PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP SOLIDARITAS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GALANG TAHUN AJARAN 2013/2014.

(1)

(2)

(3)

(4)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan kerendahan hati penulis haturkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Solidaritas Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2013/2014”. Salawat dan salam tidak lupa penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad Saw yang telah menyampaikan risalahnya kepada umat-Nya sehingga membawa ke jalan yang diridhoi Allah SWT.

Penyusunan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Pendidikan pada jurusan Psikologi Pendidikan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang turut serta membantu penulis dalam menyelesaikan karya ini, antara lain:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si, selaku Rektor Unimed.

2. Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan FIP, Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Pembantu Dekan I FIP, Drs. Aman Simaremare, M.S, selaku Pembantu Dekan II FIP dan Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III FIP dan Dosen Pembimbing Skripsi.

3. Prof. Dr. Abdul Munir, M. Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Unimed serta Dra. Nurarjani, M. Pd selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Dosen Penguji dan Dosen Pembimbing Akademik.

4. Tim Dosen Penguji yang telah memberikan masukan yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu: Dr. M. Rajab Lubis, M.S dan

Dra. Nurmaniah, M. Pd.

5. Seluruh dosen di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi kepada penulis selama berada di dalam maupun di luar aktivitas perkuliahan.

6. Ibu Rosana dan seluruh staff dan pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan atas kerjasama dan bantuan kepada penulis terutama dalam bidang surat-menyurat.


(5)

iii

7. Dinas Pendidikan Kab. Deli Serdang, Bapak Kepala SMA Negeri 1 Galang beserta staf yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan ikut berpartisipasi dalam penelitian ini.

8. Buat yang teristimewa dan yang kusayangi Orangtua tercinta, Suwito, SE (ayah) dan Suharni (ibu) yang selalu memberi semangat serta doa yang tak putus-putus sampai akhirnya penulis memperoleh gelar sarjana.

9. Yulia Puspa Riani (kakak), Yulaika Tri Dayanti (adik), Retnaning Indah Sari (adik), suyatmiati (tante).

10. Sahabat-sahabatku : masraini Br Munthe, Mismawati Br Sitepu, S.Pd, Kartina Sari Purba, S.Pd, Siti Auditia D, S.Pd, Annisa Akhyari, S.Pd, Ulfa Sari, S.Pd. 11. Reguler A 2008 (Oktawalnia S, Bayu Arifianto, S.Pd, M.Nuzul Pratama, S.Pd,

Ulfa Sari, S.Pd ).

12. Teman-teman Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan stambuk 2008 (A, B, Ekstensi) yang tidak dapat disebut namanya satu persatu.

13. Teman-teman sidang Meja Hijau : Irvan Adrian Perangin-angin, Dadang Purnama, Daniel Ardyan S, Ristian Siswanto, Mohd. Izwan Bin Mohd. Kamaruzaman, M. Taufik Ichsan Lubis.

14. Teman-teman yang sudah membantu pelaksanaan sidang meja hijau : syarfriska .Amelia, Seplina Evilani Sitorus, Ester Lumban Gaol, Alfi Shahrina Hati Harahap 15. Teman-teman PPLT 2011 SMA Nusantara Lubuk Pakam.

Penulis berharap semoga materi-materi yang tertuang di dalam skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dalam memperkaya ilmu pendidikan khususnya bidang bimbingan dan konseling.

Medan, 11 April 2014 Penulis

Yuanita Dwi Utari NIM. 108121027


(6)

i

ABSTRAK

Yuanita Dwi Utari. NIM: 108121027. Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Solidaritas Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan 2014.

