UPAYA MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERNYANYI.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERNYANYI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pos Pendidikan Anak Usia Dini Raudhatul Ahlam Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi PG-PAUD FIP UPI

e

Oleh:

fuji fauziah (0703643)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK


(2)

Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)

Oleh

Fuji Fauziah 0703643

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Fuji Fauziah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014


(3)

UPAYA MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN METODE BERNYANYI

Disetujui dan Disahkan Oleh:

Pembimbing I

Leli Kurniawati, S.Pd., M.Mus. NIP. 132 252 248

Pembimbing II

Dr. Nining Sriningsih, M.Pd. NIP. 19791211 200604 2 001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini


(4)

Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013 - 2014)

Oleh: FUJI FAUZIAH

0703643

Penguji I

Heny Djoehaeni, M.Si. NIP. 19700724 199802 2 001

Penguji II

Rudidanto, S.Pd., M.Si. NIP. 19746017 199903 1 003

Penguji III

I Gusti Komang Aryaprastya, M.Hum. NIP. 19770312 200812 1 001

Penguji IV

Ira Rengganis, S.Pd., M.Sn. NIP. 19800214 200812 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pedagogik

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd. NIP. 19600707 198601 2 001


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GRAFIK... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II. KONSEP NILAI-NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA DINI DAN METODE BERNYANYI... 9

A. Konsep Nilai-nilai keagamaan ... 9

1. Pengertian Nilai-Nilai Keagamaan ... 2. Macam-macam Nilai-Nilai Keagamaan... 10

B. Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia Dini ... 11

1. Pengertian Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan ... 12

2. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan Anak ... 14

3. Pokok-pokok Materi Pengembangan Nilai-nilai Keagamaan Anak 15 C. Metode Bernyanyi………... 16

1. Pengertian Metode Bernyanyi.………... 16

2. Bentuk Metode Bernyanyi.………... 17

3. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Bernyanyi...……... 19

BAB III. METODE PENELITIAN ... 21

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 21

1. Lokasi Penelitian ... 21

2. Subjek Penelitian ... 21

B. Desain Penelitian ... 21

C. Metode Penelitian ... 21

D. Definisi Operasional Variabel ... 23

1. Nilai-Nilai Keagamaan... 23

2. Metode Bernyanyi ... 23

E. Instrumen Penelitian ... 24

1. Studi Dokumentasi……… .. 24


(6)

3. Wawancara………... 25

F. Prosedur………. ... 26

1. Perencanaan………... 26

2. Pelaksanaan……… ... 26

3. Pengamatan………... 26

4. Refleksi……… ... 27

G. Tektik Analisis Data ... 27

H. Validasi Data ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A. Kondisi Objektif dan Proses Pembelajaran pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam... 29

1. Kondisi Objektif Pos PAUD Raudhatul Ahlam ... 29

2. Kegiatan Rutin Proses Pembelajaran Pos PAUD Raudhatul Ahlam... 31

3. Kegiatan Guru Pos PAUD Raudhatul Ahlam dalam Peningkatan Nilai-nilai Keagamaan Anak ... 33

4. Kondisi Nilai-nilai keagamaan Anak Pos PAUD Raudhatul Ahlam ... 33

B. Hasil Penelitian ... 36

1. Langkah-Langkah Penggunaan Metode bernyanyi dalam Meningkatkan Nilai-nilai keagamaanAnak pada Pos Pendidikan Anak Usia Dini Raudhatul Ahlam... 36

a. Siklus I ... 36

1)Siklus I Tindakan I ... 36

2)Siklus I Tindakan II... 42

b. Siklus II... 49

1)Siklus II Tindakan I... 49

2)Siklus II Tindakan II ... 54

2. Peningkatan Nilai-nilai keagamaanAnak Setelah Menggunakan Metode bernyanyi pada Pos Pendidikan Anak Usia Dini Raudhatul Ahlam ... 59

C. Pembahasan ... 61

1. Kondisi Objektif Nilai-nilai keagamaan Anaksebelum Menggunakan Metode bernyanyi pada Pendidikan Anak Usia Dini Raudhatul Ahlam... 61

2. Langkah-Langkah Penggunaan Metode bernyanyi dalam Meningkatkan Nilai-nilai keagamaanAnak pada Pendidikan Anak Usia Dini Raudhatul Ahlam... 63

3. Peningkatan Nilai-nilai keagamaanAnak setelah Menggunakan Metode bernyanyi pada Pos Pendidikan Anak Usia Dini Raudhatul Ahlam.... ... 66


(7)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Rekomendasi... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 72

RIWAYAT HIDUP DAFTAR TABEL Tabel Hal 4.1 Data Guru Pos PAUD Raudhatul Ahlam ... 30

4.2 Data Anak Pos PAUD Raudhatul Ahlam ... 30

4.3 Ringkasan Penilaian Nilai-nilai keagamaanAnak Sebelum Tindakan (Pra Siklus)… ... 34

4.4 Ringkasan Penilaian Nilai-nilai keagamaanSiklus I... 47

4.5 Ringkasan Penilaian Nilai-nilai keagamaanSiklus II ... 58 4.6 Ringkasan Perolehan Nilai Dan Perbandingan Dari Setiap Siklus ...


(8)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERNYANYI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013 - 2014

Fuji Fauziah 0703643

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya nilai-nilai keagamaan anak yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, karena pada usia emas ini terjadi internalisasi nilai-nilai keagamaan yang sangat efektif diserap dan diterapkan oleh anak-anak. Permasalahan yang terjadi di Pos PAUD Raudhatul Ahlam menunjukan bahwa nilai-nilai keagamaan anak dirasa masih belum optimal. Kegiatan pembelajaran yang diberikan pada anak masih menekankan pengajaran yang berpusat pada guru, serta kurangnya media yang digunakan oleh guru untuk menunjang pembelajaran yang dapat meningkatkan nilai-nilai keagamaan anak. Hal tersebut merupakan alasan yang menjadi rumusan masalah, yaitu (1) bagaimana kondisi objektif nilai-nilai keagamaan anak sebelum menggunakan metode bernyanyi pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam Kecamatan Cileunyi?, (2) bagaimana langkah-langkah penggunaan metode bernyanyi dalam meningkatkan nilai-nilai keagamaan anak pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam Kecamatan Cileunyi?, dan (3) bagaimana peningkatan nilai-nilai keagamaan anak setelah menggunakan metode bernyanyi pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam Kecamatan Cileunyi?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dalam pelaksanaannya terdiri dari dua siklus. Setiap siklus diberikan dua kali tindakan dengan menggunakan indikator yang berbeda. Setiap siklus menunjukan hasil peningkatan nilai keagamaan anak. Kondisi akhir nilai-nilai keagamaan anak kelompok B di Pos PAUD Raudhatul Ahlam setelah diberikan tindakan dengan menggunakan metode bernyanyi menunjukkan peningkatan, meskipun masih ada beberapa anak yang belum mampu melakukan kegiatan sendiri dan masih memerlukan bantuan dalam proses perkembangannya.


