PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI PADA SISWA KELAS XI RPL 2 SMKN 1 PANYINGKIRAN.

(1)

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM

PEMBELAJARAN SENI TARI PADA SISWA KELAS XI RPL 2 SMKN I PANYINGKIRAN MAJALENGKA

SKRIPSI

Diajukanuntukmemenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Pendidikan Seni Tari

Oleh : Mumun Mudiawati

0901409

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM

PEMBELAJARAN SENI TARI PADA SISWA KELAS XI RPL 2 SMKN I PANYINGKIRAN MAJALENGKA

Oleh

MumunMudiawati

0901409

SebuahLaporan yang

diajukanuntukmemenuhisebagiansyaratmemperolehgelarsarjanapendidikan padaFakultasPendidikanBahasa Dan Seni

© MumunMudiawati 2013

UniversitasPendidikan Indonesia

Juni 2013

HakCiptadilindungiundang-undang.

Laporaninitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian,


(3)

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah ”PenerapanMetode Kerja Kelompok Dalam

Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN I Panyingkiran Majalengka”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan kerjasama, kurangnya komunikasi antar teman, sikap siswa pasif terhadap pembelajaran karena metode pembelajaran yang dilakukan lebih menitikberatkan pada tugas individu. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengujicobakan penerapan metode kerja kelompok dalam pembelajaran seni tari.Penelitian ini menjawab rumusan

masalah sebagai berikut: (1) kemampuansiswadalambekerjasama,

berkomunikasidansalingmenghargaipadapembelajaransenitarisebelum diterapkan metode kerja kelompok; (2) bagaimana proses penerapan metode kerja kelompok

dalam pembelajaran seni tari (3)

bagaimanahasilpenerapanmetodekerjakelompokpadapembelajaransenitaridalamup ayameningkatkankemampuanbekerjasama,

berkomunikasidansalingmenghargai.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)

kemampuan siswa dalambekerjasama,

berkomunikasidansalingmenghargaipadapembelajaransenitarisebelum diterapkan metode kerja kelompok; (2) proses penerapan metode kerja kelompok dalam

pembelajaran seni tari

;(3)hasilpenerapanmetodekerjakelompokdalammeningkatkankemampuanbekerjas ama, berkomunikasidansalingmenghargaipadapembelajaransenitari.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dengan desain tes awal-tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest posttest) yang dilakukan pada anggota populasi penelitian, yaitukelas XI RPL di SMKN I Panyingkiran Majalengka, tahun ajaran 2012/2013 dengan sampel penelitian kelas XI RPL 2 sebagai kelas eksperimen. Dalam penelitian ini, kelas tersebut diberi tes sebelum dan sesudah mendapat perlakuan. Instrumen yang digunakan penelitian ini adalah

tes praktik.Berdasarkan hasil pengolahan data,

penelitianinimenggunakanujihipotesisyaituuji-t dengantarafsignifikan = 0,05. Setelah dilakukan pengujian hipotesis, telah diketahui bahwa nilai t-hitunglebihbesardaripadanilai t-tabelyaitu25, 76 2, 035.Bahwaterdapatperbedaan yang

sangatbesardalampembelajaransenitarisebelumdansesudahmenerapkanmetodekerj akelompok. Artinya, tingkat pembelajaran siswa kelas XI RPL 2 SMKN I Panyingkiran menunjukkan perbedaan yang signifikan.Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang diajukan dapat diterima, yaitu penerapan metode kerja kelompok dalam pembelajaran seni tari dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerjasama, berkomunikasi dan saling menghargai.


(4)

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Abstraction

This Research title is " Applying Team-Work method in study of art dance a class student XI RPL 2 SMKN I PanyingkiranMajalengka". This research of background by ability of cooperation, lack of communications between friend, passive student attitude to study because done by study method more at individual duty. This research is conducted for try applying of team-work method in study of dance art. This research answer the formula of problem of as follows: (1) ability of student in working along, communicate and each other esteeming [at] study of art dance before applied by theX the team-work method; (2) how is process applying of team-work method in study of dance art (3) how do result applying of team-work method at study of art dance in the effort improving ability work along, communicate and each other esteeming. This research aim to to know (1) ability of student in working along, communicate and each other esteeming [at] study of art dance before applied by theX the team-work method; (2) process applying of team-work method in study of dance art ; (3) result of applying of team-work method in improving ability work along, communicate and each other esteeming at study of dance art.The method used in this research is sham experiment method with desaintesawal-tes final of single group ( the one group pretest posttest) what is done at research population member, that is class XI RPL in SMKN I PanyingkiranMajalengka, school year of 2012/2013 with sampel research of class XI RPL 2 as experiment class. In this research, the class is given tes before and after getting treatment. used by theX instrument of this research is tespraktik. Pursuant to data processing result, this research use the hypothesis test that is uji-t with level signifikan = 0,05. After done by the examination of hypothesis, have been known that value t-count bigger than at value t-tables that is 25, 76 > 2, 035. That there are the difference is very big in study of art dance before and after applying the team-work method. Mean, storey;level study of class student XI RPL 2 SMKN I Panyingkiran show the difference signifikan. Pursuant to the mentioned hence acceptable raised hypothesis, that is applying of team-work method in study of dance art can improve ability of student in team-working along, communicate and each other esteeming.


(5)

v

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... PERNYATAAN ... MOTO ...

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR BAGAN ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Hasil Penelitian Terdahulu ... 8

B. Metode Kerja Kelompok ... 9

1. Konsep Dasar Metode Kerja Kelompok ... 9

1.1. Pengertian metode kerja kelompok ... 1.2. Tujuan metode kerja kelompok ... 1.3. Keuntungan dan kelemahan metode kerja kelompok ... 1.4. Jenis-jenis pengelompokan... 1.5. Bentuk kerja kelompok ... 1.6. Langkah-langkah pembelajaran dengan metode kerja kelompok ... 2. Metode Kerja Kelompok Sebagai Pendekatan Pembelajaran .... 13


(6)

vi

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Pengaruh Metode Kerja Kelompok Terhadap Proses Pembelajaran

Seni Tari ... 16

C. Karakteristik Pembelajaran Seni Tari Siswa SMK ... 17

1. Karakteristik Siswa SMK ... 17

2. Pembelajaran Seni Tari ... 17

2.1. Makna pembelajaran seni tari ... 2.2. Tujuan pembelajaran seni tari ... 2.3. Kretivitas gerak dalam pembelajaran seni tari ... 2.4. Evaluasi ... BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

1. Lokasi Penelitian ... 2. Populasi Penelitian ... 3. Sampel Penelitian ... B. Metode Penelitian ... 25

C.Hipotesis ... 27

D.Variabel Penelitian ... 27

E. Definisi Operasional ... 29

F. Instrumen Penelitian ... 31

G.Teknik Pengumpulan Data ... 35

H.Teknik Analisis Data ... 39

I. Tahap-tahap Penelitian ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Deskripsi Proses Pembelajaran Seni Tari Sebelum Menerapkan Metode Kerja Kelompok ... 44 1. Profil Sekolah ...

