Manfaat Koreksi Fiskal terhadap Penghasilan Kena Pajak (Studi kasus pada PT. X).

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Koreksi fiskal dengan penyesuaian laporan keuangan komersial yang telah disusun oleh wajib pajak dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Dalam koreksi tersebut muncul perbedaan antara laba komersial menurut Standar Akuntansi Keuangan dengan penghasilan kena pajak yaitu berupa koreksi fiskal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat koreksi fiskal terhadap penghasilan kena pajak. Penelitian ini dilakukan di PT. X yang bergerak dibidang manufaktur dengan mengambil sampel laporan keuangan tahunan 2008. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koreksi fiskal bermanfaat terhadap penghasilan kena pajak terlihat dari adanya penghematan pajak sebesar Rp 76.776.000, selisih ini sangat berpengaruh bagi perusahaan dimana penghematan tersebut dapat dialokasikan ke sektor lain yang dapat menunjang perkembangan perusahaan. Hipotesis penelitian ini adalah koreksi fiskal bermanfaat terhadap penghasilan kena pajak.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Correction of fiscal adjustments for financial reporting purposes that have been prepared by the taxpayer with the provisions of tax legislation. In the correction of differences emerged between profit according to the Financial Accounting Standards taxable income in the form of fiscal correction. The purpose of this study is to investigate the benefits of fiscal correction against taxable income. This research was conducted at PT. X is engaged in manufacturing by taking a sample of 2008 annual financial report. The research method used is analytical descriptive research method with a case study approach. The results showed that the fiscal correction is useful to look taxable income from the tax savings amounting to Rp 77.741.350, the difference is very influential to the company where these savings can be allocated to other sectors that can support the development of the company. Hypothesis of this research is benefectial fiscal correction against taxable income.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pajak ... 8

2.1.1 Pengertian Pajak ... 8

2.1.2 Pungutan Lain Selain Pajak ... 10

2.1.3 Asas, Fungsi, Dasar, dan Sistem Pemungutan Pajak ... 10

2.1.3.1 Asas Pemungutan Pajak ... 11

2.1.3.2 Fungsi Pajak ... 12

2.1.3.3 Dasar Pemungutan Pajak ... 14

2.1.3.4 Sistem Pemungutan Pajak ... 15

2.1.4 Cara Pemungutan Pajak ... 16

2.1.5 Pengelompokkan Pajak ... 17


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.7.1 Kewajiban Wajib Pajak ... 21

2.1.7.2 Hak Wajib Pajak ... 22

2.2 Pajak Penghasilan ... 23

2.2.1 Tarif Perhitungan Pajak Penghasilan Badan ... 24

2.2.2 Penghasilan yang Termasuk Objek Pajak ... 25

2.2.3 Penghasilan yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak ... 26

2.2.4 Subjek Pajak ... 28

2.2.5 Pengecualian Subjek Pajak ... 29

2.2.6 Penghasilan yang Dikenakan Pajak Penghasilan Final ... 30

2.3 Wajib Pajak Badan ... 31

2.4.1 Penyusutan Fiskal ... 32

2.4.2 Amortisasi Fiskal ... 33

2.4.3 Laporan Keuangan Komersial... 34

2.4.4 Laporan Keuangan Fiskal ... 35

2.5 Pengurangan Penghasilan (Biaya)... 36

2.5.1 Biaya yang Diperkenankan Bagi Wajib Pajak Dalam Negeri Dalam Bentuk Usaha Tetap (Deductible Expense) ... 37

2.5.2 Penghasilan yang Tidak Boleh Dibebankan Sebagai Biaya (Non- Deductible Expense) ... 39

2.7 Surat Pemberitahuan (SPT) ... 40

2.8 Penghasilan Kena Pajak ... 42

2.9 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 43

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 51

3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 51

3.2.2 Visi dan Misi PT. X ... 53

3.2.3 Struktur Organisasi PT. X ... 54

3.2.4 Uraian Tugas ... 55

3.3 Metode Penelitian... 58


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.3.2 Identifikasi Variabel ... 60

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 60

3.3.4 Operasional Variabel ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Laporan Keuangan Komersial... 64

4.1.1 Perhitungan Penghasilan dan Biaya ... 65

4.1.2 Laporan Keuangan PT. X Tahun 2008 Sebelum Adanya Koreksi Fiskal ... 68

4.2 Laporan Keuangan Fiskal ... 76

4.2.1 Manfaat Koreksi Fiskal ... 77

4.2.2 Laporan Keuangan PT. X Tahun 2008 Setelah Dilakukan Koreksi Fiskal ... 78

4.3 Besar Efisiensi Setelah Dilakukan Koreksi Fiskal ... 80

4.4 Hasil Pengujian ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 82

5.2 Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tarif Perhitungan Pajak Penghasilan Badan Tahun 2008 ... 24

