Akibat Hukum dalam perjanjian jual beli pada situs jual beli online yang tidak ada verfikasi kecakapan usia pengguna ditinjau dari kitab undang-undang hukum perdata dan undang-undang no. 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.
ABSTRAK
AKIBAT HUKUM DALAM PERJANJIAN JUAL BELI PADA SITUS JUAL BELI
ONLINE YANG TIDAK ADA VERIFIKASI TERHADAP KECAKAPAN USIA
PENGGUNA DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN
UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI
ELEKTRONIK
AGNI FATWADHIKA
110110120188
Teknologi semakin hari semakin maju, dengan masuknya internet ke semua sektor
kehidupan, manusia telah diberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhannya yang
salah satunya dengan munculnya perjanjian jual beli secara online atau dikenal dengan
e-commerce (electronic commerce). Dalam pelaksanaan jual beli online, banyak situs
jual beli online yang tidak memverifikasi data pribadi terutama usia para pihak yang dapat
merugikan pihak lain yang terlibat dalam perjanjian tersebut. Apabila dikaitkan dengan
syarat subyektif pada syarat sahnya perjanjian yaitu kecakapan para pihak maka hal ini
sangat penting karena tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan memahami akibat
hukum dari transaksi jual beli dalam situs jual beli online yang tidak ada verifikasi jelas
terhadap kecakapan pengguna dan perlindungan hukum bagi pihak yang dirugikan.
Penulisan tugas akhir ini dilakukan dengan metode penelitian dengan pendekatan
hukum normatif dimana merupakan penelitian kepustakaan yang yuridis dikaitkan
dengan studi empiris, serta spesifikasi penelitian yang digunakan adalah penelitian
diskriptif analisis yang diartikan sebagai suatu prosedur pemecahan masalah yang diteliti
pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya dikaitkan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk mendapatkan kepastian
hukum yang diangkat penulis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi
kepustakaan dengan mengumpulkan data primer maupun sekunder dan dianalisis data
tersebut dengan metode analisis yuridis kualitatif dengan menyimpulkan data-data yang
didapatkan yang dituangkan dalam bentuk tulisan atau pernyataan.
Setelah melakukan penelitian akhirnya dapat disimpulkan bahwa akibat hukum
dari transaksi jual beli yang dilakukan pada situs jual beli online yang tidak ada verfikasi
terhadap usia pengguna adalah dengan dilakukan pembatalan terhadap perjanjian yang
dibuat tersebut dan transaksi yang dilakukan tidak sah. Kemudian perlindungan hukum
bagi pihak pembeli (buyer) terhadap perjanjian yang dilakukan dalam yang tidak ada
verifikasi jelas terhadap kecakapan pengguna menurut Burgerlijk Wetboek (BW) dan
Undang-undang no. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
adalah dengan adanya penggantian kerugian oleh pihak penjual atas wanprestasi yang
ia lakukan dan dapat dikenakan pidana kurungan hingga penjara apabila dalam
perjanjian tersebut sudah masuk unsur hukum pidana.
AKIBAT HUKUM DALAM PERJANJIAN JUAL BELI PADA SITUS JUAL BELI
ONLINE YANG TIDAK ADA VERIFIKASI TERHADAP KECAKAPAN USIA
PENGGUNA DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN
UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI
ELEKTRONIK
AGNI FATWADHIKA
110110120188
Teknologi semakin hari semakin maju, dengan masuknya internet ke semua sektor
kehidupan, manusia telah diberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhannya yang
salah satunya dengan munculnya perjanjian jual beli secara online atau dikenal dengan
e-commerce (electronic commerce). Dalam pelaksanaan jual beli online, banyak situs
jual beli online yang tidak memverifikasi data pribadi terutama usia para pihak yang dapat
merugikan pihak lain yang terlibat dalam perjanjian tersebut. Apabila dikaitkan dengan
syarat subyektif pada syarat sahnya perjanjian yaitu kecakapan para pihak maka hal ini
sangat penting karena tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan memahami akibat
hukum dari transaksi jual beli dalam situs jual beli online yang tidak ada verifikasi jelas
terhadap kecakapan pengguna dan perlindungan hukum bagi pihak yang dirugikan.
Penulisan tugas akhir ini dilakukan dengan metode penelitian dengan pendekatan
hukum normatif dimana merupakan penelitian kepustakaan yang yuridis dikaitkan
dengan studi empiris, serta spesifikasi penelitian yang digunakan adalah penelitian
diskriptif analisis yang diartikan sebagai suatu prosedur pemecahan masalah yang diteliti
pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya dikaitkan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk mendapatkan kepastian
hukum yang diangkat penulis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi
kepustakaan dengan mengumpulkan data primer maupun sekunder dan dianalisis data
tersebut dengan metode analisis yuridis kualitatif dengan menyimpulkan data-data yang
didapatkan yang dituangkan dalam bentuk tulisan atau pernyataan.
Setelah melakukan penelitian akhirnya dapat disimpulkan bahwa akibat hukum
dari transaksi jual beli yang dilakukan pada situs jual beli online yang tidak ada verfikasi
terhadap usia pengguna adalah dengan dilakukan pembatalan terhadap perjanjian yang
dibuat tersebut dan transaksi yang dilakukan tidak sah. Kemudian perlindungan hukum
bagi pihak pembeli (buyer) terhadap perjanjian yang dilakukan dalam yang tidak ada
verifikasi jelas terhadap kecakapan pengguna menurut Burgerlijk Wetboek (BW) dan
Undang-undang no. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
adalah dengan adanya penggantian kerugian oleh pihak penjual atas wanprestasi yang
ia lakukan dan dapat dikenakan pidana kurungan hingga penjara apabila dalam
perjanjian tersebut sudah masuk unsur hukum pidana.