2. Deskripsi Pembelajaran Seni Tari Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN I

Panyingkiran Majalengka Sebelum Diterapkan Metode Kerja Kelompok ...


(7)

vii

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Deskripsi Proses Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam

Pembelajaran Seni Tari ... 51

1. Proses Penelitian Penerapan Metode Kerja Kelompok ... 2. Deskripsi Hasil Penerapan Metode Kerja Kelompok ... C.Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 79 LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP ...


(8)

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

“Pendidikan merupakan segala pengalaman (belajar) di berbagai

lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi

perkembangan individu”. (Syarifudin, 2006: 26). Perubahan yang merupakan hasil belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Belajar juga menciptakan suatu perubahan tingkah laku keterampilan, kemampuan dan kecakapan serta perubahan-perubahan aspek lainnya yang ada pada diri siswa dalam melakukan kegiatan belajar.

Kegiatan belajar mengajar perlu menempatkan siswa sebagai subjek belajar artinya proses belajar mengajar memperhatikan bakat, minat, kemampuan, cara dan strategi belajar, motivasi belajar dan latar belakang sosial siswa. Proses belajar mengajar perlu mendorong siswa untuk mengembangkan potensinya secara optimal dengan begitu siswa akan lebih mudah membangun pemahaman apabila siswa dapat mengkomunikasikan gagasan kepada siswa dan guru. Dengan kata lain membangun pemahaman melalui interaksi dengan lingkungan sosialnya. Interaksi memungkinkan terjadinya perbaikan pemahaman siswa melalui diskusi, saling bertanya dan saling menjelaskan interaksi bisa diingatkan dengan belajar kelompok.

Metode kerja kelompok adalah suatu format belajar mengajar yang menitikberatkan pada terjadinya interaksi antara anggota yang satu dengan anggota yang lain untuk menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama. Penggunaan metode kerja kelompok menuntut adanya keterlibatan yang aktif baik dari pihak guru maupun siswa yang didasari perasaan senang, terbuka dan tanpa ada rasa takut serta adapula tekanan-tekanan yang dilakukan oleh guru kepada muridnya. Di dalamnya juga terjadi hubungan


(9)

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2

yang serasi dan harmonis antara guru dan murid, sehingga metode kerja kelompok merupakan wahana bagi tumbuh dan berkembangnya intelektual kerjasama siswa.

Sagala (2012 : 216) menyebutkan beberapa keuntungan dan kelemahan metode kerja kelompok. Keuntungan metode kerja kelompok adalah sebagai berikut :

a. Membiasakan siswa bekerjasama untuk demokrasi, yakni memberikan

kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan sikap musyawarah dan bertanggung jawab.

b. Dapat membangkitkan kemauan belajar dengan bersungguh-sungguh.

c. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan

keterampilan berdiskusi.

d. Dapat memungkinkan guru untuk dapat lebih memperhatikan siswa

sebagai individu serta kebutuhan belajarnya.

Sedangkan kelemahan metode kerja kelompok antara lain sebagai berikut :

a. Ketua kelompok kadang-kadang sukar untuk memberikan pengertian

kepada anggotanya, sulit untuk menjelaskan dan mengadakan pembagian kerja.

b. Anggota kadang-kadang tidak mematuhi tugas yang diberikan oleh ketua kelompok.

Melalui penelitian ini proses pembelajaran seni tari dengan menggunakan metode kerja kelompok, siswa akan lebih terpacu untuk mengikuti pembelajaran seni tari. Metode kerja kelompok diharapkan kemampuan siswa dalam kerja sama dengan teman, adanya komunikasi, dan siswa saling menghargai antar teman dan guru. Hal ini tentunya akan meningkatkan pembelajaran seni tari dan dapat menciptakan suatu kreativitas. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Berkhayal, berfantasi, dan berimajinasi merupakan aktivitas yang imajinatif. Kegiatan tersebut mampu


(10)

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3

menggerakan daya pikir, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang sifatnya baru sebagai wujud dari kreativitas.

Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila semua komponen dapat saling berkesinambungan dengan pola komunikasi yang dapat dipahami, yaitu dengan pemilihan komponen pembelajaran yang tepat sehingga tujuan yang direncanakan dapat tercapai. Salah satu komponen pembelajaran adalah materi pembelajaran, pemilihan materi dalam setiap komponen pembelajaran adalah materi kurikulum sesuai dengan tingkatan sekolah. Pembelajaran seni tari masih dipandang sebelah mata. Ini terlihat bahwa pembelajaran seni tari masih belum memilki perubahan kurikulum seperti layaknya pelajaran-pelajaran lainnya. Dalam KBK lebih ditekankan pada adanya pencapaian kompetensi yang diperoleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Kedudukan pembelajaran seni tari di SMKN I Panyingkiran Majalengka termasuk ke dalam mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (SBK) yang di dalamnya terdapat pembelajaran seni musik, seni rupa, seni tari, dan teater. Pembelajaran ini diberikan secara bergantian pada setiap semesternya. Kurikulum Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) mata pelajaran seni tari untuk kelas XI yaitu pembelajaran tari nusantara. Dalam tari nusantara dapat diisi dengan berbagai jenis materi tari nusantara sesuai dengan kemampuan guru.

Dalam penelitian ini, peneliti mengaplikasikan pembelajaran kerja kelompok melalui tari tempurung berasal dari daerah Minangkabau Sumatra Barat yang telah dikreasikan oleh Heni Komalasari produksi P4ST UPI. Dalam standar kompetensi dijelaskan bahwa mengapresiasi karya seni tari, hal yang sangat penting dalam pencapaian dan pengembangan kreativitas siswa. Pemilihan materi tari tempurung merupakan materi yang mengedepankan tingkat kreativitas siswa, karena pemilihan media yang bisa memanfaatkan limbah dari lingkungan sekitar, berupa tempurung yang sudah tidak terpakai. Pelaksanaan pembelajaran kerja kelompok melalui tari tempurung, dengan harapan siswa dapat aktif dalam pembelajaran sehingga


(11)

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4

kerjasama, saling menghargai, dan komunikasi siswa antar teman dan guru meningkat.

