Penyakit Virus Unggas.

PENYAKIT VIRUS UNGGAS

PENYAKIT VIRUS
UNGGAS

i

DR. DRH. GUSTI AYU YUNIATI KENCANA, MP

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta
Lingkup Hak Cipta
Pasal 2
1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan
atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa
mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ketentuan Pidana
Pasal 72
1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan penjara masing-masing
paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000,00 (lima juta

rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum
suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terbit sebagai dimaksud pada Ayat
(1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

ii

PENYAKIT VIRUS UNGGAS

PENYAKIT VIRUS
UNGGAS

DR. DRH. GUSTI AYU YUNIATI KENCANA, MP

UDAYANA UNIVERSITY PRESS
2012

iii


DR. DRH. GUSTI AYU YUNIATI KENCANA, MP

PENYAKIT VIRUS
UNGGAS
Penulis:
Dr. Drh. Gusti Ayu Yuniati Kencana, MP
Penyunting:
Prof. drh. I Nyoman Mantik Astawa, PhD
Cover & Ilustrasi:
Repro
Design & Lay Out:
Putu Mertadana
Diterbitkan oleh:
Udayana University Press
Kampus Universitas Udayana Denpasar
Jl. P.B. Sudirman, Denpasar - Bali, Telp. 0361 255128 Fax. 0361 255128
Email: unudpress@yahoo.com htp://penerbit.unud.ac.id
Cetakan Pertama:
2012, xii + 139 hlm, 15,5x 23 cm
ISBN: 978-602-7776-01-2

Hak Cipta pada Penulis.
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang :
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari penerbit.

iv

PENYAKIT VIRUS UNGGAS

PRAKATA

S

etelah melewati waktu yang cukup panjang serta menguras
tenaga dan pikiran akhirnya buku Penyakit Virus Unggas
dapat diterbitkan. Beberapa penyakit virus penting yang sering
menginfeksi unggas dibahas didalamnya. Penyakit-penyakit virus
yang dibahas diantaranya: Avian Influenza (AI), Newcastle Disease
(ND), Infectious Bursal Disease (IBD), Infectious Bronchitis (IB), penyakit
Marek, Infectious Laryngotracheitis (ILT) dan Eggs Drops Syndrome

(EDS). Penyakit-penyakit tersebut secara ekonomi sangat merugikan
baik pada peternakan unggas skala kecil (peternakan rakyat) maupun
peternakan unggas skala besar (industri peternakan).
Kerugian yang ditimbulkan akibat penyakit virus unggas
terutama karena angka sakit maupun angka kematian unggas
pada umumnya sangat tinggi. Di samping menyebabkan kerugian
ekonomi penyakit virus unggas misalnya penyakit Avian Influenza
(AI) juga sangat membahayakan kehidupan manusia karena dapat
menulari manusia serta berakibat fatal karena dapat membunuh.
Penanggulangan terhadap penyakit AI juga membutuhkan biaya
yang tinggi serta waktu yang sangat panjang untuk dapat menjadikan
daerah tertular menjadi bebas kembali.
Mengingat arti penting penyakit virus unggas maka secara
terperinci dibahas dalam buku ini. Adapun pembahasannya
meliputi: etiologi, cara penularan, masa inkubasi, gejala klinis,
patogenesis, perubahan pascamati, diagnosis banding, diagnosis
laboratorium, epidemiologi serta pengendalian dan pencegahan
penyakit. Penerbitan buku Penyakit Virus Unggas diharapkan dapat

v


DR. DRH. GUSTI AYU YUNIATI KENCANA, MP

memberikan informasi yang lebih mendalam kepada mahasiswa
Kedokteran Hewan, Dokter Hewan serta praktisi yang banyak
berkiprah dalam dunia perunggasan.
Terimakasih yang sebesar besarnya penulis haturkan kepada
rekan-rekan di Laboratorium Virologi khususnya Prof. drh. I
Nyoman Mantik Astawa, PhD yang telah banyak memberikan
masukan dalam penulisan buku ini. Begitu pula kepada segenap
sejawat di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana yang
telah banyak mendorong dan memotivasi sehingga buku ini dapat
terwujud, untuk itu penulis haturkan terima kasih yang tiada
terhingga. Tidak lupa pula penulis haturkan terima kasih kepada
Penerbit Universitas Udayana yang telah menyunting tulisan ini
dan mewujudkannya dalam bentuk sebuah buku.
Penulis menyadari bahwa dalam cetakan pertama dari buku
ini masih banyak kekurangannya, oleh karena ini saran dan kritik
yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi untuk
kesempurnaannya.


