PENGEMBANGAN PROGRAM INTERVENSI DINI BERSUMBERDAYA KELUARGA : dilakukan pada keluarga yang memiliki anak dengan hambatan motorik.
PENGEMBANGAN PROGRAM INTERVENSI DINI BERSUMBERDAYA KELUARGA
(dilakukan pada keluarga yang memiliki anak dengan hambatan motorik)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus
Oleh:
EKA YULI ASTUTI 1202039
PRODI PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2014
(2)
PENGEMBANGAN PROGRAM INTERVENSI DINI
BERSUMBERDAYA KELUARGA
(dilakukan pada keluarga yang memiliki anak dengan hambatan motorik)
Oleh: Eka Yuli Astuti
Sebuah Tesis yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus
© Eka Yuli Astuti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Eka Yuli Astuti 1202039
PENGEMBANGAN PROGRAM INTERVENSI DINI BERSUMBERDAYA KELUARGA
(dilakukan pada keluarga yang memiliki anak dengan hambatan motorik)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dr. Zaenal Alimin, M.Ed NIP. 19590324 198403 1 002
Pembimbing II
Dr. Didi Tarsidi, M.Pd NIP. 19510601 197903 1 003
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Djadja Rahardja, M. Ed NIP. 19590414 198503 1 005
(4)
(5)
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMAKASIH ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ...xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Fokus Penelitian ... 5
C. Pertanyaan Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Kegunaan Penelitian ... 7
F. Penjelasan Konsep ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Deskripsi Teori ... 9
1. Teori Ekologi ... 9
2. Intervensi Dini ... 12
3. Perkembangan dan hambatan motorik anak ... 14
a. Perkembangan motorik anak ... 14
b. Hambatan motorik anak ... 17
4. Keluarga dan Intervensi Dini ... 20
B. Penelitian terdahulu yang relevan ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 30
A. Pendekatan Penelitian ... 30
B. Prosedur Penelitian ... 33
C. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 35
D. Teknik Pengumpulan Data ... 36
(6)
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Analisis Data ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
A. Hasil Penelitian ... 49
1. Kondisi Keluarga yang memiliki anak dengan hambatan Motorik ... 49
a. Kondisi objektif anak yang mengalami hambatan motorik ... 49
b. Deskripsi keluarga dan pengasuhan anak ... 57
2. Rumusan Program Intervensi Dini ... 78
3. Pelaksanaan Program Intervensi Dini ... 85
B. Pembahasan ... 89
1. Kondisi Anak dan Keluarga ... 89
2. Rumusan Program Intervensi Dini ... 97
3. Keterlaksanaan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga... 113
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 122
A. Kesimpulan ... 122
B. Rekomendasi ... 127
DAFTAR PUSTAKA ... 128
(7)
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Gambaran Perbedaan Paradigma Dalam Konsep
dan Implementasi ... 12
Tabel 2.2 Milestone Gross And Fine Motor Development In the First 2 Years ... 18
Tabel 3.1 Subyek Penelitian Tahap Studi Pendahuluan ... ... 35
Tabel 3.2 Subyek Penelitian Tahap Perumusan Program...36
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Motorik Anak ... 38
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Keluarga ... 40
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Penilaian Program ... 44
Tabel 4.1 Kemampuan Motorik Anak A ...40
Tabel 4.2 Kemampuan Motorik Anak P ...43
Tabel 4.3 Kemampuan Motorik Anak K ...45
Tabel 4.4 Rangkuman Analisa Kebutuhan Keluarga Dan Implikasinya terhadap Program ...75
Tabel 4.5 Rancangan Program Intervensi Dini ... 82
Tabel 4.6 Program Intervensi Dini ... 91
Tabel 4.7 Pelaksanaan Program Intervensi Dini 1 ... 97
Tabel 4.8 Program Intervensi yang disusun keluarga K ... 98
Tabel 4.9 Keterlaksanaan Program pada Keluarga A ...100
Tabel 4.10 Keterlaksanaan Program pada Keluarga P ... 102
(8)
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pattern of Influence ... 2
Gambar 2.1 Pendekatan Ekologi ... 9
Gambar 2.2 Four components of a family sistem intervention model ... 13
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ...34
(9)
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
(dilakukan pada keluarga yang memiliki anak dengan hambatan motorik) Eka Yuli Astuti
1202039
Pendidikan Kebutuhan Khusus
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Penelitian ini adalah sebuah riset dan pengembangan program intervensi dini. Landasan teori yang digunakan adalah teori ekologi yang meyakini bahwa perkembangan individu dipengaruhi oleh sistem lingkungan. Anak-anak yang mengalami hambatan perkembangan motorik memerlukan intervensi dini. Keluarga adalah sistem lingkungan terdekat dengan anak sehingga program yang dikembangkan berupa dukungan pada keluarga agar mampu melakukan intervensi dini terhadap anaknya. Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu studi pendahuluan, pengembangan program dan pelaksanaan program. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara kepada tiga keluarga yang menjadi subyek penelitian dan diolah secara kualitatif. Studi pendahuluan adalah analisa terhadap keadaan anak dan keluarga sehingga menghasilkan temuan berupa potensi dan kebutuhan keluarga. Potensi dikategorikan berdasarkan aspek-aspek dalam Family Functioning Style (Deal, Trivette&Dunst, 1988) yang mencakup: komitmen, kekompakkan, komunikasi, kompetensi dan strategi mengatasi masalah. Hasil analisa ini menjadi dasar bagi perumusan rancangan program. Rancangan ini kemudian divalidasi melalui expert judgment dan menghasilkan program. Hasil dari pelaksanaan program dukungan keluarga ini adalah (1) Program dapat dijalankan pada keluarga dengan latar belakang dan kebutuhan yang beragam, (2) prioritas utama program adalah membantu keluarga mencapai komitmen dan kompetensi yang diperlukan untuk melakukan intervensi dini, (3) keberfungsian dari aspek-aspek potensi dapat mendukung keluarga dalam melakukan intervensi dini pada anak.
(10)
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Development of Family Based Early Intervention Program (applied in the family which has children
with motor disability) Eka Yuli Astuti
1202039
Special Needs Education
This is a research and development study to improve the early intervention program. The theoritical foundation used is ecological theory which believes that individual development is affected by the environmental system. Children with motor developmental delay need early intervention. Family is the closest environmental system to the children; therefore, the program developed is the family support so that the family is able to apply the early intervention to their children. This research consists of three stages which are preliminary study, program development, and program implementation. The data collected through the observations and interviews to three families as the subject of this research and the data is analyzed using qualitative method. The preliminary study is the analysis towards the children condition and the family so it produces the finding which are the potency and the the family needs. The potency categorises based on the aspects in Family Functioning Style (Deal, Trivette&Dunst, 1988) which includes: commitment, cohesion, communication, competencies, and coping. The result of the analysis is the basic to fomulate the program design. The design, then, validated through the expert judgment and create a program. The application of the family support are: (1) program which can be done by family with different background and various needs, (2)the main priority of the program is to help the family with the commitment and competency needed to do the intervention, (3) functioning of the potential aspects in doing the early intervention to the children.
