PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Upaya Menangani Balita Gizi Kurang Di Desa Mancasan Sukoharjo.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP
PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM
UPAYA MENANGANI BALITA GIZI KURANG DI DESA
MANCASAN SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
meraih derajat Sarjana Keperawatan

Oleh :
LINDA PUSPITASARI
J210 131 034

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

UNIYERSITAS MUHAMMADIYAH STIRAKARTA
FAI(ULTAS ILMU KESEHATAN
117417
,In. A. Yani. Tromol Pos I Pabetar'I(e{qqgra T

Surat Persetuiuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi:

Pembimbing I
Nama : Arif Widodo, A.KeP, M.Kes
Pembimbing II
Nama : Dewi Suryandari, S.KeP., Ns
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi (Tugas Akhir) dari Mahasiswa:
Nama

NIM
Program study
Judul Skripsi

Linda Puspitasari
1210131034
Ilmu Keperawatan

PENGARUH PENDIDIKAN


KESEHATAN
TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN
SIKAP IBU DALAM UPAYA MENANGANI BALITA
GIZI KURANG DI DESA MANCASAN
SUKOHARJO.

Naskah artikel tersebut, layak dapat disetujui dan dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta,

t0 April

Pembimbing

20 1 5

II


/
(Arif Widodo, A.Kep, M.Kes)

L

(Dewi s,rduoauri, S.Kep., Ns)

Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan dan sikap ibu dalam upaya
menangani balita gizi kurang di desa mancasan sukoharjo (Linda Puspitasari)

PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM UPAYA MENANGANI
BALITA GIZI KURANG DI DESA MANCASAN SUKOHARJO
Linda Puspitasari*, Arif Widodo**, Dewi Suryandari***
ABSTRAK
Latar Belakang: Salah satu indikator pencapaian pembangunan kesehatan adalah
status gizi anak usia bawah lima tahun (balita). Masa balita ini sangat rentan
mengalami masalah gizi terutama gizi kurang. Gizi kurang merupakan suatu
proses kurang makan dimana beberapa nutrien tidak terpenuhi.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap

perubahan pengetahuan dan sikap ibu dalam upaya menangani balita gizi kurang
di Desa Mancasan Sukoharjo.
Metode: Kuantitatif pre-eksperimen, menggunakan one group pretest-posttest
design yaitu dalam rancangan ini menggunakan satu kelompok subjek,
pengukuran dilakukan sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diberikan perlakuan
dengan uji paired t-test. Sampel yang diambil berjumlah 32 responden ibu yang
mempunyai balita gizi kurang dengan teknik total sampling dari seluruh populasi
yang memenuhi kriteria inklusi.
Hasil: Hasil penelitian uji pretest pengetahuan 10,81 dan posttest 14,59. Hasil uji
pretest sikap 43,12 dan posttest 47,78. Hasil uji beda pengaruh pendidikan
kesehatan mengenai pengetahuan diperoleh p = 0,001, uji beda pengaruh
pendidikan kesehatan mengenai sikap diperoleh p = 0,001.
Simpulan: Terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap antara sebelum dan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang upaya menangani balita gizi
kurang.
Kata Kunci : Pendidikan kesehatan, Pengetahuan, Sikap, Balita gizi kurang.

Keterangan:
*
: Peneliti

**
: Pembimbing I
***
: Pembimbing II

Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan dan sikap ibu dalam upaya
menangani balita gizi kurang di desa mancasan sukoharjo (Linda Puspitasari)

THE HEALTH EDUCATION ON KNOWLEDGE AND ATTITUDE
MOTHER IN EFFORTS TO HANDLE CHILDREN NUTRITION LESS IN
MANCASAN SUKOHARJO VILLAGE
Linda Puspitasari*, Arif Widodo**, Dewi Suryandari***
ABSTRACT
Background: One of the indicators of achievement of health development is the
nutritional status of children under five years of age (infants). The toddler years
are vulnerable to malnutrition, especially malnutrition. Malnutrition is a process
underfed where some nutrients are not met.
Objective: To determine the effect of health education on changes in knowledge
and attitudes of mothers in order to address malnutrition in children under five
Mancasan Sukoharjo village.

