PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.
PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN
MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X
SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
FERLIANUS TELAUMBANUA
NIM 2113311026
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang
berjudul Pengaruh Media Audiovisual Terhadap Kemampuan Memahami Makna
Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri Medan Tahun Pembelajaran
2014/2015. Adapun tujuan penyusunan Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat
memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang dapat membangun demi kesempurnaan Skripsi ini. Untuk itu,
dengan segala kerendahan hati, Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
4. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos, M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa
dan Sastra Indonesia
5. Fitriani Lubis, S.Pd.,M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia
6. Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi
7. Drs. Azhar Umar, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik
8. Drs. T.R. Pangaribuan, M.Pd., Dosen Penguji
9. Dra. Inayah Hanum, M.Pd., Dosen Penguji
10. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
11. Kepala Sekolah, Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X, Pegawai Tata
Usaha, serta siswa kelas X SMA Swasta Medan Putri Medan
12. Kedua orangtua Penulis yang telah mendukung dalam menyelesaikan studi
Penulis
13. Teman dekat Penulis yang telah memberi semangat dalam penyusunan
skripsi ini
i
14. Seluruh sahabat Penulis yang tidak lupa membantu dan mendukung
Penulis dalam penyusunan skripsi ini
15. Semua yang berperan dalam perkuliahan Penulis dan yang telah
mendoakan keberhasilan Penulis.
Semoga Skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.
Akhir kata, Penulis mengucapkan terimakasih.
Medan, Agustus 2015
Penulis
Ferlianus Telaumbanua
NIM 2113311026
ii
ABSTRAK
Ferlianus Telaumbanua NIM 2113311026, Pengaruh Media Audiovisual
Terhadap Kemampuan Memahami Makna Puisi oleh Siswa Kelas X SMA
Swasta Medan Putri Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia/S1. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Media Audiovisual
Terhadap Kemampuan Memahami Makna Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta
Medan Putri Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri berjumlah
140 orang dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang yang
diambil secara acak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
eksperimen dengan desain one group pre-test post-test design. Instrumen yang
digunakan adalah tes memahami makna puisi dalam bentuk essay tes.
Hasil pengolahan data menunjukkan ada perbedaan hasil kemampuan
memahami makna puisi. Tes awal (pre-test) dengan nilai rata-rata = 63,66
Standar Deviasi = 7,52, dan Standar Error = 1,39. Tas akhir (post-test) nilai ratarata = 73,83, Standar Deviasi = 7,38 , dan Standar Error = 1,37. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari perhitungan uji hipotesis
diperoleh
= 5,21, selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf
signifikan 5% dengan dk = (N - 1) = (30-1) = 29. Pada tabel t dengan dk 29 pada
taraf 5% = 2,04. Karena thitung yang diperoleh lebih besar dari ltabel yaitu 5,21 >
2,04, maka hipotesis nihil
) ditolak dan hipotesis alternatif
) diterima. Hal
ini membuktikan bahwa media audiovisual memberikan pengaruh yang lebih baik
terhadap kemampuan memahami makna puisi.
Kata kunci : kemampuan, memahami, makna, puisi, media audiovisual.
i
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X Sma Swasta Medan Putri Medan ........................36
Tabel 3.2 Perincian Sampel Penelitian ........................................................................37
Tabel 3.3 Desain Eksperimen One Group Pre-Test And Post Test ............................. 39
Tabel 3.4 Aspek Penilaian Tes Pemahaman Puisi ....................................................... 43
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian ........................................................................................ 43
Tabel 3.6 Rentang Skor Dan Kategori Penilaian Kemampuan Memahami Makna
Puisi ............................................................................................................................ 45
Tabel 3.7 Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Media
Audiovisual ................................................................................................................ 46
Tabel 4.1 Data Kemampuan Siswa Memahami Makna Puisi Sebelum
Menggunakan Media Audiovisual .............................................................................. 53
Tabel 4.2 Data Kemampuan Siswa Memahami Makna Puisi Setelah Menggunakan
Media Audiovisual ...................................................................................................... 54
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test............................................................. 56
Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-Test ................................................. 57
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test ........................................................... 58
Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Test ............................................... 59
Tabel 4.7 Uji Normalitas Hasil Pre-Test ..................................................................... 60
Tabel 4.8 Uji Normalitas Hasil Post-Test.................................................................... 61
i
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RP .........................................................................................................71
Lampiran 2. Soal Tes Pemahaman Makna Puisi ........................................................84
Lampiran 3. Nilai Terendah dan Tertinggi Pre-test Dan Post- test ............................ 85
Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian ......................................................................... 92
Lampiran 5. Daftar F .................................................................................................. 94
Lampiran 6. Daftar Tabel wilayah normal 0 Ke Z ..................................................... 95
Lampiran 7. Tabel Nilai Distribusi t .......................................................................... 96
Lampiran 8. Daftar Nilai Kritis Liliofors ................................................................... 97
Lampiran 9. Daftar nilai persentil untuk distribusi F ................................................. 98
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses kegiatan mengubah perilaku individu ke
arah kedewasaan dan kematangan. Salah satu bentuk pendidikan adalah
pendidikan yang berupa sastra. Sastra adalah bentuk ekspresi dari kehidupan
manusia yang menggunakan media bahasa yang khas. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah
ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide,
semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkrit yang membangkitkan
pesona dengan alat bahasa.
