ANALISIS PENERAPAN PSAK14 SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI IFRS DAN DAMPAKNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN.

(1)

ANALISIS PENERAPAN PSAK14 SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI IFRS DAN DAMPAKNYA TERHADAP

LABA PERUSAHAAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi

OLEH

YUNING SUCIANOTISA NIM. 709220067

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang teramat besar penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Analisis Penerapan PSAK14 Sebelum Dann Sesudah Adopsi IFRS Dan Dampaknya Terhadap Laba Perusahaan”.

Dalam menyelesaikan tulisan ini penulis menyadari tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan dan dorongan baik materil maupun spiritual dari berbagai pihak. Dengan penuh rasa hormat penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua, Ayahanda tercintaJumono dan Ibunda Suhartati yang selalu memberikan dukungan luar biasa kepada saya, serta mbak-mbak saya Amika Mayningrum dan Yesi Dwi Arisa serta keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan moril dan materil yang diberikan dengan tulus.Terima kasih atas doanya.

Di kesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. La Ane, M.Si, sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.


(6)

4. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, sebagai Sekretaris Jurusan, dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing dan Penguji yang telah banyak memberikan masukan dan membantu urusan administrasi.

5. Khairunnisa Harahap, S.E, M.Siselaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini. 6. BapakDrs. Surbakti Karo Karo M.Si,Aksebagai Dosen Penguji yang telah

memberikan kritikan dan masukan yang membangun.

7. Bapak M. Ridha Habibi Z, SE, M.Si, Aksebagai Dosen Penguji yang telah memberikan kritikan dan masukan yang membangun.

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama peneliti menempuh perkuliahan.

9. Buat sahabat terbaik penulis, Amelia, Khairani, Hermala, Febby terima kasih atas semua bantuan, perhatian, dan dukungannya dalam kesehariansaya. Maaf jika selalu merepotkan kalian dan juga senior saya yang paling baik ka Deli Zahara dan Anita yang berkenan membantu memberikan masukan dan meminjamkan buku-bukunya kepada saya.

10. Buat anak-anak Ceria kos, Ka Upa, Ima, Wira, Sulis, Tika, Tia yang sering memberikan hiburan dan bantuan kepada saya ketika di kos.

11. Buat teman-teman satu kelasRizka, Debi, Wahyu, Ria, Nurganda, Samuel, Ribka, dan semua teman-teman yang lain khusunya stambuk 2009 kelas A terima kasih atas kekompakan yang telah di bina di kelas. Semua kenangan itu tak akan terlupakan.


(7)

12. Teman-teman sesama stambuk 2009Satri, Desi, Dora, Inca, Lawit, Ihda, Nisa, Aji, Ulfa dan teman-teman lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu per satu, yang telah membantu dan memberi dukungan dan motivasi.

13. Buat teman-teman seperjuangan ester, ridwan dan yuni Terimakasih buat support dan kebersamaan selama ini.

14. Dan terakhir buat lelaki luar biasa Bayu Wisnu yang telah mendukung secara luar biasa kepada saya dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya penulis merasa bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Medan, Maret 2013 Peneliti

Yuning Sucianotisa NIM. 709220067


(8)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN...xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 6

1.3Pembatasan Masalah ... 7

1.4Rumusan Masalah ... 7

1.5Tujuan Penelitian ... 7

1.6Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1International Financial Reporting Standart (IFRS) ...9

2.1.2Perbedaan PSAK 14 Sebelum Dan Sesudah Penerapan IFRS ……11

2.1.3Konsep Nilai Wajar Dan Nilai Historis ...13

2.1.4Sejarah Standar Akuntansi Indonesia ...22

2.1.5Konvegensi IFRS di Indonesia ...25

2.1.6 Teori Regulasi ...28

2.1.7 Teori Signal...39

2.1.8 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 14 Tahun 1994 Tentang Inventories...30

2.1.9 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 14 Tahun 2008 (Pasca Adopsi IFRS) Tentang Inventories...32

2.2.0 Pengaruh persediaan Terhadap Laba...33


(9)

2.3 Kerangka Berfikir ...37

2.4 Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

3.1Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

3.2Populasi dan Sampel ... 40

3.3Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 41

3.3.1 Variabel Penelitian ...41

3.5.2 Definisi Operasional ...41

3.4Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.5Teknik Analisis Data ... 42