Aktivitas anak-anak sekarang lebih individu dengan berdiam dirumah nonton televisi, mengurung dikamar itu kurang baik karena tidak adanya komunikasi dengan yang lain. Berdasarkan hasil wawancara bersama guru mata pelajaran seni tari yaitu ibu Ika Supartika, S.Sn, menyatakan bahwa kemampuan siswa bekerjasama dalam pembelajaran seni tari, kurangnya komunikasi antar teman, sikap siswa pasif terhadap pembelajaran seni tari karena metode yang digunakan lebih menitikberatkan pada tugas individu.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dalam penelian ini peneliti tertarik menerapkan metode kerja kelompok, karena dengan pembelajaran kerja kelompok memiliki keunggulan diantaranya, dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah secara bersama, memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu serta kebutuhannya belajar, siswa akan lebih aktif bergabung dalam pembelajaran dan mereka lebih aktif berpartisipasi bersama temannya.

Berpijak dari permasalahan tersebut, peneliti merasa perlu

melaksanakan penelitian dalam penerapan kerja kelompok karena Pembelajaran kerja kelompok dapat memotifasi belajar bagi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar, dengan mengangkat judul “Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2

SMKN I Panyingkiran Majalengka”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan judul penelitian serta latar belakang masalah yang peneliti paparkan di atas, maka peneliti merumuskan beberapa permasalahan, diantaranya :


(12)

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5

1. Bagaimana kemampuan siswa dalam bekerjasama, berkomunikasi dan

saling menghargai pada pembelajaran seni tari sebelum diterapkan metode kerja kelompok ?

2. Bagaimana proses penerapan metode kerja kelompok dalam pembelajaran

seni tari siswa kelas XI RPL 2 di SMKN I Panyingkiran ?

3. Bagaimana hasil penerapan metode kerja kelompok pada pembelajaran seni tari dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerjasama, berkomunikasi dan saling menghargai ?

C.Tujuan Penelitian

Sebuah penelitian yang berangkat dari adanya masalah tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai.

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama, berkomunikasi dan saling menghargai dalam pembelajaran seni tari melalui penerapan metode kerja kelompok.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini, diantaranya :

a. Memperoleh data tentang kemampuan siswa dalam bekerjasama,

berkomunikasi dan saling menghargai pada pembelajaran seni tari sebelum diterapkan metode kerja kelompok.

b. Mendeskripsikan tentang proses penerapan metode kerja kelompok dalam pembelajaran seni tari pada siswa kelas XI RPL 2 di SMKN I Panyingkiran.

c. Memperoleh data hasil penerapan metode kerja kelompok dalam

meningkatkan kemampuan bekerjasama, berkomunikasi dan saling menghargai pada pembelajaran seni tari.

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi berbagai pihak yang terkait secara langsung maupun tidak langsung, diantaranya :


(13)

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 6 1. Peneliti

Menambah wawasan dan pengalaman langsung dalam proses belajar mengajar di kelas dapat dijadikan bahan evaluasi bagi diri pribadi dalam memahami sikap belajar siswa. Selain itu, untuk kesiapan peneliti dalam menghadapi kondisi kelas yang berbeda-beda.

2. Guru

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam kegiatan pembelajaran kerja kelompok dalam pendidikan seni tari di SMKN I Panyingkiran Majalengka.

3. Siswa

Diharapkan dapat memperoleh pengalaman belajar yang menarik, kreatif dan inovatif sehingga keterampilan menari siswa dalam mata pelajaran seni tari meningkat.

4. Sekolah

Dapat dijadikan salah satu bahan acuan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan SMKN I Panyingkiran Majalengka.

E.Sistematika Penulisan Skripsi

1. Judul

2. Halaman Pengesahan

3. Pernyataan Tentang Keaslian Karya Ilmiah

4. Kata Pengantar

5. Ucapan Terima Kasih

6. Abstrak

7. Daftar Isi

8. Daftar Tabel

9. Daftar Gambar

10. Daftar Lampiran

11. BAB I Pendahuluan


(14)

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 7 13. BAB III Metode Penelitian

14. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

15. BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi

16. Daftar Pustaka


(15)

24

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini yang dijadikan lokasi penelitian adalah SMKN I Panyingkiran Majalengka, tepatnya di Jln. Kirapandak Desa Karyamukti Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka. Lokasi ini dipilih karena siswa di SMKN I Panyingkiran aktif dalam bidang kesenian baik dalam pergelaran maupun dalam kegiatan pembelajaran.

2. Populasi

Populasi dalam suatu kegiatan penelitian berkenaan dengan sumber data yang digunakan. Menurut Sugiyono (2011 : 80), menyatakan bahwa, “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Mengacu pada pendapat di atas maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) di SMKN I Panyngkiran Majalengka yang berjumlah 2 kelas dan masing-masing kelas berjumlah 34 orang. Jadi populasinya adalah 68 orang. Alasan dipilihnya populasi penelitian kelas XI RPL, karena mata pelajaran SBK (seni budaya dan keterampilan) khususnya untuk pembelajaran seni tari diberikan kepada siswa kelas XI RPL.

3. Sampel

Sampel dalam penelitian merupakan bagian dari populasi yang menjadi penelitian, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011 : 81), menyatakan bahwa, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa agar dapat menggambarkan keadaan populasi yang


(16)

25

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sebenarnya melalui teknik pengambilan sampel atau teknik sampling tertentu.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI RPL 2 (Rekayasa Perangkat Lunak) dengan jumlah siswa 34 orang, terdiri dari siswa laki-laki 10 orang dan siswa perempuan 24 orang. Alasan dipilih sampel tersebut karena kelas XI RPL 2 karakter siswa pendiam, kemampuannya kurang dibandingkan dengan kelas yang lainnya. Sehingga dalam penelitian ini peneliti mangambil sampel siswa kelas XI RPL 2 dengan harapan siswa akan lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

B.Metode Penelitian

Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian termasuk untuk menguji hipotesis. Berkenaan dengan hal tersebut Sudjana (2001 : 16 ) mengemukakan bahwa “Metode penelitian ini akan memberikan petunjuk terhadap pelaksanaan penelitian atau petunjuk bagaimana penelitian itu dilaksanakan”.

