIJM Bidang Cipta Kar ya kabupaten/ kota di selur uh Indonesia, ter masuk untuk Kabupaten MANGGARAI BARAT.

  1.2 Maksud dan Tujuan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten MANGGARAI BARAT

  Maksud Penyusunan Rencana Pr ogr am Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Kar ya Pemer intah Kabupat en MANGGARAI BARAT adalah untuk mewujudkan kemandir ian Kabupaten MANGGARAI BARAT dalam penyelenggar aan pembangunan infr astr uktur per mukiman yang ber kelanjutan, baik di per kot aan maupun per desaan.

  Adapun tujuan dar i disusunnya RPIJM Bidang Cipta Kar ya adalah sebagai dokumen acuan dalam per encanaan, pemr ogr aman, dan penganggar an pembangunan infr astr uktur Bidang Cipta Kar ya. RPIJM memuat r encana pr ogr am dan investasi dalam jangka w aktu lima tahun yang mencakup multi sektor , multi sumber pendanaan, dan multi stakeholder s.

  1.3 Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Kar ya

  B i d a n g P U C i p t a K a r - y a

  B i d - a n g P U C i p t a K a r y a K K a a b b u u p p a a t t e e n n M M a a n n g g g g a a r r a a i i B B a a r r a a t t

  Pr insip dasar RPIJM secar a seder hana adalah:

  1. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam ker angka waktu 5 (lima) t ahun untuk r encana invest asi yang di susun.

  2. Multi Sektor , yaitu mencakup sektor / bidang pengembangan kawasan per mukiman, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sist em pelayanan per sampahan, pengembangan system pelayanan air limbah, pengembangan syst em pematusan kot a/ dr ainase, peningkatan kual itas kawasan kumuh dan per emajaan per mukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan r uang ter buk a hijau, ser ta penanggulangan kebakar an dan penataan bangunan gedung.

  3. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemer intah,sumber pendanaan swasta, dan masyar akat. Sumber pendanaan pemer intah dapat ter dir i dar i APBN, APBD Pr ovinsi, APBD Kabupaten/ Kota, sedangkan

  Coor por at e Social

  dana sw ast a dapat ber upa Ker jasama Pemer i ntah Swasta ( KPS) dan

  Responsibilit y

  (CSR). Masyar akat pun dapat ber kontr ibusi dalam pember dayaan masyar akat, misalnya dalam bentuk bar ang dan jasa.

  4. Multi Stakeholder , yaitu melibatkan Masyar akat , Pemer intah, dan Swasta sebagai pelaku pembangunan dalam pr oses penyusunan RPIJM maupun pada saat pelaksanaan pr ogr am.

  5. Par tisipatif, yaitu memper hatikan kebutuhan dan kemampuan daer ah (kabupaten/ kot a

  bot t om-up dan pr ovinsi) sesuai kar akt er istik setempat ( ).

  Dengan 5 (lima) pr insip dasar ter sebut, dihar apkan kemandir ian Kabupat en MANGGARAI BARAT dapat ter w ujud, sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat ter capai. RPIJM

  r eview

  Bidang Cipta Kar ya ber sifat dinamis dan dapat dikaji ( ) setiap tahunnya dalam r angka penyesuaian dengan ar ahan pembangunan yang ada sesuai dengan kebutuhan daer ah.

  B i d a n g P U C i p t a K a - r y a

  B i d - a n g P U C i p t a K a r y a K K a a b b u u p p a a t t e e n n M M a a n n g g g g a a r r a a i i B B a a r r a a t t

1.4 Mekanisme Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Kar ya

1.4.1 Hubungan Ker ja Penyusunan RPIJM

  Penyusunan RPIJM bidang Cipta Kar ya kabupaten/ kota pada dasar nya melibatkan pemer intah pusat, pemer intah pr ovinsi, dan pemer intah kabupaten/ kota. Pemer intah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Kar ya, ber tindak sebagai pembina. Sedangkan, pemer intah pr ovinsi ber per an sebagai fasilitator , dan pemer intah kabupaten/ kota mer upakan penyusun dar i dokumen RPIJM Bidang Cipta Kar ya.

  Di dalam mekanisme penyusunan RPIJM Cipta Kar ya ter dapat unit pelaksanaan di Pusat dan Daer ah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas RPIJM/ Randal, melalui Sur at Keputusan Dir ektur Jender al Cipta Kar ya, yang ter dir i dar i pejabat yang mew akili Dir ektor at Bina Pr ogr am, Dir ektor at Pengembangan Per mukiman, Dir ektor at Tata Bangunan dan Lingkungan, Dir ektor tat Pengembangan Air Minum, Dir ektor at Pengembangan PLP, dan Sekr etar iat Ditjen Cipta Kar ya.