3.5.1 Analisis Deskriptif ...42

3.5.2 Uji Hipotesis ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN ... 44

4.1 Hasil Penelitian ... 44

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 44

4.12 Hasil Pengumpulan Data... 46

4.1.2.1 Persediaan Perusahaan ... 46

4.1.2.2 Laba Perusahaan ... 47

4.1.3 Hasil Pengujian Data... 49

4.1.3.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 49

4.1.3.1.1 Statistik Deskriptif Nilai Persediaan ... 49

4.1.3.1.2Statistik Deskriptif Nilai Laba ... 50

4.1.3.2 Uji Normalitas ... 51

4.1.3.2.1 Uji Normalitas Nilai Persediaan ... 52

4.1.3.2.2 Uji Normalitas Nilai Laba ... 53

4.1.3.3 Uji Beda Paired Sample T Test ... 53

4.1.3.3.1 Uji Beda Paired Sample T Test Persediaan ... 54

4.1.3.3.2 Uji Beda Paired Sample T Test Laba ... 55

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59


(10)

5.2 Keterbatasan ... 59 5.3 Saran ... 60 DAFTAR PUSTAKA ...61


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.4 Konsekuensi Ekonomi ... ...29

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... ...36

Tabel 4.1.1 KriteriaSampel ... ….44

Tabel 4.1 DaftarNama Perusahaan ... ………..45

Tabel 4.2 NilaiPersediaan Perusahaan ... ………..46

Tabel 4.3 NilaiLaba Perusahaan ... ………..48

Tabel 4.4 StatistikDeskriptifPersdiaan ... ………..49

Tabel 4.5 StatistikDeskriptifLaba ... ………..50

Tabel 4.6 UjiNormalitasKolgomorov Smirnov Persediaan ... ……….52

Tabel 4.7 UjiNormalitasKolgomorov Smirnov Laba ... ……….53

Tabel 4.8 Uji Beda Paired Sample T Test Persediaan ... ……….54


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Tabulasi Data Lampiran C Output SPSS Lampiran B Berkas Administrasi


(13)

ABSTRAK

YUNING SUCIANOTISA, NIM 709220067. Analisis Penerapan PSAK14 Sebelum Dan Sesudah Adopsi IFRS Dan Dampaknya Terhadap Laba Perusahaan. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2013.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan terhadap nilai persediaan dan laba sebelum dan sesudah penerapan PSAK 14 pasca adopsi IFRS dan bagaimana dampaknya terhadap laba perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakahterdapat perbedaan yang cukup signifikan terhadap nilai persediaan dan laba sebelum dan sesudah penerapan PSAK 14 (pasca adopsi IFRS) perusahaan dagang yang terdaftar di BEI.

Populasi dalam penelitian adalah seluruh perusahaan dagang yang terdaftar di BEI tahun 2007dan 2011. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode

purposive sampling, yang menjadi sampel sebanyak 20 perusahaan untuk data

tahun 2007 dan 2011. Sumber data dalam penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari situs www.idx.co.iddanICMD. Teknik pengumpulan data adalah

dengan metode dokumentasi, yakni penggunaan data dari dokumen-dokumen yang sudah ada. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, uji normalitas dan uji beda two related sample t-test.

Dari hasil pengujian untuk hipotesis pertama diperoleh nilai Sig (2-tailed) untuk hipotesis yang pertama sebesar 0,001 < 0,05 sehingga hipotesis pertama diterima. Uji statistik untuk hipotesis kedua juga menunjukkan angka Sig (2-tailed) 0,026 < 0,05 yang berarti hipotesis kedua juga diterima.

Kesimpulan penelitian ini adalahada perbedaan yang signifikan antara persediaan dan laba sebelum dan sesudah penerapan PSAK 14 (pasca adopsi IFRS) pada perusahan dagang yang terdaftar di BEI. Hal ini mengindikasikan bahwa perbedaan pengukuran persediaan dari nilai historis menjadi nilai wajar memberikan perubahan yang cukup besar terhadap nilai laba dan nilai persediaan pada perusahaan dagang. Tampak pada uji statistic dekriptif yang dilakukan peneliti. Nilai rata-rata persediaan dan nilai laba mangalami peningkatan dari tahun 2007 ke tahun 2011.


(14)

ABSTRACT

YUNING SUCIANOTISA, NIM 709220067. Analysis Implementation of PSAK 14 Before And After AdoptionIFRSand The Impact on Profit Company. Thesis, Department of Accounting, Faculty of Economics, University of Medan, 2013.

The problem in this study is whether there is a difference in the value of inventories and profit before and after the implementation of SFAS 14 after the adoption of IFRS and how it impacts corporate profits. The purpose of this study was to test whether there is a significant difference to the value of inventory and profit before and after the implemaentation of PSAK14 (after the adoption of IFRS) trading company listed on the Stock Exchange.

