1. Home
  2. Lainnya

PENYAKIT VIRUS PADA KULIT VARIOLA

  VARIOLA

  • Diperkirakan penyakit ini sudah punah
  • Penyebabnya adalah virus pox

PENYAKIT VIRUS PADA

  • Dibedakan menjadi 2 tipe :

  KULIT

  • Variola mayor
  • Variola minor (alastrim), lebih ringan
  • Penularan secara aeorogen  saluran

  nafas  system retikuloendotelial  multiplikasi  viremia  epidermis

  • Masa inkubasi 12-13 hari

  VARICELA

  Rash The characteristic rash appears in crops.

  (CACAR AIR, CHICKEN POX) An otherwise healthy child usually has 250-500 lesions but may have as few as 10 or as many as 1500.

  • Infeksi primer dari virus varisela-zoster

  Each lesion starts as a red macule and passes through stages of papule, vesicle, pustule, and crust. yang menyerang kulit dan mukosa

  Redness or swelling around a lesion should lead to suspicion of bacterial superinfection.

  • Penularan secara aerogen dan kontak

  The vesicle on a lesion's erythematous base leads to its description as a pearl or dewdrop on a rose petal. langsung

  The hallmark is the simultaneous presence of different stages of the rash.

  • Masa inkubasi : 2-3 minggu Some lesions may appear in the oropharynx.

  Eye lesions are rare. New lesions continue to erupt for 3-5 days. Lesions usually crust by 6 days (range 2-12 d), and heal completely by 16 days (range 7-34 d).

  Prolonged eruption of new lesions or delayed crusting and healing can occur with impaired cellular immunity.

KLINIS VARICELA

  • Masa prodromal : sekitar

  3 hari dengan demam subfebril, malaese dan sakit kepala

  • Masa erupsi : papul

  eritematosa  vesikel seperti tetesan embun (tear drop)

  • Masa krustasi / resolusi:

  vesikel  pustula  krusta, lepas sekitar 1- 2 minggu

  • Umur lesi tidak sama  gambaran polimorf
  • Disertai rasa gatal
  • Distribusi lesi : sentripetal : badan > muka

  • Bisa disertai dengan pembesaran kelenjar
  • Lesi infeksius sejak 24 jam sebelum erupsi

  oral

  dengan pewarnaan Giemsa

  dengan :

  varisela congenital pada neonatus

  congenital

  KOMPLIKASI PADA WANITA HAMIL

  timbul sampai krusta lepas

  getah bening regional bila terdapat infeksi sekunder

  dan ekstremitas, bisa menyerang mukosa

  Lesi varicella di vulva KLINIS VARICELA

KOMLIKASI VARICELA

  • Orang dewasa > anak
  • Ensefalitis • Pneumonia • Glomerulonefritis • hepatitis,
  • Keratitis • konjungtivitis,
  • Otitis • arteritis
  • trimester I bisa menimbulkan kelainan
  • menjelang kelahiran bisa menimbulkan

PENGOBATAN VARICELA (1)

DIAGNOSIS VARICELA

  • simtomatik : anti piretik, anti histamin
  • bila ada infeksi sekunder : antibiotika
  • Klinis • Bila klinis kurang jelas bisa dibantu
    • >obat anti viral :
  • asiklovir 5 X 800 mg/ hari selama 7 hari
  • valasiklovir 3 X 1000 mg/ hari selama 7 hari
  • famsiklovir 3 X 500 mg /hari selama 7 hari<

    • – sediaan hapus : pemeriksaan Tzank

PENGOBATAN VARICELA (2)

VAKSINASI VARICELA

  • dengan vaksin VZV : virus varizela –zoster
  • varisela zoster imunoglobulin, IM hanya
  • pemberian sub kutan, dosis : 0,5 ml,
  • pada dewasa : dosis kedua 0,5 ml diulang 4-8

