KTSP - Dokumen 1 MI\1 - Bab 1 dan Bab 2 - MI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi
mendorong terjadinya perubahan dan pembaharuan pada beberapa aspek pendidikan, termasuk
kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum madrasah ibtidaiyah pun menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran
baru, sehingga mengalami perubahan-perubahan kebijakan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah,
dan peserta didik. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 bahwa Kurikulum Satuan Pendidikan pada Jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada
panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah MI Tarbiyatussibyan ini
dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini disusun

oleh satu tim penyusun yang terdiri atas unsur madrasah dan komite madrasah di bawah koordinasi dan
suvervisi Pengawas TK/SD/MI UPTD Pendidikan Kecamatan Pagaden Barat, Kepala UPTD Pendidikan
Kecamatan Pagaden Barat, Pengawas Pendais Kementrian Agama Kab. Subang serta Tim Pembina dan
Pengembang Kurikulum Mapenda Kementrian Agama Kabupaten Subang. Pengembangan kurikulum ini
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut;
1. berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya;
2. beragam dan terpadu;
3. tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
4. relevan dengan kebutuhan kehidupan;
5. menyeluruh dan berkesnambungan;
6. belajar sepanjang hayat; dan
7. seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan menjadi kenyataan
apabila terlaksana di lapangan dalam proses pembelajaran yang baik. Pembelajaran, baik di kelas
maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara efektif yang mampu membangkitkan aktivitas dan
kreativitas anak. Dalam hal ini para pelaksana kurikulumlah (baca: guru) yang akan membumikan
kurikulum ini dalam proses pembelajaran. Para pendidik juga hendaknya mampu menyiptakan
pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan bagi anak, sehingga anak betah di madrasah. Atas
dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di madrasah ibtidaiyah hendaknya bersifat mendidik,

mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak, efektif, demokratis, menantang,
menyenangkan, dan mengasyikkan. Dengan spirit seperti itulah kurikulum ini akan menjadi pedoman yang
dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatussibyan.

1 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MI. Amalus Sholeh

B.

Visi, Misi, dan Tujuan Madrasah
1.

Visi:
Terwujudnya generasi yang sehat, beriman, bertaqwa, dan berilmu .

2.

Misi
2.1. Menanamkan keyakinan/ akidah melalui pengamalan ajaran agama .
2.2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.
2.3. Mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK, bahasa, olahraga dan seni budaya sesuai

dengan bakat, minat dan potensi siswa.
2.4. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga madrasah dan lingkungan.
2.5. Meningkatkan mutu pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan generasi yang
bermoral, kreatif, maju dan mandiri.

3.

Tujuan
Tujuan pendidikan dasar secara umum adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
Secara khusus tujuan pendidikan di MI Tarbiyatussibyan adalah:
3.1. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan;
3.2. Meraih prestasi akademik maupun non akademik minimal tingkat Kabupaten Subang;
3.3. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan
ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
3.4. Menjadi madrasah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar;
3.5. Menjadi madrasah yang diminati di masyarakat.

2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MI. Amalus Sholeh


BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa struktur dan
muatan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah meliputi lima kelompok mata pelajaran
sebagai berikut:
1)

kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

2)

kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;

3)

kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;


4)

kelompok mata pelajaran estetika; dan

5)

kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran untuk jenjang SD/MI/SDLB
disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1.
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
Kelompok
No
Mata
Pelajaran
1.
Agama dan
Akhlak Mulia


2.

Kewarganega
-raan dan
Kepribadian

3.

Ilmu
Pengetahuan
dan Teknologi

Cakupan
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak
mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran
dan
wawasan
termasuk
wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab
sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi,
dan nepotisme.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk

mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan

3 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MI. Amalus Sholeh

No

Kelompok
Mata
Pelajaran

4.

Estetika

5.

Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan


Cakupan
kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis,
kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
untuk
meningkatkan
sensitivitas,
kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati
dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta menanamkan

sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan
perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Selanjutnya dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan pula bahwa:
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada SD/MI/SDLB/Paket A
dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan,
kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, ilahraga,
dan kesehatan.
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian pada
SD/MI/SDLB/Paket A, dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan
agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan
pendidikan jasmani.
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan

bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,
keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal yang relevan.
4) Kelompok mata pelajaran estetika pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan
melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampian,
dan muatan lokal yang relevan.
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan pada
SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan
pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan
alam, dan muatan lokal yang relevan.
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, struktur Kurikulm Tingkat Satuan
Pendidikan SDN Munjul Jaya adalah seperti pada halaman berikut.

4 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MI. Amalus Sholeh

Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur'an-Hadis
b. Akidah-Akhlak
c. Fikih
d. Sejarah Kebudayaan Islam
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Arab
5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan Alam
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Seni Budaya dan Keterampilan
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
B. Muatan Lokal *)
1. Bahasa Daerah
2. Bahasa Inggris
3. Pendidikan Lingkungan Hidup
C. Pengembangan Diri **)
Jumlah

I

II

III

IV, V, dan VI

2
2
2
2
2
5
2
5
4
3
4
4

37

37

39

2
2
2
2
2
45

Keterangan:
1. 1 (satu) Jam pelajaran alokasi waktu 35 menit.
2. Kelas 1, 2, dan 3 pendekatan Tematik, alokasi waktu per mata pelajaran
diatur sendiri oleh SD/MI.
3. Kelas 4, 5, dan 6 pendekatan Mata Pelajaran.
4. Madrasah dapat memasukan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal
dan global, yang merupakan bagian dari mata pelajaran yang
diunggulkan.
5. Mengenai pembelajaran tematis madrasah dapat menentukan alokasi
waktu permata. pelajaran sedangkan dalam PBM menggunakan
pendekatan temati
B. MUATAN KURIKULUM
1. MATA PELAJARAN INTI
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan
pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap
satuan pendidikan dituangkan dalam kompentensi dalam setiap tingkatan
dan/atau semester sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. kompetensi
yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar.
5 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MI. Amalus Sholeh

6 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MI. Amalus Sholeh