Methods: Quantitative pre-experiment, using a one-group pretest-posttest design
that is in this design uses a group of subjects, measurements were performed
before (pretest) and after (posttest) given treatment with paired t-test. Samples
taken are 32 respondents mothers who have children with malnutrition total
technique sampling of the entire population who met the inclusion criteria.
Results: The results of test pretest posttest knowledge 10.81 and 14.59. The test
results of pretest 43.12 and posttest attitude 47.78. The results of different test the
influence of health education on knowledge obtained p = 0.001, different test the
effect of health education on the attitudes obtained p = 0.001.
Conclusion: There is a difference between knowledge and attitudes before and
after health education on efforts to address malnutrition toddlers.
Keywords: Health education, Knowledge, Attitudes, Toddler malnutrition.
Specification:
*

: Researcher

**

: Supervisor I


*** : Supervisor II

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masa balita merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan
yang pesat. Pada masa ini balita
sangat rentan mengalami masalah
gizi karena kurang gizi pada anak
(Lailiyana, 2010). Berdasarkan data
Riset kesehatan dasar tahun 2013,
status gizi balita secara nasional
mengalami peningkatan, prevalensi
berat-kurang pada tahun 2013 adalah
19,6% terdiri dari 5,7% gizi buruk
dan 13,9% gizi kurang. Balita yang
kurang gizi pada awalnya ditandai

dengan gejala sulit makan. Tetapi
masalah yang dialami anak bukan
lantaran kesulitan makan saja. Sikap
ibu juga dapat menjadi faktor dalam
pemilihan bahan makanan yang tidak
benar. Sikap ini sangat dipengaruhi
oleh tingkat pengetahuan ibu tentang
pemilihan bahan makanan bergizi
dan keanekaragaman makanannya.
Dengan ketidaktahuan ibu ini dapat
menyebabkan
kesalahan
dalam
menyediakan makanan terutama
untuk anak balita (Mardiana, 2006).
Berdasarkan
hasil
studi
pendahuluan yang dilakukan penulis
bulan Mei 2014, di 14 desa wilayah

Puskesmas Baki diperoleh data anak
gizi kurang di Desa Mancasan 34
anak. Dengan data 466 jumlah balita
di Desa Mancasan terdapat jumlah
balita yang ditimbang sekitar 444
anak
diantaranya
mengalami
peningkatan prevalensi gizi kurang.
Pada bulan Mei terdapat 34 anak gizi
kurang (8,31%), bulan Juni terdapat
26 anak gizi kurang (8,61%), pada
bulan Agustus terdapat 38 anak yang
menderita gizi kurang (8,56%). Hasil
wawancara dari 10 ibu yang
mempunyai balita gizi kurang, 4
orang ibu mengatakan anaknya susah

makan tetapi ibu bisa mengatasinya,
dan 6 orang ibu mengatakan anaknya

sulit makan tetapi ibu belum
mengetahui cara mengatasinya.
Sehingga ada banyak hal yang masih
belum diketahui oleh para orang tua
terhadap cara mengatasi asupan gizi
anak balita.
TINJAUAN PUSTAKA
Pendidikan kesehatan adalah
proses perubahan perilaku dimana
perubahan bukan sekedar proses
transfer materi/teori dari seseorang
ke orang lain, tetapi perubahan
terjadi atas kesadaran diri individu,
kelompok atau masyarakat sendiri
(Mubarak, 2009).
Pengetahuan gizi adalah
pengetahuan yang membahas sifatsifat nutrient yang terkandung dalam
makanan, pengaruh metaboliknya
serta akibat yang timbul bila terdapat
kekurangan dan kelebihan zat gizi

(Cakrawati, 2012).
Menurut Meinarno (2009)
sikap merupakan suatu proses yang
berlangsung dalam diri seseorang,
bersama
dengan
pengalaman
individu dalam mengarahkan dan
menentukan
respons
terhadap
berbagai objek dan situasi.
Balita adalah anak usia satu
sampai lima tahun, dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu anak usia lebih
dari satu tahun sampai tiga tahun
yang dikenal dengan “batita” dan
anak usia lebih dari tiga tahun
sampai lima tahun yang dikenal
dengan
usia
“prasekolah”
(Proverawati, 2012).
Gizi kurang adalah suatu
proses
kurang
makan
ketika
kebutuhan normal terhadap satu atau
beberapa nutrien tidak terpenuhi,
atau nutrient-nutrien tersebut hilang

