Aplikasi informasi wisata dan hotel di Kabupaten Tabanan dengan Google Map Api

(1)

i

APLIKASI INFORMASI WISATA DAN HOTEL

DI KABUPATEN TABANAN DENGAN

GOOGLE MAP API

HALAMAN UTAMA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun Oleh :

Agustinus Nyoman Mariadi Saputra 125314043

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(2)

ii

APPLICATION TRAVEL AND HOTEL

INFORMATION IN THE DISTRICT TABANAN

WITH GOOGLE MAPS API

HALAMAN UTAMA A Thesis

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain the Sarjana Komputer Degree in Informatics Engineering Study Program

Created By :

Agustinus Nyoman Mariadi Saputra 125314043

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2017


(3)

iii


(4)

iv


(5)

v

MOTO

DzJika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka

hilanglah keyakinan.dz (Sir Francis Bacon)


(6)

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan kripsi ini untuk :

1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberikan berkat karunia-Nya.

2. Orangtuaku, Emmanuel Ketut Mardiasa dan Paulina WY Suwartini yang tak lelah berjuang memberikan dukungan moral maupun materiil sampai saat ini dengan penuh kasih sayang dan cinta kasihnya.

3. Kakakku Enny dan Maya yang selalu memberikan motivasi, semangat dan doa.

4. Para sahabatku yang saling memberi semangat untuk menyelesaikan skripsi.


(7)

vii


(8)

viii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS


(9)

ix

ABSTRAK

Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Bali khususnya kabupaten Tabanan merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak keindahan alam serta memiliki keanekaragaman seni budaya yang dapat menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara. Permasalahannya adalah kurangnya informasi mengenai obyek wisata yang ada di kabupaten Tabanan sehingga wisatawan kesulitan untuk menentukan akan berkunjung ke obyek wisata yang diinginkan.

Berdasarkan permasalahan diatas maka diperlukan aplikasi yang dapat memberikan informasi mengenai obyek wisata dan hotel yang terintegrasi dengan Google map. Aplikasi ini menggunakan fasilitas Google Map (Google Maps API) untuk memberikan gambaran lokasi dari obyek wisata dan hotel.

Hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah aplikasi informasi wisata dan hotel di kabupaten Tabanan dengan Google Maps API. Aplikasi ini dapat menampilkan informasi dari obyek wisata dan hotel yang ada di kabupaten Tabanan dan dapat menampilkan rute untuk mencapai lokasi tersebut.


(10)

x

ABSTRACT

Tourism is a part of the activities that cant not connection with social and economic activities. Bali especially Tabanan is one of the regencies in Bali that has many natural beauty, arts, and cultural diversity and attracks both domestic and international tourist to come there the problem is lack of tourists find the difficulty to dertermie to visit the desired place.

Based on the problems above then the application is requied that can inform

us about tourist a’ttractions and hotels integrated with Google a binder. This

application uses facilities Google Maps ( Google Maps API ) to give a description of the location of tourist attractions and hotels.

The final results obtained are an application tourist information and hotels in Tabanan with Google Maps API. The application displays both the information of the tourist destination, hotels and the route to reach the location.


(11)

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah memeberikan rahmat dan karunia yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Aplikasi Informasi Wisata dan Hotel di Kabupaten Tabanan dengan Google Maps API dengan baik. Sebagaimana disyaratkan dalam Kurikulum Program Studi Teknik Informatika (TI), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa pada saat penulisan dan pengerjaan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa mendapatkan banyak sekali bantuan dari berbagai pihak, baik berupa dukungan, perhatian, kritik dan saran, serta doa yang sangat dibutuhkan penulis guna kelancaran pengerjaan dan mendapatkan hasil yang baik. Pada kesempatan ini secara khusus penulis akan menyampaikan terimakasih kepada :

1. Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Dr. Anastasia Rita Widiarti, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika yang selalu memberikan dukungan dan perhartian serta saran kepada mahasiswa tugas akhir dalam pengerjaan tugas akhir.

3. Drs. Haris Sriwindono M.Kom selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah dengan sabar dan penuh perhatian membimbing penulis dalam penyususnan tugas akhir mulai dari awal pengerjaan, pertengahan dan pada akhir penulisan. 4. Bapak Ali Mustopa yang telah memberikan bimbingan, pengajaran, dan

bersedia memberi ilmunya dalam pengerjaan tugas akhir ini, serta dengan sabar memberikan pelajaran dalam pembuatan program tugas akhir ini.

5. Segenap dosen Program Studi Teknik Informatika Sanata Dharma yang dengan penuh dedikasi mendidik, membimbing, memberikan dukungan, bantuan, dan arahan yang sangat bermanfaat dari awal kuliah sampai selesai.

6. Kedua orang tua, Bapak Emmanuel Ketut Mardiasa dan Ibu Paulina WY Suwartini yang telah memberikan cinta, doa, dan dukungan baik secara moral maupun material bagi penulis selama menjalani masa perkuliahan sampai selesai ini.


(12)

xii


(13)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iii

MOTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR TABEL ... xix

BAB I ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Metode Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II ... 4

2.1 Sistem Informasi Berbasis Web ... 4

2.1.1 Sistem ... 4

2.1.2 Informasi ... 5

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi ... 6

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Berbasis Web ... 7

2.2 Sistem Informasi Geografis ... 7

2.2.1 Definisi Geografis ... 7

2.2.2 Definisi Sistem Informasi Geografis ... 7


(14)

xiv

2.2.4 Cara Kerja Sistem Informasi Geografis ... 9

2.2.5 Sub Sistem Informasi Geografis ... 10

2.3 Peta ... 11

2.3.1 Pengertian Peta ... 11

2.3.2 Komponen Peta ... 11

2.4 Sistem Koordinat dan Proyeksi Peta ... 12

2.4.1 Proyeksi Peta ... 12

2.4.2 Sistem Koordinat ... 14

2.5 Google Maps ... 18

2.6 Google Map API ... 20

2.6.1 Layanan-Layanan Google Maps API ... 22

2.6.2 API Key ... 23

2.7 Google Maps Distance Matrix API ... 25

2.7.1 Parameter yang Dapat Digunakan pada Google Maps Distance Matrix API ... 25

2.8 Metode pengembangan Sistem Sekuiensial Linier (Waterfall Model) . 27 2.8.1 Perencanaan atau Rekayasa dan Pemodelan Sistem ... 27

2.8.2 Analisa Kebutuhan Sistem ... 27

2.8.3 Desain ... 27

2.8.4 Kode ... 33

2.8.5 Pengujian ... 33

2.8.6 Pemeliharaan ... 33

2.9 Internet ... 33

2.10 Browser ... 34

2.11 World Wide Web (WWW) ... 34

2.12 Web Server ... 34

2.13 Heyper Text Transfer Protokol (HTTP) ... 34

2.14 PHP ... 34

2.13.1 Pengertian PHP ... 34

2.13.2 Struktur Penulisan ... 35

2.15 Javascript ... 36

2.16 Pingendo ... 37

2.17 Wisata ... 37

BAB III ... 38


(15)

xv

3.1.1 Deskripsi Saat Ini ... 38

3.1.2 Deskripsi Sistem yang Akan Dibangun ... 38

3.2 Perancangan Logikal ... 50

3.2.1 Diagram Konteks ... 50

3.2.2 Diagram Berjenjang ... 51

3.2.3 Data F low Diagram (DFD) ... 52

3.2.4 Entity Relational Diagram (ERD) ... 55

3.2.5 Rancangan Logikal ... 56

3.2.6 Rancangan Fisikal ... 56

3.2.7 Perancangan Antar Muka Pengguna ... 59

BAB IV ... 68

4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 68

4.2 Implementasi ... 68

4.2.1 Implementasi Basis Data ... 68

4.2.2 Implementasi Sistem ... 70

4.3 Pengujian ... 102

4.3.1 Hasil Pengujian ... 102

4.3.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Test ... 104

4.4 Analisa Hasil Uji Perangkat Lunak ... 104

BAB V ... 106

5.1 Kesimpulan ... 106

5.2 Saran ... 106


(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Proses Pengolahan Data. ... 5

Gambar 2. 2 Proyeksi Peta Azimuthal. ... 13

Gambar 2. 3 Proyeksi Peta Silinder. ... 14

Gambar 2. 4 Proyeksi Peta Kerucut ... 14

Gambar 2. 5 Sistem Koordinat Kartesian 2d ... 15

Gambar 2. 6 Proyeksi Longitude Latitude. ... 17

Gambar 2. 7 Proyeksi Longitude Dan Latitude Untuk Negara Didunia. ... 17

Gambar 2. 8 Peta Pada Google Maps. ... 18

Gambar 2. 9 Tampilan Peta Pada Satelit Map. ... 19

Gambar 2. 10 Tampilan Peta Terrain Maps. ... 19

Gambar 2. 11 Tampilan Earth Map. ... 20

Gambar 2. 12 Kode Program Dasar Google Maps Api. ... 21

Gambar 2. 13 Tombol Get Api Key... 23

Gambar 2. 14 Pilih Create New Project. ... 23

Gambar 2. 15 Kustomisasi Project... 24

Gambar 2. 16 Google Api Siap Digunakan. ... 24

Gambar 2. 17 Menyisipkan Script Masp Google Key. ... 24

Gambar 2. 18 Simbol Entity. ... 29

Gambar 2. 19 Simbol Relational. ... 29

Gambar 2. 20 Simbol Property. ... 29

Gambar 2. 21 Simbul Proses. ... 31

Gambar 2. 22 Simbul Aliran Data. ... 31

Gambar 2. 23 Simbul Penyimpanan Data. ... 31

Gambar 2. 24 Simbul External Entity. ... 32

Gambar 2. 25 Simbul Use Case. ... 32

Gambar 2. 26 Simbul Aktor ... 32

Gambar 2. 27 Waterfall Model Menurut (Pressman, 2003). ... 33

Gambar 3. 1 Use-Case Diagram Untuk Pengunjung. ... 39


(17)

xvii

Gambar 3. 3 Use-Case Diagram Untuk Admin. ... 40

Gambar 3. 4 Diagram Konteks Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata Di Kabupaten Tabanan. ... 50

Gambar 3. 5 Diagram Berjenjang Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata Di Kabupaten Tabanan. ... 51