Menurut Sugiyono (2011 : 2) menyatakan bahwa :

Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisifasi suatu masalah.

Metode kuasi eksperimen digunakan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan agar pelaksanaan penelitian bersifat alami. Metode kuasi eksperimen digunakan dalam penelitian ini karena peneliti ingin meneliti perbedaan hasil belajar yang signifikan pada siswa sebelum diterapkan metode kerja kelompok dibandingkan dengan pembelajaran seni tari sesudah diterapkan metode kerja kelompok.

Suatu penelitian dapat dikatakan berhasil dan dapat dipertanggung jawabkan apabila proses penelitiannya menggunakan metode yang tepat dan


(17)

26

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan sistematika yang baik. Untuk itu perlu suatu metode penelitian yang menjadi acuan dalam pelaksanaan penelitian ini.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2011:109). Metode eksperimen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Kuasi eksperimen memiliki ciri utama dengan tidak dilakukannya

penugasan random (random assignment), melainkan melakukan

pengelompokan subjek penelitian berdasarkan kelompok yang telah terbentuk sebelumnya.

Jenis penelitian eksperimen dalam penelitian ini adalah

pre-eksperimental tanpa adanya kelas kontrol. Desain yang digunakan dalam

penelitian ini adalah one-group pretest-posttest design. Di dalam desain ini, observasi dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut prates atau pretest dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut pascates atau posttest. Perbedaaan antara (O1) dan (O2) yakni (O1 – O2) diasumsikan sebagai efek dari treatment atau perlakuan yang diberikan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Bagan 3.1

Model Eksperimen One Group Pre-test-Post-tes Keterangan :

O1 : Tes awal sebelum siswa diberikan perlakuan (nilai pretest)

TES AWAL TES AKHIR

O1 X O2 EKSPERIMEN


(18)

27

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

X : Perlakuan di kelas berupa penggunaan model tari pendidikan

O2 : Tes akhir sesudah siswa diberikan perlakuan (nilai posttest)

Pada tes awal yang dilakukan peneliti dengan mengapresiasi tari Temupurung secara berkelompok, kemudian siswa bereksplorasi gerak tari Tempurung secara berkelompok. Setelah peneliti melakukan tes awal kepada siswa kelas XI RPL 2, selanjutnya peneliti melakukan tes akhir melalui apresiasi, pembelajaran unsur-unsur tari dengan mengeksplorasi (gerak, tenaga, level, dan ritme) dengan iringan.

C.Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat perntanyaan (Sugiyono, 2011 : 64). Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan metode kerja kelompok dalam pembelajaran seni tari dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerjasama, berkomunikasi dan saling menghargai.

D.Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2011 : 38) menyatakan bahhwa, “ Variabel itu sebagai suatu atribut dari sekelompok orang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu”. Dalam penelitian ini dapat ditentukan variabelnya sebagai berikut :

1. Variabel bebas atau Independent Variabel (X) dalam penelitian ini yaitu : Metode kerja kelompok dalam pembelajaran seni tari.

2. Variabel terikat atau Dependen Variabel (Y) dalam penelitian ini yaitu : Kemampuan kerjasama dalam pembelajaran seni tari.

Variabel (X) terikat adalah metode kerja kelompok dalam pembelajaran seni tari. Dengan materi tari tingkat SMK kelas XI yaitu materi Tari Nusantara. Tari Nusantara dipilih dengan mengambil jenis tari Tempurung


(19)

28

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang pembelajarannya dengan menerapkan metode kerja kelompok. Variabel (Y) adalah kemampuan kerjasama dalam pembelajaran seni tari.

Untuk memudahkan dan menghindari kesalahan persepsi terhadap variabel penelitian, dalam penelitian ini diberikan batasan dan indikator yang sesuai dengan judul penelitian yang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Variabel X Variabel Y

Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari

Kemampuan Kerjasama Dalam Pembelajaran Seni Tari

Indikator :

1. Kemampuan kerjasama dalam

pembelajaran seni tari.

a) Siswa mengapresiasi tari

Tempurung secara

berkelompok.

b) Siswa mendiskusikan hasil apresiasi tari Tempurung secara berkelompok

c) Siswa bekerjasama

menyelesaikan tugas yang di instruksikan guru yaitu busana tari, rias, properti

dan ragam gerak tari

Tempurung berdasarkan


(20)

29

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tenaga, ritme dan level).

2. Kemampuan berkomunikasi

dalam pembelajaran seni tari.

a) Siswa berani

mengungkapkan sendiri

tentang wawasan hasil

apresiasi tari Tempurung.

b) Siswa berani tampil

kedepan untuk

mengkomunikasikan hasil apresiasi yang di tugaskan.

3. Saling menghargai dalam

pembelajaran seni tari.

a) Kemampuan menghargai

kreativitas hasil gerak

terhadap pengembangan

kreativitas yang di ciptakan.

b) Siswa menghargai hasil

kreasi tari dari kelompok lain.

c) Siswa menghargai hasil

kreasi yang diciptakan teman dan masukan dari guru.


(21)

30

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Definisi operasional dalam penulisan penelitian ini, terdapat beberapa istilah. Guna menghindari ketimpangan atau kekeliruan dalam menafsirkan istilah tersebut, maka dalam hal ini peneliti memberi batasan pengertian sebagai berikut :

Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.

Metode kerja kelompok adalah suatu format belajar mengajar yang menitikberatkan pada terjadinya interaksi antara anggota yang satu dengan anggota yang lain untuk menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama. Pembelajaran kerja kelompok merupakan cara atau teknik penyajian bahan ajar secara kelompok yang digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran.

Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.”Kretivitas adalah kesanggupan untuk menemukan sesuatu yang baru dengan cara mempergunakan daya khayal, fantasi atau imajinasi”. (Sytadiputra, 1983 : 102). Berkhayal, berfantasi, dan berimajinasi merupakan aktivitas yang imajinatif. Kegiatan tersebut mampu menggerakan daya pikir, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang sifatnya baru sebagai wujud dari kreativitas.