(11)
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
(12)
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa-masa awal pertumbuhan adalah periode penting dalam proses tumbuh kembang seorang anak. Periode usia nol sampai usia 5-6 tahun ( pra sekolah) ini dikenal dengan istilah periode emas perkembangan atau golden ages. Bagi anak yang mengalami hambatan perkembangan, intervensi dini bagi tumbuh kembangnya pada periode ini sangat diperlukan. Intervensi dini adalah suatu kegiatan penanganan segera terhadap adanya keterlambatan perkembangan yang dialami oleh anak. Intervensi dapat membantu meminimalisir dampak dari hambatan perkembangan.
Dunst and Trivett (1997), menjelaskan: Early Intervention comprises a set of supports, services and experiences to prevent or minimize long-term problems as early as possible. Secara dini diartikan dilakukan pada bayi dan anak-anak yang masih sangat muda (Fieldman, 2004, hlm 1).
Pentingnya intervensi dini bagi anak-anak yang mengalami hambatan perkembangan diungkapkan oleh Guralnick ( 2005), yang dikutip oleh Bruder (2006: hlm 339), menyatakan: For children with dissabilities the early years are critical for a number of reason. First, the earlier a child is identified as having a developmental delay or disability, the greater likelihood the child will benefit from intervention strategies designed to compansate for the child’s need. Semakin dini intervensi diberikan, diharapkan memberikan manfaat yang lebih baik dalam mengatasi dampak dari hambatan perkembangan yang dialami anak tersebut.
(13)
2
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Anak-anak yang mengalami hambatan motorik atau fisik memerlukan intervensi dini. Hambatan yang dialami pada umumnya meliputi keterlambatan dalam hal berguling, duduk, merangkak, berdiri, berjalan dan gerakan-gerakan motorik lainnya. Hambatan ini dapat disebabkan oleh faktor yang bervariasi, Lewis (2003, hlm 153), menyatakan hambatan motorik diantaranya adalah children with spina bifida, children with cerebral palsy, and children with developmental coordination disorder (DCD). Smith (1975, hlm 383-386) menyebutkan hambatan motorik dapat disebabkan sebab selain diatas, yaitu Epilepsy, muscullar diystrophy, poliomyelities and other motor disorder (crippling conditions of joints, muscles or bones). Selain faktor-faktor faktor diatas, masih terdapat banyak sebab lain yang menyebabkan seorang anak mengalami hambatan motorik.
Intervensi dini telah berkembang waktu ke waktu. Fokus intervensi dini yang semula dilakukan para profesional hanya pada anak atau child oriented, kini telah bergeser fokus pada keluarga dimana terdapat anak yang mengalami hambatan perkembangan atau family focus. Dunst (1985), dalam McWilliam (2000, hlm 3) menyajikan pola sebagai berikut :
Gambar 1.1 Pattern of influence
Intervensi dini yang berfokus pada keluarga ini menekankan pada pemberian dukungan terhadap keluarga untuk dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak yang mengalami hambatan perkembangan.
Caregiver Competence and Confidence
(14)
3
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sehingga definisi dari intervensi dini menjadi provision of support and resources to families of young children from members of informal and formal social network members that both directly and inderectly influence child, parent and family functioning (Dunst, 2005, hlm 1).
Peran keluarga dan rumah sebagai lingkungan yang paling suportif untuk melakukan intervensi dini terhadap anak tertuang dalam Individuals with Dissabilities Education Act (IDEA) Amerika Serikat, yang
menjelaskan bahwa: ”to the maximum extent appropriate to the needs of
the child, early intervention services must be provided in natural environments, including the home and community in which children without disabilities participate” (Part C: 2004).
Demikian juga dengan teori ekologi yang menegaskan bahwa keluarga merupakan ekologi perkembangan bagi manusia yang paling penting. Teori ekologi Brofenbrenner berfokus pada konteks-konteks sosial tempat anak-anak tinggal dan orang-orang yang mempengaruhi perkembangan mereka (Santrock, 2009:93). Brofenbrenner (1979), dikutip oleh Dunst (2005, hlm 2) menyatakan human learning and development in general, and child, parent and family functioning more specifically, as multiply determined, where the factors influencing learning and development emanate from different settings and relations between the settings in which children , parents and families are participating members. Sistem teori inilah yang menjadi landasan bagi intervensi dini yang berfokus pada keluarga.
Proses tumbuh kembang anak yang mengalami hambatan motorik, merupakan kesulitan dan tantangan tersendiri bagi orang tua. Seperti yang diungkapkan oleh Park&Sung ( 2012, hlm 188),”it is very challenging for families to take care of children with dissabilities, “. Pada waktu dimana orangtua mengetahui bahwa anak mereka memiliki hambatan perkembangan atau disabilitas, maka di saat itulah mereka menghadapi keadaan yang berbeda dibandingkan dengan orangtua lain yang memiliki
(15)
4
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
anak tipikal. Cunningham (2002, hlm 1) menjelaskan keadaan ini sebagai “they find themselves to be on ‘foreign ground’ where the journey that lays before them is indeed long and fraught with unexpected challenges and disappointment”. Perasaan bingung, kecewa, dan khawatir dirasakan oleh para orangtua dan keluarga ini.
Berdasarkan pengamatan peneliti, intervensi dini yang terjadi di sekitar peneliti adalah intervensi dini yang difokuskan pada anak yang dilakukan di lembaga atau pusat-pusat perkembangan anak. Perhatian dan dukungan terhadap keluarga secara keseluruhan belum terlihat dalam proses intervensi dini tersebut. Sehingga yang sering terjadi adalah orangtua menyerahkan proses intervensi sepenuhnya pada para profesional di lembaga-lembaga tersebut.
Di sisi lain, terdapat para orangtua yang tidak memiliki kemampuan secara finansial untuk membawa anaknya mendapatkan layanan intervensi dini di tempat-tempat tersebut. Anak-anak ini dirawat dan dibesarkan di rumah dengan penuh kasih sayang. Namun sesungguhnya para orangtua ini juga ingin anak-anaknya mendapatkan penanganan untuk membantu tumbuh kembangnya. Keinginan yang tidak dapat terwujud karena keterbatasan biaya.
Hal inilah yang menjadi perhatian peneliti. Paparan diatas menjelaskan bagaimana keluarga memiliki peran krusial dalam melakukan intervensi dini terhadap anak yang memiliki hambatan perkembangan. Di sisi lain keberadaan seorang anak yang mengalami hambatan perkembangan merupakan suatu kondisi yang sulit bagi sebagian orangtua. Smith (1975, hlm 180), menjelaskan “we shall consider the various reactions of a family toward an exceptional child, the family’s influence on
the child’s development”. Oleh karena itu, keluarga memerlukan
perhatian dan bantuan untuk dapat mengembangkan potensi masing-masing anggota keluarga agar menjadi keluarga yang mampu menjadi tempat yang paling suportif dalam melakukan intervensi dini.