(9)

EFFORTS TO IMPROVE RELIGIOUS VALUES IN EARLY CHILDHOOD THROUGH SINGING METHOD

This research is motivated by the importance of children religious values that indispensable in daily life, because in this golden age occurred internalization of religious values very effectively absorbed and applied by children. Problems that occur in early childhood education Post Raudhatul Ahlam showed that children religious values it is still not optimal. The learning activities are given to children still using a teacher-centered teaching, as well as the lack of media used by teachers to support learning that can improve children religious values. This is the reason that the formulation of the problem, 1) How was the objective conditions of children religious values before using singing on Early Childhood Education Post Raudhatul Ahlam Cileunyi? 2) How was the steps of singing method applicated at Early Childhood Education Post of Raudhatul Ahlam Cileunyi in order to improve religious values? 3) How was the result after using the singing method of Early Childhood Education Post of Raudhatul Ahlam Cileunyi?

The method used in this research is classroom action research. It’s consists two cycles of implementations. Each cycle is given twice action by using different indicators. Each cycle results indicate an increase in children religious values. The final condition in group B Early Childhood Education Post Raudhatul Ahlam after given the action using singing method show improvement, although there are still some children who have not been able to conduct yourself and still need help in the process of development.


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa Anak Usia Dini (AUD) merupakan masa emas perkembangan (golden age) pada individu, masa ini merupakan proses peletakan dasar pertama terjadinya pematangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama, oleh sebab itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangannya tercapai secara optimal. Pernyataan tersebut sejalan dengan yang dinyatakan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir 14 yang menyatakan bahwa :

Pendidikan adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Menurut (Daradjat, 1995) tingkat usia kanak-kanak merupakan kesempatan pertama yang sangat baik bagi pendidik untuk membina kepribadian anak yang akan menentukan masa depan mereka. Penanaman nilai-nilai agama sebaiknya dilaksanakan kepada anak pada usia pra-sekolah, sebelum mereka dapat berpikir secara logis dan memahami hal-hal yang abstrak serta belum dapat membedakan hal yang baik dan buruk. Agar semenjak kecil sudah terbiasa dengan nilai- nilai kebaikan dan dapat mengenal Tuhannya yaitu Allah SWT.

Pendidikan agama diperlukan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan

baik misalnya membaca do’a tiap kali memulai pekerjaan seperti do’a mau makan dan minum, do’a mau tidur, do’a mau pulang dan lain-lain yang biasa diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari. Secara tidak langsung anak diperkenalkan akan keagungan Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan kemampuannya.


(11)

Metode yang digunakan dalam menyampaikan pendidikan agama pada anak tentu berbeda dengan metode yang dilaksanakan untuk orang dewasa. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Daradjat, 1995): anak-anak bukanlah orang dewasa yang kecil, kalau kita ingin agar agama mempunyai arti bagi mereka hendaklah disampaikan dengan cara-cara lebih konkrit dengan bahasa yang dipahaminya dan tidak bersifat dogmatik saja.

Menurut Mansur (2009:47) bayi yang dilahirkan sudah memiliki beberapa instink, diantaranya instink keagamaan. Belum terlihatnya tindak keagamaan pada diri anak karena beberapa fungsi kejiwaan yang menopang kematangan berfungsinya instink itu belum sempurna. Dengan demikian pendidikan agama perlu diperkenalkan kepada anak jauh sebelum usia 7 tahun. Artinya, jauh sebelum usia tersebut, nilai-nilai keagamaan perlu ditanamkan kepada anak sejak usia dini. Nilai keagamaan itu sendiri bisa berarti perbuatan yang berhubungan antara manusia dengan Tuhan atau hubungan antar-sesama manusia.

Berkenaan dengan pendidkan agama yang akan diberikan dan ditanamkan kedalam jiwa anak, orangtua atau pendidik harus dapat memperhatikan kondisi anak di dalam mendidiknya, sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua juga sebagai pendidik harus dapat memikirkan dan memperhatikan tahapan-tahapan di dalam memberikan pendidikan agama pada anaknya.

Pengembangan nilai-nilai agama di Taman Kanak-kanak berkaitan erat dengan pembentukan perilaku manusia, sikap, dan keyakinan. Berdasarkan GBPKB TK (1994) pengembangan nilai-nilai agama untuk anak Taman Kanak-kanak berkisar pada kegiatan kehidupan sehari-hari. Secara khusus penanaman nilai-nilai keagamaan bagi anak Taman Kanak-kanak adalah meletakkan dasar-dasar keimanan, kepribadian/budi pekerti yang terpuji dan kebiasaan ibadah sesuai dengan kemampuan anak.

Melihat kompleksitasnya permasalahan anak usia dini pada beberapa Taman Kanak-kanak, sebagian dari mereka menghadapi kesulitan dalam memahami beberapa materi yang menyangkut nilai-nilai keagamaan, karna


(12)

pemilihan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi. Begitupun dengan penggunaan media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran masih itu-itu saja dan cenderung monoton. Ini merupakan permasalahan yang harus diteliti dan dicari solusinya.

Begitupun dengan Pos PAUD Raudhatul ahlam, hal-hal yang menyangkut dengan nilai-nilai keagamaan, dalam hal penanaman dan peletakkan dasar-dasar keimanan, kepribadian/budi pekerti yang terpuji dan kebiasaan ibadah sesuai dengan kemampuan anak masih belum nampak. Hal ini terlihat dari beberapa anak yang masih memiliki sikap yang tidak terpuji seperti selalu berkata kasar, saling menghina sesama teman, tidak menghormati guru, tidak menyayangi teman. Kemudian, anak juga masih belum mampu melaksanakan kegiatan beribadah yang sesuai dengan kemampuannya, contohnya anak-anak masih belum mampu melaksanakan ibadah wudhu. Padahal, Pos PAUD Raudhatul Ahlam sendiri adalah Pos Pendidikan Anak Usia Dini yang menggunakan kurikulum standar isi non-formal yang digabungkan dengan kurikulum sendiri yang berbasis keagamaan.

