PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II SMP PAB 2 HELVETIA MEDAN T.P. 2012/2013.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
PADA MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP PAB 2 HELVETIA MEDAN TP. 2012/2013
Oleh:
Novi Efriandi
NIM 061244220106
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Tekanan Kelas VIII Semester II
SMP PAB 2 Helvetia Medan”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, antara lain Ibu Dr. Betty
M. Turnip, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak persiapan sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Derlina, M.Si; Bapak Dr. Abd Hakim M.Si; dan Bapak Drs. Pintor
Simamora, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan
saran kepada penulis sejak awal seminar proposal sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Juga kepada Ibu Drs. Ratna Tanjung, M.Pd dan Ibu Drs. Ida,
M.Pd yang bersedia menjadi validator yang memberi saran untuk penyusunan
instrument penelitian yang baik dan benar serta motivasi,
dan serta kepada
Bapak Drs. , M.Si selaku dosen pembimbing akademik. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen Staf Pegawai Jurusan Fisika
FMIPA UNIMED, demikian juga kepada Bapak Ir. Rahman Hadi, S.Pd selaku
kepala sekolah dan terima kasih juga pada Ibu Sri Maya H.K, S.Pd selaku guru
fisika dan Bapak/ Ibu guru SMP PAB 2 Helvetia Medan yang telah membantu
penulis selama dalam penelitian.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda Johan,
S.Pd dan Ibunda tercinta Ernawati
dan
buat Abangda tersayang : Handi
Kesuma,S.Pd, Zulfi Ramadhan, S.E, serta adik tersayang : Febi Rachmawati,
S.Pd dan keluarga besar penulis ,terima kasih buat doa dan dukungannya. Ucapan
terima kasih juga disampaikan buat teman seperjuangan Fis Eks ’06 terutama
v
kepada Zulkipli Dongoran, S.Pd, Saleh Huddin, Ahmad Nawawi yang telah
memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis. Nina Fadilah, S.Pd, Eni
Susanti, S.Pd, Fitri Amelia, yang juga memberikan saran, dukungan serta motivasi
dalam menyelesaikan skripsi ini. Buat sahabat bandku Dian Prayuda, Yuda, Hafis,
Tika yang telah meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan dorongan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis
ucapkan kepada semua orang yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini
yang tidak dapat penulis ucapkan satupersatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan memperkaya khasanah ilmu
pendidikan.
Medan,
Penulis
Novi Efriandi
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
PADA MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP PAB 2 HELVETIA MEDAN
Novi Efriandi (Nim : 061244220106)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok tekanan dan
untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran berdasarkan masalah di kelas VIII semester II SMP
PAB 2 Helvetia Medan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 6 kelas.Yang
menjadi sampel penelitian ada 2 kelas yang ditentukan dengan teknik clauster
random sampling. Pada kelas VIII4 pembelajaran diajarkan dengan menggunakan
pembelajaran berdasarkan masalah dan pada kelas VIII2 pembelajaran diajarkan
dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian adalah
berupa tes yang berjumlah 20 item dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 option
dan lembar observasi yang digunakan untuk melihat aktivitas belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas
eksperimen 40,38 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 36,79. Hasil uji hipotesis
pada pretes diperoleh bahwa nilai kedua kelas tidak terdapat perbedaan yang
signifikan artinya, kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Setelah
diberi perlakuan pada kelas eksperimen tersebut diperoleh nilai rata-rata aktivitas
siswa pada pertemuan pertama 70 % (kategori cukup), pada pertemuan kedua
80% (kategori baik) dan pertemuan ketiga 85% (kategori sangat baik). Artinya
terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa dari pertemuan pertama sampai
ketiga dengan menggunakan pembelajaran berdasarkan masalah dan diperoleh
nilai rata-rata postes untuk kelas eksperimen 71,28 dengan standar deviasi 10,86.
Sementara itu, nilai rata-rata postes kelas kontrol 64,74 dengan standar deviasi
10,32. Hasil pengujian hipotesis dengan taraf signifikan = 0,05 untuk data
postes pada kedua kelas diperoleh bahwa thitung = 2,222 > t tabel = 1,663, maka
hipotesis akhir (Ha) diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan menggunakan
pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi
pokok tekanan di kelas VIII semester II SMP PAB 2 Helvetia Medan.
