Manfaat Koreksi Fiskal terhadap Penghitungan Pajak Penghasilan Terhutang (Studi Kasus pada PT. Multi Prima Sejahtera Tbk).

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The object of this study is a PT. MULTI PRIMA SEJAHTERA Tbk, a Company engaged in manufacturing whose main activity is the manufacture spark plugs for motor vehicles and cars. The purpose of this study was to determine the benefits of fiscal correction to the calculation of income tax payable. The data used in this research is quantitative data, which is data that is expressed in the figures. Sources of data obtained from PT. MULTI SEJAHTERA Tbk financial statements that have been issued by the Indonesian stock exchange. These results indicate that the fiscal correction is useful to calculationof income tax payable, it can be seen from pph underpayments amounting to Rp 278.725.119, which if the company had underpaid taxes the company will get penalties.


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Objek penelitian ini adalah PT. Multi Prima Sejahtera Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang kegiatan utamanya adalah memproduksi busi (spark plug) untuk kendaraan motor dan mobil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat koreksi fiskal terhadap penghitungan pajak penghasilan terhutang. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitaf, yaitu data-data yang dinyatakan dalam angka-angka. Sumber data diperoleh dari laporan keuangan PT. Multi Prima Sejahtera Tbk yang telah diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koreksi fiskal bermanfaat terhadap pajak penghasilan terhutang, terlihat dari adanya PPh kurang bayar tahun 2013 sebesar Rp 278.725.119, dimana apabila perusahaan kurang membayar pajak maka perusahaan akan mendapatkan sanksi berupa denda.


(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 5

2.1 Definisi Akuntansi ... 5


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.3 Tujuan Laporan Keuangan ... 6

2.4 Laporan Keuangan Komersial dan Laporan Keuangan Fiskal ... 6

2.5 Definisi Pajak ... 11

2.5.1 Fungsi Pajak ... 12

2.5.2 Unsur-Unsur Pajak ... 12

2.5.3 Jenis dan Penggolongan Pajak ... 13

2.5.4 Sistem Pemungutan Pajak ... 16

2.6 Koreksi Fiskal ... 17

2.6.1 Beda Tetap/Permanen ... 18

2.6.2 Beda Waktu/Sementara ... 19

2.7 Penghasilan Kena Pajak ... 20

2.8 Definisi Pajak Penghasilan ... 23

2.8.1 Subjek Pajak Penghasilan ... 23

2.8.2 Subjek Pajak Penghasilan Dalam dan Luar Negeri ... 26

2.8.3 Tidak Termasuk Subjek Pajak Penghasilan ... 26

2.8.4 Objek Pajak Penghasilan ... 27

2.8.5 Penghasilan Yang Dikecualikan Dari Objek Pajak ... 31

2.8.6 Penghitungan Pajak Penghasilan Terhutang ... 34

2.8.7 Tarif Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan ... 34

2.9 Pengembangan Hipotesis ... 34

2.10 Kerangka Pemikiran ... 35


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.1 Objek Penelitian ... 36

3.2 Profil PT. Multi Prima Sejahtera Tbk ... 36

3.3 Visi dan Misi Perusahaan ... 37

3.4 Struktur Organisasi ... 38

3.5 Job Description ... 39

3.6 Metode Penelitian ... 40

3.7 Variabel Penelitian ... 40

3.7.1 Variabel Bebas (Variabel X) ... 41

3.7.2 Variabel Terikat (Variabel Y) ... 41

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 42

3.9 Pengembangan Hipotesis ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Pelaksanaan Koreksi Fiskal ... 43

4.2 Manfaat Koreksi Fiskal Terhadap Pajak Penghasilan Terhutang ... 44

4.2.1 Laporan Keuangan PT. Multi Prima Sejahtera Tbk ... 44

4.2.2 Neraca PT. Multi Prima Sejahtera Tbk ... 45

4.2.3 Laporan Laba Rugi PT. Multi Prima Sejahtera Tbk ... 53

4.2.4 Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi ... 54

4.2.5 Perhitungan Kredit Pajak PT. Multi Prima Sejahtera Tbk ... 60

4.2.6 Perhitungan PPh Terhutang PT. Multi Prima Sejahtera Tbk Tahun 2013. ... 60


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 62

5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Keterbatasan ... 62

5.3 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap ... 48

Tabel 4.2 Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap (Menurut Pajak)... 48