Sastra yang merupakan cerminan kehidupan masyarakat sudah menjadi
kebutuhan dan kesenangan bagi masyarakat saat ini. Hampir setiap hari kita
melakukan kegiatan yang berhubungan dengan sastra, seperti menyanyikan lagu,
mendengarkan sebuah cerita, dalam adat-istiadat, dan masih banyak lagi kegiatan
yang kita lakukan yang berhubungan dengan sastra. Selain menjadi kebutuhan dan
kesenangan, di dalam sastra juga mengandung nilai budaya, moral, dan sosial.
Oleh karena itu, dipelajarilah unsur-unsur yang membangun karya sastra tersebut,
sehingga sastra menjadi salah satu objek studi.
Ambarita (2010:30) menyatakan bahwa tujuan pengajaran sastra adalah
untuk mengapresiasikan nilai-nilai yang terkandung dalam sastra, yaitu
pengenalan dan pemahaman yang tepat terhadap sastra, serta kenikmatan yang
timbul sebagai akibat dari semua itu. Senada dengan itu, Effendi (Ambarita,
2010:29) mengemukakan bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam pengajaran
1
2
sastra adalah agar anak didik hendaknya memperoleh kesadaran yang lebih baik
terhadap diri sendiri, orang lain, dan kehidupan sekitarnya sehingga mereka
bersifat terbuka, rendah hati, peka perasaan dan pikiran kritisnya terhadap tingkah
laku pribadi orang lain. Beliau juga menambahkan bahwa tujuan pengajaran sastra
(puisi) agar siswa memperoleh pengetahuan dasar tentang puisi, sehingga tumbuh
keinginan untuk memadukannya dengan pengalaman pribadinya. Berdasarkan
pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengajaran sastra bertujuan
untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mengenal nilai-nilai yang
terkandung dalam sastra dan mengapresiasikannya dengan tepat.
Ada beberapa jenis sastra yang diajarkan di tingkat SMA, yaitu : puisi,
cepen, prosa, drama, hikayat, dan gurindam. Dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) yang tertulis dalam silabus KD 14.2 juga terlihat bahwa
menghubungkan isi puisi dengan realitas alam, sosial budaya dan masyarakat
melalui diskusi merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh
siswa kelas X. Artinya puisi harus bisa dipahami, dan dikuasai oleh siswa kelas X
dengan baik. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mengutamakan
keindahan dari rangkaian kata-kata dan dalam penulisannya melibatkan ide,
imajinasi, emosi, dan kekreatifan seseorang.
Melalui pembelajaran pemahaman puisi, siswa diharapkan agar memiliki
kemampuan dalam memaknai puisi dengan baik, karena dalam pembelajaran
pemahaman puisi juga dapat menyentuh perilaku peserta didik dan membangun
karakter yang baik pada peserta didik. Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih belum bisa mengungkapkan ide
ataupun gagasan penyair dalam puisinya dengan baik, hal ini disebabkan karena
1
3
tidak ada yang secara konkret dilihat siswa tentang pengarang yang berupa latar
belakang, sosial, budaya pengarang. Hal inilah yang menyebabkan siswa kurang
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran memahami makna puisi.
Sekolah yang menjadi tempat penelitian ini adalah SMA Swasta Medan
Putri Medan. Oleh karena itu, penulis terlebih dahulu melakukan wawancara
dengan guru bahasa Indonesia kelas X yaitu, ibu Fahdilah Kumala Sari, S.Pd.
Hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap guru mata pelajaran yaitu
beliau mengatakan bahwa kemampuan siswa dalam memahami isi puisi juga
masih jauh dari yang diharapkan, karena nilai rata-rata yang diperoleh siswa
masih tergolong rendah yaitu 65, sedangkan Standar Ketuntasan Minimal (SKM)
yang ditetapkan adalah 70. Beliau juga mengatakan masih menggunakan cara
yang sudah lama diterapkan di sekolah tersebut dengan menggunakan media yang
dianggap konvensional yang menggunakan media buku pelajaran sebagai media
dalam pengajaranya. Beliau menambahkan bahwa siswa kurang tertarik dengan
pelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam materi pembelajaran puisi. Mereka
menganggap hal tersebut sangat membosankan karena siswa hanya berimajinasi
tanpa ada satupun yang konkret bagi mereka.
Setelah itu, penulis melakukan observasi terhadap siswa di kelas X untuk
melihat siswa saat mengikuti pelajaran bahasa Indonesia dengan materi
menganalis keterkaitan isi puisi dengan intrinsik dan ekstrinsik puisi. Hasil
observasi menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam mengikuti materi
pembelajaran tersebut masih rendah. Mereka mengalami kesulitan dalam
menghubungkan latar belakang sosial, budaya dan masyarakat pengarang dengan
isi puisi. Siswa tidak mengetahui dengan jelas tentang kepengarangan puisi
4
tersebut yang berupa latarbelakang, sosial, dan budaya pengarang. Sementara
dalam mengapresiasi sebuah puisi harus penuh penghayatan yaitu melalui
pemahaman unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi. Hal inilah yang menjadi kendala
siswa dalam memahami makna puisi.
Berdasarkan uraian di atas dibutuhkan perbaikan yang dapat mendorong
dan memberi kemudahan bagi siswa dalam mengapresiasi sebuah puisi,
khususnya dalam pembelajaran memahami makna yang terkandung dalam sebuah
puisi. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian lebih lanjut dalam meningkatkan
hasil belajar memahami makna puisi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
media audiovisual sebagai alat untuk meransang motivasi dan minat siswa
terhadap pembelajaran memahami makna puisi.
Media pembelajaran Audiovisual adalah suatu media pembelajaran yang
dapat kita dengar suaranya dan dapat kita lihat gambarnya secara langsung atau
yang sering disebut dengan Video. Media ini sangat baik untuk meransang
motivasi dan minat belajar pada siswa dalam pembelajaran memahami makna
puisi, karena selain dapat menyajikan visual yang berupa latarbelakang
kepengarangan juga dapat menyajikan unsur audio yang berupa pembacaan puisi
secara bersamaan. Pembelajaran dengan media audiovisual menjadi pengalaman
yang baru bagi siswa, sehingga menimbulkan motivasi dan gairah belajar pada
siswa. Pendapat ini didukung oleh Mursini (2012:67) bahwa media audiovisual
adalah media yang mengandung unsur suara dan juga memiliki unsur gambar
yang dapat dilihat, seperti rekaman video, film dan sebagainya. Beliau juga
menambahkan bahwa video dapat kita katakan sebagai segala sesuatu yang
memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak
5
secara sekuensial. Jenis media ini baik digunakan dalam menjelaskan suatu proses
dalam pembelajaran. Sebagai landasannya media ini pernah digunakan dalam
jurnal penelitian yang ditulis oleh Riduan Sibaren dengan judul “Penggunaan
Media Audiovisual dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa”.
Penelitian yang dilakukan menunjukkan motivasi dan hasil belajar siswa
meningkat. Media ini dianggap efektif dalam pembelajaran karena sekaligus
melibatkan dua alat indera manusia, yang pada dasarnya manusia
lebih
memahami segala sesuatunya berdasarkan penglihatan dan pendengarannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menggunakan
media pembelajaran Audiovisual dalam pembelajaran memahami makna puisi.
Penelitian yang akan dilakukan peneliti berjudul “Pengaruh Media Audiovisual
terhadap kemampuan memahami Makna Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta
Medan Putri Tahun Pembelajaran 2014/2015.”
B. Identifikasi Masalah
1) Kemampuan siswa dalam memahami makna puisi masih rendah
2) Kurangnya motivasi siswa dalam memahami makna puisi
3) Guru belum menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam
pembelajaran memahami makna puisi
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah dan memfokuskan
permasalahan tentang “Pengaruh Media Audiovisual terhadap kemampuan
6
memahami Makna Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri Tahun
Pembelajaran 2014/2015.”
D. Rumusan Masalah
1) Bagaimana kemampuan Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri dalam
memahami makna puisi sebelum menggunakan media Audiovisual?
2) Bagaimana kemampuan siswa Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri
dalam memahami makna puisi dengan menggunakan media Audiovisual ?
