PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR.

(1)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

LAPORAN TUGAS AKHIR

diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Arsitektur konsentrasi Teknik Arsitektur S-1

Oleh : Cipta Hadi

(1101918)

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa laporan Tugas Akhir yang berjudul “Pasar Festival Astana Anyar” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak laini terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, September 2015 Yang membuat pernyataan,


(3)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

CIPTA HADI

PASAR FESTIVAL

ASTANA ANYAR

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Eng. Usep Surahman NIP. 19760527 200501 1 001

Pembimbing II

Dr. H. Johar Maknun, M.Si. NIP. 19680308 199303 1 002

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur

Dr. Eng. Usep Surahman NIP. 19760527 200501 1 001


(4)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PRAKATA

Laporan Tugas Akhir ini merupakan laporan proses perancangan pada program penyelesaian akhir. Dalam proses penyelesaian laporan ini penulis menemukan berbagai kesulitan yang menghambat selesainya laporan ini. Selama proses tersebut, berbagai pihak telah membantu dan membimbing penulis untuk mengatasi kesulitan serta hambatan. Penuis ingin berterima kasih kepada:

1. Dosen Pembimbing I dan Ketua Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur, Pak Dr. Eng. Usep Surahman, S.T., M.T. yang telah membimbing dan memotivasi selama proses hingga selesainya Tugas Akhir.

2. Dosen Pembimbing II, Pak Dr. Johar Maknun, M.Si. yang juga telah membimbing selama proses hingga selesainya Tugas Akhir.

3. Pak Drs. Dadang Ahdiat, M.S.A. yang telah memberikan masukan serta motivasi selama menjadi Dosen Wali dari awal perkuliahan.

4. Ketua Program Studi Teknik Arsitektur, Bu Dr. Eng. Beta Paramita yang telah mengoreksi segala kekurangan pada proses serta hasil Tugas Akhir . 5. Ketua Tim Penyelenggara Tugas Akhir, Pak Drs. Irawan Surasetja, M.T.

yang telah menyiapkan serta menjalankan program Tugas Akhir dengan baik.

6. Seluruh anggota Tim Penyelenggara Tugas Akhir yang turut membantu penyelesaian Tugas Akhir.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih banyak kekurangan. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman Penulis yang masih terbatas. Maka dari itu Penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari seluruh pihak, khususnya pembaca sehingga pada kesempatan selanjutnya Penulis bisa lebih baik lagi.

Bandung, September 2015 Penulis


(5)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(6)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan kali ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang selama ini telah berkontribusi terhadap selesainya studi dan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih kepada:

1. Allah SWT Yang Maha Penolong, yang telah meridhoi dan menunjukkan sirathal mustaqim pada hamba yang ingin masuk Surga-Mu. Aamiin. 2. Bapak, Ibu, Maseki, dan Hani yang telah mendukung 100% terhadap

segala pilihan yang penulis ambil dan telah setia menunggu penulis pulang ke Pontianak setiap tahunnya.

3. Galih dan Budi (sepupu penulis), yang telah menemani penulis tinggal di Bandung selama berkuliah.

4. Kawan TA (Tugas Akhir) seperjuangan di Marko selama Ramadhan hingga akhir, Ilyaz, Ropi, Akbar, Deniam, Emizar, Inay, Annisa Rahman maupun Fitri, Delia, Nana, dan Aya.

5. Kawan TA (Tugas Akhir) seperjuangan lainnya bukan di Marko, Arry, Tresna, Olip, Kindy, Oswald, Ahmad, Alfa, Prayoga, Ehek, Ayu, Mey, Ulul, dan Muti.

6. Kawan TA (Teknik Arsitektur) 2011 seperjuangan.

7. Keluarga Dinar Tiara Asih yang telah bersedia menumpangi penulis ketika melakukan kaji banding ke Tangerang hingga pulang ke Bandung lagi. 8. DPA KMA-Kridaya FPTK-UPI 2014/2015 yang telah memberikan

kesibukan disela sibuknya Tugas Akhir.

9. Tim Maketor muda (Anggota Kridaya ’14), Husni, Afif, dan Arif yang telah membantu jadinya sebuah bangunan skala 1:500 yang bagus.

10. Maketor senior, Adhy MC dan Imp yang turut berkontribusi pada bangunan skala 1:500 yang bagus.

11. Dinar Tiara Asih, yang telah membantu baik jiwa maupun raga selama ini hingga selesainya tugas akhir dan seterusnya.


(7)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang berkontribusi pada selesainya studi ini.


(8)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Proses transaksi tawar menawar menjadi ciri khas dari sebuah pasar tradisional. Terjadinya transaksi tawar menawar antara pedagang dan pembeli membentuk sebuah sistem sosial di pasar tradisional. Menurunnya pembeli di pasar tradisional menjadi isu utama. Banyak keuntungan serta kelebihan yang terdapat pada sebuah pasar tradisional dari aspek ekonomi, sosial dan budaya. Untuk itu pasar tradisional harus tetap dipertahankan dan harus lebih dapat menarik pembeli untuk datang ke pasar tradisional. Pada Tugas Akhir ini merancang sebuah pasar tradisional di Bandung yaitu Pasar Anyar. Proyek ini merupakan proyek relokasi pasar berdasarkan hasil analisis. Permasalahan perancangan pasar meliputi kondisi fisik pasar yang kurang baik, sirkulasi kendaraan dan manusia yang semrawut, serta ruang-ruang publik yang seharusnya tersedia untuk menampung kegiatan sosial serta budaya yang dapat menjadi nilai lebih di sebuah pasar tradisional. Sebuah konsep pasar festival dimana pasar bukan hanya menjadi ruang transaksi jual-beli tapi juga berfungsi sebagai sarana rekreasi pengunjung. Festival dalam pasar tradisional ini menjadi sebuah event yang dapat menarik pengunjung untuk terus datang dan berbelanja di pasar tradisional. Konsep festival ini menjadi sebuah solusi untuk membuat nilai pasar tradisional meningkat dari mata pengunjung.

Kata Kunci: Pasar Tradisional, tawar menawar, sosial, budaya, festival,

event

ABSTRACT

Bargain dealing process has been an identity of every traditional market in Indonesia. The bargain dealing process between sellers and buyers create a social system in the traditional market. The decreasing buyers in traditional market always be the main issue. There are many profits also the advantages which in the traditional market from a few aspects, consist of economy, social, and culture. Therefore, traditional market must be maintained and more attractive to bring buyers in the traditional market. In this final project, the author planned a traditional market in Bandung, Pasar Anyar. This project is a relocation project of Pasar Anyar based on analysis. There are a few things which concern the traditional market design, such as a poor physical condition, a chaotic vehicles and human circulation, and public spaces which should obtain various activities consist of social and culture that could be a value in a traditional market. A Festival concept where market not only be a dealing process spaces but also be a recreation place for every visitor. Festival in this traditional market can be an event which attract visitor to always come and shop in the traditional market. The Festival concept become a solution to make the traditional market value increase in the visitor view.