Gambar 3. 6 Data Flow Diagram Pengunjung Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata Di Kabupaten Tabanan. ... 52

Gambar 3. 7 Data Flow Diagram Pengelola Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata Di Kabupaten Tabanan. ... 52

Gambar 3. 8 Data Flow Diagram Admin Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata Di Kabupaten Tabanan. ... 53

Gambar 3. 9 Data Flow Diagram Level 2 Pengelola Kelola Wisata Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata Di Kabupaten Tabanan. ... 53

Gambar 3. 10 Data Flow Diagram Level 2 Pengelola Kelola Penginapan Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata Di Kabupaten Tabanan. ... 54

Gambar 3. 11 Entity Relationalship Diagram Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata Di Kabupaten Tabanan. ... 55

Gambar 3. 12 Logikal Desain Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata Di Kabupaten Tabanan. ... 56

Gambar 3. 13 Halaman Login Admin... 59

Gambar 3. 14 Halaman Utama Admin. ... 59

Gambar 3. 15 Halaman Hapus Data Wisata. ... 60

Gambar 3. 16 Halaman Hapus Data Hotel... 60

Gambar 3. 17 Halaman Login Pengelola. ... 61

Gambar 3. 18 Halaman Utama Pengelola ... 61

Gambar 3. 19 Halaman Tambah Data Obyek Wisata. ... 62

Gambar 3. 20 Halaman Edit Data Obyek Wisata. ... 62

Gambar 3. 21 Halaman Hapus Data Obyek Wisata. ... 63

Gambar 3. 22 Halaman Tambah Data Hotel. ... 63

Gambar 3. 23 Halaman Edit Data Hotel. ... 64


(18)

xviii

Gambar 3. 25 Halaman Utama... 65

Gambar 3. 26 Halaman Pendaftaran Pengelola. ... 65

Gambar 3. 27 Halaman Cari Wisata. ... 66

Gambar 3. 28 Halaman Cari Rekomendasi Rute Wisata. ... 66

Gambar 3. 29 Halaman Cari Hotel. ... 67

Gambar 4. 1 Halaman Login Admin... 70

Gambar 4. 2 Halaman Utama Admin. ... 71

Gambar 4. 3 Halaman Hapus Data Wisata. ... 71

Gambar 4. 4 Halaman Hapus Data Hotel. ... 73

Gambar 4. 5 Halaman Login Pengelola ... 75

Gambar 4. 6 Halaman Utama Pengelola ... 76

Gambar 4. 7 Halaman Daftar Wisata. ... 76

Gambar 4. 8 Halaman Tambah Gambar Wisata. ... 79

Gambar 4. 9 Halaman Edit Data Wisata ... 80

Gambar 4. 10 Halaman Form Edit Data Wisata. ... 81

Gambar 4. 11 Halaman Hapus Data Wisata. ... 83

Gambar 4. 12 Halaman Daftar Hotel. ... 84

Gambar 4. 13 Halaman Edit Data Hotel. ... 87

Gambar 4. 14 Halaman Form Edit Data Hotel. ... 88

Gambar 4. 15 Halaman Hapus Data Hotel... 89

Gambar 4. 16 Halaman Utama Sistem. ... 90

Gambar 4. 17 Halaman Daftar Pengelola ... 90

Gambar 4. 18 Halaman Cari Obyek Wisata. ... 92

Gambar 4. 19 Halaman Rekomendasi Rute Wisata. ... 98

Gambar 4. 20 Tampilan User Memilih Obyek Wisata. ... 98

Gambar 4. 21 Tampilan Rekomendasi Rute. ... 99


(19)

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Narasi Use Case Cari Obyek Wisata. ... 41

Tabel 3. 2 Narasi Use Case Cari Rute Tempat Wisata ... 41

Tabel 3. 3 Narasi Use Case Mencari Penginapan. ... 42

Tabel 3. 4 Narasi Use Case Cari Penginapan Berdasarkan Kategori ... 42

Tabel 3. 5 Narasi Use Case Pendaftara Pengelola. ... 43

Tabel 3. 6 Narasi Use Case Login Pengelola ... 43

Tabel 3. 7 Narasi Use Case Tambah Data Wisata ... 44

Tabel 3. 8 Narasi Use Case Edit Data Obyek Wisata. ... 44

Tabel 3. 9 Narasi Use Case Hapus Data Wisata. ... 45

Tabel 3. 10 Narasi Use Case Tambah Penginapan. ... 46

Tabel 3. 11 Narasi Use Case Edit Data Penginapan. ... 46

Tabel 3. 12 Narasi Use Case Hapus Data Penginapan. ... 47

Tabel 3. 13 Narasi Use Case Logout Pengelola. ... 47

Tabel 3. 14 Narasi Use Case Login Admin. ... 48

Tabel 3. 15 Narasi Use Case Hapus Data Wisata ... 48

Tabel 3. 16 Narasiuse Case Hapus Data Penginapan ... 49

Tabel 3. 17 Narasi Logout Admin. ... 49

Tabel 3. 18 Tabel Data Wisata. ... 56

Tabel 3. 19 Tabel Data Hotel. ... 57

Tabel 3. 20 Tabel Data Pengelola. ... 57

Tabel 3. 21 Tabel Data Admin. ... 58

Tabel 3. 22 Tabel Data Gambar Wisata. ... 58

Tabel 3. 23 Tabel Data Gambar Hotel. ... 58

Tabel 4. 1 Pengujian Login. ... 102


(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Banyaknya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu sumber pendapatan terbesar negara.

Bali khususnya kabupaten Tabanan merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki banyak keindahan alam serta memiliki keanekaragaman seni yang dapat menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara. Obyek wisata yang dapat di kunjungi di kabupaten Tabanan antara Lain obyek wisata pegunungan, wisata laut, wisata rohani, dan lain-lain. Namun sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Bali kurang begitu mengetahui obyek wisata yang ada di kabupaten Tabanan, karena jarak dari satu tempat ke tempat yang lain sangat jauh dan informasi mengenai wisata yang ada di kabupaten Tabanan cukup terbatas.

Karena terbatasnya waktu yang dimiliki oleh wisatawan untuk berlibur, biasanya mereka akan memilih tempat wisata yang sudah pernah di kunjungi atau mereka hanya berkunjung ke tempat yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan lokasi mereka sekarang atau menginap. Karena terbatasnya waktu yang dimiliki wisatawan tersebut tidak jarang wisatawan merasa kurang puas dengan kunjungan liburan mereka.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk membuat sebuah aplikasi dimana menampilkan informasi dari tempat wisata dan hotel. Sistem ini terintegrasi dengan Google Maps API untuk menampilkan output dari lokasi obyek wisata maupun hotel dalam bentuk titik lokasi maupun rute menuju lokasi tersebut.


(21)

Agar sistem ini lebih mudah diakses, maka sistem ini dibuat dengan berbasis web. Dengan berbasis web, maka sistem ini dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Pengimplementasian dari sistem berbasis web ini menggunakan aplikasi XAMPP dan bahasa pemrograman PHP. Sistem ini diharapkan dapat membantu wisatawan dalam menampilkan informasi wisata dan hotel yang ada di kabupaten Tabanan.

1.2Rumusan Masalah

Permasalahan yang ada pada penelitian ini adalah bagaimana menyediakan informasi wisata dan hotel berbasis web yang terintegrasi dengan Google Map bagi para wisatawan.

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah aplikasi informasi berbasis web yang terintegrasi dengan Google map API.

1.4Batasan Masalah

Pada penelitian ini terdapat batasan-batasan masalah yang terdiri dari : 1. Sistem yang dibuat hanya mencangkup obyek wisata dan hotel yang ada

di daerah kabupaten Tabanan.

2. Informasi obyek wisata meliputi nama obyek wisata, biaya masuk, alamat, no telepon, letak koordinat, dan deskripsi singkat.

3. Informasi Hotel meliputi nama hotel, alamat, kategori, no telepon, letak koordinat, keterangan singkat,dan biaya yang terendah per malam. 4. Tempat wisata yang di pilih oleh pengunjung saat mencari rute dibatasi


(22)

1.5Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah metode Waterfall yang terdiri dari 6 tahap yaitu :

1. Analisa Sistem. 2. Analisa Kebutuhan. 3. Perancangan (Desain). 4. Penulisan Program (Coding) 5. Pengujian (Testing).

6. Pemeliharaan

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan untuk menyelesaikan laporan tugas akhir ini sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini, penulis akan membahas tentang bagaimana landasan teori yang digunakan mendisain pembuatan sistem. BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini, penulis akan membahas penjelasan mengenai rancangan sistem yang akan dibuat.

BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini, membahas tentang bagaimana hasil dari pengujian sistem yang telah dibuat.

BAB V : PENUTUP

Bab ini, berisi kesimpulan dari penulis, kemudian memberikan saran untuk mengembangkan sistem yang telah dibuat.


(23)

4

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam membangun aplikasi informasi wisata dan hotel di kabupaten Tabanan ini, dibutuhkan pemahaman dan landasan teori yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun agar memudahkan dalam membangun sistem.

2.1Sistem Informasi Berbasis Web 2.1.1 Sistem

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi satu samalain untuk mencapai suatu tujuan.Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem) (Jogiyanto, 1999).

Suatu system mempunyai beberapa karakteristik system yaitu : 1. Komponen/elemen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berhubungan, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.komponen-komponen sistem ini bias berupa suatu subsistem atau bagian dari sistem tersebut.

2. Batas Sistem

Batasan sistem adalah daerah yang membatasi antara satu system dengan sistem yang lainnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai kesatuan. 3. Lingkungan Sistem

Apapun yang ada diluar batasan sistem yang mempengaruhi orasional sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem

Merupakan media pengubung atara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya.


(24)

5. Masukan Energi yang dimasukkan ke dalam sistem.Masukan tersebut dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal.

6. Pengolahan

Suatu sistem mempunyai bagian pengolahan atau sistem tersebut yang menjadi pengolahannya sendiri. Pengolahan akan merubah masukan menjadi keluaran.

7. Keluaran

Hasil dari energi yang diolah oleh sistem sehingga menjadi keluaran yang berguna.

8. Sasaran Sistem

Sistem dikatakan berhasil jika sistem tersebut berhasil mengenai target atau sasaran yang sudah ditentukan.

