EKSISTENSI TOKOH ADAT DALAM UPACARA SEDEKAH GUNUNG MERAPI DI DESA LENCOH, KECAMATAN SELO, KABUPATEN BOYOLALI.

(1)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif. Data terakhir pada tahun 2012, Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif dengan kurang lebih 5 juta penduduk yang berdiam di sekitarnya. Sejak 26 Desember 2004, setelah gempa besar dan tsunami terjadi, semua pola letusan gunung berapi berubah, misalnya Gunung Sinabung, yang terakhir kali meletus pada 1600-an, tetapi tiba-tiba aktif kembali pada tahun 2010 dan meletus pada 2013. (Camie Ayapoe: Semeru.com: 3 Oktober 2013). Indonesia juga diketahui sebagai jalur Cincin Api Pasifik (pacific ring of fire). Daerah cincin api pasifik tersebut adalah daerah tempat bergesernya dua lempeng teltonik, sehingga daerah cincin api pasifik lebih dikenali dibanding dengan wilayah gunung berapi lainnya di dunia.

Keberadaan gunung berapi ini berkaitan banyak dengan kehidupan masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan setiap gunung mempunyai mitos-mitos yang berbeda antara gunung satu dengan gunung yang lainnya. Mitos tersebut erat kaitannya dengan ritual adat yang dilaksanakan masyarakat setempat yang menjadi suatu kebudayaan. Kebudayaan tersebut dilakukan secara terus-terus sehingga menjadi suatu tradisi.

Masyarakat Jawa sangat kental dengan tradisi yang dipimpin oleh tokoh adat. Tradisi yang nyata adalah dengan adanya upacara-upacara ritual adat. Pada umumnya, upacara tradisi ini dilakukan untuk menghormati, memuja, mensyukuri dan meminta keselamatan pada leluhur. Upacara ritual ini sudah menjadi tradisi masyarakat Jawa sejak zaman pra-sejarah. Ketika Islam masuk ke Indonesia dengan Wali Songo sebagai penyebar agama Islam di Jawa, upacara ritual ini di akulturasikan dengaan syariat Islam.

Di dalam pelaksanaan upacara ritual dipimpin oleh ketua adat dalam penyelenggaraan tradisi upacara ritual ini. Di Kabupaten Boyolali bagian barat Jawa Tengah ini tepatnya di Desa Lencoh, Kecamatan Selo masih sangat kental


(2)

commit to user

mengikuti dan mendukung kebudayaan Jawa seperti daerah kejawen lainnya. Masyarakat Desa Lencoh selalu melaksanakan upacara sedekah gunung setiap malam pergantian tahun dalam kalender Jawa atau lebih sering disebut malam 1 Suro atau 1 Muharam. Upacara sedekah gunung ini dianggap penting dan saklar bagi masyarakat setempat.

Upacara sedekah gunung adalah satu bentuk upacara tradisional yang dilaksanakan oleh warga Desa Lencoh sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karuniaNya serta sebagai bentuk pengormatan kepada para leluhurnya. Upacara sedekah gunung ini sudah dilaksanakan oleh warga Desa Lencoh sejak zaman nenek moyang. Gunung Merapi sebagai salah satu simbol spiritual Masyarakat Jawa, Khususnya Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Gunung teraktif di Dunia ini setiap tahunnya selalu menjadi pusat ritual bagi penduduk yang ada di sekitarnya. Dan yang menarik dari digelarnya upacara Sedekah Gunung ini adalah sesaji berupa kepala kerbau yang diikutkan dalam sesaji yang dilarungkannya sesaji berupa kepala kerbau ke kawah puncak Gunung Merapi. (Danang Dave: Kompas Online: 28 November 2011).

Masyarakat Desa Lencoh sebagian besar masih peduli pada pelaksanaan upacara-upacara adat, mereka masih meyakini akan manfaat dari pelaksanaan upacara adat yang sudah terselenggara sejak zaman dahulu, sehingga mereka masih melestarikan upacara-upacara adat. Salah satu upacara adat yang masih dilestarikan adalah upacara adat Sedekah Gunung.