  Pada tingkat pr ovinsi, dibentuk satgas RPIJM yang ber fungsi memfasilitasi antar a Pemer intah Pusat dan Pemer intah Kabupaten/ Kota dalam penyusunan RPIJM. Satgas Pr ovinsi dapat dibentuk melalui SK Guber nur / Sekda. Adapun anggotanya ter dir i dar i unsur Bappeda, Dinas PU/ CK/ Per mukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD ter kait pembangunan Cipta Kar ya, dan Satker -Satker Cipta Kar ya Pr ovinsi.

  B i d a n g P U C i p t a K a r - y a

  B i d a n g P U C i p - t a K a r y a K K a a b b u u p p a a t t e e n n M M a a n n g g g g a a r r a a i i B B a a r r a a t t

  Sementar a di tingkat kabupaten/ kota, dibent uk satgas RPIJM Kabupaten/ Kota yang ber tugas menyusun RPIJM. Satgas dibentuk dengan SK Bupati/ Walikota dengan anggota ter dir i dar i unsur Bappeda, Dinas PU/ CK/ Per mukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD ter kait pembangunan Cipta Kar ya, dan PDAM.

Gambar 1.1. Hubungan Ker ja Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Kar ya

  Dengan melibatkan selur uh stakeholder pada penyusunan RPIJM Bidang Cipta Kar ya, dihar apkan pembangunan infr astr uktur Bidang Cipta Kar ya dapat ber jalan dengan efi sien dan efektif dalam r angka mew ujudkan per mukiman yang layak huni dan ber kelanjutan. Gambar 1.3 memapar kan Ket er kaitan Or ganisasi Penyusunan RPIJM Kabupaten/ Kota.

1.4.2 Langkah Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Kar ya

  Dalam penyusunannya, RPIJM Bidang Cipta Kar ya har us mengacu pada dokumen per encanaan yang ada, baik dokumen pembangunan nasional, per encanaan sektor al, maupun per encanaan spasial. Gambar ber ikut memapar kan langkah-langkah penyusunan RPIJM Bidang Cipta Kar ya.

Gambar 1.2. Langkah Penyusunan Dokumen RPIJM Bidang Cipta Kar ya

  a

  t

  t

  a

  a

  K

  K

  a

  r

  p

  r

  y

  y

  a

  a

  K K a a b b u u p p a a t t e e n n M M a a n n g g g g a a r r a a i i B B a a r r a a t t

  Dar i Gambar ter sebut dapat dilihat bahw a selur uh anggota Satgas, baik di tingkat Pusat, Pr ovinsi, maupun Kabupaten/ Kota memiliki per an penting dalam penyusunan RPIJM Bidang Cipta Kar ya. Pr insip bot t om up planning cukup kental pada penyusunan RPIJM Bidang Cipta Kar ya ini, agar r encana yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan infr astr uktur Bidang Cipta Kar ya di daer ah, dengan t etap mengacu pada kebijakan nasional.

  p

  i

  B

  n

  B

  i

  i

  d

  d

  a

  a

  n

  i

  g

  g

  P

  P

  U

  U

  C

  C

B i d a n g P U C i p t a K - a r y a

  • B i d a n g P U C i p t a K a r y a

  K K a a b b u u p p a a t t e e n n M M a a n n g g g g a a r r a a i i B B a a r r a a t t

1.4.3 Penilaian Kelayakan RPIJM Bidang Cipta Karya

  Kelayakan suatu dokumen RPIJM per lu dinilai untuk meningkatkan kualitas substansi dokumen RPIJM kabupaten/ kot a. Penilaian kelayakan t er sebut menggunakan metode skor ing, dimana masing-masing kr iter ia kelayakan t elah ditetapkan bobot/ nilainya. Indikator Penilaian Dokumen RPIJM dinilai dar i beber apa kr iter ia yaitu:

  1. Kelengkapan Dokumen Penilaian kelengkapan dokumen dilihat dar i legalisasi dokumen RPIJM oleh Bupati/ Walikota, dan outline dokumen yang sesuai dengan buku pedoman penyusunan RPIJM.

  2. Keter paduan Str at egi Pengembangan Kota dan Kaw asan Penilaian ter hadap kelayakan r encana dilihat dar i keter paduan str ategi yang ter tuang pada dokumen per encanaan pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, per atur an per undangan Bidang Cipta Kar ya), per encanaan spasial (RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTRW KSN, dan RTRW Kabupaten/ Kota), dan per encanaan pengembangan kaw asan khusus (MP3EI dan KEK).

