TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN ASURANSI TENAGA KERJA DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN TERHADAP PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI.

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN ASURANSI TENAGA KERJA
DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN TERHADAP PENEMPATAN
TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI
ABSTRAK
Dalam melaksanakan pekerjaannya di luar negeri para Tenaga
Kerja Indonesia senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko,mulai dari
penganiayaan TKI, pelecehan seksual, PHK sebelum berakhir masa kerja,
meninggal dunia, dan lain sebagainya, sehingga TKI diwajibkan untuk
mengikuti program Asuransi TKI yang dilaksanakan oleh Konsorsium
Asuransi sebagaimana yang diatur di dalam peraturan perundangundangan. Konsorsium Asuransi selalu lalai dalam menangani pencairan
klaim yang diajukan oleh TKI, dan dianggap hanya mementingkan premi
asuransi dibandingkan memberikan perlindungan kepada TKI yang
mengalami risiko-risiko yang dipertanggungkan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui, mengkaji, dan menganalisis pelaksanaan
Asuransi Tenaga Kerja Indonesia yang diselenggarakan oleh konsorsium
asuransi dalam memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negeri
serta Untuk mengetahui faktor – faktor yang menghambat terlaksananya
program asuransi bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif yaitu
sebagai penelitian hukum kepustakaan dengan meneliti bahan pustaka
dan data sekunder. Penelitian ini menekankan pada norma hukum serta

menelaah kaidah-kaidah hukum yang berlaku terhadap objek penelitian.
Teknik pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap yaitu studi
kepustakaan dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan yang diberikan
terhadap penempatan TKI di luar negeri melalui program asuransi TKI
yang dilaksanakan oleh perusahaan asuransi yang tergabung di dalam
Konsorsium Asuransi TKI belum berjalan secara efektif sesuai dengan
Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri dan peraturan
terkait lainnya yang berhubungan dengan asuransi Tenaga Kerja
Indonesia. Hal ini disebabkan karena lemahnya pengawasan dan
penindakan dari aparat penegak hukum terkait dengan penegakan
peraturan yang telah dibuat. Hambatan – hambatan yang dihadapi antara
lain kurangnya sosialisasi dari pihak penyelenggara yaitu dari pihak
konsorsium asuransi TKI mengenai tata cara pengajuan klaim, birokrasi
yang berbelit-belit, dan lain sebagainya.

i

JUDICIAL REVIEW IMPLEMENTATION OF LABOR INSURANCE IN

PROVIDING PROTECTION AGAINST INDONESIAN MANPOWER
PLACEMENT ABROAD

ABSTRACT

In carrying out work abroad the Indonesian Manpower (TKI)
everlastingly faced with risks, ranging from persecution TKI, sexual
harassment, discontinuance of employment relation before the end of
work, died, and many others, so that Indonesian Manpower (TKI) are
obliged to follow TKI insurance program that is executed by a Consortium
of Insurance as regulated in the legislations.A Consortium of Insurance
always careless in handle the disbursement of a claim filled by TKI, and
regarded serves only insurance premiums than providing protection to the
Manpower Indonesia who experience risks that protected. The purpose of
this research is to find out, reviewing, and analyzing the implementation of
Labor Insurance Indonesia held by Consortium of Insurance in provide
protection against Indonesian Manpower in a foreign countries and to find
out the factors that impeding accomplished insurance program for the
Indonesian Manpower (TKI).
The author uses the methods of normative research that is as legal

research library with library materials research and secondary data. This
study emphasizes the rule of law and analyzed the legal rules applicable
to the object of research. Technique of data collecting is done in two
stages, literature studies and interviews.
The result showed that the protection that rendered against the
deployment of tki abroad through tki insurance program that is executed
by the insurance company that is incorporated within a consortium of
insurance tki has not been effectively in accordance with Indonesian Act
No. 39 of 2004 and other relevant regulations relating to the labor
insurance for migrant workers. This is due to weak of regulation,
supervision and prosecution of the law enforcement officials related to the
enforcement of regulations that have been made. The obstacles faced
among others are lack of the socialization of the organizers namely from
the consortium insurance tki regarding the procedures of filing a claim, a
cumbersome bureaucracy, and so forth.

ii