Masalah dalam penelitian ini adalah makna solidaritas belum dipahami sepenuhnya oleh siswa, karena masih disaksikan siswa selalu bersikap cuek ketika ada teman yang tertimpa musibah, sering membuat keributan di kelas padahal teman-temannya berkonsentrasi dalam belajar, terlibat perkelahian dengan alas an sebagai sahabat harus membela teman yang berkelahi maupun diketahui teman tersebut yang bersalah, menjauhi teman yang menolak ketika diajak membolos ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung, memberi contekan kepada teman yang tidak mampu menyeleaikan tugas yang diberikan guru, menghormati teman yang merokok dengan ikut ambil bagian di dalamnya. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap solidaritas siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen yaitu penelitian yang dilakuakan dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 10 orang. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang solidaritas siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Dari 50 item angket yang disebarkan diketahui ada 42 item yang valid dan 8 item soal yang tidak valid, yaitu soal no.5, 9, 23, 25, 30, 36, 42 dan 47. Jadi soal yang diberikan terhadap 10 sampel berjumlah 42 item. Instrument diberikan sebelum dan sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok. Teknik analisis data menggunakan uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok mempunyai pengaruh terhadap solidaritas siswa kelas XI SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang diperoleh dari perhitungan dengan hasil thitung = 3.913 > ttabel = 1,883, artinya hipotesis yang

diajukan yang berbunyi “Adanya pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap solidaritas siswa kelas XI SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2013/2014”.


(7)

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR LAMPIRAN vi

DAFTAR GAMBAR vii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Perumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Kerangka Teori ... 6

1. Layanan Bimbingan Kelompok ... 6

1.1. Pengertian Bimbangan Kelompok ... 6

1.2. Tujuan Bimbingan Kelompok ... 8

1.3. Model Kelompok dalam Layanan Bimbingan Kelompok ... 10

1.4. Komponen Layanan Bimbingan Kelompok ... 10

1.5. Fungsi Bimbingan Kelompok ... 13

1.6. Asas Bimbingan Kelompok ... 13

1.7. Teknik-Teknik Bimbingan Kelompok ... 14

1.8. Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok ... 21

2. Solidaritas ... 27

2.1. Pengertian Solidaritas ... 27

2.2. Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Solidaritas ... 30


(8)

v

2.3. Faktor Penyebab Kesulitan Menerapkan

Solidaritas ... 32

2.4. Kepentingan Solidaritas Bagi Siswa ... 32

2.5. Indikator-Indikator Solidaritas ... 33

3. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Solidaritas ... 35

B. Kerangka Konseptual ... 38

C. Hipotesis ... 38

BAB III : METODE PENELITIAN ... 40

A. Jenis Penelitian ... 40

B. Subjek Penelitian... 40

C. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 41

D. Teknik Pengumpulan Data ... 41

E. Teknik Analisis Data ... 44

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A.Deskripsi Lokasi Penelitian ... 46

B.Pengujian Persyaratan Analisis ……… 47

1. Uji Valliditas ……….. 47

2. Uji Reliabilitas ……… 48

C. Analisis Data Penelitian ……… 49

1.Solidaritas Siswa Sebelum Diberi Layanan Bimbingan Kelompok ………... 49

2. Sikap Solidaritas SIswa Setelah Diberi Layanan Bimbingan Kelompok ……… . 49

D. Pengujian Hipotesis ………. 51

E. Pembahasan Penelitian ……… 51

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ………... 53

A. Kesimpulan ……… 53

B. Saran ……….. 53

DAFTAR PUSTAKA ……… 54


(9)

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Saat pelaksanaan Bimbingan Kelompok ……….. 102

Gambar 2. Saat pelaksanaan bimbingan kelompok ……… 102

Gambar 3. Saat melakukan permainan ………... 103

Gambar 4. Saat melakukan permainan ………... 103

Gambar 5. Melakukan permainan ……….. 104

Gambar 6. kelompok yang kalah dan dihukum menyanyi …………. 104

Gambar 7. Sekolah SMA Negeri 1 Galang ……… 105


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Uji coba angket sikap Solidaritas Siswa ……….. 56

Lampiran 2. Perhitungan Uji Validitas Angket Solidaritas …………. 58

Siswa Lampiran 3. Uji Reliabilitas Angket Sikap Solidaritas Siswa ……….. 61

Lampiran 4. Sebaran Data Solidaritas Siswa Sebelum ……… 64

Diberi Layanan Bimbingan Kelompok Lampiran 5. Perhitungan Kategori Solidaritas Siswa ……… 65

Sebelum Diberikan Layanan Bimbingan Kelompok Lampiran 6. Sebaran Data Solidaritas Siswa Setelah ……… 67

