PENGEMBANGAN MODEL INTERVENSI PSIKOMOTOR PADA ANAK DENGAN HAMBATAN KONTROL POSTURAL DAN KOORDINASI BILATERAL YANG BERDAMPAK PADA PEMBELAJARAN MENULIS.

(1)

PENGEMBANGAN MODEL INTERVENSI PSIKOMOTOR

PADA ANAK DENGAN HAMBATAN KONTROL POSTURAL

DAN KOORDINASI BILATERAL YANG BERDAMPAK

PADA PEMBELAJARAN MENULIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus

Oleh : Momi Mahdaniar

1104502

PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENGEMBANGAN MODEL INTERVENSI PSIKOMOTOR

PADA ANAK DENGAN HAMBATAN KONTROL POSTURAL

DAN KOORDINASI BILATERAL YANG BERDAMPAK

PADA PEMBELAJARAN MENULIS

Oleh

Momi Mahdaniar, S.Pd S.Pd Uninus Bandung 2009

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus

© Momi Mahdaniar 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, dzat yang maha sempurna, yang memiliki segala kesempurnaan serta menguasai seluruh alam pemikiran semua kehidupan, atas karuniaNyalah peneliti dapat menyelesaikan tahap demi tahap dengan segenap perjuangan yang tidak mudah bagi peneliti dalam menyelesaikan penalitian tesis yang berjudul “PENGEMBANGAN MODEL INTERVENSI PSIKOMOTOR PADA ANAK DENGAN HAMBATAN KONTROL POSTURAL DAN KOORDINASI BILATERAL YANG BERDAMPAK PADA PEMBELAJARAN MENULIS”.

Peneliti sangat menyadari, tesis ini masih jauh dari sempurna, karena segala keterbatasan peneliti dalam segala hal. Namun peneliti sangat berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi guru-guru dan peserta didik khuhsusnya, dan bagi siapa saja yang membacanya, dan semoga tesis ini dapat memberikan paradigma baru dalam memberikan layanan terhadap peserta didik yang mengalami kesulitan menulis akibat hambatan kontrol postural dan koordinasi bilateral.

Hanya kepada Allah segalanya peneliti berserah diri dan bersyukur atas Taufik, Hidayah, serta kekuatan dalam menyelesaikan tesis ini.

Alhamdulillahirobbill Aalamiin.

Bandung, Juli 2013 Peneliti,


(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahirobbil A’lamin, Puji syukur Peneliti panjatkan ke-Khadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya Peneliti dapat menyelesaikan penulisan tesis ini, serta dapat selesai pada waktunya berkat dukungan dan bantuan dari semua fihak.

Peneliti mendedikasikan tesis ini sebagai buah fikiran dan harapan yang terdalam bagi segenap keluarga tercinta, Mama Mimin Maryati, Apa Iwan Gani, yang senantiasa memberikan dorongan, Suami tercinta W. Hadi yang dengan setia dan kesabarannya mendampingi dan memotivasi serta membantu dalam penyusunan tesis ini, mutiara-mutiara hatiku Ardy Rahadiansyah, Dany Dwi Adiputra serta Muhamad Iqbal Syahputra yang secara terpaksa turut memahami kondisi peneliti. Peneliti menyadari sepenuhnya atas segala keterbatasan sehingga tanpa bimbingan dan dorongan dari fihak lain tidak mungkin tesis ini dapat terwujud.

Oleh karena itu pada kesempatan ini Peneliti mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat :

1. Bapak DR.H. Endang Rochyadi, M.Pd selaku Pembimbing yang dengan kesabarannya membimbing dan mengarahkan sehingga tesis ini dapat terselesikan.

2. Bapak DR. Djadja Rahardja,M.ed selaku Ketua prodi

3. Ibu dan bapak dosen pasca sarjana atas segala ilmu yang telah diberikannya selama masa perkuliahan berlangsung.

4. Ibu Popi Rismala,S.Psi selaku kepala sekolah SD Sains Al-Biruni yang telah memberikan ijin dengan segala keterbukaan dan perhatiannya kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di sekolahnya.

5. Para guru, ibu Ucu, Ibu Sri, ibu Yayu, Ibu Nita, serta ibu Ai yang banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian ini serta anak-anakku yang terlibat secara langsung dalam implementasi penelitian ini.

6. Bapak Hinayat selaku kepala sekola SLB PUSPPA Suryakanti yang telah memberikan ijin dan terus mendorong kepada peneliti dalam penyelesaian tesis ini.

7. Kepada para sahabat, serta rekan-rekan guru yang banyak memotivasi dan memahami dengan kondisi peneliti.


(7)

(8)

ABSTRAK

Penguasaan prasyarat menulis merupakan bagian penting dalam proses belajar menulis, akan tetapi aspek-aspek yang berkaitan langsung dengan penguasaan itu sering terabaikan oleh para guru, sehingga tidak jarang menimbulkan permasalahan baru yang lebih kompleks. Kontrol postural dan koordinasi bilateral merupakan dua hal yang mendasar dan sangat penting dikuasai seorang individu sebelum memulai belajar menulis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan model intervensi psikomotor yang dapat meningkatkan kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis. Metode penelitian ini menggunakan sebagian dari prosedur penelitian dan pengembangan (Research and Development – R & D) yang dilakukan dalam tiga langkah besar yaitu studi pendahuluan, pengembangan model dan uji validasi model, dengan teknik pengumpulan data secara observasi, dokumentasi, wawancara dan test. Subjek penelitian adalah guru dan peserta didik kelas 1 – 4 SD Sains Al-biruni yang mengalami hambatan kontrol postural dan koordinasi bilateral, yang berdampak pada pembelajaran menulis. Ujicoba model intervensi psikomotor adalah tipe penelitian eksperimen semu (quasi experiment),dengan teknik analisis data merupakan gabungan analisis kualitatif dan kuantitatif dengan analisis statistik non parametrik yaitu uji Wilxocon.Hasil penelitian berdasarkan analisis kualitatif dan uji Wilxocon dengan membandingkan antar hasil pretest dan hasil posttest setelah di beri perlakuan menunjukkan bahwa model intervensi psikomotor yang di tawarkan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan peserta didik dalam hal;(1) Peningkatan dalam kualitas dan kuantitas dari latihan model intervensi psikomotor yang berpengaruh pada peningkatan kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateralnya. (2) Peningkatan dalam kontrol postural dan koordinasi bilateral (meningkatnya kontrol kepala, otot dada dan punggung, otot bahu, lengan, sikut dan pergelangan tangan serta jari-jari) yang akan berdampak pada pembelajaran menulisnya. (3) Peningkatan dalam menulis (proses menulis dan hasil tulisan ). Hal ini juga didasarkan pada pengakuan para guru di kelas yang merasakan secara langsung adanya perubahan yang positif pada peserta didik setelah diberikan latihan model intervensi psikomotor. Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa model intervensi psikomotor cukup efektif dan efisien untuk meningkatkan kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis pada peserta didik yang mengalami kesullitan menulis. Untuk itu di rekomendasikan bahwa: (1) model intervensi psikomotor dapat dijadikan alternatif bagi para guru dalam mengatasi kesulitan pembelajaran menulis pada peserta didik yang mengalami hambatan kontrol postural dan koordinasi bilateral. (2) Bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan masalah yang sama hendaknya penelitian dilanjutkan dengan memperdalam dan memperluas wilayah penelitian, dengan sampel dan durasi waktu yang lebih banyak agar di peroleh hasil yang lebih optimal.


(9)

ABSTRACT

In a learning process of writing, it is an important thing to master the prerequisites first. Nevertheless, some aspects related to the prerequisites mastery are often ignored by the teachers so that it leads to new, more complex problems. Postural control and bilateral coordination are two fundamental and very importants things to be mastered before somebody starts learning to write. The purpose of this study is to find a psychomotor intervention model that can improve postural control and bilateral coordination. The research method used a part of the research and development procedures (Research and Development - R & D) performed in three major steps, namely preliminary studies, model development and model validation test. The data were collected through observation, documentation, interview and test. The subjects were teachers and srudents at grade 1-4 of Al-Biruni Science Elementary School who experienced barriers on postural control and bilateral coordination that affected writing instruction. Psychomotor intervention model test used quasi-experimental studies, and the data analysis techniques combined qualitative analysis and quantitative analysis with non-parametric statistical of Wilxocon Test. By comparing the results of pre test and post test after the treatment was given, it is found that the psychomotor intervention model has a significant effect on the ability of students in terms of: (1) Improvement in the quality and quantity of psychomotor intervention model exercise that influence the ability of postural control and bilateral coordination. (2) Improvement of postural control and bilateral coordination (the increase of head control, chest and back muscles, shoulder muscles, arms, elbows and wrists and fingers) that have an impact on learning to write. (3) Improvement in writing (the writing process and the writing results). It is also based on the recognition of the teachers in the classrooms who feel the positive changes in the students after the exercise of psychomotor intervention model were given. From the research, it is concluded that the psychomotor intervention model is effective and efficient to improve the ability of postural control and bilateral coordination that have impact on writing instruction to the students with writing difficulty. Therefore it is recommended that: (1) psychomotor intervention model can be used as an alternative for teachers in overcoming writing instructions difficulties on students who experience barriers to postural control and bilateral coordination. (2) For researchers who are interested in doing research in the same issue, another research should be continued to deepen and expand the area of research, with bigger sample and longer duration of time so that more optimal results will be gained.