(16)
5
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Latar belakang itulah yang mendasari peneliti untuk dapat melakukan penelitian dan mengkaji serta menyusun program yang dapat membantu keluarga dalam melakukan itervensi dini bagi anak yang mengalami hambatan perkembangan.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka fokus penelitian ini adalah bagaimanakah seharusnya program intervensi dini yang dilakukan untuk keluarga yang memiliki anak dengan hambatan motorik
C. Pertanyaan Penelitian
Fokus penelitian diatas dinyatakan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi keluarga dengan anak yang mengalami hambatan motorik saat ini?
a. Bagaimana kondisi objektif anak yang mengalami hambatan motorik saat ini?
b. Bagaimana pengasuhan anak dalam keluarga saat ini?
2. Bagaimana rumusan program intervensi dini untuk keluarga yang memiliki anak dengan hambatan motorik?
3. Bagaimana pelaksanaan program intervensi dini untuk keluarga dengan anak yang mengalami hambatan motorik?
a. Bagaimana pelaksanaan program intervensi dini untuk keluarga dengan anak yang mengalami hambatan motorik?
(17)
6
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Bagaimana keterlaksanaan /aplikabilitas dari program intervensi dini yang dilakukan untuk keluarga dengan anak yang mengalami hambatan motorik
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun program intervensi dini bagi keluarga anak yang memiliki hambatan perkembangan motorik.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap pengayaan disiplin ilmu pendidikan kebutuhan khusus, secara khusus dalam tema intervensi dini terhadap keluarga. Dan secara praktis diharapkan program yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat mendukung keluarga dalam melakukan intervensi dini sehingga dapat bermanfaat bagi keluarga-keluarga yang memiliki anak dengan hambatan perkembangan motorik.
F. Penjelasan Konsep
Untuk menghindari adanya kesalahpahaman mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, penulis memberikan penjelasan pada istilah-istilah yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Intervensi Dini Bersumber Daya Keluarga
Intervensi dini atau early intervention adalah is the provision of support and resources to families of young children from members of informal and formal social support networks that
(18)
7
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
both directly and indirectly influence child, parent, and family functioning (Dunst, Trivette and Jodry, 1997, dikutip oleh Dunst, 2004:269).
Pengertian Intervensi Dini bersumber daya keluarga dalam penelitian ini adalah dukungan atau bantuan terhadap keluarga yang memiliki anak dengan hambatan perkembangan agar dapat memiliki kemampuan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak yang memiliki hambatan perkembangan para periode awal perkembangan atau usia 0- 6 tahun. .
2. Keluarga
Yang dimaksud dengan keluarga adalah rumah tangga yang memiliki hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi instrumental mendasar atau fungsi-fungsi ekspresif keluarga bagi para anggotanya yang berada dalam suatu jaringan (Hill, 1998 dikutip oleh Lestari, 2012:6).
Jadi definisi keluarga dalam penelitian ini adalah sekumpulan orang yang terikat hubungan darah dalam sebuah rumah tangga yang terdiri dari ibu, ayah, anak dan anggota keluarga lain yang masih memiliki hubungan darah dengan salah satu anggota keluarga.
3. Anak dengan hambatan motorik
Hambatan motorik atau motor dissabilities meliputi: delays in the development of early motor milestone : help up their heads, sit unsupported, walk, reaching and grasping objects, balance, stenght of grip, planning the motor movement, coordination problems, programming and controlling motor movements, etc (Lewis, dalam Berk, 2003: 155-159).
(19)
8
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hambatan motorik dapat terjadi karena adanya kelainan pada otak dan otot (Smith, 2006, hlm 303). Lebih lanjut, Smith (2006) menjelaskan hambatan motorik yang disebabkan oleh Neurological Impairment menyebabkan keterbatasan dalam mengontrol otot dan gerak, sementara yang disebabkan oleh Muscular/Skeletal Condition, biasanya menyebabkan kesulitan dalam mengontrol gerakannya (2006:303).
Pengertian anak dengan hambatan motorik pada penelitian ini adalah anak-anak dengan rentang usia nol sampai 6 tahun yang memiliki hambatan perkembangan pada aspek motorik atau fisik yang meliputi keterlambatan dalam aspek motorik kasar, motorik halus, keseimbangan, koordinasi dan gerak.
(20)
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti ingin mengembangkan suatu program intervensi dini bagi keluarga. Berdasarkan permasalahan yang diteliti maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 3013, hlm 8).
Karakteristik dari penelitian ini adalah : (1) lingkungan alamiah, dimana data lapangan dikumpulkan di lokasi dimana partisipan mengalami isu atau masalah yang akan diteliti, (2) peneliti sebagai instrumen kunci, dimana peneliti mengumpulkan data sendiri melalui dokumentasi, observasi pelaku dan wawancara dengan para partisipan, (3) beragam sumber data dan (4) bersifat penafsiran. (Sugiyono, 2013, hlm 261-262).
Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan maka penelitian ini akan mengembangkan sebuah program dan melakukan ujicoba terhadap program tersebut sehingga menggunakan metode research and development (R&D). Research and Development (R&D) didefinisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja , sistematis, bertujuan atau diarahkan untuk mencaritemukan,
(21)
31
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, metoda/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif dan bermakna (Putra, 2011).
Dalam bidang pendidikan, Borg and Gall (1988) dalam Sugiyono (2013:4) menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan (research and development/R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Pada umumnya penelitian R&D bersifat longitudinal (beberapa tahap) (Sugiyono, 2013:5). Borg & Call menggambarkan tahapan Research and Development (R&D) dan menguraikannya menjadi sepuluh langkah sebagai berikut :
1. Research and information collection
2. Planning
3. Development premiliminary form of product
4. Preliminary of field testing 5. Main product revision 6. Main field testing
7. Operational product revision 8. Operational field testing 9. Final product
10.Dessimanation and implementation, (Putra, 2011).
Penelitian ini mengadaptasi sepuluh langkah tersebut menjadi 3 tahap penelitian sebagai berikut :
1. Tahap 1
Tahap ini meliputi langkah 1 dan 2 yaitu penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi ( research and information collection) dan melakukan perencanaan ( planning) dan perumusan tujuan.
(22)
32
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahap ini meliputi 5 langkah yaitu langkah ke- 3 sampai dengan langkah ke-7 yaitu mengembangkan produk awal (development preliminary form of product) berupa rancangan program, melakukan dua kali uji coba , preliminary field testing dan main field testing terhadap subyek penelitian dan melakukan dua kali revisi terhadap produk, yaitu main product revision dan operational product revision, berdasarkan hasil masukan dan saran. 3. Tahap 3
Tahap ini meliputi 3 langkah terakhir yaitu langkah ke-8 sampai dengan langkah ke-10. Yaitu melakukan uji coba program (operational field testing) hasil revisi, melakukan revisi terhadap produk akhir ( final product) dan mendesiminasikan dan mengimplementasikan program ( dessimination and implementation).