Penulis

vi

PENYAKIT VIRUS UNGGAS

DAFTAR ISI

PRAKATA.........................................................................................

v

DAFTAR GAMBAR ......................................................................

x

BAB I

PENDAHULUAN ..........................................................

1.1 Masalah Perunggasan di Indonesia ....................
1.2 Dampak Penyakit Virus .........................................
1.3 Perlunya Menjadikan Unggas Sehat ....................

1
1
3
5

BAB II MAKNA PENTING TENTANG PEMAHAMAN
PENYAKIT VIRUS UNGGAS DAN CARA
MENDIAGNOSIS PENYAKITNYA .............................

11

BAB III BEBERAPA PENYAKIT VIRUS PADA UNGGAS
YANG PENTING ............................................................
3.1 Avian Influenza .......................................................
3.1.1 Etiologi .......................................................
3.1.2 Sumber Penularan .....................................

3.1.3 Cara Penularan ..........................................
3.1.4 Masa Inkubasi dan Gejala Klinis .............
3.1.5 Patogenesis .................................................
3.1.6 Perubahan Patologi ...................................
3.1.7 Diagnosis Banding ....................................
3.1.8 Diagnosis Laboratorium ...........................
3.1.9 Epidemiologi ..............................................
3.1.10 Pengendalian dan Pencegahan ................

11
12
13
18
20
23
24
26
28
28
30

32

vii

DR. DRH. GUSTI AYU YUNIATI KENCANA, MP

3.2 Newcastle Disease ...................................................
3.2.1 Etiologi ........................................................
3.2.2 Cara Penularan ..........................................
3.2.3 Masa Inkubasi dan Gejala Klinis ............
3.2.4 Patogenesis .................................................
3.2.5 Perubahan Pascamati ................................
3.2.6 Diagnosis ...................................................
3.2.7 Epidemiologi ..............................................
3.2.8 Pengendalian dan Pencegahan ................

34
35
42
43

46
47
49
51
52

3.3 Infectious Bursal Disease .......................................
3.3.1 Etiologi ........................................................
3.3.2 Hewan Peka................................................
3.3.3 Cara Penularan ..........................................
3.3.4 Masa Inkubasi dan Gejala Klinis ............
3.3.5 Patogenesis .................................................
3.3.6 Perubahan Patologi ...................................
3.3.7 Diagnosis ....................................................
3.3.8 Epidemiologi ..............................................
3.3.9 Pengendalian dan Pencegahan ................

52
54
56

56
57
59
60
67
69
69

3.4 Infectious Bronchitis ...............................................
3.4.1 Etiologi ........................................................
3.4.2 Cara Penularan ..........................................
3.4.3 Masa Inkubasi dan Gejala Klinis .............
3.4.4 Patogenesis .................................................
3.4.5 Perubahan Patologi ...................................
3.4.6 Diagnosis ....................................................
3.4.7 Epidemiologi dan Pengendalian .............

71
71
74
74
76
77
78
81

3.5 Penyakit Marek .......................................................
3.5.1 Etiologi. ......................................................
3.5.2 Cara Penularan ..........................................
3.5.3 Gejala Klinis dan Perubahan Patologi ....
3.5.4 Perubahan Patologi Yang Lain ................
3.5.5 Patogenesis ................................................

82
83
85
86
90
91

viii

PENYAKIT VIRUS UNGGAS

3.5.6
3.5.7
3.5.8

Diagnosis ...................................................
Epidemiologi .............................................
Pencegahan dan Pengendalian ................

93
96
96

3.6 Infectious Laryngotracheitis .................................
3.6.1 Etiologi ........................................................
3.6.2 Cara Penularan ..........................................
3.6.3 Infeksi Laten ..............................................
3.6.4 Masa Inkubasi dan Gejala Klinis .............
3.6.5 Perubahan Patologi ...................................
3.6.6 Diagnosis ....................................................
3.6.7 Epidemiologi .............................................
3.6.8 Pengendalian Penyakit dan
Pencegahan .................................................

97
98
100
101
102
103
106
108

3.7 Penyakit Egg Drop Syndrome ............................
3.7.1 Etiologi ........................................................
3.7.2 Sifat-Sifat Virus .........................................
3.7.3 Pengelompokan Adenovirus ..................
3.7.4 Jenis Hewan Peka ......................................
3.7.5 Sebaran Penyakit ......................................
3.7.6 Cara Penularan .........................................
3.7.7 Gejala Klinis ...............................................
3.7.8 Diagnosis ...................................................
3.7.9 Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit ......................................................

110
111
112
112
113
113
114
115
116

BAB IV SIMPULAN ......................................................................

119

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................