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENNGESAHAN... i

PERNYATAAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

ABSTRAK... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR LAMPIRAN ………. ix

DAFTAR GAMBAR... x

BAB I PENDAHULUAN... A.Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian... 5

C.Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A..Keterampilan Menulis Pada Anak Berkesulitan Belajar ... 7

1. Konsep Dasar Menulis... 7

2. Hambatan Menulis Pada Anak Berkesulitan Belajar ... 10

B. Kematangan Menulis ……….. 16

1. Kematangan Fisik dan Psikomotoris ………... 16

2. Kematangan Kognisi ……… 18

C. Hububungan Kontrol Postural dan Koordinasi Bilateral Dengan Menulis ... 19

1. Konsep Dasar Kontrol Postural dan Koordinasi Bilateral 19

2. Pengaruh Kontrol Postural dan Koordinasi Bilateral Ter hadap Menulis ……… 22

D.Model Intervensi Psikomotor Untuk Meningkatkan Kontrol Postural dan Koordinasi Bilateral yang Berdampak Pembelajaran Menulis... 26


(11)

1. Konsep Dasar Model Intervensi Psikomotor …………. 26

2. Prosedur Model Intervensi Psikomotor ………. 30

BAB III METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian ………. 32

B. Prosedur Penelitian .. ... 32

1. Tahap Studi Pendahuluan ... 33

2. Tahap Pengembangan Model ... 35

3. Tahap Ujicoba Model Intervensi Psikomotor ... 35

4. Tahap Analisis Hasil ... 35

C.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 37

D.Bentuk Model Intervensi Psikomotor yang Dikembangkan.. 38

E. Pengembangan dan Pelaksanaan Ujicoba ... 39

1. Kisi-kisi Model Intervensi Psikomotor ... 39

2. Menyusun Instrumen Model Intervensi Psikomotor .... 41

3. Validasi Isi ... 52

4. Kegiatan Revisi Model ... 53

5. Ujicoba Model ... 53

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 56

1. Teknik Pengumpulan data ... 56

2. Teknik Analisis Data... 57

G.Definisi Operasional ……….. 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……… 64

1. Hasil Studi Eksplorasi dan Implikasinya pada Rancangan Model Intervensi Psikomotor ... 64

2. Kondisi Peserta Didik Yang Mengalami Kesulitan Menulis dan Hambatan Kontrol Postural dan Koordinasi Bilateral a. Kondisi Peserta didik ……… 66


(12)

b. Kemampuan Menulis, Kontrol Postural, dan

Koordinasi Bilateral Peserta didik ………. 67

3. Kondisi Objektif Pembelajaran yang dilakukan Guru dalam Mengatasi Kesulitan Menulis ... 69

4. Analisis Hasil Empirik dan Teoritis Terhadap Draft Model ……… 70

5. Implementasi Pengembangan Model Intervensi Psikomotor ... 81

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 102

1. Hubungan Kemampuan Kontrol Postural dan Koordinasi Bilateral dengan Kemampuan Menulis ……… … 110

2. Kondisi Objektif Pembelajaran yang Dilakukan Guru … 111

3. Model Intervensi Psikomotor ……….. 111

4. Implementasi Model Intervensi Psikomotor …………... 115

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan... 120

1. Kondisi Awal Kemampuan PKKB Peserta Didik ... 120

2. Gambaran Model Konseptual... 120

3. Rumusan Draft Model Intervensi Psikomotor... 121

4. Implementasi Model Intervensi Psikomotor ... 121

B. Rekomendasi ..., 123 DAFTAR PUSTAKA


(13)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 SK Pembimbing

Lampiran 2 Permohonan Ijin Melakukan Penelitian Lampiran 3 Surat Keterang Telah Melakukan Penelitian Lampiran 4 Angket Terbuka

Lampiran 5 Jadwal Penelitian dan Bimbingan Lampiran 6 Surat Permohonan Melakukan Validasi Lampiran 7 Surat Keterangan Validasi

Lampiran 8 Surat Keterangan Ekpert Judgement

Lampiran 9 Kisi-kisi Instrument Penelitian Pedoman model Lampiran 10 Kisi-kisi pedoman observasi

Lampiran 11 Lembar soal pretest dan posttest Kelas 1 – 4 Lampiran 12 Contoh Hasil Pretest peserta didik kelas 4 Lampiran 13 Pedoman observasi

Lampiran 14 Pedoman Wawancara


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Menulis dari Mulyono 9

Gambar 2.2 Proses Menulis menurut Abin Syamsudin 10

Gambar 2.3 Posisi duduk yang benar 14

Gambar 2.4 Hirarki Keterampilan Menulis 25

Gambar 2.5 Hubungan Model Intervensi Psikomotor 30

Gambar 3.1 Proses Penelitian Model Intervensi Psikomotor 36

Gambar 4.1 Hasil Pretest dan posttest menulis 103 Gambar 4.2 Perubahan Hasil Latihan Model Intervensi psikomotor 105


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen pedoman observasi 40 Tabel 3.2 Kisi-kisi instrument pedoman model instrument psikmotor 40 Tabel 3.3 Acuan konversi skor model intervensi psikomotor 60

Tabel 3.4 Desain penelitian 61

Tabel 3.5 Teknik Analisis Data 62

Tabel 4.1 Desain Model Intervensi Psikomotor 76

Tabel 4.2 Hasil Validasi 78

Tabel 4.3 Hasil Revisi 78

Tabel 4.4 Model Intervensi Psikomotor 79 Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Ujicoba model Putaran ke I 82 Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Ujicoba model Putaran ke II 84 Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Ujicoba model Putaran ke III 86 Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Ujicoba model Putaran ke IV 88 Tabel 4.9 Perubahan putaran 1-4 (hasil kolaborasi) 90 Tabel 4.10 Komparasi rata-rata Hasil Ujicoba Putaran I – IV 92 Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Pretest 96 Tabel 4.12 Rekapitulasi hasil posttest 97 Tabel 4.13 Komparasi Hasil Pretest dan Posttest 98


(16)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rekapitulasi hasil ujicoba model psikomotor putaran ke I 83 Grafik 4.2 Rekapitulasi hasil ujicoba model psikomotor putaran ke II 85 Grafik 4.3 Rekapitulasi hasil ujicoba model psikomotor putaran ke III 87 Grafik 4.4 Rekapitulasi hasil ujicoba model psikomotor putaran ke IV 89 Grafik 4.5 Komparasi Rata-rata hasil Akhir setiap Anak 93 Grafik 4.6 Komparasi Skor Rata-rata hasil ujicoba putaran I – IV 93 Grafik 4.7 Rekapitulasi Hasil Pretest kemampuan menulis 97 Grafik 4.8 Rekapitulasi Hasil Posttest Kemampuan Mneulis 98 Grafik 4.9 Komparasi perolehan hasil Pretest dan posttest 99 Grafik 4.10 Komparasi perolehan hasil menulis setelah di rata-ratakan 100


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam proses belajar mengajar aktifitas membaca, menulis dan berhitung merupakan hal penting yang dilakukan di sekolah, terutama di kelas-kelas dasar, ketiga hal di atas merupakan suatu keharusan yang tidak dapat dipisahkan bahkan sering menjadi ukuran keberhasilan suatu pembelajaran. Membaca dan menulis merupakan sama-sama bagian dari pelajaran berbahasa, dalam pembagian kemampuan berbahasa, menulis selalu diletakkan paling akhir setelah kemampuan menyimak, berbicara, dan membaca. Meskipun demikian, bukan berarti menulis merupakan kemampuan yang tidak penting, justru sebaliknya dengan menulis kita dapat mengemukakan semua ide atau gagasan mengenai fikiran kita sehingga apa yang menjadi keinginan kita dapat tersampaikan dengan baik. Istilah menulis berasal dari kata tulis, menulis mempunyai pengertian diantaranya: (1) membuat huruf (2) melahirkan pikiran atau perasaan. Namun dengan semakin berkembangnya teknologi seperti saat ini, menulis juga bisa dilakukan dengan menggunakan komputer atau laptop. Dalam hal ini menulis yang peneliti maksud adalah menulis dengan menggunakan tangan. Menurut Lerner (1985:413, dalam Abdurrahman (1999:224) mengemukakan bahwa “Menulis adalah menuangkan ide ke dalam suatu bentuk visual, Menulis adalah suatu aktivitas kompleks, yang mencakup gerakan lengan, tangan, jari dan mata secara terintegrasi.” Kemudian menurut Tarigan (1994:21) mendefinisikan menulis adalah “Melukiskan lambang -lambang grafis dari bahasa yang dipahami oleh penulisnya maupun orang lain yang menggunakan bahasa yang sama dengan penulis tersebut.” Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat di simpulkan bahwa menulis adalah : “Suatu aktifitas kompleks menggunakan keterampilan tangan untuk keperluan komunikasi dalam menyampaikan ide-ide atau gagasannya dalam bahasa yang sama sehingga mudah difahami orang lain.” Fakta dilapangan masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan belajar menulis. Kesulitan belajar


(18)

2

menulis adanya ketidakmampuan untuk mengingat cara membuat huruf atau angka dan terkait dengan cara anak dalam memegang pensil. Kesulitan belajar menulis sering disebut juga sebagai disgrafia (dysgraphia).

Menurut Lerner (1985: 402) yang dikutip dari buku pendidikan bagi anak Berkesulitan belajar (Mulyono Abdurahman: 2002), ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan anak untuk menulis, antara lain: (1) motorik, (2) perilaku, (3) persepsi, (4) memori,(5) kemampuan dalam melaksanakan cross modal, (6) pengunaan tangan dominan, dan (7) kemampua dalam memahami instruksi. Pendapat lain yang di kemukakan oleh Cecil D Mercer dan Ann R Mercer (1989) dalam Hadi (2002) bahwa “Pada umumnya kesulitan menulis yang dialami anak antara lain masalah motorik, kesalahan persepsi visual tentang huruf dan angka serta kata-kata dan kurangnya ingatan visual.” Salah satu bidang garapan pengajaran bahasa indonesia di sekolah yang memegang peranan penting ialah pelajaran membaca dan menulis. Tanpa memiliki kemampuan membaca dan menulis yang memadai sejak dini, peserta didik akan mengalami kesulitan belajar dikemudian hari. Kemampuan membaca dan menulis menjadi dasar utama tidak saja bagi pengajaran bahasa indonesia, juga untuk pengajaran yang lainnya, sehingga menulis menjadi sangat penting dikuasai oleh seorang individu. Faktanya masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan menulis.