  3. Kelayakan Pr ogr am Penilaian ter hadap kelayakan pr ogr am dalam r encana pr ogr am investasi sektor pengembangan per mukiman, r encana pr ogr am investasi sektor PBL, r encana pr ogr am investasi sektor PLP, r encana pr ogr am investasi sektor SPAM.

  4. Kelayakan Lingkungan dan Sosial Penilaian ter kait aspek per lindungan sosial dan lingkungan dalam pembangunan infr astr uktur bidang Cipta Kar ya.

  5. Kelayakan Pendanaan Penilaian kelayakan dan kesesuaian anggar an untuk pr ogr am/ kegiat an RPIJM ser t a pemanfaat an multi sumber pendanaan.

  6. Kelayakan Kelembagaan

  2 Ar ahan Per encanaan Pembangunan Bidang Cipta Kar ya

  5 Keter paduan Str ategi Pengembangan Kab./ Kota

  0.50

  4 Pr ofil Kabupaten/ Kota

  0.50

  3 Ar ahan Str ategis Nasional Bidang Cipta Kar ya

  0.50

  0.50

  6 Aspek Teknis Per Sektor (AM, PLP, Bangkim, PBL)

  1 Pendahuluan

  2.00 B OUTLINE DOKUMEN

  2 Per setujuan dar i Kadis PU Pr ovinsi

  2.00

  1 Per setujuan Bupati/ Kabupaten

  A LEGALISASI

  KRITERIA No

  0.50

  0.50

  7. Matr iks Pr ogr am Penilaian kelayakan kegiatan dilihat dar i penetapan pr ior itas pr ogr am dan matr iks pr ogr am dan mat r iks pr ogr am ber dasar kan entit as yang t er tuang dalam RPIJM Bidang cipta Kar ya. Tabel ber ikut memapar kan car a penilai an kelayakan RPIJM Bidang Cipta Kar ya secar a kuantitatif.

  0.50 ARAHAN KEBIJAKAN (4) C ARAHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA

  0.50

  3 Amanat Inter nasional Bidang Cipta Kar a

  0.50

  2 Amanat Per atur an Per undangan Pembangunan Ter kait Bidang Cipta Kar ya

  0.50

  1 Amanat Pemabngunan Nasional Ter kait Bidang Cipta Kar ya

  11 Matr iks Rencana Pr ogr am dan Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Kar ya

  7 Keter paduan Pr ogr am Ber dasar kan Entitas

  0.50

  10 Aspek Kelembagaan

  0.50

  9 Aspek Pembiayaan

  0.50

  8 Aspek Per lindungan Lingkungan dan Sosial

  0.50

Tabel 1.1 Penilaian Kelayakan RPIJM

  Penilaian kelayakan kelembagaan dilihat dar i kesiapan kelembagaan untuk menyusun dan mengelola implementasi RPIJM di daer ah.

  B

  n

  U

  U

  P

  P

  g

  g

  n

  C

  a

  a

  d

  d

  i

  i

  B

  C

  i

  K K a a b b u u p p a a t t e e n n M M a a n n g g g g a a r r a a i i B B a a r r a a t t

  a

  a

  a

  y

  y

  r

  r

  a

  K

  i

  K

  a

  a

  t

  t

  p

  p

INDIKATOR PENILAIAN NILAI MAX KELENGKAPAN DOKUMEN (9,5)

  K

  p

  t

  t

  a

  a

  K

  a

  i

  a

  r

  r

  y

  y

  a

  a

  p

  i

  B

  n

  B

  i

  i

  d

  d

  a

  a

  n

  C

  g

  g

  P

  P

  U

  U

  C

  K K a a b b u u p p a a t t e e n n M M a a n n g g g g a a r r a a i i B B a a r r a a t t KRITERIA No

INDIKATOR PENILAIAN NILAI MAX

  1 Ar ahan RTRW Nasional

  9 Integr asi Str ategi Pembangunan Kabupaten/ Kota dan sektor

  2.0

  4 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

  1.0

  5 Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)

  1.0

  6 Str ategi Sanitasi Kota (SSK)

  1.0

  7 Rencana Pembangunan Kaw asan Per mukiman (RP2KP) Kabupaten/ Kota

  1.0

  8 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kaw asan Str ategis Kabupat en/ Kota (RTBL KSK)