Tabel 4.3 Neraca PT. Multi Prima Sejahtera Tbk ... 51

Tabel 4.4 Laporan Laba Rugi PT. Multi Prima Sejahtera Tbk ... 53

Tabel 4.5 Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi ... 54

Tabel 4.6 Harga Perolehan Aset Tetap ... 58


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Sumber penerimaan APBN/APBD yang paling besar berasal dari penerimaan

pajak. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan serta meningkatkan

kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Menurut pendapat Soemitro yang ditulis oleh Siti Resmi dalam buku yang

berjudul “Perpajakan Teori dan Kasus” (2014:1) mendefinisikan bahwa “Pajak

adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat

dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung

dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum”.

Untuk menghitung beban pajak diperlukan laporan keuangan. Pengertian

Laporan Keuangan sesuai PSAK No. 1 (Revisi Tahun 2009) paragraf 9 adalah suatu

penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Untuk

kepentingan komersial atau bisnis, laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip

yang berlaku umum, yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK), sedangkan untuk

kepentingan fiskal, laporan keuangan disusun berdasarkan peraturan perpajakan

(Undang-Undang Pajak Penghasilan). Di dalam buku Siti Resmi yang berjudul

“Perpajakan Teori dan Kasus” (2014:377) laporan keuangan komersial atau bisnis

ditujukkan untuk menilai kinerja ekonomi dan keadaan finansial dari sektor swasta,


(10)

Universitas Kristen Maranatha Sehingga laba yang dihasilkan menurut akuntansi dan pajak berbeda. Perbedaan

tersebut yaitu perbedaan temporer dan perbedaan permanen.

Menurut Sukrisno Agoes dan Estralita Trisnawati dalam bukunya yang

berjudul “Akuntansi Perpajakan” (2013:238) menyatakan bahwa perbedaan temporer

disebut juga dengan perbedaan waktu atau sementara merupakan perbedaan

perlakuan akuntansi dan perpajakan yang sifatnya temporer, dimana keseluruhan

beban dan atau pendapatan akuntansi maupun perpajakan sebenarnya sama, tetapi

berbeda alokasi setiap tahunnya. Sedangkan perbedaan permanen disebut juga

perbedaan tetap terjadi karena adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan beban

menurut akuntansi dengan fiskal yang mengakibatkan laba atau rugi menurut

akuntansi (laba sebelum pajak atau pre tax income) menjadi berbeda secara tetap

dengan laba atau rugi menurut fiskal (penghasilan kena pajak atau taxable income).

Untuk itu diperlukan koreksi fiskal karena adanya perbedaan pengakuan penghasilan

dan beban (biaya) antara akuntansi komersial dan fiskal.

Menurut Edy Suprianto dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Perpajakan

(2011:132) mendefinisikan bahwa Koreksi Fiskal adalah suatu proses

penyesuaian-penyesuaian laporan laba atau rugi fiskal berdasarkan ketentuan

perundang-undangan perpajakan di Indonesia sehingga diperoleh laba aatau rugi fiskal sebagai

dasar untuk perhitungan pajak penghasilan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini di beri judul “Manfaat Koreksi Fiskal Terhadap Penghitungan Pajak Penghasilan Terhutang (Studi Kasus Pada PT. Multi Prima Sejahtera Tbk)”


(11)

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, penulis

mengidentifikasikan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perusahaan melakukan koreksi fiskal?

2. Seberapa jauh manfaat koreksi fiskal terhadap penghitungan pajak penghasilan

terhutang?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui bagaimanakah perusahaan melakukan koreksi fiskal

2. Untuk mengetahui seberapa jauh manfaat koreksi fiskal terhadap penghitungan

pajak penghasilan terhutang

1.4 Kegunaan Penelitian

Diharapkan hasil penelitian yang disajikan dalam skripsi ini dapat

memberikan kegunaan bagi berbagai pihak, yaitu:

1. Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan

pemahaman bagi penulis dalam bidang akuntansi perpajakan.