Adapun metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode bernyanyi. Karna bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh anak-anak. Hampir setiap anak sangat menikmati lagu-lagu atau nyanyian yang didengarkan, lebih-lebih jika nyanyian tersebut dibawakan oleh anak-anak seusianya dan diikuti dengan gerakan-gerakan tubuh yang sederhana. Melalui nyanyian atau lagu banyak hal yang dapat kita pesankan kepada anak-anak, terutama pesan-pesan moral dan nilai- nilai agama.

Menurut Hidayat (2005:65), penerapan metode bernyanyi adalah suatu pendekatan pembelajaran secara nyata yang mampu membuat anak senang dan bergembira. Anak diarahkan pada situasi dan kondisi psikis untuk membangun jiwa yang bahagia, senang menikmati keindahan, mengembangkan rasa melalui ungkapan kata dan nada, serta ritmik yang menjadikan suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Pesan-pesan pendidikan berupa nilai-nilai


(13)

keagamaan dan moral yang dikenalkan kepada anak tentunya tidak mudah untuk diterima dan dipahami secara baik. Anak tidak dapat disamakan dengan orang dewasa. Anak merupakan pribadi yang memiliki keunikan tersendiri. Pola pikir dan kedewasaan seorang anak dalam menentukan sikap dan perilakunya juga masih jauh dibandingkan dengan orang dewasa. Anak tidak cocok hanya dikenalkan tentang nilai-nilai keagamaan dan moral melalui ceramah atau tanya jawab saja. Oleh karena itu bernyanyi merupakan salah satu metode penamanan nilai moral yang tepat untuk diberikan kepada anak usia dini.

Masih menurut Hidayat (2005:65), bernyanyi jika digunakan sebagai salah satu metode dalam penanaman moral dapat dilakukan melalui penyisipan makna pada syair atau kalimat-kalimat yang ada dalam lagu tersebut. Lagu yang baik untuk kalangan anak TK harus memperhatikan kriteria sebagai berikut: a) Syair/kalimatnya tidak terlalu panjang b) Mudah dihafal oleh anak c) Ada misi pendidikan d) Sesuai dengan karakter dan dunia anak e.) Nada yang diajarkan mudah dikuasai anak.

Melalui kegiatan bernyanyi suasana pembelajaran akan lebih menyenangkan, menggairahkan, membuat anak bahagia, menghilangkan rasa sedih, anak-anak merasa terhibur, dan lebih bersemangat, sehingga pesan-pesan yang kita berikan akan lebih mudah dan lebih cepat diterima serta diserap oleh anak-anak. Dengan bernyanyi potensi belahan otak kanan dapat dioptimalkan, sehinggga pesan-pesan yang kita berikan akan lebih lama mengendap di memori anak (ingatan jangka panjang), dengan demikian anak akan selalu ingat pesan-pesan yang diterimanya.

Honig, dalam Masitoh dkk. (2005: 11.3) menyatakan bahwa bernyanyi memiliki banyak manfaat untuk praktik pendidikan anak dan pengembangan pribadinya secara luas karena : 1) bernyanyi bersifat menyenangkan, 2) bernyanyi dapat dipakai untuk mengatasi kecemasan, 3) bernyanyi merupakan media untuk mengekspresikan perasaan, 4) bernyanyi dapat membantu membangun rasa percaya diri anak, 5) bernyanyi dapat membantu daya ingat anak, 6) bernyanyi


(14)

dapat mengembangkan rasa humor, 7) bernyanyi dapat membantu pengembangan keterampilan berpikir dan kemampuan motorik anak, dan 8) bernyanyi dapat meningkatkan keeratan dalam sebuah kelompok.

Menurut Matondang (1996:129) mengatakan bahwa “bernyanyi adalah kegiatan yang sangat menyenangkan dan kegiatan ini bisa menumbuhkan

semangat untuk mau belajar”. Melalui bernyanyi akan memotivasi anak untuk

lebih senang mempelajari nilai-nilai keagamaan. Dengan menyanyi anak menjadi senang dan lebih mudah dalam memahami materi ajar yang disampaikan. Melalui kegiatan ini, yakni bernyanyi anak senang sekali dan sangat antusias mengikuti dari syair lagu tersebut. Lain halnya Widia (2008:243) menyatakan bahwa bernyanyi adalah aktivitas musikal yang pengekspresiannya sangat pribadi karena menggunakan alat musik yang ada pada tubuh manusia serta bersifat langsung dan juga bernyanyi adalah ekspresi natural yang artistik.

Memperkuat hasil penelitian di atas, berdasarkan hasil observasi awal di Pos PAUD Raudhatul Ahlam Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, ditemukan bahwa upaya untuk memfasilitasi anak dalam meningkatkan nilai-nilai keagamaan masih belum nampak. Terlihat dari pemilihan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, yang belum mampu membantu meningkatkan perkembangan nilai keagamaan anak. Salah satu alasannya yaitu guru jarang menggunakan metode pembelajaran yang menarik. Pemilihan media dalam pembelajarannya pun dirasakan masih kurang bervariasi.

Metode pembelajaran yang sering digunakan oleh guru-guru di Pos PAUD Raudhatul Ahlam yaitu metode ceramah dan tanya jawab. Dalam hal ini guru yang lebih aktif, dan murid terkesan lebih pasif. Sehingga suasana belajar pun cenderung monoton, statis dan kurang berkembang.

Adapun kurikulum yang digunakan di sekolah ini adalah kurikulum Standar isi PAUD tahun 2007 yang dipadukan dengan kurikulum sendiri. Sejauh ini ada beberapa targetan sekolah yang belum tercapai, dikarenakan materi ajar


(15)

yang tidak sesuai dengan kemampuan anak, dan pemilihan metode yang kurang tepat.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini memfokuskan pada kajian “Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia Dini Melalui Metode Bernyanyi”, dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas

pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam, Kp. Tagog RT 08 RW 03 Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung tahun ajaran 2013– 2014.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini, dituangkan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi objektif nilai-nilai keagamaan anak sebelum menggunakan metode bernyanyi pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam, Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung?

2. Bagaimana langkah-langkah penggunaan metode bernyanyi dalam meningkatkan nilai-nilai keagamaan anak pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam, Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung?

3. Bagaimana peningkatan nilai-nilai keagamaan anak setelah menggunakan metode bernyanyi pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam, Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kondisi objektif nilai-nilai keagamaan anak sebelum menggunakan metode bernyanyi pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam, Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.

2. Untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan metode bernyanyi dalam meningkatkan nilai-nilai keagamaan pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam, Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.