2
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan dan sikap ibu dalam upaya
menangani balita gizi kurang di desa mancasan sukoharjo (Linda Puspitasari)

dengan jumlah yang lebih besar
daripada yang didapat (Gibney,
2008).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dipakai
dalam
penelitian
ini
adalah
kuantitatif
dengan menggunakan
metode penelitian pre experiment
dengan menggunakan one group
pretest-posttest design.
Populasi penelitian ini adalah
ibu yang mempunyai balita gizi
kurang di Desa Mancasan Sukoharjo.
Teknik
pengambilan
sampel
menggunakan total sampling yaitu
teknik pengambilan sampel dengan
mengambil semua anggota populasi
berdasarkan kriteria inklusi dengan
sampel sebesar 32 orang untuk
diteliti.
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden
Tabel 1. Distribusi responden
menurut
kelompok
umur,
pendidikan, dan status pekerjaan
Karakteristik
Kelompok
Eksperimen
Jumlah %
Umur
25
78.1
23-30 Tahun
7
21.9
31-40 tahun
Pendidikan
SD
13
40.6
SMP
14
43.8
SMA
4
12.5
PT
1
3.1
Status Pekerjaan
23
71.9
Rumah Tangga
6
18.1
Swasta
2
6.3
Wiraswasta
1
3.1
PNS
Umur Balita
6
18.8
12-24

25-36
15
46.9
37-48
5
15.6
49-60
6
18.8
BB Balita
13
40.6
7-10
19
59.4
11-14
Berdasarkan hasil Tabel 1. mengenai
data umur responden terbanyak pada
rentang usia 23-30 tahun dengan
presentase
78,1%.
Tingkat
pendidikan responden terbanyak
yaitu tingkat SMP dengan presentase
43,8%. Status pekerjaan responden
mayoritas sebagai ibu rumah tangga
dengan presentase 71,9%. Umur
balita terbanyak pada umur 25-36
dengan presentase 46,9% sedangkan
berat badan balita terbanyak 11-14
kg dengan presentase 59,4%.
Pretest pengetahuan tentang upaya
menangani balita gizi kurang
Tabel 2. Hasil Pretest pengetahuan
Pengeta
huan
Pretest

Mean
±SD
10.81±
2.78

Med
ian
11

Mini
mum
5

Maxi
mum
15

Berdasarkan Tabel 2. nilai
rata-rata responden sebesar 10,81
dengan standar deviasi 2,78.
Sedangkan nilai terendah 5 dan
tertinggi 15.
Pretest Kategori Pengetahuan
Responden
tentang
Upaya
Menangani Balita Gizi Kurang
Tabel 3. Hasil Pretest Kategori
Pengetahuan
Pengetahuan
Baik
Sedang
Kurang
Total

Jumlah

%

7
15
10
32

21.9
46.9
31.2
100.0

3
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan dan sikap ibu dalam upaya
menangani balita gizi kurang di desa mancasan sukoharjo (Linda Puspitasari)

Berdasarkan tabel 3. hasil
pretest pengetahuan yang paling
banyak adalah kategori sedang
dengan presentase 46,9% sebanyak
15 responden dan paling sedikit
kategori baik dengan presentase
21,9% sebanyak 7 responden.
Posttest pengetahuan responden
tentang upaya menangani balita
gizi kurang
Tabel 4. Hasil Posttest pengetahuan
Pengeta
huan
Posttest

Mean
±SD
14.59±
2.09

Med
ian
14.5

Mini
mum
11

Maxi
mum
19

Pretest sikap responden tentang
upaya menangani balita gizi
kurang
Tabel 6. Hasil pretest sikap
Sikap
Prete
st

Mean
±SD
43.12
±5.25

Medi
an
4.35

Minim
um
34

Maxim
um
58

Berdasarkan Tabel 6. nilai
rata-rata responden sebesar 43,12
dengan standar deviasi 5,25.
Sedangkan nilai terendah 34 dan
tertinggi 58.
Pretest Kategori Sikap Responden
tentang Upaya Menangani Balita
Gizi Kurang
Tabel 7. Hasil Pretest Kategori Sikap

Berdasarkan Tabel 4. nilai
rata-rata responden sebesar 14,59
dengan standar deviasi 2,09.
Sedangkan nilai terendah 11 dan
tertinggi 19.
Posttest Kategori Pengetahuan
Responden
tentang
Upaya
Menangani Balita Gizi Kurang
Tabel 5. Hasil Posttest Kategori
Pengetahuan
Pengetahuan
Baik
Sedang
Kurang
Total

Jumlah
8
20
4
32

%
25.0
62.5
12.5
100.0

Berdasarkan
tabel
5.
diketahui hasil posttest pengetahuan
tetap dalam kategori sedang dengan
presentase 62,5% sebanyak
20
responden dan paling sedikit dalam
kategori kurang dengan presentase
12,5% sebanyak 4 responden.