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1
1
3
3
4
4
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Aktivitas Belajar
2.1.3. Hasil Belajar
2.1.4. Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.2. Tekanan
2.2.1. Pengertian Tekanan
2.2.2. Tekanan pada Zat Padat
2.2.3. Tekanan pada Zat Cair
2.2.4. Tekanan Udara
6
6
6
6
7
8
13
13
15
16
24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sample Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sample Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1. Jenis Penelitian
3.4.2. Desain Penelitian
3.5. Instrumen Penelitian
3.5.1. Instrumen 1 Tentang Tes Belajar Kognitif
3.5.2. Instrumen 2 Tentang Psikomotorik Siswa
3.5.3. Instrumen 3 Tentang Aktivitas Siswa
3.5.4. Reliabilitas Tes
3.5.5. Tingkat Kesukaran Tes
3.5.6. Daya Beda Tes
26
26
26
26
26
26
26
26
27
27
27
28
28
29
29
30
vii
3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Kegiatan Penelitian
3.8. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Observasi Pretes, Postes, dan Aktifitas Siswa
4.1.1.Pelaksanaan pretes
4.1.2.Pelaksanaan Postes
4.1.3.Hasil Aktifitas Belajar Siswa
4.2. Uji Analisis Data
4.2.1.Uji Normalitas
4.2.2.Uji Homogenitas
4.2.3.Pengujian Hipotesis
4.3. Pembahasan
4.4. Temuan Penelitian
30
31
32
34
34
34
35
35
39
39
39
40
40
42
BAB.V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
44
44
45
DAFTAR PUSTAKA
46
viii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1: Tahap-Tahap Pembelajaran Berdasarkan Masalah
10
Tabel 2.2: Pelaksanaan PBM
13
Tabel 2.3: Data Massa Jenis dari Beberapa Zat
14
Tabel 3.1: Desain Penelitian
27
Tabel 3.2: Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
28
Tabel 4.1: Aktivitas Pertemuan I
36
Tabel 4.2: Aktivitas Pertemuan II
36
Tabel 4.3: Aktivitas Pertemuan III
37
Tabel 4.4: Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas
39
Tabel 4.5: Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas
39
Tabel 4.6: Ringkasan Perhitungan Uji t
40
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Alat-alat yang dibuat dengan memperkecil luas bidang tekan 16
Gambar 2.2: Pada kedalaman yang sama tekanan hidrostatis bernilai sama
asal zat cair sejenis
17
Gambar 2.3: Tekanan diteruskan ke segala arah
17
Gambar 2.4: Rem hidrolik
18
Gambar 2.5: Bejana Berhubungan
18
Gambar 2.6: Pengukuran berat benda di udara dan di air
19
Gambar 2.7: Tekanan benda pada zat cair
20
Gambar 2.8: Volume benda dalam zat cair
21
Gambar 2.9: Gambar mengapung, melayang dan tenggelam
23
Gambar 2.10:Percobaan Torricelli
25
Gambar 4.1. Diagram Batang Nilai Pretes Kelas esperimen dan
Kelas Kontrol
34
Gambar 4.2. Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
35
Gambar 4.3. Diagram Batang Aktivitas Siswa Berdasarkan Kategori
Penilaian pada Pertemuan I,II dan Pertemuan III
38
x
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
48
Lampiran 2:
Lembar Kerja Siswa
79
Lampiran 3:
Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar
89
Lampiran 4:
Tes Hasil Belajar
99
Lampiran 5:
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
103
Lampiran 6:
Lembar Observasi Psikomotorik Belajar Siswa
104
Lampiran 7:
Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar Siswa
105
Lampiran 8:
Tabel Uji Validitas
106
Lampiran 9:
Perhitungan Validitas
107
Lanpiran 10: Perhitungan Reabilitas
Lampiran 11:
109
Tabel Analisis Butir Soal untuk Siswa Kelompok Atas dan
Kelompok Bawah
110
Lampiran 12: Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
112
Lampiran 13: Perhitungan Daya Pembeda
113
Lampiran 14: Tabel Rekaputalasi Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol
114
Lampiran 15: Data Hasil Belajar Siswa
118
Lampiran 16: Uji Normalitas Pretes
120
Lampiran 17: Uji Homogenitas
123
Lampiran 18: Pengujian Hipotesis
125
Lampiran 19: Lembar Aktivitas Belajar Siswa
129
Lampiran 20: Lembar Observasi Psikomotorik Belajar Siswa
135
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Memasuki abad ke-21, dunia pendidikan di Indonesia di hebohkan oleh
kehebatan mutu pendidikan nasional. Tetapi lebih banyak disebabkan karena
kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikannya (Sayapbarat, 2010).
Mutu pendidikan di Indonesia sudah sejak lama menjadi sorotan. Padahal,
pada tahun 1960-an Indonesia menjadi salah satu tujuan negara tetangga, dan kini
terbalik.
Dalam
laporan
indeks
pembangunan
pendidikan
(Education
Development Indexs/EDI) yang dipublikasikan dalam Global Monitoring Report
UNESCO (2008), Indonesia berada pada EDI kategori sedang bersama 53 negara
lainnya. Berdasarkan data hasil penelitian di Singapura (2001) Indonesia berada
pada urutan 12 dari 12 negara Asia untuk sistem pendidikannya (Edi V, 2011).
Hal ini memperlihatkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.
Rendahnya mutu pendidikan itu terlihat dari rendahnya hasil belajar yang di
peroleh siswa. Terutama untuk mata pelajaran fisika. Rendahnya hasil belajar ini
disebabkan adanya permasalahan dalam belajar. Sementara proses dan penilaian
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik saat ini lebih menekankan pada
pemberian konsep dan penyelesian soal melalui lks hal ini menyebabkan siswa
tidak mendalami materi karena tidak adanya keterlibatan dalam membuktikan
suatu perisitiwa atau gejala-gejala alam dalam sebuah kegiatan. Hal ini terjadi
pada SMP PAB 2 Helvetia Medan yang diperoleh dari hasil wawancara penulis
dengan Ibu Sri Maya, S.Pd guru bidang studi sains di SMP tersebut. Dalam hal
penilaian hasil belajar, tentu akan sesuai dengan itu, dimana penilaian hasil belajar
IPA di sekolah tersebut hanya diperoleh dari hasil penyelesaian soal di lks
tersebut.