(9)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keywords: Traditional Merket, bargain dealing, social, culture, festival,


(10)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PRAKATA ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... vi BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1. Latar Belakang Perancangan ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Maksud dan Tujuan Perancangan ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Identifikasi Masalah Perancangan ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Batasan Perancangan ... Error! Bookmark not defined. 1.5. Kerangka Berfikir ... Error! Bookmark not defined. 1.6. Sistematika Pelaporan ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN ... Error! Bookmark not defined.

2.1. Pasar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Pengertian ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2. Klasifikasi Pasar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3. Tipologi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4. Aktivitas ... Error! Bookmark not defined. BAB III DESKRIPSI PROYEK ... Error! Bookmark not defined.

3.1. Gambaran Umum ... Error! Bookmark not defined. 3.2. Rona Lingkungan ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1. Lokasi Tapak ... Error! Bookmark not defined. 3.3. Studi Banding Proyek Sejenis ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1 Pasar Modern BSD City ... Error! Bookmark not defined. 3.4.2 Pasar Modern Batununggal Indah ... Error! Bookmark not defined. 3.4. ELABORASI TEMA ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1. Pengertian ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2. Interpretasi Tema ... Error! Bookmark not defined. 3.6.3. Konsep Tema pada Desain ... Error! Bookmark not defined.


(11)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGANError! Bookmark not defined.

4.1. Analisis Tapak ... Error! Bookmark not defined. 4.2. Program Kegiatan Kebutuhan Ruang ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1. Analisis Kegiatan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2. Analisis Pengguna ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3. Analisis Kebutuhan Ruang ... Error! Bookmark not defined. 4.2.4. Luas Peruntukan Bangunan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.5. Konsep Pola Hubungan Ruang ... Error! Bookmark not defined. 4.2.6. Pola Hubungan Ruang ... Error! Bookmark not defined. BAB V KONSEP PERANCANGAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1. Konsep Dasar ... Error! Bookmark not defined. 5.2. Konsep Tapak ... Error! Bookmark not defined. 5.1.1. Konsep Zoning ... Error! Bookmark not defined. 5.1.2. Konsep Gubahan Massa ... Error! Bookmark not defined. 5.3. Konsep Bangunan ... Error! Bookmark not defined. 5.2.1. Konsep Fungsi dalam Bangunan ... Error! Bookmark not defined. 5.2.2. Konsep Struktur Bangunan ... Error! Bookmark not defined. 5.2.3. Konsep Fasad ... Error! Bookmark not defined. 5.4. Konsep Lansekap ... Error! Bookmark not defined. 5.5. Konsep Utilitas ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5. Sampah ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6. Utilitas air kotor ... Error! Bookmark not defined. 2.1.7. Utilitas air bersih ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(12)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir Merancang ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 1 Tipologi Shopping Center ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 2 Isu, Tujuan, dan Kriteria Perancangan Pasar Tradisional dalam Aspek Penciptaan Karakter Lokal ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 3 Isu, Tujuan, dan Kriteria Perancangan Pasar Tradisional dalam Aspek Standar Fungsional... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 1 Peta Relokasi Pasar Astanya Anyar .. Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 2 Peta Lokasi Tapak Proyek ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 3 Sketsa Zonasi Pasar Modern BSD CityError! Bookmark not defined.

Gambar 3. 4 Pola sirkulasi belanja pengunjung dalam pasarError! Bookmark not defined. Gambar 3. 5 Struktur atap bangunan pasar ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 6 Ilustrasi bentuk atap bangunan pasar Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 7 saluran air di sekeliling kios pasar .... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 8 Fasad bangunan Pasar Modern BSD CityError! Bookmark not defined. Gambar 3. 9 Sketsa zonasi Pasar Modern Batununggal IndahError! Bookmark not defined. Gambar 3. 10 Pola sirkulasi Pasar Modern Batununggal IndahError! Bookmark not defined. Gambar 3. 11 Struktur atap bangunan Pasar Modern Batununggal IndahError! Bookmark not defin Gambar 3. 12 Diagram konsep tema pada desain .. Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 1 Analisis view sekitar tapak ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 2 Analisis sinar matahari, sungai, dan utilitas air kotaError! Bookmark not defined. Gambar 4. 3 Analisis arah angin ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 4 Analisis potensi kedatangan pengunjungError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 5 Analisis sirkulasi kendaraan umum (angkot) dan kendaraan pribadiError! Bookmark n Gambar 4. 6 Diagram analisis kebutuhan ruang .... Error! Bookmark not defined.


(13)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4. 8 Diagram program ruang area komoditi daganganError! Bookmark not defined. Gambar 4. 9 Tabel kebutuhan ruang sirkulasi dalam bangunanError! Bookmark not defined. Gambar 4. 10 Tabel kebutuhan lahan parkir mobil Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 11 Diagram konsep pola hubungan ruangError! Bookmark not defined. Gambar 4. 12 Magnet pada Pasar Festival Astana AnyarError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 13 Diagram pola hubungan ruang Pasar Festival Astanya AnyarError! Bookmark not def

Gambar 5. 1 Diagram penerapan konsep dasar pada desainError! Bookmark not defined. Gambar 5. 2 Diagram area plasa untuk festival ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 5. 3 Konsep Zoning berdasarkan program ruangError! Bookmark not defined.

Gambar 5. 4 Area penerima berdasarkan potensi kedatangan pengunjungError! Bookmark not defin Gambar 5. 5 Zoning vertikal antara tempat parkir dan bangunan pasarError! Bookmark not defined Gambar 5. 6 Diagram konsep sirkulasi pada tapak Error! Bookmark not defined.

Gambar 5. 7Gubahan massa bangunan berdasarkan konsep zoningError! Bookmark not defined. Gambar 5. 8 Hasil rancangan dari hasil gubahan massaError! Bookmark not defined.

Gambar 5. 9 Diagram konsep sirkulasi dalam bangunan pasarError! Bookmark not defined. Gambar 5. 10 Isometri denah, sirkulasi menuju lantai 2Error! Bookmark not defined. Gambar 5. 11 Konsep ragam tempat dagang ... Error! Bookmark not defined. Gambar 5. 12 Potongan melintang bangunan ... Error! Bookmark not defined. Gambar 5. 13 Sketsa konsep struktur rangka ruangError! Bookmark not defined. Gambar 5. 14 Sketsa konsep detail struktur rangka ruangError! Bookmark not defined. Gambar 5. 15 Sketsa detail konsep struktur tenda . Error! Bookmark not defined. Gambar 5. 16 Kisi kisi pada fasad bangunan ... Error! Bookmark not defined. Gambar 5. 17 Selubung tenda fasad bangunan ... Error! Bookmark not defined. Gambar 5. 18 Panel metal pada fasad bangunan.... Error! Bookmark not defined.

Gambar 5. 19 Peletakan pohon pelindung (Pohon Mahoni)Error! Bookmark not defined. Gambar 5. 20 Peletakan Pohon Hias (Pohon Ketapang Kecana)Error! Bookmark not defined. Gambar 5. 21 Konsep plasa dan street furniture (Krusi beton)Error! Bookmark not defined. Gambar 5. 22 Diagram konsep pemisahan sampahError! Bookmark not defined.