Sikap

Jumlah
16
16
32

Positif
Negatif
Total

%
50.0
50.0
100.0

Berdasarkan tabel 7. hasil
pretest sikap yang positif maupun
negatif sama banyak, masing-masing
sebesar 50%.
Posttest sikap responden tentang
upaya menangani balita gizi
kurang
Tabel 8. Hasil posttest sikap
Sikap
Post
test

Mean
±SD
47.78±
4.44

Medi
an
43.5

Minim
um
38

Maxim
um
58

Berdasarkan Tabel 8. nilai
rata-rata responden sebesar 47,78
dengan standar deviasi 4,44.
Sedangkan nilai terendah 38 dan
tertinggi 58.
Posttest Kategori Sikap Responden
tentang Upaya Menangani Balita
Gizi Kurang

4
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan dan sikap ibu dalam upaya
menangani balita gizi kurang di desa mancasan sukoharjo (Linda Puspitasari)

Tabel 9. Hasil Posttest Kategori
Sikap
Sikap

Jumlah
18
14
32

Positif
Negatif
Total

%
56.3
43.7
100.0

Berdasarkan
tabel
9.
diketahui hasil posttest sikap
meningkat dalam kategori positif
sebesar 56,3%.
Analisis uji beda rata-rata pretestposttest pengetahuan
Tabel 2. Hasil pengujian beda ratarata pretest-posttest pengetahuan
tentang menangani balita gizi kurang
Pengetahuan

Mean

Z

P

Pretest
Posttest

10.81
14.59

-4.88

0.001

Tabel memperlihatkan nilai
rata-rata pretest sebesar 10,81 dan
meningkat menjadi 14,59. Hasil uji
wilcoxon signed rank diperoleh nilai
Z sebesar -4,88 dan p-value= 0,001
maka keputusan yang diambil adalah
Ho
ditolak,
artinya
terdapat
perbedaan
pengetahuan
antara
sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan tentang upaya
menangani balita gizi kurang.
Analisis uji beda rata-rata pretestposttest sikap
Tabel 3. Hasil pengujian beda ratarata pretest-posttest sikap tentang
menangani balita gizi kurang
Pengetahuan
Pretest
Posttest

Mean
43.12
47.78

t- test

p

-5.75

0.001

Tabel memperlihatkan nilai
rata-rata pretest sikap sebesar 43,12
dan meningkat menjadi 47,78. Hasil
uji paired samples test diketahui nilai
t-test sebesar -5,75 dan nilai p-value
0,001. keputusan yang diambil
adalah Ho ditolak, artinya terdapat

perbedaan sikap antara sebelum
(pretest) dan sesudah (posttest)
diberikan pendidikan kesehatan
tentang upaya menangani balita gizi
kurang.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian
umur responden diketahui 78,1%
antara 23 sampai 30 tahun.
Banyaknya responden umur 23
sampai 30 tahun di lokasi penelitian
berdasarkan data demografi desa
Mancasan Sukoharjo yang jumlah
penduduk dewasa usia 18-45 tahun
dengan jenis kelamin perempuan
mencapai 42%, sementara 58%
terbagi atas usia lansia, anak dan
balita.
Pendidikan
responden
diketahui 43,8% adalah lulusan SMP.
Meskipun desa Mancasan mudah
dijangkau dengan akses jalan yang
sudah baik, namun keberadaan
sekolah
seperti
SMP
negeri
setidaknya dijangkau sekitar 5 km
dari desa, sementara SMA negeri
terletak di pusat kota Kabupaten
Sukoharjo yang lebih dari 8 km,
sehingga rendahnya pendidikan
responden
dapat
menghambat
responden
dalam
mendapatkan
informasi
mengenai
masalah
kesehatan
seperti
pendidikan
kesehatan tentang balita gizi kurang.
Status
pekerjaan
responden
penelitian diketahui 71,9% adalah
ibu
rumah
tangga.
Besarnya
responden sebagai ibu rumah tangga
juga tidak terlepas dari karakteristik
desa Mancasan yang sebagian besar
penduduknya adalah petani. Latar
belakang pendidikan respoden yang
rendah juga menjadikan responden
kesulitan
untuk
mendapatkan
pekerjaan formal seperti pegawai
negeri sipil (PNS) ataupun pekerjaan