Fakta pertama berdasarkan hasil survey yang Peneliti lakukan pada saat pra pendahuluan, dari 40 angket yang disebar kepada guru-guru SD di beberapa sekolah di Kota Bandung, minimal 10% di setiap kelas terdapat peserta didik yang tulisannya buruk dan sulit dibaca. Dan ketika ditanyakan tentang cara penanganan dalam mengatasi peserta didik yanng tulisannya buruk ini 85% menyatakan bahwa anak-anak yang mengalami kesulitan menulis tersebut terus di bimbing dan didril dengan latihan-latihan menulis bahkan di beri tugas menyalin tulisan dalam tulisan halus tegak bersambung dan 15% lainnya menyatakan terus dibimbing dan diberi motivasi. Berdasarkan hasil survey tersebut secara teori akan memberikan dampak yang kurang baik bagi peserta didik, bahkan dapat memperburuk kondisinya


(19)

3

terutama pada aspek psikologisnya, peserta didik menjadi stres, malas belajar bahkan anak menjadi malas pergi sekolah karena dipaksa melakukan hal yang dimana anak mengalami kesulitan. Selain dampak terhadap anak juga berdampak pada gurunya, guru menjadi stres juga karena merasa tidak berhasil dalam mengajarkan menulis, guru menjadi marah-marah pada anak, memaki-maki bahkan tidak jarang guru mencap anak sebagai anak yang malas lebih parah lagi mencap anak sebagai anak yang bodoh.

Fakta kedua berdasarkan hasil wawancara dengan para guru di SD Sains Al biruni bahwa “Anak-anak yang kengalami kesulitan menulis setelah didrill latihan menulis, ada peningkatan hasil tulisan menjadi lebih baik tetapi menulisnya menjadi lambat, sering mengeluh cape, dan tangan berkeringat.

Berdasarkan kedua fakta di atas sebenarnya hal tersebut tidak akan terjadi apabila semua guru mau mengamati dan lebih memahami serta memiliki pengetahuan memadai tentang apa yang menjadi penyebab anak mengalami kesulitan dalam menulis. Selain diperlukan latihan-latihan dalam menulis diperlukan juga bimbingan dan latihan yang mengarah pada apa yang menjadi penyebab terjadinya kesulitan menulis.

Dalam menulis semua unsur keterampilan berbahasa harus dikonsentrasikan secara penuh agar mendapat hasil yang benar-benar baik. Secara teknis tulisan yang baik dapat terlihat dari keterbacaannya, bentuk, ukuran, ketebalan/tekanan, spasi, penambahan atau pengurangan huruf serta keindahannya. Ada beberapa prasyarat agar dapat menulis dengan baik yaitu kemampuan dalam kontrol postural dan koordinasi bilateral, ketahanan tubuh yang baik, motorik halus, persepsi visual, memori visual serta pemahaman konsep ruang dan arah. Kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateral merupakan dasar untuk meningkatkan kemampuan perkembangan motorik kasar dan motorik halus. Seperti yang dikatakan Thelen bahwa: “sebagai dasar, keterampilan motorik kasar dan juga aktivitas lain, memerlukan kontrol posisi


(20)

4

tubuh. Postur tubuh lebih dari sekedar berdiri tegak lurus.” (Thelen, 1995, 2000). Sedangkan menurut (Spencer dkk, 2000) dalam W Hadi (2002) bahwa: Postur merupakan dinamis yang dihubungkan dengan informasi sensorik dari sinyal proprioseptif dalam kulit, sambungan tulang, dan otot, yang menginformasikan kepada kita dimana kita berada, dari organ vestibular di telinga dalam yang mengatur keseimbangan; dan dari penglihatan serta pendengaran

Komponen-komponen penting untuk menulis diantaranya adalah kontrol postural dan koordinasi bilateral, kontrol postural di perlukan agar kepala dapat tetap tegak, dengan kepala tetap tegak maka mata/ penglihatan dapat terkontrol dengan baik. Kontrol postural yang baik (kontrol kepala), akan berpengaruh dalam mempertahankan posisi badan agar tetap tegak dan stabil. Dengan kontrol badan (dada dan punggung) yang stabil akan memudahkan tubuh bertahan lebih lama sehingga otot-otot bahu dapat lebih stabil. Jika otot bahu sudah stabil akan berpengaruh pada mengontrol gerakan sikut dan ketahanan serta tekanan pada saat menulis. Kontrol sikut yang baik akan berpengaruh pada mengontrol kekuatan dan kelenturan pergelangan tangan, yang berfungsi membuat gerakan-gerakan yang luwes pada saat membuat bentuk-bentuk huruf. Pergelangan tangan yang stabil akan membantu mempermudah gerakan jari-jari tangan pada saat menulis.

Didalam menulis selain kontrol postural dibutuhkan pula koordinasi bilateral yang baik, ini penting untuk keharmonisan gerakan dalam mengontrol koordinasi kedua tangan, kekuatan dalam mengontrol tulisan, keluwesan gerakan memutar saat membuat huruf-huruf, tangan kiri di atas meja berfungsi untuk membantu mengatur posisi kertas serta membantu memfokuskan daya konentrasi dan kekuatan otot pada tangan kanan.

Mengingat pentingnya kontrol postural dan koordinasi bilateral serta dampaknya dalam aktifitas menulis untuk diketahui oleh para guru, maka pentingnya kontrol postural dan koordinasi Bilateral serta dampaknya terhadap pembelajaran menulis, maka peneliti merasa perlu meneliti suatu pendekatan yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan menulis ini. Peneliti bermaksud membuat dan menerapkan sebuah model intervensi psikomotor


(21)

5

untuk meningkatkan kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis.

B.Rumusan Masalah Dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Model Intervensi seperti apakah yang dapat meningkatkan kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis ?

Untuk dapat menjawab rumusan tersebut diperlukan beberapa data sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateral peserta didik kelas 1 – 4 yang mengalami kesulitan menulis ?

2. Bagaimana pembelajaran yang dilakukan guru untuk memperbaiki kesulitan menulis peserta didik?

3. Bagaimana rumusan draf intervensi psikomotor untuk memperbaiki kontrol postural dan koordinasi Bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis?

4. Bagaimana penerapan model intervensi psikomotor untuk memperbaiki kontrol postural dan koordinasi Bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis?

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model intervensi psikomotor yang dapat meningkatkan kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis.

b. Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang : 1) Kondisi awal kontrol postural dan koordinasi bilateral peserta didik


(22)

6

2) Proses pembelajaran yang dilakukan guru untuk memperbaiki kesulitan menulis.

3) Rumusan draf model intervensi psikomotor untuk memperbaiki kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis.

4) Implementasi model intervensi psikomotor untuk memperbaiki kontrol postural dan koordinasi Bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis.

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat yaitu : 1. Secara teoritis

Memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya Pendidikan Luar Biasa, sehingga mampu menambah wawasan bagi para pendidik baik di sekolah reguler maupun sekolah khusus tentang pentingnya kontrol postural dan koordinasi bilateral dikuasai peserta didik sebelum pembelajaran menulis.

2. SecaraPraktis (Empirik) a. Guru

1) Memberikan gambaran tentang pentingnya kontrol postural dan koordinasi Bilateral serta dampaknya terhadap pembelajaran menulis.

2) Memberikan gambaran tentang pentingnya memahami model intervensi psikomotor serta dapat melaksanakannya.

b. Peserta didik

Meningkatkan kemampuan kontrol postural dan Koordinasi bilateral melalui model intervensi psikomotor peserta didik yang yang mengalami hambatan menulis.


(23)

1

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan analisis kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan metode yang digunakan merupakan sebagian dari prosedur penelitian dan pengembangan (research and development). Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses penelitian yang digunakan untuk mengem bangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Menurut Sugiyono (2011:407) (Research and development) R & D adalah “Suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefekifan produk tersebut.” Begitu pula sebagaimana yang dikemukakan Borg & Gall (2001 dalam Sukmadinata, 2009: 57) bahwa :

Penelitian dan pengembangan merupakan metode untuk mengembangkan dan menguji suatu produk dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan dapat digunakan untuk mengembangkan buku, modul, media pembelajaran, insrumen evaluasi, model kurikulum pembelajaran, evaluasi, bimbingan, manajemen, pengawasan, pembinaan staf dan lain-lain.

Metode ini digunakan mengingat sifat dan karakteristik yang diteliti diarahkan pada pengembangan atau penemuan baru berkenaan dengan fenomena baru dalam pendidikan, dalam hal ini adalah pembelajaran bagi peserta didik yang mengalami hambatan menulis. Produk akhir yang ingin dihasilkan dari penelitian ini adalah model intervensi psikomotor yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis.

B.Prosedur Penelitian

Penelitian ini di lakukan mengacu pada langkah-langkah yang di kemukakan oleh Borg dan Gall (2001) yang kemudian dimodifikasi


(24)

2

Sukmadinata (2009:148) terdiri dari tiga tahap, yaitu 1) studi pendahuluan, 2) Pengembangan model, 3) Uji model (Sukmadinata: 2009:148).

Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg & Gall (Puslitjaknov, 2008:11) melibatkan lima langkah utama yaitu :

1. Menganalisis produk yang akan dikembangkan 2. Mengembangkan produk awal

3. Validasi ahli dan revisi

4. Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi

5. Ujicoba lapangan skala besar dan produk akhir.

Berdasarkan prosedur yang disarankan oleh Borg dan Gall di atas, penelitian ini mengadopsi empat langkah pertama. Langkah terakhir tidak peneliti lakukan sehubungan dengan keterbatasan waktu penelitian.

Hal yang ingin dikembangkan dalam penelitian ini adalah pengembangan model intervensi psikomotor pada anak dengan hambatan kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis.

Gambaran alur penelitian yang tervisualisasikan pada gambar 3.1, adapun penjabaran dan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Tahap Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dalam penyususnan rancangan model ini dilakukan melalui langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :

a. Analisa Produk

Pada tahap ini dilakukan anlisis produk yang akan dikembangkan, yaitu pengembangan model intervensi psikomotor pada anak dengan hambatan kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis, yang dilalui melalui tahapan sebagai berikut :


(25)

3

1) Studi Literatur berkenaan dengan konsep dasar perkembangan motorik yang berkaitan dengan kontrol postural dan koordinasi bilateral serta dampaknya pada pembelajaran menulis.