Berdasarkan hasil belajar kognitif siswa di sekolah tersebut tidak terjadi
peningkatan secara signifikan. Nilai rata-rata ujian semester II untuk pelajaran
sains pada siswa kelas VIII Tahun Ajaran 2011/2012 adalah 70,2 sedangkan nilai
rata-rata ulangan harian pada materi pokok tekanan
adalah 64,2. Dari hasil
2
observasi di SMP PAB 2 Helvetia Medan diketahui bahwa pembelajaran sains di
sekolah tersebut masih menerapkan model pembelajaran “konvensional” dengan
dituntun oleh LKS yang bersifat menguji teori yang sebelumnya telah
disampaikan tidak mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri konsep sains
melalui percobaan yang dilakukan.
Untuk itulah perlu model pembelajaran yang mampu menumbuh
kembangkan pemahaman yang dibarengi dengan aktivitas siswa. Sehingga proses
pembelajaran membentuk makna dari apa yang dilihat, dirasakan dan dialami.
Seiring dengan proses penemuan inilah kemudian dapat berkembang pula
kemampuan kognitif siswa secara konstruktif, dimulai dari apa yang sudah siswa
ketahui berkembang melalui keraguan ataupun keteguhan yang menuntut
penemuan dan pengaturan kembali pemikiran-pemikiran.
Dalam hal ini, salah satu model yang dianggap sesuai dalam penerapan
adalah model pembelajaran berbasis masalah atau Pembelajaran Berdasarkan
Masalah, karena dalam belajar berdasarkan masalah, pembelajaran didesain
dalam bentuk pembelajaran yang diawali dengan struktur masalah real yang
berkaitan dengan konsep-konsep IPA (fisika) yang akan diajarkan.
Berdasarkan penilitian yang dilakukan Hasbullah (2005) menunjukkan
bahwa pembelajaran melalui model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
mengalami peningkatan 6,95 atau 34,75% . pada saat dilakukan post test nilai rata
– rata yang diperoleh 7,93 atau 39,63% dan setelah diterapkan model
pembelajaran tersebut setelah diberikan pre test diperoleh nilai rata – rata 14,88
atau 74,38%. Tidak hanya itu aktivitas belajar siswa meningkat 5% melalui
Pembelajaran Berdasarkan Masalah yang diterapkan pada SMA MAN 2 Tanjung
Pura pada kelas XI pada materi pokok gesekan.
Dengan
menggunakan
Pembelajaran
Berdasarkan
Masalah
dalam
pembelajaran fisika, siswa tidak hanya sekadar menerima informasi dari guru saja,
karena dalam hal ini guru sebagai motivator dan fasilitator yang mengarahkan
siswa agar dapat terlibat secara afektif dan psikomotorik dalam seluruh proses
pembelajaran dengan diawali pada masalah yang berkaitan dengan konsep yang
diajarkan. Dengan demikian karakteristik pembelajaran berbasis masalah lebih
3
mengacu kepada aliran pendidikan konstruktivisme, dimana belajar merupakan
proses
aktif
dari
pebelajar
untuk
membangun
pengetahuannya.
www.forumpenelitian.blogspot.com.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Hasbullah model yang digunakan ini masih
mengalami kendala. Kendala tersbut adalah keterbatasan peneliti dalam
mengalokasikan waktu. Untuk mengatasi kendala ini peneliti harus lebih dapat
memperhitungkan waktu dengan rencana pembelajaran yang dibuat. Selain itu,
juga melibatkan guru dan teman mahasiswa sebagai obeserver agar siswa benarbenar aktif dalam proses pembelajaran dan akan didapatkan hasil yang baik.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : ’’ Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah pada Materi Pokok Tekanan di Kelas VIII Semester II SMP PAB 2
Helvetia Medan.’’
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Kurangnya komunikasi siswa untuk menanyakan hal-hal yang
berkaitan dengan materi fisika.
2. Menyelesaikan soal – soal fisika dengan cara mengadopsi dari konsep
dan rumus tanpa mengetahui dari mana konsep itu dijabarkan.
3. Pembelajaran tidak memfasilitasi minat dan kemampuan memecahkan
masalah.
1.3. Batasan Masalah
Berhubung dengan banyaknya permasalahan dan juga keterbatasan
kemampuan yang dimiliki penulis, maka penulis membatasi masalah hanya untuk
mengetahui:
Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar
siswa.
4
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
dinyatakan sebagai berikut:
1. Bagaimana
hasil
belajar
siswa
setelah
dibelajarkan
model
pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok tekanan di
kelas VIII semester II SMP PAB 2 Helvetia Medan Ajaran
2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa setelah dibelajarkan pembelajaran
konvensional pada materi pokok tekanan di kelas VIII semester II
SMP PAB 2 Helvetia Medan Ajaran 2012/2013?