Gambar 5. 23 Diagram konsep sirkulasi utilitas sampahError! Bookmark not defined. Gambar 5. 24 Diagram konsep utilitas air kotor .... Error! Bookmark not defined.


(14)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(15)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Perancangan

Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimiliki atau dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar sedangkan pusat perbelanjaan atau sering disebut pasar modern adalah suatu area tertentu yang terdiri dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan secara vertikal dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan secara vertikal maupun horizontal, yang dijual atau disewakan kepada pelaku usaha atau dikelola sendiri untuk melakukan kegiatan perdagangan barang. (Perpres RI No : 112 Tahun 2007).

Tumbuhnya retail di kota menjadi salah satu fenomena yang terjadidan berdampak kepada pasar. Retail adalah penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen. Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu ” Retailer” yang berarti ” Memotong menjadi kecil kecil” (Risch, 1991 ). Pengertian Retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan. Bentuk retail bermacam-macam, seperti mini-market, supermarket, hypermarket, dan lain-lain dalam masing-masing bentuk tipologinya. Tumbuhnya retail di Indonesia termasuk yang tertinggi di Asia. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi masyarakat yang semakin meningkat. Menurut data dari Badan Pusat Statistik No. 63/08/Th. XVII, 5 Agustus 2014, pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat sebesar 5,14% dalam


(16)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setahun. Pertumbuhan ini terjadi di berbagai sector seperti komunikasi, pengangkutan, pariwisata dan sektor perdagangan tentunya. Pertumbuhan ekonomi ini mengindikasikan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang ikut meningkat sehingga berdampak kepada budaya berbelanja yang menjadi beralih ke pasar modern atau retail.

Pertumbuhan ekonomi masyarakat membuat gaya hidup menjadi berubah. Sebelumnya masyarakat berbelanja di pasar tradisional berpindah ke ritel atau pasar modern karena menganggap dirinya sudah harus meningkat juga kualitas hidupnya. Dari aspek fisik pasar tradisional sendiri juga berkontribusi atas kemunduran pasar tradisio

nal di persaingan dengan ritel atau pasar modern lainnya. Jadi bukan hanya disebabkan oleh perkembangan pasar modern atau ritel, tetapi masih banyak lagi aspek yang berkontribusi atas kemunduran pasar tradisional.

Dalam perkembangan sejarah, pasar tradisional dahulu menjadi pusat aktivitas masyarakat. Bukan hanya terjadi aktivitas jual-beli, tetapi juga terjadi interaksi sosial, budaya, serta aktivitas pemerintahan juga terjadi di pasar. Transaksi yang terjadi dalam perkembangan pasar tak hanya melibatkan uang dan barang tetapi juga pertukaran informasi tentang banyak hal, termasuk politik. Pasar menjadi ruang publik yang penting dalam perkembangan kota (Dede Kosasih, Pasar Tradisional: Ruang Publik yang Makin Terpinggirkan) . Pasar (tradisional) yang selama ini sudah menyatu dan memiliki tempat penting dalam kehidupan masyarakat. Bagi masyarakat, pasar bukan hanya sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli, tetapi juga sebagai wadah interaksi sosial dan representasi nilai-nilai tradisional yang ditunjukan oleh perilaku para aktor-aktor di dalamnya. Jika pasar tradisional sudah ditinggalkan dan aktivitas-aktivitas tersebut tidak lagi terjadi diantara masyarakat, memungkinkan terputusnya penurunan nilai kebudayaan secara perlahan ke generasi selanjutnya.


(17)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh karena itu, perancangan pasar tradisional dengan tujuan menghidupkan kembali sekaligus usaha untuk menjaga nilai sosial dan budaya yang terjadi di pasar sangat dibutuhkan. Bagaimana konsep perancangan pasar tradisional agar pasar sesuai yang dibutuhkan? Bagaimana bentuk perancangan pasar tradisional yang dapat mencapai tujuan tersebut?

1.2. Maksud dan Tujuan Perancangan a. Maksud

Perancangan pasar festival ini memiliki manfaat agar kualitas substansial dan spasial pasar tradisional meningkat dan dapat bersaing dengan retail atau pasar modern lainnya. Peningkatan kualitas substansial dan spasial pasar tradisional juga akan bermanfaat dan berdampak kepada masyarakat yang mulai tertarik kembali untuk mengunjungi dan berbelanja di pasar tradisional. Sehingga, nilai sosial masyarakat tetap terjaga dengan interaksi antara penjual dan pembeli serta nilai budaya setempat akan terjaga pula.

b. Tujuan

Tujuan umum pada perancangan Pasar Festival ini ialah untuk membuat Pasar Tradisional kembali menjadi ruang publik yang baik dan layak serta partisipatif bagi masyarakat.

Adapun tujuan khusus untuk mencapai tujuan umum, antara lain:

 Memperbaiki citra pasar tradisional yang sebelumnya dinilai buruk dari segi kondisi fisik maupun sosial didalamnya.


(18)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Menjadikan pasar tradisional sebagai ruang publik, bukan hanya sebagai tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari tetapi juga tempat masyarakat berinteraksi sosial dan berbudaya.

 Mengembangkan fungsi pasar tradisional dengan membangun secara vertikal.

1.3. Identifikasi Masalah Perancangan

Zaman sekarang, pasar tradisional sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Tumbuhnya pasar retail seperti minimarket, supermarket, atau bahkan hypermarket membuat masyarakat beralih ke pasar modern. Pasar tradisional memiliki beberapa masalah pada segi arsitekturnya. Dalam perancangan ini harus dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Masalah-masalah tersebut diantaraya, ialah:

a. Kondisi fisik pasar yang becek, bau, dan lembab yang disebabkan oleh desain pasar yang kurang memerhatikan penghawaan dan pencahayaan alami.

b. Sirkulasi antara pejalan kaki dan pengendara yang kurang tertata dengan baik sehingga bercampurnya jalur sirkulasi antara pejalan kaki dan pengendara bermotor roda dua maupun empat. Hal ini membuat pejalan kaki menjadi tidak nyaman dan dapat juga menyebabkan kemacetan karena intensitas pergerakan sangat tinggi.

c. Sirkulasi bongkar-muat yang juga kurang tertata dengan baik sehingga menimbulkan kemacetan.

d. Sistem utilitas yang kurang baik, seperti penyediaan air bersih, penanganan air limbah/kotor, sistem penanganan sampah, serta penangnan kebakaran.


(19)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Kurangnya penyediaan ruang publik untuk menampung kegiatan-kegiatan selain jual beli seperti interaksi sosial, kegiatan-kegiatan rekreasi, dan lain-lain.