Tabel 2.2 Tarif Penyusutan Harta Berwujud... 33

Tabel 2.3 Tarif Penyusutan Harta Tak Berwujud ... 34

Tabel 2.4 Hubungan Usaha, Pekerjaan, Kepemilikan atau Pengusaha Antar Pemberi dan Penerima ... 39

Tabel 2.5 Jenis Surat Pemberitahuan ... 42

Tabel 3.1 Operasional Variabel... 62

Tabel 4.1 Aktiva Tetap PT. X ... 65

Tabel 4.2 Tarif Penyusutan Harta Berwujud... 66


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 50 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. X ... 54


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka mencapai tujuan nasional yaitu mewujudkan suatu masyarakat Indonesia yang adil dan makmur baik materil maupun spiritual yang sesuai dengan pembukaan UUD 1945 salah satunya dengan jalan pembangunan nasional. Pembangunan pada hakekatnya merupakan salah satu faktor terpenting dalam memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara dan merupakan usaha untuk mengadakan perubahan-perubahan menuju keadaan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya. Dalam upaya meningkatkan, memaksimalkan serta melancarkan jalannya pembangunan nasional diperlukan adanya partisipasi dari seluruh rakyat Indonesia bersama dengan pemerintah, diantaranya pemerintah ikut campur tangan secara aktif maupun pasif dengan memanfaatkan modal dasar yang dimiliki bangsa Indonesia.

Saat ini pemerintah Indonesia tengah berusaha mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman luar negeri dengan terus menggali sumber-sumber pendanaan dari dalam negeri, salah satunya adalah sektor pajak. Hal itu dapat dilihat dari meningkatnya kontribusi pajak terhadap pembiayaan anggaran pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Pajak merupakan komponen penting penerimaan negara. Sekitar 75% total penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saat ini disumbang dari penerimaan perpajakan (sumber:hukumonline.com).


(9)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha Death and taxes, adalah dua hal yang sebisa mungkin dihindari oleh banyak

orang di dunia. Hal pertama tentu saja sulit, bahkan tidak dapat dihindari karena berkaitan erat dengan kehendak dari pemilik otoritas terbesar yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan untuk hal kedua, alternatif yang mungkin bisa dilakukan yaitu membayar pajak seminimal mungkin atau menghindar dari pengeluaran uang untuk keperluan pembayaran pajak.

Pemungutan pajak sudah ada sejak dahulu, berupa pemberian upeti kepada raja sebagai wujud rasa hormat namun sekarang pemungutan pajak diatur di dalam undang-undang yang mewajibkan semua masyarakat untuk membayar pajak. Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber ekonomi dari sektor privat ke sektor publik. Pemindahan sumber daya tersebut akan mempegaruhi daya beli atau kemampuan belanja dari sektor privat.

Secara tradisional, pajak memiliki dua fungsi. Pertama, fungsi budgetair, di mana pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya. Kedua, fungsi mengatur (regulerend), di mana pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial ekonomi.

R Santoso Brotodihardjo (2007:5) dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Ilmu Pajak” mengatakan bahwa pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya untuk public

saving yang merupakan sumber utama. Sehingga sebagai sumber penerimaan negara,

maka pajak perlu terus ditingkatkan agar pembangunan nasional dapat berjalan dengan kemampuan sendiri berdasarkan prinsip kemandirian.


(10)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha

Setiap wajib pajak, baik wajib pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan, mempunyai kewajiban melunasi pajak terutangnya, diantaranya pajak penghasilan. Besarnya pajak penghasilan terutang yang ditanggung wajib pajak badan tergantung pada besarnya penghasilan kena pajak yang dilaporkan dalam pembukuan yang disusun oleh wajib pajak ditiap akhir periode. Sejalan dengan sistem self assessment, penentuan besarnya pajak terutang diserahkan sepenuhnya kepada wajib pajak yang bersangkutan. Wajib pajak sendirilah yang harus menyusun dan menggunakan data-data yang ada padanya untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Pihak administrasi pajak hanya melakukan pengontrolan/pengawasan dan pengecekan atas kebenaran jumlah pajak yang dihitung sendiri oleh wajib pajak.