SMK di Kabupaten Majalengka telah meningkat jumlahnya hingga 39 SMK, salah satunya SMKN I Panyingkiran. SMKN I Panyingkiran merupakan salah satu sekolah kejuruan di Kabupaten Majalengka yang beralamatkan di jln. Kirapandak, Desa Karyamukti Kecamatan Panyingkiran. SMKN I Panyingkiran terdapat berbagai bidang keahlian diantaranya : teknologi komunikasi dan informasi, teknik komputer, rekayasa perangkat lunak, multimedia, elektro industri, analisis kimia, radio televisi dan film, dan tata busana. Bidang unggulan pada sekolah ini di bidang teknologi


(22)

31

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

komunikasi dan informasi, teknik komputer, rekayasa perangkat lunak, dan multimedia. SMKN I Panyingkiran saat ini terus menggali potensi seni tradisional sebagai salah satu ekstrakulikuler sekolah.

Berdasarkan pemaparan diatas dari peneliti yang berjudul Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN I Panyingkiran Majalengka adalah suatu metode pembelajaran yang menitikberatkan pada terjadinya interaksi antara teman sekawannya pada pembelajaran seni tari dengan cara berkelompok atau bekerjasama sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang aktif.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yaitu tes praktek untuk melihat sejauh mana siswa terampil menari. Instrumen penelitian berfungsi sebagai instrumen pengumpulan data.

Sugiyono (2009 : 102) menyatakan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Berdasarkan pengertian di atas maka dalam penelitian eksperimen yang akan dibuat adalah meliputi pre test dan pos test.

1. Pre Test

Pre Test digunakan untuk mengukur raw input siswa sebelum

pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan metode kerja kelompok. Hasil pre test akan digunakan untuk mengukur tingkat kreativitas tari siswa. Mengenai format pre test, penelitian mengacu pada ciri-ciri anak kreatif yang dikemukakan oleh Munandar (2008 : 40) yang diantaranya adalah berani tampil, berani mengungkapkan ide dan gagasan, serta berani bergerak dan membuat gerakan. Pada tes awal siswa mengapresiasi tari

Tempurung secara berkelompok, pertemuan selanjutnya siswa


(23)

32

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Post Test

Post Test digunakan untuk mengukur kemajuan dan membandingkan

peningkatan keterampilan tari pada siswa setelah pelaksanaan melalui penerapan metode kerja kelompok. Format penilaian post test sama dengan yang ada pada pre test. Pada tes akhir siswa mengapresiasi tari Tempurung kemudian pertemuan dua sampai empat siswa mengeksplorasi ragam gerak tari Tempurung berdasarkan unsur tari (ruang, tenaga, level, ritme dan penampilan hasil kreasi) dengan iringan secara berkelompok.

Di bawah ini terdapat beberapa indikator yang dinilai oleh peneliti dalam pelaksanaan penelitian tersebut :

Tabel 3.2 Format Penilaian No Nama Siswa Indikator yang

Dinilai

Rata-rata (X)

BS KB SM

Keterangan :

1. Bekerjasama dalam pembelajaran seni tari (BS) :

a) Siswa mengapresiasi tari Tempurung secara berkelompok.

b) Siswa mendiskusikan hasil apresiasi tari Tempurung secara

berkelompok.

c) Siswa bekerjasama menyelesaikan tugas yang di instruksikan guru yaitu busana tari, rias, properti dan ragam gerak tari Tempurung berdasarkan unsur-unsur tari (ruang, tenaga, ritme dan level).

2. Kemampuan berkomunikasi dalam pembelajaran seni tari (KB) :

a) Siswa berani mengungkapkan sendiri tentang wawasan hasil


(24)

33

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b) Siswa berani tampil kedepan untuk mengkomunikasikan hasil

apresiasi yang di tugaskan.

3. Saling menghargai dalam pembelajaran seni tari (SM) :

a) Kemampuan menghargai kreativitas hasil gerak terhadap

pengembangan kreativitas yang di ciptakan.

b) Siswa menghargai hasil kreasi tari dari kelompok lain.

c) Siswa menghargai hasil kreasi yang diciptakan teman dan masukan dari guru.

Tabel 3.3 Skala Penilaian

SKOR KRETERIA NILAI KETERANGAN

49 Kurang D Nilai D apabila skor pretest /

posttes mendapatkan nilai rata-rata atau sama dengan

dari 49

50 - 64 Cukup C Nilai C apabila skor pretest /

posstes mendapat nilai rata-rata 50 sampai dengan 64

65 – 74 Baik B Nilai B apabila skor pretest /

posstes mendapat nilai rata-rata 65 sampai dengan 74

75 Sangat Baik A Nilai A apabila skor pretes /

posstes mendapat nilai rata-rata 75 atau lebih dari 74

Tabel 3.4

Standarisasi Penilaian

Indikator Penilaian Nilai Indikator


(25)

34

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Bekerjasama

dalam pembelajaran seni

tari

(kurang) dengan teman

sekelompoknya 50-64 (cukup) Bekerjasama dengan teman sekelompoknya karena paksaan 65-74 (baik) Bekerjasama dengan teman sekelompoknya sesuai dengan instruksi yang diberikan guru 75 (sangat baik) Bekerjasama dengan teman sekelompoknya sesuai dengan instruksi yang diberikan guru dan

berani membuat kreasi tari sederhana

Memiliki kemampuan berkomunikasi dalam pembelajaran seni tari

49 (kurang)

Berani bertanya kepada teman dan guru karena paksaan 50-64

(cukup)

Mengungkapkan ide dan aktif berkreasi

gerakan tari 65-74

(baik)

Berani bertanya dan menyampaikan ide dan gagasannya didepan kelas 75 (sangat baik) Berani menyampaikan ide dan gagasannya


(26)

35

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengenai kreativitas membuat gerak tari

sederhana

Memiliki kemampuan saling menghargai dalam pembelajaran

seni tari

49 (kurang)

Siswa kurang menghargai teman

dan guru dalam pembelajaran seni tari 50-64

(cukup)

Siswa dapat menghargai teman

dan guru dalam pembelajaran seni tari 65-74

(baik)

Siswa dapat menghargai teman

dan guru, dan bekerjasama dengan teman kelompoknya 75

(sangat baik)

Siswa dapat menghargai teman

dan guru, dan bekerjasama dengan teman kelompoknya serta menghargai kreativitas kelompok

lainnya

G.Teknik Pengumpulan Data

Langkah-langkah pengumpulan data sangatlah penting dilaksanakan, untuk menjawab dan memecahkan masalah penelitian. Teknik pengumpulan yang digunakan adalah :