Diberi Layanan Bimbingan Kelompok Lampiran 7. Perhitungan Kategori Sikap Solidaritas Siswa ………… 68

Setelah Diberikan Layanan Bimbingan Kelompok Lampiran 8. Pengujian Hipotesis ………. 70

Lampiran 9. Tabel B: t-Distribution critical values……….. 72

Lampiran 10. Tabel r ……… 73

Lampiran 11. Angket Uji Coba Solidaritas ……….. 74

Lampiran 12. Angket Penelitian Solidaritas ……… 77

Lampiran 13. Rancangan Pelaksanaan Layanan ………. 80 Bimbingan Kelompok


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah adalah tempat dimana siswa tidak hanya mendapatkan pelajaran tetapi sekolah juga sekolah juga sebagai fungsi sosial, transmisi sikap, nilai-nilai, norma-norma, dan transformasi kebudayaan. Salah satunya adalah solidaritas. Solidaritas ini perlu diajarkan dan ditanamkan di sekolah agar para siswa mempunyai kepedulian sosial yang tinggi. Solidaritas yang terbentuk ini kemudian mempererat tali silaturahmi, pertemanan, dan tolong menolong dalam menghadapi suatu keadaan. Semakin kuat solidaritas yang terbentuk, makin besar pula ketergantungan yang tercipta dalam satu komunitas pertemanan.

Namun fenomena yang terjadi di SMA Negeri 1 Galang menunjukkan bahwa pengertian dan implementasi solidaritas belum terlaksana dikalangan siswa, karena masih disaksikan siswa selalu bersikap cuek ketika ada teman yang tertimpa musibah, sering membuat keributan dikelas padahal teman-temannya berkonsentrasi dalam belajar, terlibat perkelahian dengan alas an sebagai sahabat harus membela teman yang berkelahi maupun diketahui teman tersebut yang bersalah, menjauhi teman yang menolak ketika diajak membolos ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. Siswa masih kurang sadar dengan kepentingan solidaritas atau kesetiakawanan dan keterampilan dalam bergaulnya juga kurang sehingga menimbulkan kesalah pahaman dengan teman.

Berdasarkan observasi pendahuluan, peneliti sempat mengadakan wawancara dengan beberapa orang siswa, seputar pendapat mereka, yang pertama


(12)

2

kali terlintas di benak ketika mendengar kata-kata solidaritas di kalangan siswa. Kepekaan antar siswa untuk saling memberi contekan kepada teman yang tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru, membantu teman yang sedang berkelahi, membantu teman yang sedang menghadapi musibah, menghormati teman yang merokok dengan ikut ambil bagian di dalamnya, mengikuti ajakan teman yang membolos”. Itulah tanggapan mereka. Terlebih tanggapan ini akan membuat peneliti heran karena remaja yang menjadi responden ini adalah para aktifis organisasi dan pandai dibidang akademis. Sederet kata-kata tadi kiranya cukup mewakili pergeseran makna sikap solidaritas.

Sementara itu dalam kesempatan lain, peneliti juga mengadakan wawancara dengan guru BK seputar sikap solidaritas siswa, dari hasil wawancara tersebut diketahui ada 10 siswa salah dalam penyalahgunaan hubungan pertemanan. 10 siswa yang secara terang-terangan menawarkan kunci jawaban kepada teman lain karena takut mendapatkan nilai yang buruk. Mengatasnamakan solidaritas agar siswa naik kelas dan mendapatkan nilai yang baik selalu menlong anak yang kurang pandai dan anak-anak yang malas belajar. Kejujuran dikesampingkan dan etika mendapatkan nilai yang baik secara mandiri dijungkirbalikkan menjadi etika naik kelas dengan bekerjasama, atas nama solidaritas.