Tiga tahap tersebut dalam penelitin ini akan di lakukan sebagai berikut : a. Studi Pendahuluan
Dalam studi pendahuluan ini hal yang dilakukan adalah :
a. Studi literature tentang permasalahan penelitian yang terkait dengan kajian pustaka yang relevan
b. Mengumpulkan data kondisi objektif anak yang mengalami hambatan perkembangan motorik
c. Mengumpulkan data mengenai kondisi orangtua dalam pengasuhan anak yang mengalami hambatan perkembangan motorik
b. Merumuskan program intervensi dini yang akan dilakukan oleh keluarga. Pada tahap ini dirumuskan draft program intervensi berdasarkan data yang diperoleh pada studi pendahuluan. Draft ini akan divalidasi melalui Expert
(23)
33
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Judgement untuk menjadi program intervensi dini yang akan dilakukan oleh keluarga.
c. Pelaksanaan Program
Pada tahap ini akan dilakukan uji coba terhadap program yang telah disusun. . Dalam uji coba tersebut setiap kegiatan yang dilakukan akan dicatat dan dianalisis dan hasil analisa tersebut akan menjadi hasil penelitian.
B. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini di ilustrasikan dalam bagan tahapan penelitan sebagai berikut :
(24)
34
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tahap Pendahuluan (1)
Studi Lapangan
- Data kondisi obyektif anak
- Data kondisi orangtua
Studi Literatur
Deskripsi &Analisis
Tahap Perumusan Program (2) Draft Program
Intervensi Dini
Validasi Program
Intervensi Dini
Tahap Pelaksanaan Program (3) Uji Keterlaksanaan
Program
Expert Judgment
Diskusi dengan keluarga
(25)
35
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1
Prosedur Penelitian C. Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, sehingga lokasi dan subyek penelitian akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Tahap Studi Pendahuuan (1)
Pada tahap ini lokasi penelitian adalah tempat tinggal (rumah) dari masing-masing informan penelitian. Informan sumber data adalah orangtua dan anggota keluarga lain dari anak yang mengalami hambatan motorik. Dalam penelitian ini informan atau subyek ditentukan secara purposive yaitu penentuan informan sebagai sumber data di dasari pertimbangan dan adanya tujuan tertentu. Adapun penentuannya adalah informan merupakan orangtua dan anggota keluarga dari anak yang memiliki hambatan motorik yang berusia antara nol sampai enam tahun. Subyek penelitian adalah tiga keluarga dimana dua keluarga yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat. Berikut profil keluarga yang menjadi subyek dalam tahap studi pendahuluan ini :
Tabel 3. 1
Subyek Penelitian Tahap Studi Pendahuluan
No Subyek Jumlah Anggota keluarga Lokasi tempat
tinggal 1 Keluarga A 4 orang, terdiri dari ayah, ibu
dan dua orang anak (usia 3,5 dan 2 tahun)
Jl. Dederuk Kota Bandung Hasil Akhir
(26)
36
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Keluarga P 3 orang, terdiri dari ayah, ibu
dan satu orang anak usia 5,5 tahun
Jl. Maleber Kota Bandung
3 Keluarga K 3 orang, terdiri dari ayah, ibu dan satu orang anak usia 20 bulan
Lembang
Kabupaten Bandung
2. Tahap Perumusan Program (2)
Kegiatan dalam tahap ini adalah merumuskan program bersama dengan orangtua dan melakukan validasi melalui expert judgment, oleh karena itu subyek dalam tahapan ini adalah :
Tabel 3.2
Lokasi dan Subyek Penelitian Tahap Perumusan Program
Subyek Lokasi
Diskusi dengan orangtua
1.Orangtua anak A Jl. Dederuk
Bandung
2.Orangtua anak P Jl.Maleber
Bandung
3.Orangtua anak K Lembang
Kabupaten Bandung
Expert Judgment 1)Dr .EndangRochyadi, M.Pd UPI Bandung
2)dr.Riksma Nurahmi RA, M.Pd UPI Bandung 3)Een Ratnengsih, M.Pd UPI Bandung
3. Tahap Pelaksanaan Program (3)
Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan program. Program di ujicobakan pada tiga keluarga yang menjadi subyek penelitian pada tahap studi pendahuluan. Lokasi dalam tahap pelaksanaan adalah tempat tinggal dari tiga keluarga yang menjadi subyek penelitian dan lokasi lain yang dipilih sebagai
(27)
37
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tempat berlangsungnya forum Parents Support Group yaitu di Jl. Kebon Kopi- Cimahi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Creswell (2010), menjelaskan empat jenis strategi dalam prosedur pengumpulan data, yaitu :
1. Observasi kualitatif, yaitu observasi yang didalamnya peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian,
2. Wawancara kualitatif , yaitu wawancara yang dirancang untuk memunculkan pandangan dan opini dari para partisipan
3. Mengumpulkan dokumen-dokumen kualitatif, berupa dokumen publik ataupun dokumen pribadi
4. Mengumpulkan materi audio dan visual, berupa foto, objek, video, dan lain sebagainya.
Dalam penelitian ini pengumpulan data akan dijelaskan pada masing-masing tahap penelitian, yaitu sebagai berikut :
1. Tahap Pendahuluan
Pada tahap ini data akan dikumpulkan melalui observasi dan wawancara secara mendalam. Pada tahap ini juga akan dilakukan perekaman audio dan visual. 2. Tahap Perumusan Program
Pada tahap penyusunan rancangan program, data dikumpulkan melalui wawancara kepada orangtua. Rancangan program kemudian akan divalidasi
(28)
38
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melalui expert judgment oleh beberapa orang ahli pendidikan kebutuhan khusus. Hasil dari validasi ini adalah program.
3. Tahap Pelaksanaan Program
Pada tahap ini data akan dikumpulkan melalui observasi dan wawancara tidak terstruktur. Data akan dilengkapi dengan perekaman audio dan visual.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini berupa pedoman observasi dan pedoman wawancara. Instrumen digunakan pada tahap studi pendahuluan dan tahap pelaksanaan program, dan selengkapnya akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Instrumen pada tahap studi pendahuluan
Pada tahap ini menggunakan pedoman observasi dan wawancara. Pedoman observasi digunakan untuk mendapatkan kondisi objektif anak. Sedangkan pedoman wawancara digunakan untuk menggali data mengenai keluarga dan pengasuhan.