(27)

36

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Observasi

Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Cara yang paling efektif dalam menggunakan observasi adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan untuk mendapatkan data mengenai observasi sejauh mana tingkat pembelajaran siswa dalam pembelajaran seni tari. Pada saat observasi berlangsung siswa cenderung pasif dalam pembelajaran seni tari bahkan pada saat guru bertanya kepada beberapa siswa, siswa tersebut hanya diam dan tidak merespon instruksi guru tersebut.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi atau keterangan-keterangan. Berangkat dari fokus permasalahan yang sedang dalam proses penelitian, kegiatan-kegiatan proses pembelajaran yang terjadi di sekolah, maka sangat diperlukan ada proses pengumpulan data atau informasi yang akurat langsung berhubungan dengan responden terkait. Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara, dengan guru mata pelajaran seni budaya dan salah satu siswa, guna mendapatkan informasi tentang segala hal yang berkaitan dengan pembelajaran seni tari di sekolah.

Tabel 3.5 Pedoman Wawancara

No Narasumber Tanggal Pedoman

Wawancara

Hasil


(28)

37

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sekolah profil

sekolah

b. Mengetahui

kurikulum yang digunakan oleh SMKN I Panyingkiran Majalengka

Panyingkiran

berdiri pada

tanggal 17 Maret 2005

b. Guru yang

mengajar di

SMKN I

Panyingkiran

berjumlah 65

orang.

c. Kurikulum yang

digunakan KTSP

2 Guru Seni

Tari

23-02-2013 a. Karakteristik

siswa dalam pembelajaran seni tari

b. Kemampuan

anak dalam mengikuti pembelajaran seni tari

a. Siswa cenderung

pasif dalam

pembelajaran seni tari

b. Kemampuan siswa

dalam

bekerjasama, berkomunikasi dan saling menghargai

pada saat

pembelajaran seni

tari berlangsung

masih rendah.

3 Siswa 16-03-2013 mengetahui

respon siswa

sejauhmana

siswa dapat

memahami

Respon siswa sangat

baik. Pembelajaran

seni tari dengan

menggunakan metode


(29)

38

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu pembelajaran seni tari yang telah diberikan

kemampuan siswa

dalam bekerjasama,

berkomunikasi dan

saling menghargai

dalam pembelajaran

seni tari siswa

meningkat.

a. Wawancara kepada kepala sekolah

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui tentang kurikulum yang ada di sekolah tersebut, tentang proses belajar mengajar di sekolah, dan tentang karakter siswa di sekolah. Hal ini merupakan langkah awal dalam mengumpulkan data penelitian.

b. Wawancara kepada guru yang bersangkutan

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui tentang karakteristik siswa secara khusus yaitu siswa kelas XI RPL 2 dan pendapat tentang proses belajar mengajar seni tari di sekolah sebelum dan sesudah menerapkan metode kerja kelompok dalam pembelajaran seni tari.

c. Wawancara kepada siswa

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa sejauhmana siswa dapat memahami pembelajaran seni tari yang telah diberikan dengan menerapkan metode kerja kelompok, apakah kreativitas siswa dapat meningkat atau tidak.

2. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2002 :139). Dalam penelitian ini tes dilakukan dua kali, yaitu


(30)

39

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

belajar mengajar dijalankan dengan melalui penerapan metode kerja kelompok. Pada tes awal mengapresiasi tari Tempurung secara berkelompok kemudian siswa mengeksplorasi ragam gerak tari Tempurung berdasarkan pemahamannya. Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan kreativitas tari siswa sebelum menerapkan pembelajaran kerja kelompok. Postest adalah tes yang dilakukan setelah proses belajar mengajar melalui penerapan metode kerja kelompok. Pada tes akhir langkah awal mengapresiasi tari Tempurung kemudian eksplorasi ragam gerak tari Tempurung berdasarkan unsur tari (ruang, tenaga, level, ritme dan lintasan). Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan kreativitas tari siswa setelah mendapat perlakuan metode kerja kelompok.

Tes dalam penelitian ini berbentuk tes perbuatan dalam sebuah kegiatan praktek atau mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang disampaikan. Tes perbuatan dilakukan sampai 6 kali pertemuan, pertemuan pertama digunakan untuk melakukan pretest sampai data terkumpul. Pertemuan kedua sampai pertemuan keempat digunakan untuk pemberian materi atau perlakuan metode kerja kelompok. Pertemuan keenam, adalah pertemuan digunakan untuk melakukan postest sebagai hasil akhir dari perlakuan yang telah diberikan. Pertemuan keenam adalah pertemuan terakhir digunakan untuk membahas hasil kemampuan keterampilan tari siswa setelah dilakukan posttest. Dalam satu pertemuan waktu yang digunakan adalah 2 x 45 menit, hal ini disesuaikan dengan jam belajar yang biasa dilaksanakan di sekolah.

3. Studi Pustaka

Kegiatan ini meliputi kegiatan membaca dan mengkaji buku-buku bacaan kemudian bisa dijadikan sebagai referensi penulisan laporan penelitian. Data dan informasi dalam langkah ini dapat diperoleh dari hasil membaca majalah, skripsi, artikel, dan sumber lain yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan.


(31)

40

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dokumentasi digunakan dengan cara merekam dan mencatat seluruh kegiatan siswa yang dianggap penting pada saat proses pembelajaran untuk memperkuat dan mempertegas hasil penelitian. Dokumentasi yang dijadikan data tersebut meliputi foto dan video aktivitas dan keterampilan siswa pada saat penelitian.

H.Teknik Analisis Data

Tujuan analisis adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih sederhana. Data penelitian akan dianalisis secara kuantitatif. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain one group pre test-post test. Dalam pelaksanaannya peneliti melakukan tes awal sebelum penerapan pembelajaran seni tari melalui penerapan metode kerja kelompok, kemudian setelah pembelajaran setelah pembelajaran seni tari melalui penerapan metode kerja kelompok dilakukan tes akhir.

Penggambaran dari pengolahan data dilihat dalam bagan di bawah ini :

Bagan 3.2

Model Eksperimen One Group Pretest-Posttes

Setelah data-data terkumpul kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan mempresentasikan antara data hasil pretest dann postest, kemudian dideskripsikan dalam penarikan kesimpulan.

Berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2012 : 275).

Adapun pengolahan datanya adalah sebagai berikut :

TES AKHIR EKSPERIMEN

TES AWAL


(32)

41

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Kriteria nilai. Kriteria nilai pretest, proses pembelajaran dan posttest, Kriteria ketentuan penilaian sesuai kriteria ketuntasan minimal (kkm) sekolah.

Nilai Kriteria

49 Kurang

- 64 Cukup

- 74 Baik

75 Sangat Baik

b. Teknis analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini

menggunakan persentase dengan rumus :

=

√ ∑ ∑

Keterangan :

= mean dari perbedaan pretest dengan posttest

∑ = jumlah kuadrat selisih nilai dari perbandingan tes awal dengan tes akhir

N = subjek pada sampel

= ditentukan N – 1 (derajat kebebasan) I. Tahap-tahap Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga langkah-langkah utama, yaitu :

1. Pra Pelaksanaan Penelitian a. Survey


(33)

42

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Survey yang dilakukan oleh peneliti adalah meninjau secara langsung lokasi penelitian yang akan dijadikan sebagai objek penelitian yanitu SMKN I Panyingkiran Majalengka.

b. Menentukan Judul dan Topik Penelitian

Setelah melakukan survey lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian, maka langkah selanjutnya adalah menentukan judul penelitian yang diikuti oleh rumusan masalah penelitian.

c. Pembuatan Proposal

Berdasarkan dari hasil survey di lapangan, selanjutnya disusunlah proposal penelitian untuk diajukan kepada dewan skripsi.

d. Menyelesaikan Administrasi Penelitian

Setelah proposal disetujui oleh dewan skripsi, maka langkah selanjutnya yang harus diselesaikan sebelum penelitian melaksanakan

penelitian adalah menyelesaikan masalah administrasi yang

berhubungan erat dengan surat perijinan, berupa :

1. SK (Surat Keputusan) pengangkatan pembimbing I dan II

2. Mengurus surat rekomendasi dari dinas pendidikan

3. Mengurus surat rekomendasi dari pihak sekolah yang menjadi lokasi penelitian yakni SMKN I Panyingkiran Majalengka.

e. Menentukan Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini merupakan alat yang dapat mengumpulka dat-dat tentang hasil kemampuan siswa melalui penerapan metode kerja kelompok kelas XI RPL 2 SMKN I Panyingkiran Majalengka.

1. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes (non test), pedoman observasi, pedoman wawancara, studi dokumentasi.


(34)

43

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penilaian dilakukan ketika awal kegiatan, selama kegiatan berlangsung dan terus diamati sampai dengan akhir kegiatan. Sistem penilaian yang dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria yang dibuat peneliti, dengan mengacu kepada standar nilai dari sekolah yang bersangkutan yaitu :

Kurang :

Cukup : 50 - 64

Baik : 65 - 74

Sangat Baik : 80

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan selama proses penelitian berlangsung.

b. Proses Bimbingan

Melalui proses bimbingan dengan pembimbing satu dan dua yang ditetapkan oleh dewan skripsi telah peneliti lakukan mulai dari persiapan, penelitian sampai dengan menjelang ujian sidang skripsi. c. Pengolahan Data

Untuk menguji kebenaran informasi, dilakukan pengolahan data dengan cara melengkapi data yang telah disusun menjadi tulisan, sehingga data yang telah diolah tersebut menjadi akurat dan valid.

3. Penyusunan laporan

a. Penyusunan Data

Penyusunan data atau informasi penelitian dilakukan setelah melalui tahap pengolahan data. Langkah penyusunan data ini dilaksanakan agar laporan penelitian menjadi sistematis.


(35)

44

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Proses ini dilakukan setelah dat tersusun dengan sistematis melalui proses bimbingan terlebih dahulu.

c. Penggandaan Laporan Penelitian

Penggandaan laporan penelitian dilakukan setelah semua isi laporan penelitian telah disetujui oleh pembimbing I dan II.


(36)

73

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi, metode kerja kelompok sangat berpengaruh terhadap pembelajaran seni tari di SMKN I Panyingkiran Majalengka. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya kerjasama, berkomunikasi antar teman dan guru, dan sikap siswa saling menghargai antara yang satu dengan yang lain dengan perubahan kearah yang lebih baik dalam setiap pertemuan proses pembelajaran. Menurut hasil wawancara dan dokumentasi yang dilakukan, siswa merasa lebih aktif dan merasa sangat tertarik mengkuti pembelajaran seni tari melalui penerapan metode kerja kelompok.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, siswa mengalami peningkatan kerjasama siswa dalam pembelajaran seni tari, dilihat dari hasil tes awal (pretest) pada saat sebelum menerapkan metode kerja kelompok dan tes akhir (postest), yaitu pada saat menerapkan metode kerja kelompok sesuai dengan kriteria penilaian yaitu bekerjasama, kemampuan berkomunikasi, dan saling mengahargai yang diperoleh siswa mengalami peningkatan yang cukup besar. Nilai rata-rata pretest adalah 55,26 sedangkan rata-rata postest adalah 71,67.

Penelitian ini menggunakan uji hipotesis yaitu uji-t dengan taraf signifikan = 0,05. Setelah dilakukan pengujian hipotesis, telah diketahui bahwa nilai t-hitung lebih besar dari pada nilai t-tabel yaitu 25, 76 2, 035. Artinya bahwa terdapat perbedaan yang sangat besar dalam pembelajaran seni tari sebelum dan sesudah menerapkan metode kerja kelompok. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang diajukan dapat diterima, yaitu jika metode kerja kelompok diterapkan pada pembelajaran seni tari, maka kemampuan kerja sama, komunikasi, dan saling menghargai akan lebih banyak dilakukan siswa dalam pembelajarannya.


(37)

74

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B.Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa hal yang perlu disampaikan untuk dijadikan bahan pertimbangan pihak-pihak terkait, adapun saran-saran yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Dalam kegiatan pembelajaran, guru disarankan dapat memilih metode pembelajaran yang dapat membangun kerjasama, berkomunikasi antar teman, dan saling menghargai teman dan guru. Hal ini berdasarkan pengalaman peneliti dalam melaksanakan penelitian tersebut.

2. Penelitian ini masih dalam ruang lingkup terbatas. Peneliti berharap penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga memberikan sumbangan pengaruh pembelajaran seni tari selanjutnya.