Hal ini tentunya tidak bisa dibiarkan terus berlarut, namun harus ada upaya yang dilakukan untuk lebih mengoptimalkan siswa dalam menumbuhkan sikap solidaritas dan salah satunya dengan pemberian layanan bimbingan kelompok. Siswa akan dilibatkan dirinya secara aktif dalam mengeluarkan pendapat, pikiran, perasaan, persepsi dan lebih luas dalam membuka wawasan, serta berkembangnya daya pikir siswa tentang sikap solidaritas secara berkelompok. Siswa akan lebih


(13)

3

tersentuh, sehingga layanan bimbingan kelompok dapat menjadi sebuah pengalaman yang sangat berharga yang akhirnya siswa akan memperoleh pemahaman tentang makna solidaritas yang sebenarnya. Hal senada sebagaimana dikemukakan Hamdani (2012:116), tentang layanan bimbingan kelompok, yakni layanan yang membantu siswa dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karier/jabatan dan pengambilan keputusan serta melakukan kegiatan tertentu melalui kegiatan kelompok.

Pemberian layanan bimbingan kelompok dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan semangat atau sikap solidaritas di kalangan siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Galang dapat membantu peserta didik untuk membentuk sikap solidaritas. Sekaligus bertujuan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan mereka.

Berdasarkan masalah di atas maka penulis merasa penting untuk menjadikan masalah ini suatu penelitian ilmiah dengan menetapkan judul “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Sikap Solidaritas Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Adanya siswa yang kurang mampu berkomunikasi dengan baik dalam berteman atau dalam menjalin sikap solidaritas.

2. Masih ada siswa yang beranggapan bahwa soal berteman atau menjalin hubungan solidaritas itu tidak penting.


(14)

4

3. Beberapa siswa kurang memahami arti dan pentingnya sikap serta semangat solidaritas untuk menuju kesuksesan.

4. Sikap solidaritas dapat mempererat kesetiakawanan 5. Siswa sering menyalah artikan makna solidaritas.

6. Layanan bimbingan kelompok penting dilaksanakan dalam upaya meningkatkan sikap solidaritas siswa.

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka peneliti perlu untuk membatasi permasalahan dalam penelitian ini, yaitu “Pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap sikap solidaritas siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2013/2014”.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan hal yang pokok dalam suatu penelitian. Dalam perumusan masalah penulis membuat rumusan spesifikasi terhadap hakikat masalah yang diteliti. Rumusan masalah dalam penelitian ini, penulis uraikan ke dalam pertanyaan berikut: Apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap perkembangan sikap solidaritas siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan


(15)

5

bimbingan kelompok terhadap perkembangan sikap solidaritas siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak antara lain :

1. Bahan masukan bagi pihak sekolah dan guru pembimbing agar memikirkan topik bimbingan kelompok tentang sikap solidaritas yang akan disampaikan kepada siswa.

2. Sebagai suatu wacana untuk menambahkan pengetahuan, wawasan, pengalaman serta keterampilan dalam proses pendidikan selanjutnya dengan penulisan yang konkrit, baik dalam pengembangan teori yang dipelajari maupun praktisnya kenyataan lapangan.

3. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa jurusan PPB/BK UNIMED dan guru BK dalam menambahkan dan mengembangkan serta memperluas bagi perbendaharaan wawasan berpikir dalam memperkaya ilmu pengetahuan.

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan atau sumber referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian dibidang yang sama.


(16)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok mempunyai pengaruh terhadap sikap solidaritas siswa kelas XI SMA Negeri I Galang Tahun Ajaran 2012-2013. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang diperoleh dari perhitungan dengan hasil thitung = 3,913 > ttabel = 1,883, artinya hipotesis yang diajukan yang berbunyi “Adanya pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap sikap solidaritas siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Galang Tahun ajaran 2013/2014”.

B. Saran-Saran

1. Diharapkan kepada guru BK mempunyai wawasan dan pemahaman yang baik tentang pentingnya sikap solidaritas terhadap siswa yang mengalami kekurangan sehingga bisa menjadi suatu kesatuan yang tak bisa dipisahkan.

2. Selain Guru BK, sekolah sebaiknya memberikan pelatihan bagi guru-guru maupun staf disekolah tersebut tentang bagaimana sikap untuk membangun siswa yang berakhlakul karimah.

3. Guru BK harus dewasa dalam mengambil keputusan dalam arti dalam menyikapi perbedaan suku, ras dan agama sesama profesi serta siswa di sekolah.