(16)

3. Untuk mengetahui peningkatan nilai-nilai keagamaan anak setelah menggunakan metode bernyanyi pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam. Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Anak

Manfaat yang dapat diambil dari penulisan ini bagi anak khususnya adalah diharapkan anak dapat mengatasi berbagai kecemasan yang dihadapinya, mengekspresikan perasaannya, membangun rasa percaya dirinya, serta dapat membantu meningkatkan perkembambangan nilai-nilai agamanya..

2. Bagi guru

Penulisan skripsi ini diarahkan untuk memberikan sumbangan pemikiran dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuannya mengenai berbagai model, pendekatan, dan strategi pembelajaran bagi anak, serta memberikan salah satu solusi untuk meningkatkan nilai-nilai keagamaan kepada para anak didiknya.

3. Bagi sekolah

Manfaat yang dapat diambil bagi sekolah, diharapkan mampu bekerjasama dengan guru kelas untuk memperbaiki permasalahan dalam pengembangan seluruh aspek perkembangan anak. Selain itu dapat memberikan masukan kepada sekolah tentang penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak, sehingga dapat meningkatkan keprofesionalan seorang staf pengajar atau guru.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memahami tahapan-tahapan dalam penulisan skripsi ini maka perlu adanya struktur organisasi yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:


(17)

Bab 1 berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi. Latar belakang penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan alasan peneliti melaksanakan penelitian, pentingnya masalah itu untuk diteliti, dan pendekatan untuk menyelesaikan masalah. Identifikasi dan perumusan masalah menjelaskan tentang analisis dan rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk pernyataan. Tujuan penelitian menyajikan tentang hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan. Tujuan penelitian di rumuskan dalam bentuk kalimat kerja operational. Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan kegunaan baik bagi anak, guru, peneliti sendiri dan peneliti yang lain.

Bab II berisi kajian pustaka. Kajian pustaka menjelaskan landasan teoritik dalam menyusun rumusan masalah dan tujuan.

Bab III berisi tentang penjelasan rinci tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian yang terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, serta analisis data penelitian.

Bab IV berisi tentang hasil penelitian dari analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, serta pembahasan yang dikaitkan dengan kajian pustaka.

Bab V merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan dan saran yang menyajikan tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap analisis temuan penelitian. Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip, dijadikan bahan referensi dan di gunakan dalam penelitian.


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Pos PAUD DT Raudhatul Ahlam Kp. Tagog RT 08 RW 03 Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Waktu penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2013/2014.

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian yang diteliti dan diamati adalah anak kelompok B1 Pos PAUD DT Raudhatul Ahlam Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 11 orang anak, terdiri dari 5 orang anak laki-laki dan 6 orang anak perempuan. B. Desain Penelitian

Pemilihan riset aksi Model John Elliot dianggap sudah lebih detail dan rinci. Dikatakan demikian, karena didalam setiap siklus dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi yaitu antara 3-5 aksi (tindakan). Sementara itu, setiap aksi memungkinkan terdiri dari beberapa langkah, yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar. Maksud disusunnya secara terinci pada PTK Model John Elliot ini, agar terdapat kelancaran yang lebih tinggi antara taraf-taraf didalam pelaksanaan aksi atau proses belajar-mengajar.

Siklus dilaksanakan secara berkesinambungan hingga peneliti mendapatkan solusi untuk memecahkan permasalahan yang muncul secara optimal, sehingga proses pembelajaran dapat meningkat ke arah yang lebih baik lagi.


(19)

Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang muncul pada Pos PAUD DT Raudhatul Ahlam yang bertujuan untuk membantu meningkatkan hasil dan proses pembelajaran di dalam kelas khususnya untuk meningkatkan nilai- nilai keagamaan pada peserta didik.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau Classroom

Action Research (CAR), yang berusaha mengkaji dan merefleksi suatu

pendekatan pembelajaran dengan tujuan meningkatkan hasil dan proses pembelajaran di dalam kelas. Action Research termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Muslihuddin, 2009 : 6) menyatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, anak atau kepala sekolah) dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran. Lebih lanjut dijelaskan oleh Harjodipuro (Muslihuddin, 2009 : 6) bahwa PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut serta memilki keinginan untuk mengubahnya.

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolaboratif antara peneliti dengan guru, dimana penelitiannya dilakukan dengan keterlibatan peneliti sebagai pengumpul data, penafsir data, pemakna data, dan pelopor temuan, serta guru sebagai pelaksana tindakan. Tujuan pelaksanaan tindakan ini yaitu meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengatasi permasalahan melalui penggunaan metode bernyanyi untuk meningkatkan nilai-nilai keagamaan anak usia dini.

Adapun siklus tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:


(20)

Gambar 3.1

(Riset Aksi Model John Elliot)

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Nilai-nilai Keagamaan dan (2) Metode Bernyanyi.

1. Nilai-nilai Keagamaan

Pengembangan nilai-nilai agama di Taman kanak-kanak berkaitan erat dengan pembentukan perilaku manusia, sikap, dan keyakinan. Berdasarkan Garis Besar Prorgam Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (1994) pengembangan nilai-nilai agama untuk anak taman kanak-kanak

Pelaksanaan

Perencanaan

Siklus 1 Pengamatan

Refleksi

Pelaksanaan

Perencanaan Siklus 2 Pengamatan


(21)

adalah meletakan dasar-dasar keimanan, kepribadian/budi pekerti yang terpuji dan kebiasaan ibadah dengan kemampuan anak.

2. Metode bernyanyi

Depdikbud (1991:1) Metode bernyanyi adalah metode pengajaran yang dilakukan dengan cara berdendang, dengan menggunakan suara yang merdu, nada yang enak didengar dan kata-kata yang mudah dihapal.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan metode bernyanyi adalah metode mengajar yang menekankan pada kata-kata yang dilagukan dengan suasana menyenangkan sehingga anak tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran.

E. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah :

1. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi meupakan pengkajian terhadap peristiwa, objek, dan tindakan yang direkam dalam format tulisan, visual (foto) atau Audio-Visual (handycam). Menurut kamus umum bahasa Indonesia, seperti yang diungkapkan oleh (Tn. 2008) arti dari kata “dokumentasi“, adalah sesuatu yang tertulis, tercetak atau terekam yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan. Jadi dapat dikatakan bahwa dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen-dokumen tersebut dikumpulkan dan dianalisis sebagai bahan laporan penelitian. Analisis dapat disajikan dalam kutipan utuh dan dalam bentuk uraian hasil analisis yang kritis dari peneliti. Data dalam penelitian ini


(22)

diperoleh melalui kegiatan pembelajaran pengembangan nilai-nilai keagamaan melalui penggunaan metode bernyanyi, yaitu foto setiap aktivitas yang dilakukan selama penelitian berlangsung, lembar hasil observasi dan lembar hasil wawancara sebagai hasil instrumen pengumpul data. Sehingga dengan dokumen-dokumen tersebut diharapkan penelitian tindakan kelas ini memiliki kreadibilitas yang cukup tinggi.