Sama seperti upacara ritual lain, upacara ritual sedekah gunung ini juga harus menggunakan pimpinan upacara dalam pelaksanaannya. Upacara sedekah gunung ini di pimpin oleh tokoh adat setempat. Tokoh adat setempat bertugas untuk memimpin upacara ritual sedekah gunung ini diharapkan agar pelaksanaan upacara ini dapat berjalan dengan lancar. Juga turut ikut menjaga tradisi upacara ritual ini sebagai suatu kearifan lokal karena sudah menjadi salah satu kultur (budaya) masyarakat Desa Lencoh. Oleh karena itu, bahwa salah satu tujuan masyarakat Desa Lencoh mempertahankan upacara sedekah gunung ini dimaksudkan untuk memelihara warisan leluhur yang kaya akan simbol dan makna.


(3)

commit to user

Upacara sedekah gunung yang tadinya merupakan ritual rutin yang dilakukan oleh masyarakat Desa Lencoh, seakan-akan menjadi suatu menu pekerjaan rutin tokoh adat untuk memimpin jalannya upacara sedekah gunung tersebut. Ditengah maraknya kebudayaan modern yang semakin terus berkembang, ritual sedekah gunung ini masih tetap bertahan dan dijalankan oleh tokoh adat dan masyarakat setempat sebagai pendukungnya. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi suatu wahana dalam menggali informasi dibalik keberadaan (eksistensi) tokoh adat upacara sedekah gunung tersebut.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dalam penelitian ini penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana makna upacara sedekah gunung Merapi di Desa Lencoh,

Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali?

2. Bagaimana peran tokoh adat di dalam prosesi upacara sedekah gunung

Merapi di Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali?

3. Bagaimana strategi tokoh adat dalam menjaga upacara adat sekedah gunung

Merapi di Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali?

C.Tujuan Penelitian

Bertitik tolak pada rumusan masalah di atas, maka maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui makna sedekah gunung bagi tokoh adat upacara sedekah

gunung di Selo, Boyolali.

b. Mengetahui prosesi sedekah gunung di masyarakat Selo, Boyolali.

c. Mengetahui upaya tokoh adat upacara sedekah gunung di Selo, Boyolali


(4)

commit to user

D.Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari peneletian ini diharapkan berdaya guna sebagai berikut :

1. Manfaat Teorotis :

Penelitian ini dikembangkan untuk melihat eksistensi tokoh adat dalam upacara sedekah gunung dengan menggunakan perspektif Strukturasi dari Anthony Giddens.

2. Manfaat Praktis :

a. Diharapkan dapat memperkaya kajian terhadap sedekah gunung

sebagai suatu bentuk kebudayaan dalam masyarakat Indonesia.

b. Hasil peneletian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

terhadap pengembangan wacana tentang dinamika sebuah budaya khususnya sedekah gunung.

c. Menambah pengetahuan dan informasi bagi peneliti mengenai

fenomena perayaan sedekah gunung jelang malam 1 Suro di Selo, Kabupaten Boyolali.

d. Pengembangan mata pelajaran Sosiologi kelas XII pada bab


(5)

commit to user

EKSISTENSI TOKOH ADAT DALAM UPACARA SEDEKAH GUNUNG MERAPI DI DESA LENCOH, KECAMATAN SELO,

KABUPATEN BOYOLALI

SKRIPSI

Oleh :

JATMIKO SURYO GUMILANG K8410031

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2014


(6)

commit to user

ii


(7)

commit to user

iii

EKSISTENSI TOKOH ADAT DALAM UPACARA SEDEKAH GUNUNG MERAPI DI DESA LENCOH, KECAMATAN SELO,

KABUPATEN BOYOLALI

Oleh :

JATMIKO SURYO GUMILANG K8410031

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2014


(8)

commit to user

iv


(9)

commit to user

v


(10)