5
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan dan sikap ibu dalam upaya
menangani balita gizi kurang di desa mancasan sukoharjo (Linda Puspitasari)

yang mensyaratkan batas minimal
pendidikan formal setingkat SMA,
ataupun Sarjana. Dengan banyaknya
ibu rumah tangga seharusnya ibu
lebih banyak waktu dalam mendidik
anaknya
melalui
pola
asuh
makanannya.
Pengetahuan
tentang
upaya
menangani balita gizi kuranng
Berdasarkan hasil penelitian
pengetahuan menunjukkan adanya
peningkatan antara sebelum dan
sesudah pendidikan kesehatan. Nilai
rata-rata pretest sebesar 10,81
meningkat menjadi 14,59 atau
meningkat sebesar 25,24%. Adanya
peningkatan
nilai
pengetahuan
responden sebagai akibat penerimaan
informasi yang baru, dan bermanfaat
bagi ibu dalam memberikan asupan
gizi yang baik agar anak tidak
mengalami gizi kurang. Pengetahuan
responden yang cukup tersebut dapat
diperoleh dari bidan desa pada saat
kegiatan posyandu balita ataupun
informasi dari radio, membaca koran
tentang masalah kesehatan balita.
Dilihat dari kategori tingkat
pengetahuan, meskipun tetap banyak
dalam kategori sedang, namun
jumlah responden meningkat yaitu
dari 15 responden pada pretest
menjadi 20 responden pada posttest,
sedangkan pengetahuan yang kurang
menurun dari 10 responden menjadi
4 responden. Menurut Wawan (2010)
faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan seseorang berasal dari
informasi yang diterimanya, dengan
sumber informasi yang lebih banyak
salah satunya berasal dari petugas
kesehatan yang akan meningkatkan
pengetahuan sehingga lebih luas.

Hasil ini juga diperkuat
penelitian
Nainggolan
(2012)
mengatakan dalam penelitiannya
bahwa pengetahuan merupakan
faktor yang paling kuat pengaruhnya
terhadap status gizi. Bhandari dalam
Adriani (2014) menunjukkan bahwa
pengetahuan ibu akan mempengaruhi
pengambilan keputusan dalam hal
manfaat gizi dari berbagai jenis
makanan yang akan disediakan, dan
berpengaruh pada kemampuannya
untuk mengatur sumber daya yang
ada dalam menyediakan makanan
yang akan dikonsumsi oleh anggota
keluarga. Tetapi tidak sejalan dengan
penelitian
Margawati
(2012)
menunjukkan
tidak
terdapat
hubungan
antara
pengetahuan
kadarzi dengan status gizi anak
balita. Tidak adanya hubungan ini
mungkin dikaitkan dengan tingkatan
pengetahuan responden dimana
hanya dapat mengingat suatu materi
yang dipelajari sebelumnya (tahu)
namun tidak menggunakan materi
yang dipelajari pada kondisi
sebenarnya (aplikasi).
Sikap tentang upaya menangani
balita gizi kurang
Berdasarkan hasil penelitian
sikap nilai rata-rata sikap sebelum
pendidikan kesehatan sebesar 43,12
dan meningkat menjadi 47,78.
Terjadi peningkatan nilai sikap
sebesar 9,75%. Peningkatan nilai
pada posttest sikap responden
menjadikan responden dapat berubah
sikap yang pada pretest masih
negatif berubah menjadi positif
dalam
menilai
pentingnya
penanganan gizi bagi balita agar
tidak menjadi kurang.