2. Observasi

Observasi adalah teknik pengambilan data yang mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan sebagainya. Arikunto (Puspita, 2009: 52) mengemukakan bahwa observasi adalah semua bentuk penerimaan data yang dilakukan dengan merekam kejadian, menghitung, mengukur dan mencatat. Catatan observasi dipergunakan untuk mengetahui peningkatan nilai-nilai keagamaan anak, respon anak terhadap apa yang dilakukan oleh guru dalam hal ini ketika guru menggunakan metode bernyanyi, sikap anak pada saat pembelajaran, cara guru menggunakan metode bernyanyi, dan sikap guru terhadap anak.

Lembar observasi sebagai alat observasi yang digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas anak selama penelitian berlangsung, serta sebagai fasilitas dan sumber belajar yang mendukung dalam penerapan metode bernyanyi dengan membubuhkan tanda checklist (v) pada lembar observasi yang telah disiapkan. Jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah observasi non partisipatif yang hanya mengamati dan mencatat semua perilaku anak dan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode bernyanyi untuk meningkatkan nilai- nilai keagamaan anak usia dini.


(23)

Menurut S. Margono (Tn, 2009) wawancara (interview) adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama interview adalah kontak langsung antara pencari informasi (interviewer) dan sumber informasi (interviewee). Wawancara atau interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (peneliti) untuk memperoleh informasi dari yang diwawancara, Arikunto (Puspita, 2009 : 54). Wawancara dilakukan diluar kegiatan pemebelajaran dengan menggunakan pedoman wawancara.

Wawancara digunakan untuk mempertegas dan melengkapi data yang diperoleh melalui observasi dan dokumentasi melalui wawancara diharapkan data yang diperoleh benar-benar menggambarkan kejadian sesuai dengan keadaan sebenarnya. Harapan lainnya melalui wawancara ini adalah diperolehnya data yang masih dirasakan kurang lengkap atau belum terjaring melalui observasi dan dokumentasi.

F. Prosedur

1. Perencanaan (Planning)

a. Membuat skenario pembelajaran dengan membuat perencanaan tertulis untuk kegiatan pembelajaran yang berupa Satuan Kegiatan Harian (SKH).

b. Mempersiapkan fasilitas berupa media untuk digunakan dalam pelaksanaan metode bernyanyi untuk meningkatkan nilai-nilai keagamaan.

c. Mempersiapkan instrumen, merekam dan menganalisis data dari hasil proses dan hasil pelaksanaan,

d. Membuat pedoman observasi untuk mengamati proses dan hasil tindakan, lembar wawancara untuk Kepala Sekolah dan guru,

e. Melakukan pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan metode bernyanyi dalam meningkatkan nilai- nilai keagamaan anak.

2. Pelaksanaan


(24)

disertai dengan kegiatan observasi. Pelaksanaan meliputi melaksanakan kegiatan penggunaan metode bernyanyi dalam meningkatkan nilai-nilai keagamaan anak.

3. Pengamatan

Pengamatan merupakan kegiatan mengamati yang dilakukan oleh pengamat ketika proses berlangsung. Tahap pengamatan dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung dengan mengacu kepada instrumen, dan berfungsi untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan serta untuk mengetahui peningkatan nilai-nilai keagamaan anak melalui pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung mulai dari siklus I, siklus II, dan siklus berikutnya yang dapat menghasilkan perubahan yang diinginkan serta yang terpenting adalah pengamatan ini diharapkan dapat mengenali dan merekam dengan lengkap gelaja-gejala yang direncanakan dan yang tidak direncanakan, yang bersifat mendukung maupun menghambat efektivitas tindakan.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan mengkaji semua informasi yang diperoleh dari penelitian. Kegiatan refleksi dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru untuk mendiskusikan hasil dari kegiatan yang sudah dilakukan. Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Proses refleksi ini memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan PTK. Pelaksanaan refleksi diusahakan tidak boleh lebih dari 24 jam, artinya begitu selesai observasi atau pengamatan langsung diadakan refleksi bersama kolaborator.


(25)

Analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah, membuang dan menggolongkan data. Teknis analisis data dalam penelitian ini berlangsung dari awal penelitian yaitu mulai dari observasi, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, sampai refleksi terhadap tindakan. Kegiatan pengumpulan dan analisis data yang benar serta tepat merupakan jantungnya penelitian. Data yang diperoleh melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data dan penyimpulan, (Novaria, 2010 : 75).

1. Reduksi data, merupakan proses penyederhanaan yang dilakukan melalui penyeleksian dan pemfokusan terhadap masalah menjadi informasi yang bermakna.

2. Paparan data, merupakan proses penampilan secara sederhana dalam bentuk paparan naratif.

3. Penyimpulan, merupakan proses pengambilan intisari dari sajian data yang singkat, padat namun mengandung pengertian yang luas.

H. Validitas Data

Validitas merupakan salah satu syarat penting dalam pelaksanaan seluruh jenis penelitian termasuk dalam penelitian tindakan kelas. Practical

validity yaitu validitas praktis yang bersyaratkan seluruh anggota kelompok

penelitian tindakan mengakui dan menyakini alat yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas layak digunakan. Hasil dari analisis data penelitian divalidasi melalui teknik triangulasi dan member – check.

1. Teknik triangulasi memungkinkan untuk mendapatkan informasi dari sumber lain mengenai kebenaran tentang data penelitian melalui kegiatan diskusi yang dilakukan setiap akhir pelaksanaan tindakan. Sumber lain yang dapat digunakan untuk konfirmasi hasil penelitian adalah guru kelas dan anak yang dilihat langsung dalam penelitian.

2. Teknik member – check dilakukan untuk mengecek kebenaran dan kesahihan


(26)

data, adapun untuk menunjang hasil data penelitian divalidasi dengan cara mengkonsultasikan hasil temuan kepada para ahli (expert opinion), dalam hal ini peneliti mengkonsultasikannya kepada pembimbing untuk mendapatkan arahan dalam penyusunan hasil pelaporan di lapangan.