3) Bagaimana pengaruh media Audiovisual terhadap kemampuan memahami
makna puisi Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian adalah :
1) untuk mengetahui kemampuan Siswa Kelas X SMA Swasta Medan
Putri Medan dalam memahami makna puisi dengan menggunakan
media konvensional
2) untuk mengetahui kemampuan siswa Siswa Kelas X SMA Swasta
Medan Putri Medan dalam memahami makna puisi dengan
menggunakan media Audiovisual
3) untuk menjelaskan
pengaruh penggunaan media pembelajaran
audiovisual dan media konvensional terhadap kemampuan
7
memahami makna puisi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Medan
Putri Medan
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan praktis
kepada pihak antara lain :
a)
Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pendidik dan
calon pendidik untuk menciptakan suasana belajar yang bervariasi dan
menyenangkan dengan menggunakan media pembelajaran audiovisual dalam
proses belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran memahami makna puisi,
guna meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami makna puisi.
b)
Manfaat Praktis
1) Bagi guru
a.
Sebagai bahan rujukan bagi guru bidang studi bahasa Indonesia dalam
pengajaran memahami makna puisi dengan memanfaatkan media
audiovisual.
b.
Menciptakan suasana belajar bahasa dan sastra Indonesia yang
menyenangkan, sehingga tidak menimbulkan rasa jenuh dan bosan
pada siswa.
2) Bagi siswa
8
a) Penelitian ini dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa
dalam proses pemahaman makna puisi dengan menggunakan media
audiovisual.
b) Penelitian ini dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan
pemahaman terhadap makna puisi
3) Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan peneliti dan memperkaya wawasan mengenai media audiovisual
sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan memahami makna puisi.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
audiovisual
dalam
meningkatkan
kemampuan
memahami
makna
puisi.
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan dalam bab IV, maka dapat
disimpulkan beberapa hal dalam paparan dibawah ini :
1.
Kemampuan memahami makna puisi siswa kelas X SMA Swasta Medan
Putri Medan sebelum menggunakan media audiovisual (pre-test) diperoleh
nilai rata-rata 63,66 yang berarti nilai tersebut berada pada kategori cukup.
2.
Kemampuan memahami makna puisi siswa kelas X SMA Swasta Medan
Putri Medan setelah diberikan perlakuan yaitu dengan menggunakan media
audiovisual (pre-test) diperoleh nilai rata-rata 73,83 yang berarti nilai
tersebut berada pada kategori baik.
3.
Penggunaan media audiovisual terhadap kemampuan memahami makna
puisi siswa kelas X SMA Swasta Medan Putri Medan, dengan mengadakan
pengujian hipotesis diperoleh to lebih besar dari ttabel yaitu 5,21 > 2,04
terdapat pengaruh yang signifikan. Kemampuan memahami makna puisi
siswa semakin meningkat.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
perlu dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
67
68
1. Bagi siswa
Ketika belajar untuk memahami sebuah puisi hendaklah siswa mengenal
latar belakang kepengarangan puisi. Hal ini ditujukan untuk memahami
maksud yang hendak disampaikan pengarang kepada pendengar ataupun
pembaca. Salah satu media pembelajaran alternatif adalah media
audiovisual.
2. Bagi guru
Diharapkan
guru
dapat
menggunakan
media
audiovisual
dalam
pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam materi memahami makna
puisi. Untuk menggunakan media ini diperlukan kecakapan dalam
mengoperasikannya, mulai dari pembuatan video, laptop sebagai program
sampai pada pengoperasian infokus untuk menampilkan video sebagai
media pembelajaran audiovisual.
3. Bagi peneliti
Disarankan kepada peneliti agar selanjutnya meneliti media pembelajaran
selain media audiovisual untuk membantu siswa dalam pembelajaran
memahami makna puisi.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita, Biner. 2010. Berbagai Pendekatan Dalam Pengajaran Bahasa Dan
Sastra Indonesia. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Manurung, P. 2013. Statistik Pendidikan. Jakarta Barat: Halaman Moeka
Publishing.
Mursini. 2011. Apresiasi Dan Pembelajaran Sastra Anak-Anak. Bandung: Cipta
Pustaka Media Perintis.
2012. Pengembangan Bahan Ajar Bahasa
Dan Sastra Indonesia. Medan: Unimed Press.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Pratiwi, Yuni, Dkk. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sanjaya, Wina H. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sudaryat, Yayat. 2011. Makna Dalam Wacana Prinsip-Prinsip Semantik dan
Pragmatik. Bandung: Yrama Widya.
Sudijono, Anas. 2013. Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Susilana, Rudi & Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: Wacana
Prima.