2) Studi Lapangan yang diawali dengan identifikasi serta sumber-sumber pendukung yang berkaitan dengan gangguan kontrol postural dan koordinasi bilateral dan dampaknya pada pembelajaran menulis.Data yang digali adalah: 1) Mencari dan menemukan siapa saja peserta didik yang mengalami kesulitan menulis di SD Sains Al-Biruni. Dilakukan melalui angket dan wawancara kepada guru dan penulis melakukan observasi langsung kepada peserta didik untuk mengetahui siapa saja yang diduga mengalami hambatan dalam kontrol postural dan koordinasi bilateral. 2) Cara yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan menulis 3) Melakukan asesmen, dalam kegiatan ini peneliti melakukan pengetesan kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateral . Hasil analisis ini akan digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menyususn rancangan pengembangan model hipotetik.

a. Menentukan komponen menulis yang akan dijadikan pedoman penilaian pre test dan post test.

1) Proses Menulis 2) Hasil tulisan

b. Menentukan komponen model intervensi psikomotor yang akan diakses dalam bentuk buku panduan. Komponen-komponennya adalah:

1) Kontrol postural dinamis 2) Kontrol postural statis 3) Koordinasi Bilateral 2. Tahap Pengembangan Model

Langkah-langkah yang ditempuh pengembangan draf model intervensi psikomotor melalui proses sebagai berikut:


(26)

4

a. Penyususnan kisi-kisi model intervensi psikomotor dan instrumen observasi

b. Perancangan instrumen model intervensi c. Validasi isi melalui uji ahli (expert’s judgement) d. Revisi

3. Tahap Ujicoba Model Intervensi Psikomotor.

a. Pelaksanaan tes kemampuan menulis sebelum perlakuan ( Pre test ) b. Pelaksanaan ujicoba putaran I

c. Pelaksanaan kolaborasi I d. Pelaksanaan ujicoba putaran II e. Pelaksanaan kolaborasi II f. Pelaksanaan ujicoba putaran III g. Pelaksanaan kolaborasi III h. Pelaksanaan ujicoba putaran IV i. Pelaksanaan kolaborasi IV

j. Pelaksanaan tes kemampuan menulis setelah mendapat perlakuan (Post test)

k. Pengolahan data (Uji validasi efektifitas model intervensi psikomotor)

4. Tahap Analisis Hasil a. Analisis data,

1) Analisis kualitatif untuk menganalisis hasil studi pendahuluan

2) Analisis kuantitatif untuk menganalisis hasil ujicoba model intervensi psikomotor

b. Temuan dan pembahasan c. Kesimpulan


(27)

5

Gambar 3.1 Desain Penelitian

STUDI

PENDAHULUAN

---

PENGEMBANGAN MODEL

---

UJI MODEL

---

ANALISIS HASIL

--- Analisi Produk

Kajian Literatur Konsep Dan Masalah Kontrol Postural & Koordinasi Bilateral

Kajian fakta diLapangan Kondisi Awal kemampuan KPKB dan Pembelajaran menulis

Penentuan Komponen–Komponen Model Intervensi Psikomotor yang akan diakses dalam Bentuk Buku Panduan PPanduan

Penyusunan Kisi – Kisi Model Intervensi Psikomotor

Perancangan Model Intervensi Psikomotor

Validasi Isi (Uji Ahli)

Ujicoba Instrumen Putaran I -IV revisi

Pengolahan Data

Analisis Data

Temuan dan Pembahasan


(28)

6

C.Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Sains Al- Biruni di kota Bandung, dengan alasan dipilihnya sekolah ini sebagai lokasi penelitian adalah :

1. SD Sains Al-Biruni adalah sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, dengan guru-guru yang cukup smart dan mempunyai potensi yang baik untuk di ajak kerjasama.

2. Di SD Sains Al-Biruni terdapat banyak kasus peserta didik yang mengalami hambatan dalam kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis. sedangkan pembelajaran/ remidial untuk mengatasi masalah menulis ini telah dilakukan oleh gurunya, akan tetapi belum menunjukkan perubahan yang signifikan walaupun ada sedikit perubahan.

3. SD sains Al-Biruni berlokasi di Bandung dan cukup dekat dengan lokasi tempat tinggal peneliti sehingga memudahkan bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian, sehingga bisa lebih efektif dan efisien.

Subjek penelitian ini di tentukan berdasarkan kebutuhan setiap tahap penelitian, yaitu : 1) Pada tahap eksplorasi (studi pendahuluan) difokuskan pada anak reguler kelas 1 – 4 yang mengalami kesulitan menulis akibat hambatan kontrol postural dan koordinasi bilateral sebanyak 43 anak, 2) Pada tahap pengembangan model intervensi psikomotor disusun oleh peneliti, 3) Validasi Model, dilaksanakan oleh ahli terkait dalam hal ini fisio therapyst dan occupational therapyst serta dosen pembimbing dan para guru serta uji terbatas. 4) Tahap uji coba di fokuskan pada 5 orang guru yang terlibat sebagai pelaksana dan 12 anak reguler kelas 1 – 4 yang mengalami kesulitan menulis akibat adanya hambatan kontrol posural dan koordinasi bilateral.

Pada kegiatan ini pengambilan subjek dilakukan berdasakan hasil asesmen dan diambil 12 peserta didik yang dianggap paling berat mengalami hambatan kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis, serta guru-guru yang menjadi wali kelas, guru bahasa indonesia dan guru BP.


(29)

7

D.Bentuk Model Intervensi Psikomotor yang Dikembangkan

penyusunan draf model berdasarkan kondisi obyektif hasil studi pendahuluan dan teori-teori yang berkaitan dengan hubungan model intervensi psikomotor dengan keterampilan menulis serta hubungan kontrol postural dan koordinasi bilateral dengan menulis. Pada tahap ini model intervensi psikomotor yang dikembangkan yaitu suatu model intervensi psikomotor untuk meningkatkan kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateral dalam bentuk buku panduan. Intervensi dapat dilakukan oleh guru melalui aktifitas psikomotorik yang dikemas dalam bentuk permainan untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan individu. Latihan ini melibatkan kegiatan otot dan fisik serta sensoris, diberikan pada anak yang mengalami hambatan dalam kontrol postural dan koordinasi bilateral. Langkah-langkah yang ditempuh melalui proses dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Setiap latihan terlebih dahulu diawali dengan minum air bening dan melakukan 2 kegiatan brian gym tujuannya adalah agar semua anak bisa lebih fokus dan memiliki energi yang cukup sebelum melakukan latihan.

2) Latihan kontrol postural dinamis dan kontrol postural statis boleh di lakukan tanpa berurutan kemudian baru latihan koordinasi bilateral. Latihan ini diberikan pada 12 anak dari kelas 1 – 4 yang mengalami hambatan kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis, tidak memiliki kelainan mata dan kelainan motorik yang berat. Latihan dapat dilakukan dalam bentuk klaksikal dan individual tergantung dari kebutuhan peserta didik. 3) Evaluasi dilakukan didalam format penilaian dalam bentuk ceklis dan

deskripsi pada saat proses latihan, di lihat secara kualitas dan kuantitas, serta melalui tes sebelum implementasi dan setelah implementasi dengan cara membandingkan hasil pre test dan post test.


(30)

8

4) Analisis proses selama latihan, baik dalam kontrol postural maupun dalam koordinasi bilateral untuk melihat peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitasnya sehingga tergambarkan dalam profilnya. 5) Analisis hasil asesmen dijadikan dasar dalam menyusun draf model, sehingga tersusun sebuah rumusan draf model intervensi psikomotor untuk meningkatkan kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis yang siap diujicobakan.

6) Analisis metode yang digunakan adalah ceramah tujuannya untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang latihan yang akan dilakukan dan apa tujuannya, modeling digunakan agar tidak terjadi salah persepsi dalam melakukan latihan dan demontrasi dilakukan agar peserta didik meningkat dalam kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateralnya. Metode ini digunakan untuk melihat karakteristik metode yang cocok

A. Pengembangan dan Pelaksanaan Ujicoba

Penyusunan draf model intervensi psikomotor ini dilalui dengan dengan menempuh sejumlah tahapan sebagai berikut:

1. Menyusun kisi-kisi model intervensi psikomotor dan instrumen observasi.

Berdasarkan kajian literatur diperoleh informasi bahwa kontrol postural dan koordinasi bilateral sangat dibutuhkan setiap individu agar dapat melakukan aktifitas sehari-hari termasuk aktifitas menulis, dan sebaiknya kontrol postural dan koordinasi bilateral ini dikuasai terlebih dahulu sebelum seseorang belajar menulis.

Kisi-kisi yang dikembangkan terdiri dari dua bagian yaitu kisi-kisi model intervensi psikomotor dan kisi-kisi-kisi-kisi obsevasi menulis yaitu :


(31)

9

a. Instrumen Observasi Menulis

Berikut kisi-kisi intrumen untuk mengetahui kemampuan menulis (proses menulis dan hasil tulisan)

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi

No Aspek Indikator Item

1 Proses Menulis 1. Kontrol kepala

2. Kontrol bahu 3. Posisi sikut saat menulis

4. Cara memegang pensil 5. Kekuatan memegang pensil

6. Kelenturan pada saat

menulis(pergelangan tangan) 7. Kelancaran dalam menghubungkan 8. Konsentrasi/ fokus

9. Koordinasi kedua tangan 10.Kecepatan

2 Hasil Tulisan 1. Bentuk huruf

2. Ukuran 3. Spasi 4. Tekanan 5. Posisi Tulisan

6. Penambahan dan pengurangan huruf b. Instrumen Model Intervensi Psikomotor

Berikut kisi-kisi intrumen model intervensi psikomotor untuk mengetahui kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateral

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Model Intervensi Psikomotor

No Aspek Indikator Item

1 Kontrol Postural Dinamis dan Statis

1. Kontrol/Stabilitas dada dan punggung 2. Kontrol kepala pada saat menulis


(32)

10

3. Kontrol/stabilitas bahu 4. Kontrol/Stabilitas sikut 5. Kontrol lengan atas 6. Kontrol lengan bawah 7. Kontrol pergelangan tangan 2 Koordinasi Bilateral 1. Koordinasi mata tangan

2. Koordinasi kedua tangaan 3. Gerakan memutar

4. Gerakan menyilang 5. Kontrol tekanan

2. Menyusun instrumen model intervensi psikomotor dalam bentuk buku panduan.

Penyusunan model intervensi psikomotor mengacu kepada kisi-kisi yang telah di buat sebelumnya. Adapun model intervensi beserta tujuan dan langkah-langkahnya yang telah disusun adalah sebagai berikut:

1. Model Psikomotor untuk kontrol postural yang bersifat Dinamis 1) Bermain Bola di Udara

(a) Pinta anak berdiri sambil memegang balon (b) Lemparkan balon ke udara di atas kepala

(c) Pertahankan agar balon tidak jatuh dan tetap berada di atas kepala.