2. Kalangan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan penelitian yang serupa atau lebih


(12)

Universitas Kristen Maranatha 3. Kalangan Umum

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran, dapat

dijadikan masukan sebagai tambahan pengetahuan serta dapat memberikan


(13)

62 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang diuraikan pada bab sebelumnya, penulis

menyimpulkan bahwa:

1. Terdapat perbedaan jumlah laba pada PT. Multi Prima Sejahtera Tbk menurut

komersial sebesar Rp 6.297.706.987, sedangkan laba menurut fiskal sebesar Rp

8.786.070.544, yang artinya fiskal bertambah sebesar Rp 2.488.363.557.

2. Koreksi fiskal bermanfaat terhadap penghitungan pajak penghasilan terhutang,

terlihat dari adanya PPh kurang bayar tahun 2013 sebesar Rp 278.725.119,

dimana apabila perusahaan kurang membayar pajak maka perusahaan akan

mendapatkan sanksi berupa denda.

5.2 Keterbatasan

Keterbatasan yang dimiliki penulis selama melakukan penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data yang masih sedikit. Untuk

mendapatkan hasil yang terlihat jelas, sebaiknya menggunakan data yang lebih

banyak.

2. Penelitian hanya dilakukan pada satu perusahaan manufaktur. Untuk

mendapatkan hasil yang lebih tepat, sebaiknya penelitian hendaknya dilakukan


(14)

Universitas Kristen Maranatha

5.3 Saran

1. Bagi perusahaan, dalam menyusun laporan keuangan selain didasarkan pada

standar akuntansi keuangan, sebaiknya perusahaan juga menyesuaikan dengan

peraturan perpajakan.

2. Bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian sejenis, sebaiknya lebih

memperhatikan ketersediaan data. Karena data yang digunakan biasanya bersifat


(15)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati. (2009). Akuntansi Perpajakan. Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat

Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati. (2013). Akuntansi Perpajakan. Edisi 3, Jakarta: Salemba Empat

Asep Safaat Hidayat. (2013). Analisis Rekonsiliasi Fiskal Atas Laporan Keuangan Komersial Dalam Menentukan Pajak Penghasilan (PPh) Terhutang (Studi Kasus Pada PT. Indomix Perkasa Tahun Pajak 2010).Skripsi. Fakultas Ekonom dan Bisnis. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Bursa Efek Indonesia (BEI). Tersedia: http//www.idx.co.id

Dwi Sunar Prasetyono. Buku Pintar Pajak, Yogyakarta, Laksana, 2012.

Hery. (2013). Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Mardiasmo. (2009). Perpajakan Indonesia. Edisi Revisi, Yogyakarta: Andi

Resmi, Siti. (2014). Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi 8, Jakarta: Salemba Empat Suandy, Erly. (2008). Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif dan R and D . Bandung: Alfabeta

Suprianto, Edy. (2011). Akuntansi Perpajakan. Edisi 1, Yogyakarta: Graha Ilmu PSAK 01 Revisi 2009. Penyajian Laporan Keuangan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Jogjakarta : Bening


(1)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Sehingga laba yang dihasilkan menurut akuntansi dan pajak berbeda. Perbedaan

tersebut yaitu perbedaan temporer dan perbedaan permanen.

Menurut Sukrisno Agoes dan Estralita Trisnawati dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Perpajakan” (2013:238) menyatakan bahwa perbedaan temporer disebut juga dengan perbedaan waktu atau sementara merupakan perbedaan

perlakuan akuntansi dan perpajakan yang sifatnya temporer, dimana keseluruhan

beban dan atau pendapatan akuntansi maupun perpajakan sebenarnya sama, tetapi

berbeda alokasi setiap tahunnya. Sedangkan perbedaan permanen disebut juga

perbedaan tetap terjadi karena adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan beban

menurut akuntansi dengan fiskal yang mengakibatkan laba atau rugi menurut

akuntansi (laba sebelum pajak atau pre tax income) menjadi berbeda secara tetap

dengan laba atau rugi menurut fiskal (penghasilan kena pajak atau taxable income).

Untuk itu diperlukan koreksi fiskal karena adanya perbedaan pengakuan penghasilan

dan beban (biaya) antara akuntansi komersial dan fiskal.