6
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan dan sikap ibu dalam upaya
menangani balita gizi kurang di desa mancasan sukoharjo (Linda Puspitasari)

Hasil pretest diketahui 16
responden mempunyai sikap yang
negatif dan 16 responden yang
mempunyai sikap positif. Setelah
responden menerima pendidikan
kesehatan
sikap
responden
meningkat dengan sikap positif
menjadi 18 responden.
Menurut
Azwar
(2008),
menyatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi pembentukan sikap
manusia antara lain pengaruh orang
lain yang dianggap penting. Hal ini
sejalan dengan penelitian Nainggolan
(2012) bahwa ada hubungan antara
sikap gizi ibu dengan status gizi
balitanya sebab sikap yang baik
memiliki kontribusi yang cukup
signifikan
terhadap
perilaku
masyarakat dalam usaha pemenuhan
gizi balita. Masithah (2005) bahwa
pola asuh makan berhubungan
signifikan dengan tingkat kecukupan
protein anak batita karena dalam
pemberian pola asuh makan yang
memadai
berhubungan
dengan
baiknya kualitas konsumsi makanan
anak,
yang
pada
akhirnya
mempengaruhi kualitas status gizi
anak tersebut. Tetapi tidak sejalan
dengan penelitian Yulizawati (2012)
menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara sikap ibu balita
terhadap status gizi pada balita.
Keadaan ini disebabkan karena sikap
ibu merupakan faktor tidak langsung
yang mempengaruhi status gizi balita
oleh karena itu meskipun ibu
memiliki sikap negatif mengenai gizi
balita tetapi jika anak mengkonsumsi
makanan yang cukup gizi maka anak
tetap akan memiliki status gizi yang
baik.
Pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap pengetahuan responden

tentang upaya menangani balita
gizi kurang
Berdasarkan hasil uji statistik
dengan nilai Z sebesar -4,88 dengan
p≤0,05,
sehingga
disimpulkan
terdapat
pengaruh
pendidikan
kesehatan
terhadap
perubahan
pengetahuan ibu dalam upaya
menangani balita gizi kurang di Desa
Mancasan
Sukoharjo.
Proses
pendidikan
kesehatan
dengan
melibatkan
bidan
desa
dari
puskesmas sebagai nara sumber
dengan memberikan ceramah serta
diberikan
booklet
menjadikan
responden semakin mudah mengerti
materi yang diberikan. Proses
pemberian dengan metode ceramah
dan adanya komunikasi dua arah
yaitu antara pemberi pendidikan
kesehatan dan adanya pertanyaan
dari
responden
menjadikan
pengetahuan yang diberikan mudah
dipahami.
Menurut Notoatmodjo (2007)
menyatakan bahwa pengetahuan
merupakan hasil tahu, dan ini terjadi
setelah
orang
melakukan
pengindraan terhadap suatu objek
tertentu. Proses mencari tahu ini
mencakup berbagai metode dan
konsep-konsep, baik melalui proses
pendidikan maupun pengalaman.
Hal ini diperkuat oleh
penelitian Rahmawati (2006) yang
menyimpulkan terdapat pengaruh
penyuluhan terhadap peningkatan
pengetahuan, sikap dan perilaku ibu
balita gizi kurang dan buruk yang
signifikan. Selain penelitian di atas
juga ada penelitian yang dilakukan
Marisa (2014) menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan pengetahuan
tentang gizi seimbang antara sebelum

7
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan dan sikap ibu dalam upaya
menangani balita gizi kurang di desa mancasan sukoharjo (Linda Puspitasari)

dan setelah pemberian pendidikan
gizi
melalui
komik
dan
pendampingan. Tetapi tidak sejalan
dengan Zulkarnaini (2006) bahwa
pendidikan gizi tentang kadarzi pada
siswa SD tidak dapat meningkatkan
pengetahuan karena salah satu cara
untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat
adalah
dengan
memberikan pendidikan gizi selama
awal kehidupan.
Pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap sikap responden tentang
upaya menangani balita gizi
kurang
Hasil pretest sikap diperoleh
nilai rata-rata sebesar 43,12 dan
meningkat menjadi 47,78. Hasil uji
statistik dengan hasil t-test sebesar 5,75 diperoleh nilai signifikan
P≤0,05,
sehingga
disimpulkan
terdapat
pengaruh
pendidikan
kesehatan terhadap sikap responden
dalam upaya menangani balita gizi
kurang.
Sikap yang awalnya negatif
pada responden dapat berubah
menjadi positif dapat terjadi karena
dengan dasar pengetahuan yang
diperoleh, maka responden berpikir
bahwa selama ini sikap dan tindakan
dalam memberikan asupan gizi
kepada anaknya masih kurang baik.
Dengan bersikap positif maka
responden berharap bahwa gizi yang
diberikan akan menjadikan anaknya
mendapat gizi yang baik dan dapat
tumbuh dengan normal sesuai
dengan perkembangan usia anak.
Menurut Azwar (2008) untuk
merubah sikap perlu pemahaman dan
evaluasi yang mendasar karena sikap
sangat erat kaitannya dengan nilai
(value) yang dianut.