1.4. Batasan Perancangan

Perancangan pasar tradisional yang melayani kegiatan jual-beli kebutuhan primer maupun sekunder masyarakat. Selain memenuhi kebutuhan pasar tradisional juga melayani kebutuhan hiburan dan rekreasi yang mengunjungi pasar tersebut. Pada perancangan kali ini meliputi:

-Perencanaan kawasan pasar tradisional yang terdiri dari pemilihan pasar tradisional yang akan dirancang dan pemintakatan pada area tapak perancangan ataupun perencanaan masterplan pasar

-Perancangan setiap bangunan yang ada di dalam kawasan tapak pasar tradisional


(20)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.5. Kerangka Berfikir

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir Merancang (Sumber: Data Pribadi tahun 2015)

Garis Tahap


(21)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.6. Sistematika Pelaporan

Produk Tugas Akhir terdiri dari Laporan Akhir (final report) dan Rancangan (disain/gambar). Kedua produk tersebut dibundel menjadi satu dalam bentuk Laporan Tugas Akhir dengan sistematika sebagai berikut:

BAB 1. PENDAHULUAN berisi latar belakang perancangan, maksud dan tujuan perancangan, identifikasi masalah perancangan, batasan dan masalah perancangan, pendekatan dan gambaran capaian yang dituju, kerangka berfikir dan sistematika laporan.

BAB 2. KAJIAN berisi pengertian pasar tradisional, tipologi pasar, persyaratan pasar tradisional, pengguna dan kegiatan dalam pasar tradisional, ruang-ruang dalam pasar tradisional.

BAB 3. DESKRIPSI PROYEK berisi gambaran umum, rona lingkungan, program kegiatan kebutuhan ruang dan studi banding proyek sejenis.

BAB 4. ELABORASI TEMA berisi pengertian, interpretasi tema, studi banding tema sejenis dan konsep tema pada desain

BAB 5. KONSEP PERANCANGAN berisi konsep dasar, konsep perencanaan tapak, penjelasan penerapan konsep pada hasil rancangan


(22)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III DESKRIPSI PROYEK

3.1. Gambaran Umum

Nama Proyek : Relokasi Pasar Astana Anyar  Pasar Festival Astana Anyar

Sifat Proyek : Fiktif

Pemilik : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung Lokasi : Jl. Astanya Anyar

Luas Lahan : ±2 Ha

KDB : 70%

KLB : 2

GSB : 8-6-6 m (Barat-Utara-Timur) Batas Lahan :

Utara : Jl. Pelana

Barat : Jl. Astana Anyar Timur : Jl. Otto Iskandardinata

Selatan : Belokan (Jl. Astana Anyar – Jl. Otto Iskandardinata)

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2013, penataan lokasi pasar akan mengadopsi konsep yang telah diterapkan oleh Belanda dalam penataan Kota Bandung, yaitu sebagai bagian dari pelayanan pusat sekunder yang berfungsi untuk menahan pergerakan penduduk ke pusat kota (sebagai buffer), karena pasar dianggap sebagai salah satu orientasi pergerakan penduduk. Pasar pasar tersebut akan berada di sekitar pusat kegiatan, yang akan dijadikan sebagai pusat sekunder. Bentuk pasar ini bisa berupa pasar modern (shopping mall), ataupun pasar tradisional namun dengan penataan dan pengaturan yang ketat agar terjaga lingkungannya (sebaiknya berupa pasar tertutup/dalam gedung).

Relokasi ialah pemindahan tempat: rencana -- industri di daerah itu segera diwujudkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Relokasi Pasar Astana


(23)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anyar dilakukan untuk menyesuaikan dengan konsep Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung. Dan juga lokasi pasar yang sekarang dianggap kurang kondusif untuk melakukan pengembangan pasar sebagai pusat sekunder yang juga sebagai ruang publik bagi masyarakat. Sehingga, lokasi pasar dipindahkan ke lokasi yang baru agar lebih dekat dengan pusat kegiatan yaitu di Taman Bandung Lautan Api dan lebih terbuka kepada masyarakat.

Jl. Asta na

An

yar J l.

A s tan a A nya

r J l. O tto Is k a n d a r d in a ta U

Gambar 3. 1 Peta Relokasi Pasar Astanya Anyar (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

Berdasarkan Perda Kota Bandung No. 19 Tahun 2001, Pasar Astana Anyar merupakan pasar eceran kelas I. Pasar Astana Anyar memiliki 619 pedagang yang aktif tidak termasuk pasar tumpah (Badan Pusat Statistik Kota Bandung, 2013).

3.2. Rona Lingkungan 3.2.1.Lokasi Tapak

Tapak berada di SWK Tegallega Kota Bandung. Tepatnya berada pada 3 ruas jalan, yaitu Jl. Otto Iskandardinata, Jl. Astana Anyar, dan Jl. Pelana. Tapak berada di seberang Timur pusat kegiatan primer Lapangan Tegallega (Monumen Bandung Lautan Api). Lokasi tapak sesuai dengan rencana penataan pasar tradisional pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung.


(24)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3. 2 Peta Lokasi Tapak Proyek

(Sumber: Data pribadi tahun 2015)

3.3. Studi Banding Proyek Sejenis

Pada perancangan pasar festival ini dilakukan studi banding ke proyek sejenis untuk mempelajari bagaimana penanganan masalah perancangan pasar pada umumnya di pasar pembanding. Hasil studi banding berupa hasil pengamatan terhadap bangunan pasar serta hasil analisis sesuai masalah yang dikaji dalam perancangan pasar festival ini. Instrumen studi banding ialah merupakan masalah-masalah yang inigin ditangani pada perancangan pasar festival yaitu, zonasi, pola sirkulasi (pengunjung, kendaraan, serta servis), struktur bangunan, penanganan sampah (sistem, tempat pembuangan sampah), fungsi, integritas, dan desain. Objek studi banding yaitu, Pasar Modern BSD City dan Pasar Modern Batununggal Indah. Berikut hasil studi banding yang dilakukan:

3.4.1 Pasar Modern BSD City a. Zonasi


(25)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lokasi tapak pasar dikelilingi oleh tiga jalan. Pintu masuk bagi kendaraan berada di tiga jalan tersebut, kecali roda dua yang hanya ada pada jalan di timur (Jl. Kalimantan). Bangunan pasar dikelilingi oleh jalan sirkulasi bagi kendaraan dan parkir kendaraan. Selain, disekeliling bangunan, area parkir bagi kendaraan roda dua maupun empat terdapat di bagian selatan tapak yang pada malam harinya dimulai dari pukul 14.00 WIB berubah sebagai area kios tenda. Sehingga area parkir pada malam hari hanya berada pada sekeliling bangunan. Area servis seperti toilet, mushola, dan pembuangan sampah serta bangunan pengelola berada pada selatan tapak.

Gambar 3. 3 Sketsa Zonasi Pasar Modern BSD City (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

b. Pola sirkulasi

Pola sirkulasi pengunjung pasar saat berbelanja berupa linier dengan kios/toko di sisi kiri dan kanan dengan lebar 1,8m


(26)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti gambar dibawah ini. Pengisi kios menjual kebutuhan primer sedangkan toko lebih ke penjualan kebutuhan sekunder.