  1.0

  2.5 KELAYAKAN PROGRAM (10) G RENCANA PROGRAM

  2.0

  INVESTASI SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

  1 Isu Str ategis, Kondisi Eksistin, Per masalahan, dan Tantangan

  1.0

  2 Analisa Kebutuhan Pengembangan Per mukiman

  2.0

  3 Kesi apan Daer ah ter hadap Kr iter ia Kesiapan (Readiness Cr iter ia) Sektor Pengembangan Per mukiman

  2.0

  4 Usulan Kebutuhan Pr ogr am dan Kegiatan

  2.0 H RENCANA PROGRAM

  1 Isu Str ategis, Kondisi Eksistin, Per masalahan, dan Tantangan

  1.0

  3 Per da Bangunan Gedung (BG)

  2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daer ah (RPJMD)

  0.50

  2 Demogr afi

  2 Ar ahan RTRW Pulau

  0.50

  3 Ar ahan RTRW Pr ovinsi

  0.50

  4 Ar ahan RTR Kaw asan Str ategis Nasional

  0.50

  D ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA UNTUK KABUPATEN/ KOTA

  0.50 PROFIL KABUPATEN/ KOTA (2) E PROFIL

  KABUPATEN/ KOTA

  1 Geogr afi dan Administr asi Wilayah

  0.3

  0.2

  3.0

  3 Topogr afi

  0.3

  4 Geohidr ologi

  0.3

  5 Geologi

  0.3

  6 Klimatologi

  0.3

  7 Sosial dan Ekonomi

  0.3 KELAYAKAN RENCANA (14,5) F KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERKOTAAN

  1 Ar ahan RTRW Kabupaten/ Kota

  5 Ar ahan MP3EI/ KEK

  K

  p

  t

  t

  a

  a

  K

  a

  i

  a

  r

  r

  y

  y

  a

  a

  p

  i

  B

  n

  B

  i

  i

  d

  d

  a

  a

  n

  C

  g

  g

  P

  P

  U

  U

  C

  K K a a b b u u p p a a t t e e n n M M a a n n g g g g a a r r a a i i B B a a r r a a t t KRITERIA No

INDIKATOR PENILAIAN NILAI MAX

  2 Analisa Kebutuhan Sektor PBL

  1.0

  4.0 KELAYAKAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL (6) L PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL

  1 Analisis Per lindungan Lingkungan (KLHS, Amdal, UKL, UPL dan SPPLH)

  3.0

  2 Analisis Per lindungan Sosial

  3.0 KELAYAKAN PEMBIAYAAN (6) M ASPEK PEMBIAYAAN

  1 Pr ofil Per kembangan APBD Kabupaten/ Kota

  1.0

  2 Pr ofil Per kembangan Investasi Bidang Cipta Kar ya (APBN, APBD Pr ovinsi, APBD Kabupaten/ Kota, Sw asta, Masyar akat)

  3 Pr oyeksi Investasi Pembangunan Bidang Cipta Kar ya

  2.0 K KETERPADUAN PROGRAM

  2.0

  4 Str ategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Kar ya

  2.0 KELAYAKAN KELEMBAGAAN (6) N ASPEK KELMBAGAAN

  1 Kondisi Eksisting (Or ganisasi, Tata Laksana, dan SDM)

  2.0

  2 Anlisis Per masalahan (Or ganisasi, Tata Laksana, dan SDM)

  2.0

  3 Rencana Pengembangan Kelembagaan

  2.0

  1 Keter paduan Pr ogr am ber dasar kan Entitas Regi onal, Kabupaten/ Kota, Kaw asan dan Lingkungan Komunitas

  4 Usulan Kebutuhan Pr ogr am dan Kegiatan

  2.0

  6.0

  3 Kesi apan Daer ah ter hadap Kr iter ia Kesiapan (Readiness Cr iter ia) Sektor Penat aan Bangunan dan Lingkungan

  INVESTASI SEKTOR PBL

  4 Usulan Kebutuhan Pr ogr am dan Kegiatan

  2.0 I RENCANA PROGRAM

  INVESTASI SEKTOR PPLP

  1 Isu Str ategis, Kondisi Eksistin, Per masalahan, dan Tantangan (Air Limbah, Per sampahan, Dr ainase)

  3.0

  2 Analisa Kebutuhan Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Per sampahan, Dr ainase)

  3 Kesi apan Daer ah ter hadap Kr iter ia Kesiapan (Readiness Cr iter ia) Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Per sampahan, Dr ainase)