Penelitian ini juga didukung
oleh Rakhmawati (2014) bahwa
sikap kurang dapat berpeluang untuk
berperilaku
kurang
mengenai
pemberian makanan yang tepat pada
anak, sehingga sikap ibu merupakan
faktor yang menentukan seseorang
untuk
berperilaku
memberikan
makanan yang tepat agar anak dapat
memenuhi kebutuhan gizinya. Hal
ini tidak sejalan dengan penelitian
Kusumaningrum
(2011)
menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan bermakna sikap orang tua
antara
sebelum
dan
sesudah
diberikan pendidikan kesehatan toilet
training toddler karena sikap yang
positif akan terwujud apabila
pengetahuan yang dimiliki orang tua
baik, namun apabila penegtahuan
tidak baik maka sikap yang terbentuk
adalah negatif.
Kesimpulan
1. Ada
perubahan
tingkat
pengetahuan ibu tentang upaya
menangani balita gizi kurang
sebelum (pretest) dan setelah
diberikan pendidikan kesehatan
(posttest) menunjukkan tetap
dalam kategori sedang tetapi
mengalami
peningkatan
responden.
2. Ada perubahan sikap ibu tentang
upaya menangani balita gizi
kurang sebelum (pretest) dan
setelah diberikan pendidikan
kesehatan
(posttest)
menunjukkan peningkatan dalam
kategori positif.
3. Ada pengaruh pengetahuan dan
sikap antara sebelum dan sesudah
diberikan pendidikan kesehatan
tentang upaya menangani balita
gizi kurang.
Saran

8
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan dan sikap ibu dalam upaya
menangani balita gizi kurang di desa mancasan sukoharjo (Linda Puspitasari)

1. Bagi Pelayanan Kesehatan
Diharapkan bagi pelayanan
kesehatan yang sudah menjadi
kepercayaan masyarakat dapat
lebih mengaplikasikan perannya
sebagai konselor dan edukator
dalam mengoptimalkan kinerja
untuk menangani balita yang
kekurangan
gizi
sehingga
kejadiannya tidak mengalami
peningkatan.
2. Bagi Peneliti lain
Diharapkan bagi peneliti
selanjutnya dapat mengadakan
penelitian kualitatif dan sebagai
sasaran penelitian sebaiknya tidak
hanya diberikan pada ibu-ibu
yang mempunyai anak balita saja,
tetapi juga diberikan pada ibu
hamil
maupun
ibu
yang
mempunyai anak usia bayi.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai referensi dalam
pengembangan
dan
sebagai
tambahan
pengetahuan
dan
informasi untuk dikembangkan
pada
proses
penelitian
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, M dan Wirjatmadi, B. 2014.
Gizi dan Kesehatan Balita:
Peranan Mikro Zinc pada
Pertumbuhan Balita. Jakarta:
Kharisma Putra Utama.
Azwar, S. 2008. Penyusunan Skala
Psikologi.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Offset
Cakrawati, D dan Mustika, N.H.
2012. Bahan Pangan, Gizi,
dan Kesehatan. Bandung:
Alfabeta.

Gibney, M.J., Margetts, B.M.,
Kearney, J.M. dan Arab, L.
(Ed). 2008. Public Health
Nutrition.
Dialihbahasakan
oleh Hartono, A., Widyastuti,
P., dan Hardiyanti, E.A.
Jakarta : EGC.
Kusumaningrum, A., Natosba, J., dan
Julia, E. L. 2011. Pengaruh
Pendidikan
Kesehatan
Terhadap Perilaku Orang Tua
Dalam
Toilet
Training
Toddler. Skripsi. Fakultas
Kedokteran
Universitas
Sriwijaya. Sumatera.
Lailiyana, Noor, N., dan Suryatni.
2010. Buku Ajar Gizi
Kesehatan
Reproduksi.
Jakarta: EGC.
Mardiana. 2006. Hubungan Perilaku
dengan Status Gizi Balita di
Puskesmas Tanjung Beringin
Kecamatan Hinai Kabupaten.
Skripsi. Program S1 Ilmu
Kesehatan
Masyarakat
Universitas Sumatera Utara,
Sumatera.
Margawati, A., dan Octaviani, I. A.
2012. Hubungan Pengetahuan
dan Perilaku Ibu Buruh
Pabrik
Tentang
Kadarzi
(Keluarga
Sadar
Gizi)
Dengan Status Gizi Anak
Balita (Studi di Kelurahan
Pagersari, Ungaran). Journal
of Nutrition College 1(1): 4654.
Marisa

dan
Nuryanto.
2014.
Pengaruh Pendidikan Gizi
Melalui
Komik
Gizi
Seimbang
Terhadap