2.1.2 Informasi

Informasi adalah data yang dikelola menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya (Jogiyanto,2001). Sumber informasi didapat dari sebuah data. Agar menjadi informasi yang berguna, data perlu melalui beberapa proses. Berikut adalah proses pengolahan data.

Gambar 2. 1 Proses Pengolahan Data.

Kualitas informasi juga tergantung pada tiga hal, yaitu sebuah informasi harus akurat, tepat pada waktunya, dan relevan.


(25)

1. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan.

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. 3. Relevan

Informasi harus mempunyai manfaat bagi penerima.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang mempunyai fungsi berbeda-beda, saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan tujuan yang sama(Jugiyanto, 1999).

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu :

1. Blok masukan (input blok) yang mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.

2. Blok model (model block) yang terdiri dari prosedur, logikal dan model matematik yang akan memanipulasi data input.

3. Blok keluaran (output block) yang merupakan produk dari sistem informasi yang mencangkup informasi yang berkualitas.

4. Blok teknologi (technology block) digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari suatu sistem keseluruhan.

5. Blok dasar data (database block) yaitu kumpulan dari data yang berhubungan satu samalain, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan pada perangkat lunak.

6. Blok kendali (control block) yang ditunjukan agar sistem dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

Semua blok tersebut saling berinteraksi membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.


(26)

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Berbasis Web

Sistem informasi berbasis web adalah sebuah sistem informasi yang menggunakan teknologi web atau internet untuk memberikan informasi dan layanan kepada pengguna atau sistem lain / aplikasi lain (Agustinus, 2013).

Sebuah sistem informasi web biasanya terdiri dari satu atau lebih aplikasi web yang masing-masing komponen mempunyai fungsi tertentu. Dimana masing-masing komponen tersebut saling dukung satu dengan yang lain guna mencapai fungsi Sistem Informasi berbasis Web secara umum. Karena berbasis web, syarat pertama tentu harus ada sebuah web server. Saat ini web server yang paling dikenal adalah Apache web server. Hal lain yang juga menjadi syarat mutlak adalah Software Pemrograman web. Harus ada sebuah bahasa pemrograman web sebagai pendamping HTML (Hyper Text Markup Language). Salah satu yang terkenal yang paling populer adalah PHP. Dan yang terpenting juga adalah database untuk menyimpan dan memanajemen data. Database yang digunakan harus mampu menangani berjuta-juta data dan dapat diakses dengan cepat. Salah satu database yang direkomendasikan adalah Oracle atau MySQL.

2.2Sistem Informasi Geografis 2.2.1 Definisi Geografis

Geografi selalu ingin menjelaskan gejala-gejala dari segi hubungan keruangan sebagai ilmu geografi mempunyai obyek kajian, metode, dan kegunaan dengan corak tersendiri (Paul Claval, 1976).

2.2.2 Definisi Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (berorientasi keruangan). Atau sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk


(27)

membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi yang berefrensi geografi, seperti data yang di identifikasi menurut lokasi, dalam sebuah database (Riyanto,2009).

2.2.3 Model Data Dalam Sistem Informasi Geografis

Data dalam SIG terdiri atas dua jenis, yaitu data spasial dan data atribut.

1. Data Spasial

Data spasial adalah data grafis yang mengidentifikasikan kenampakan lokasi geografis berupa titik, garis, dan poligon. Data spasial diperoleh dari peta yang disimpan dalam bentuk digital (numerik).

a. Titik

Sebuah titik dapat menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah titik menggambarkan kota jika pada peta skala kecil, tetapi menggambarkan objek tertentu yang lebih spesifik dalam wilayah kota, misalnya pasar, jika pada peta sekala besar. b. Garis

Sebuah garis juga dapat menggambarkan objek geografi yang berbeda menurut skalanya. Sebuah garis menggambarkan jalan atau sungai pada peta sekala kecil, tetapi menggambarkan batas wilayah administratif pada peta sekala besar.

c. Area

Seperti halnya titik dan garis, area juga dapat menggambarkan objek yang berbeda menurut skalanya. Area dapat menggambarkan wilayah hutan atau sawah pada peta sekala besar.


(28)

2. Data Atribut

Data atribut adalah data yang berupa penjelasan dari setiap fenomena yang terdapat di permukaan bumi. Data atribut berfungsi untuk menggambarkan gejala topografi karena memiliki aspek deskriptip dan kualitatif. Oleh karena itu, atribut sangat penting dalam menjelaskan seluruh objek geografi. Contohnya, atribut kualitas tanah terdiri dari atas status kepemilikan lahan, luas lahan, tingkat kesuburan tanah, dan kandungan mineral dalam tanah.

2.2.4 Cara Kerja Sistem Informasi Geografis

SIG dapat mempersentasikan dunia nyata kedalam monitor komputer seperti lembaran peta yang dapat mempersentasikan dunia nyata diatas kertas. Tetapi SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibel dari pada lembaran pada peta kertas. SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-atribut didalam basisdata. Kemudian, SIG membentuk dan menyimpannya dalam tabel-tabel (renational).

Setelah itu, SIG menghubungkan unsur-unsur diatas dengan tabel-tabel yang bersangkutan. Dengan demikian atribut-atributn ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta, dan sebaliknya, unsur-unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. Karena itu unsur-unsur tersebut dapat dicari berdasarkan atribut-atributnya. SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut-atribut didalam satuan-satuan yang disebut layer. Yang termasuk didalam layer adalah sungai, bangunan jalan, laut, batas-batas administrasi, perkebunan dan hutan.

Kumpulan dari layer-layer inilah yang akan membentuk basisdata SIG. Dengan demikian perancangan basisdata merupakan hal yang penting didalam SIG. Rancangan basisdata akan


(29)

menentukan efektifitas dan efisiensi proses-proses masukan, pengolahan, dan keluaran SIG.

2.2.5 Sub Sistem Informasi Geografis Beberapa komponen sistem antara lain : 1. Input

Sub sistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. 2. Manipulasi

Proses editting data yang telah masuk. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan tipe data dan jenis data agar sesuai dengan sistem yang dibuat.

3. Manajemen Data

Pada tahapan ini meliputi aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data ke dalam sistem penyimpanan. Biasanya memanfaatkan software Database Management System (DBMS) seperti MySQL, SQL Server, Oracle dan DBMS lainnya.

4. Query

Metode pencarian informasi untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengguna sistem.

5. Analisa

Dalam sistem ada duafungsi analisa yaitu fungsi analisa spasial dan analisis atribute. Fungsi analisis spasial adalah oprasi yang digunakan pada penyelesaian data spasial. Sedangkan analisis atribut adalah fungsi pengolahan data atribut yaitu data yang tidak terhubung dengan ruang

6. Visualisasi

Menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk soft dan hard copy seperti : tabel, grafik, peta, dan lain-lain.


(30)

2.3Peta

2.3.1 Pengertian Peta

Peta merupakan penyajian grafis permukaan bumi dalam skala dan digambarkan pada bidang datar melalui sistem proyeksi peta dengan menggunakan simbol-simbol tertentu sebagai perwakilan dari obyek-obyek spasial dari permukaan bumi (Riyanto, 2009).

2.3.2 Komponen Peta

Peta memiliki kelengkapan penting agar mudah dibaca dan dipahami. Kelengkapan peta tersebut dinamakan komponen peta. Komponen-komponen peta antara lain sebagai berikut :

1. Judul

Judul peta merupakan identitas atau nama untuk menjelaskan isi atau gambar peta. Judul peta biasanya terletak di bagian atas peta. Judul peta merupakan komponen yang penting. Biasanya sebelum memperhatikan isi peta, pasti seseorang membaca judulnya terlebih dahulu.

2. Skala

Skala adalah hubungan dari data yang ada pada peta dan dunia nyata dalam sebuah rasio perbandingan. Misalnya : Skala 1:1000, yang diartikan jarak 1 cm pada peta sama dengan 1000 cm pada jarak sebenarnya.

3. Simbol

Simbol adalah suatu gambar atau tanda yang memiliki sebuah arti atau makna tertentu. Simbol pada peta harus memenuhi tiga syarat, yakni sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat umum. 4. Garis Astronom

Garis astronomis merupakan garis khayal di atas permukaan bumi. Garis ini terdiri dari garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis yang di tarik dari timur ke barat sedangkan bujur garis yang ditarik dari utara ke selatan.


(31)

5. Legenda

Legenda merupakan keterangan dari simbol-simbol yang digunakan pada sebuah peta. Legenda biasanya terletak di bagian pojok kiri bawah peta.

6. Mata Angin

Mata angin merupakan pedoman atau petunjuk arah mata angin. Mata angin pada peta biasanya berupa tanda panah yang menunjukan ke arah utara. Mata angin sangat penting keberadaannya supaya tidak terjadi kekeliruan arah.

7. Garis Tepi

Garis tepi merupakan garis yang dibuat mengelilingi gambar peta untuk menunjukan batas peta tersebut.

8. Tahun Pembuatan Peta

Tahun pembuatan peta menunjukan kapan peta tersebut dibuat. Dari tahun pembuatan kita dapat mengetahui peta tersebut masih sesuai atau tidak untuk digunakan saat ini.

9. Inset Peta

Inset peta merupakan gambar peta yang ingin diperjelas atau karena letaknya diluar garis batas peta. Inset peta digambar bila diperlukan. Inset peta disebut juga peta sisipan.

10.Tata Warna

Tata warna merupakan pewarnaan pada peta untuk membedakan obyek satu dengan yang lainnya. Misalnya warna coklat menunjukan dataran tinggi, hijau menunjukan daerah rendah, dan biru menunjukan daerah perairan.

2.4Sistem Koordinat dan Proyeksi Peta 2.4.1 Proyeksi Peta

(Aryono Prihandito, 1988) informasi lokasi ditentukan berdasarkan sistem koordinat, yang diantaranya mencangkup datum dan proyeksi peta. Datum adalah kumpulan parameter dan titik


(32)

kontrol yang hubungan geometrisnya diketahui, baik melalui pengukuran atau penghitungan. Sedangkan sistem proyeksi peta adalah sistem yang dirancang untuk merepresentasikan permukaan dari suatu bidang lengkung atau spheroid (misalnya bumi) pada suatu bidang datar. Proses representasi ini menyebabkan distrosi ruang yang perlu dihitung untuk memperoleh ketelitian beberapa incam property, seperti jarak, sudut. Berikut ini macam-macam proyeksi peta secara garis besar proyeksi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Proyeksi Peta Azimuthal

Proyeksi azimuthal bidang proyeksi berupa bidang datar dan menyinggung salah satu kutub. Daerah kutub dan sekitar kutub, cukup baik digambarkan dengan proyeksi ini karena tidak banyak kesalahan. Dapat dilihat pada gambar.