Frank and William (2005:56) dalam bukunya yang berjudul “Book versus

Taxable Income” mengatakan di Indonesia, standar pembukuan yang dilakukan

wajib pajak khususnya wajib pajak badan adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), di mana laba yang dihasilkan tercantum dalam laporan laba rugi dan disebut laba akuntansi, sedangkan dasar perhitungan pajak terutang adalah laba akuntansi yang telah disesuaikan dengan Undang-Undang Perpajakan dan menghasilkan penghasilan kena pajak (laba fiskal). Pemerintah menyusun peraturan perundang-undangan perpajakan untuk meningkatkan pendapatan negara bukan secara spesifik untuk mengatur kinerja, sehingga dapat dipastikan hasil perhitungan antara laba akuntansi berbeda dengan laba fiskal.

Gil dan George (2001) dalam jurnalnya yang berjudul “The Relation Between Financial and Tax Reporting Measures of Income” yang melakukan penelitian atas laporan keuangan perusahaan dari tahun 1988 sampai dengan tahun 1999 untuk


(11)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha

mengukur besarnya perbedaan pendapatan yang dihitung dengan aturan perpajakan menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara laba akuntansi dengan laba fiskal. Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal yang pertama adalah perbedaan antara aturan akuntansi dengan perpajakan mengenai waktu pengakuan pendapatan dan beban. Perbedaan waktu ini mengakibatkan jumlah pendapatan yang diakui dalam laba akuntansi berbeda dengan yang diakui dalam laba fiskal untuk satu periode tertentu, namun dalam jangka waktu tertentu perbedaan tersebut akan habis/nihil. Sebab kedua perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal muncul saat pendapatan dan beban diakui oleh salah satu sistem namun tidak oleh sistem lainnya (yang disebut juga perbedaan permanen).

Perbedaan-perbedaan di atas menyebabkan laba yang dihitung oleh wajib pajak (laba komersial) berbeda dengan laba yang dihitung dalam rangka penghitungan pajak (laba fiskal). Untuk itu dilakukan koreksi fiskal atas laporan laba rugi komersial yaitu dengan menambahkan atau mengurangkan jumlah perbedaan tersebut sehingga diperoleh jumlah penghasilan kena pajak (laba fiskal) yang tepat menurut ketentuan pajak yang berlaku. Kualitas pemahaman wajib pajak badan mengenai Undang-Undang Pajak Penghasilan dapat mempegaruhi tinggi rendahnya perhitungan koreksi fiskal.

Perusahaan dapat menyusun laporan keuangan akuntansi (komersial) dan laporan keuangan fiskal secara terpisah, atau melakukan koreksi fiskal terhadap laporan keuangan akuntansi (komersial). Laporan keuangan komersial yang direkonsiliasi dengan koreksi fiskal akan menghasilkan laporan keuangan fiskal.


(12)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

Laporan Keuangan Fiskal adalah laporan keuangan yang disusun sesuai peraturan perpajakan dan digunakan untuk keperluan perhitungan pajak. Undang-Undang Pajak tidak mengatur secara khusus laporan keuangan, hanya memberikan pembatasan untuk hal-hal tertentu baik dalam pengakuan penghasilan maupun biaya. Akibat dari perbedaan pengakuan ini menyebabkan laba akuntansi dan laba fiskal dapat berbeda.

Setiap perusahaan memiliki kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi sebagai wajib pajak badan berdasarkan Undang-Undang Perpajakan Nomor 28 Tahun 2007 mengenai ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dimana menurut peraturan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.

Merujuk pada ulasan dan gambaran di atas, penulis tertarik untuk membahas dan meneliti pengaruh laba komersial pada laporan laba rugi terhadap penghasilan kena pajak. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini disusun dengan judul:

“MANFAAT KOREKSI FISKAL TERHADAP PENGHASILAN KENA

PAJAK”. (STUDI KASUS PADA PT. X)

1.2 Identifikasi Masalah

Sehubungan dengan latar belakang penelitian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada perusahaan. Adapun masalah yang dibahas adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perusahaan menyusun laporan keuangan komersial? 2. Bagaimanakah perusahaan menyusun laporan keuangan fiskal?


(13)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian masalah-masalah di atas, penelitian ini dimaksudkan agar melalui data yang diperoleh, penulis mendapatkan informasi yang dapat memberikan jawaban atas masalah-masalah yang dikemukakan sebelumnya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan yang telah diungkapkan di atas, yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangan komersial.

2. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangan fiskal.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memperoleh informasi yang dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, antara lain:

1. Bagi penulis

Sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha dan untuk menambah, memperluas dan mengembangkan wawasan penulis mengenai perpajakan khususnya tentang perencanaan pajak dan peraturannya.

2. Bagi perusahaan

Dapat dijadikan pedoman bagi perusahaan dalam melaksanakan tata aturan perpajakan dan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai tambahan informasi dalam kaitannya dengan penghitungan penghasilan kena pajak.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha

3. Bagi pihak lain

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian yang lebih jauh lagi mengenai koreksi fiskal pada suatu perusahaan dan untuk mengkaji lebih banyak lagi masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah ini, dan untuk menambah informasi dan wawasan bagi yang membutuhkan.


(15)

82 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diutarakan penulis pada PT. X maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan menyusun laporan keuangan komersial dengan memilih untuk menggunakan perhitungan penyesuaian yang dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar / metode garis lurus baik untuk menghitung penyusutan harta berwujud berupa bangunan maupun harta berwujud selain bangunan. Perusahaan menggunakan metode garis lurus ini secara konsisten.

2. Perusahaan menyusun laporan keuangan fiskal dengan baik sesuai dengan peraturan undang-undang perpajakan yang berlaku, dapat dilihat dari besarnya tarif pajak (diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008) yang diterapkan atas PKP bagi wajib pajak badan dan biaya-biaya penjualan dan umum yang diperkenankan menurut peraturan perpajakan.

Dari hasil dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya terlihat adanya penghematan pajak sebesar Rp 77.741.350, selisih ini sangat berpengaruh bagi perusahaan dimana penghematan tersebut dapat dialokasikan ke sektor lain yang dapat menunjang perkembangan perusahaan.

Berdasarkan hasil rekonsiliasi fiskal PT. X tahun 2008 terlihat adanya perbedaan yang menunjukkan besar manfaat koreksi fiskal terhadap penghasilan


(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 83

Universitas Kristen Maranatha

kena pajak. Besarnya tarif pajak diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak bagi wajib pajak badan.

5.2 Saran

Bagi Wajib Pajak Badan agar lebih teliti dalam membuat laporan keuangan fiskal dengan memperhatikan aturan-aruran yang ditetapkan dalam Undang-undang sehingga tidak mengakibatkan timbulnya koreksi oleh pemeriksa pajak atau paling tidak meminimalkan perbedaan.

Bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik ini disarankan untuk:

1. Periode penelitian yang digunakan bisa diperpanjang agar hasil yang diperoleh lebih akurat.

2. Perusahaan harus dapat melakukan pembukuan dengan baik, karena dalam pembukuan dapat diketahui informasi keuangan perusahaan.

3. Perusahaan harus melakukan pembayaran pajak secara tepat waktu sehingga dapat menghindari denda keterlambatan pajak yang bermanfaat untuk menghemat kas perusahaan.

4. Perusahaan harus dapat memanfaatkan celah-celah peraturan perpajakan tanpa melanggarnya yaitu dengan mengalokasikan biaya-biaya yang diperbolehkan oleh Undang-Undang Pajak yang berlaku.


(17)

84 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia. (2008).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Undang-Undang Pajak Penghasilan. SL Media. Jakarta

Heflin, Frank. and William Kross. (2005). Book versus Taxable Income.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2006). Susunan dalam Satu Naskah Undang-Undang

Perpajakan. Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2010). Susunan Dalam Satu Naskah Undang-Undang

Perpajakan Indonesia. Gramedia. Jakarta.

Meliala, Tulis S dan Francisca Widianti Oetomo. (2010). Perpajakan dan Akuntansi

Pepajakan. Edisi Enam, Semesta Media. Jakarta.

Resmi, Siti. (2007). Perpajakan Teori dan Kasus. Edisi Tiga. Salemba Empat. Jakarta.

www.google.com / Perpajakan Indonesia www.sumberhukumonline.com


(1)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

Laporan Keuangan Fiskal adalah laporan keuangan yang disusun sesuai peraturan perpajakan dan digunakan untuk keperluan perhitungan pajak. Undang-Undang Pajak tidak mengatur secara khusus laporan keuangan, hanya memberikan pembatasan untuk hal-hal tertentu baik dalam pengakuan penghasilan maupun biaya. Akibat dari perbedaan pengakuan ini menyebabkan laba akuntansi dan laba fiskal dapat berbeda.

Setiap perusahaan memiliki kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi sebagai wajib pajak badan berdasarkan Undang-Undang Perpajakan Nomor 28 Tahun 2007 mengenai ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dimana menurut peraturan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.