Pedoman observasi disusun berdasarkan milestone perkembangan anak dua tahun pertama atau nol sampai dua tahun pada aspek motorik kasar dan halus, Milestone Gross and Fine Motor Development In The First 2 Years ( Berk, 2003). Pedoman observasi ini lengkapi dengan observasi motorik yang diambil dari Basic Motor Ability Test-Revised (Payne, 2012: 527) pada aspek koordinasi, keseimbangan, dan lokomosi .Kisi-kisi instrumennya adalah sebagai berikut :
(29)
39
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kisi-Kisi Instrumen Motorik Anak
No Aspek Indikator Subyek
penelitian
Teknik Pengambila
n Data 1 Motorik Kasar 1.1Kontrol kepala
1.2Kontrol badan 1.3Berputar (dalam
posisi tengkurap) 1.4Duduk sendiri 1.5Merangkak 1.6Berdiri
berpegangan 1.7Berdiri sendiri 1.8Berjalan 1.9Naik tangga
berpegangan Anak dan orangtua Observasi Wawancara
2 Motorik Halus 2.1 Menggenggam benda
2.2 Meraih benda 2.3 Bertepuk tangan 2.4 Memindahkan
benda
2.5 Menumpuk dua benda 2.6 Menjumput, memegang dengan jari Anak dan orangtua Observasi Wawancara
3 Keseimbangan 3.1 Keseimbangan dalam bergerak 3.2 Kestabilan posisi
Anak dan orangtua
Observasi Wawancara
4 Koordinasi 4.1 Koordinasi bilateral 4.2 Koordinasi
tangan dan mulut 4.3 Koordinasi mata
dan tangan Anak dan orangtua Observasi Wawancara
5 Lokomosi 5.1 Berguling 5.2 Merangkak 5.3 Berjalan Anak dan orangtua Observasi Wawancara
(30)
40
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya untuk mendapatkan data mengenai pengasuhan anak dalam keluarga dan keadaan keluarga saat ini menggunakan pedoman wawancara untuk orangtua. Instrumen berupa pedoman wawancara ini dibuat berdasarkan komponen-komponen yang terdapat dalam Family Functioning Style (Deal, Trivette&Dunst, 1988) dan Family Quality of Life (Brown, et.al, 2006). Family Functioning Style adalah sebuah pengukuran terhadap fungsi keluarga yang melihat keberfungsian dari 5 aspek yaitu Komitmen, Kekompakan, Komunikasi, Kompetensi dan Strategi keluarga dalam menghadapi masalah (Deal, Trivette&Dunst, 1988). Kelima aspek tersebut dijadikan acuan dalam instrumen ini.
Sedangkan Family Quality of Life digambarkan sebagai pandangan kualitas hidup sebuah keluarga secara keseluruhan (Brown, et.al, 2003 dalam Baum, 2008). Menurut Brown, et al (2006) terdapat 9 (sembilan) dimensi dalam Family Quality of Life, yaitu : (1) Kesehatan Keluarga, (2) kesejahteraan ekonomi, (3) relasi dalam keluarga, (4) dukungan dari orang lain, (5) dukungan kelembagaan, (6) pengaruh nilai, (7) karir dan persiapan karir, (8) pemanfaatan waktu luang dan rekreasi, (9) interaksi masyarakat. Dari 9 (sembilan) dimensi tersebut, yang digunakan dalam instrumen ini adalah 3 dimensi yaitu (1) Kesehatan keluarga, (2) kesejahteraan ekonomi dan (3) pemanfaatan waktu luang dan rekreasi. Dari sembilan aspek tersebut, ada 3 aspek yang digunakan yaitu kesehatan keluarga, kesejahteraan ekonomi dan pemanfaatan waktu luang. Hal tersebut dilakukan karena ketiga aspek tersebut dapat melengkapi lima aspek dalam familyfunctioning style dalam menggali data keluarga.
(31)
41
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penyusunan instrumen ini dibuat penyesuaian dalam hal bahasa dan disesuaikan dengan tujuan penelitian ini. Adapun kisi-kisi instrumennya adalah sebagai berikut :
Tabel 3. 4
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Keluarga
No Aspek Indikator Subyek
Penelitian
Teknik Pengambilan Data
1 2 3 4 5
1 Komitmen 1.1.Kesediaan anggota keluarga untuk membuat keputusan bersama dalam urusan perawatan dan pengasuhan anak 1.2.Kesediaan anggota
keluarga untuk mendiskusikan
perbedaan cara masing-masing anggota keluarga
dalam urusan
perawatan dan pengasuhan anak 1.3.Keluarga membuat
keputusan bersama terkait karir atau pekerjaan anggota keluarga
1.4.Keluarga dapat diandalkan bila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan 1.5.Keluarga berusaha
mencari solusi intern sebelum meminta tolong pada pihak lain dalam urusan
Orangtua Wawancara dan Observasi
(32)
42
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu perawatan dan pengasuhan anak 2 Kekompakan 2.1.Keluarga selalu
berbagi perhatian dan perasaan dalam mengasuh anak 2.2.Keluarga tetap
bersatu
bagaimanapun
sulitnya masalah yang dihadapi berkaitan dengan perawatan dan pengasuhan anak
Orangtua Wawancara dan observasi
3 Komunikasi 1.1.Keluarga memiliki
waktu untuk
bersama-sama dengan anak 1.2.Keluarga
menikmatu
kebersamaan dalam melakukan tugas-tugas rumah tangga 1.3.Keluarga memiliki
teman dan saudara yang dapat dimintai bantuan bila sedang menghadapi
masalah perawatan dan pengasuhan anak
Orangtua Wawancara dan observasi
4 Kompetensi 4.1Keluarga memiliki informasi yang cukup mengenai keadaan anak
4.2 Keluarga mengetahui apa yang harus dilakukan untuk
merawat dan
membesarkan anak 4.3.Keluarga memiliki
keyakinan bahwa
Orangtua Wawancara dan observasi
(33)
43
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu selalu ada jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapi dalam perawatan dan pengasuhan anak 4.4. Keluarga berusaha
untuk mencari bantuan dari pihak luar bila tidak dapat menyelesaikan masalah sendiri 5 Strategi
Mengatasi Masalah
5.1.Keluarga menerima keadaan anak apa adanya
5.2..Keluarga berusaha untuk tetap berfikir jernih bila terjadi masalah dalam perawatan dan pengasuhan anak 5.2. Keluarga mencoba
untuk tetap mencari sisi baik pada apapun kesulitan yang terjadi dalam hal perawatan dan pengasuhan anak 5.3. Keluarga mencoba
untuk melupakan sejenak masalah yang terjadi bila dipandang terlalu berat
Orangtua Wawancara dan observasi
6 Kesehatan keluarga
6.1. Kesehatan fisik dan mental anggota keluarga
6.2. Kesempatan untuk melakukan
perawatan kesehatan
Orangtua Wawancara dan observasi
(34)
44
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7 Kesejahteraa n ekonomi
7.1 Terpenuhinya kebutuhan keluarga 7.2 Keluarga memiliki
tabungan
Orangtua Wawancara dan observasi
8 Pemanfaatan waktu luang dan rekreasi
8.1 Keluarga memiliki waktu luang bersama 8.2 Keluarga memiliki
kesempatan untuk melakukan rekreasi bersama
Orangtua Wawancara dan observasi
b. Instrumen pada tahap pelaksanaan program
Pada tahap pelaksanaan ini instrumen digunakan setelah program dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana hasil dari pelaksanaan program. Instrumen berupa pedoman wawancara yang disusun berdasarkan aspek-aspek dalam Family Functioning Style yang telah dibahas pada penjelasan instrumen tahap studi pendahuluan. Pedoman wawancara ini untuk mengungkap sejauh mana perubahan yang terjadi pada aspek-aspek yang diteliti setelah program dilaksanakan.