69
70
Waluyo, Herman J. 2005. Apresiasi Puisi Untuk Pelajar dan Mahasiswa. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X
SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
FERLIANUS TELAUMBANUA
NIM 2113311026
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang
berjudul Pengaruh Media Audiovisual Terhadap Kemampuan Memahami Makna
Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri Medan Tahun Pembelajaran
2014/2015. Adapun tujuan penyusunan Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat
memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang dapat membangun demi kesempurnaan Skripsi ini. Untuk itu,
dengan segala kerendahan hati, Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
4. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos, M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa
dan Sastra Indonesia
5. Fitriani Lubis, S.Pd.,M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia
6. Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi
7. Drs. Azhar Umar, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik
8. Drs. T.R. Pangaribuan, M.Pd., Dosen Penguji
9. Dra. Inayah Hanum, M.Pd., Dosen Penguji
10. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
11. Kepala Sekolah, Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X, Pegawai Tata
Usaha, serta siswa kelas X SMA Swasta Medan Putri Medan
12. Kedua orangtua Penulis yang telah mendukung dalam menyelesaikan studi
Penulis
13. Teman dekat Penulis yang telah memberi semangat dalam penyusunan
skripsi ini
i
14. Seluruh sahabat Penulis yang tidak lupa membantu dan mendukung
Penulis dalam penyusunan skripsi ini
15. Semua yang berperan dalam perkuliahan Penulis dan yang telah
mendoakan keberhasilan Penulis.
Semoga Skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.
Akhir kata, Penulis mengucapkan terimakasih.
Medan, Agustus 2015
Penulis
Ferlianus Telaumbanua
NIM 2113311026
ii
ABSTRAK
Ferlianus Telaumbanua NIM 2113311026, Pengaruh Media Audiovisual
Terhadap Kemampuan Memahami Makna Puisi oleh Siswa Kelas X SMA
Swasta Medan Putri Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia/S1. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Media Audiovisual
Terhadap Kemampuan Memahami Makna Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta
Medan Putri Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri berjumlah
140 orang dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang yang
diambil secara acak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
eksperimen dengan desain one group pre-test post-test design. Instrumen yang
digunakan adalah tes memahami makna puisi dalam bentuk essay tes.
Hasil pengolahan data menunjukkan ada perbedaan hasil kemampuan
memahami makna puisi. Tes awal (pre-test) dengan nilai rata-rata = 63,66
Standar Deviasi = 7,52, dan Standar Error = 1,39. Tas akhir (post-test) nilai ratarata = 73,83, Standar Deviasi = 7,38 , dan Standar Error = 1,37. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari perhitungan uji hipotesis
diperoleh
= 5,21, selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf
signifikan 5% dengan dk = (N - 1) = (30-1) = 29. Pada tabel t dengan dk 29 pada
taraf 5% = 2,04. Karena thitung yang diperoleh lebih besar dari ltabel yaitu 5,21 >
2,04, maka hipotesis nihil
) ditolak dan hipotesis alternatif
) diterima. Hal
ini membuktikan bahwa media audiovisual memberikan pengaruh yang lebih baik
terhadap kemampuan memahami makna puisi.
Kata kunci : kemampuan, memahami, makna, puisi, media audiovisual.
i
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X Sma Swasta Medan Putri Medan ........................36
Tabel 3.2 Perincian Sampel Penelitian ........................................................................37
Tabel 3.3 Desain Eksperimen One Group Pre-Test And Post Test ............................. 39
Tabel 3.4 Aspek Penilaian Tes Pemahaman Puisi ....................................................... 43
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian ........................................................................................ 43
Tabel 3.6 Rentang Skor Dan Kategori Penilaian Kemampuan Memahami Makna
Puisi ............................................................................................................................ 45
Tabel 3.7 Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Media
Audiovisual ................................................................................................................ 46
Tabel 4.1 Data Kemampuan Siswa Memahami Makna Puisi Sebelum
Menggunakan Media Audiovisual .............................................................................. 53
Tabel 4.2 Data Kemampuan Siswa Memahami Makna Puisi Setelah Menggunakan
Media Audiovisual ...................................................................................................... 54
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test............................................................. 56
Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-Test ................................................. 57
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test ........................................................... 58
Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Test ............................................... 59
Tabel 4.7 Uji Normalitas Hasil Pre-Test ..................................................................... 60
Tabel 4.8 Uji Normalitas Hasil Post-Test.................................................................... 61
i
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RP .........................................................................................................71
Lampiran 2. Soal Tes Pemahaman Makna Puisi ........................................................84
Lampiran 3. Nilai Terendah dan Tertinggi Pre-test Dan Post- test ............................ 85
Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian ......................................................................... 92
Lampiran 5. Daftar F .................................................................................................. 94
Lampiran 6. Daftar Tabel wilayah normal 0 Ke Z ..................................................... 95
Lampiran 7. Tabel Nilai Distribusi t .......................................................................... 96
Lampiran 8. Daftar Nilai Kritis Liliofors ................................................................... 97
Lampiran 9. Daftar nilai persentil untuk distribusi F ................................................. 98
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses kegiatan mengubah perilaku individu ke
arah kedewasaan dan kematangan. Salah satu bentuk pendidikan adalah
pendidikan yang berupa sastra. Sastra adalah bentuk ekspresi dari kehidupan
manusia yang menggunakan media bahasa yang khas. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah
ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide,
semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkrit yang membangkitkan
pesona dengan alat bahasa.