Ruko Kios Kios Kios Kios Kios Kios Ruko Gambar 3. 4 Pola sirkulasi belanja pengunjung dalam pasar

(Sumber: Data pribadi tahun 2015)

c. Struktur bangunan

Bangunan pasar menggunakan struktur baja dengan sistem mono beam agar dapat membuat ruang di bawahnya bebas kolom. Sistem ini membuat jangkauan penglihatan pengunjung tidak terhalangi untuk melihat kios atau toko dengan jarak yang jauh. Struktur bangunan di ekspos seperti gambar di bawah ini.


(27)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Sumber: Data ribadi tahun 2015)

Sistem struktur seperti ini juga mengatasi masalah pasar tradisional pada umumnya yaitu seperti gelap, bau, serta suasana sesak karena bangunan yang tertutup. Pada atap dibuat adanya kenaikan penutup seperti pada gambar 3.x, sehingga memungkinkan untuk terjadinya pencahayaan dan penghawaan alami yang baik.

Udara

Pasar

Pasar Pasar

Cahaya

Gambar 3. 6 Ilustrasi bentuk atap bangunan pasar (Sumber: Data ribadi tahun 2015)

d. Penanganan sampah

Penanganan sampah ditangani oleh petugas sampah pasar. Setiap diakhir aktivitas pasar pada sore hari, petugas mulai bertugas untuk mengangkut sampah dari setiap kios menggunakan peralatan kebersihan lalu dibawa ke tempat pembuangan sampah sementara yang selanjutnya akan diangkut oleh mobil pengangkut sampah. Selain itu, untuk menangani permasalahan genangan air, disekeliling kios dibuat saluran air.

Lantai pasar menggunakan material keramik yang bertekstur. Material ini digunakan agar mudah saat membersihkan dari kotoran serta air. Lantai keramik juga menjadi solusi dalam penanganan masalah becek dan kotor pada pasar tradisional.


(28)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3. 7 saluran air di sekeliling kios pasar

(Sumber: Data pribadi tahun 2015)

e. Fungsi

Pada Pasar Modern BSD City terdapat beberapa fungsi bangunan, yaitu kios pasar kebutuhan sehari-hari, ruko dengan kebutuhan sekunder, kantor pengelola serta fungsi penunjang seperti musola dan toilet.

f. Desain

Fasad bangunan terlihat tidak menarik karena pasar ditutupi oleh ruko. Ditambah lagi dengan fasad ruko yang beragam dan tidak beraturan mengakibatkan tidak menariknya fasad


(29)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bangunan. Zonasi tapak juga mengakibatkan bangunan susah terlihat dari jalan karena dikelilingi oleh kendaraan roda empat.

Gambar 3. 8 Fasad bangunan Pasar Modern BSD City (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

3.4.2 Pasar Modern Batununggal Indah a. Zonasi

Jalan masuk pasar melalui Jl. Batununggal Indah 2. Di sebelah barat tapak berbatasan dengan sungai cikapundung, timur dengan kawasan sawah, dan selatan dengan jalan tol. Tapak juga dikelilingi oleh parkir kendaraan roda empat. Dalam bangunan pasar dibagi dua area yaitu area foodcourt dan area pasar. Sama seperti Pasar Modern BSD City, Pasar Modern Batununggal juga dikelilingi fungsi ruko pada bagian luar bangunan. Funsi servis berada pada bagian selatan tapak, seperti fungsi toilet dan tempat pembuangan sampah.


(30)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3. 9 Sketsa zonasi Pasar Modern Batununggal Indah

(Sumber: Data pribadi tahun 2015)

b. Pola sirkulasi

Pola sirkulasi pada Pasar Modern Batununggal Indah sama dengan pola sirkulasi pada Pasar Modern BSD City hanya saja Pasar Modern Batununggal memiliki lebih sedikit jalur sirkulasi untuk kios pasar.


(31)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ruko Kios Kios Kios Kios Kios Ruko

Gambar 3. 10 Pola sirkulasi Pasar Modern Batununggal Indah (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

c. Struktur bangunan

Struktur bangunan juga tidak jauh berbeda dengan pasar modern BCD City. Menggunakan baja dengan sistem mono beam agar dapat membuat ruang di bawahnya bebas kolom.


(32)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Udara

Pasar

Pasar Pasar

Cahaya

Gambar 3. 11 Struktur atap bangunan Pasar Modern Batununggal Indah (Sumber: Data ribadi tahun 2015)

3.4. ELABORASI TEMA

3.6.1. Pengertian

Festival /fes·ti·val/ /féstival/ adalah hari atau pekan gembira dl rangka peringatan peristiwa penting dan bersejarah; pesta rakyat (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Sebelum adanya festival marketplace, hanya dikenal satu tipologi shopping center, yakni suatu sarana perbelanjaan yang lengkap, direncanakan, sedemikian rupa sehingga toko-toko yang ada saling mendukung. Biasanya dilengkapi dengan sarana rekreasi agar dapat menarik minat pengunnjung sehingga tidak hanya menjadi tempat jual beli, tapi juga tempat terjadinya interaksi sosial masyarakat dimana mereka bisa bertemu, jalan-jalan dan menikmati suasana ramai. (Beddington, 1982).

Menurut John A. Casazza festival marketplace adalah fasilitas perbelanjaan yang menjadikan kegiatan berbelanja sebagai aktivitas rekreasi dan hiburan dengan memberi pengalaman unik bagi pengunjungnya (Shopping Center Development Handbook, ULI, 1985).

Menurut Ben Thompson dalam festival marketplace tidak perlu ada pertokoan yang menjadi magnet, cukup hanya mengandalkan pedagang lokal berskala kecil. Kegiatan di dalamnya harus lebih difokuskan pada kegiatan berbelanja makanan atau makan sebagai kegiatan komunal. Kegiatan-kegiatan ini harus menjadi pengalaman yang positif dan menarik.


(33)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.2. Interpretasi Tema

Dari pengertian tema festival yang diangkat, pada pasar tradisional ini menerapkan festival sebagai fungsi rekreasi bagi pengunjung. Pasar tradisional ditekankan pada kegiatan komunal pada ruang komunal yang memfasilitasi terjadinya interaksi sosial dan hiburan bagi pengunjung pasar tradisional. Festival menjadi event pada pasar tradisional yang dapat menjadi penarik dan pengalaman menarik bagi pengunjung.

3.6.3. Konsep Tema pada Desain

Penerapan tema festival pada desain pasar ialah berupa jumlah dan luasan ruang publik yang disediakan. Ruang publik berupa plasa dan boulevard untuk mewadahi aktivitas sosial serta event festival sebagai fungsi hiburan dan rekreasi di pasar tradisional.

PASAR

FESTIVAL

event

festival makanan

seni pertunjukan

dll.