(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Sekolah adalah tempat dimana siswa tidak hanya mendapatkan pelajaran tetapi sekolah juga sekolah juga sebagai fungsi sosial, transmisi sikap, nilai-nilai, norma-norma, dan transformasi kebudayaan. Salah satunya adalah solidaritas. Solidaritas ini perlu diajarkan dan ditanamkan di sekolah agar para siswa mempunyai kepedulian sosial yang tinggi. Solidaritas yang terbentuk ini kemudian mempererat tali silaturahmi, pertemanan, dan tolong menolong dalam menghadapi suatu keadaan. Semakin kuat solidaritas yang terbentuk, makin besar pula ketergantungan yang tercipta dalam satu komunitas pertemanan.

Namun fenomena yang terjadi di SMA Negeri 1 Galang menunjukkan bahwa pengertian dan implementasi solidaritas belum terlaksana dikalangan siswa, karena masih disaksikan siswa selalu bersikap cuek ketika ada teman yang tertimpa musibah, sering membuat keributan dikelas padahal teman-temannya berkonsentrasi dalam belajar, terlibat perkelahian dengan alas an sebagai sahabat harus membela teman yang berkelahi maupun diketahui teman tersebut yang bersalah, menjauhi teman yang menolak ketika diajak membolos ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. Siswa masih kurang sadar dengan kepentingan solidaritas atau kesetiakawanan dan keterampilan dalam bergaulnya juga kurang sehingga menimbulkan kesalah pahaman dengan teman.

Berdasarkan observasi pendahuluan, peneliti sempat mengadakan wawancara dengan beberapa orang siswa, seputar pendapat mereka, yang pertama


(2)

kali terlintas di benak ketika mendengar kata-kata solidaritas di kalangan siswa. Kepekaan antar siswa untuk saling memberi contekan kepada teman yang tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru, membantu teman yang sedang berkelahi, membantu teman yang sedang menghadapi musibah, menghormati teman yang merokok dengan ikut ambil bagian di dalamnya, mengikuti ajakan teman yang membolos”. Itulah tanggapan mereka. Terlebih tanggapan ini akan membuat peneliti heran karena remaja yang menjadi responden ini adalah para aktifis organisasi dan pandai dibidang akademis. Sederet kata-kata tadi kiranya cukup mewakili pergeseran makna sikap solidaritas.

Sementara itu dalam kesempatan lain, peneliti juga mengadakan wawancara dengan guru BK seputar sikap solidaritas siswa, dari hasil wawancara tersebut diketahui ada 10 siswa salah dalam penyalahgunaan hubungan pertemanan. 10 siswa yang secara terang-terangan menawarkan kunci jawaban kepada teman lain karena takut mendapatkan nilai yang buruk. Mengatasnamakan solidaritas agar siswa naik kelas dan mendapatkan nilai yang baik selalu menlong anak yang kurang pandai dan anak-anak yang malas belajar. Kejujuran dikesampingkan dan etika mendapatkan nilai yang baik secara mandiri dijungkirbalikkan menjadi etika naik kelas dengan bekerjasama, atas nama solidaritas.

Hal ini tentunya tidak bisa dibiarkan terus berlarut, namun harus ada upaya yang dilakukan untuk lebih mengoptimalkan siswa dalam menumbuhkan sikap solidaritas dan salah satunya dengan pemberian layanan bimbingan kelompok. Siswa akan dilibatkan dirinya secara aktif dalam mengeluarkan pendapat, pikiran, perasaan, persepsi dan lebih luas dalam membuka wawasan, serta berkembangnya daya pikir siswa tentang sikap solidaritas secara berkelompok. Siswa akan lebih


(3)

tersentuh, sehingga layanan bimbingan kelompok dapat menjadi sebuah pengalaman yang sangat berharga yang akhirnya siswa akan memperoleh pemahaman tentang makna solidaritas yang sebenarnya. Hal senada sebagaimana dikemukakan Hamdani (2012:116), tentang layanan bimbingan kelompok, yakni layanan yang membantu siswa dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karier/jabatan dan pengambilan keputusan serta melakukan kegiatan tertentu melalui kegiatan kelompok.