Kisi-kisi instrumennya adalah sebagai berikut : Tabel 3. 5
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Penilaian Pelaksanaan Program
No Aspek Indikator Subyek
Penelitian
Teknik Pengambilan Data
1 2 3 4 5
1 Komitmen 1.1Perubahan dalam kesediaan anggota keluarga untuk membuat keputusan bersama dalam urusan perawatan dan
Orangtua Wawancara dan Observasi
(35)
45
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pengasuhan anak
1.2Perubahan dalam kesediaan anggota keluarga untuk mendiskusikan
perbedaan cara masing-masing anggota keluarga
dalam urusan
perawatan dan pengasuhan anak 1.3Perubahan yang
terjadi pada keluarga dalam membuat keputusan bersama terkait karir atau pekerjaan anggota keluarga
1.4Perubahan yang terjadi pada keluarga bila terjadi sesuatu
yang tidak
diharapkan
1.5Perubahan yang terjadi pada keluarga ketika berusaha mencari solusi intern sebelum meminta tolong pada pihak lain dalam urusan perawatan dan pengasuhan anak 2 Kekompakan 2.1Perubahan yang
terjadi pada keluarga dalam berbagi perhatian dan perasaan dalam mengasuh anak 2.2Perubahan yang
terjadi pada keluarga ketika menemui kesulitan atau
Orangtua Wawancara dan observasi
(36)
46
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu masalah yang berkaitan dengan perawatan dan pengasuhan anak 3 Komunikasi 3.1 Perubahan pada
keluarga dalam hal menyediakan waktu untuk bersama-sama dengan anak
3.2 Perubahan pada keluarga dalam menikmati
kebersamaan dalam melakukan tugas-tugas rumah tangga 3.3 Perubahan yang
terjadi pada keluarga dalam hal adanya teman dan saudara yang dapat dimintai bantuan bila sedang menghadapi
masalah perawatan dan pengasuhan anak
Orangtua Wawancara dan observasi
4 Kompetensi 4.1 Perubahan pada keluarga dalam hal informasi yang dimiliki mengenai keadaan anak
4.2Perubahan pada keluarga dalam mengetahui apa
yang harus
dilakukan untuk
merawat dan
membesarkan anak 4.3.Perubahan pada
keluarga dalam hal keyakinan bahwa selalu ada jalan keluar dari setiap kesulitan yang
Orangtua Wawancara dan observasi
(37)
47
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dihadapi dalam perawatan dan pengasuhan anak 4.4. Perubahan pada
keluarga dalam berusaha untuk mencari bantuan dari pihak luar bila tidak dapat
menyelesaikan masalah sendiri 5 Strategi
Mengatasi Masalah
5.1.Perubahan pada keluarga menerima keadaan anak apa adanya
5.2..Perubahan pada keluarga dalam berusaha untuk tetap berfikir jernih bila terjadi masalah dalam perawatan dan pengasuhan anak
5.2. Perubahan pada keluarga dalam usaha untuk tetap mencari sisi baik pada apapun kesulitan yang terjadi dalam hal perawatan dan pengasuhan anak 5.3. Perubahan pada
keluarga dalam hal mencoba untuk melupakan sejenak masalah yang terjadi bila dipandang terlalu berat
Orangtua Wawancara dan observasi
(38)
48
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Teknik Analisis Data
Penelitian ini mengggunakan data kualitatif. Proses analisa data kualitatif dalam penelitian ini menggunakan kerangka yang dikembangkan oleh Miles & Huberman ( Sugiono, 2013:246) yang terdiri dari 3 fase, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data ( data display), dan penarikan konklusi(conclusion drawing) dan verifikasi ( verification). 3 fase tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Reduksi data adalah proses menyeleksi, memfokuskan , menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mentransformasikan data yang diperoleh pada saat observasi dan wawancara.
2. Penyajian data, analisa data ini adalah menentukan bagaimana data itu akan disajikan. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, hubungan antar kategori, flowchart, dan sebagainya.
3. Penarikan konklusi / verifikasi adalah penarikan kesimpulan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang didukung oleh data-data yang telah disajikan.
(39)
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai program intervensi dini bersumberdaya keluarga pada anak yang mengalami hambatan motorik, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kemampuan motorik anak A dan P yang mengalami hambatan motorik karena kerusakan otak (cerebral palsy) mengalami kondisi spastik pada sebagian besar anggota gerak dan pada anak P lemah otot pada bagian-bagian tertentu pada kaki. Sedangkan pada anak K yaitu anak dengan sindrom down, kemampuan motorik yang dimiliki sudah berkembang pada tahap berdiri.
Keadaan pengasuhan anak pada tiga keluarga yang menjadi subyek penelitian dilihat berdasarkan aspek-aspek komitmen, kekompakkan, komunikasi, kompetensi dan strategi mengatasi masalah, kesehatan keluarga, kesejahteraan ekonomi dan pemanfaatan waktu luang. Berdasarkan keadaan pengasuhan pada aspek-aspek tersebut pada ketiga keluarga ini dapat disimpulkan bahwa ketiga keluarga memiliki potensi untuk melakukan intervensi dini. Namun untuk mengembangkan potensi yang dimiliki tersebut keluarga memerlukan dukungan untuk dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan pengasuhan anak.
2. Hasil penelitian ini berupa program yang bertujuan untuk membantu keluarga agar mampu dan percaya diri dalam melakukan intervensi dini. Temuan dan analisa terhadap kondisi anak dan keluarga menjadi faktor yang berkontribusi terhadap rancangan program. Rancangan program kemudian divalidasi menjadi program dan dilaksanakan kepada tiga keluarga yang menjadi subyek penelitian. Tujuan dari
(40)
123
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
program ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran keluarga akan pentingnya intervensi dini dan membantu keluarga agar mampu untuk melakukannya. Program Intervensi Dini yang telah disusun dapat dilihat pada lampiran.