Pasar sebagai tempat rekreasi

Ruang Publik (Plasa, Boulevard, dll)

Gambar 3. 12 Diagram konsep tema pada desain (Sumber: Data pribadi tahun 2015)


(34)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KONSEP PERANCANGAN

5.1.Konsep Dasar

Konsep dasar pada perancangan Pasar Astana Anyar ini merupakan konsep yang menjadi acuan dalam mengembangkan konsep-konsep pada setiap elemen perancangan arsitektur Pasar Astana Anyar. Konsep dasar ini berangkat dari hasil analisis pada identifikasi permasalahan perancangan, analisis data, aturan, serta fakta yang terjadi pada perancangan pasar, dan analisis tapak. Sintesis dari tahap analisis tersebut ialah konsep dasar perancangan.

PASAR

FESTIVAL

event festival makanan seni pertunjukan dll. Pasar sebagai tempat rekreasi Ruang Publik (Plasa, Boulevard, dll)

Gambar 5. 1 Diagram penerapan konsep dasar pada desain (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

Konsep dasar perancangan pasar tradisional Astanya Anyar sesuai dengan tema yang diangkat yakni festival. Festival menjadi sebuah dan variasi aktivitas yang terjadi di pasar tradisional ini. Penerapan konsep pada desain dengan penyediaan ruang publik yang aktif untuk dapat memfasilitasi kegiatan festival. Konsep festival ini yang selanjutnya akan menjadi dasar untuk mengembangkan konsep-konsep pendukung seperti konsep tapak,


(35)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bangunan, pengalaman ruang, serta lansekap. Konsep utilitas juga mendukung konsep festival yang menjadi konsep dasar perancangan.

Kegiatan festival yang dapat dilakukan seperti festival makanan (Culinary Night, festival makanan yang sudah ada di Bandung), festival kebudayaan rakyat, festival panen, dan lain-lain. Kegiatan festival khusus ini dapat dilakukan saat weekend. Adapun kegiatan weekdays yang memang sudah ada di lingkungan sekitar yaitu pasar lilin yang dapat mendukung konsep festival pasar Astana Anyar. Sasaran utama pengunjung pada pasar Astana Anyar ini adalah masyarakat Kota Bandung itu sendiri dan warga luar Kota Bandung yang berasal atau menggunakan angkutan umum dan berhenti di terminal yang ada di dalam tapak Pasar Astana Anyar ini.

Gambar 5. 2 Diagram area plasa untuk festival (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

5.2.Konsep Tapak

Pada konsep tapak berarti membicarakan konsep zoning dan gubahan massa bangunan. Konsep tapak beradasar pada program ruang serta penerapan konsep pada perancangan pasar. Berikut penjelasan konsep tapak dalam penerapannya pada konsep zoning dan gubahan massa bangunan: 5.1.1. Konsep Zoning


(36)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Zoning di dalam tapak pasar dirancang berdasarkan pola hubungan ruang pada program ruang dan sintesa dari analisis tapak. Konsep zoning merupakan bentuk respon dari hasil analisis tapak serta kebutuhan menurut program ruang yang telah dibuat.

Pembagian area pada perancangan menjadi 3 bagian utama yang sekaligus menjadi magnet, yaitu Terminal, Kantor, dan bangunan Pasar itu sendiri yang berisi kios kios dagangan. Penerapan zoning pada tapak berdasarkan konsep pola hubungan ruang yang akan dibentuk. Alur dibentuk dari terminal berada di sebelah selatan tapak lalu ke tengah menuju area kantor dan area kios pasar berada pada utara tapak.

Gambar 5. 3 Konsep Zoning berdasarkan program ruang (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

Selanjutnya, pada analisis tapak terdapat analisis mengenai titik potensi kedatangan pengunjung. Hal ini akan direspon oleh tapak dalam bentuk penyediaan ruang penerima pada titik-titik potensi kedatangan pengunjung tersebut. Ruang penerima ini berupa taman atau ruang terbuka agar ramah bagi pejalan kaki.


(37)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu R. PENERIMA

ZONING

R. PENERIMA

R. PENERIMA R. PENERIMA

R. PENERIMA

Gambar 5. 4 Area penerima berdasarkan potensi kedatangan pengunjung (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

Berdasarkan program ruang hubungan antara kios pasar dan parkir harus berdekatan dan memliki hubungan langsung agar memfasilitasi perilaku pengunjung yang memilih parkir di dekat tempatnya berbelanja. Zoning dibuat secara vertikal karena lahan yang tersedia dimaksimalkan untuk ruang terbuka bagi aktivitas komunal dan sosial pengunjung.

TERMINAL TOKO KANTOR

PARKIR

ZONING

KIOS PASAR

Gambar 5. 5 Zoning vertikal antara tempat parkir dan bangunan pasar (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

Dalam identifikasi masalah perancangan, sirkulasi merupakan hal utama yang menjadi masalah dalam perancangan


(38)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pasar. Oleh karena itu, konsep pembagian sirkulasi antara pejalan kaki, kendaraan pribadi maupun umum, utilitas, serta bongkar muat harus jelas dan tertata dengan baik sehingga tidak menyebabkan masalah. Pembagian sirkulasi antara kendaraan pribadi, angkutan umum, utilitas, dan pejalan kaki berdasarkan hasil program ruang serta konsep zoning pada tapak bangunan. Alur sirkulasi dibedakan menjadi 5 jenis alur yaitu, kendaraan pribadi, umum, bongkar-muat, utilitas, dan pejalan kaki.

Gambar 5. 6 Diagram konsep sirkulasi pada tapak (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

- Sirkulasi kendaraan pribadi dibedakan menjadi 2, kendaraan pribadi untuk pengunjung dan pengelola. Lahan parkir pengunjung berbeda dengan lahan parkir untuk pengelola karena zoning area pengunjung serta pengelola berbeda. Sirkulasi pengunjung dipertimbangkan untuk dekat dengan tempat pedagang agar pencapaian lebih mudah.

- Sirkulasi kendaraan umum yaitu angkot berada di selatan tapak, tidak berbeda dari kondisi eksisting sebelumnya. Sehingga titik kedatangan pengunjung tersebar dengan baik di seluruh tapak.

- Sirkulasi bongkar-muat terdapat di 2 area, yaitu di lantai dasar dan lantai 2 untuk komoditi basah. Sirkulasi bongkar-muat yang di lantai dasar dengan pintu masuk yang sama dengan kendaraan pengunjung hanya saja berbeda saat didalam bangunan, bongkar-muat tersedia area khusus yang terbebas dari lalu lintas kendaraan


(39)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengunjung. Tetapi untuk pintu keluar kendaraan bongkar-muat tetap sama dengan kendaraan pribadi.

- Sirkulasi pengunjung dengan berjalan kaki dapat melewati sekeliling tapak yang selanjutnya diterima oleh ruang-ruang penerima yang tersedia berdasarkan hasil analisis titik potensi kedatangan pengunjung.

- Sirkulasi utilitas yang terdiri dari mobil sampah, air, maupun damkar khusus berada di barat tapak. Sirkulasi tersebut melewati tempat pembuangan sampah serta ground tank untuk penanggulangan terjadinya kebakaran.

5.1.2. Konsep Gubahan Massa

Gubahan massa bangunan dirancang dengan merespon hasil dari analisis tapak dan berdasarkan konsep zoning yang telah dibentuk. Terdapat 4 massa bangunan utama, 3 bangunan pasar untuk masing-masing komoditi kering, antara, dan basah, dan 1 bangunan kantor.