(33)

b. Proyeksi Peta Silinder

Proyeksi silinder bidang proyeksi menyinggung ekuator dan digunakan untuk daerah di ekuator dan sekitar ekuator, karena kesalahan di daerah ini tidak ada atau sangat kecil

Gambar 2. 3 Proyeksi Peta Silinder.

c. Proyeksi Peta Kerucut

Proyeksi kerucut bidang proyeksi berupa kerucut dan menyinggung salah satu paralel di sekitar lintang tengah dan baik digunakan di daerah ini karena kesalahan yang sangat kecil, sedang pada paralel singgung kesalahan tidak ada.

Gambar 2. 4 Proyeksi Peta Kerucut

2.4.2 Sistem Koordinat

Koordinat adalah pernyataan besar geometric yang menentukan posisi acuan yang telah didefinisikan. Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatan matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan tersebut secara asumsi maka sistem koordinat tersebut bersifat


(34)

lokal atau disebut koordinat lokal dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasarkan matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang mempunyai sistem kesepakatan dasar matematisnya.

Untuk mengambarkan objek atau features permukaan bumi di atas layar komputer, peneliti memerlukan suatu sistem penggambaran yang mempresentasikan keadaan muka bumi sebenarnya yang peneliti sebut sebagai proyeksi. Proyeksi peneliti gambarkan dalam sistem koordinat cartesian, yang umumnya dikenal dalam unit X dan Y. Berikut akan peneliti bahas sistem proyeksi yang sering digunakan dalam SIG proyeksi longtitude latitude (Aryono Prihandito, 1998).

2.4.2.1Sistem Koordinat Kartesian 2D

Sistem koordinat kartesian dua dimensi merupakan sistem koordinat yang terdiri dari dua salib yang sumbunya saling tegak lurus, biasanya sumbu X dan Y.

Gambar 2. 5 Sistem Koordinat Kartesian 2D

2.4.2.2Proyeksi Latitude dan Longitude (Geographic coordinate System)

Proyeksi ini pada umumnya digunakan untuk mengambarkan keadaan global. Satuan unit yang digunakan adalah Degree (derajad atau º). Satuan derajad ini


(35)

dilambangkan dengan satuan decimal degree, DMS (Degree Minute Second) dan DM(Degree Minut decimal). Sebagai contoh :

ƒ 15,150 berarti 15,15 derajad (degree)

ƒ 150 301 2511 berarti 15 derajad (degree) 30 menit dan 25

detik. Pelambangan ini digunakan dalam unit DMS

ƒ 150 30,51 berarti 15 derajat (degree) 30,5 menit.

Proyeksi longitude latitude di dasari dari bentuk bumi spheroid, yang dibagi atas garis tegak yang mengiris bumi dari belahan bumi utara hingga kutub selatan yang dinamakan garis meridian dan garis-garis melintang yang membagi bumi dari timur hingga ke barat yang dinamakan garis paralel. Garis 00 meridian melewati kota Grenwich, Inggris, implikasinya adalah adanya pembagian waktu yang berbeda pada daerah-daerah yang ada di bumi bagian timur dan barat. Perubahan nilai garis meridian terjadi secara vertikal sepanjang garis horizontal yang peneliti sebut sebagai longitude ata sumbu X. Sedangkan garis paralel berubah secara horizontal sepanjang garis Vertikal dan peneliti sebut sebagai latitude atau sumbu Y. Akibat dari adanya garis paralel adalah perbedaan musim di daerah bagian selatan dan bagian utara bumi. Umumnya Indonesia menyebut garis bujur timur untuk menamakan eastrn dan garis bujur barat untuk western. Sedangkan belahan bumi utara atau northern disebut sebagai lintang utara dan sebaliknya bellahan bumi selatan atau southern disebut sebagai lintang selatan.


(36)

Gambar 2. 6 Proyeksi Longitude Latitude.

Proyeksi ini akan dibaca sebagai proyeksi bumi spheroid oleh koordinat cartesian yang memiliki empat zona utama yaitu, zona timur utara (North East) dengan koordinat (x,y) berupa nilai (+,+), zona timur selatan (South East) sebagai (+,-), zona barat selatan (South Western) dengan (-,-) dan zona barat utara (North Western) dengan (-,+).

Berikut adalah contoh penerapan proyeksi longitude latitude untuk negara-negara di seluruh dunia.

Gambar 2. 7 Proyeksi longitude dan latitude untuk negara didunia.

Proyeksi tersebut walaupun berlaku global tetapi karena bentuk bumi yang cenderung elips menyebabkan adanya perbedaan jarak antar garis meridian dan paralel di setiap belahan bumi. Sebagai contoh satu derajad jarak antar garis


(37)

meridian di daerah katulistiwa sama dengan kira-kira 110 km, sedangkan pada jarak satu derajad yang sama di belahan bumi utara, misalkan di jepang yang terletak di tengah belahan bumi utara kira-kira sebanding dengan 90 km, dan semakin ke utara dan selatan jaraknya semakin mengecil, untuk itu diperlukan suatu sistem lokal yang akan memperkecil nilai kesalahan yang mana setiap daerah memiliki sistem berbeda, begitu pula dengan negara-negara di benua Asis, Eropa, dan lain-lain. Indonesia menggunakan sistem yang disebut World Geodetic System tahun 1984 (WGS, 1984). Dengan demikian, untuk menyatakan batas-batas koordinat Indonesia adalah sebagai berikut : Proyeksi Longitude Latitude dalam sistem WGS 1984 dengan batas-batas koordinat berikut 60 Northern (LU) - (-11)0 Southern (LS) dan 950 Eastern (BT) – 1410 Eastern (BT) (Sosrodarsono, S. dan Takasaki, M. 1983).

2.5Google Maps

Google Maps adalah sebuah peta virtual yang disediakan oleh google dan bisa di akses secara gratis melalui http;//maps.google.com. google maps menampilkan gambar peta yang diambil dari data base pada web server yang dimiliki oleh google untuk menampilkan gambar yang diminta.


(38)

Pada google maps, pengguna internet dapat mencari informasi grafis seperti berikut :

1. Satelit Map

Pengguna dapat menikmati gambar permukaan bumi dari foto satelit. Pengguna dapat melihat foto satelit lebih detail dengan cara zoom pada daerah yang ingin dilihat atau dicari.

Gambar 2. 9 Tampilan Peta Pada Satelit Map.

2. Hasil Pencarian Integritas

Mencari lokasi, bisnis, peta buatan pengguna, dan real estate. 3. Draggable Maps

Peta digital maping yang draggable (bisa digeser) dengan menggunakan bantuan mouse.

4. Terrain Maps (Peta Topografi)

Terrain maps menyediakan informasi fitur peta fisik atau peta topografi yang biasanya digunakan pada atlas.


(39)

5. Earth Map

Pengguna dapat melihat peta bumi di mana bumi terlihat secara utuh dan jika di zoom pengguna akan melihat permukaan bumi yang di tutupi dengan awan beserta pulau dan laut yang tampak lebih nyata dari ketinggian.

Gambar 2. 11 Tampilan Earth Map.

6. My Location

Menggunakan fitur ini pengguna dapat mengetahui di mana letak lokasi pengguna tersebut berada.

2.6Google Map API

Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk JavaScript. Cara membuat google maps untuk ditampilkan pada situs web atau blog sangat mudah, hanya dengan membutuhkan pengetahuan mengenai HTML serta JavaScript, serta koneksi internet yang stabil. Dengan menggunakan google maps API, kita dapat menghemat waktu dan biaya untuk membangun aplikasi peta digital yang handal, sehingga kita bisa fokus hanya pada data-data yang akan ditampilkan. Jadi jika kita hanya membuat suatu data-data sedangkan peta yang akan ditampilkan adalah milik google sehingga kita tidak dipusingkan dengan membuat peta suatu daerah, bahkan dunia.


(40)

Dalam pembuatan program google maps API menggunakan urutan sebagai berikut :

1. Memasukan Maps API JavaScript ke dalam HTML.

2. Membuat element div dengan nama map_canvas untuk menampilkan peta.

3. Membuat beberapa objek literal untuk properti-properti pada peta. 4. Menulis fungsi JavaScript untuk membuat objek peta

5. Meng-inisiasi peta dalam tag body HTML dengan event onload. Kode program dasar :

Gambar 2. 12 Kode Program Dasar Google Maps API.

Pada google maps API terdapat empat jenis pilihan model peta yang disediakan oleh google, diantaranya adalah :

1. ROADMAP, untuk menampilkan peta dua dimensi.

2. SATELLITE, untuk menampilkan peta satelit.

3. TERRAIN, untuk menampilkan relif fisik permukaan bumi dan

menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contoh : menunjukan gunung dan sungai.

HYBRID, menunjukan foto satelit yang di atasnya tergambar pula apa yang terlampir pada ROADMAP (jalan dan nama kota).


(41)

2.6.1 Layanan-Layanan Google Maps API

Layanan-layanan yang ada dalam Google Maps API diantaranya, seperti yang akan dijelaskan dibawah ini :

1. Geocoding

Geocoding adalah proses merubah alamat (seperti “1600

Amphitheatre Parkway, mountain View,Ca”) menjadi koordinat

geografi (Lintang seperti 37,423021 dan bujur -122,083739), yang digunakan untuk menempatkan penanda atau posisi pada peta.

2. Direction

Direction adalah layanan untuk memanfaatkan data jalan yang terdapat pada Google Maps untuk mendapatkan arah tujuan dengan menggambarkan rute perjalanan dan rangkaian deskripsi tekstual.

3. Distance Matrix

Layanan Distance Matrix Google untuk menghitung jarak perjalanan dan durasi beberapa tujuan dan asal menggunakan cara tertentu, untuk lebih dari satu tujuan atau asal.

