PENGARKE PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP KEDISIPLINAN KARYAWAN PADA PTP NUSANTARA IX KERJOARUM KARANGANYAR.

PENGAR
RUH TING
GKAT PEN
NDIDIKAN
N DAN MA
ASA KERJA
A TERHAD
DAP
KE
EDISIPLIN
NAN KAR
RYAWAN PADA
P
PTP
P NUSANTA
ARA IX
KERJOA
ARUM KARANGANY
YAR

NA

ASKAH PUBLIKASI
Diajukaan untuk Meemperoleh Gelar
G
Sarjanna Pendidikkan
p
pada
Program
m Studi Pen
ndidikan Akkuntansi

O
Diajukan Oleh:
Riana Mullyasari
A 210 110
0 151

Kepad
da:
PEND
DIDIKAN AKUNTANS

A
SI
FAKUL
LTAS KEGU
URUAN DA
AN ILMU PENDIDIK
P
KAN
UNIVE
ERSITAS MUHAMMA
M
ADIYAH SURAKART
TA
2015
5

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP
KEDISIPLINAN KARYAWAN PADA PTP NUSANTARA IX
KERJOARUM KARANGANYAR


Diajukan Oleh:
Riana Mulyasari
A 210 110 151

Artikel publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta untuk dipertanggungjawabkan di
hadapan tim penguji skripsi.

Surakarta,

Oktober 2015

Prof. Dr. Harsono, SU
NIK : 232

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perusahaan sering mengalami permasalahan pada kualitas sumber daya
manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur penting dalam

perusahaan

atau

organisasi.

Sumber

daya

manusia

digunakan

untuk

mempertahankan dan mengembangkan perusahaan sesuai dengan tuntutan zaman.
Sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Perusahaan memiliki tujuan yang ingin dicapai, oleh karena itu perusahaan

membutuhkan kedisiplinan yang baik dari karyawan. Kedisiplinan adalah suatu
keadaan dimana setiap individu melaksanakan peraturan tersebut baik secara
langsung maupun tidak langsung. Menurut Hasibuan (2013: 193) kedisiplinan
adalah kesadaran dan kesediaan menaati semua peraturan perusahaan dan normanorma sosial yang berlaku. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung
jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini akan
mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan organisasi.
Faktor yang mempengaruhi kedisiplinan karyawan salah satunya adalah
tingkat pendidikan. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
tahun 2003,

tingkat pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan

berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan
kemampuan yang dikembangkan. Tingkat pendidikan ini dianalisis guna dapat
ditempatkan pada posisi jabatan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikannya.
Tingkat pendidikan yang semakin tinggi diharapkan dapat meningkatkan disiplin
kerja karyawan. Hal ini disebabkan bahwa semakin tinggi daya analisa yang di
miliki pada akhirnya akan mampu memecahkan masalah yang di hadapinya.
Pendidikan dengan kata lain merupakan prasyarat bagi kemampuan seorang
karyawan untuk memperbaiki kualitasnya yaitu kualitas untuk menjalankan

tugasnya.
Faktor lain yang juga mempengaruhi kedisiplinan karyawan adalah masa
kerja karyawan. Masa kerja dihitung dari tanggal masuknya pekerja sesuai jenis
status, baik tetap maupun tidak tetap dalam perjanjian kerja. Menurut Nitisemito
(Arini: 2011) masa kerja adalah lamanya seorang karyawan menyumbangkan

tenaganya pada perusahaan tertentu. Sejauh mana tenaga kerja dapat mencapai
hasil yang memuaskan dalam bekerja tergantung dari kemampuan, kecakapan,
dan ketrampilan tertentu agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik.
Masa kerja merupakan hasil penyerapan dari berbagai aktivitas manusia, sehingga
mampu menumbuhkan ketrampilan yang muncul secara otomatis dalam tindakan
yang dilakukan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada karyawan bagian
pengolahan PTP Nusantara IX Kerjoarum karena masih banyak karyawan yang
kurang mengedepankan kedisiplinan, masih banyak yang belum mentaati
ketentuan yang di wajibkan oleh perusahaan. PTP Nusantara IX Kerjoarum
memperkerjakan karyawan dalam jumlah yang cukup besar, yang terdiri dari jenis
kelamin yang berbeda dengan tingkat pendidikan yang bervariasi maupun umur
yang berbeda-beda serta masa kerja yang tidak sama. Tingkat pendidikan yang
tinggi dan masa kerja yang lama belum menjadi jaminan bahwa karyawan dapat

bersikap disiplin dalam bekerja. Perusahaan harus selalu berusaha agar
bawahannya mempunyai disiplin kerja yang baik, dengan tata tertib yang baik,
semangat kerja, moral kerja, efisiensi, efektifitas kerja karyawan akan meningkat.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA
KERJA

TERHADAP

KEDISIPLINAN

KARYAWAN

PADA

PTP

NUSANTARA IX KERJOARUM KARANGANYAR”

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang diharapkan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1.