The population is the entire trading company listed on the Stock Exchange in 2007 and 2011. Sample selection is done by purposive sampling method, the sample of 20 companies for data from 2007 and 2011. Sources of data in this study is secondary data obtained from this site and ICMD www.idx.co.id. Technique is a method of data collection documentation, the use of data from documents that already exist. Data analysis techniques used in this research is descriptive analysis, test for normality and different test two related samples t-test.

From the test results for the first hypothesis obtained Sig (2-tailed) for the first hypothesis of 0.001 <0.05 so that the first hypothesis is accepted. Statistical test for the second hypothesis also showed the Sig (2-tailed) 0.026 <0.05 which means that the second hypothesis is also accepted.

The conclusion of this study is that there is a significant difference between the Inventory and the profit before and after the implementation ofPSAKS 14 (after the adoption of IFRS) in trading companies listed on the Stock Exchange. This indicates that the differences in the historical measurement of inventories to fair value provides significant changes to the value of profits and the value of inventory at the trading company. Shown in the descriptive statistical tests conducted by researchers. The average value of inventories and the value mangalami profit increased from 2007 to 2011.


(15)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Informasi keuangan merupakan suatu bahasa ekonomi yang digunakan oleh para pemakainya demi kepentingan tertentu. Penyajian laporan keuangan sebagai bagian dari informasi ekonomi sangatlah penting dalam transaksi ekonomi perusahaan. Karena laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar acuan bagi pihak manajemen (internal) ataupun pihak-pihak lain seperti investor, kreditor dalam pengambilan keputusan.Laporan keuangan perusahaan diharapkan dapat memberikan informasi yang valid untuk aktiva, hutang, ekuitas, pendapatan dan beban perusahaan (Petreski, 2005). Pada era sekarang ini dengan suatu gelombang globalisasi yg menggelora, maka bisnis lintas belahan dunia terpengaruh oleh bagaimana kerasnya perusahaan berusaha. Dengan adanya internet dan penghapusanhambatan perdagangan lintas batas negara melalui inisiatif global, seperti terbentuknya Organisasi Dagang Dunia (World Trade Organization), perdagangan internasionalantar bisnis lintas dunia telah menjadi sangat sederhana dan menarik.

Apabila kita setuju bahwa akuntansi merupakan bahasa bisnis. Maka baiknya perusahaan di seluruh dunia tidak berbicara dalam bahasa yang berbeda. Namun kenyataannya informasi keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan masih banyak yang mengacu pada standar keuangan yang ada pada masing masing negara tempat perusahaan berdiri. SEC (dalam Robert et al, 2005). Standar akuntansi yang berkualitas harusnya terdiri dari prinsip-prinsip


(16)

2

komprehensif yang netral, konsisten, sebanding, relevan dan dapat diandalkan yang berguna bagi investor, kreditor dan pihak lain untuk membuat keputusan alokasi modal. Perkembangan zaman yang menyebabkan arus pedagangan lintas negara sangatlah sering terjadi, maka penyeragaman standar akuntansi sebagai bahasa ekonomi sangatlah penting. Terdapat suatu kebutuhan riil untuk seperangkat standar akuntansi universal yang tunggal, yang akan menyatukan dunia akuntansi dan yang lebih penting memecahkan masalah perbedaan praktik akuntansi lintas batas. Hal inilah yang meletar belakangi penerapan IFRS di semua negara. Penerapan satu standart keuangan yang berlaku untuk semua negara selain memecahkan masalah diatas juga diharapkan dapat memudahkan pemahaman akan laporan keuangan yang disajikan dan juga meminimalisasi tingkat kesenjangan nilai akun akun yang dilaporkan.

IFRS merupakan jawaban dari permasalahan diatas. Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksudkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi yang berkualitas tinggi yang (1) menghasilkan transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan, (2) Menyediakan titik awal yang memadai untuk akutansi yang berdasar pada IFRS, (3) Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna (Gamayuni, 2009). Di indonesia sendiri standar akuntansi yang digunakan adalah PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan). Standar akuntansi secara umum diterima sebagai aturan baku yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui, 2006, dalam khairi dan kusuma 2010). Maksud lain


(17)

3

dari pembuatan standar akuntansi adalah untuk meregulasi perusahaan-perusahaan dalam penyampaian laporan keuangannya. Dengan adanya standar, maka perusahaan diharapkan dapat menyusun laporan keuangannya sesuai dengan standar yang berlaku agar informasi yang disampaikan lebih valid, relevan, krusial dan akurat.