(d) Apabila balon mulai ke bawah segera keataskan lagi dengan cara di dorong / disentuh, dipukul atau boleh juga disundul/ menggunakan apa saja semua bagian dari tubuh kita.

(e) Pinta anak untuk tetap mempertahankan balon tetap di atas kepala selama 2 menit.

Intruksi :

Sekarang kamu akan bermain dengan balon di udara, Lihat apa yang ibu lakukan , nanti kamu lakukan seperti apa yang ibu lakukan. Dan Kamu lakukan selama dua menit.


(33)

11

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan daya konsentrasi dan fokus anak, serta koordinasi dari semua anggota tubuh.

2) Berjalan di papan titian

(a) Sediakan papan titian dengan panjang ± 3 m, lebar ±10 cm (b) Pinta anak berjalan di atas papan titian tersebut, dari ujung yang

satu ke ujung lainnya. Usahakan agar tidak sampai jatuh

(c) Lakukan secara berulang sebanyak empat kali putaran tanpa jeda.

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan jalan di atas papan titian, Lihat apa yang ibu lakukan, nanti kamu lakukan seperti apa yang ibu lakukan. Dan Kamu lakukan sebanyak empat kali putaran.

Tujuan dari kegiatan di atas untuk melatih keseimbangan anak dalam mempertahankan kontrol tubuhnya.

3) Berjalan ke depan dengan membawa beban

(a) Siapkan suatu benda dengan berat ± 1 Kg. misalnya Bola beban. Beri tanda / clue dari ujung yang satu ke ujung lainnya, yang dapat dijadikan patokan untuk dilewati anak dengan jarak ± 4 m

(b) Pinta anak untuk berdiri di depan salah satu ujung yang telah di beri tanda dengan memegang bola beban.

(c) Pinta anak untuk berjalan dari satu ujung ke ujung lainnya yang telah diberi tanda dengan membawa beban di depan dadanya. (d) Lakukan secara berulang sampai empat kali putaran.

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan berjalan dengan membawa beban dari garis ini sampai ke garis disana. Lihat apa yang ibu lakukan ,


(34)

12

nanti kamu lakukan seperti apa yang ibu lakukan. Dan Kamu lakukan sebanyak empat kali putaran.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan kekuatan otot lengan dan konsentrasi.

4) Berjalan kesamping dengan memebawa beban

(a) Pelaksanaanya hampir sama dengan no 3, hanya berjalannya ke samping.

(b) Siapkan suatu benda dengan berat ±1 Kg isalnya Bola beban. (c) Beri tanda / clue dari ujung yang satu ke ujung lainnyadengan

jarak ± 3 m, yang dapat dijadikan patokan untuk dilewati anak (d) Pinta anak untuk berdiri di depan salah satu ujung yang telah di

beri tanda dengan memegang bola beban di depan dadanya

(e) Pinta anak untuk berjalan menyamping dari satu ujung ke ujung lainnya yang telah diberi tanda, dengan membawa beban di depan dadanya.

(f) Lakukan secara berulang sampai empat kali putaran. Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan jalan kesamping dengan membawa beban dari garis ini sampai ke garis disana. Lihat apa yang ibu lakukan , nanti kamu lakukan seperti apa yang ibu lakukan. Dan Kamu lakukan sebanyak empat kali putaran.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan kemampuan lateralisasi, koordinasi kedua kaki, kekuatan lengan.

5) Melompat di atas trampolin

(a) Siapkan trampolin dengan diameter minimal 1 m (b) Pinta anak berdiri di atas trampolin

(c) Pinta anak untuk melompat setinggi-tingginya sebanyak 5 kali. Kemudian


(35)

13

(e) Lakukan terus hingga 10 kali Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan permainan di atas trampolin, lakukan dengan baik ya sesuai yang ibu contohkan. Lihat apa yang ibu lakukan , nanti kamu lakukan seperti apa yang ibu lakukan. Dan Kamu lakukan sebanyak sepuluh kali lompatan.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan kemampuan proprioseptif (kekuatan otot dan persendian), keseimbangan, reaksi postural serta lateralisasi.

6) Lompat Kodok

(a) Siapkan dua garis atau dua tanda dengan jarak ± 3 m (b) Pinta anak untuk jongkok di depan salah satu garis

(c) Pinta anak untuk melakukan lompat kodok dari satu garis sampai pada garis yang lain

(d) Lakukan terus hingga dua kali putaran Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan jalan kodok dari garis ini sampai ke garis disana. Lihat apa yang ibu lakukan , nanti kamu lakukan seperti apa yang ibu lakukan. Dan Kamu lakukan sebanyak dua kali putaran.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan kemampuan proprioseptif, body scema, keseimbangan,dan antigravitasi,

7) Jalan Gerobak

(a) Siapkan dua garis atau dua tanda dengan jarak ± 4 m

(b) Pinta anak untuk melakukan posisi merangkak di depan salah satu garis

(c) Sekarang kaki kamu akan ibu/bapak angkat, tangan kamu tetap lurus ya..


(36)

14

(d) Pinta anak untuk berjalan dengan tangan dari satu garis sampai pada garis yang lain

(e) Lakukan terus hingga empat kali putaran Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan jalan gerobak dari garis ini sampai ke garis disana. Kaki kamu akan ibu angkat, tangan kamu tetap lurus ya dan kamu akan berjalan dengan menggunakan tangan kamu lakukan sampai empat kali putaran ya..

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan kekuatan otot bahu, lengan atas, sikut dan lengan bawah.

8) Jalan kepiting

(a) Siapkan dua garis dengan jarak ± 2 m

(b) Pinta anak untuk terlentang, kemudian angkat badan seperti merangkak terbalik (perut menghadap ke atas) disalah satu garis (c) Pinta anak untuk berjalan menyamping/ maju mundur dengan

posisi badan/ perut ke atas seperti jalan kepiting sampai pada garis yang lainnya

(d) Lakukan terus hingga dua kali putaran Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan jalan kepiting dari garis ini sampai ke garis disana. Lihat apa yang ibu lakukan, nanti kamu lakukan seperti apa yang ibu lakukan. Dan Kamu lakukan sebanyak dua kali putaran.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan koordinasi kedua tangan dan kedua kaki, meningkatkan trunk (otot dada dan otot punggung), lateralisasi, reaksi postural, dan keseimbangan.

9) Bending


(37)

15

(b) Pinta anak untuk melakukan berdiri terus jongkok dengan tangan di belakang kepala

(c) Pinta anak untuk lakukan secara berulang-ulang sebanyak 10 kali.

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan bending, yaitu gerakan berdiri jongkok berdiri jongkok dengan tangan di belakang kepala. Kamu lihat apa yang ibu lakukan ya… lalu kamu ikutin seperti yang ibu lakukan.

Tujuan dari kegiatan di atas untuk melatih keseimbangan, reaksi postural dan kekuatan otot kaki

10) Supermen

(a) Ajak anak ke tempat yang ada alasnya.

(b) Pinta anak untuk telungkup dengan tangan dan kaki diluruskan (c) Pinta anak unt

(d) uk mengangkat tangan dan kaki yang sudah di luruskan setinggi-tingginya

(e) Pertahankan sampai hitungan ke dua puluh Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan gerakan gaya supermen, setelah hitungan ke 3 kamu langsung lakukan ya...

Sebelumnya kamu lihat dulu apa yang akan ibu lakukan, nanti kamu lakukan seperti yang ibu lakukan.

Tujuan dari gerakan di atas adalah untuk meningkatkan kekuatan otot Trunk ( dada dan punggung ) otot bahu dan lengan.

11) Saling mendorong

(a) Pinta dua orang anak yang ukurannya hampir sama (b) Pinta anak untuk duduk atau berdiri saling berhadapan (c) Pinta anak untuk saling memegang bahu temannya


(38)

16

(d) Pinta anak untuk saling mendorong bahu temannya

(e) Lakukan terus sampai selama 20 hitungan atau sekitar 2 menit Intruksi :

Sekarang kamu akan bermain dorong dorongan dengan temanmu, coba kalian berhadapan, pegang masing-masing pundak temanmu. Sekarang coba saling dorong sekuat-kuatnya, lakukan selama 2 menit atau sampai 20 hitungan.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan kekuatan otot bahu dan lengan

12) Rocker

(a) Siapkan matras atau karpet (b) Pinta anak untuk terlentang

(c) Pinta anak untuk memeluk lutunya dalam posisi terlentang, kemudian angkat kepalanya mendekat ke lutut.

(d) Pinta anak untuk mempertahankan posisinya selama 2 menit Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan permainan rocker. Kamu perhatikan apa yang akan ibu/ bapak lakukan, nanti kamu lakukan seperti yang ibu lakukan ya.. kamu lakukan dan tahan sampai 20 menit.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan kekuatan otot trunk (otot dada dan punggung)

13) Pesawat terbang

(a) Ajak anak ke tempat yang agak luas (b) Minta anak untuk berdiri tegak

(c) Kemudian minta anak untuk merentangkan kedus tangannya sambil membungkuk dan mengangkat salah satu kakinya

(d) Usahakan tangan, badan dan kaki bisa lurus (e) Pertahankan posisi tersebut selama 1 menit


(39)

17

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan permainan menyerupai pesawat terbang. Kamu perhatikan apa yang akan ibu/bapak lakukan, nanti kamu lakukan seperti yang ibu/bapak lakukan ya…. Kamu lakukukan selama 1 menit.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam keseimbangan posisi tubuh, anti gravitasi, kekuatan dan reaksi postural.