3. Bagaimanakah aktivitas siswa setelah dibelajarkan dengan model
pembelajaran masalah pada materi pokok tekanan di kelas VIII
semester II SMP PAB 2 Helvetia Medan Ajaran 2012/2013?
4. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok tekanan di kelas VIII
semester II SMP PAB 2 Helvetia Medan Ajaran 2012/2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran berdasarkan masalah.
2.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
pembelajaran konvensional.
3.
Mengetahui
pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah
terhadap hasil belajar siswa.
4.
Mengetahui aktivitas siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran berdasarkan masalah.
5
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran berdasarkan masalah.
2. Sebagai alternatif pemilihan metode pembelajaran selanjutnya.
6
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan pada materi pokok tekanan
diperoleh nilai rata-rata pretes untuk kelas eksperimen 40,38 artinya nilai
siswa masih berada dibawah KKM. Dan setelah dibelajarkan model
pembelajaran berdasarkan masalah mengalami peningkatan dengan nilai
rata-rata postes untuk kelas eksperimen 71,28 artinya nilai siswa
terlampaui dengan ketetapan KKM yang disepakati Guru MGMP Fisika
SMP PAB 2 dengan nilai 65 pada materi pokok tekanan .
2. Hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan pada materi pokok tekanan
diperoleh nilai rata-rata pretes untuk kelas kontrol 36,79 artinya nilai
siswa masih berada dibawah KKM. Dan setelah dibelajarkan model
pembelajaran berdasarkan masalah mengalami peningkatan dengan nilai
rata-rata postes untuk kelas eksperimen 64,74 artinya nilai siswa untuk
kelas kontrol masih belum terlampaui pada materi pokok Tekanan.
3. Hasil nilai rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan
ppembelajaran berdasarkan masalah di kelas eksperimen dari pertemuan
pertama diperoleh nilai rata-rata aktivitasnya 70% (kategori cukup)
pertemuan kedua nilai rata-rata aktivitasnya 80% (kategori baik) dan pada
pertemuan ketiga nilai rata-rata aktivitasnya 85% (kategori sangat baik).
4. Pembelajaran yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berdasarkan
masalah pada materi pokok tekanan di kelas VIII semester II SMP PAB 2
Helvetia Medan 2012/2013 didapat thitung >ttabel=2,083>1,657 pada taraf
signifikansi α = 0,05.
45
5.2. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama,
sebaiknya sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu membagi siswa
dalam kelompok belajar, agar alokasi waktu yang tersedia cukup
digunakan dalam proses pembelajaran.
2. Siswa yang dilibatkan dalam pembelajaran harus tetap dibimbing sehingga
siswa selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran hal ini bertujuan untuk
menghindari siswa yang kurang tanggap dalam menyelesaikan masalah
dan kurang berkomunikasi kepada teman dan guru.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama,
sebaiknya media yang digunakan lebih dikembangkan lagi. Hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas penelitian dan hasil yang
maksimal. Terutama pada percobaan tekanan.
46
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Aunurrahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung
Daryanto, (2009), Panduan Proses Pembelajaran, Penerbit Av Publisher, Jakarta.
Foster, Bob, (2004), Fisika SMA, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hamalik, Oemar, (2009), Kurikulum dan Pembelajaran, Penerbit Bumi aksara,
Jakarta.
Hasbullah, (2005), Penerapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem
Based Instruction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Pokok Gesekan di Kelas XI Man 2 Tanjung Pura, FMIPA UNIMED,
Medan.
Habibah, U, (2010), Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Menggunakan
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dengan Model Pembelajaran
Langsung Pada Materi Pokok Suhu Dan Pengukuran Di Kelas VII
Sememster I SMP Swasta Ali Imron Medan T.P. 2010/2011, Skripsi, Jurusan
Fisika FMIPA, UNIMED, Medan.
http://akmadsudrajat.wordpress.com pembelajaran-inovatif/
http://hadiwahyono.Wordpress.com/perangkat pembelajaran/03Maret2009/.
http://Hajriana.Blogspot.com/problem based instruction/rabu,14 April 2010/.
Karyono, dkk, (2009), Fisika, Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta.
Nasution, S, (2009), Kurikulum dan Pengajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Rusmiyati, A, (2007), Pengembangan Model Pengajaran Problem Based
Instruction pada Pokok Bahasan Fluida Untuk Menumbuhkan Proses
Keterampilan Sains, FMIPA UNNES, Semarang.
Santyasa, I Wayan, (2005), Model Pembelajaran Inovatif dalam Implementasi
Kurikulum Berbasis Kompetensi, FMIPA IKIP Negeri Singaraja.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Sumarno, Joko, (2008), Fisika, Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta.
Suyatno,(2008), Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Penerbit Masmedia Buana
Pustaka, Surabaya.
47
Taufik Amir, M, (2009), Inovasi Pendidikan Melalui, Problem Based Learning,
Penerbit Kencana, Jakarta
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Penerbit
kencana, Jakarta.
Universitas Negeri Medan, Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan FMIPA UNIMED, FMIPA UNIMED, Medan.