124

ix

109

118

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.1. Struktur dan segmen-segmen
virus influenza A ....................................................
Gambar 3.1.2. Siklus replikasi virus influenza ............................
Gambar 3.1.3. Cyanosis, udema dan perdarahan
di daerah pial akibat infeksi AI27 .......................
Gambar 3.1.4. Perdarahan pada peritonium akibat AI ..............
Gambar 3.1.5. Perdarahan proventikulus dan ventrikulus
akibat AI ..................................................................
Gambar 3.1.6. Hasil uji RT-PCR isolat virus AI subtipe H5N1 .
Gambar 3.1.7. Skema epidemiolgi dan patogenesis virus LPAI
dan HPAI dari virus AI subtipe H5N1 ...............
Gambar 3.1.8. Tindakan pengamanan diri pada penyakit AI...
Gambar 3.2.1. Struktur Paramyxovirus .......................................
Gambar. 3.2.2. Skema siklus replikasi virus ND ..........................
Gambar 3.2.3. Udema daerah muka pada infeksi ND ...............
Gambar 3.2.4. Bulu di sekitar kloaka yang kotor akibat diare
pada ND ..................................................................
Gambar 3.2.5. Gejala tortikolis pada anak ayam yang
terinfeksi ND ..........................................................
Gambar 3.2.6. Perdarahan petekie proventikulus akibat ND ...
Gambar 3.2.7. Hemoragi pada usus akibat ND .........................
Gambar 3.2.8. Nekrosis ulseratif pada seka tonsil akibat ND ..
Gambar 3.3.1. Morfologi virus familia Birnaviridae ..................
Gambar 3.3.2. Bulu tampak kusam pertanda dehidrasi
akibat IBD pada ayam ...........................................

x

14
16
24
27
27
30
32
33
36
38
39
44
45
46
48
49
54
57

PENYAKIT VIRUS UNGGAS

Gambar 3.3.3. Gejala klinis IBD pada ayam pedaging ............... 59
Gambar 3.3.4. Pembesaran bursa Fabrisius dan distensi usus
pada infeksi IBD ..................................................... 61
Gambar 3.3.5. Udema dan perdarahan pada bursa akibat
infeksi IBD ............................................................... 62
Gambar 3.3.6. Perdarahan petekie di bawah kulit pada
infeksi IBD ............................................................... 63
Gambar 3.3.7. Histopatologi bursa akibat infeksi IBD,
nilai kerusakan=1 ................................................... 64
Gambar 3.3.8. Histopatologi bursa Fabrisius akibat infeksi IBD,
nilai kerusakan=2 ................................................... 65
Gambar 3.3.9. Histopatologi bursa Fabrisius akibat
infeksi IBD ............................................................... 66
Gambar 3.3.10. Histopatologi bursa Fabrisius akibat
infeksi IBD ............................................................... 67
Gambar 3.4.1. Morfologi Coronavirus ......................................... 71
Gambar 3.4.2. Cyanosis daerah muka akibat IB ........................... 74
Gambar 3.4.3. Ayam duduk dengan posisi seperti penguin
(penguin like stance) akibat IB ................................ 75
Gambar 3.4.4. Rongga abdomen dipenuhi dengan kuning
telur akibat IB ......................................................... 76
Gambar 3.4.5. Pembengkakan ginjal akibat IB ............................ 77
Gambar 3.4.6. Airsakulitis akibat IB ............................................. 78
Gambar 3.4.7. Embrio mati, perdarahan dan kerdil akibat IB .. 79
Gambar 3.5.1. Morfologi virus penyakit Marek.......................... 83
Gambar 3.5.2. Extensi satu kaki ke depan akibat penyakit
Marek ....................................................................... 87
Gambar 3.5.3. Limfomatosis okuler akibat penyakit Marek .......... 88
Gambar 3.5.4. Penyakit Marek tipe kulit ..................................... 89
Gambar 3.5.5 Tumor hati akibat penyakit Marek ...................... 90
Gambar 3.6.1. Morfologi virus Herpes ......................................... 98
Gambar 3.6.2. Gejala klinis ILT kronis ......................................... 103
Gambar 3.6.3. Perdarahan dan lesi-lesi pada trakea
akibat ILT................................................................. 104
Gambar 3.6.4. Perdarahan, berbuih, dan eksudat tebal
pada trakea akibat ILT ........................................... 105

xi

DR. DRH. GUSTI AYU YUNIATI KENCANA, MP

Gambar 3.7. 1. Morfologi Adenovirus .......................................... 111
Gambar 3.7.2. Abnormalitas bentuk telur akibat penyakit
EDS-76...................................................................... 115
Gambar 3.7.3. Kualitas kerabang telur yang jelek akibat
EDS-76...................................................................... 116

xii