(38)

75

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A.Buku

Dimyati, Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakart: PT. Rineka Cipta. Nasution. (1999). Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Maknum Syamsudin. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung.: PT Remaja Rosdakarya.

Sudjana Nana. (1996). Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjana., S. (2001). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.

Sagala Syaiful. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Syarifudin Tatang. (2006). Landasan Pendidikan. Bandung: Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Denny Nugraha Hapsapala. (2008). Pendekatan Kelompok Dalam Praktek Alat Musik

Rekorder Sopran Di SDN Sukaresmi 02 Kabupaten Tasik.

Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono., & Wibowo Eri. (2001). Statistika Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2002). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti


(39)

76

Mumun Mudiawati, 2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tim Penyusun. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. B. Sumber Lain / Internet

(online). Tersedia : http://rennynataliaa. blogspot.com/metode-mengajar-kerja-kelompok/ (1 Februari 2013)

(online).Tersedia : http://www.m-edukasi.web.id/pembelajaran-dengan-metode-kerja-kelompok/ (11 Februari 2013)

(online).Tersedia :


(1)

43 Mumun Mudiawati, 2013

Penilaian dilakukan ketika awal kegiatan, selama kegiatan berlangsung dan terus diamati sampai dengan akhir kegiatan. Sistem penilaian yang dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria yang dibuat peneliti, dengan mengacu kepada standar nilai dari sekolah yang bersangkutan yaitu :

Kurang : Cukup : 50 - 64

Baik : 65 - 74

Sangat Baik : 80 2. Pelaksanaan Penelitian

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan selama proses penelitian berlangsung.

b. Proses Bimbingan

Melalui proses bimbingan dengan pembimbing satu dan dua yang ditetapkan oleh dewan skripsi telah peneliti lakukan mulai dari persiapan, penelitian sampai dengan menjelang ujian sidang skripsi. c. Pengolahan Data

Untuk menguji kebenaran informasi, dilakukan pengolahan data dengan cara melengkapi data yang telah disusun menjadi tulisan, sehingga data yang telah diolah tersebut menjadi akurat dan valid.

3. Penyusunan laporan a. Penyusunan Data

Penyusunan data atau informasi penelitian dilakukan setelah melalui tahap pengolahan data. Langkah penyusunan data ini dilaksanakan agar laporan penelitian menjadi sistematis.


(2)

Proses ini dilakukan setelah dat tersusun dengan sistematis melalui proses bimbingan terlebih dahulu.

c. Penggandaan Laporan Penelitian

Penggandaan laporan penelitian dilakukan setelah semua isi laporan penelitian telah disetujui oleh pembimbing I dan II.


(3)

73 Mumun Mudiawati, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi, metode kerja kelompok sangat berpengaruh terhadap pembelajaran seni tari di SMKN I Panyingkiran Majalengka. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya kerjasama, berkomunikasi antar teman dan guru, dan sikap siswa saling menghargai antara yang satu dengan yang lain dengan perubahan kearah yang lebih baik dalam setiap pertemuan proses pembelajaran. Menurut hasil wawancara dan dokumentasi yang dilakukan, siswa merasa lebih aktif dan merasa sangat tertarik mengkuti pembelajaran seni tari melalui penerapan metode kerja kelompok.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, siswa mengalami peningkatan kerjasama siswa dalam pembelajaran seni tari, dilihat dari hasil tes awal (pretest) pada saat sebelum menerapkan metode kerja kelompok dan tes akhir (postest), yaitu pada saat menerapkan metode kerja kelompok sesuai dengan kriteria penilaian yaitu bekerjasama, kemampuan berkomunikasi, dan saling mengahargai yang diperoleh siswa mengalami peningkatan yang cukup besar. Nilai rata-rata pretest adalah 55,26 sedangkan rata-rata postest adalah 71,67.

Penelitian ini menggunakan uji hipotesis yaitu uji-t dengan taraf signifikan = 0,05. Setelah dilakukan pengujian hipotesis, telah diketahui bahwa nilai t-hitung lebih besar dari pada nilai t-tabel yaitu 25, 76 2, 035.

Artinya bahwa terdapat perbedaan yang sangat besar dalam pembelajaran seni tari sebelum dan sesudah menerapkan metode kerja kelompok. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang diajukan dapat diterima, yaitu jika metode kerja kelompok diterapkan pada pembelajaran seni tari, maka kemampuan kerja sama, komunikasi, dan saling menghargai akan lebih banyak dilakukan siswa dalam pembelajarannya.


(4)

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa hal yang perlu disampaikan untuk dijadikan bahan pertimbangan pihak-pihak terkait, adapun saran-saran yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Dalam kegiatan pembelajaran, guru disarankan dapat memilih metode pembelajaran yang dapat membangun kerjasama, berkomunikasi antar teman, dan saling menghargai teman dan guru. Hal ini berdasarkan pengalaman peneliti dalam melaksanakan penelitian tersebut.

2. Penelitian ini masih dalam ruang lingkup terbatas. Peneliti berharap penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga memberikan sumbangan pengaruh pembelajaran seni tari selanjutnya.


(5)

75 Mumun Mudiawati, 2013

DAFTAR PUSTAKA

A.Buku

Dimyati, Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakart: PT. Rineka Cipta. Nasution. (1999). Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Maknum Syamsudin. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung.: PT Remaja Rosdakarya.

Sudjana Nana. (1996). Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjana., S. (2001). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.

Sagala Syaiful. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Syarifudin Tatang. (2006). Landasan Pendidikan. Bandung: Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Denny Nugraha Hapsapala. (2008). Pendekatan Kelompok Dalam Praktek Alat Musik Rekorder Sopran Di SDN Sukaresmi 02 Kabupaten Tasik.

Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono., & Wibowo Eri. (2001). Statistika Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2002). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Permula. Bandung: Alfabet.


(6)

Tim Penyusun. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

B.Sumber Lain / Internet

(online). Tersedia : http://rennynataliaa. blogspot.com/metode-mengajar-kerja-kelompok/ (1 Februari 2013)

(online).Tersedia : http://www.m-edukasi.web.id/pembelajaran-dengan-metode-kerja-kelompok/ (11 Februari 2013)

(online).Tersedia : http://dp-media.bogspot.com/langkah-langkah-dalam-metode-kerja-kelompok/ (03 Maret 2013)