commit to user

vi

ABSTRAK

Jatmiko Suryo Gumilang. K8410031. EKSISTENSI TOKOH ADAT

UPACARA SEDEKAH GUNUNG MERAPI DI DESA LENCOH

KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI. Skripsi : Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. 2014.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) makna upacara sedekah gunung (2) peran yang dilakukan tokoh adat dalam upacara sedekah gunung (3) strategi tokoh adat dalam melestarikan upacara sedekah gunung. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Lencoh Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, dengan alasan sampai saat ini masih mempertahankan dan melestarikan upacara sedekah gunung.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. Teknik pengumpulan data berasal dari wawancara dengan sumber data utama yaitu tokoh adat, kepala desa, ketua Rt.06 dan warga desa. Sedangkan data lainnya bersumber dari observasi dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji validitas data menggunakan trianggulasi sumber dan metode. Teknik analisis menggunakan model analisis data interaktif yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) upacara sedekah gunung sebagai adat tradisi warga Lencoh secara turun-temurun, upacara sedekah gunung dianggap sebagai kewajiban bagi semua warga Lencoh dan upacara sedekah gunung sebagai sarana meminta keselamatan kepada Tuhan. (2) peran tokoh adat sebagai seksi kerersmian dan pembaca ujub kidungan yang belum pernah tergantikan dan merupakan peran sentral dalam upacara sedekah gunung. (3) strategi tokoh adat dalam melestarikan upacara sedekah gunung adalah sosialisasi yang terus-menerus sehingga menjadi kebiasaan, iuran warga yang ditarik per-KK dan pergantian panitia penyelenggara.

Simpulan penelitian ini adalah tokoh adat berperan sentral dalam upacara sedekah gunung. Tokoh adat sebagai agen yang memilki kekuasaan dengan rutinitas ritual upacara sedekah gunung yang sudah melekat erat dalam masyarakat.


(11)

commit to user

vii

ABSTRACT

Jatmiko Suryo Gumilang. K8410031. THE EXISTENCE OF SEDEKAH

GUNUNG MERAPI RITUAL CUSTOM FIGURES IN LENCOH VILLAGE

OF SELO SUB DISTRICT OF BOYOLALI REGENCY. Thesis. Teacher

Training and Education Faculty of Sebelas Maret University. 2014.

The objective of research was to find out (1) the meaning of sedekah

gunung rite, (2) the role played by the custom figures in sedekah gunung rite, and (3) the strategy the custom figures took in preserving the sedekah gunung rite. The research was taken place in Lencoh Village of Selo Sub District of Boyolali Regency, because this village still maintains and preserves sedekah gunung rite.

This study was a qualitative research with phenomenological method. Technique of collecting data used was interview with the main data source such as custom figure, chief of village, the chief of RT 06, and villagers. Meanwhile another data derived from observation and documentation. The sampling techniques employed were purposive sampling ones. The data validation test was conducted using source and method triangulations. Technique of analyzing data used was an interactive model of analysis encompassing data reduction, data display, and conclusion drawing.

Considering the result of research, it could be concluded that (1) the sedekah gunung rite was Lenc

it was considered as the obligation for all Lencoh people and as the means of asking for salvation to God; (2) the role of custom figures as the official section

and ujub kidungan reader had not been replaced yet and constituted the central

role in sedekah gunung rite; (3) the strategy the custom figure took in preserving sedekah gunung

due collected per household and the succession of organizing committee.

The conclusion of research was that the custom figure played a central role in sedekah gunung rite. The custom figure served as an agent having power in the routine of sedekah gunung rite inherent strongly to the society.


(12)

commit to user

viii


(13)

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Dengan doa dan puji syukur kehadirat Allah SWT, saya persembahkan karya ini kepada :

1. Ibu Kusmaryanti atas doa, pengorbanan,

cinta dan kasih sayang yang tanpa batas.

2. Alm. Bapak Sunaryo atas doa dan restu yang

senantiasa terasa dihati.

3. Bude Tri Maryami, Bulik Etik Maryanie, dan

Edining Suryo Gumelar untuk dorongan, bantuan dan perhatian.


(14)

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas limpahan rahmat dan hidayah Allah SWT sehingga skripsi ini dapat diselesaikan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Sosiologi Antropologi. Dalam penyelesaian skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Univeristas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. HM. Haryono, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.

5. Atik Catur Budiati S.Sos, M.A selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.

6. Drs. Slamet Subagya, M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan pengarahan dan dukungan dari awal perkuliahan sampai akhir.

7. Dosen-dosen Pendidikan Sosiologi Antropologi yang telah memberikan

pembelajaran.

8. Kepala Desa Lencoh dan segenap Staf Desa Lencoh, Bapak Paiman selaku

tokoh adat Desa Lencoh, Pak Ngateno selaku ketua Rt.06 Temusari Lencoh dan Pak Marto yang telah membantu peneliti.

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa masih memiliki kekurangan, namun diharapkan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pelestarian budaya daerah.

Akhir kata, semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah SWT, Amin.