Perbedaan mendasar antara standar akuntansi internasional (IFRS) dengan standar akuntansi di Indonesia (PSAK) adalah terletak pada penggunaan nilai wajar pada IFRS sedangkan PSAK menggunakan nilai historis dalam perhitungannya.Berdasarkan FASB Concept Statement No.7 dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fair value adalah harga yang akan diterima dalam penjualan aset atau pembayaran untuk mentransfer kewajiban dalam transaksi yang tertata antara partisipan di pasar dan tanggal pengukuran (Perdana,2011 dalam Situmorang, 2011). Menurut Suwardjono (2008:475) “fair value adalah jumlah rupiah yang disepakati untuk suatu obyek dalam suatu tranksaksi antara pihak-pihak yang berkehendak bebas tanpa tekanan atau keterpaksaan”. Sedangkan nilai historis Menurut Suwardjono (2008:475) “kos historis merupakan rupiah kesepakatan atau harga pertukaran yang telah tercatat dalam sistem pembukuan”. Prinsip historical cost menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya.

Penggunaan historical cost dianggap dapat menjadi sela dalam praktik-praktik kreatif akuntansi seperti manajemen laba dan lainnya. Karena penyusunan laporan keuangan berdasarkan historical cost tidak mencerminkan keadaan sebenarnya jika terjadi perubahan daya beli, sehingga laporan keuangan yang


(18)

4

dihasilkan kurang mampu mencerminkan keadaan sebenarnya jika terjadi perubahan harga (Leng,Pwee.2002). Hal tersebut akan menyebabkan ketidakakuratan dan ketidaktelitian dari laporan keuangan yang disajikan. Menurut Wolk, et al (2004: 448) dalam Situmorang (2011) sistem akuntansi dengan dasar historical cost membawa dua masalah besaryakni :

(1) Banyak angka historis yang muncul pada laporan keuangan secara ekonomis tidak relevan karena harga mengalami perubahan sejak terjadinya. Dan hal ini merupakan masalah representational faithfulness, yang didiskusikan dalam SFAC No. 2 sebagai elemen kualitas utama realibility.

(2) Angka laporan keuangan ,menunjukkan pengeluaran dolar pada titik waktu berbeda, sehingga melekatkan jumlah daya beli yang berbeda. Dengan penggunaan IFRSyang banyak menerapkan nilai wajar maka diharapkan mampu meminimalisasi hal tersebut.

Di dunia bisnis fenomena yang pernah terjadi akibat ketidak akuratannya laporan keuangan ini adalah terjadinya skandal Enron yang merupakan perusahaan grosir energi terbesar di Amerika Serikat, perusahaan ini jatuh mulai Oktober 2001. Kebangkrutan ini diduga akibat manajemen perusahaan melakukan praktik-praktik akuntansi yang tidak baik seperti praktek window dressing.Memanipulasi angka-angka laporan keuangan agar tampak menarik di

mata investor dan dianggap memiliki kinerja yang baik.Melakukan mark up pada pendapatan dan menyembunyikan utangnya. Dalam IFRS, standar ini menuntut persyaratan akan item-item pengungkapan yang semakin tinggi dan dampaknya akan berpengaruh pada aspek-aspek pengukuran pelaporan keuangan seperti net

income dan equity (Jermakowijcz, 2004).

Di Indonesia sendiri program konvergensi PSAK ke IFRS telah dicanangkan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) pada Desember 2007. Konvergensi ini dilakukan bertahap dan ditargetkan akan selesai pada tahun 2012


(19)

(BAPEPAM-5

LK, 2010). Salah satunya adalah PSAK 14 yang mengatur mengenai inventories perusahaan. Sebelum pengadopsian ke IFRS, PSAK 14 tahun 1994 perlakuan persediaan diukur menurut biaya historis, sedangkan PSAK 14 yang sudah direvisi menurut IAS 2, persediaan diukur berdasarkan nilai wajar. Perubahan penggunaan nilai historis menjadi nilai wajar akan berdampak pada laporan keuangan. Tsalavoutas dan Evans (2010) juga menytakan bahwa pengadopsian IFRS berpengaruh signifikan terhadap share holder equity, net income dan

liquidity. Kesalahan dalam perhitungan persediaan akan mempengaruhi baik

neraca maupun laporan laba-rugi, dampaknya akan berefek langsung kepada persediaan akhir, aktiva lancar dan total aktiva pada neraca. Hal ini disebabkan karena perhitungan fisik persediaan merupakan dasar bagi perhitungan harga pokok penjualan, laba kotor dan laba bersih pada laporan laba rugi. Selanjutnya, karena laba bersih ditutup ke ekuitas pemilik pada akhir periode, maka ekuitas pemilik juga akan salah. Kesalahan ekuitas pemilik ini akan setara dengan kesalahan persediaan akhir, aktiva lancar dan total aktiva. Laporan keuangan perusahaan terdiri dari laporan laba rugi, perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mencobamengisi literatur yang menjelaskan mengenai dampak implementasi sebelum dan sesudah adopsi IFRS terhadap laba perusahaan. Penelitian ini mengacu pada PSAK 14 (inventories) hasil konvergensi IFRS pada tahun 2008 yang mulai efektif digunakan pada tahun 2009. Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Murni Situmorang (2011) yang hanya melihat dampak setelah