14) Memantulkan bola

(a) Siapkan bola basket/ gymnastik ball

(b) Pinta anak untuk berdiri tegak di lantai dengan tempat yang agak luas

(c) Berikan bola pada anak

(d) Pinta anak untuk memantulkan bola sekuat-kuatnya, bila perlu di beri target

(e) Pinta anak untuk melakukannya sebanyak 15 kali Intruksi :

Bilang pada anak Sekarang kamu akan melakukan permainan memantulkan bola, kamu lakukan sekuat tenaga. Kamu perhatikan apa yang akan ibu/bapak lakukan, nanti kamu lakukan seperti yang ibu/bapak lakukan sebanyak 15 kali pantulan.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk membantu meningkatkan koordinasi kedua tangan, dan meningkatkan kekuatan otot kedua bahu.

15) Melempar Bola dari Bawah (a) Siapkan bola basket

(b) Pinta anak untuk berdiri tegak di lantai dengan tempat yang agak luas


(40)

18

(d) Pinta anak untuk memegang bola dengan kedua tangan dan memposisikannya di bawah

(e) Pinta anak untuk melemparkan bola dengan cara di lambungkan pada target dengan jarak 2 – 3 meter.

(f) Pinta anak untuk melakukannya sebanyak 15 kali Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan permainan melempar bola dengan cara dilambungkan dari bawah, kamu lemparkan pada lawanmu ya…,

Sekarang kamu perhatikan apa yang akan ibu/bapak lakukan,nanti kamu lakukan seperti yang ibu/bapak lakukan sebanyak 15 kali lemparan.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk membantu meningkatkan kekuatan otot kedua sikut dan lengan bawah.

16) Melempar Bola dari depan dada (a) Siapkan bola basket

(b) Pinta anak untuk berdiri tegak di lantai dengan tempat yang agak luas

(c) Berikan bola pada anak

(d) Pinta anak untuk memegang bola dengan kedua tangan dan memposisikannya di depan dada.

(e) Pinta anak untuk melemparkan bola dengan cara dilambungkan pada target dengan jarak 2 – 3 meter.

(f) Pinta anak untuk melakukannya sebanyak 15 kali Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan permainan melempar bola dengan cara dilambungkan dari depan dada, kamu lemparkan pada lawanmu ya…, Sekarang kamu perhatikan apa yang akan ibu/bapak lakukan, nanti kamu lakukan seperti yang ibu/bapak lakukan sebanyak 15 kali lemparan.


(41)

19

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk membantu meningkatkan kekuatan otot kedua pergelangan tangan, keharmonisan gerak putar yang akan membantu gerakan pada saat membuat huruf-huruf atau angka.

17) Melempar Bola dari atas Kepala (a) Siapkan bola basket

(b) Pinta anak untuk berdiri tegak di latai dengan tempat yang agak luas

(c) Berikan bola pada anak

(d) Pinta anak untuk memegang bola dengan kedua tangan dan memposisikannya di atas kepala.

(e) Pinta anak untuk melemparkan bola dengan cara di lambungkan pada target dengan jarak 2 – 3 meter.

(f) Pinta anak untuk melakukannya sebanyak 15 kali Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan permainan melempar bola dengan cara dilambungkan dari atas kepala, kamu lemparkan pada lawanmu ya…, Sekarang kamu perhatikan apa yang akan ibu/bapak lakukan, nanti kamu lakukan seperti yang ibu/bapak lakukan sebanyak 15 kali lemparan.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk membantu meningkatkan kekuatan dan keharmonisan kedua otot bahu, sikut, lengan bawah dan pergelangan tangan.

18) Bermain Pita

(a) Siapkan stik berpita

(b) Pinta anak untuk berdiri tegak di tempat yang luas (c) Berikan stik berpita pada anak

(d) Pinta anak untuk memutarkan stik berpita dengan gerakan penuh ke arah luar


(42)

20

(e) Pinta anak untuk mengulanginya dengan gerakan ke arah dalam. (f) Pinta anak untuk melakukannya lagi dengan tangan yang

lainnya

(g) Pinta anak untuk melakukannya masing-masing 10 kali putaranJika dengan putaran penuh sudah benar dilakukannya di lanjutkan dengan gerakan bervariasi membentuk angka delapan tidur (∞), lingkaran sedang, kemudian lingkaran kecil.

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan permainan menggunakan stik berpita Jika satu gerakan dapat kamu lakukan dengan benar lebih dari target kamu lakukan gerakan yang lainnya…, Sekarang kamu perhatikan apa yang akan ibu/bapak lakukan,nanti kamu lakukan seperti yang ibu/bapak lakukan sebanyak 10 kali lemparan.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk membantu meningkatkan rotasi, dan kekuatan otot bahu, sikut, dan pergelangan tangan serta gerakan menyilang.

19) Permainan tepuk

(a) Ajak 2 orang anak untuk duduk saling berhadapan (b) Pinta kedua anak untuk bertepuk tangan satu kali.

(c) Pinta kedua anak saling menepukkan kedua tangannya, kemudian bertepuk tangan satu kali.

(d) Pinta anak untuk menepukkan satu tangan kanan anak dengan satu tangan kiri anak lainnya, lalu bertepuk tangan lagi satu kali (e) Lakukan hal yang sama dengan tangan yang lainnya, lalu tepuk

tangan lagi satu kali

(f) Pinta kedua anak untuk melakukan menyentuh bahu lalu pahanya sendiri, kemudian bertepuk tangan lagi satu kali lagi (g) Pinta kedua anak untuk melakukan seperti poin d dan e

(h) Pinta anak untuk mempertemukan kedua punggung tangan dengan punggung tangan anak lainnya, lalu mempertemukan


(43)

21

kedua telapak tangan dengan telapak tangan temannya, lalu bertepuk tangan lagi satu kali

(i) Pinta anak untuk mengulangi kegiatan tersebut di atas mulai dari point a sampai h, lakukan berulang ulang sampai lima kali putaran

Intruksi :

Katakan pada anak bahwa sekarang kalian akan melakukan permainan tepuk dengan teman kalian, sekarang perhatikan apa yang akan ibu/ bapak lakukan, nanti kamu lakukan seperti apa yang ibi/bapak lakukan kalian harus lakukan sampai lima kali putaran. Tujuan dari kegiatan di atas adalah melatih koordinasi satu tangan, kedua tangan, dan bersilangan.

3. Validasi isi yang dilakukan oleh ahli dalam hal ini adalah oleh fisiotherapist dan Occupational therapist

Model konseptual yang telah disusun, terlebih dahulu dilakukan validasi/verifikasi oleh para ahli dari physiotherapy dan occupational therapy dan dosen pembimbing. Sebagaimana yang diungkapkan Syaodih.S.Nana (2005) bahwa suatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas bila instrumen tersebut benar-benar mengukur aspek yang akan diukur. Uji Validitas tersebut adalah validitas isi dengan teknik penilaian para ahli ( expert’s judgement ). Secara khusus kegiatan ini di lakukan dengan melakukan tukar pendapat dengan physiotherapyst dan occupational therapyst serta dosen pembimbing. Validasi di lakukan juga dengan mengadakan uji coba terbatas kepada 12 orang peserta didik yang di anggap paling berat dalam kesulitan menulis akibat adanya hambatan kontrol postural dan koordinasi bilateral. Validasi dilakukan agar draf model yang akan di uji cobakan sudah terukur dan dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya.


(44)

22

Instrumen model intervensi psikomotor yang telah divalidasi kemudian direvisi sesuai dengan saran para ahli.

4. Kegiatan Revisi Model

Revisi model konseptual dilakukan setelah menerima masukan dan saran dari para pakar dan praktisi, serta di dukung oleh sumber bacaan berupa literatur dan hasil validasi uji terbatas. Model yang sudah direvisi siap untuk diuji cobakan.

5. Uji Coba Model

Setelah draf model divalidasi kemudian diuji cobakan di lapangan yang dilakukan oleh para guru. Langkah yang peneliti tempuh dalam pengujian draf model dilakukan dalam uji coba terbatas. Hal ini dilakukan dengan memberikan perlakuan dan pengamatan intensif, sehingga di temukan suatu model intervensi, strategi/ metode baru yang dapat di lakukan guru dalam meningkatkan kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis. Dalam uji coba model peneliti menggunakan desain uji coba dengan pre-test dan post-test. Desain ini dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test dengan hasil post-test yang diuji coba pada kelompok tunggal tunggal (one group pre test – post test design) dari Borg dan Gall (1979:536), dan tidak menggunakan kelompok kontrol.

Adapun langkah yang ditempuh dalam uji coba model ini meliputi: persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.

Pelaksanaan uji coba dilaksanakan oleh guru pada peserta didik yang mengalami kesulitan menulis akibat adanya gangguan kontrol postural dan koordinasi bilateral dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) Persiapan

Tahap ini merupakan kelanjutan dari studi pendahuluan, serta meriview hasil analisis studi pendahuluan. Hasil dari kegiatan ini, diperoleh : a) gambaran yang jelas tentang model intervensi psikomotor


(45)

23

untuk meningkatkan kontrol postural dan koordinasi bilateral pada peserta didik yang mengalami kesulitan menulis. b) garis besar rencana dan jadual pelaksanaan uji coba model. c) Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan dan pelaksanaan model psikomotor. d) gambaran awal tentang kemampuan menulis dan kontrol postural serta koordinasi bilateral peserta didik yang akan di intervensi. e) jadual pelaksanaan untuk menyamakan persepsi dan pelatihan kepada guru yang terlibat dalam pelaksanaan uji coba model dan cara-cara mengevaluasinya. f) jadual untuk mengadakan kolaborasi antara peneliti dengan guru yang terlibat.

b) Pelaksanaan

Sebelum pelaksanaan uji coba, terlebih dahulu di lakukan Asesmen, untuk mengetahui kondisi awal kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateral serta pre-test untuk mengetahui kondisi awal kemampuan menulis (proses menulis dan hasil tulisan) peserta didik yang mengalami kesulitan menulis, kemudian memberikan pemahaman kepada guru yang akan memberikan perlakuan dan kepada peserta didik tentang latihan yang akan di laksanakan. Peran peneliti dalam pelaksanaan uji coba model adalah: a) mengkomunikasikan, mendiskusikan, dan mengorganisasikan dengan praktisi ( guru-guru yang terlibat dalam pelaksanaan uji coba) agar terjadi kesepakatan dan pengertian tentang uji coba yang sedang di lakukan. b) Peneliti melakukan kegiatan memotivasi kepada semua komponen yang terlibat dan terkait dengan pelaksanaan uji coba model. Setiap setelah lima kali (1 minggu) pelaksanaan intervensi kemudian dievaluasi dan di adakan kolaborasi dengan guru-guru (mendiskusikan proses intervensi, strategi yang digunakan, dan semua hal yang terjadi saat proses uji coba model) untuk mengetahui efektifitas dari model intervensi psikomotor yang di kembangkan. Hasil temuan di lapangan didiskusikan, di buat kesepakatan dan dilakukan revisi untuk lebih menyempurnakan model intervensi psikomotor, kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji


(46)

24

coba selanjutnya, uji coba ini di lakukan berulang-ulang sampai 4 kali putaran sampai tidak terjadi perubahan lagi dan di peroleh model intervensi psikomotor yang telah teruji.