(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari berbagai temuan di Pos PAUD Raudhatul Ahlam dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan, maka dari itu akhirnya penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Kondisi awal nilai-nilai keagamaan anak di kelompok B masih belum nampak. Hal ini ditunjukkan dengan hal-hal sebagai berikut:

a. Kebiasaan anak yang kurang memiliki rasa sayang terhadap sesama ciptaan Allah, sehingga mereka kerap saling menggangu, saling menghina, berkata tidak sopan dan kasar. Anak-anak juga belum bisa melakukan kegiatan ibadah secara berurutan, dan juga masih ada

beberapa anak yang belum bisa membaca do’a sebelum melakukan

kegiatan.

b. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, belum mampu membantu meningkatkan nilai-nilai keagamaan anak. Salah satu alasannya yaitu guru jarang menggunakan metode pembelajaran yang menarik. Pemilihan metode dan teknik dalam pembelajaran pun dirasakan masih kurang bervariasi. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung khususnya untuk meningkatkan nilai-nilai keagamaan anak, guru sering menggunakan metode ceramah, bercakap-cakap dan metode tanya jawab.

2. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode PTK (Penelitian Tindakan Kelas), dimana pelaksanaannya terdiri dari 2 siklus dan dalam satu siklus terdiri dari 2 tindakan.


(28)

3. Kondisi akhir nilai-nilai keagamaan anak usia dini pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam mengalami perubahan dan peningkatan yang cukup baik. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil penelitian berdasarkan kriteria penilaian anak mampu melakukan sendiri tanpa bantuan (M) sebesar 89,09% dan anak belum mampu melakukan sendiri dan harus dibantu (BM) sebesar 10.91%. Perkembangan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode bernyanyi dapat meningkatkan nilai-nilai keagamaan anak.

B. Rekomendasi

Mengacu pada hasil temuan penelitian, peneliti akan mengemukakan beberapa rekomendasi yang diharapakan dapat dijadikan masukan bagi pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan anak usia dini khususnya di Pos PAUD Raudhatul Ahlam. Adapun rekomendasi tersebut antara lain ditujukan :

1. BagiAnak

a. Pembelajaran akan lebih bermakna dengan adanya keterpaduan antara bentuk pengajaran klasikal dan individual.

2. Bagi Guru PAUD

a. Menjadikan metode bernyanyi sebagai salah satu alternatife untuk meningkatkan nilai-nilai keagamaan anak.

3. Pihak Sekolah

a. Penyediaan alat dan sumber belajar yang lebih ditingkatkan lagi, agar kegiatan belajar anak lebih terfasilitasi dengan baik dan anak semakin antusias dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.

b. Pihak sekolah sebaiknya bekerjasama dengan orang tua serta masyarakat sekitar untuk memberikan dukungan untuk pengembangan nilai-nilai keagamaan dengan cara memberikan sumber dan media pembelajaran, serta orang tua juga harus terus memberikan stimulasi bagi anak untuk membantu meningkatkan nilai-nilai keagamaan anak.


(29)

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya berusaha untuk mencari alternatif dalam mengatasi permasalahan yang ada dengan pendekatan, metode, teknik, media atau strategi yang lain agar dapat memberikan masukan-masukan yang baru.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Achmad (1984). Pendidikan Bahasa di TK. Jakarta: Depdikbud.

Aqib, Zainal (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Trama Widya.

Daradjat, Zakiyah (2009). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.

Dharma, .(2008).Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya.[Online].Makalah. Tersedia :http://modultotpengawas.fileave.com (7 November 2010)

Dikti.(2003). Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Depdikbud, (1991). Pedoman Guru Bidang Pengembangan Kemampuan

Berbahasa di Taman Kanak-kanak, (Jakarta : Proyek Pembinaan Taman

Kanak-kanak).

Gunawan, E. (2009). Macam-Macam Metode Pembelajaran.[Online].Blog. Tersedia :http://nilaieka.blogspot.com (13 Desember 2012).

Hidayat, Otib Satibi, (2005) Metode Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai

Agama. Jakarta: Universitas Terbuka.

Imam Musbikin. (2007). Mendidik Anak Kreatif ala Einstein. Yogyakarta: PT. Mitra Pustaka.

Jamalus. (1988). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Depdikbud.


(31)

Mahmud, A.T. (1996) Musik Anak I dan II, Jakarta: Depdikbud.

Mansur (2009). Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Masitoh, et al. (2005). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak -kanak. Jakarta :Departemen Pendidikan Nasional.

Matondang, Elisabeth Marsaulina (1996). Jurnal Pendidikan Bpk. Tangerang. Muhtadi, Ali (2011). Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam dalam Pembentukan

Sikap dan Perilaku Siswa SDIT Luqman al-Hahim. Jurnal UNY,

Yogyakarta.

Nuraidah, I. (2009). “Penerapan Metode bernyanyi Untuk Meningkatkan

Keterampilan Social Anak”.Skripsi.Program Studi PG PAUD UPI.Tidak diterbitkan.

Nurcholish Majdjid, (2000). Masyarakat Religius Membumikan Nilai-Nilai Islam

Dalam Kehidupan Masyarakat, Jakarta.

Rohmat Mulyana, (2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung: Alvabeta.

Solehudin, M. (1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung : IKIP Bandung.

Toto Suryana, Af, A.,dkk. (1996). Pendidikan Agama Islam: Untuk Perguruan Tinggi. Bandung: Tiga Mutiara.

Yudha, A. (2009). Kenapa Guru Harus Kreatif. Bandung :Mizan Media Utama

Wijanarko, J. (2010). Cetakan ke-5.Multiple Intelligence Anakcerdas, ceria,

berakhlah. Banten : PT. Happy Holy Kids.

Wiyono, E.DanSetiono, W. (2009). Apakah Anda Ingin Menemukan Potensi

Unggul Anak Anda Sejak Dini.Jakarta : PT Gramedia. 69


(32)

. (2008). Jenis-Jenis Dokumentasi Pembelajaran.[Online].Artikel. Tersedia: http//pembelajaranguru.wordpress.com(26 Mei 2013)

. (2008). Nilai-nilai keagamaan.[Online].Artikel.