Pemberian layanan bimbingan kelompok dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan semangat atau sikap solidaritas di kalangan siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Galang dapat membantu peserta didik untuk membentuk sikap solidaritas. Sekaligus bertujuan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan mereka.

Berdasarkan masalah di atas maka penulis merasa penting untuk menjadikan masalah ini suatu penelitian ilmiah dengan menetapkan judul “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Sikap Solidaritas Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Adanya siswa yang kurang mampu berkomunikasi dengan baik dalam berteman atau dalam menjalin sikap solidaritas.

2. Masih ada siswa yang beranggapan bahwa soal berteman atau menjalin hubungan solidaritas itu tidak penting.


(4)

3. Beberapa siswa kurang memahami arti dan pentingnya sikap serta semangat solidaritas untuk menuju kesuksesan.

4. Sikap solidaritas dapat mempererat kesetiakawanan 5. Siswa sering menyalah artikan makna solidaritas.

6. Layanan bimbingan kelompok penting dilaksanakan dalam upaya meningkatkan sikap solidaritas siswa.

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka peneliti perlu untuk membatasi permasalahan dalam penelitian ini, yaitu “Pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap sikap solidaritas siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2013/2014”.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan hal yang pokok dalam suatu penelitian. Dalam perumusan masalah penulis membuat rumusan spesifikasi terhadap hakikat masalah yang diteliti. Rumusan masalah dalam penelitian ini, penulis uraikan ke dalam pertanyaan berikut: Apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap perkembangan sikap solidaritas siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan


(5)

bimbingan kelompok terhadap perkembangan sikap solidaritas siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Galang Tahun Ajaran 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak antara lain :

1. Bahan masukan bagi pihak sekolah dan guru pembimbing agar memikirkan topik bimbingan kelompok tentang sikap solidaritas yang akan disampaikan kepada siswa.

2. Sebagai suatu wacana untuk menambahkan pengetahuan, wawasan, pengalaman serta keterampilan dalam proses pendidikan selanjutnya dengan penulisan yang konkrit, baik dalam pengembangan teori yang dipelajari maupun praktisnya kenyataan lapangan.

3. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa jurusan PPB/BK UNIMED dan guru BK dalam menambahkan dan mengembangkan serta memperluas bagi perbendaharaan wawasan berpikir dalam memperkaya ilmu pengetahuan.

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan atau sumber referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian dibidang yang sama.


(6)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok mempunyai pengaruh terhadap sikap solidaritas siswa kelas XI SMA Negeri I Galang Tahun Ajaran 2012-2013. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang diperoleh dari perhitungan dengan hasil thitung = 3,913 > ttabel = 1,883,

artinya hipotesis yang diajukan yang berbunyi “Adanya pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap sikap solidaritas siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Galang Tahun ajaran 2013/2014”.

B. Saran-Saran

1. Diharapkan kepada guru BK mempunyai wawasan dan pemahaman yang baik tentang pentingnya sikap solidaritas terhadap siswa yang mengalami kekurangan sehingga bisa menjadi suatu kesatuan yang tak bisa dipisahkan.

2. Selain Guru BK, sekolah sebaiknya memberikan pelatihan bagi guru-guru maupun staf disekolah tersebut tentang bagaimana sikap untuk membangun siswa yang berakhlakul karimah.

3. Guru BK harus dewasa dalam mengambil keputusan dalam arti dalam menyikapi perbedaan suku, ras dan agama sesama profesi serta siswa di sekolah.


Dokumen yang terkait

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA PERMAINAN KARTU KARIR TERHADAP SIKAP PILIHAN KARIR SISWA KELAS IX E DI SMP NEGERI 1 UNGARAN TAHUN AJARAN 2015 2016

20 102 205

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK ROLEPLAYING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 11 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

0 19 227

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 82

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 76

PENGGUNAAN IEKAD (INVENTORI EKSPLORASI KARIR ARAHAN DIRI) DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA MEMAHAMI RENCANA PILIHAN KARIR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TUMIJAJAR TAHUN AJARAN 2013/2014

3 40 82

PENINGKATAN ACADEMIC SELF MANAGEMENT DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 6 70

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 20162017

0 2 8

PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS XI IPA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 PEKANBARU

0 0 14