Perjanjian jual beli ID (identity) pada game online ditinjau dari kitab Undang-Undang hukum perdata dan Undang-undang No.11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.
PERJANJIAN JUAL BELI ID (IDENTITY) PADA GAME ONLINE
DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN
UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN
TRANSAKSI ELEKTRONIK
Putra Fajar Utama
110111090093
ABSTRAK
Jual beli ID game online yang dilakukan oleh para pemain game
online merupakan fenomena baru yang sedang marak terjadi pada
komunitas pemain game online. Terms and condition yang dikeluarkan
oleh penyedia layanan game online telah menyebutkan dengan jelas
tentang larangan menjual-belikan ID game online dan hal ini menjadikan
jual beli ini bertentangan dengan Pasal 1320 KUHPerdata jo. Pasal 47
ayat (2) PP No.82 Tahun 2012 Tentang PSTE yang menjelaskan tentang
syarat-syarat sahnya perjanjian. Permasalahan yang terjadi ialah
banyaknya penjual ID game online yang dengan sengaja memakai
kembali ID yang telah ia jual tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk
dapat menentukan keabsahan suatu perjanjian jual beli ID (identity) game
online oleh seorang pengguna layanan game online kepada pengguna
lainnya, serta untuk dapat menentukan tanggung jawab dari para
pengguna layanan game online yang melakukan penjualan ID pada game
online.
Metode pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah metode
pendekatan yuridis normatif yaitu suatu metode yang menitikberatkan
penelitian pada data kepustakaan atau disebut dengan data sekunder,
diantaranya bahan hukum primer seperti undang-undang, bahan hukum
sekunder seperti artikel, makalah, dan bahan hukum tersier seperti kamus
dan ensiklopedia serta penelitian bertujuan mengkaji dan meneliti data
lapangan berkaitan dengan pelaksanaan dari perundang-undangan yang
berlaku.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keabsahan
dari perjanjian jual beli ID (identity) game online ini tidak sah dan batal
demi hukum karena tidak terpenuhinya syarat sah suatu perjanjian. Selain
itu tanggung jawab para pihak, dalam hal ini para pengguna layanan
game online, terhadap akibat dari perjanjian jual beli ID game online yang
melakukan kerugian ialah dapat dimintakan pengembalian uang dari
pembelian ID tersebut.
DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN
UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN
TRANSAKSI ELEKTRONIK
Putra Fajar Utama
110111090093
ABSTRAK
Jual beli ID game online yang dilakukan oleh para pemain game
online merupakan fenomena baru yang sedang marak terjadi pada
komunitas pemain game online. Terms and condition yang dikeluarkan
oleh penyedia layanan game online telah menyebutkan dengan jelas
tentang larangan menjual-belikan ID game online dan hal ini menjadikan
jual beli ini bertentangan dengan Pasal 1320 KUHPerdata jo. Pasal 47
ayat (2) PP No.82 Tahun 2012 Tentang PSTE yang menjelaskan tentang
syarat-syarat sahnya perjanjian. Permasalahan yang terjadi ialah
banyaknya penjual ID game online yang dengan sengaja memakai
kembali ID yang telah ia jual tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk
dapat menentukan keabsahan suatu perjanjian jual beli ID (identity) game
online oleh seorang pengguna layanan game online kepada pengguna
lainnya, serta untuk dapat menentukan tanggung jawab dari para
pengguna layanan game online yang melakukan penjualan ID pada game
online.
Metode pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah metode
pendekatan yuridis normatif yaitu suatu metode yang menitikberatkan
penelitian pada data kepustakaan atau disebut dengan data sekunder,
diantaranya bahan hukum primer seperti undang-undang, bahan hukum
sekunder seperti artikel, makalah, dan bahan hukum tersier seperti kamus
dan ensiklopedia serta penelitian bertujuan mengkaji dan meneliti data
lapangan berkaitan dengan pelaksanaan dari perundang-undangan yang
berlaku.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keabsahan
dari perjanjian jual beli ID (identity) game online ini tidak sah dan batal
demi hukum karena tidak terpenuhinya syarat sah suatu perjanjian. Selain
itu tanggung jawab para pihak, dalam hal ini para pengguna layanan
game online, terhadap akibat dari perjanjian jual beli ID game online yang
melakukan kerugian ialah dapat dimintakan pengembalian uang dari
pembelian ID tersebut.