Gambar 5. 7Gubahan massa bangunan berdasarkan konsep zoning (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

Dari hasil gubahan massa terbangun dengan total luas lantai bangunan 7641m² dari ±18000m² luas lahan. Selain dari 7641m² yang


(40)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi tempat pedagang pasar, terdapat jumlah luas plasa penerima serta plasa utama ±5000m² menjadi sellable area.

Gambar 5. 8 Hasil rancangan dari hasil gubahan massa (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

5.3.Konsep Bangunan

5.2.1. Konsep Fungsi dalam Bangunan

Dalam penataan denah dan tempat pedagang harus sangat diperhatikan agar persebaran pengunjung merata dan seluruh kios pedagang memiliki kesempatan yang sama untuk didatangi pengunjung. Konsep magnet yang dapat menarik pengunjung digunakan dalam penataan komoditi dagangan. Ayam kampung menjadi jualan yang paling dicari di Pasar Anyar sebelumnya, pembeli datang hingga dari luar kota bandung. Komoditi tersebut menjadi penarik pengunjung selain sayur-sayuran yang mencapi 80% (Ade Cahya, Persepsi dan Preferensi Pengguna terhadap Pasar Tradisional) dari pembeli yang datang untuk membeli sayuran. Untuk itu, komoditi ayam kampung diletakkan di lantai 2 bangunan agar dapat membuat pengunjung untuk berkeliling telebih dahulu dan melewati kios-kios pedagang lainnya.


(41)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 5. 9 Diagram konsep sirkulasi dalam bangunan pasar

(Sumber: Data pribadi tahun 2015)

Pintu masuk ke dalam bangunan disediakan lebih dari satu dan tersebar di beberapa titik sesuai dengan konsep sirkulasi pengunjung dan analisis dari titik potensi kedatangan pengunjung. Pada umumnya terbagi 3 respon pintu masuk, pertama terhadap pengunjung yang datang dengan kendaraan pribadi melewati parkir, kedua melewati plasa penerima untuk pejalan kaki, dan ketiga menggunakan kendaraan umum melewati plasa utama.


(42)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 5. 10 Isometri denah, sirkulasi menuju lantai 2

(Sumber: Data pribadi tahun 2015)

Tempat dagang di dalam pasar dibedakan berdasarkan jenis komoditi basah dan kering, serta terdapat 2 jenis tempat dagang yaitu kios dan meja sesuai kebutuhan pedagang. Sesuai dengan gambar dibawah terdapat parit kecil untuk menanggulangi masalah becek di dalam pasar. Kemiringan lantai dibuat untuk dapat mengalirkan air yang menggenang di lantai untuk masuk ke parit. Selain itu lantai menggunkan material keramik agar mudah dibersihkan dan tidak menyerap air.


(43)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 5. 11 Konsep ragam tempat dagang

(Sumber: Data pribadi tahun 2015)

5.2.2. Konsep Struktur Bangunan

Pada perancangan bangunan pasar ini terdapat 2 jenis struktur yang digunakan. Struktur rangka ruang untuk penopang atap dan struktur kabel dan tenda untuk fasad atau selubung bangunan. Kedua jenis struktur tersebut sebagai solusi dari permasalahan dari perancangan pasar tradisional.

Gambar 5. 12 Potongan melintang bangunan (Sumber: Data pribadi tahun 2015)


(44)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan identifikasi, permasalahan pada pasar tradisional ialah kondisi becek, lembab, serta gelap yang membuat kurang baiknya kualitas ruang dalam pasar. Konsep struktur bangunan harus dapat mendukung penyelesaian masalah tersebut. Hasil dari kaji banding ke dua pasar modern ialah membentuk ruang yang dinaungi dengan memaksimalkan pencahayaan serta penghawaan alami dari luar bangunan. Atap yang tinggi serta tersedianya bukaan yang maksimal sangat dibutuhkan. Struktur bangunan menggunakan struktur rangka ruang (space frame) yang utamanya ialah menopang atap dan dapat membuat ruang dibawahnya lebih lega.

Gambar 5. 13 Sketsa konsep struktur rangka ruang (Sumber: Data pribadi tahun 2015)


(45)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 5. 14 Sketsa konsep detail struktur rangka ruang

(Sumber: Data pribadi tahun 2015)

Selubung bangunan dan sekaligus fasad bangunan menggunakan struktur kabel dan tenda. Struktur untuk fasad bangunan tersebut mendukung pencahayaan dan penghawaan alami karena tidak menggunakan dinding solid yang tertutup.

Gambar 5. 15 Sketsa detail konsep struktur tenda (Sumber: http://www.pinterest.com)

5.2.3. Konsep Fasad

Fasad bangunan merespon terutama mengenai pencahayaan dan penghawaan alami. Fasad tidak bersifat solid yang tertutup. Terdapat 3 jenis fasad bangunan pada perancangan pasar ini yaitu dengan selubung tenda, kisi-kisi, dan panel metal yang juga digunakan untuk penutup atap. Batas antara dalam dan luar bangunan ialah


(46)

kisi-Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kisi beton. Kisi-kisi tersebut untuk memaksimalkan cahaya dan udara alami.

Gambar 5. 16 Kisi kisi pada fasad bangunan (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

Struktur kabel dan tenda menjadi penutup kisi-kisi kayu. Selubung ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam pasar dari sinar matahari langsung, karena fasad yang menggunakan tenda ini berhadapan dengan matahari timur dan barat. Selain itu, selubung tenda ini juga melindungi bagian dalam pasar dari air hujan.

Gambar 5. 17 Selubung tenda fasad bangunan (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

Bagian bangunan yang menghadap utara dan selatan ditutup menggunakan panel metal yang juga digunakan pada penutup atap


(47)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

agar seirama. Penutup panel metal ini berbeda dengan kisi-kisi dan tenda agar fasad tidak terlihat monoton jika sekeliling bangunan hanya ditutupi selubung tenda. Bangunan dengan skala yang relative kecil lebih bagus untuk memiliki berbagai macam fasad.

Pada bagian penutup panel metal juga terdapat bukaan yang dipasang dengan jaring kawat untuk memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami. Bukaan langsung tegak lurus menghadap keluar karena menghadap utara dan selatan sehingga tidak mengenai cahaya matahari langsung, melainkan cahaya langit.

Gambar 5. 18 Panel metal pada fasad bangunan (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

5.4.Konsep Lansekap

Lansekap pada tapak pasar ini mendukung konsep dasar festival. Lansekap tapak menggunakan pohon pelindung pada bagian terluar tapak, pohon hias di dalam tapak yaitu plasa pasar, dan tanaman hias lainnya yang memiliki bermacam warna.