(20)

6

pengadopsianPSAK 14 (Inventories)IFRS terhadap laporan keuangan perusahaan. Penelitian ini juga berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yunni Yustisia (2010) yang meneliti mengenai dampak penerapan PSAK 13 sebelum dan sesudah adopsi IFRS terhadap laba perusahaan. Atas dasar karena belum adanya penelitian yang serupa mengenai hal ini, maka peneliti mencoba melakukan pengkajian mengenai “Analisis Penerapan PSAK 14 Sebelum Dan Sesudah Adopsi IFRS Dan Dampaknya Terhadap Laba Perusahaan”

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang diatas tampak bahwasanya identifikasi maslah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah IFRS berpengaruh terhadap kualitas informasi perusahaan? 2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada laba bersih perusahaan

saat sebelum dan sesudah penerapan PSAK 14 (pasca adopsi IFRS)? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada nilaipersediaan

perusahaan saat sebelum dan sesudah penerapan PSAK 14 (pasca adopsi IFRS)?

4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada ekuitasperusahaan saat sebelum dan sesudah penerapan PSAK I4 (pasca adopsi IFRS)?

5. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada total aktiva perusahaan saat sebelum dan sesudah penerapan PSAK 14 (pasca adopsi IFRS)?


(21)

7

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini hanya dibatasi pada fokus dampak PSAK 14 sebelum dan sesudah penerapan IFRS terhadap nilaipersediaandanlaba bersih perusahaan dagang yang terdaftar di BEI.

1.4 Rumusan Masalah

Untuk mengetahui sejauh mana perbedaan perlakuan PSAK 14 sebelum dan sesudah penerapan menurut IFRS terhadap laba perusahaan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah Ada Perbedaan Signifikan Antara Persediaan Sebelum Dan

Sesudah Penerapan PSAK 14 (Pasca Adopsi IFRS) Pada Perusahaan

Dagang Yang Terdaftar di BEI?

2. Apakah Ada Perbedaan Signifikan Antara Laba Sebelum Dan Sesudah

Penerapan PSAK 14 (Pasca Adopsi IFRS) Pada Perusahaan Dagang Yang

Terdaftar di BEI? 1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusanmasalah yang telah ada sebelumya maka penelitian ini mempunyai tujuan :

1. Untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan signifikan antara persediaan sebelum dan sesudah penerapan PSAK 14 (pasca adopsi IFRS) pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI.

2. Untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan signifikan antara laba sebelum

dan sesudah penerapan PSAK 14 (pasca adopsi IFRS) pada perusahaan


(22)

8

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun hasil yang akan diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut:

1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan terhadap study tentang Perbedaan Penggunaan PSAK 14 Sebelum Dan Sesudah Diadopsi Menurut IFRS Terhadap Laba Perusahaan.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik mengkaji dalam fokus yang sama, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan perbandingan.


(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang cukup signifikan akibat perubahan pengukuran nilai persediaan yang menggunakan nilai wajar terhadap persediaan itu sendiri maupun laba perusahaan. Dari hasil uji yang telah dilakukan peneliti maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Ada perbedaan signifikan antara persediaan sebelum dan sesudah penerapan PSAK 14 (Pasca Adopsi IFRS) pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 dan tahun 2011, dikarenakan hasil nilai uji beda paired t-test menunjukkan angka 0,001 < 0,05 .

2. Ada perbedaan signifikan antara laba sebelum dan sesudah penerapan PSAK 14 (Pasca Adopsi IFRS) pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 dan tahun 2011, dikarenakan hasil nilai uji beda paired t-test menunjukkan angka 0,026 < 0,05.

1.2 Keterbatasan

Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari laporan keuangan perusahaan dagang yang terdaftar di BEI pada tahun 2007, sehubungan dengan tahun penelitian yang sudah terlalu lama maka situs resmi BEI sendiri sudah tidak menerbitkan laporan keuangan pada tahun tersebut.Situs perusahaan yang berkaitan juga hanya sedikit yang masih mempublish laporan keuangan mereka tahun 2007. Peneliti harus mencarinya langsung ke kantor IDX dan mencarinya di buku ICMD yang dimiliki oleh kantor IDX tersebut.