Sastra yang merupakan cerminan kehidupan masyarakat sudah menjadi
kebutuhan dan kesenangan bagi masyarakat saat ini. Hampir setiap hari kita
melakukan kegiatan yang berhubungan dengan sastra, seperti menyanyikan lagu,
mendengarkan sebuah cerita, dalam adat-istiadat, dan masih banyak lagi kegiatan
yang kita lakukan yang berhubungan dengan sastra. Selain menjadi kebutuhan dan
kesenangan, di dalam sastra juga mengandung nilai budaya, moral, dan sosial.
Oleh karena itu, dipelajarilah unsur-unsur yang membangun karya sastra tersebut,
sehingga sastra menjadi salah satu objek studi.
Ambarita (2010:30) menyatakan bahwa tujuan pengajaran sastra adalah
untuk mengapresiasikan nilai-nilai yang terkandung dalam sastra, yaitu
pengenalan dan pemahaman yang tepat terhadap sastra, serta kenikmatan yang
timbul sebagai akibat dari semua itu. Senada dengan itu, Effendi (Ambarita,
2010:29) mengemukakan bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam pengajaran
1
2
sastra adalah agar anak didik hendaknya memperoleh kesadaran yang lebih baik
terhadap diri sendiri, orang lain, dan kehidupan sekitarnya sehingga mereka
bersifat terbuka, rendah hati, peka perasaan dan pikiran kritisnya terhadap tingkah
laku pribadi orang lain. Beliau juga menambahkan bahwa tujuan pengajaran sastra
(puisi) agar siswa memperoleh pengetahuan dasar tentang puisi, sehingga tumbuh
keinginan untuk memadukannya dengan pengalaman pribadinya. Berdasarkan
pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengajaran sastra bertujuan
untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mengenal nilai-nilai yang
terkandung dalam sastra dan mengapresiasikannya dengan tepat.
Ada beberapa jenis sastra yang diajarkan di tingkat SMA, yaitu : puisi,
cepen, prosa, drama, hikayat, dan gurindam. Dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) yang tertulis dalam silabus KD 14.2 juga terlihat bahwa
menghubungkan isi puisi dengan realitas alam, sosial budaya dan masyarakat
melalui diskusi merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh
siswa kelas X. Artinya puisi harus bisa dipahami, dan dikuasai oleh siswa kelas X
dengan baik. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mengutamakan
keindahan dari rangkaian kata-kata dan dalam penulisannya melibatkan ide,
imajinasi, emosi, dan kekreatifan seseorang.
Melalui pembelajaran pemahaman puisi, siswa diharapkan agar memiliki
kemampuan dalam memaknai puisi dengan baik, karena dalam pembelajaran
pemahaman puisi juga dapat menyentuh perilaku peserta didik dan membangun
karakter yang baik pada peserta didik. Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih belum bisa mengungkapkan ide
ataupun gagasan penyair dalam puisinya dengan baik, hal ini disebabkan karena
1
3
tidak ada yang secara konkret dilihat siswa tentang pengarang yang berupa latar
belakang, sosial, budaya pengarang. Hal inilah yang menyebabkan siswa kurang
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran memahami makna puisi.
Sekolah yang menjadi tempat penelitian ini adalah SMA Swasta Medan
Putri Medan. Oleh karena itu, penulis terlebih dahulu melakukan wawancara
dengan guru bahasa Indonesia kelas X yaitu, ibu Fahdilah Kumala Sari, S.Pd.
Hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap guru mata pelajaran yaitu
beliau mengatakan bahwa kemampuan siswa dalam memahami isi puisi juga
masih jauh dari yang diharapkan, karena nilai rata-rata yang diperoleh siswa
masih tergolong rendah yaitu 65, sedangkan Standar Ketuntasan Minimal (SKM)
yang ditetapkan adalah 70. Beliau juga mengatakan masih menggunakan cara
yang sudah lama diterapkan di sekolah tersebut dengan menggunakan media yang
dianggap konvensional yang menggunakan media buku pelajaran sebagai media
dalam pengajaranya. Beliau menambahkan bahwa siswa kurang tertarik dengan
pelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam materi pembelajaran puisi. Mereka
menganggap hal tersebut sangat membosankan karena siswa hanya berimajinasi
tanpa ada satupun yang konkret bagi mereka.