4. Elevation

Layanan Evolution menyediakan data evaluasi untuk lokasi di permukaan bumi, termasuk lokasi kedalaman di dasar laut. Google tidak memiliki elevasi pengukuran yang akurat pada lokasi tertentu, layanan ini akan interpolasi dan mengembalikan nilai rata-rata menggunakan tempat lokasi disekitarnya.

5. Street View

Layanan Google Streat View menyediakan citra paranoma 360 derajat dari jalan yang ditunjuk di seluruh wilayah cakupan. Street View yang terdapat API adalah sama seperti yang terdapat pada aplikasi Google Maps. Contohnya pemanfaatan Street View pada Google Maps API V3.


(42)

6. Maximum Zoom Imagery

Maximum Zoom Imagery adalah layanan pada Google Maps API V3 untuk menampilkan bagian peta yang mempunyai zoom berbeda karena pada Google Maps peta keseluruhan adalah penggabungan dari foto-foto satelit yang disatukan. Pemanfaatan layanan ini memungkinkan melihat tempat-tempat terpencil atau di permukaan laut dengan memaksimalkan tingkat zoom pada citra satelit.

2.6.2 API Key

API key merupakan kode unik yang digenerasikan oleh Google untuk suatu website tertentu, agar server Google Maps dapat mengenalinya. Cara-cara untuk mendapatkan API key sebagai berikut :

1. Untuk mendapatkan API key dari Google API, kita harus masuk ke halaman :

https://developers.google.com/maps/documentation/androidapi/signup. 2. Setelah masuk ke halaman diatas, kita klik button Get A Key untuk

memproses dan mengaktifkan Google Maps API.

Gambar 2. 13 Tombol Get API Key.

3. Lalu kita klik Create a new Project.

Gambar 2. 14 Pilih create new project.

4. Lalu kita beri nama project baru yang telah kita buat. Lalu klik Create and Enable API.


(43)

Gambar 2. 15 Kustomisasi Project.

5. Akan tampil notifikasi yang menyatakan bahwa Google API Key telah siap untuk diakses.

Gambar 2. 16 Google API Siap Digunakan.

Untuk menggunakan Google Maps API Key, maka perlu di sisipkan pada script program yang menggunakan akses Maps Google seperti gambar dibawah ini :


(44)

2.7Google Maps Distance Matrix API

Perancangan rute terdekat peneliti menggunakan Google Maps Distance Matrix API. Layanan Google Maps Distance Matrix API adalah layanan yang menyediakan waktu dan jarak perjalanan untuk matriks asal dan tujuan. Informasi yang ditampilkan adalah rute yang disarankan dari titik awal sampai titik akhir, sesuai perhitungan Google Maps API. Dalam Google Maps Distance Matrix API ada parameter yang diperlukan, origins (titik asal), dan destination (titik tujuan), dan key API. Ketiga parameter ini adalah parameter yang diperlukan, sedangkan ada juga parameter yang opsional seperti : mode, arrival-time, departure_time, traffic_model, transit_routing_preference.

2.7.1Parameter yang Dapat Digunakan pada Google Maps Distance Matrix API

Beberapa operator-operator optional yang dapat digunakan pada Google Maps Distance Matix API, Seperti :

1. Mode

Mode adalah array yang berisi satu nilai atau lebih. Salah stu mode yang dapat digunakan adalah Transit mode. Setiap transit mode akan menentukan mode pilihan transit. Berikut adalah nilai yang boleh digunakan pada Transit Mode :

- Bus menunjukan bahwa rute perjalanan yang dihitung adalah perjalanan yang menggunakan transportasi bus.

- Rail menunjukan bahwa rute perjalanan yang dihitung adalah perjalanan yang menggunakan transportasi kereta api, tamp, dan kereta bawah tanah.

- Subway menunjukan bahwa rute perjalanan yang dihitung adalah perjalanan yang menggunakan transportasi kereta bawah tanah.

- Train menunjukan bahwa rute perjalanan yang dihitung adalah perjalanan yang menggunakan transportasi kereta api.


(45)

- Tram menunjukan bahwa rute perjalanan yang dihitung adalah perjalanan yang menggunakan transportasi tram dan kereta ringan.

Akan tetapi pada Transit mode ini tidak semua nilai yang dapat digunakan di Indonesia.

2. Unit Arrival-time

Menentukan waktu kedatangan yang diinginkan “Date” sebagai nilai objek. Jika waktu kedatangan sudah ditentukan maka waktu keberangkatan akan diabaikan.

3. Departure Time

Menentukan waktu keberangkatan yang diinginkan “Date” sebagai nilai objek. Departure time diabaikan jika nilai dari arrival time sudah ditentukan. Default yang digunakan adalah waktu saat ini jika tidak ada nilai waktu yang ditentukan untuk departure time maupun arrival time.

4. Traffic Model

Traffic Model digunakan saat menghitung waktu yang di asumsikan pada lalulintas saat ini. Pengaturan ini mempengaruhi nilai yang dikembalikan sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan, yang berisi waktu yang diprediksi berdasarkan rata-rata histori lalulintas.

5. Transit Routing Preference

Transit Routing Preference digunakan untuk menetapkan

preferensi untuk rute transit. Anda dapat memilih opsi kembali, daripada menggunakan default rute terbaik yang dipiliholeh API.


(46)

2.8Metode pengembangan Sistem Sekuiensial Linier (Waterfall Model) Metode pengembangan sistem sekuensial linier atau yang sering disebut dengan siklus kehidupan klasik atau model air terjun (waterfall model) memberikan sebuah pendekatan pengembangan sistem yang sistematik dan sekuensial, dimulai pada fase perancangan sistem, analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan (Pressman, 2003).

2.8.1 Perencanaan atau Rekayasa dan Pemodelan Sistem

Pada fase ini dilakukan identifikasi sistem, studi kebutuhan pengguna, dan studi kelayakan sistem baik secara teknis maupun teknologi serta penjadwalan pengembangan sistem

2.8.2 Analisa Kebutuhan Sistem

Pada fase ini pengumpulan kebutuhan di identifikasi dan difokuskan pada sistem yang akan dibangun meliputi identifikasi domain informasi, tingkah laku sistem, untuk kerja dan antar muka sistem. Kebutuhan untuk sistem di dokumentasikan dan di konsultasikan lagi bagi pengguna.

2.8.3 Desain

Fase ini difokuskan pada proses desain struktur data, arsitektur sistem, representasi interface dan algoritma program.

2.8.3.1 Basis Data

Basis data adalah penggunaan bersama dari data yang terhubung secara logis dan deskripsi dari data, yang dirancang untuk keperluan informasi (Connolly et al, 2002).

Dalam basis data dikenal istilah tabel, baris, dan kolom. Tabel (biasa disebut dengan relasi) menyatakan bentuk berdimensi dua yang mewakili suatu kelompok data yang sejenis. Sebuah tabel berisi sejumlah kolom yang biasa disebut sebagai field dan baris


(47)

yang biasa disebut record. Dalam konsep basis data relational, setiap tabel memiliki sebuah kunci primer (primary key).

Primary key adalah suatu nilai yang unik (tidak ada yang bernilai sama) sehingga dapat digunakan untuk membedakan suatu baris dengan baris yang lainnya. Jika memberikan nilai berdasarkan primary key maka maksimal ada satu baris memenuhinya. Selain primary key, kunci disini dibagi menjadi candidat key, alternate key, foreign key, dan composite key.

1. Candidate key, satu atau lebih attribute yang mendefinisikan sebuah baris secara yang berfungsi sebagai calon dari primary key serta mempunyai nilai unik pada hampir setiap barisnya.

2. Alternate key, candidat key yang tidak dipilih untuk

mendefinisikan sebuah baris secara unik, tetapi perlu dicatat meskipun tidak menjadi candidat key di sebuah tabel akan tetapi tidak tertutup kemungkinan bisa menjadi primary key. 3. Foreign key, primary key yang dari tabel yang lain.

4. Composite key, primary key yang tidak terbentuk oleh sebuah kolom, tetapi tersusun atas beberapa kolom.

2.8.3.1.1 Entity Relationalship Diagram (ERD)

ERD (entity Relationship Diagram) adalah model data yang menggambarkan hubungan antar satu entitas dengan entitas yang lain yang mempunyai relasi dengan batasan-batasan. ERD menyediakan cara yang sederhana dan mudah untuk memahami berbagai komponen dalam desain basis data(Connoly et.al, 2005). Ada tiga komponen yang ada dalam ERD, yaitu :


(48)

1. Entity

Entity adalah benda yang memiliki identitas berbeda. Entity digambarkan dengan bentuk persegi panjang yang berisi nama dari entity tersebut.

Gambar 2. 18 Simbol Entity.

2. Relational

Relationship adalah asosiasi hubungan antar entity. Entity merupakan pengikut dari relationship. Relationship dapat berupa relasi one-to-one, one-to-many, dan

many-to-many. Relationship digambarkan dengan bentuk belah

ketupat yang berisi nama dari relationship.

Gambar 2. 19 Simbol Relational.

3. Property

Property, dimiliki oleh entitiy maupun relationship. Setiap nilai dari property diambil dari nilai kelompok property tersebut. Property digambarkan dalam bentuk elips yang berisikan nama dari property tersebut.

Gambar 2. 20 Simbol Property.

2.8.3.1.2 MySQL

MySQL adalah sebuah database server, dapat juga berperan sebagai client sehingga disebut juga database client/server, yang open source dengan kemampuan yang


(49)

dapat berjalan baik di OS (Operating System), dengan platform windows maupun linux (Bunafit Nugroho,2005).

Seiring perkembangannya, MySQL semakin banyak digunakan baik dalam aplikasi berbasis web maupun aplikasi berbasis dekstop, karena fitur-fitur yang ditawarkan semakin kompleks dan memungkinkan untuk membuat aplikasi basis data yang canggih.

MySQL menggunakan perintah dalam bahasa SQL, seperti : 1. Select

Perintah ini digunakan untuk memanggil data dari suatu table.

Contoh penulisannya : SELECT{namafield} FORM namatabel; 2. Insert

Perintah yang digunakan untuk menambahkan data ke dalam tabel.

Contoh penulisannya :

INSERT INTO namatabel (field1, field2,field3,....) VALUE (ekspresi1,ekspresi2,....)