Tersedia: http//uripsantoso.wordpress.com (24 Juli 2013)

. (2009). Skripsi Penerapan Metode bernyanyi Dalam Meningkatkan Aspek


(33)

Kelompok : B Sub tema : Malaikat

Indicator Perkembangan Konsep/Materi Kegiatan Alat Dan

Bahan Penilaian  Mengucapkan salam

 Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan

I. Kegiatan awal  Mengucapkan salam

 Duduk rapih dan teratur

 Berdoa

 Hafalan surat pendek

 Guru menyambut anak

 Mengajak anak untuk duduk rapih dan terpisah antara anak laki-laki dan perempuan

 Pembiasaan

Guru dan anak

 Menaati peraturan yang ada di sekolah

Absen  Guru membaca buku absen Guru

 Dapat mengenal Ciptaan Tuhan

 Anak dapat mengetahui

makhluk-makhluk Ciptaan

Tuhan

 Bercakap-cakap dan tanya jawab tentang Malaikat Ciptaan Tuhan.

 Bercakap-cakap tentang tugas-tugas malaikat.

Guru dan anak

 Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan

II.Kegiatan Inti

 Menyanyikan lagu sesuai dengan tema.

 Guru memberikan nyanyian / lagu kepada anak dengan judul

“Malaikat”


(34)

yang bertuliskan nama-nama Malaikat di buku gambar.

lem dan buku gambar

 Melakukan gerakan

beribadah secara berurutan

 Mau bergaul dengan teman

III. Istirahat & Shalat  Berwudhu

 Shalat asar berjama’ah

 Bermain bebas

 Guru memberikan contoh berwudhu

 Anak-anak dilibatkan untuk melaksanakan shalat

bersama-sama / berjama’ah

 Bangga terhadap hasil karyanya sendiri

IV. Kegiatan Akhir

 Tanya Jawab tentang kegiatan yang telah dilaksanakan hari ini

 Maumenunjukkan hasil

karyanya

 Guru mengajak anak untuk mengingat kembali kegiatan yang sudah dilakukan hari ini

Guru dan anak

Bandung, 14 Oktober 2013 Mengetahui


(35)

Rencana Kegiatan Harian

Hari / Tangga : Selasa, 15 Oktober 2013 Tema : Ibadah

Kelompok : B Sub tema : Berwudhu

Indicator Perkembangan Konsep/Materi Kegiatan Alat Dan

Bahan Penilaian  Mengucapkan salam

 Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan

V.Kegiatan awal  Mengucapkan salam

 Duduk rapih dan teratur

 Berdoa

 Hafalan surat pendek

 Guru menyambut anak

 Mengajak anak untuk duduk rapih dan terpisah antara anak laki-laki dan perempuan

 Pembiasaan

Guru dan anak

 Menaati peraturan yang ada di sekolah

Absen  Guru membaca buku absen Guru

 Melakukan gerakan

beribadah secara berurutan

 Anak dapat mengucapkan

bacaan atau do’a wudlu

 Anak dapat mengetahui

susunan berwudhu

 Bercakap-cakap dan tanya jawab tentang berwudhu


(36)

dengan berbagai media dan kegiatan

 Menyanyikan lagu sesuai dengan tema.

 Menempel susunan gambar orang yang berwudhu

lagu kepada anak dengan judul

“Fardhu Wudhu”

 Guru memberikan instruksi tentang kegiatan hari ini.

Gambar

susunan orang berwudhu, lem kertas dan buku gambar

 Melakukan gerakan

beribadah secara berurutan

 Mau bergaul dengan teman

VII.Istirahat & Shalat  Berwudhu

 Shalat asar berjama’ah

Bermain bebas

 Guru memberikan contoh

berwudhu

 Anak-anak dilibatkan untuk melaksanakan shalat

bersama-sama / berjama’ah  Bangga terhadap hasil

karyanya sendiri

VIII. Kegiatan Akhir

 Tanya Jawab tentang kegiatan yang telah dilaksanakan hari ini

 Maumenunjukkan hasil

karyanya

 Guru mengajak anak untuk mengingat kembali kegiatan yang sudah dilakukan hari ini


(37)

Kepala Sekolah

(Asep Ahmad R.)

Rencana Kegiatan Harian

Hari / Tangga : Senin, 21 Oktober 2013 Tema : Ciptaan Tuhan

Kelompok : B Sub tema : Malaikat

Indicator Perkembangan Konsep/Materi Kegiatan Alat Dan

Bahan Penilaian  Mengucapkan salam

 Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan

IX. Kegiatan awal  Mengucapkan salam

 Duduk rapih dan teratur

 Berdoa

 Hafalan surat pendek

 Guru menyambut anak

 Mengajak anak untuk duduk rapih dan terpisah antara anak laki-laki dan perempuan

 Pembiasaan

Guru dan anak

 Menaati peraturan yang ada di sekolah


(38)

Tuhan Tuhan.

 Bercakap-cakap tentang tugas-tugas malaikat.

 Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan

X.Kegiatan Inti

 Menyanyikan lagu sesuai dengan tema.

 Menyusun nama-nama

Malaikat beserta tugasnya.

 Guru memberikan nyanyian / lagu kepada anak dengan judul

“Malaikat”

 Guru memberikan instruksi tentang kegiatan hari ini.

Guru dan anak

Buku gambar, kertas

berwarna, lem kertas.

 Melakukan gerakan

beribadah secara berurutan

 Mau bergaul dengan teman

XI. Istirahat & Shalat  Berwudhu

 Shalat asar berjama’ah

 Bermain bebas

 Guru memberikan contoh berwudhu

 Anak-anak dilibatkan untuk melaksanakan shalat

bersama-sama / berjama’ah

 Bangga terhadap hasil

XII.Kegiatan Akhir


(39)

karyanya

Bandung, 21 Oktober 2013 Mengetahui

Kepala Sekolah

(Asep Ahmad R.)

Rencana Kegiatan Harian

Hari / Tangga : Selasa, 22 Oktober 2014 Tema : Ibadah

Kelompok : B Sub tema : Berwudhu

Indicator

Perkembangan Konsep/Materi Kegiatan

Alat Dan

Bahan Penilaian  Mengucapkan salam

 Berdoa sebelum dan

sesudah melaksanakan kegiatan

XIII. Kegiatan awal  Mengucapkan salam

 Duduk rapih dan teratur

 Berdoa

 Hafalan surat pendek

 Guru menyambut anak

 Mengajak anak untuk duduk rapih dan terpisah antara anak laki-laki dan perempuan

 Pembiasaan


(40)

 Dapat mengenal Ciptaan Tuhan

 Anak dapat mengetahui

makhluk-makhluk Ciptaan

Tuhan

 Bercakap-cakap dan tanya jawab tentang Malaikat Ciptaan Tuhan.

 Bercakap-cakap tentang tugas-tugas malaikat.

Guru dan anak

 Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan

XIV. Kegiatan Inti

 Menyanyikan lagu sesuai dengan tema.