Merujuk pada ulasan dan gambaran di atas, penulis tertarik untuk membahas dan meneliti pengaruh laba komersial pada laporan laba rugi terhadap penghasilan kena pajak. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini disusun dengan judul:

“MANFAAT KOREKSI FISKAL TERHADAP PENGHASILAN KENA PAJAK”. (STUDI KASUS PADA PT. X)

1.2 Identifikasi Masalah

Sehubungan dengan latar belakang penelitian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada perusahaan. Adapun masalah yang dibahas adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perusahaan menyusun laporan keuangan komersial? 2. Bagaimanakah perusahaan menyusun laporan keuangan fiskal?


(2)

BAB I PENDAHULUAN 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian masalah-masalah di atas, penelitian ini dimaksudkan agar melalui data yang diperoleh, penulis mendapatkan informasi yang dapat memberikan jawaban atas masalah-masalah yang dikemukakan sebelumnya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan yang telah diungkapkan di atas, yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangan komersial.

2. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangan fiskal.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memperoleh informasi yang dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, antara lain:

1. Bagi penulis

Sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha dan untuk menambah, memperluas dan mengembangkan wawasan penulis mengenai perpajakan khususnya tentang perencanaan pajak dan peraturannya.

2. Bagi perusahaan


(3)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha

3. Bagi pihak lain

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian yang lebih jauh lagi mengenai koreksi fiskal pada suatu perusahaan dan untuk mengkaji lebih banyak lagi masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah ini, dan untuk menambah informasi dan wawasan bagi yang membutuhkan.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diutarakan penulis pada PT. X maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan menyusun laporan keuangan komersial dengan memilih untuk menggunakan perhitungan penyesuaian yang dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar / metode garis lurus baik untuk menghitung penyusutan harta berwujud berupa bangunan maupun harta berwujud selain bangunan. Perusahaan menggunakan metode garis lurus ini secara konsisten.

2. Perusahaan menyusun laporan keuangan fiskal dengan baik sesuai dengan peraturan undang-undang perpajakan yang berlaku, dapat dilihat dari besarnya tarif pajak (diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008) yang diterapkan atas PKP bagi wajib pajak badan dan biaya-biaya penjualan dan umum yang diperkenankan menurut peraturan perpajakan.

Dari hasil dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya terlihat adanya penghematan pajak sebesar Rp 77.741.350, selisih ini sangat berpengaruh bagi perusahaan dimana penghematan tersebut dapat dialokasikan ke sektor lain yang dapat menunjang perkembangan perusahaan.


(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 83

Universitas Kristen Maranatha

kena pajak. Besarnya tarif pajak diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak bagi wajib pajak badan.

5.2 Saran

Bagi Wajib Pajak Badan agar lebih teliti dalam membuat laporan keuangan fiskal dengan memperhatikan aturan-aruran yang ditetapkan dalam Undang-undang sehingga tidak mengakibatkan timbulnya koreksi oleh pemeriksa pajak atau paling tidak meminimalkan perbedaan.

Bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik ini disarankan untuk:

1. Periode penelitian yang digunakan bisa diperpanjang agar hasil yang diperoleh lebih akurat.

2. Perusahaan harus dapat melakukan pembukuan dengan baik, karena dalam pembukuan dapat diketahui informasi keuangan perusahaan.

3. Perusahaan harus melakukan pembayaran pajak secara tepat waktu sehingga dapat menghindari denda keterlambatan pajak yang bermanfaat untuk menghemat kas perusahaan.

4. Perusahaan harus dapat memanfaatkan celah-celah peraturan perpajakan tanpa melanggarnya yaitu dengan mengalokasikan biaya-biaya yang diperbolehkan oleh Undang-Undang Pajak yang berlaku.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Undang-Undang Pajak Penghasilan. SL Media. Jakarta

Heflin, Frank. and William Kross. (2005). Book versus Taxable Income.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2006). Susunan dalam Satu Naskah Undang-Undang Perpajakan. Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2010). Susunan Dalam Satu Naskah Undang-Undang Perpajakan Indonesia. Gramedia. Jakarta.

Meliala, Tulis S dan Francisca Widianti Oetomo. (2010). Perpajakan dan Akuntansi Pepajakan. Edisi Enam, Semesta Media. Jakarta.

Resmi, Siti. (2007). Perpajakan Teori dan Kasus. Edisi Tiga. Salemba Empat. Jakarta.

www.google.com / Perpajakan Indonesia www.sumberhukumonline.com