9
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan dan sikap ibu dalam upaya
menangani balita gizi kurang di desa mancasan sukoharjo (Linda Puspitasari)

Pengetahuan dan Sikap Pada
Siswa SDN Bendungan di
Semarang.
Journal
of
Nutrition College 3(4): 925932.
Masithah, T., Soekirman, dan
Martianto,
D.
2005.
Hubungan Pola Asuh Makan
dan Kesehatan dengan Status
Gizi Anak Balita Di Desa
Mulya Harja. Media Gizi &
Keluarga 29(2): 29-39.
Meinarno, E.W., dan Oktafiani, R.
2009.
Psikologi
Sosial.
Jakarta: Salemba Humanika.
Mubarak, W.I., dan Chayatin, N.
2009.
Ilmu
Kesehatan
Masyarakat:
Teori
dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba
Medika.
Proverawati, A., dan Wati, E.K.
2012. Ilmu Gizi Untuk
Keperawatan
&
Gizi
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Rahmawati, I., Sudargo, T., dan
Paramastri, I. 2006. Jurnal
Gizi
Klinik
Indonesia.
Yogyakarta:
Fakultas
Kedokteran UGM.
Rakhmawati, N.Z., dan Panunggal,
B.
2014.
Hubungan
Pengetahuan
dan
Sikap
Dengan Perilaku Pemberian
Makanan Anak Usia 12-24
Bulan. Journal of Nutrition
College 3(1): 43-50.

Nainggolan, J. dan Zuraida, R. 2012.
Hubungan
Antara
Pengetahuan dan Sikap Gizi
Ibu Dengan Status Gizi Balita
di Wilayah Kerja Puskesmas
Rajabasa Indah Kelurahan
Rjabasa
Raya
Bandar
Lampung. Medical Journal of
Lampung University 1(1): 6272.
Notoatmodjo. 2007. Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Wawan dan Dewi, A. 2010.
Pengetahuan,
Sikap
dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta:
Nuha Media.
Yulizawati, dan Rismawanti, V.
2012. Hubungan Sikap Ibu
Balita Tentang Gizi Terhadap
Status Gizi Pada Balita Di
Wilayah Kerja Puskesmas
Pekan Heran Kecamatan
Rengat Barat Tahun 2012.
Jurnal Ilmiah Kebidanan
3(1): 1-9.
Zulkarnaini, Castro, T., dan Widodo,
U.S.
2006.
Pengaruh
Pendidikan Gizi Pada Murid
Sekolah Dasar Terhadap
Peningkatan
Pengetahuan,
Sikap dan Perilaku Ibu
Keluarga Mandiri Sadar Gizi
di Kabupaten Indragiri Hilir.
The Indonesian Journal of
Clinical Nutrition 3(1).

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Upaya Menangani Balita Gizi Kurang Di Desa Mancasan Sukoharjo.

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Upaya Menangani Balita Gizi Kurang Di Desa Mancasan Sukoharjo.

0 4 6

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Upaya Menangani Balita Gizi Kurang Di Desa Mancasan Sukoharjo.

0 3 4

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM TUMBUH Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Tumbuh Kembang Anak Pada Usia Toddler Di Kartasura.

0 1 18

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU MENGENAI ASUPAN GIZI Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Mengenai Asupan Gizi Pada Usia Toddler Di Surakarta.

0 1 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Kanker Serviks Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Dalam Upaya Pencegahan Pada Ibu PKK Di Desa Pulisen Kabupaten Boyolali.

0 2 18

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Pada Penderita Gangguan Jiwa Di Desa Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU- IBU TENTANG KB INTRA UTERINE DEVICES (IUD) DI DUKUH SAWAHAN DESA KARAKAN WILAYAH KERJA PUSK

0 0 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Fe (Ferum) di Rumah Bersalin Sri Lumintu Surakarta.

0 1 15

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Fe (Ferum) di Rumah Bersalin Sri Lumintu Surakarta.

0 0 18