Winataputra, (1994), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Universitas Terbuka
Depdikbud, Jakarta
Winataputra, (1993), Strategi Belajar dan Mengajar IPA, Penerbit Universitas
Terbuka Depdikbud, Jakarta
PADA MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP PAB 2 HELVETIA MEDAN TP. 2012/2013
Oleh:
Novi Efriandi
NIM 061244220106
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Tekanan Kelas VIII Semester II
SMP PAB 2 Helvetia Medan”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, antara lain Ibu Dr. Betty
M. Turnip, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak persiapan sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Derlina, M.Si; Bapak Dr. Abd Hakim M.Si; dan Bapak Drs. Pintor
Simamora, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan
saran kepada penulis sejak awal seminar proposal sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Juga kepada Ibu Drs. Ratna Tanjung, M.Pd dan Ibu Drs. Ida,
M.Pd yang bersedia menjadi validator yang memberi saran untuk penyusunan
instrument penelitian yang baik dan benar serta motivasi,
dan serta kepada
Bapak Drs. , M.Si selaku dosen pembimbing akademik. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen Staf Pegawai Jurusan Fisika
FMIPA UNIMED, demikian juga kepada Bapak Ir. Rahman Hadi, S.Pd selaku
kepala sekolah dan terima kasih juga pada Ibu Sri Maya H.K, S.Pd selaku guru
fisika dan Bapak/ Ibu guru SMP PAB 2 Helvetia Medan yang telah membantu
penulis selama dalam penelitian.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda Johan,
S.Pd dan Ibunda tercinta Ernawati
dan
buat Abangda tersayang : Handi
Kesuma,S.Pd, Zulfi Ramadhan, S.E, serta adik tersayang : Febi Rachmawati,
S.Pd dan keluarga besar penulis ,terima kasih buat doa dan dukungannya. Ucapan
terima kasih juga disampaikan buat teman seperjuangan Fis Eks ’06 terutama
v
kepada Zulkipli Dongoran, S.Pd, Saleh Huddin, Ahmad Nawawi yang telah
memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis. Nina Fadilah, S.Pd, Eni
Susanti, S.Pd, Fitri Amelia, yang juga memberikan saran, dukungan serta motivasi
dalam menyelesaikan skripsi ini. Buat sahabat bandku Dian Prayuda, Yuda, Hafis,
Tika yang telah meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan dorongan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis
ucapkan kepada semua orang yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini
yang tidak dapat penulis ucapkan satupersatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan memperkaya khasanah ilmu
pendidikan.
Medan,
Penulis
Novi Efriandi
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
PADA MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP PAB 2 HELVETIA MEDAN
Novi Efriandi (Nim : 061244220106)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok tekanan dan
untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran berdasarkan masalah di kelas VIII semester II SMP
PAB 2 Helvetia Medan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 6 kelas.Yang
menjadi sampel penelitian ada 2 kelas yang ditentukan dengan teknik clauster
random sampling. Pada kelas VIII4 pembelajaran diajarkan dengan menggunakan
pembelajaran berdasarkan masalah dan pada kelas VIII2 pembelajaran diajarkan
dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian adalah
berupa tes yang berjumlah 20 item dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 option
dan lembar observasi yang digunakan untuk melihat aktivitas belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas
eksperimen 40,38 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 36,79. Hasil uji hipotesis
pada pretes diperoleh bahwa nilai kedua kelas tidak terdapat perbedaan yang
signifikan artinya, kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Setelah
diberi perlakuan pada kelas eksperimen tersebut diperoleh nilai rata-rata aktivitas
siswa pada pertemuan pertama 70 % (kategori cukup), pada pertemuan kedua
80% (kategori baik) dan pertemuan ketiga 85% (kategori sangat baik). Artinya
terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa dari pertemuan pertama sampai
ketiga dengan menggunakan pembelajaran berdasarkan masalah dan diperoleh
nilai rata-rata postes untuk kelas eksperimen 71,28 dengan standar deviasi 10,86.
Sementara itu, nilai rata-rata postes kelas kontrol 64,74 dengan standar deviasi
10,32. Hasil pengujian hipotesis dengan taraf signifikan = 0,05 untuk data
postes pada kedua kelas diperoleh bahwa thitung = 2,222 > t tabel = 1,663, maka
hipotesis akhir (Ha) diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan menggunakan
pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi
pokok tekanan di kelas VIII semester II SMP PAB 2 Helvetia Medan.