Selama kegiatan uji coba berlangsung di lakukan monitoring dan pengamatan terhadap pelaksanaan uji coba model. Observasi di lakukan secara langsung dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan maupun penghambat Observasi juga bertujuan untuk merekam dan mendokumentasikan proses (strategi yang di lakukan guru, serta perilaku yang di tunjukkan peserta didik) dan hasil serta perubahan yang terjadi saat eksperimen. Data ini di laporkan secara kualitatif. c. Tahap Evaluasi

Kegiatan evaluasi di lakukan setelah proses uji coba di hentikan (setelah di peroleh ketetapan model psikomotor) dan di peroleh hasil dari observasi dan monitoring, serta kolaborasi pada tahap sebelumnya. Kemudian di adakan post-test untuk mengetahui dampak yang terjadi pada peserta didik. Evaluasi berisikan tentang analisis, interpretasi dan eksplanasi dari semua informasi yang di peroleh dari pelaksanaan ujicoba. Kegiatan ini di lakukan oleh peneliti bersama guru-guru yang terlibat dan para ahli. Dari hasil evaluasi kemudian di tarik kesimpulan guna di jadikan dasar pertimbangan dalam menetapkan dan merencanakan uji coba berikutnya.

Sehubungan dengan terbentur masalah waktu, maka dalam pelaksanaan penelitian ini, Peneliti membatasi hanya sampai pada uji terbatas, dan peneliti berharap di kemudian hari dapat di lanjutkan sampai pada uji luas.

c. Tes Menulis

Tes menulis di lakukan pada 12 peserta didik yang menjadi subjek dalam penelitian yang mengalami kesulitan menulis akibat gangguan kontrol postural dan koordinasi bilateral, dilakukan sebanyak dua kali yaitu, sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan, tujuannya adalah untuk melihat efektifitas model


(47)

25

psikomotor dengan cara membandingkan keterampilan menulis yang dilihat dari proses menulis dan hasil tulisan sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan.

B.Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang dapat di lakukan menurut Sugiyono (2011:194) diantaranya adalah : interview (wawancara), kuesioner (angket), Observasi (pengamatan) dan gabungan ketiganya. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah : 1) Angket 2) observasi (pengamatan), 3) Wawancara, 4) pre-test dan post-test. Penggunaan teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut :

a. Angket

Penyebaran angket di lakukan kepada guru-guru SD kelas 1 - 4 di beberapa sekolah di kota bandung hal ini di lakukan pada saat pra penelitian (pendahuluan) yang bertujuan untuk melihat kondisi di lapangan tentang penanganan peseta didik yang mengalami kesulitan menulis pada saat ini.

b. Wawancara

Wawancara di lakukan dengan mewawancari beberapa tokoh yang terlibat dalam penelitian di antaranya guru-guru yang terlibat langsung dalam model psikomotor, tujuannya untuk mengetahui proses pelaksanaan uji coba baik strategi, kebutuhan akan latihan yang di lakukan, serta hasil yang di rasakannya, guru yang mengajar di kelas peserta didik yang menjadi subjek tujuannya untuk mengetahui dampak yang di rasakan oleh guru setelah peserta didik di beri perlakuan, dan fisio therapyst serta, occupational therapyst.

c. Observasi

Kegiatan ini dilakukan dimulai dari mengamati pelaksanaan identifikasi kemudian pada proses menulis peserta didik pada saat pre-test dan post-test. Serta pada saat pelaksanaan implementasi model.


(48)

26

2. Teknik Analisis data

Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini mencakup analisis kualitatif, dan kuantitatif, kombinasi metode di harapkan dapat memperoleh temuan yang lebih komprehenshif dari penelitian pengembangan model ini.

a. Analisis Kualitatif

Analisis ini akan digunakan untuk menganalisis data dari hasil pengamatan (observasi) dan wawancara, baik yang dikumpulkan pada studi pendahuluan, selama berlangsung validasi model konseptual.

Teknik analisis data yang digunakan merujuk kepada anlisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman (1992). Berdasarkan pada uraian Miles dan Huberman(1992) bahwa dalam menganalisis data kualitatif dilakukan tiga jalur analisis yaitu; reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Melalui redukasi data maka dilakukan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini dilakukan secara terus menerus selamapenelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul, sebagaimana tampak dari kerangka konseptual, permasalahan penelitian dan pendekatan pengumpulan data.Kegiatan yang dilakukan dalam mereduksi data adalah melalui: meringkas data, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus; membuat partisi dan menulis memo. Melalui reduksi data tersebut,dilakukan penajaman, penggolongan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil.

Setelah dilakukan reduksi data, maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan penyajian data. Data yang sudah diperoleh kemudian disusun menjadi sekumpulan informasi sehingga memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data tersebut


(49)

27

dilakukan dalam teks naratif dari catatan lapangan dan dalam bentuk matrik, grafik, maupun jaringan serta bagan.

Kegiatan analisis data selanjutnya adalah melakukan penarikan kesimpulan yang didasarkan dari hasil penyajian data yang telah dilakukan. Kesimpulan tersebut juga masih diverifikasi selama penelitian berlangsung dengan cara memikir ulang selama penulisan, tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan serta melalui peninjauan kembali dan tukar pikiran dengan teman sejawat maupun pakar untuk pengembangannya.

Berdasarkan pada teknik analisis data tersebut, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu:

1. Analisis data tahap pertama

Analisis data penelitian tahap pertama, terkait dengan studi pendahuluan dilkukan secara kualitatif. Analisis data secara kualitatif dilakukan untuk memaknai gambaran kondisi obyektif pembelajaran yang dilakukan guru-guru.

Untuk mengetahui gambaran kondisi obyektif pembelajaran yang dilakukan guru-guru, kemudian dilakukan analisis data terhadap gambaran profil lembaga yang di jadikan tempat latihan model psikomotor dalam hal ini adalah SD sains Al Biruni yang didalamnya memuat visi misi, sasaran, program, guru dan pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan kesulitan menulis.

Hasil analisis data pada tahap pertama ini dijadikan landasan dalam mengembangkan model psikomotor. Tahapan analisis data pada tahap pertama ini dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Melalui tahapan analisis data tersebut, maka diharapkan dapat mengambarkan kondisi obyektif pembelajaran yang dilakukan oleh guru termasuk didalamnya kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran yang di lakukan oleh guru.


(50)

28

2. Analisis data tahap kedua

Analisis data tahap kedua ini digunakan prosedur kualitatif, dan bentuknya adalah menelaah faktor-faktor yang secara konseptual akan menjadi kendala dalam mengimplemntasikan model intervensi psikomotor yang ditawarkan. Analisis data pada tahap ini untuk memaknai kondisi obyektif atas pandangan para guru, peserta didik, praktisi dan pakar serta pembimbing penelitian tentang model konseptual pengembangan psikomotor yang ditawarkan dalam penelitian. Hasil analisis dapat dijadikan pedoman dalam memverivikasi dan memperbaiki model konseptual pengembangan psikomotor dalam meningkatkan kemampuan kontrol postural dan kordinasi bilateral yang berdampak pada keterampilan menulis.

3. Analisis data tahap ketiga

Analisis data pada tahap ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif terhadap implementasi (uji coba) model pelatihan yang ditawarkan. Analisis kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil penelitian tentang pelaksanaan model yang ditawarkan yang meliputi; analisis data tahap persiapan pelaksanaan ( implementasi ) model pelatihan, analisis data pelaksanaan model pelatihan.

Untuk memudahkan dalam pengolahan data uji coba model ini, digunakan prosentase dengan ketentuan dan kriteria sebagai berikut: Ketentuan Penilaian dalam Proses Model Psikomotor (uji coba model)  Skor 2 jika peserta didik mampu melakukan tugasnya dengan tepat,

baik aktifitasnya yang sesuai maupun dalam jumlah hitungan yang diminta ( sesuai secara kualitas dan kuantitasnya)

 Skor 1 jika peserta didik dapat melaksanakan tugasnya tetapi gerakannya kuranng sempurna atau tidak sesuai dalam hitungannya.  Skor 0 apabila peserta didik tidak dapat melakukannya.


(51)

29

Ʃ

d

... X 100

Ʃ

skor

Untuk menghitung prosentase menggunakan rumus :

Jumlah skor perolehan Yaitu : ...

Jumlah skor maksimal

Kriteria Penilaian

Tabel: 3.4

Acuan konversi skor Model Psikomotor

NO Prosentase Keterangan

1 0 % - 29 % Kurang meningkat, 2 30 % - 75 % Meningkat, 3 76 % - 100 % sangat meningkat.

b. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis pengaruh model yang dikembangkan terhadap peningkatan kompetensi dalam meningkatkan keterampilan menulis. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis perbedaan (gain) penguasaan kompetensi peserta didik dalam kemampuan menulisnya sebelum implementasi model (pre test) dengan kompetensi setelah implementasi model (post test). Desain yang digunakan untuk menguji efektifitas model adalah desain eksperimen pre test dan post test yang di ujicobakan pada kelompok tunggal (one group pre test – post test design) dari Borg dan Gall (1979:536) Melalui desain ini kegiatan yang dilakukan adalah dengan membandingkan hasil pre test dan post test dalam kelompok yang sama. Dengan demikian tidak ada kellompok kontrol. Desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut :


(52)

30

Desain Penelitian

Subyek Pre-Test Post-Test Individu

01 X 02

Dari tabel di atas, analisis perbedaan dilakukan terhadap data sebelum (pre test) dan sesudah (post test) proses pelatihan (treatment). Jiika terjadi perbedaan yang signifikan antara hasil pre test dan post test, maka perbedaan yang terjadi itu sebagai dampak atau pengaruh dari implementasi model psikomotor yang diujicobakan. Penentuan signifikanifikansi atas analisis data instrumen dilakukan dengan menggunakan analisis perbedaan terhadap data yang diolah menggunakan teknik non parametrik.