3. Delete

Perintah ini digunakan untuk menghapus data dari suatu tabel.

Contoh penulisannya :

DELETE FORM namatabel WHERE kondisi

4. Update

Perintah ini digunakan untuk memperbaharui nilai suatu data pada table yang sudah ada.

Contoh penulisannya :


(50)

2.8.3.2 Data F low Diagram (DFD)

DFD (Data Flow Diagram) adalah sebuah diagram yang menggambarkan sebuah aliran data dari sebuah sistem. Keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pengguna yang kurang menguasai komputer sehingga dapat memahami sistem yang akan dikembangkan. Simbol-simbol yang biasa digunakan pada DFD, sebagai berikut :

1. Proses

Proses adalah respon terhadap aliran data masuk atau kondisi dari sebuah sistem. Proses menggambarkan aliran sistem yang mengolah masukan menjadi keluaran. Proses digambarkan dengan sebuah lingkaran.

Gambar 2. 21 Simbul Proses.

2. Aliran Data

Aliran data adalah gambaran dari sebuah masukan data ke dalam suatu proses atau keluaran data dari sebuah proses. Aliran data digambarkan dengan garis panah, dimana ujung panah menggambarkan tujuan.

Gambar 2. 22 Simbul Aliran Data.

3. Penyimpanan Data

Penyimpanan data adalah penyimpanan data yang akan digunakan untuk proses berikutnya. Penyimpanan data digambarkan denag sebuah kotak yang salah satu ujungnya terbuka.


(51)

4. External Entity

Eksternal entity adalah perorangan atau organisasi yang berhubungan dengan sistem. Eksternal entity juga disebut Boundary. Eksternal entity digambarkan dengan bentuk persegi panjang.

Gambar 2. 24 Simbul External Entity.

2.8.3.3 Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah sebuah grafis yang

menggambarkan interaksi antara sistem dengan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem, dan interaksi apa yang dapat dilakukan oleh user dengan sistem tersebut. Use case diagram ini digunakan untuk menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi. Simbol-simbol yang biasa digunakan pada use case diagram, sebagai berikut :

1. Use case

Use case adalah interaksi yang dapat dialakukan oleh serang user. Use case ini digambarkan dengan bentuk elips.

Gambar 2. 25 Simbul Use Case.

2. Aktor

Aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan proses tertentu. Aktor ini digambarkan dengan bentuk manusia.


(52)

2.8.4 Kode

Setelah proses desain selesai maka hasilnya harus diterjemahkan ke dalam bentuk program komputer yang kemudian menghasilkan suatu sistem.

2.8.5 Pengujian

Pengujian dilakukan untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang memungkinkan terjadi pada proses pengkodean serta memastikan bahwa input yang dibatasi memberikan hal yang sesuai dengan kebutuhan.

2.8.6 Pemeliharaan

Ditandai dengan penyerahan perangkat lunak kepada pemesannya untuk dioprasikan. Dalam masa oprasional, perangkat lunak masih memungkinkan untuk terjadi sesuatu kesalahan atau kegagalan dalam menjalankan fungsi, perangkat lunak tersebut masih membutuhkan proses (maintenance) dari waktu ke waktu.

Gambar 2. 27 Waterfall Model Menurut (Pressman, 2003).

2.9Internet

Internet adalah kumpulan atau jaringan dari suatu jaringan komputer secara global yang saling berhubungan satu sama lain yang ada di seluruh dunia. Internet juga dapat di artikan sebagai kumpulan server yang berada di berbagai penjuru dunia dan dapat digunakan secara bersama yang dikelola perorangan, perusahaan maupun pelayanan internet. Internet bermanfaat sebagai tempat untuk mendapatkan dan memberi informasi yang tersedia untuk publik maupun untuk e-mail.


(53)

2.10Browser

Browser adalah aplikasi yang digunakan oleh pengguna internet untuk mencari data dan informasi dari internet. Browser bisa digunakan melihat website atau situs web di internet.

2.11World Wide Web (WWW)

WWW (World Wide Web) adalah kumpulan dari web server yang terhubung ke seluruh dunia yang berfungsi untuk menampilkan data dan informasi yang dapat digunakan bersama. Web merupakan dunia maya di internet yang terdapat ribuan info tentang segala hal dan di kemas dalam bentuk dokumen hypertext (Nugroho,2005).

2.12Web Server

Web server adalah sebuah bentuk server yang khusus digunakan untuk menyimpan halaman website atau home page. Sebuah komputer bisa dikatakan sebagai web server jika komputer tersebut memiliki suatu program server yang disebut P ersonal Web Server (PWS).

2.13Heyper Text Transfer Protokol (HTTP)

HTTP (Heyper Text Transfer Protokol) adalah protokol yang menyediakan komunikasi antar perintah jaringan, yang merupakan jaringan komunikasi antar komputer client dengan server (tim Berners Lee, 1990). Dalam komunikasi ini, komputer client melakukan permintaan dengan mengetikan alamat website yang akan di akses.

2.14PHP

2.13.1 Pengertian PHP

PHP adalh bahasa pemrograman yang berbentuk script yang diletakan di dalam server web. PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website. PHP dirancang untuk membuat web


(54)

dinamis. Artinya dapat membentuk satu tampilan berdasarkan permintaan.

PHP menyatu dengan HTML (Hyper Text Markup Language) untuk membuat halaman web yang dinamis. PHP adalah severside scripting, sehingga sintak dan perintah PHP akan di eksekusi pada web server kemudian hasilnya dikirim ke browser dalam format HTML.

2.13.2 Struktur Penulisan

PHP dapat di tuliskan berdiri sendiri atau di dalam script HTML. Bentuk penulisan script PHP, yaitu :

 tag<? dan diakhiri dengan ?>  tag<?php dan diakhiri dengan ?>

 tag <script language=”php”> dan </script>

 tag<% dan%>

Setiap akhir baris dari script PHP selalu diakhiri dengan tanda titik koma ( ; ). Sedangkan perintah untuk menampilkan data atau keterangan pada layar monitor pada PHP adalah :

 echo <?

Echo “data atau variabel”;

Echo data-konstanta; ?>

 Print atau printf <?

Print(“data atau variable”);

Print data-konstanta;

Printf (“data atau variabel”)


(55)

2.15Javascript

Javascript terdiri dari dua kata java dan script. Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek, Script adalah serangkaian instruksi program. Javascript adalah bahasa script (bahasa pemrograman) yang berbasis pada bahasa pemrograman java.

Javascript dapat ditulis secara inline atau satu file dengan dokumen HTML atau bisa juga ditulis terpisah. Javascript yang ditulis satu file dengan HTML dapat di tulis seperti berikut :

<html>

<head></head>

<script type=”text/javascript” Language=”Javascript”>

.

/* kode JavaScript dapat ditulis disini */ .

</script> <body></body> </html>

Sedangkan Javascript yang ditulis terpisah dengan HTML dapat ditulis seperti berikut :

<html>

<head></head>

<script type=”text/javascript” Language=”Javascript”

src=”file_JavaScript.js”></script>

<body></body> </html>


(56)

2.16Pingendo

Pingendo adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat desain website dengan mudah menggunakan frameworkbootstrap. Pingendo memberikan tools yang sangat mudah digunakan, dengan pingendo pengguna cukup melakukan drag and drop selection komponen ke dalam canvas desain website sehingga terbentuk sebuah desain yang dapat digunakan untuk sebuah website.

Pingendo mempermudah pembuatan website dan mempercepat kerja pengguna. Sehingga tidak perlu menulis atau menyusun dengan mengetik script HTML untuk membuat sebuah desain. Pengguna hanya perlu menambahkan komponen yang dibutuhkan hanya dengan menyeret dan meletakan posisi yang di inginkan.

2.17Wisata

Suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan manusia baik perorangan maupun kelompok untuk mengunjungi destinasi tertentu dengan tujuan rekreasi, mempelajari keunikan daerah wisata, pengembangan diri dalam kurun waktu yang singkat atau sementara waktu (UU RI no 10, 2009).


(57)

38

BAB III

ANALISA PERANCANGAN SISTEM

3.1Analisa Kebutuhan 3.1.1 Deskripsi Saat Ini

Saat ini untuk mencari informasi obyek wisata sudah dapat dilakukan oleh wisatawan dengan mencari informasi di internet. Untuk mencari informasi obyek wisata tersebut wisatawan harus memasukan kata kunci dari wisata yang akan dicari. disini informasi yang ditampilkan kebanyakan informasi dalam bentuk teks, sehingga wisatawan harus mencari lokasi dari obyek wisata tersebut. Dan jika wisatawan ingin melakukan kunjungan wisata ke beberapa obyek wisata mereka harus mencari satu demi satu rute untuk mengelilingi semua wisata tersebut. Sehingga banyak menghabiskan waktu wisatawan dalam mencari informasi dan rute menuju tempat wisata tersebut.

3.1.2 Deskripsi Sistem yang Akan Dibangun

Sistem yang akan dibangun adalah sistem rekomendasi rute kunjungan wisata. Sistem ini dapat diakses oleh 3 user yaitu admin, pengelola obyek wisata maupun hotel, dan pengunjung. Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah agar wisatwan dapat mengelilingi beberapa obyekwisata dengan waktu perjalanan yang seminimal mungkin. Pada sistem ini pengunjung dapat memilih tempatwisata yang akan dikunjungi dalam satu hari.


(58)

3.1.2.1 Analisa Kebutuhan Pengguna

User yang terlibat di dalam sistem adalah sebagai berikut : a. Admin

Admin adalah orang yang bertugas mengelola seseluruh sistem. Admin mendapatkan hak akses untuk menghapus semua data yangada pada sistem. b. Pengelola

Pengelola adalah orang yang memiliki atau mengelola sebuah obyek wisata atau hotel. Pengelola mendapat hak akses untuk menambahkan data, merubah data yang dimiliki, dan menghapus data yang dimiliki.

c. Pengunjung

Pengunjung adalah orang yang akan melakukan perjalanan wisata / wisatawan. Pengunjung dapat melakukan pencarian tempat wisata, hotel dan mencari rekomendasi rute perjalanan.

3.1.2.2 Use-Case Diagram


(59)

Gambar 3. 2 Use-Case Diagram untuk Pengelola.