Setelah itu, penulis melakukan observasi terhadap siswa di kelas X untuk
melihat siswa saat mengikuti pelajaran bahasa Indonesia dengan materi
menganalis keterkaitan isi puisi dengan intrinsik dan ekstrinsik puisi. Hasil
observasi menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam mengikuti materi
pembelajaran tersebut masih rendah. Mereka mengalami kesulitan dalam
menghubungkan latar belakang sosial, budaya dan masyarakat pengarang dengan
isi puisi. Siswa tidak mengetahui dengan jelas tentang kepengarangan puisi
4
tersebut yang berupa latarbelakang, sosial, dan budaya pengarang. Sementara
dalam mengapresiasi sebuah puisi harus penuh penghayatan yaitu melalui
pemahaman unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi. Hal inilah yang menjadi kendala
siswa dalam memahami makna puisi.
Berdasarkan uraian di atas dibutuhkan perbaikan yang dapat mendorong
dan memberi kemudahan bagi siswa dalam mengapresiasi sebuah puisi,
khususnya dalam pembelajaran memahami makna yang terkandung dalam sebuah
puisi. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian lebih lanjut dalam meningkatkan
hasil belajar memahami makna puisi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
media audiovisual sebagai alat untuk meransang motivasi dan minat siswa
terhadap pembelajaran memahami makna puisi.
Media pembelajaran Audiovisual adalah suatu media pembelajaran yang
dapat kita dengar suaranya dan dapat kita lihat gambarnya secara langsung atau
yang sering disebut dengan Video. Media ini sangat baik untuk meransang
motivasi dan minat belajar pada siswa dalam pembelajaran memahami makna
puisi, karena selain dapat menyajikan visual yang berupa latarbelakang
kepengarangan juga dapat menyajikan unsur audio yang berupa pembacaan puisi
secara bersamaan. Pembelajaran dengan media audiovisual menjadi pengalaman
yang baru bagi siswa, sehingga menimbulkan motivasi dan gairah belajar pada
siswa. Pendapat ini didukung oleh Mursini (2012:67) bahwa media audiovisual
adalah media yang mengandung unsur suara dan juga memiliki unsur gambar
yang dapat dilihat, seperti rekaman video, film dan sebagainya. Beliau juga
menambahkan bahwa video dapat kita katakan sebagai segala sesuatu yang
memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak
5
secara sekuensial. Jenis media ini baik digunakan dalam menjelaskan suatu proses
dalam pembelajaran. Sebagai landasannya media ini pernah digunakan dalam
jurnal penelitian yang ditulis oleh Riduan Sibaren dengan judul “Penggunaan
Media Audiovisual dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa”.
Penelitian yang dilakukan menunjukkan motivasi dan hasil belajar siswa
meningkat. Media ini dianggap efektif dalam pembelajaran karena sekaligus
melibatkan dua alat indera manusia, yang pada dasarnya manusia
lebih
memahami segala sesuatunya berdasarkan penglihatan dan pendengarannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menggunakan
media pembelajaran Audiovisual dalam pembelajaran memahami makna puisi.
Penelitian yang akan dilakukan peneliti berjudul “Pengaruh Media Audiovisual
terhadap kemampuan memahami Makna Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta
Medan Putri Tahun Pembelajaran 2014/2015.”
B. Identifikasi Masalah
1) Kemampuan siswa dalam memahami makna puisi masih rendah
2) Kurangnya motivasi siswa dalam memahami makna puisi
3) Guru belum menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam
pembelajaran memahami makna puisi
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah dan memfokuskan
permasalahan tentang “Pengaruh Media Audiovisual terhadap kemampuan
6
memahami Makna Puisi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri Tahun
Pembelajaran 2014/2015.”
D. Rumusan Masalah
1) Bagaimana kemampuan Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri dalam
memahami makna puisi sebelum menggunakan media Audiovisual?
2) Bagaimana kemampuan siswa Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri
dalam memahami makna puisi dengan menggunakan media Audiovisual ?