3. a. Pelaksanaan program intervensi dini dilakukan melalui pengembangan Parents support group (PSG), program dari peneliti langsung kepada keluarga serta peneliti memfungsikan dukungan dari keluarga dekat atau significant others untuk membantu keluarga. membantu keluarga mencapai beberapa tujuan dalam program ini. Dalam parents support group metode yang dilakukan adalah dengan mengadakan forum yang dihadiri oleh subyek penelitian dan orangtua anak yang memiliki hambatan perkembangan lain yang diundang dan bersedia bergabung.
b. Hasil dari pelaksanaan tersebut terdapat perubahan yang terjadi pada keluarga pada aspek-aspek yang diteliti. Pada semua keluarga terdapat perubahan pada aspek komitmen dan kompetensi. Lalu secara beragam muncul perubahan pada aspek-aspek lainnya. Dari hasil keterlaksanaan program tersebut, dapat disimpulkan bahwa program intervensi dini bersumberdaya keluarga ini dapat dijalankan pada keluarga dengan latar belakang dan kondisi yang beragam. Prioritas utama program ini adalah membantu keluarga untuk menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran akan pentingnya pengasuhan dan intervensi dini bagi anak. Setelah itu program mendukung berkembangnya kemampuan keluarga dalam pemahaman mengenai hambatan perkembangan yang dialami anak sehingga keluarga mendapatkan informasi yang diperlukan supaya mampu dan percaya diri untuk melakukan intervensi dini
(41)
124
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian ini, berikut rekomendasi yang diberikan peneliti :
1. Program ini telah dijalankan pada beberapa keluarga dan menghasilkan perubahan yang signifikan pada kemampuan keluarga untuk melakukan intervensi dini. Oleh karena itu peneliti merekomendasikan program ini untuk dijalankan oleh keluarga yang memiliki anak dengan hambatan perkembangan pada usia dini.
2. Bagi perkembangan pendidikan kebutuhan khusus dalam tema intervensi dini, peneliti merekomendasikan kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian lain dengan menggunakan prosedur yang telah digunakan dalam penelitian ini dan dapat melibatkan kolaborasi dengan disiplin ilmu lain sehingga program dapat mengakomodir kebutuhan-kebutuhan keluarga yang lain sehingga dapat memberikan dukungan yang lebih luas pada keluarga.
(42)
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi & Safrudin, Cepi.(2009). Evaluasi Program. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Berk, Laura E. (2003) Child Development Sixth Edition. USA:Pearson Education. Bailey, Brudder, (2006). Recomended Outcomes For Families Of Young Children
With Dissabilities. Tersedia online:
http://jei.sagepub.com/content/28/4/227.abstract diunduh pada 12 november
2013.
Boylu, Aydiner Aifer. (2013) Investigations of the Factors Influencing Family Functioning Style.International Journal of Research in Business and Social Science. Vol, 2, Number 3. Tersedia online :
econpapers.repec.org/RePEc:rbs:ijbrss:v:2:y:2013. diunduh pada 15
Februari 2014
Brofenbrenner, U. (1994). Ecological Models of Human Development. in International Encyclopedia of Education, Vol 3, 2nd Ed. Tersedia online:
www.psy.cmu.edu/~siegler/35bronfebrenner94.pdf diunduh pada 03 Maret
2014
Brown, I.R, Crisp, Mac Adam, Wan, Miang & Iarocci, Grace. (2006). Family Quality of Life When There Is a Child With a Developmental Dissability. Journal of Policy and Practice in Intellectual Disabilities Vol 3, Number 4. Tersedia online: www.mukibaum.com/.../INspire_iss2_2new.pdf. diunduh pada 14 April 2014
Creswell, John W.(2010) Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cunningham, Steve. (2002). Assesing Family Context of Children with Dissabilities. Trinity Western University. Tersedia online: www2.twu.ca/cpsy/theses/cunninghamsteve.pdf. diunduh pada 03 Maret 2014
(43)
126
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dunst, J. Carl (2005). Framework For Practicing Evidence-Based Early Childhood Intevention and Family Support. CASEinPoint Volume 1, Number 1.
Harkonen, Ulla (2007). The Brofenbrenner ecological systems theory of human development. University of Juensuu, Finland. Tersedia online : wanda.uef.fi/.../Bronfenbrenner_in_%20English. Diunduh pada 03 Maret 2014
Fieldman, Maurice A (2004). Early Intervention The Essential Readings . UK:Blackwell Publishing.
Krauss, Martha W (2000). Family Assesment within Early Intervention Program. Handbook of Early Childhood Program 2nd.ed. UK: Cambridge University Press. Tersedia online: www.bc.edu/.../FamilyAssessment. diunduh pada 07 Maret 2014
Kurtz, A. Lisa (2008). Understanding Motor Skills in Children With Dyspraxia, ADHD, Autism, and other Learning Dissabilities. London: Jessica Kingsley Publishers
Lestari, Sri. (2012). Psikologi Keluarga (Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga). Jakarta: Penerbit Kencana
Marco, Kofi (Ed) (1988). Parent-Child Interaction and Development Disabilities (Theory, Research and Intervention). USA: Praeger Publishers
Myers, Patricia.(1976). Methods For Learning Disorders. Canada: John Willey & Sons, Inc.
Payne,Gregory (2012). Human Motor Development. A Lifespan Approach. USA:Mc Graw Hill.
Putra, Nusa (2011) Research and Development. Penelitian dan Pengembangan: Suatu Pengantar. Jakarta: RajaGrafindoPersada.
Santrock, John W.(2011). Masa Perkembangan Anak. Jakarta:Salemba Humanika
Santrock, John W.(2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
(44)
127
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Smith, Deborah Deutsch (2006). Introduction to Special Education , Teaching in an age Opportunity Fifth edition ( IDEA 2004 Update Edition). USA: Pearson Education
Sugiono. ( 2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sung&Park. (2012). The Effects of a Family Support Program Including Respite Care On Parenting Stress And Family Quality Of Life Perceived By Primary Caregivers Of Children With Dissabilities In Korea. International Journal of Special Education Vol.27 No:3, 2012. Tersedia online:
http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1001071.pdf. diunduh pada 01 November
2013
Widati, Sri (2011). Bina Gerak Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Bandung: Penerbit Amanah Offset.
William, G.Harriet (1983). Perceptual and Motor Development. USA: Prentice-Hall. Inc.
(1)
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai program intervensi dini bersumberdaya keluarga pada anak yang mengalami hambatan motorik, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kemampuan motorik anak A dan P yang mengalami hambatan motorik karena kerusakan otak (cerebral palsy) mengalami kondisi spastik pada sebagian besar anggota gerak dan pada anak P lemah otot pada bagian-bagian tertentu pada kaki. Sedangkan pada anak K yaitu anak dengan sindrom down, kemampuan motorik yang dimiliki sudah berkembang pada tahap berdiri.
Keadaan pengasuhan anak pada tiga keluarga yang menjadi subyek penelitian dilihat berdasarkan aspek-aspek komitmen, kekompakkan, komunikasi, kompetensi dan strategi mengatasi masalah, kesehatan keluarga, kesejahteraan ekonomi dan pemanfaatan waktu luang. Berdasarkan keadaan pengasuhan pada aspek-aspek tersebut pada ketiga keluarga ini dapat disimpulkan bahwa ketiga keluarga memiliki
potensi untuk melakukan intervensi dini. Namun untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki tersebut keluarga memerlukan dukungan untuk dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan pengasuhan anak.