Pengaruh tingkat pendidikan terhadap kedisiplinan karyawan pada PTP
Nusantara IX Kerjoarum Karanganyar.

2.

Pengaruh masa kerja terhadap kedisiplinan karyawan pada PTP Nusantara IX
Kerjoarum Karanganyar.

3.

Pengaruh tingkat pendidikan dan masa kerja terhadap kedisiplinan karyawan
pada PTP Nusantara IX Kerjoarum Karanganyar.

LANDASAN TEORI
Kedisiplinan Karyawan
Kedisiplinan karyawan adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha

memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga
para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan
para karyawaan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya. Kedisiplinan
diartikan jika karyawan selalu datang dan pulang tepat waktunya, mengerjakan
semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial yang berlaku. Menurut Hasibuan, (2012:194) “Kedisiplinan
adalah kesadaran dan kesediaan menaati semua peraturan perusahaan dan normanorma sosial yang berlaku”. Dalam kedisiplinan karyawan diperlukan peraturan
dan hukuman karena peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan
dan penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang baik bagi
perusahaan. Dengan tata tertib yang baik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi,
dan efektivitas kerja karyawan menjadi meningkat.

Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan adalah tahap pendidikan yang berkelanjutan, yang
ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan
bahan pengajaran dan cara menyajikan bahan pengajaran. Menurut Anonim
(Yuyun:2009) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendali diri, kecerdasan akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan

dirinya dan masyarakat.

Masa Kerja
Masa kerja adalah lama waktu untuk melakukan suatu kegiatan atau lama
waktu seseorang sudah bekerja (Tim penyusun KBBI, 2010). Masa kerja adalah
rentang waktu yang telah ditempuh oleh seseorang

dalam melaksanakan

tugasnya. Selama rentang waktu itulah banyak memberikan pengalaman dan

pelajaran sehingga karyawan mengerti apa yang di inginkan dan diharapkan oleh
perusahaan.
Masa kerja adalah jangka waktu yang telah dilalui

seseorang sejak

menekuni pekerjaan. Masa kerja dapat mencerminkan pengalaman seseorang
dalam menguasai bidang tugasnya. Semakin lama seseorang bekerja, jumlah
pengalaman kerja yang dimiliki makin banyak dan ketrampilan kerjanya semakin

baik.

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Peneliti melakukan
pengukuran terhadap semua fenomenal yang dihadapi. Menurut Ruslan (2003: 81)
“penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya diambil menggunakan
angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data, serta penampilan dari
hasilnya”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan
dan masa kerja terhadap kedisiplinan karyawan pada PTP Nusantara IX
Kerjoarum Karanganyar.

Populasi
Menurut Subagyo (2011: 93) “Populasi adalah jumlah dari keseluruhan
obyek (satuan-satuan/individu-individu) yang karakteristiknya hendak di duga.
Satuan-satuan/individu-individu ini disebut unit analisis. Unit analisis juga sering
disebut elemen dari populasi.” Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
karyawan bagian pengolahan yang bekerja di PTP Nusantara IX Kerjoarum
Karanganyar adalah sebanyak 96 orang. Populasi sebanyak 96 orang ini yang
akan menjadi sampel pada penelitian yang dilakukan. Penelitian ini kemudian
disebut penelitian sensus dimana semua jumlah populasi dijadikan sampel
penelitian.

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu usaha sadar untuk
mengumpulkan data yang dilaksanakan secara sistematis dengan prosedur yang

standar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen penelitian data,
yaitu berupa angket yang terlebih dahulu membuat kisi-kisi angket sebelum diuji
coba dan diuji validitas, reliabilitas dan multikolinearitas.
Tabel Kisi-kisi Angket
No
1

Variabel
Indikator
Penelitian
Kedisiplinan Ketepatan waktu
karyawan

Menggunakan
peralatan kantor
dengan baik

2

Tingkat

Deskriptor
• Karayawan
masuk kerja
sesuai dengan
waktu yang telah
ditentukan dan
pulang tidak
boleh dari jam
kerja serta dapat
meyelesaikan
pekerjaan tepat
waktu
• Karyawan dapat
menggunakan
peralatan kantor
dengan baik dan
benar sesuai
dengan
kebutuhan
pekerjaan dan
jika terjadi
kerusakan maka
segera
dikonfirmasikan.