Dari karakteristik jenis data dari setiap aspek penelitian, dapat di prediksikan teknik statistik dan analisis perbedaan yang akan dilakukan. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis statistik non parametrik melalui uji Wilcoxon (Wilcoxon test). (Susetyo, (2012:228).

Alasan menggunakan teknik ini karena merupakan metode statistika yang digunakan untuk menguji perbedaan dua buah data yang berpasangan baik dengan satu sampel atau dua sampel, dan jumlah sampelnya selalu sama selain itu uji Wilcoxon ini juga pengolahannya data asli tidak langsung di analisis melainkan menggunakan selisih kedua skor kemudian di lakukan rangking.

Sebelum di olah menggunakan analisis statistik non parametrik melalui uji Wilcoxon (Wilcoxon test). Hasil Pre-test dan post-test ini, diolah dengan ketentuan sebagai berikut :

 Skor 1 jika peserta didik mampu/menguasai keterampilan dalam item instrumen menulis.

 Skor 0 apabila peserta didik tidak menguasai keterampilan dalam item intrumen menulis.


(1)

Momi Mahdaniar, 2013

Pengembangan Model Interverensi Psikomotor Pada Anak Dengan Hambatan Kontrol Postural 2 Koordinasi Bilateral Yang Mendampak Pada Pembelajaran Menulis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Agar lebih mudah di fahami hasil latihan model intervensi psikomotor ini akan di uraikan sebagai berikut:

1) Perubahan peningkatan dalam latihan, pada umumnya semua anak mengalami peningkatan dalam kualitas dan kuantitas selama proses latihan. contoh, awalnya anak hanya mampu melakukan jalan gerobak sebanyak satu kali putaran dengan kualitas kurang baik, tangannya masih agak menekuk, setelah latihan berulang-ulang telah terjadi perubahan. Dapat melakukan jalan gerobak sebanyak 2 kali putaran dengan posisi tangan lurus, walaupun perubahan dalam peningkatan secara kualitas dan kuantitas ini belum optimal dikarenakan peserta didik yang dilatih secara bersamaan terlalu banyak dan membutuhkan waktu yang cukup setiap anaknya sehingga dapat terpantau lebih baik lagi.

2) Perubahan dalam kemampuan kontrol postural, pada umumnya semua anak mengalami peningkatan dalam otot dada dan punggung, otot bahu serta otot lengan lebih baik dari sebelumnya sehingga berdampak pada peningkatan kemampuan dalam proses menulis seperti kecepatan, tekanan, stabilisasi saat duduk. Akan tetapi peningkatan ini belum optimal dikarenakan waktu yang digunakan sangat terbatas, serta pelaksanaan latihan diperlukan ruangan yang lebih tertutup agar latihan dapat dilakukan lebih fokus lagi dengan jumlah peserta lebih dibatasi, sehingga diperlukan waktu yang lebih panjang serta tempat yang lebih memadai.

3) Perubahan koordinasi bilateralnya, pada umumnya belum semua anak mengalami peningkatan dalam koordinasi bilateral dan dampaknya pada proses menulis seperti di ungkap di atas. Koordinasi bilateral ini berpengaruh pada sebagian anak seperti pada bentuk tulisan, tekanan, spasi, ukurannya. Kemampuan koordinasi bilateral ini belum optimal dikarenakan masih banyak anak yang belum optimal dalam kemampuan kontrol posturalnya.

Berdasarkan uraian di atas secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut:


(2)

Momi Mahdaniar, 2013

Pengembangan Model Interverensi Psikomotor Pada Anak Dengan Hambatan Kontrol Postural 2 Koordinasi Bilateral Yang Mendampak Pada Pembelajaran Menulis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Hasil uji validitas menunjukkan bahwa model intrumen psikomotor memiliki tingkat validitas yang tinggi.

 Kemampuan kontrol postural menjadi kemampuan prasyarat bagi kemampuan koordinasi bilateral, kemudian kontrol postural dan koordinasi bilateral merupakan prasyarat yang mendasar bagi pembelajaran menulis.

 Penanganan pembelajaran menulis yang kurang tepat dapat berdampak dan menimbulkan masalah lain dan dapat memperburuk kondisi anak bahkan dapat menimbulkan permasalahn yang lebih kompleks.

 Kemampuan prasyaratnya diperbaiki dalam hal ini kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateral akan berpengaruh positif pada pembelajaran menulis.

B.Rekomendasi

Berdasarkan temuan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, ada beberapa rekomendasi yang di usulkan, yaitu sebagai berikut :

a. Bagi Praktisi

Model intevensi psikomotor merupakan salah satu solusi yang dapat di terapkan oleh para guru untuk mengatasi hambatan kontrol postural dan koordinasi bilateral pada anak berkesulitan menulis. Pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan dengan mengikuti tahapan dalam buku panduan pelaksanaan model intervensi psikomotor yang di terapkan dalam penelitian ini. Namun demikian, sebaiknya diperlukan adanya pelatihan terlebih dahulu agar terjadi persamaan persepsi dan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya kontrol postural dan koordinasi bilateral dikuasai sebelum pembelajaran menulis di lakukan, serta dampak atau pengaruh dari latihan model intervensi psikomotor ini.


(3)

Momi Mahdaniar, 2013

Pengembangan Model Interverensi Psikomotor Pada Anak Dengan Hambatan Kontrol Postural 2 Koordinasi Bilateral Yang Mendampak Pada Pembelajaran Menulis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kepada lembaga sekolah ini ada beberapa hal yang disarankan antara lain adalah:

a. Perlu dilanjutkan penerapan model intervensi psikomotor ini kepada seluruh anak yang mengalami kesulitan menulis akibat hambatan kontrol postural dan koordinasi bilateral.

b. Perlu adanya penambahan sarana seperti papan titian yang permanen dari tembok, monkey bar, dan panjatan dari tambang, mengingat mempunyai lahan bermain yang memadai, agar secara tidak langsung setiap anak akan terlatih dengan sendirinya sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam kontrol posturalnya.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut dengan melakukan ujicoba pada skala yang lebih luas. Dan dapat memperbaiki segala kelemahan sebagaimana yang diungkapkan dalan kesimpulan di atas, sehingga menghasilkan pengembangan penelitian yang lebih baik.


(4)

Momi Mahdaniar, 2013

Pengembangan Model Interverensi Psikomotor Pada Anak Dengan Hambatan Kontrol Postural 2 Koordinasi Bilateral Yang Mendampak Pada Pembelajaran Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurarrahman, M (2003) Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

A. Jean Ayres. April 2005 Sensory Integrastion and The Child Los Angegels: WPS

Arikunto Suharsimi. (2002) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: PT Rineka Cipta

Borg. and Gall (2003). Educational Research An Introduction Sevent Edition USA: Library of congress Cataloging-in- publication Data

Borg. W.R. and Gall, M.D (1979). Educational Research An Introduction New York: Longman, Inc

Delphie, Bandi (2009). Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus dalam Setting Pendidikan Inklusi .Sleman

Dick. W. and Carey, L (1996) The Systematic Design of Intruction. New York: Harper Collib Publishers.

Dorrothy Latham (2002) How Children Learn to Wreite. Paul Chaprnan Publishing London

Hadi, (2002) Latihan Graphomotor untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis (makalah)

Hansjuergen (2003) Smart through Movement. Edisi ke 9 diterjemahkan oleh Anna Alisyahbana, Yayasan Suryakanti

http:// indonesian nursing.com/2008/05- Mekanisme Keseimbangan Postural. Html.


(5)

Momi Mahdaniar, 2013

Pengembangan Model Interverensi Psikomotor Pada Anak Dengan Hambatan Kontrol Postural 2 Koordinasi Bilateral Yang Mendampak Pada Pembelajaran Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://id.shuoong.com/social-science/education/2191145-perk-psikomotor-anak-usia taman kanak-kanak (20012)

http://pgtk--darunnajah.blogspot.com/2011/03/pengertian-motorik.html.

http://zahstraces.blogspot.com/2012/04/postural-control-kontrol-postur.html

http://www.ot.2153rcb.com/workshop-seminar/workshop_penggunaan-aktivitas-okupasi-untuk-meningkatkan-control-postural.html.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2191145-perkembangan-psikomotorik-anak-usia-taman/#ixzz1qgg6vDR0

Irawan Agus sensus. 2007 Penelitian dan Pengembangan, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Jane Case-Smith, dkk.(2006) Third edition. Occupational Tharapy for Children. Universitas Columbus, Ohio

Learner.W.J (1988). Learning Disabilities (Theories, Diagnosis, and Teaching strategies), USA Mifflin Company.

Mercer, Cecil & Ann (1989). Teaching Student With Learning Problems. Melbourn London Colombus Toronto

Nana Saodih. (2005) Prosedur Penelitian Kualitatif

Rhoda P and Erhardt,M.S, (1994), Developmental Hand Dysfunction, Theory Assesment and Treatment (Second Edition) Therapy by Skill Builders

Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga

Solomon-Jean dkk (2007) Pediatric Skills Third Edition


(6)

Momi Mahdaniar, 2013

Pengembangan Model Interverensi Psikomotor Pada Anak Dengan Hambatan Kontrol Postural 2 Koordinasi Bilateral Yang Mendampak Pada Pembelajaran Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2011) Metode Penilaian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatip dan R/D) Bandung; Alfabeta

Sugiyono. (2007) Metode Penilaian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatip dan R/D) Bandung; Alfabeta

Susetyo (2012) Statistika Untuk Analisis data Penelitian, cetakan kedua PT Refika Aditama-Bandung

Syamsudin, Abin (1990). Pedoman Study Psikologi Kependidikan, Bandung, Institusi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Tarigan, HG (1994) Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung Angkasa

Thomson, (2004) Experience in Movement; Birhto Eight Third Edition Rea Pica Canada