(48)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 5. 19 Peletakan pohon pelindung (Pohon Mahoni)

(Sumber: Data pribadi tahun 2015)

Gambar 5. 20 Peletakan Pohon Hias (Pohon Ketapang Kecana) (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

Pohon ketapang kencana digunakan pada area plasa penerima dan plasa utama, dengan daun yang tipis dan tidak terlalu lebat tetap dapat memberi kesan terbuka serta kesan hijau pada plasa. Pada plasa penerima juga menjadi area untuk aktivitas sosial, terjadinya interaksi sosial antar pengunjung dan pembeli. Kursi beton dengan alas kayu diletakkan di bawah pohon ketapang tersebut untuk pengunjung sekedar duduk dan bersosialisasi.


(49)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 5. 21 Konsep plasa dan street furniture (Krusi beton)


(50)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.5.Konsep Utilitas

2.1.1. Sampah

Pada tempat pembuangan sampah sementara di dalam tapak disediakan 3 jenis pemisahan sampah, yaitu sampah angorganik, sampah komoditi basah (berasal dari jualan komoditi basah seperti daging, ikan, dll), dan organik kering. Letak tempat pembuangan sampah berada di barat tapak dan memiliki sirkulasi khusus utilitas sesuai dengan konsep sirkulasi pada zoning tapak.

Sampah Komoditi Basah

Sampah Organik

Sampah Anorganik

Gambar 5. 22 Diagram konsep pemisahan sampah (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

Gambar 5. 23 Diagram konsep sirkulasi utilitas sampah (Sumber: Data pribadi tahun 2015)


(51)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2.1.2. Utilitas air kotor

Sistem utilitas air kotor dibagi menjadi 2 bagian, yaitu air dari toilet (WC, Wastafel, dll) dan dari saluran air dalam pasar untuk komoditi jualan basah. Penampung akhir untuk dari WC ialah Septic Tank, dan untuk lainnya akan ditampung di sumur resapan. Air kotor yang berasal dari jualan komoditi basah akan ditampung dahulu di bak control sebelum disalurkan ke sumur resapan.

Gambar 5. 24 Diagram konsep utilitas air kotor (Sumber: Data pribadi tahun 2015)


(52)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2.1.3. Utilitas air bersih

Air bersih menggunakan sumber dari PDAM yang selanjutnya ditampung di tangki bawah tanah. Air lalu disalurkan ke berbagai jenis kebutuhan seperti, toilet, kran air luar, dan kran air untuk kios komoditi basah.

Gambar 5. 25 Diagram konsep utilitas air bersih (Sumber: Data pribadi tahun 2015)


(53)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

A, C. N. (2005). Asia Pasific Retail and Shopper Trends, Tren Pembeli dan Ritel. Jakarta.

Bujisen, M. (2011). Dynamic Space Frame Structure.

Chiara, J. D. (1987). Time Saver for Building Types 2nd Edition. Singapore: Singapore National Printers Ltd.

Ching, F. D. (2009). Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Erlangga.

Damsar. (2010). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Devy, D. A. (2005). Thesis. Kajian terhadap Pemanfaatan Ruang di Pasar Tradisional Bulu Semarang.

Ekomadyo, A. S. (2012). Isu, Tujuan, dan Kriteria Perancangan Pasar. Temu Ilmiah IPLBI 2012.

Kosasih, D. (2011). Pasar Tradisional: Ruang Publik yang Makin Terpinggirkan. Neufert, E. (2002). Data Arsitek Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Philip, K. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi ke-12. Jakarta: Erlangga. Rencana Detail dan Tata Ruang Kota. (2013). Bandung: Dinas Tata Ruang dan


(1)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 5. 19 Peletakan pohon pelindung (Pohon Mahoni) (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

Gambar 5. 20 Peletakan Pohon Hias (Pohon Ketapang Kecana) (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

Pohon ketapang kencana digunakan pada area plasa penerima dan plasa utama, dengan daun yang tipis dan tidak terlalu lebat tetap dapat memberi kesan terbuka serta kesan hijau pada plasa. Pada plasa penerima juga menjadi area untuk aktivitas sosial, terjadinya interaksi sosial antar pengunjung dan pembeli. Kursi beton dengan alas kayu diletakkan di bawah pohon ketapang tersebut untuk pengunjung sekedar duduk dan bersosialisasi.


(2)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 5. 21 Konsep plasa dan street furniture (Krusi beton) (Sumber: Data pribadi tahun 2015)


(3)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.5.Konsep Utilitas 2.1.1. Sampah

Pada tempat pembuangan sampah sementara di dalam tapak disediakan 3 jenis pemisahan sampah, yaitu sampah angorganik, sampah komoditi basah (berasal dari jualan komoditi basah seperti daging, ikan, dll), dan organik kering. Letak tempat pembuangan sampah berada di barat tapak dan memiliki sirkulasi khusus utilitas sesuai dengan konsep sirkulasi pada zoning tapak.

Sampah Komoditi Basah Sampah Organik

Sampah Anorganik

Gambar 5. 22 Diagram konsep pemisahan sampah (Sumber: Data pribadi tahun 2015)

Gambar 5. 23 Diagram konsep sirkulasi utilitas sampah (Sumber: Data pribadi tahun 2015)


(4)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.2. Utilitas air kotor

Sistem utilitas air kotor dibagi menjadi 2 bagian, yaitu air dari toilet (WC, Wastafel, dll) dan dari saluran air dalam pasar untuk komoditi jualan basah. Penampung akhir untuk dari WC ialah Septic Tank, dan untuk lainnya akan ditampung di sumur resapan. Air kotor yang berasal dari jualan komoditi basah akan ditampung dahulu di bak control sebelum disalurkan ke sumur resapan.

Gambar 5. 24 Diagram konsep utilitas air kotor (Sumber: Data pribadi tahun 2015)


(5)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.3. Utilitas air bersih

Air bersih menggunakan sumber dari PDAM yang selanjutnya ditampung di tangki bawah tanah. Air lalu disalurkan ke berbagai jenis kebutuhan seperti, toilet, kran air luar, dan kran air untuk kios komoditi basah.

Gambar 5. 25 Diagram konsep utilitas air bersih (Sumber: Data pribadi tahun 2015)


(6)

Cipta Hadi, 2015

PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A, C. N. (2005). Asia Pasific Retail and Shopper Trends, Tren Pembeli dan Ritel. Jakarta.

Bujisen, M. (2011). Dynamic Space Frame Structure.

Chiara, J. D. (1987). Time Saver for Building Types 2nd Edition. Singapore: Singapore National Printers Ltd.

Ching, F. D. (2009). Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Erlangga.

Damsar. (2010). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Devy, D. A. (2005). Thesis. Kajian terhadap Pemanfaatan Ruang di Pasar Tradisional Bulu Semarang.

Ekomadyo, A. S. (2012). Isu, Tujuan, dan Kriteria Perancangan Pasar. Temu Ilmiah IPLBI 2012.

Kosasih, D. (2011). Pasar Tradisional: Ruang Publik yang Makin Terpinggirkan. Neufert, E. (2002). Data Arsitek Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Philip, K. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi ke-12. Jakarta: Erlangga. Rencana Detail dan Tata Ruang Kota. (2013). Bandung: Dinas Tata Ruang dan