(24)

1.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan yang telah diuraikan, maka penelitiandi masa mendatang diharapkan memperhatikan hal-hal berikut:

a. Penelitian selanjutnya perlu menambah jumlah sampel penelitian agar dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya.

b. penelitian selanjutnya dapat meneliti mengenai PSAK yang lain yang sudah mengalami perubahan akibat konvergensi IFRS.


(25)

61

DAFTAR PUSTAKA

Ankarath, Nandakumar Dkk. 2012. Memahami IFRS Standar Pelaporan

Keuangan Internasional. Jakarta Barat: Indeks

Barth, Mary. 2007. International Accounting Standards andAccounting Quality. Journal of Accounting Research No.1976

Bragg, steven. 2012. Panduan IFRS. Jakarta Barat: Indeks

Belkaoui, Ahmed. 2004. Accounting Theory.Jakarta : Salemba Empat

Laux, Christian. 2009.Did Fair-Value Accounting Contribute to theFinancial

Crisis?. Working Paper No. 266

Enria, Andrea. 2004.Fair ValueAccounting AndFinancial Stability.Occasional Paper Series No. 13

Gozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Greuning, Hennie Van. 2005.International Financial Reporting Standards: A

Practical Guide. Jakarta : Salemba Empat

Handoko. 2010,. Nilai wajar (fair value). Rohgoyokwoksumo.wordpress.com. diakses pada januari 2013

Hung, Subramanyam, 2004.Financial statement effect of adopting international

accounting standart; the case of Germany.Working paper series

IAI, 2012. Fair value vs historical cost,. www.iaiglobal.or.id. Diakses pada januari 2013

Ikhsan, Arfan. 2006. Metodologi Penelitian. Medan : Madju

Ilham, Panji. 2010.Penerapan International Financial Reporting Standarts(IFRS)

Mengenai Investment Property Pengaruhnya Terhadap LabaPerusahaan.

Skripsi. Dikutip dari Library Online Unikom.ac.id

Indrianto, Nur.2002.Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan

Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Jermakowicz, 2004. Implementing IFRS from the perspective of EU publicly

traded companies. Journal of International Accounting, Auditing and


(26)

62

Kodrat, 2006. Studi Banding Penyusunan Laporan Keuangan Dengan Metode

Historical Cost Accounting Dan General Price Level Accounting Pada Masa Inflasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan vol 8

Kuncoro, Mudrajad.Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Yogyakarta: Erlangga

Krumwiede. 2008 . The Implementation Stages Of Activity – Based Costing And

The Impact Of Contextual And Organizational Factors. Journal of

accounting anda management accounting research, volume 10

Leng, Pwee. 2002. Analisis Terhadap Perlunya Penyesuaian Laporan Keuangan

Historis (Conventional Accounting) Menjadi Berdasarkan Tingkat Harga Umum (General Price Level Accounting). Jurnal Akuntansi & Keuangan,

Vol.4, No.2: 141-155

Laux, Christian. 2009. Did Fair-Value Accounting Contribute to theFinancial

Crisis?. Working Paper No. 266

Natawidnyana. 2008. International Financial Reporting Standards (IFRS): a

Brief Description. http://natawidnyana.wordpress.com/2008/10/28. Diakses

pada Januari 2013

Niswonger, Dkk. Prinsip-Prinsip Akuntansi Edisi 19. Jakarta: Erlangga

Penman. 2007. Is Fair Value a Plus or a Minus? . Accounting and Business Research Vol. 37 Nbr. 3

Petreski. 2005. The Impact Of International Accounting Standards On Firms. Http://Spicaalmilia.Files.Wordpress.Com. Diakses Pada Januari 2013

Robert et al, 2005. Convergence with IFRS in an expanding Europe: progress and

obstacles identified by large accounting firms’ survey. Journal of

International Accounting, Auditing and Taxation 13 (2004) 89–119

Sanders, Shaffer. 2011.Evaluating the Impact of Fair Value Accounting on Financial Institutions.Working Paper No. QAU 12-01

Situmorang, Murni, 2011. Transisi Menuju Ifrs Dan Dampaknya Terhadap

Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Listing di BEI).