(60)

3.1.2.3 Narasi Use-case

Tabel 3. 1 Narasi Use Case Cari Obyek Wisata.

Actor : Pengunjung

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk kedalam halaman pencarian wisata Kondisi Akhir : Sistem berhasil menampilkan hasil pencarian tempatwisata yang diinginkan

Skenario :

Actor Action Respon Sistem 1. Aktor membuka halaman

pencarian tempat wisata

2. Sistem menampilkan halaman pencarian tempat wisata yang berisi text field untuk kata kunci

3. Aktor memasukan katakunci tempat wisata yang diinginkan

4. Sistem akan melakukan pencarian berdasarkan data tempat wisata yang sudah ada 5. Jika pencarian tidak sesuai

dengan database wisata, maka sistem akan menampilkan notifikasi bahwa tempat wisata tidak tersedia

6. Jika pencarian berhasil, maka sistem akan menampilkan titik lokasi dari data tempat wisata yang dimasukan sesuai dengan kata kunci

Tabel 3. 2 Narasi Use Case Cari Rute Tempat Wisata

Actor : Pengunjung

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk kedalam halaman rekomendasi rute wisata.

Kondisi Akhir : Sistem berhasil menampilkan hasil pencarian rute yang akan dilalui.

Skenario :

Actor Action Respon Sistem 1. Aktor membuka halaman

rekomendasi rute wisata

2. Sistem menampilkan semua titik-titik obyek wisata

3. Aktor memilih obyekwisata yang akan dikunjungi

4. Sistem akan melakukan proses perhitungan obyek wisata yang dipilih.

5. Sistem akan menampilkan rute untuk mengelilingi semua obyek wisata yang dipilih


(61)

Tabel 3. 3 Narasi Use Case Mencari Penginapan.

Actor : Pengunjung

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk kedalam halaman pencarian penginapan

Kondisi Akhir : Sistem berhasil menampilkan hasil pencarian penginapan yang di inginkan

Skenario :

Actor Action Respon Sistem 1. Aktor membuka halaman

pencarian penginapan

2. Sistem menampilkan halaman pencarian penginapan yang berisi text field untuk kata kunci

3. Aktor memasukan katakunci penginapan yang di inginkan

4. Sistem akan melakukan pencarian berdasarkan data penginapan yang sudah ada 5. Jika pencarian tidak sesuai

dengan database hotel, maka sistem akan menampilkan notifikasi bahwa penginapan tidak tersedia

6. Jika pencarian berhasil, maka sistem akan menampilkan titik lokasi dari data penginapan yang dimasukan sesuai dengan kata kunci

Tabel 3. 4 Narasi Use Case Cari Penginapan Berdasarkan Kategori

Actor : Pengunjung

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk kedalam halaman pencarian penginapan

Kondisi Akhir : Sistem berhasil menampilkan hasil pencarian penginapan yang di inginkan

berdasarkan kategori peginapan Skenario :

Actor Action Respon Sistem 1. Aktor membuka halaman

pencarian penginapan

2. Sistem menampilkan halaman pencarian penginapan yang berisi text field untuk kata kunci dan dropdown untuk kategori

3. Aktor memilih kategori penginapan yang ada pada dropdown

4. Sistem akan melakukan pencarian berdasarkan kategori data penginapan yang sudah ada

5. Sistem akan menampilkan titik lokasi dari data penginapan yang dimasukan sesuai dengan kategori


(62)

Tabel 3. 5 Narasi Use Case Pendaftara Pengelola.

Actor : Pengunjung

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk kedalam halaman Pengelola

Kondisi Akhir : Sistem berhasil menyimpan data Pengelola pada database. Skenario :

Actor Action Respon Sistem 1. Aktor mengklik teks

daftar pengelola

2. Sistem menampilkan halaman yang digunakan untuk menambahkan data pengelola 3. Aktor memasukan

data-data yang diperlukan pengelola

4. Apabila tidak berhasil (misal : data tidak lengkap) maka sistem menampilkan notifikasi bahwa tidak lengkap, dan kembali menampilkan halaman menambah data pengelola 5. Apabila berhasil sistem

menampilkan notifikasi bahwa data pengelola berhasil ditambahkan

6. Sistem melakukan penambahan data-data pengelola sesuai masukan aktor pada database pengelola

Tabel 3. 6 Narasi Use Case Login Pengelola

Actor : Pengelola

Kondisi Awal : Aktor sudah terdaftar sebagai pengelola Tempat wisata pada sistem ini

Kondisi Akhir : Aktor berhasil login Skenario :

Actor Action Respon Sistem 1. Actor telah membuka

sistem ini.

2. Sistem akan menampilkan halaman utama.

3. Aktor membuka halaman login admin

4. Sistem menampilkan halaman login dengan field Username dan Password

5. Aktor memasukan data login

6. Apabila berhasil, maka sistem akan menampilkan halaman admin

7. Apabila tidak berhasil, maka sistem akan menampilkan notifikasi gagal login dan kembali ke form login


(63)

Tabel 3. 7 Narasi Use Case Tambah data wisata

Actor : Pengelola

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk kedalam sistem ini

Kondisi Akhir : Aktor berhasil menambahkan data obyek wisata pada database

Skenario :

Actor Action Respon Sistem 1. Aktor membuka halaman

tambah obyek wisata

2. Sistem menampilkan halaman yang digunakan untuk menambahkan data obyek wisata

3. Aktor memasukan data-data obyek wisata yang diperlukan

4. Apabila tidak berhasil (misal : data tidak lengkap) maka sistem menampilkan notifikasi bahwa data tidak lengkap, dan menampilkan kembali halaman menambah obyekwisata 5. Apabila berhasil sistem

menampilkan notifikasi bahwa data obyek wisata berhasil ditambahkan

6. Sistem melakukan penambahan data-data obyek wisata sesuai masukan aktor pada database wisata

Tabel 3. 8 Narasi Use Case Edit Data Obyek Wisata.

Actor : Pengelola

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk kedalam sistem ini

Kondisi Akhir : Aktor berhasil merubah data obyek wisata pada database Skenario :

Actor Action Respon Sistem 1. Actor membuka halaman

ubah data obyek wisata

2. Sistem akan menampilkan tabel daftar obyek wisata yang diambil dari database wisata 3. Aktor memilih data yang

akan dirubah

4. Sistem mengakses dan mengambil data dari database wisata

5. Sistem akan menampilkan halaman mengubah data obyek wisata, berisi field yang sudah terisi data dari database sebelumnya

6. Aktor melakukan entry data ulang pada field yang digunakan


(64)

7. Apabila tidak berhasil, akan menampilkan notifikasi bahwa data gagal dirubah dan akan kembali ditampilkan tabel daftar obyek wisata

8. Apabila berhasil, sistem akanmenyimpan data update ke dalam database

9. Sistem akan menampilkan notifikasi bahwa data berhasil dirubah

Tabel 3. 9 Narasi Use Case Hapus Data Wisata.

Actor : Pengelola

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk kedalam sistem ini

Kondisi Akhir : Aktor berhasil menghapus data obyek wisata pada database

Skenario :

Actor Action Respon Sistem 1. Aktor membuka halaman

hapus data obyek wisata

2. Sistem akan menampilkan tabel daftar obyek wisata yang diambil dari database wisata 3. Aktor memilih data yang

akan dihapus

4. Apabila tidak berhasil, maka akan menampilkan notifikasi dan akan kembali menampilkan tabel daftar obyek wisata

5. Apabila berhasil, maka sistem akan menghapus data pada database

6. Sistem akan menampilkan notifikasi bahwa data berhasil dihapus


(65)

Tabel 3. 10 Narasi Use Case Tambah Penginapan.

Actor : Pengelola

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk kedalam sistem ini

Kondisi Akhir : Aktor berhasil menambahkan data penginapan pada database

Skenario :

Actor Action Respon Sistem 1. Aktor membuka halaman

tambah penginapan

2. Sistem menampilkan halaman yang digunakan untuk menambahkan data penginapan

3. Aktor memasukan data-data penginapan yang diperlukan

4. Apabila tidak berhasil (misal : data tidak lengkap) maka sistem menampilkan notifikasi bahwa data tidak lengkap, dan menampilkan kembali halaman menambah penginapan

5. Apabila berhasil sistem menampilkan notifikasi bahwa data penginapan berhasil ditambahkan

6. Sistem melakukan penambahan data-data penginapan sesuai masukan aktor pada database hotel

Tabel 3. 11 Narasi Use Case Edit Data Penginapan.

Actor : Pengelola

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk kedalam sistem ini

Kondisi Akhir : Aktor berhasil merubah data penginapan pada database Skenario :

Actor Action Respon Sistem 1. Aktor membuka halaman

ubah data penginapan

2. Sistem akan menampilkan tabel daftar penginapan yang diambil dari database hotel 3. Aktor memilih data yang

akan dirubah

4. Sistem mengakses dan mengambil data dari database hotel

5. Sistem akan menampilkan halaman mengubah data penginapan, berisi field yang sudah terisi data dari database sebelumnya

6. Aktor melakukan entry data ulang pada field yang digunakan


(66)

7. Apabila tidak berhasil, akan menampilkan notifikasi bahwa data gagal dirubah dan akan kembali ditampilkan tabel daftar penginapan

8. Apabila berhasil, sistem akanmenyimpan data update ke dalam database

9. Sistem akan menampilkan notifikasi bahwa data berhasil dirubah

Tabel 3. 12 Narasi Use Case Hapus data penginapan.

Actor : Pengelola

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk kedalam sistem ini

Kondisi Akhir : Aktor berhasil menghapus data penginapan pada database Skenario :

Actor Action Respon Sistem 1. Aktor membuka halaman

hapus data penginapan

2. Sistem akan menampilkan tabel daftar penginapan yang diambil dari database hotel 3. Aktor memilih data yang

akan dihapus

4. Apabila tidak berhasil, maka akan menampilkan notifikasi dan akan kembali menampilkan tabel daftar penginapan

5. Apabila berhasil, maka sistem akan menghapus data pada database

6. Sistem akan menampilkan notifikasi bahwa data berhasil dihapus

Tabel 3. 13 Narasi Use Case Logout Pengelola.