Tanggung jawab
• Menyelesaikan
yang tinggi terhadap
tugas yang telah
pekerjaan dan
di bebankan oleh
perintah atasan
atasan dengan
baik dan benar
Ketaatan terhadap
• Mematuhi segala
aturan kantor
aturan yang di
buat oleh
perusahaan, baik
ketentuan
pemakaian
seragam, id card
atapun aturan
yang lainnya.
Lama tahun sukses
• Waktu yang

No. Item

Jumlah

1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8,
9,10, 11,
12, 13,
14, 15,
16, 17,18
19,20

20

21, 22

Pendidikan

sekolah

Ijasah tertinggi yang
dimiliki

3

Masa kerja

Lama kerja pada
jenis pekerjaan
tertentu

Jumlah tahun kerja
pada jenis pekerjaan
tertentu

dibutuhkan
seseorang untuk
lulus sekolah di
jenjang tertentu
• Ijasah terakhir
yang dimiliki
seseorang
menurut tingkat
pendidikan yang
dijalankannya.
• Lamanya
seseorang bekerja
atau
menyumbangkan
tenaganya pada
perusahaan
tertentu.
• Angka tahun yang
di peroleh selama
seseorang bekerja
pada jenis
pekerjaan yang
terakhir.

23, 24

Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear
berganda, uji t, uji f, uji R2, sumbangan relatif dan efektif, dan teknik penyajian
data.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan uji validitas diketahui semua item pernyataan dari variabel
kedisiplinan karyawan (Y), tingkat pendidikan (X1) dinyatakan valid. Hal tersebut
dibuktikan karena nilai rhitung>rtabel dan nilai signifikansi < 0,05. Berdasarkan uji
reliabilitas semua item dinyatakan reliabel karena memiliki nilai rhitung>rtabel
dengan rtabel 0,444 variabel kedisiplinan karyawan 0,908.
Hasil uji prasyarat analisis dari uji normalitas yang dilakukan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah regresi variabel dependen, variabel independen,
atau keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal yang
menggunakan teknik uji Lilieforts atau dalam program SPSS disebut juga dengan

Kolmogrov-Smirnov menyimpulkan bahwa data dari kedisiplinan karyawan,
tingkat pendidikan dan masa kerja dengan taraf signifikasi > 0,05. Untuk variabel
kedisiplinan karyawan yaitu sebesar 0,070 > 0,05. Variabel tingkat pendidikan
0,054 > 0,05. Variabel masa kerja yaitu sebesar 0,065 >0,05.
Hasil uji prasyarat analisis dari uji linearitas yang digunakan untuk
mengetahui apakah model hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
merupakan garis lurus (hubungan linear) atau untuk mengetahui apakah setiap
variabel bebas dan variabel terikat bersifat linear atau tidak yang menggunakan
bantuan SPSS For Windows 15.0 antara varibel tingkat pendidikan terhadap
kedisiplinan karyawan menunjukkan bahwa mempunyai hubungan linear dengan
Fhitung< Ftabel yaitu 0,619 < 3,07 dan dengan nilai signifikansi 0,778 > 0,05 dan
variabel masa kerja terhadap kedisiplinan karyawan menunjukkan 1,142 < 3,07
dan nilai signifikansi 0,329 > 0,05.
Tujuan dari uji multikolinieritas adalah untuk mengujikan apakah regresi
ditemukan korelasi antara variabel independen, jika terjadi korelasi maka tidak
terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi
antar variabel. Metode enter digunakan untuk menguji adanya multikolinieritas
yaitu dengan melihat pada Tolerance Value atau Variance Inflation Factor (VIF).
Pedoman model regresi yang bebas multikolinieritas menguji Tolerance Value di
atas angka 0,1, sedangkan batas VIF adalah 10. Untuk variabel tingkat pendidikan
Tolerance Value