Universitas Diponegoro. Semarang

Sonbay, Yolinda. 2010. Perbandingan Biaya Historis Dan Nilai Wajar. Kajian Akuntansi, Vol.2, No.1: 1-8


(27)

63

Soemarsono. 1990. Penentuan Harga Pokok Dalam Penentuan Harga Jual. Jakarta: Rineka Cipta

Suharto, 2008. Pengertian Dan Jenis Data Nominal, Ordinal, Interval Dan Data

Rasio.http://suhartoumm.blogspot.com/2008/12/transformasi-variabel-ordinal.html. Diakses pada januari 2013

Susanto, Iven dan Putri, Ivonne Moniaga F. 2002.Analisa Pengaruh Akuntansi

Tingkat Harga Umum Terhadap Laporan Keuangan Dan Rasio KeuanganPerusahaan-Perusahaan Go Publik Yang Bergerak di Bidang Tekstil PeriodeTahun 1997-1999. Universitas Kristen Petra

Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta : BPFE

Tsalavoutas, 2010. Comparison of Two Methods for Measuring Compliance with

IFRS Mandatory Disclosure Requirements. Journal of Applied Accounting

Research 11 (3):213-228.

Widhiarso. Uji Normalitas. www.staff.ugm.ac.id. Diakses pada januari 2013 Wirawan. 2010. Konflik dan Manajemen Konflik (Teori, Aplikasi, dan Penelitian).

Jakarta: Salemba Humanika

Yustisia, Yunni. 2010.” Analysis On Implementation Of Psak 13 (Post-Adoption


(1)

8

Adapun hasil yang akan diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut:

1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan terhadap study tentang Perbedaan Penggunaan PSAK 14 Sebelum Dan Sesudah Diadopsi Menurut IFRS Terhadap Laba Perusahaan.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik mengkaji dalam fokus yang sama, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan perbandingan.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang cukup signifikan akibat perubahan pengukuran nilai persediaan yang menggunakan nilai wajar terhadap persediaan itu sendiri maupun laba perusahaan. Dari hasil uji yang telah dilakukan peneliti maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Ada perbedaan signifikan antara persediaan sebelum dan sesudah penerapan PSAK 14 (Pasca Adopsi IFRS) pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 dan tahun 2011, dikarenakan hasil nilai uji beda paired t-test menunjukkan angka 0,001 < 0,05 .

2. Ada perbedaan signifikan antara laba sebelum dan sesudah penerapan PSAK 14 (Pasca Adopsi IFRS) pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 dan tahun 2011, dikarenakan hasil nilai uji beda paired t-test menunjukkan angka 0,026 < 0,05.

1.2 Keterbatasan

Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari laporan keuangan perusahaan dagang yang terdaftar di BEI pada tahun 2007, sehubungan dengan tahun penelitian yang sudah terlalu lama maka situs resmi BEI sendiri sudah tidak menerbitkan laporan keuangan pada tahun tersebut.Situs perusahaan yang berkaitan juga hanya sedikit yang masih mempublish laporan keuangan mereka tahun 2007. Peneliti harus mencarinya langsung ke kantor IDX dan mencarinya di buku ICMD yang dimiliki oleh kantor IDX tersebut.


(3)

Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan yang telah diuraikan, maka penelitiandi masa mendatang diharapkan memperhatikan hal-hal berikut:

a. Penelitian selanjutnya perlu menambah jumlah sampel penelitian agar dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya.

b. penelitian selanjutnya dapat meneliti mengenai PSAK yang lain yang sudah mengalami perubahan akibat konvergensi IFRS.


(4)

61

DAFTAR PUSTAKA

Ankarath, Nandakumar Dkk. 2012. Memahami IFRS Standar Pelaporan Keuangan Internasional. Jakarta Barat: Indeks

Barth, Mary. 2007. International Accounting Standards andAccounting Quality. Journal of Accounting Research No.1976

Bragg, steven. 2012. Panduan IFRS. Jakarta Barat: Indeks

Belkaoui, Ahmed. 2004. Accounting Theory.Jakarta : Salemba Empat

Laux, Christian. 2009.Did Fair-Value Accounting Contribute to theFinancial Crisis?. Working Paper No. 266

Enria, Andrea. 2004.Fair ValueAccounting AndFinancial Stability.Occasional Paper Series No. 13

Gozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Greuning, Hennie Van. 2005.International Financial Reporting Standards: A Practical Guide. Jakarta : Salemba Empat

Handoko. 2010,. Nilai wajar (fair value). Rohgoyokwoksumo.wordpress.com. diakses pada januari 2013

Hung, Subramanyam, 2004.Financial statement effect of adopting international accounting standart; the case of Germany.Working paper series

IAI, 2012. Fair value vs historical cost,. www.iaiglobal.or.id. Diakses pada januari 2013

Ikhsan, Arfan. 2006. Metodologi Penelitian. Medan : Madju

Ilham, Panji. 2010.Penerapan International Financial Reporting Standarts(IFRS) Mengenai Investment Property Pengaruhnya Terhadap LabaPerusahaan. Skripsi. Dikutip dari Library Online Unikom.ac.id