Surakarta, Juli 2014


(15)

commit to user

xi

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PERNYATAAN ... ii

PENGAJUAN ... iii

PERSETUJUAN ... iv

PENGESAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

MOTTO ... viii

PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... . 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberadaan Upacara Sedekah Gunung Merapi... 5

a. Upacara Sedekah... 5

b. Upacara Sedekah Gunung Bagian Dari Kebudayaan... 8

B. a. Definisi Tokoh Adat... 11

b. Strukturasi Pemimpin ... 12

c. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 16


(16)

commit to user

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 19

1. Tempat Penelitian ... 19

2. Waktu Penelitian ... 19

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 20

C. Data dan Sumber Data ... 21

D. Teknik Sampling (Cuplikan) ... 23

E. Teknik Pengumpulan Data ... 24

1. Wawancara... 24

2. Observasi ... 25

3. Dokumentasi ... 25

F. Uji Validitas Data ... 26

G. Analisis Data ... 26

1. Reduksi Data ... 27

2. Penyajian Data ... 27

3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi ... 27

H. Prosedur Penelitian ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 30

1. Karakteristik Masyarakat Desa Lencoh ... 30

2. Sejarah dan Pelaksanaan Sedekah Gunung ... 32

B. Deskripsi Temuan Penelitian... 41

1. Makna Upacara Sedekah Gunung ... 41

2. Peran Tokoh Adat dalam Upacara Sedekah Gunung ... 46

3. Strategi Tokoh Adat dalam Menjaga Upacara Sedekah Gunung.. 51

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 58

1. Pola Ruang dan Waktu Sebagai Unsur Sedekah Gunung ... 59

2. Strukturasi Kepemimpinan Tokoh Adat dalam Upacara Sedekah Gunung ... 72


(17)

commit to user

xiii

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ... 79

B. Implikasi ... 80 C. Saran ... 82 DAFTAR PUSTAKA


(18)

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman


(19)

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berfikir ... 17

3.1 Teknis Analisis dan Model Miles dan Habermsn... 27

4.1 Joglo Merapi sebagai tempat pelaksanaan sedekah gunung ... 34


(20)

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Interview Guide ... 86

Lampiran 2. Catatan Lapangan/ Fieldnote ... 94

Lampiran 3. Foto ... 118


(1)

commit to user

xi

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PERNYATAAN ... ii

PENGAJUAN ... iii

PERSETUJUAN ... iv

PENGESAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

MOTTO ... viii

PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... . 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberadaan Upacara Sedekah Gunung Merapi... 5

a. Upacara Sedekah... 5

b. Upacara Sedekah Gunung Bagian Dari Kebudayaan... 8

B. a. Definisi Tokoh Adat... 11

b. Strukturasi Pemimpin ... 12

c. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 16


(2)

commit to user

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 19

1. Tempat Penelitian ... 19

2. Waktu Penelitian ... 19

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 20

C. Data dan Sumber Data ... 21

D. Teknik Sampling (Cuplikan) ... 23

E. Teknik Pengumpulan Data ... 24

1. Wawancara... 24

2. Observasi ... 25

3. Dokumentasi ... 25

F. Uji Validitas Data ... 26

G. Analisis Data ... 26

1. Reduksi Data ... 27

2. Penyajian Data ... 27

3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi ... 27

H. Prosedur Penelitian ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 30

1. Karakteristik Masyarakat Desa Lencoh ... 30

2. Sejarah dan Pelaksanaan Sedekah Gunung ... 32

B. Deskripsi Temuan Penelitian... 41

1. Makna Upacara Sedekah Gunung ... 41

2. Peran Tokoh Adat dalam Upacara Sedekah Gunung ... 46

3. Strategi Tokoh Adat dalam Menjaga Upacara Sedekah Gunung.. 51

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 58

1. Pola Ruang dan Waktu Sebagai Unsur Sedekah Gunung ... 59

2. Strukturasi Kepemimpinan Tokoh Adat dalam Upacara Sedekah Gunung ... 72


(3)

commit to user

xiii

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ... 79

B. Implikasi ... 80 C. Saran ... 82 DAFTAR PUSTAKA


(4)

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman


(5)

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berfikir ... 17

3.1 Teknis Analisis dan Model Miles dan Habermsn... 27

4.1 Joglo Merapi sebagai tempat pelaksanaan sedekah gunung ... 34


(6)

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Interview Guide ... 86

Lampiran 2. Catatan Lapangan/ Fieldnote ... 94

Lampiran 3. Foto ... 118