    • – diberikan dalam waktu maksimum 4 hari

  • antibody timbul 3-6 hari setelah vaksinasi,
  • bisa diberikan pada penderita yang terpapar

    • – dosis 125 U/10 kg
    • – efektivitas pencegahan sekitar 50- 70%
    • – bisa mencegah komplikasi

  • lama proteksi : ?
  • bisa diulang 4-6 tahun kemudian

HERPES ZOSTER

KLINIS HERPES ZOSTER (1)

  • setelah infeksi primer varisela, virus akan berdiam di
  • stadium prodromal

    • – selama 2-3 hari
    • – sistemik (demam, malaise, sakit kepala)
    • – local : hiperestesi /nyeri radikuler,

  • Herpes Zoster disebabkan oleh virus varisela-zoster
  • menyerang kulit dan mukosa secara dermatomal,
  • &gt; daerah thorakal dan ophtalmikus pada orang

  hiperestesi / post herpetic neuralgia masih menetap meskipun lesi kulit telah sembuh

  krusta, lepas dalam 1-2 minggu

  resolusi

  grup/gerombolan sama dan berbeda dengan grup yang lain

  dan yang lain dipisahkan oleh kulit normal

  dan plak eritema  gerombolan vesikel dengan dasar eritematosa

  unilateral

  dewasa

  yang diinervasi oleh 1 ganglion saraf sensoris (ganglion posterior dan ganglion kranialis)&lt; ttp bisa lebih dari satu dermatome yang berdampingan

  yang re-aktivasi setelah infeksi primer (varicella)

  ganglion posterior dan ganglion kranialis

  &lt;3 hari

  minggu kemudian

  (strain Oka) yang dilemahkan terutama untuk penderita dengan imunitas rendah atau pada anak2 (&gt;12 bulan)

  setelah terpapar (untuk pencegahan)

  diberikan untuk wanita hamil, anak2 dan penderita dengan imunitas rendah

KLINIS HERPES ZOSTER (2)

KLINIS HERPES ZOSTER (3)

  • stadium erupsi
  • stadium krustasi /

    • – selama 7-12 hari
    • – dimulai dengan papula
    • – selama 1-2 minggu
    • – vesikel  purulen
    • – gerombolan yang satu
    • – seringkali
    • – umur vesikel dalam 1

KLINIS HERPES ZOSTER

  • herpes zoster hemoragik
  • herpes zoster abortif

  DIAGNOSA HERPES ZOSTER Multinucleated giant cell

  • klinis
  • pemeriksaan penunjang histology :

  Tzank test: ditemukan multinucleated giant cell pada scrapping dari dasar vesicle. Pewarnaan giemsa atau wright

KOMPLIKASI HERPES ZOSTER

  Multinucleated giant cells • caused by herpes simplex and

  • infeksi sekunder

  herpes zoster viruses John L. Bezzant,M.D.

  • Herpes simplex and herpes zoster viruses cause abnormal cell
  • keratokonjungtivitis
  • post herpetic neuralgia

  division in epidermal cells, and this creates multinucleated giant cells. These are epidermal cells • sindroma Ramsay Hunt that are much larger than the normal epidermal cells, and they

  • zoster generalisata

  contain multiple nuclei. The cell in the center of the field illustrates this.

HERPES SIMPLEKS

PENGOBATAN HERPES ZOSTER

  ( Herpes labialis, cold sores, herpes febrilis, herpes genitalis)

  • simtomatik : analgetik, anti histamin,

  • bila ada infeksi sekunder : antibiotika oral
  • anti viral ,dosis seperti varisela
  • infeksi yang disebabkan oleh virus

    • – terutama diberikan pada orang tua, penderita

  • kontroversi : prednison
  • untuk post herpetic neuralgia :
  • Lesi tidak dermatomal

    • – sistemik : analgetik (NSAIDs), karbamasepin,
    • – topical : topical NSAIDs, lidocain, topical aspirin,