Indrianto, Nur.2002.Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Jermakowicz, 2004. Implementing IFRS from the perspective of EU publicly traded companies. Journal of International Accounting, Auditing and Taxation 15 (2006) 170–196


(5)

Kodrat, 2006. Studi Banding Penyusunan Laporan Keuangan Dengan Metode Historical Cost Accounting Dan General Price Level Accounting Pada Masa Inflasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan vol 8

Kuncoro, Mudrajad.Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Yogyakarta: Erlangga

Krumwiede. 2008 . The Implementation Stages Of Activity – Based Costing And The Impact Of Contextual And Organizational Factors. Journal of accounting anda management accounting research, volume 10

Leng, Pwee. 2002. Analisis Terhadap Perlunya Penyesuaian Laporan Keuangan Historis (Conventional Accounting) Menjadi Berdasarkan Tingkat Harga Umum (General Price Level Accounting). Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol.4, No.2: 141-155

Laux, Christian. 2009. Did Fair-Value Accounting Contribute to theFinancial Crisis?. Working Paper No. 266

Natawidnyana. 2008. International Financial Reporting Standards (IFRS): a Brief Description. http://natawidnyana.wordpress.com/2008/10/28. Diakses pada Januari 2013

Niswonger, Dkk. Prinsip-Prinsip Akuntansi Edisi 19. Jakarta: Erlangga

Penman. 2007. Is Fair Value a Plus or a Minus? . Accounting and Business Research Vol. 37 Nbr. 3

Petreski. 2005. The Impact Of International Accounting Standards On Firms. Http://Spicaalmilia.Files.Wordpress.Com. Diakses Pada Januari 2013

Robert et al, 2005. Convergence with IFRS in an expanding Europe: progress and obstacles identified by large accounting firms’ survey. Journal of International Accounting, Auditing and Taxation 13 (2004) 89–119

Sanders, Shaffer. 2011.Evaluating the Impact of Fair Value Accounting on Financial Institutions.Working Paper No. QAU 12-01

Situmorang, Murni, 2011. Transisi Menuju Ifrs Dan Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Listing di BEI). Universitas Diponegoro. Semarang

Sonbay, Yolinda. 2010. Perbandingan Biaya Historis Dan Nilai Wajar. Kajian Akuntansi, Vol.2, No.1: 1-8


(6)

63

Soemarsono. 1990. Penentuan Harga Pokok Dalam Penentuan Harga Jual. Jakarta: Rineka Cipta

Suharto, 2008. Pengertian Dan Jenis Data Nominal, Ordinal, Interval Dan Data Rasio.http://suhartoumm.blogspot.com/2008/12/transformasi-variabel-ordinal.html. Diakses pada januari 2013

Susanto, Iven dan Putri, Ivonne Moniaga F. 2002.Analisa Pengaruh Akuntansi Tingkat Harga Umum Terhadap Laporan Keuangan Dan Rasio KeuanganPerusahaan-Perusahaan Go Publik Yang Bergerak di Bidang Tekstil PeriodeTahun 1997-1999. Universitas Kristen Petra

Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta : BPFE

Tsalavoutas, 2010. Comparison of Two Methods for Measuring Compliance with IFRS Mandatory Disclosure Requirements. Journal of Applied Accounting Research 11 (3):213-228.

Widhiarso. Uji Normalitas. www.staff.ugm.ac.id. Diakses pada januari 2013 Wirawan. 2010. Konflik dan Manajemen Konflik (Teori, Aplikasi, dan Penelitian).

Jakarta: Salemba Humanika

Yustisia, Yunni. 2010.” Analysis On Implementation Of Psak 13 (Post-Adoption Ifrs) And Its Influence On Company Profit”.Diakses pada januari 2013


Dokumen yang terkait

ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI IFRS KEDALAM PSAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 14

ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI IAS/IFRS DALAM PSAK INSTRUMEN KEUANGAN ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI IAS/IFRS DALAM PSAK INSTRUMEN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK I

0 2 13

ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI IFRS KEDALAM PSAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI IFRS KEDALAM PSAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 10 14

PENDAHULUAN ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI IFRS KEDALAM PSAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 8

PENUTUP ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI IFRS KEDALAM PSAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 39

ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 MENJADI PSAK 5 (2009) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 5 13

ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 MENJADI PSAK 5 (2009) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK IND

0 2 12

Analisis manajemen laba sebelum dan sesudah pengapdosian International Financial Reporting Standards (IFRS).

0 1 142

ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS AKRUAL DAN PERSISTENSI LABA SEBELUM DAN SESUDAH KONVERGENSI IFRS

0 1 15

RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI SEBELUM ADOPSI IFRS DAN SESUDAH ADOPSI IFRS

0 1 13