2. Hasil penelitian ini berupa program yang bertujuan untuk membantu keluarga agar mampu dan percaya diri dalam melakukan intervensi dini. Temuan dan analisa terhadap kondisi anak dan keluarga menjadi faktor yang berkontribusi terhadap rancangan program. Rancangan program kemudian divalidasi menjadi program dan dilaksanakan kepada tiga keluarga yang menjadi subyek penelitian. Tujuan dari
(2)
program ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran keluarga akan pentingnya intervensi dini dan membantu keluarga agar mampu untuk melakukannya. Program Intervensi Dini yang telah disusun dapat dilihat pada lampiran.
3. a. Pelaksanaan program intervensi dini dilakukan melalui pengembangan Parents support group (PSG), program dari peneliti langsung kepada keluarga serta peneliti memfungsikan dukungan dari keluarga dekat atau significant others untuk membantu keluarga. membantu keluarga mencapai beberapa tujuan dalam program ini. Dalam parents support group metode yang dilakukan adalah dengan mengadakan forum yang dihadiri oleh subyek penelitian dan orangtua anak yang memiliki hambatan perkembangan lain yang diundang dan bersedia bergabung.
b. Hasil dari pelaksanaan tersebut terdapat perubahan yang terjadi pada keluarga pada aspek-aspek yang diteliti. Pada semua keluarga terdapat perubahan pada aspek komitmen dan kompetensi. Lalu secara beragam muncul perubahan pada aspek-aspek lainnya. Dari hasil keterlaksanaan program tersebut, dapat disimpulkan bahwa program intervensi dini bersumberdaya keluarga ini dapat dijalankan pada keluarga dengan latar belakang dan kondisi yang beragam. Prioritas utama program ini adalah membantu keluarga untuk menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran akan pentingnya pengasuhan dan intervensi dini bagi anak. Setelah itu program mendukung berkembangnya kemampuan keluarga dalam pemahaman mengenai hambatan perkembangan yang dialami anak sehingga keluarga mendapatkan informasi yang diperlukan supaya mampu dan percaya diri untuk
(3)
124
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian ini, berikut rekomendasi yang diberikan peneliti :
1. Program ini telah dijalankan pada beberapa keluarga dan menghasilkan perubahan yang signifikan pada kemampuan keluarga untuk melakukan intervensi dini. Oleh karena itu peneliti merekomendasikan program ini untuk dijalankan oleh keluarga yang memiliki anak dengan hambatan perkembangan pada usia dini.
2. Bagi perkembangan pendidikan kebutuhan khusus dalam tema intervensi dini, peneliti merekomendasikan kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian lain dengan menggunakan prosedur yang telah digunakan dalam penelitian ini dan dapat melibatkan kolaborasi dengan disiplin ilmu lain sehingga program dapat mengakomodir kebutuhan-kebutuhan keluarga yang lain sehingga dapat memberikan dukungan yang lebih luas pada keluarga.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi & Safrudin, Cepi.(2009). Evaluasi Program. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Berk, Laura E. (2003) Child Development Sixth Edition. USA:Pearson Education. Bailey, Brudder, (2006). Recomended Outcomes For Families Of Young Children
With Dissabilities. Tersedia online:
http://jei.sagepub.com/content/28/4/227.abstract diunduh pada 12 november 2013.
Boylu, Aydiner Aifer. (2013) Investigations of the Factors Influencing Family Functioning Style.International Journal of Research in Business and Social
Science. Vol, 2, Number 3. Tersedia online :
econpapers.repec.org/RePEc:rbs:ijbrss:v:2:y:2013. diunduh pada 15 Februari 2014
Brofenbrenner, U. (1994). Ecological Models of Human Development. in International Encyclopedia of Education, Vol 3, 2nd Ed. Tersedia online: www.psy.cmu.edu/~siegler/35bronfebrenner94.pdf diunduh pada 03 Maret 2014
Brown, I.R, Crisp, Mac Adam, Wan, Miang & Iarocci, Grace. (2006). Family Quality of Life When There Is a Child With a Developmental Dissability. Journal of Policy and Practice in Intellectual Disabilities Vol 3, Number 4. Tersedia online: www.mukibaum.com/.../INspire_iss2_2new.pdf. diunduh pada 14 April 2014
Creswell, John W.(2010) Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cunningham, Steve. (2002). Assesing Family Context of Children with Dissabilities. Trinity Western University. Tersedia online:
www2.twu.ca/cpsy/theses/cunninghamsteve.pdf. diunduh pada 03 Maret 2014
(5)
126
Eka Yuli Astuti, 2014
Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dunst, J. Carl (2005). Framework For Practicing Evidence-Based Early Childhood Intevention and Family Support. CASEinPoint Volume 1, Number 1.
Harkonen, Ulla (2007). The Brofenbrenner ecological systems theory of human development. University of Juensuu, Finland. Tersedia online : wanda.uef.fi/.../Bronfenbrenner_in_%20English. Diunduh pada 03 Maret 2014
Fieldman, Maurice A (2004). Early Intervention The Essential Readings . UK:Blackwell Publishing.
Krauss, Martha W (2000). Family Assesment within Early Intervention Program. Handbook of Early Childhood Program 2nd.ed. UK: Cambridge University Press. Tersedia online: www.bc.edu/.../FamilyAssessment. diunduh pada 07 Maret 2014
Kurtz, A. Lisa (2008). Understanding Motor Skills in Children With Dyspraxia, ADHD, Autism, and other Learning Dissabilities. London: Jessica Kingsley Publishers
Lestari, Sri. (2012). Psikologi Keluarga (Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga). Jakarta: Penerbit Kencana
Marco, Kofi (Ed) (1988). Parent-Child Interaction and Development Disabilities (Theory, Research and Intervention). USA: Praeger Publishers
Myers, Patricia.(1976). Methods For Learning Disorders. Canada: John Willey & Sons, Inc.
Payne,Gregory (2012). Human Motor Development. A Lifespan Approach. USA:Mc Graw Hill.
Putra, Nusa (2011) Research and Development. Penelitian dan Pengembangan: Suatu Pengantar. Jakarta: RajaGrafindoPersada.
Santrock, John W.(2011). Masa Perkembangan Anak. Jakarta:Salemba Humanika
Santrock, John W.(2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
(6)
Smith, Deborah Deutsch (2006). Introduction to Special Education , Teaching in an age Opportunity Fifth edition ( IDEA 2004 Update Edition). USA: Pearson Education
Sugiono. ( 2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sung&Park. (2012). The Effects of a Family Support Program Including Respite Care On Parenting Stress And Family Quality Of Life Perceived By Primary Caregivers Of Children With Dissabilities In Korea. International Journal of Special Education Vol.27 No:3, 2012. Tersedia online: http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1001071.pdf. diunduh pada 01 November 2013
Widati, Sri (2011). Bina Gerak Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Bandung: Penerbit Amanah Offset.
William, G.Harriet (1983). Perceptual and Motor Development. USA: Prentice-Hall. Inc.