HERPES SIMPLEKS

HERPES SIMPLEKS

  • penularan :
  • tipe II

    • – kontak langsung,
    • – daerah pinggang ke

  herpes labialis

  genitalis) HERPES SIMPLEKS,paha HERPES SIMPLEKS, bokong

  bawah

  venereal

  hubungan seksual

  atas

  herpes simpleks (hominis) tipe I atau II

  capcaicin

  trisiklik anti depresan, lorazepam

  dengan imunitas rendah

  kompres NaCl (bila basah)

  • – &gt; genital, herpes

    • tipe I

  • – daerah pinggang ke

  • – &gt;mulut dan hidung,

  • – biasanya non

  FASE INFEKSI FASE INFEKSI

HERPES SIMPLEKS (2)

  • fase laten

    • – tidak ada gejala klinis, tetapi virus bisa ditemukan

  • infeksi primer :

  pada ganglion dorsalis

  • – infeksi I

    • infeksi rekurens

    >– kambuhnya herpes simpleks akibat faktor2
  • – biasanya lebih lama (sekitar 3 minggu) dan

  pemicu seperti lebih berat

  • trauma fisik (demam, hubungan seksual)
  • daya tahan tubuh  (kurang tidur, infeksi)

    • – sering disertai gejala sistemik (demam,

  • perubahan hormonal (menstruasi)

  malaese) dan pembengkakan kelenjar

  • trauma psikis (stress)

  getah bening regional

  • minuman beralkohol
    • – biasanya lebih ringan dari pada infeksi primer>– klinis : vesikel2 yang bergerombol dengan
    • – bisa disertai gejala prodromal lokal

  dasar eritematosa  seropurulen  krusta

  • – bisa pada tempat yang sama (loco) atau tempat

  lain (non loco) PENGOBATAN DIAGNOSA HERPES SIMPLEKS

HERPES SIMPLEKS (1)

  • simtomatik
  • klinis
  • untuk infeksi primer :
  • Tzank test

    • – asiklovir 5 X 200 mg selama 7 hari

  • Kultur dari lesi

    • – valacyclovir 2 X 500 mg selama 7 hari

  • Serologi

    • – famcyclovir 3 X 125 mg selama 7 hari

  • untuk infeksi rekurens :

    • – acyclovir 3 X 400 mg selama 5 hari
    • – valacyclovir 1 X 500 mg selama 5 hari
    • – famcyclovir 2 X 125 mg selama 5 hari

  KOMPLIKASI PADA WANITA HAMIL PENGOBATAN DENGAN HERPES SIMPLEKS

HERPES SIMPLEKS (2)

  • untuk infeksi rekurens yang &gt; 6 X • trimester I :

  setahun :

  • – abortus
  • – acyclovir 2 X 400 mg/hari selama 3 bulan,

    • trimester II :

  kemudian dievaluasi

  • – kelahiran premature dengan kelainan

  neurologik

  • trimester III :

    • – bayi kemungkinan mendapat ensefalitis

  atau keratokonjungtivitis PENANGANAN WANITA HAMIL MOLUSKUM KONTAGIOSUM DENGAN HERPES SIMPLEKS

  • penyakit virus yang
  • bila terdapat lesi pada vagina/serviks

  berbentuk papul pada saat partus: mengkilat dengan

  • – kelahiran harus melalui seksio caesaria

  lekukan (delle) di tengahnya, disebabkan

  • bila tidak terdapat lesi pada

  oleh virus pox vagina/serviks :

  • papul berisi moluskum

    • – boleh dilahirkan pervaginal

  body yang berisi

  • – setelah itu monitor bayi

  partikel virus (tampak

  • – lakukan kultur HSV dari secret mata, usap pada pemeriksaan

  tenggorok dan rektum histopatologi) PENGOBATAN MOLUSKUM KONTAGIOSUM MOLUSKUM KONTAGIOSUM