3) Bagaimana pengaruh media Audiovisual terhadap kemampuan memahami
makna puisi Siswa Kelas X SMA Swasta Medan Putri?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian adalah :
1) untuk mengetahui kemampuan Siswa Kelas X SMA Swasta Medan
Putri Medan dalam memahami makna puisi dengan menggunakan
media konvensional
2) untuk mengetahui kemampuan siswa Siswa Kelas X SMA Swasta
Medan Putri Medan dalam memahami makna puisi dengan
menggunakan media Audiovisual
3) untuk menjelaskan
pengaruh penggunaan media pembelajaran
audiovisual dan media konvensional terhadap kemampuan
7
memahami makna puisi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Medan
Putri Medan
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan praktis
kepada pihak antara lain :
a)
Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pendidik dan
calon pendidik untuk menciptakan suasana belajar yang bervariasi dan
menyenangkan dengan menggunakan media pembelajaran audiovisual dalam
proses belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran memahami makna puisi,
guna meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami makna puisi.
b)
Manfaat Praktis
1) Bagi guru
a.
Sebagai bahan rujukan bagi guru bidang studi bahasa Indonesia dalam
pengajaran memahami makna puisi dengan memanfaatkan media
audiovisual.
b.
Menciptakan suasana belajar bahasa dan sastra Indonesia yang
menyenangkan, sehingga tidak menimbulkan rasa jenuh dan bosan
pada siswa.
2) Bagi siswa
8
a) Penelitian ini dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa
dalam proses pemahaman makna puisi dengan menggunakan media
audiovisual.
b) Penelitian ini dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan
pemahaman terhadap makna puisi
3) Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan peneliti dan memperkaya wawasan mengenai media audiovisual
sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan memahami makna puisi.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
audiovisual
dalam
meningkatkan
kemampuan
memahami
makna
puisi.
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan dalam bab IV, maka dapat
disimpulkan beberapa hal dalam paparan dibawah ini :
1.
Kemampuan memahami makna puisi siswa kelas X SMA Swasta Medan
Putri Medan sebelum menggunakan media audiovisual (pre-test) diperoleh
nilai rata-rata 63,66 yang berarti nilai tersebut berada pada kategori cukup.
2.
Kemampuan memahami makna puisi siswa kelas X SMA Swasta Medan
Putri Medan setelah diberikan perlakuan yaitu dengan menggunakan media
audiovisual (pre-test) diperoleh nilai rata-rata 73,83 yang berarti nilai
tersebut berada pada kategori baik.
3.
Penggunaan media audiovisual terhadap kemampuan memahami makna
puisi siswa kelas X SMA Swasta Medan Putri Medan, dengan mengadakan
pengujian hipotesis diperoleh to lebih besar dari ttabel yaitu 5,21 > 2,04
terdapat pengaruh yang signifikan. Kemampuan memahami makna puisi
siswa semakin meningkat.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
perlu dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
67
68
1. Bagi siswa
Ketika belajar untuk memahami sebuah puisi hendaklah siswa mengenal
latar belakang kepengarangan puisi. Hal ini ditujukan untuk memahami
maksud yang hendak disampaikan pengarang kepada pendengar ataupun
pembaca. Salah satu media pembelajaran alternatif adalah media
audiovisual.
2. Bagi guru
Diharapkan
guru
dapat
menggunakan
media
audiovisual
dalam
pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam materi memahami makna
puisi. Untuk menggunakan media ini diperlukan kecakapan dalam
mengoperasikannya, mulai dari pembuatan video, laptop sebagai program
sampai pada pengoperasian infokus untuk menampilkan video sebagai
media pembelajaran audiovisual.
3. Bagi peneliti
Disarankan kepada peneliti agar selanjutnya meneliti media pembelajaran
selain media audiovisual untuk membantu siswa dalam pembelajaran
memahami makna puisi.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita, Biner. 2010. Berbagai Pendekatan Dalam Pengajaran Bahasa Dan
Sastra Indonesia. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Manurung, P. 2013. Statistik Pendidikan. Jakarta Barat: Halaman Moeka
Publishing.
Mursini. 2011. Apresiasi Dan Pembelajaran Sastra Anak-Anak. Bandung: Cipta
Pustaka Media Perintis.
2012. Pengembangan Bahan Ajar Bahasa
Dan Sastra Indonesia. Medan: Unimed Press.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Pratiwi, Yuni, Dkk. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sanjaya, Wina H. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sudaryat, Yayat. 2011. Makna Dalam Wacana Prinsip-Prinsip Semantik dan
Pragmatik. Bandung: Yrama Widya.
Sudijono, Anas. 2013. Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Susilana, Rudi & Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: Wacana
Prima.
69
70
Waluyo, Herman J. 2005. Apresiasi Puisi Untuk Pelajar dan Mahasiswa. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.