0,993, Variance Inflation Factor 1,007 dan masa kerja

Tolerance Value 0,993, Variance Inflation Factor 1,007.
Uji prasyarat analisis telah terpenuhi, kemudian dilakukan analisis regresi
linear berganda yang dilakukan dengan bantuan SPSS For Windows 15.0. hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan masa kerja mempunyai
kontribusi terhadap kedisiplinan karyawan. Hal ini dapat dilihat dari persamaan
regresi linear yaitu Y = 55,331+ 0,667X1 + 0,087X2. Berdasarkan persamaan
tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari masing-masing variabel independen
bernilai positif antara tingkat pendidikan dan masa kerja secara bersama-sama
berkontribusi terhadap kedisiplinan karyawan.
Variabel tingkat pendidikan terhadap kedisiplinan karyawan. Hasil uji
hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel tingkat

pendidikan sebesar 0,667 bernilai positif, yang berarti semakin baik tingkat
pendidikan maka akan semakin tinggi kedisiplinan karyawan atau sebaliknya
semakin buruk tingkat pendidikan karyawan maka semakin rendah pula
kedisiplinan karyawan. Berdasarkan uji keberartian koefisien regesi linear ganda
untuk variabel tingkat pendidikan diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,928 > 1,986 dan
nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000 dengan sumbangan relatif sebesar 29,1% dan
sumbangan efektif 7,7%.
Variabel masa kerja terhadap kedisiplinan karyawan. Hasil uji hipotesis
kedua diketahui bahwa koefisien regresi masa kerja sebesar 0,416 bernilai positif
sehingga variabel masa kerja berpengaruh terhadap kedisiplinan karyawan.
Berdasarkan uji t untuk variabel masa kerja diperoleh thitung > ttabel, yaitu 4,768 >
1,986 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000 dengan sumbangan relatif sebesar
70,9% dan sumbangan efektif 19%. Dari hasil perhitungan tersebut dapat
diartikan bahwa semakin meningkat masa kerja maka semakin meningkat
kedisiplinan karyawan.
Variabel tingkat pendidikan dan masa kerja terhadap kedisiplinan
karyawan. Hasil uji F atau uji keberartian regresi linear berganda diketahui bahwa
nilai Fhitung>Ftabel yaitu 16,903 > 3,07 dengan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000.
Hal ini menujukkan bahwa kedisiplinan karyawan memiliki kecenderungan yang
sama dengan adanya kombinasi yang diikuti oleh peningkatan tingkat pendidikan
dan masa kerja, yang berarti bahwa semakin baik tingkat pendidikan dan masa
kerja maka akan meningkatkan kedisiplinan karyawan sebaliknya apabila tingkat
pendidikan dan masa kerja semakin buruk maka dapat menurunkan kedisiplinan
karyawan. Koefisien determinasi sebesar 26,7% yang artinya bahwa ada pengaruh
yang diberikan oleh kombinasi variabel tingkat pendidikan dan masa kerja
terhadap kedisiplinan karyawan sebesar 26,7%, sedangkan 73,3% dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel tingkat pendidikan
memberikan sumbangan relatif sebesar 29,1% dan sumbangan efektif sebesar
7,7%. Variabel masa kerja sumbangan relatif sebesar 70,9% dan sumbangan
efektif 19%. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan sumbangan

efektif, nampak bahwa variabel masa kerja memiliki kontribusi yang dominan
terhadap kedisiplinan.

KESIMPULAN
1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan tingkat pendidikan berpengaruh
positif terhadap kedisiplinan karyawan pada karyawan PTP Nusantara IX
Kerjoarum Karanganyar.
2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan masa kerja berpengaruh positif
terhadap kedisiplinan karyawan pada karyawan PTP Nusantara IX Kerjoarum
Karanganyar.
3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan tingkat pendidikan dan masa
kerja secara bersama berpengaruh positif terhadap kedisiplinan karyawan pada
karyawan PTP Nusantara IX Kerjoarum Karanganyar.

DAFTAR PUSTAKA

Arini, 2011. Analisis Pengaruh Pemberian Kompensasi, Lingkungan Kerja,
Tingkat pendidikan dan Masa Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Sub
Bagian Finishing (Studi Kasus pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk).
Skripsi Program Sarjana. Malang: Universitas Brawijaya.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003,
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Hasibuan, Malayu S.P. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Oktafiyani, Yuyun. 2009. “Pengaruh Pendidikan dan Masa Kerja Terhadap
Kedisiplinan Karwayawan Di SMK Muhammadiyah Surakarta”. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Subagyo, Pangestu. 2011. Statistika Induktif. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.