  • penularan melalui :
  • mengeluarkan moluskum body dengan

  kontak langsung, menggunakan kuret kecil, jarum suntik autoinokulasi, atau komedone ekstraktor kontak seksual

  • cryotherapy>masa inkubasi : 1-
  • elektrokauter

  beberapa minggu

  • asam trikloroasetat 25%
  • bila imunity kuat, kadang2 bisa sembuh

  sendiri

VERUKA VULGARIS

  • Papula/plak berwarna

  Definisi : Hiperplasia epidermis yang •

  abu2, permukaan

  disebabkan oleh Human Papilloma Virus

  verukosa (grup Papova).

  • Bisa tumbuh di k
  • Klasifikasi :

  dan mukosa

  1. Veruka vulgaris dan filiformis

  • Fenomena Koebner

  2. Veruka plana juvenilis

  • Varian : veruka

  3. Veruka plantaris filiformis

  4. Kondiloma akuminatum

VERUKA VULGARIS

VERUKA PLANA JUVENILIS

  • Papula miliar
  • Veruka filiformis • Fenomena Koebner

  /lentikuler permukaan pipih dan licin, warnanya seperti kulit atau agak kecoklatan

  • Predileksi: muka, leher, dorsum manus/ pedis, pergelangan tangan, lutut
  • Fenomena Koebner

VERUKA PLANTARIS

PENGOBATAN VERUKA

  • Veruka yg terdapat pada telapak kaki
  • Bentuknya seperti callous dan bisa menimbulkan rasa nyeri saat berjalan
  • Beberapa veruka yg menyatu bisa seperti gambaran mosaik

  1. Keratolitik: asam trikloroasetat 50%, asam salisilat 40%

  2. Bedah beku/cryosurgery : liquid nitrogen

  3. Elektrokauter

  4. Bedah laser : laser CO2

  5. Imunomodulator : imiquimod cream 5% (anogenital wart)

Dokumen yang terkait

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALIAN JARAK JAUH PADA ROBOT BERODA TIPE HOLONOMIC BERBASIS ANDROID

0 0 6

STUDI NUMERIK EFEK VARIASI POSISI VORTEX GENERATOR TERHADAP BOUNDARY LAYER PADA AIRFOIL NACA 43018

0 0 8

PERANCANGAN SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKING (MPPT) PADA SEL SURYA YANG TERHUBUNG DENGAN GRID

0 0 8

PEMANFAATAN SINGLE BOARD COMPUTER (SBC) UNTUK PERANCANGAN TERMINAL KOMUNIKASI DATA VESSEL MESSAGING SYSTEM (VMES) PADA KAPAL NELAYAN

0 0 6

PENGARUH CIRCUMFERENTIAL ANGLE DAN RADIAL DISTANCERECTANGULAROBSTACLE PADA TUBE BANKS FIN HEAT EXCHANGER TERHADAP KARAKTERISTIKALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS

0 0 6

ANALISIS BEBAN FISIK DAN BEBAN PSIKOFISIK PADA PROSES PEMBUATAN PRODUK MEBEL KAYU DENGAN KOMBINASI KAYU SOLID DAN KAYU LAPIS

0 0 8

APLIKASI SISTEM PENGELOLAAN SURAT PADA KANTOR DESA JETIS LOR

0 10 6

INOVASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MATEMATIS MAHASISWA PADA PENGAJARAN HIMPUNAN DAN LOGIKA Adi Suarman Situmorang

0 0 8

INOVASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MATEMATIS MAHASISWA PADA PENGAJARAN HIMPUNAN DAN LOGIKA Adi Suarman Situmorang1 Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas HKBP Nommensen Jl. Sutomo Nomor: 4A Medan,

0 0 9

PROPOSAL USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS “ MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN FISIKA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 MALANG “ DISUSUN OLEH : NUR AHMAD FILARDI 521 512 7156 S1.

0 0 22