Menurut Edy Suprianto dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Perpajakan

(2011:132) mendefinisikan bahwa Koreksi Fiskal adalah suatu proses

penyesuaian-penyesuaian laporan laba atau rugi fiskal berdasarkan ketentuan

perundang-undangan perpajakan di Indonesia sehingga diperoleh laba aatau rugi fiskal sebagai

dasar untuk perhitungan pajak penghasilan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini di beri judul “Manfaat

Koreksi Fiskal Terhadap Penghitungan Pajak Penghasilan Terhutang (Studi Kasus Pada PT. Multi Prima Sejahtera Tbk)”


(2)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, penulis

mengidentifikasikan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perusahaan melakukan koreksi fiskal?

2. Seberapa jauh manfaat koreksi fiskal terhadap penghitungan pajak penghasilan

terhutang?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui bagaimanakah perusahaan melakukan koreksi fiskal

2. Untuk mengetahui seberapa jauh manfaat koreksi fiskal terhadap penghitungan

pajak penghasilan terhutang

1.4 Kegunaan Penelitian

Diharapkan hasil penelitian yang disajikan dalam skripsi ini dapat

memberikan kegunaan bagi berbagai pihak, yaitu:

1. Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan

pemahaman bagi penulis dalam bidang akuntansi perpajakan.

2. Kalangan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan penelitian yang serupa atau lebih


(3)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha 3. Kalangan Umum

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran, dapat

dijadikan masukan sebagai tambahan pengetahuan serta dapat memberikan


(4)

62 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang diuraikan pada bab sebelumnya, penulis

menyimpulkan bahwa:

1. Terdapat perbedaan jumlah laba pada PT. Multi Prima Sejahtera Tbk menurut

komersial sebesar Rp 6.297.706.987, sedangkan laba menurut fiskal sebesar Rp

8.786.070.544, yang artinya fiskal bertambah sebesar Rp 2.488.363.557.

2. Koreksi fiskal bermanfaat terhadap penghitungan pajak penghasilan terhutang,

terlihat dari adanya PPh kurang bayar tahun 2013 sebesar Rp 278.725.119,

dimana apabila perusahaan kurang membayar pajak maka perusahaan akan

mendapatkan sanksi berupa denda.

5.2 Keterbatasan

Keterbatasan yang dimiliki penulis selama melakukan penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data yang masih sedikit. Untuk

mendapatkan hasil yang terlihat jelas, sebaiknya menggunakan data yang lebih

banyak.

2. Penelitian hanya dilakukan pada satu perusahaan manufaktur. Untuk

mendapatkan hasil yang lebih tepat, sebaiknya penelitian hendaknya dilakukan


(5)

Bab V Kesimpulan dan Saran 63

Universitas Kristen Maranatha

5.3 Saran

1. Bagi perusahaan, dalam menyusun laporan keuangan selain didasarkan pada

standar akuntansi keuangan, sebaiknya perusahaan juga menyesuaikan dengan

peraturan perpajakan.

2. Bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian sejenis, sebaiknya lebih

memperhatikan ketersediaan data. Karena data yang digunakan biasanya bersifat


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati. (2009). Akuntansi Perpajakan. Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat

Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati. (2013). Akuntansi Perpajakan. Edisi 3, Jakarta: Salemba Empat

Asep Safaat Hidayat. (2013). Analisis Rekonsiliasi Fiskal Atas Laporan Keuangan Komersial Dalam Menentukan Pajak Penghasilan (PPh) Terhutang (Studi Kasus Pada PT. Indomix Perkasa Tahun Pajak 2010).Skripsi. Fakultas Ekonom dan Bisnis. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Bursa Efek Indonesia (BEI). Tersedia: http//www.idx.co.id

Dwi Sunar Prasetyono. Buku Pintar Pajak, Yogyakarta, Laksana, 2012.

Hery. (2013). Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Mardiasmo. (2009). Perpajakan Indonesia. Edisi Revisi, Yogyakarta: Andi

Resmi, Siti. (2014). Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi 8, Jakarta: Salemba Empat Suandy, Erly. (2008). Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif dan R and D . Bandung: Alfabeta

Suprianto, Edy. (2011). Akuntansi Perpajakan. Edisi 1, Yogyakarta: Graha Ilmu PSAK 01 Revisi 2009. Penyajian Laporan Keuangan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Jogjakarta : Bening