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1
1
3
3
4
4
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Aktivitas Belajar
2.1.3. Hasil Belajar
2.1.4. Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.2. Tekanan
2.2.1. Pengertian Tekanan
2.2.2. Tekanan pada Zat Padat
2.2.3. Tekanan pada Zat Cair
2.2.4. Tekanan Udara
6
6
6
6
7
8
13
13
15
16
24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sample Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sample Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1. Jenis Penelitian
3.4.2. Desain Penelitian
3.5. Instrumen Penelitian
3.5.1. Instrumen 1 Tentang Tes Belajar Kognitif
3.5.2. Instrumen 2 Tentang Psikomotorik Siswa
3.5.3. Instrumen 3 Tentang Aktivitas Siswa
3.5.4. Reliabilitas Tes
3.5.5. Tingkat Kesukaran Tes
3.5.6. Daya Beda Tes
26
26
26
26
26
26
26
26
27
27
27
28
28
29
29
30
vii
3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Kegiatan Penelitian
3.8. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Observasi Pretes, Postes, dan Aktifitas Siswa
4.1.1.Pelaksanaan pretes
4.1.2.Pelaksanaan Postes
4.1.3.Hasil Aktifitas Belajar Siswa
4.2. Uji Analisis Data
4.2.1.Uji Normalitas
4.2.2.Uji Homogenitas
4.2.3.Pengujian Hipotesis
4.3. Pembahasan
4.4. Temuan Penelitian
30
31
32
34
34
34
35
35
39
39
39
40
40
42
BAB.V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
44
44
45
DAFTAR PUSTAKA
46
viii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1: Tahap-Tahap Pembelajaran Berdasarkan Masalah
10
Tabel 2.2: Pelaksanaan PBM
13
Tabel 2.3: Data Massa Jenis dari Beberapa Zat
14
Tabel 3.1: Desain Penelitian
27
Tabel 3.2: Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
28
Tabel 4.1: Aktivitas Pertemuan I
36
Tabel 4.2: Aktivitas Pertemuan II
36
Tabel 4.3: Aktivitas Pertemuan III
37
Tabel 4.4: Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas
39
Tabel 4.5: Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas
39
Tabel 4.6: Ringkasan Perhitungan Uji t
40
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Alat-alat yang dibuat dengan memperkecil luas bidang tekan 16
Gambar 2.2: Pada kedalaman yang sama tekanan hidrostatis bernilai sama
asal zat cair sejenis
17
Gambar 2.3: Tekanan diteruskan ke segala arah
17
Gambar 2.4: Rem hidrolik
18
Gambar 2.5: Bejana Berhubungan
18
Gambar 2.6: Pengukuran berat benda di udara dan di air
19
Gambar 2.7: Tekanan benda pada zat cair
20
Gambar 2.8: Volume benda dalam zat cair
21
Gambar 2.9: Gambar mengapung, melayang dan tenggelam
23
Gambar 2.10:Percobaan Torricelli
25
Gambar 4.1. Diagram Batang Nilai Pretes Kelas esperimen dan
Kelas Kontrol
34
Gambar 4.2. Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
35
Gambar 4.3. Diagram Batang Aktivitas Siswa Berdasarkan Kategori
Penilaian pada Pertemuan I,II dan Pertemuan III
38
x
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
48
Lampiran 2:
Lembar Kerja Siswa
79
Lampiran 3:
Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar
89
Lampiran 4:
Tes Hasil Belajar
99
Lampiran 5:
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
103
Lampiran 6:
Lembar Observasi Psikomotorik Belajar Siswa
104
Lampiran 7:
Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar Siswa
105
Lampiran 8:
Tabel Uji Validitas
106
Lampiran 9:
Perhitungan Validitas
107
Lanpiran 10: Perhitungan Reabilitas
Lampiran 11:
109
Tabel Analisis Butir Soal untuk Siswa Kelompok Atas dan
Kelompok Bawah
110
Lampiran 12: Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
112
Lampiran 13: Perhitungan Daya Pembeda
113
Lampiran 14: Tabel Rekaputalasi Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol
114
Lampiran 15: Data Hasil Belajar Siswa
118
Lampiran 16: Uji Normalitas Pretes
120
Lampiran 17: Uji Homogenitas
123
Lampiran 18: Pengujian Hipotesis
125
Lampiran 19: Lembar Aktivitas Belajar Siswa
129
Lampiran 20: Lembar Observasi Psikomotorik Belajar Siswa
135
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Memasuki abad ke-21, dunia pendidikan di Indonesia di hebohkan oleh
kehebatan mutu pendidikan nasional. Tetapi lebih banyak disebabkan karena
kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikannya (Sayapbarat, 2010).
Mutu pendidikan di Indonesia sudah sejak lama menjadi sorotan. Padahal,
pada tahun 1960-an Indonesia menjadi salah satu tujuan negara tetangga, dan kini
terbalik.
Dalam
laporan
indeks
pembangunan
pendidikan
(Education
Development Indexs/EDI) yang dipublikasikan dalam Global Monitoring Report
UNESCO (2008), Indonesia berada pada EDI kategori sedang bersama 53 negara
lainnya. Berdasarkan data hasil penelitian di Singapura (2001) Indonesia berada
pada urutan 12 dari 12 negara Asia untuk sistem pendidikannya (Edi V, 2011).
Hal ini memperlihatkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.
Rendahnya mutu pendidikan itu terlihat dari rendahnya hasil belajar yang di
peroleh siswa. Terutama untuk mata pelajaran fisika. Rendahnya hasil belajar ini
disebabkan adanya permasalahan dalam belajar. Sementara proses dan penilaian
hasil pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik saat ini lebih menekankan pada
pemberian konsep dan penyelesian soal melalui lks hal ini menyebabkan siswa
tidak mendalami materi karena tidak adanya keterlibatan dalam membuktikan
suatu perisitiwa atau gejala-gejala alam dalam sebuah kegiatan. Hal ini terjadi
pada SMP PAB 2 Helvetia Medan yang diperoleh dari hasil wawancara penulis
dengan Ibu Sri Maya, S.Pd guru bidang studi sains di SMP tersebut. Dalam hal
penilaian hasil belajar, tentu akan sesuai dengan itu, dimana penilaian hasil belajar
IPA di sekolah tersebut hanya diperoleh dari hasil penyelesaian soal di lks
tersebut.