Actor : Pengelola

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk kedalam sistem ini. Kondisi Akhir : Aktor berhasil keluar dari sistem. Skenario :

Actor Action Respon Sistem 1. Aktor sudah berhasil

masuk ke dalam sistem.

2. Sistem akan menampilkan halaman utama admin.

3. Aktor mengklik buton logout.

4. Sistem akan keluar dari halaman utama dan menampilkan form login


(67)

Tabel 3. 14 Narasi Use Case Login Admin.

Actor : Admin

Kondisi Awal : Aktor sudah terdaftar sebagai pengelola Tempat wisata pada sistem ini

Kondisi Akhir : Aktor berhasil login Skenario :

Actor Action Respon Sistem 1. Aktor telah membuka

sistem ini.

2. Sistem akan menampilkan halaman utama.

3. Aktor membuka halaman login admin

4. Sistem menampilkan halaman login dengan field Username dan Password

5. Aktor memasukan data login

6. Apabila berhasil, maka sistem akan menampilkan halaman admin

7. Apabila tidak berhasil, maka sistem akan menampilkan notifikasi gagal login dan kembali ke form login

8. Aktor berhasil login

Tabel 3. 15 Narasi Use Case Hapus Data Wisata

Actor : Admin

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk kedalam sistem ini

Kondisi Akhir : Aktor berhasil menghapus data obyek wisata pada database

Skenario :

Actor Action Respon Sistem 1. Aktor membuka halaman

hapus data obyek wisata

2. Sistem akan menampilkan tabel daftar obyek wisata yang diambil dari database wisata 3. Aktor memilih data yang

akan dihapus

4. Apabila tidak berhasil, maka akan menampilkan notifikasi dan akan kembali menampilkan tabel daftar obyek wisata

5. Apabila berhasil, maka sistem akan menghapus data pada database

6. Sistem akan menampilkan notifikasi bahwa data berhasil dihapus


(68)

Tabel 3. 16 NarasiUse Case Hapus Data Penginapan

Actor : Admin

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk kedalam sistem ini

Kondisi Akhir : Aktor berhasil menghapus data penginapan pada database Skenario :

Actor Action Respon Sistem 1. Aktor membuka halaman

hapus data penginapan

2. Sistem akan menampilkan tabel daftar penginapan yang diambil dari database hotel 3. Aktor memilih data yang

akan dihapus

4. Apabila tidak berhasil, maka akan menampilkan notifikasi dan akan kembali menampilkan tabel daftar penginapan

5. Apabila berhasil, maka sistem akan menghapus data pada database

6. Sistem akan menampilkan notifikasi bahwa data berhasil dihapus

Tabel 3. 17 Narasi Logout Admin.

Actor : Admin

Kondisi Awal : Aktor sudah masuk kedalam sistem ini. Kondisi Akhir : Aktor berhasil keluar dari sistem. Skenario :

Actor Action Respon Sistem 1. Aktor sudah berhasil

masuk ke dalam sistem.

2. Sistem akan menampilkan halaman utama admin.

3. Aktor mengklik buton logout.

4. Sistem akan keluar dari halaman utama dan menampilkan form login


(69)

3.2Perancangan Logikal

Perancangan logikal Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata di Kabupaten Tabanan meliputi perancangan basisdata sistem menggunakan ER-Diagram, diagram konteks, dan data flow diagram.

3.2.1 Diagram Konteks

Gambar 3. 4 Diagram Konteks Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata di Kabupaten Tabanan.


(70)

3.2.2 Diagram Berjenjang

Gambar 3. 5 Diagram Berjenjang Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata di Kabupaten Tabanan.


(71)

3.2.3 Data F low Diagram (DFD) a. DFD Pengunjung

Gambar 3. 6 Data Flow Diagram Pengunjung Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata di Kabupaten Tabanan.

b. DFD Pengelola

Gambar 3. 7 Data Flow Diagram Pengelola Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata di Kabupaten Tabanan.


(72)

c. DFD Admin

Gambar 3. 8 Data Flow Diagram Admin Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata di Kabupaten Tabanan.

d. DFD Kelola Wisata Pengelola Level 2

Gambar 3. 9 Data Flow Diagram Level 2 Pengelola Kelola Wisata Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata di Kabupaten Tabanan.


(73)

e. DFD Kelola Hotel Level 2

Gambar 3. 10 Data Flow Diagram Level 2 Pengelola Kelola Penginapan Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata di Kabupaten Tabanan.


(74)

3.2.4 Entity Relational Diagram (ERD)

Gambar 3. 11 Entity Relationalship Diagram Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata di Kabupaten Tabanan.


(75)

3.2.5 Rancangan Logikal

Gambar 3. 12 Logikal Desain Sistem Rekomendasi Rute Kunjungan Wisata di Kabupaten Tabanan.

3.2.6 Rancangan Fisikal

3.2.6.1 Daftar Tabel Wisata

Tabel 3. 18 Tabel Data Wisata.

Nama Type Size Key

Id_Wisata Varchar 30 PK

Id_Pengelola Varchar 20 Nama_Wisata Varchar 20

Alamat Varchar 50

No_tlp Varchar 15

Harga Int 15

Keterangan Varchar 100 Longitude Double


(1)

b. Pengujian Tambah, Edit, Hapus, Cari Data

Tabel 4. 2 Pengujian Tambah, Edit, Hapus, Cari Data. Data Masukan Yang Diharapkan Yang

Terjadi

Kesimpulan

Klik Tombol

“Tambah”

Mengisi setiap field wajib isi, jika di isi semua maka

“Data Berhasil di

Simpan”. Jika

tidak mengisi semua field maka akan muncul

“Harap Mengisi semua form” dan

jika .

Tombol

“Simpan”

dapat berfungsi sesuai yang diharapkan

Memenuhi

Klik tombol

“Edit”

Menginputkan data yang akan dirubah pada field yang akan dirubah. Jika data telah data telah diinputkan

maka akan

menampilkan

“Data Berhasil

Dirubah” jika data

tidak diedit maka data tetap seperti data awal.

Tombol

“Edit” dapat

berfungsi sesuai yang diharapkan.


(2)

Klik Tombol Hapus

Memilih data yang akan dihapus, maka akan muncul

“Data Berhasil

Dihapus”

Tombol

“Hapus”

berfungsi sesuai yang diharapkan

Memenuhi

Klik tombol

“Cari”

Menginputkan kata kunci yang ingin dicari pada field cari, klik tombol

“Cari” untuk

mencari. Jika kata kunci yang dicari tersedia maka akan menampilkan marker pada peta

Tombol

“Cari”

berfungsi sesuai yang di harapkan

Memenuhi

4.3.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Test

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa secara fungsional sistem sudah sesuai dengan yang diharapkan. Data username, password, data obyek wisata, data hotel, dan data pengelola dapat disimpan pada database MySQL.

4.4Analisa Hasil Uji Perangkat Lunak

Berdasarkan hasil implementsi aplikasi informasi wisata dan hotel di kabupaten Tabanan, dapat di analisa bahwa sistem berjalan dengan baik, dengan fungsi-fungsi kelola data wisata dan hotel, pencarian obyek wisata, pencarian hotel, dan rekomendasi rute berjalan dengan baik. Adapun kelebihan dan kerurangan dari sistem ini sebagai berikut :


(3)

Kelebihan :

a. Pengunjung dengan mudah dan cepat memperoleh informasi dari obyek wisata.

b. Pengunjung dengan mudah dan cepat memperoleh informasi dari

c. Pengunjung dapat mencari rekomendasi rute mengelilingi tempat wisata dengan waktu yang seminimal mungkin.

Kekurangan :

a. Output marker yang di tampilkan pada peta rekomendasi masih belum sesui dengan urutan masukan user.


(4)

106

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil perancangan, pembangunan, dan uji coba aplikasi Wisata di Kabupaten Tabanan ini dapat disimpulkan bahwa :

a. Sistem yang dibangun sudah sesuai dengan rancangan dan dapat berjalan dengan baik.

b. Sistem yang dibuat sudah dapat memberi informasi lokasi obyek wisata dan hotel yang cukup detail.

c. Sistem mampu menampilkan rute kunjungan wisata dengan waktu yang seminimal mungkin.

5.2Saran

Untuk pengembangan sistem ini lebih lanjut disarankan untuk :

a. Output marker pada rekomendasi rute perlu disesuaikan dengan masukan pilihan user.

b. Perlu ditambahkan menu Help sebagai pedoman agar pengguna tidak kesulitan.


(5)

107

DAFTAR PUSTAKA

Arief, M.Rudianto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan Php dan Mysql. Yogyakarta: Andi Publisher

Aryono Prihandito. (1988) Proyeksi P eta. Yogyakarta : Penerbit Kanisius Ashar, Darul (2014). Sistem Informasi Geografis Lokasi Pangkalan Ojek

Kabupaten Kendal Berbasis Web. Semarang : Universitas Stikubank, Skripsi.

Betha Sidik , Ir. 2003. MySQL Untuk Pengguna, Administrator,dan

Pengembangan Aplikasi Web. Bandung : Informatika Bandung.

Denny Carter, Irma Agtrisari (2003). Desain dan Aplikasi SIG, Jakarta : PT Elex Komputindo.

Getting Started Google Maps API (2016). Getting Started google Maps API.

Available at :

https://developers.google.com/maps/documentation/javascript/tutorial diakses pada tanggal 16 Juni 2016 pukul 13.00 WIB

Getting Started Google Maps Distance-Matrix API (2016). Getting Started

google Maps API. Available at

:https://developers.google.com/maps/documentation/distance-matrix/intro diakses pada tanggal 19 Juni 2016] pukul 11.00 WIB. Jogiyanto, H.M. 2001. Analisis dan Dimensi Sistem Informasi.Yogyakarta :

Andi Offset.

Jogiyanto, H.M. 1990. Analisis & Desain Sistem Informasi.Yogyakarta : Andi Offset.

Kusuma, Stephanus Wijaya Nata (2016). Sistem informasi geografis penataan sekolah dasar dan pemindahan guru : studi kasus Dinas Pendidikan


(6)

108

Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang .Yogyakarta : Universitas

Sanata Dharma, Skripsi.

Nugroho, Bunafit. 2004. PHP dan MySQL dengan Editor Dreamweaver MX.Yogyakarta : Andi Offset

Nugroho, Bunafit,2004, Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan P HP