  2.0

  6.0

  4 Usulan Kebutuhan Pr ogr am dan Kegiatan Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Per sampahan, Dr ainase)

  6.0 J RENCANA PROGRAM

  INVESTASI SEKTOR AIR MINUM

  1 Isu Str ategis, Kondisi Eksistin, Per masalahan, dan Tantangan

  1.0

  2 Analisa Kebutuhan Sektor Air Minum

  2.0

  3 Kesi apan Daer ah ter hadap Kr iter ia Kesiapan (Readiness Cr iter ia) Sektor Air Minum

  2.0 B i d a n g P U C i t a - p K a r y a

  • B i d a n g P U C i p t a K a r y a

  K K a a b b u u p p a a t t e e n n M M a a n n g g g g a a r r a a i i B B a a r r a a t t NILAI KRITERIA No

INDIKATOR PENILAIAN MAX MATRIKS PROGRAM (6)

  MATRIKS Telah Memuat Rencana Pr ogr am dan Investasi RENCANA

  1 Infr astr uktur bidang Cipta Kar ya untuk Jangka

  3.0 PROGRAM Menengah (lima tahun)

  INVESTASI O

  INFRASTRUKTUR Telah memuat Infor masi Keter paduan pembangunan

  BIDANG CIPTA 2 ber dasar kan entitas w ilayah dan sumber

  3.0 KARYA pembiayaannya BERDASARKAN ENTITAS

  100.0 TOTAL

  Sumber : Dit. Bina Pr ogr am, DJCK 2014

1.5 Muatan Dokumen RPIJM Lapor an Akhir

  Secar a substansi muat an RPIJM Kabupat en MANGGARAI BARAT t er dir i 8 (delapan) bab yaitu:

  Bab 1 Pendahuluan Pada bab ini ber isi kan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan

  tujuan RPIJM Bidang Cipta Kar ya, pr i nsi p penyusunan RPIJM Bi dang Cipt a Kar ya, ser ta mekanisme penyusunan RPIJM Bidang Cipta Kar ya.

  Pr ofil Kabupaten MANGGARAI BARAT

  Bab 2 Pada bagian ini ber isikan pembahasan mengenai w ilayah str at egis, potensi w ilayah, demogr afi dan ur banisasi , ser ta i su str ategis Kabupaten/ kota.. Ar ahan Kebijakan dan Rencana Str ategis I nfr astr uktur Bidang Cipta Kar ya Bab 3 untuk Kabupaten MANGGARAI BARAT

  Bagian ini ber isikan ar ahan Kebijakan Pembangunan Bidang Cipta Kar ya dan B i d a n g P U C i p t - a K a r y a

  B - i d a n g P U C i p t a K a r y a K K a a b b u u p p a a t t e e n n M M a a n n g g g g a a r r a a i i B B a a r r a a t t

  r encana Str ategis Infr astr uktur Bidang Cipta Kar ya di kabupaten MANGGARAI BARAT..

  Bab 4 Analisis Sosial, Ekonomi, Dan Lingkungan Pada bab ini membahsa tentang analisi s sosial, ekonomi, dan lingkunganantar a

  lain Kajian Lingkungan Hidup Str ategis (KLHS) dan analisis kemiskinan

ker angka Str ategis Pendanaan I nfr astr uktur Bidang Cipta Kar ya.

  Bab 5 Pada bab ini membahas tent ang kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan alter natif pendanaan.. Ker angka Kelembagaan dan Regulasi di Kabupaten MANGGARAI BARAT Bab 6 Pada bab ini membahas mengenai ker angka kelembagaan dan ker angka r egulasi yang ada di kabupaten MANGGARAI BARAT. Rencana Pembangunan I nfr astr uktur Cipta Kar ya di Kabupaten MANGGARAI Bab 7 BARAT Bagian ini membahas mengenai r encana pr ogr am investasi infr astr uktur Bidang Cipta Kar ya untuk masing-masing sektor , yaitu sektor Pengembangan Kaw asan Per mukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengembangan SPAM, dan Pengembangan PLP. Pada setiap sektor dijelaskan kondisi eksisting, analisis

  kebutuhan, ser ta usulan kebutuhan pr ogr am dan pendanaan masing-masing sektor di Kabupaten MANGGARAI BARAT

  Memor andum Pr ogr am Jangka Menengah Bidang Cipta Kar ya di Kabupaten

  Bab 8 MANGGARAI BARAT Pada bab ini ber isi mengenai matr iks pr ogr am investasi RPIJM Kabupat en/ Kota dan matr iks keter paduan pr ogr am pada kaw asan pr ior itas Kabupaten/ Kota.

  .