 Mewarnai gambar orang berwudhu

 Guru memberikan nyanyian / lagu kepada anak dengan judul

“Malaikat”

 Guru memberikan instruksi tentang kegiatan hari ini.

Guru dan anak

Gambar

susunan orang berwudhu dan pensil warna

 Melakukan gerakan

beribadah secara berurutan

 Mau bergaul dengan teman

XV.Istirahat & Shalat  Berwudhu

 Shalat asar berjama’ah

Bermain bebas

 Guru memberikan contoh berwudhu

 Anak-anak dilibatkan untuk melaksanakan shalat


(41)

karyanya sendiri yang telah dilaksanakan hari ini

 Maumenunjukkan hasil

karyanya

mengingat kembali kegiatan yang sudah dilakukan hari ini

Bandung, 22 Oktober 2013 Mengetahui

Kepala Sekolah


(1)

Fuji Fauziah, 2014

Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan

VI. Kegiatan Inti

 Menyanyikan lagu sesuai dengan tema.

 Menempel susunan gambar orang yang berwudhu

 Guru memberikan nyanyian / lagu kepada anak dengan judul “Fardhu Wudhu”

 Guru memberikan instruksi tentang kegiatan hari ini.

Guru dan anak

Gambar

susunan orang berwudhu, lem kertas dan buku gambar  Melakukan gerakan

beribadah secara berurutan  Mau bergaul dengan teman

VII.Istirahat & Shalat  Berwudhu

 Shalat asar berjama’ah

Bermain bebas

 Guru memberikan contoh berwudhu

 Anak-anak dilibatkan untuk melaksanakan shalat bersama-sama / berjama’ah

 Bangga terhadap hasil karyanya sendiri

VIII. Kegiatan Akhir

 Tanya Jawab tentang kegiatan yang telah dilaksanakan hari ini  Maumenunjukkan hasil

karyanya

 Guru mengajak anak untuk mengingat kembali kegiatan yang sudah dilakukan hari ini


(2)

Fuji Fauziah, 2014

Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung, 15 Oktober 2013 Mengetahui

Kepala Sekolah

(Asep Ahmad R.)

Rencana Kegiatan Harian

Hari / Tangga : Senin, 21 Oktober 2013 Tema : Ciptaan Tuhan

Kelompok : B Sub tema : Malaikat

Indicator Perkembangan Konsep/Materi Kegiatan Alat Dan

Bahan Penilaian

 Mengucapkan salam  Berdoa sebelum dan

sesudah melaksanakan kegiatan

IX. Kegiatan awal

 Mengucapkan salam  Duduk rapih dan teratur  Berdoa

 Hafalan surat pendek

 Guru menyambut anak

 Mengajak anak untuk duduk rapih dan terpisah antara anak laki-laki dan perempuan

 Pembiasaan

Guru dan anak

 Menaati peraturan yang ada di sekolah


(3)

Fuji Fauziah, 2014

Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Dapat mengenal Ciptaan Tuhan

 Anak dapat mengetahui makhluk-makhluk Ciptaan Tuhan

 Bercakap-cakap dan tanya jawab tentang Malaikat Ciptaan Tuhan.

 Bercakap-cakap tentang tugas-tugas malaikat.

Guru dan anak

 Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan

X.Kegiatan Inti

 Menyanyikan lagu sesuai dengan tema.

 Menyusun nama-nama Malaikat beserta tugasnya.

 Guru memberikan nyanyian / lagu kepada anak dengan judul “Malaikat”

 Guru memberikan instruksi tentang kegiatan hari ini.

Guru dan anak

Buku gambar, kertas

berwarna, lem kertas.

 Melakukan gerakan beribadah secara berurutan  Mau bergaul dengan teman

XI. Istirahat & Shalat  Berwudhu

 Shalat asar berjama’ah

 Bermain bebas

 Guru memberikan contoh berwudhu

 Anak-anak dilibatkan untuk melaksanakan shalat bersama-sama / berjama’ah

 Bangga terhadap hasil

XII.Kegiatan Akhir


(4)

Fuji Fauziah, 2014

Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karyanya sendiri yang telah dilaksanakan hari ini  Maumenunjukkan hasil

karyanya

mengingat kembali kegiatan yang sudah dilakukan hari ini

Bandung, 21 Oktober 2013 Mengetahui

Kepala Sekolah

(Asep Ahmad R.) Rencana Kegiatan Harian

Hari / Tangga : Selasa, 22 Oktober 2014 Tema : Ibadah

Kelompok : B Sub tema : Berwudhu

Indicator

Perkembangan Konsep/Materi Kegiatan

Alat Dan

Bahan Penilaian

 Mengucapkan salam  Berdoa sebelum dan

sesudah melaksanakan kegiatan

XIII. Kegiatan awal

 Mengucapkan salam  Duduk rapih dan teratur  Berdoa

 Hafalan surat pendek

 Guru menyambut anak

 Mengajak anak untuk duduk rapih dan terpisah antara anak laki-laki dan perempuan

 Pembiasaan


(5)

Fuji Fauziah, 2014

Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Menaati peraturan yang ada di sekolah

Absen  Guru membaca buku absen Guru

 Dapat mengenal Ciptaan Tuhan

 Anak dapat mengetahui makhluk-makhluk Ciptaan Tuhan

 Bercakap-cakap dan tanya jawab tentang Malaikat Ciptaan Tuhan.

 Bercakap-cakap tentang tugas-tugas malaikat.

Guru dan anak

 Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan

XIV. Kegiatan Inti

 Menyanyikan lagu sesuai dengan tema.

 Mewarnai gambar orang berwudhu

 Guru memberikan nyanyian / lagu kepada anak dengan judul “Malaikat”

 Guru memberikan instruksi tentang kegiatan hari ini.

Guru dan anak

Gambar

susunan orang berwudhu dan pensil warna

 Melakukan gerakan beribadah secara berurutan  Mau bergaul dengan teman

XV.Istirahat & Shalat  Berwudhu

 Shalat asar berjama’ah

Bermain bebas

 Guru memberikan contoh berwudhu

 Anak-anak dilibatkan untuk melaksanakan shalat bersama-sama / berjama’ah


(6)

Fuji Fauziah, 2014

Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Bangga terhadap hasil karyanya sendiri

XVI. Kegiatan Akhir

 Tanya Jawab tentang kegiatan yang telah dilaksanakan hari ini  Maumenunjukkan hasil

karyanya

 Guru mengajak anak untuk mengingat kembali kegiatan yang sudah dilakukan hari ini

Guru dan anak

Bandung, 22 Oktober 2013 Mengetahui

Kepala Sekolah