Berdasarkan hasil belajar kognitif siswa di sekolah tersebut tidak terjadi
peningkatan secara signifikan. Nilai rata-rata ujian semester II untuk pelajaran
sains pada siswa kelas VIII Tahun Ajaran 2011/2012 adalah 70,2 sedangkan nilai
rata-rata ulangan harian pada materi pokok tekanan
adalah 64,2. Dari hasil
2
observasi di SMP PAB 2 Helvetia Medan diketahui bahwa pembelajaran sains di
sekolah tersebut masih menerapkan model pembelajaran “konvensional” dengan
dituntun oleh LKS yang bersifat menguji teori yang sebelumnya telah
disampaikan tidak mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri konsep sains
melalui percobaan yang dilakukan.
Untuk itulah perlu model pembelajaran yang mampu menumbuh
kembangkan pemahaman yang dibarengi dengan aktivitas siswa. Sehingga proses
pembelajaran membentuk makna dari apa yang dilihat, dirasakan dan dialami.
Seiring dengan proses penemuan inilah kemudian dapat berkembang pula
kemampuan kognitif siswa secara konstruktif, dimulai dari apa yang sudah siswa
ketahui berkembang melalui keraguan ataupun keteguhan yang menuntut
penemuan dan pengaturan kembali pemikiran-pemikiran.
Dalam hal ini, salah satu model yang dianggap sesuai dalam penerapan
adalah model pembelajaran berbasis masalah atau Pembelajaran Berdasarkan
Masalah, karena dalam belajar berdasarkan masalah, pembelajaran didesain
dalam bentuk pembelajaran yang diawali dengan struktur masalah real yang
berkaitan dengan konsep-konsep IPA (fisika) yang akan diajarkan.
Berdasarkan penilitian yang dilakukan Hasbullah (2005) menunjukkan
bahwa pembelajaran melalui model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
mengalami peningkatan 6,95 atau 34,75% . pada saat dilakukan post test nilai rata
– rata yang diperoleh 7,93 atau 39,63% dan setelah diterapkan model
pembelajaran tersebut setelah diberikan pre test diperoleh nilai rata – rata 14,88
atau 74,38%. Tidak hanya itu aktivitas belajar siswa meningkat 5% melalui
Pembelajaran Berdasarkan Masalah yang diterapkan pada SMA MAN 2 Tanjung
Pura pada kelas XI pada materi pokok gesekan.
Dengan
menggunakan
Pembelajaran
Berdasarkan
Masalah
dalam
pembelajaran fisika, siswa tidak hanya sekadar menerima informasi dari guru saja,
karena dalam hal ini guru sebagai motivator dan fasilitator yang mengarahkan
siswa agar dapat terlibat secara afektif dan psikomotorik dalam seluruh proses
pembelajaran dengan diawali pada masalah yang berkaitan dengan konsep yang
diajarkan. Dengan demikian karakteristik pembelajaran berbasis masalah lebih
3
mengacu kepada aliran pendidikan konstruktivisme, dimana belajar merupakan
proses
aktif
dari
pebelajar
untuk
membangun
pengetahuannya.
www.forumpenelitian.blogspot.com.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Hasbullah model yang digunakan ini masih
mengalami kendala. Kendala tersbut adalah keterbatasan peneliti dalam
mengalokasikan waktu. Untuk mengatasi kendala ini peneliti harus lebih dapat
memperhitungkan waktu dengan rencana pembelajaran yang dibuat. Selain itu,
juga melibatkan guru dan teman mahasiswa sebagai obeserver agar siswa benarbenar aktif dalam proses pembelajaran dan akan didapatkan hasil yang baik.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : ’’ Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah pada Materi Pokok Tekanan di Kelas VIII Semester II SMP PAB 2
Helvetia Medan.’’
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Kurangnya komunikasi siswa untuk menanyakan hal-hal yang
berkaitan dengan materi fisika.
2. Menyelesaikan soal – soal fisika dengan cara mengadopsi dari konsep
dan rumus tanpa mengetahui dari mana konsep itu dijabarkan.
3. Pembelajaran tidak memfasilitasi minat dan kemampuan memecahkan
masalah.
1.3. Batasan Masalah
Berhubung dengan banyaknya permasalahan dan juga keterbatasan
kemampuan yang dimiliki penulis, maka penulis membatasi masalah hanya untuk
mengetahui:
Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar
siswa.
4
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
dinyatakan sebagai berikut:
1. Bagaimana
hasil
belajar
siswa
setelah
dibelajarkan
model
pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok tekanan di
kelas VIII semester II SMP PAB 2 Helvetia Medan Ajaran
2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa setelah dibelajarkan pembelajaran
konvensional pada materi pokok tekanan di kelas VIII semester II
SMP PAB 2 Helvetia Medan Ajaran 2012/2013?
3. Bagaimanakah aktivitas siswa setelah dibelajarkan dengan model
pembelajaran masalah pada materi pokok tekanan di kelas VIII
semester II SMP PAB 2 Helvetia Medan Ajaran 2012/2013?
4. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok tekanan di kelas VIII
semester II SMP PAB 2 Helvetia Medan Ajaran 2012/2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran berdasarkan masalah.
2.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
pembelajaran konvensional.
3.
Mengetahui
pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah
terhadap hasil belajar siswa.
4.
Mengetahui aktivitas siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran berdasarkan masalah.
5
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran berdasarkan masalah.
2. Sebagai alternatif pemilihan metode pembelajaran selanjutnya.
6
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan pada materi pokok tekanan
diperoleh nilai rata-rata pretes untuk kelas eksperimen 40,38 artinya nilai
siswa masih berada dibawah KKM. Dan setelah dibelajarkan model
pembelajaran berdasarkan masalah mengalami peningkatan dengan nilai
rata-rata postes untuk kelas eksperimen 71,28 artinya nilai siswa
terlampaui dengan ketetapan KKM yang disepakati Guru MGMP Fisika
SMP PAB 2 dengan nilai 65 pada materi pokok tekanan .
2. Hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan pada materi pokok tekanan
diperoleh nilai rata-rata pretes untuk kelas kontrol 36,79 artinya nilai
siswa masih berada dibawah KKM. Dan setelah dibelajarkan model
pembelajaran berdasarkan masalah mengalami peningkatan dengan nilai
rata-rata postes untuk kelas eksperimen 64,74 artinya nilai siswa untuk
kelas kontrol masih belum terlampaui pada materi pokok Tekanan.
3. Hasil nilai rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan
ppembelajaran berdasarkan masalah di kelas eksperimen dari pertemuan
pertama diperoleh nilai rata-rata aktivitasnya 70% (kategori cukup)
pertemuan kedua nilai rata-rata aktivitasnya 80% (kategori baik) dan pada
pertemuan ketiga nilai rata-rata aktivitasnya 85% (kategori sangat baik).
4. Pembelajaran yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berdasarkan
masalah pada materi pokok tekanan di kelas VIII semester II SMP PAB 2
Helvetia Medan 2012/2013 didapat thitung >ttabel=2,083>1,657 pada taraf
signifikansi α = 0,05.
45
5.2. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama,
sebaiknya sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu membagi siswa
dalam kelompok belajar, agar alokasi waktu yang tersedia cukup
digunakan dalam proses pembelajaran.
2. Siswa yang dilibatkan dalam pembelajaran harus tetap dibimbing sehingga
siswa selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran hal ini bertujuan untuk
menghindari siswa yang kurang tanggap dalam menyelesaikan masalah
dan kurang berkomunikasi kepada teman dan guru.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama,
sebaiknya media yang digunakan lebih dikembangkan lagi. Hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas penelitian dan hasil yang
maksimal. Terutama pada percobaan tekanan.
46
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Aunurrahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung
Daryanto, (2009), Panduan Proses Pembelajaran, Penerbit Av Publisher, Jakarta.
Foster, Bob, (2004), Fisika SMA, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hamalik, Oemar, (2009), Kurikulum dan Pembelajaran, Penerbit Bumi aksara,
Jakarta.
Hasbullah, (2005), Penerapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem
Based Instruction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Pokok Gesekan di Kelas XI Man 2 Tanjung Pura, FMIPA UNIMED,
Medan.
Habibah, U, (2010), Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Menggunakan
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dengan Model Pembelajaran
Langsung Pada Materi Pokok Suhu Dan Pengukuran Di Kelas VII
Sememster I SMP Swasta Ali Imron Medan T.P. 2010/2011, Skripsi, Jurusan
Fisika FMIPA, UNIMED, Medan.
http://akmadsudrajat.wordpress.com pembelajaran-inovatif/
http://hadiwahyono.Wordpress.com/perangkat pembelajaran/03Maret2009/.
http://Hajriana.Blogspot.com/problem based instruction/rabu,14 April 2010/.
Karyono, dkk, (2009), Fisika, Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta.
Nasution, S, (2009), Kurikulum dan Pengajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Rusmiyati, A, (2007), Pengembangan Model Pengajaran Problem Based
Instruction pada Pokok Bahasan Fluida Untuk Menumbuhkan Proses
Keterampilan Sains, FMIPA UNNES, Semarang.
Santyasa, I Wayan, (2005), Model Pembelajaran Inovatif dalam Implementasi
Kurikulum Berbasis Kompetensi, FMIPA IKIP Negeri Singaraja.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Sumarno, Joko, (2008), Fisika, Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta.
Suyatno,(2008), Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Penerbit Masmedia Buana
Pustaka, Surabaya.
47
Taufik Amir, M, (2009), Inovasi Pendidikan Melalui, Problem Based Learning,
Penerbit Kencana, Jakarta
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Penerbit
kencana, Jakarta.
Universitas Negeri Medan, Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan FMIPA UNIMED, FMIPA UNIMED, Medan.
Winataputra, (1994), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Universitas Terbuka
Depdikbud, Jakarta
Winataputra, (1993), Strategi Belajar dan Mengajar IPA, Penerbit Universitas
Terbuka Depdikbud, Jakarta